Professional Documents
Culture Documents
BAB I
PENDAHULUAN
gereja tidak terlepas dari aturan demi kelancaran bebagai kegiatan dalam
gereja. Kadang kala di dalam gereja yang lebih di tekankan adalah peraturan
bukan pengenalan akan Tuhan sehingga gereja kehilangan arah dan tujuan.
B. Tujuan Penulisan
C. Manfaat Penulisan.
1
2
BAB II
PRINSIP GEREJA YANG BENAR BERDASARKAN ATURAN
DAN BERDASARKAN HIDUP PADA TUHAN.
A. Pengertian Gereja
Dalam bahasa Inggris Kata gereja adalah “Church” yang berasal dari
bahasa Kuriakon yang berarti “milik Tuhan”. kata ini biasa digunakan untuk
menunjukan hal-hal yang lainya seperti tempat, orang-orang atau denomasi,
yang menjadi milik Tuhan.Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
adalah tempat ibadah umat Kristen.1 sedangkan menurut penulis Gereja
adalah tempat berkumpulnya orang percaya untuk bersekutu dan beribadah
kepada Tuhan.
perkumpulann Gereja yang kita kenal sekarang merupakan
terjemahan dari bahasaYunani yaitu kyriake, yang memiliki arti sesuatu yang
sudah menjadi milik Tuhan. 2 Pada zaman setelah zaman para Rasul lah
istilah kyriake ini. Mulai dipakai, yaitu sebutan untuk gereja sebagai suatu
lembaga dengan segalaperaturan yang dimilikinya. Dalam Perjanjian Baru,
ekklesia dipakai sebagai kata untuk menunjukkan suatu persekutuan orang-
orang beriman, kata ini juga memiliki arti untuk menunjukkan suatu atau rapat
yang di dalamnya terdiri dari orang–orang yang telah dipanggil untuk
berkumpul. Mereka dikumpulkan dan berkumpul karena mendapatkan
panggilan untuk melakukan perkumpulan tersebut.
tujuan dari gereja adalah pertumbuhan hidup rohani orang Kristen
secara pribadi. Pertumbuhan dan kedewasaan hidup rohani orang Kristen
secara pribadi adalah dasar pertumbuhan gereja. Pertumbuhan gereja harus
dimulai dari kualitas hidup rohani. Sehingga, setiap pribadi yang menjadi
1
Tri Rama K, KamusLengkapBesarBahasa Indonesia, (Surabaya:KaryaAgung:ttp),
159
2
Richard D. Phillips, Gereja (Surabaya:Momentum:2009), 24
2
3
bagian dari gereja mendapat perhatian khusus agar mampu menjadi pribadi
yang bertumbuh di dalam Yesus Kristus.
Gereja memiliki kurang lebih enam fungsi yan pertama gereja adalah
persekutuan yang beribadah. Kedua, gereja adalah persekutuan yang
menebus. Artinya, kebutuhan dasar para anggotanya terpenuhi dan
hubungan yang terputus dapat dipersatukan serta disembuhkan kembali.
Ketiga, gereja sebagai persekutuan belajar-mengajar. Keempat, gereja
adalah persekutuan yang peduli akan kebutuhan orang lain terutama yang
sakit, miskin, lemah, dan kesepian. Gereja berusaha melayani siapa pun,
khususnya yang paling hina dan lemah. Kelima, gereja adalah persekutuan
yang ingin membagikan iman kepada orang yang belum menerima kabar
baik. Keenam, gereja adalah persekutuan yang bekerja sama dengan
kelompok lain.
3
Tri Rama K, KamusLengkapBesarBahasa Indonesia, (Surabaya:KaryaAgung:ttp),
374
4
L. Abineno, Garis-Garis Agung Hukum Gereja, (Jakarta: Bpk. Gunung Mulia, 2006),
1.
4
B. Jabatan Pelayan
1. Pelayan-pelayan Gereja ONKP adalah mereka yang terpanggil
menjadi Pendeta, Guru Jemaat, Penatua, Diakhen, Evangelis dan
Guru Sekolah Minggu.
2. Tugas umum para Pelayan Gereja ONKP adalah:
1) Memberitakan Firman Tuhan dan Melakukan pekabaran Injil
Kristus
3. Mengajarkan Firman Tuhan kepada warga Jemaat secara kontinyu
4. Melakukan penggembalaan kepada Jemaat sesuai keteladanan
yang diberikan Yesus Kristus.
5. Melayani Jemaat dalam kebaktian, dan kebaktian khusus yang
diatur dalam ketentuan peraturan-peraturan Gereja ONKP.
6. Melakukan pelayanan dan perbuatan kasih sesuai keteladanan
Yesus kristus.
7. Membina warga Jemaat, menjadi mandiri beriman, dewasa dan
bertanggungjawab dalam melaksanakan tugas panggilannya
sebagai Gereja
8. Membina warga Jemaat untuk mandiri di bidang dana, termasuk
dalam hal mengurus dan memelihara kekayaan Gereja ONKP.
9. Membina warga Jemaat untuk mandiri berwawasan, mampu
berperan aktif dalam kegiatan oikumenis dan kegiatan
kemasyarakatan.
10. Menuntun warga Jemaat agar tetap berada di bawah terang kasih
Kristus.
11. Melaksanakan Pekabaran Injil di luar Gereja ONKP.
12. Melaksanakan penyegaran Iman kepada seluruh warga Jemaat.
13. Melaksanakan Pendalaman Firman Tuhan kepada warga Jemaat.
14. Memimpin Bidang tugas Majelis Jemaat sesuai Pembidangan
Tugas di Gereja ONKP yakni : Bidang Pelayanan dan Kesaksian,
8
Fungsi gereja
a) Diakonia
Gereja di panggil untuk menjadi berkat bagi mereka yang hidup dalam
berkekurangan dan penderitaan. Yang menyedihkan jika gereja tidak lagi
melakukan fungsinya sebagaimana harusnya. Pelayanan Tuhan, supaya
gembala siding punya fokus yang jelas, maka perlu diaken, kita melayani
dunia dari gereja sendiri. Melayani bukan dengan hanya perkataan saja tapi
melalui perbuatan, itulah tindakan nyata gereja. Orang tidak peduli seberapa
banyak yang kita tahu, tapi mereka tahu seberapa banyak yang kita peduli itu
yang ingin mereka lihat. Kita melayani dengan tindakan nyata.
b) Koinonia
Adanya persekutuan di antara orang-orang percaya, itulah yang
diperlukan gereja yang sehat. Ibrani10 : 24-25, FirmanTuhan mewajibkan
umat Tuhan untuk memiliki komunitas persekutuan dan tetap setia bersekutu,
untuk saling membangun dan tumbuh bersama. Melalui komunitas, bila kita
hendak jatuh dalam dosa, kita memiliki orang-orang yang akan menegur,
mengingatkan kita dan menjaga kita, juga melalui doa-doa mereka. Makanya
menjadi bahaya bagi orang yang hidup sendirian tanpa komunitas. Dalam Kis
4 kita melihat semangat kebersamaan jemaat mula-mula sampai mencakup
harta milik mereka. Ibrani 10:24-25, saling memperhatikan, saling mendorong
dalam kasih dan dalam perbuatan baik.
10
c) Marturia
Perintah, Amanat Agung Tuhan Yesus bagi seluruh umat Tuhan untuk
memberitakan Injil kepada seluruh mahluk keseluruh dunia. Tidak ada
batasan geografis, dan batasan suku. Mereka harus memberitakan Injil di
mana saja, kapan saja dan kepada siapa saja di seluruh kolong langit
ini.Gereja yang tidak terlibat dalam Penginjilan adalahgereja yang
sakitrohani, karena gereja tidak lagi berfungsi sesuai dengan yang ditetapkan
oleh Allah.
Kita mesti memiliki misi pribadi untuk menjalankan Firman Tuhan untuk
memberitakan Injil kepada orang-orang yang ada di sekitar kita. Janganlah
kita menjadi gereja yang memikirkan dirinya sendiri. Gereja yang besar
adalah gereja yang berdampak dan menjangkau banyak orang, berapa
banyak orang yang diutusnya untuk memberitakan Injil.
d) Didache
Kata mengajar dalam bahasa Yunani yaitu Didache sinonim dengan kata
doktrin, yang merupakan bagian penting dalam gereja mula-mula. Orang
percaya diajarkan doktrin tentang ke Mesiasan Yesus, sehingga orang
percaya mempunyai suatu keyakinan dan tidak mudah diombang-ambingkan
dengan beragam pengajaran sesat yang ada. Jangan sampai orang percaya
menjadi tidak percaya diri karena tidak memiliki pengetahuan doktrin tentang
ke Mesiaan Yesus. Pengajaran kepada orang-orang yang baru percaya
menghasilkan kedewasaan (Kis.11 : 26; 15 : 35) Kegagalan untuk merespon
pengajaran akan menghasilkan bayi-bayi rohani (Ibrani 5 : 12).
a. Miliki mimpi yang besar. Kuasa sebuah mimpi seperti tertulis dalam
nas Roma 12:11 yaitu bergairah untuk melayani. Mimpi membuat
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Demikian yang bisa saya paparkan dalam makalah ini, tentunya masih
banyak kelemahan dan kekurangan serta keterbatasan saya sebagai penulis.
Pada kesempatan ini saya sangat mengharapkan kepada teman-teman
terlebih-lebih kepada Bapak pengampu mata kuliah Sejarah Gereja Asia
untuk memberikan saran dan kritikan serta masukan yang membangun
untuk penyempurnaan pembuatan Makalah yang selanjutnya.
13
14
DAFTAR PUSTAKA
Surabaya:KaryaAgung:ttp
Abineno L., Garis-Garis Agung Hukum Gereja, Jakarta: Bpk. Gunung Mulia,
2006
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan, kepada Tuhan yang maha Esa, atas
kasih dan anugerah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas
Makalah ini yang berjudul “PRINSIP GEREJA YANG BENAR
BERDASARKAN ATURAN DAN BERDASARKAN HIDUP PADA TUHAN”.
Tanpa pertolongan Tuhan penulis tidak dapat menyelesaikan tugas Makalah
ini tepat pada waktunya.
Penulis juga berterimakasih kepada pengasuh mata kuliah sejarah
gereja Asia Bapak Waazaro Gulo, M.Th yang telah membimbing dan
mengarahkan dalam menyusun makalah ini. Dan tidak lupa juga, saya
berterimakasih kepada semua pihak yang telah membantu saya dan telah
meberikan masukan dalam penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari, bahwa dalam penyusunan Makalah ini, sangat
jauh dari kesempurnaan. Masih banyak kekurangan baik dalam pemilihan
kata, maupun dalam kalimatnya. Oleh sebab itu, penulis sangat
mengharapkan saran dan kritik dari Bapak Waazaro Gulo, M.Th selaku mata
kuliah sejarah gereja Asia dalam menyempurnakan Makalah ini. sehingga
Makalah yang saya buat ini dapat bermanfaat bagi kehidupan kita semua.
Penulis
Simesono Daeli
i
16
DAFTAR ISI
COVER
A. Kesimpulan............................................................................................... 12
B. Saran .........................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA
ii
17
MAKALAH
Diserahkan Kepada
Waazaro Gulo, M.Th
Sebagai Bagian dari Tugas dalam Mata Kuliah
Sejarah Gereja Asia
Oleh
Simesono Daeli
Nim : 08011944
Nias Barat
2021