You are on page 1of 13

MAKALAH

EMOSI MANUSIA
DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS
Mata Kuliah: Tafsir Psikologi
Dosen Pengampu: Zainal Mutaqqin, MA.

Disusun oleh:

Kanaya Akbar Rajata (21104135)


Niken Ayu Gayatri (21104137)
Queen Oase Thursina (21104126)

PRODI PSIKOLOGI ISLAM KELAS D


FAKULTAS USHULUDIN DAN DAKWAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) KEDIRI
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.

Pertama-tama marilah kita ucapkan puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan hidayahnhya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Emosi manusia”. Guna memenuhi tugas pada mata kuliah Tafsir Psikologi.

Yang kedua tak lupa shalawat serta salam kita hanturkan pada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW yang telah membawa kita dari zaman kegelapan hingga zaman terang
benderang. Dan semoga kita semua mendapatkan syafaat di hari akhir nanti.

Tak lupa kami ucapkan terimakasih kepada dukungan serta bantuan yang telah diberikan,
hingga terselesaikannya makalah kami ini. Dan kami mengucapkan mohon maaf sebesarnya
apabila ada kesalahan dalam penulisan ini, serta meminta kritik dan saran guna
memperbaikki makalh kami.

Wassalamualaikum warohmatullahi wabarkatu.

Kediri, 21 Maret 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I 1
PENDAHULUAN 1
A. Latar belakang Masalah 1
B. Rumusan Masalah 1
C. Tujuan 1
BAB II2
PEMBAHASAN 2
A. Pengertian emosi 2
B. Emosi dalam perspektif al-quran 2
C. Emosi dalam perspektif psikologi 4
D. Pengendalian emosi menurut perspektif al-quran dan para ahli psikologi 5
BAB III 8
PENUTUP 8
A. Kesimpulan 8
DAFTAR PUSTAKA 9

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Setiap manusia pasti memiliki emosi dalam dirinya, saat mendengar kata “Emosi”
cenderung mengartikan dengan perilaku yang negativ. Padahal cakupan emosi sanagatlah
luas, tidak hanya sebatas perilaku yang negativ saja namun ada perilaku positifnya. Emosi
pada dasarnya adalah dorongan untuk bertindak, ataupun reaksi terhadap rangsangan dari
luar dan dalam dari individu.
1.2 Rumusan Masalah

1. Apakah pengertian dari emosi ?

2. Bagaimana emosi dalam perspektif Psikologi dan Al-Quran ?

3. Bagaimana pengendalian emosi dalam perspektif Al-Quran dan para ahli


Psikologi?

1.3 Tujuan
1. Untuk memahami tentang pengertian emosi dari berbagai pespektif.
2. Untuk mengetahui emosi menurut sudut pandang Al Quran dan psikologi
3. Untuk memahami pengendalian emosi secara psikologi dan secara Al Quran

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Emosi

Arti emosi adalah perasaan intens yang ditujukan oleh seseorang terhadap orang lain
atau sesuatu sebagai reaksi yang timbul akibat perbuatan seseorang maupun kejadian
tertentu. Atau jika disederhanakan, emosi adalah sebuah reaksi alamiah yang timbul
pada seseorang sebagai dampak terjadinya perubahan tertentu di sekitarnya. 

Jika dilihat dari segi etimologi kata, istilah emosi berasal dari bahasa latin yaitu kata
‘movere’ yang berarti bergerak atau menggerakkan. Sedangkan jika dibubuhi awalan
kata ‘e’ maka artinya menjadi menjauh. Maka kalau kita terjemahkan sesuai susunan
katanya, emosi bisa diartikan sebagai sebuah gejala pergerakan menjauh.

2.2.1 Emosi dalam Perspektif Al-Quran

Hْ H‫ َش‬HِّH‫ ل‬H‫ ُك‬H‫ن‬Hْ H‫ ِم‬H‫ ا‬Hَ‫ه‬H‫ ي‬Hِ‫ ف‬H‫ ا‬Hَ‫ ن‬H‫ ْت‬Hَ‫ ب‬H‫ َأ ْن‬H‫ َو‬H‫ي‬
H‫ ٍن‬H‫ و‬H‫ ُز‬H‫و‬Hْ H‫ َم‬H‫ ٍء‬H‫ي‬ Hَ H‫ ِس‬H‫ ا‬H‫ َو‬H‫ َر‬H‫ ا‬Hَ‫ه‬H‫ ي‬Hِ‫ ف‬H‫ ا‬Hَ‫ ن‬H‫ ْي‬Hَ‫ ق‬H‫ َأ ْل‬H‫و‬Hَ H‫ ا‬Hَ‫ه‬H‫ ا‬Hَ‫ ن‬H‫ ْد‬H‫ َد‬H‫ َم‬H‫ض‬
Hَ H‫ر‬Hْ ‫َأْل‬H‫ ا‬H‫و‬Hَ

Dan Kami telah menghamparkan bumi dan menjadikan padanya gunung-gunung dan
Kami tumbuhkan padanya segala sesuatu menurut ukuran. (Q.S al-Hijr 15:19)

Hُ H‫ ي‬H‫ ِغ‬Hَ‫ ت‬H‫ ا‬H‫ َم‬H‫و‬Hَ H‫ى‬Hٰ Hَ‫ ث‬H‫ ُأ ْن‬HُّH‫ ل‬H‫ ُك‬H‫ ُل‬H‫ ِم‬H‫ح‬Hْ Hَ‫ ت‬H‫ ا‬H‫ َم‬H‫ ُم‬Hَ‫ ل‬H‫ ْع‬Hَ‫ ي‬Hُ ‫هَّللا‬
Hْ H‫ َش‬HُّH‫ ل‬H‫ ُك‬H‫ َو‬Hۖ H‫ ُد‬H‫ ا‬H‫ َد‬H‫ز‬Hْ Hَ‫ ت‬H‫ ا‬H‫ َم‬H‫و‬Hَ H‫ ُم‬H‫ ا‬H‫ح‬Hَ H‫ر‬Hْ ‫َأْل‬H‫ ا‬H‫ض‬
Hٍ‫ر‬H‫ ا‬H‫ َد‬H‫ ْق‬H‫ ِم‬Hِ‫ ب‬Hُ‫ ه‬H‫ َد‬H‫ ْن‬H‫ ِع‬H‫ ٍء‬H‫ي‬

Allah mengetahui apa yang dikandung oleh setiap perempuan, dan kandungan rahim
yang kurang sempurna dan yang bertambah. Dan segala sesuatu pada sisi-Nya ada
ukurannya. (Q.S ar-Rad 13:8)

Menurut Muhammad Ustman Najati dari ayat-ayat diatas dapat disimpulkan bahwa
manusia ataupun hewan diciptakan melalui suatu proses yang akurat dan dengan
kadar tertentu, sehingga manusia akan berada pada tingkat kesemimbangan.
Allah menitipkan sebuah emosi pada manusia pastinya memiliki sebuah tujuan.
Emosi yang muncul dirasakan dan dicermati sebenarnya bertujuan untuk
kelangsungan hidup manusia. Emosi akan berdampak positif jika tidak berlebihan
namun akan berdampak negatif jika berlebihan. .

Dalam hal ini kita akan membahas emosi dalam ayat yang ada dalam Al Quran. Faktor
emosi cukup menarik untuk dijadikan pembahasan karena memiliki keterikatan antara

2
mekanisme faali dan dimensi spiritual manusia. Dalam Al Quran bertebarn ayat yang
berkaitan dengan emosi dan bertebaran ayat yang digambarkan dalam berbagai peristiwa
kehidupan.

a) Takut
Emosi ini adalah salah satu emosi yang penting dalam hidup manusia, karena
berfungsi sebagai membantu manusia agar waspada terhadap segala hal yang
mengancam, dan menjaga kelangsungan hidupnya. Dalam Al Quran, takut tidak
hanya ada di dunia melainkan pada akhirat juga. Q.s al anbiya 21 11-12

H‫ َن‬H‫ ي‬H‫ ِر‬H‫خ‬Hَ H‫ آ‬H‫ ا‬H‫ ًم‬H‫و‬Hْ Hَ‫ ق‬H‫ ا‬Hَ‫ ه‬H‫ َد‬H‫ ْع‬Hَ‫ ب‬H‫ ا‬Hَ‫ ْأ ن‬H‫ َش‬H‫ َأ ْن‬H‫ َو‬Hً‫ ة‬H‫ َم‬Hِ‫ل‬H‫ ا‬H‫ظ‬ Hْ Hَ‫ن‬H‫ ا‬H‫ َك‬H‫ ٍة‬Hَ‫ ي‬H‫ر‬Hْ Hَ‫ ق‬H‫ن‬Hْ H‫ ِم‬H‫ ا‬Hَ‫ ن‬H‫ ْم‬H‫ص‬
َ H‫ت‬ َ Hَ‫ ق‬H‫ ْم‬H‫ َك‬H‫َو‬
Dan berapa banyaknya (penduduk) negeri yang zalim yang teIah Kami
binasakan, dan Kami adakan sesudah mereka itu kaum yang lain (sebagai
penggantinya).(Q,s Al-Anbiya 21:11)

ُ H‫ ُك‬H‫ر‬Hْ Hَ‫ ي‬H‫ ا‬Hَ‫ ه‬H‫ ْن‬H‫ ِم‬H‫ ْم‬Hُ‫ ه‬H‫ ا‬H‫ ِإ َذ‬H‫ ا‬Hَ‫ ن‬H‫ ْأ َس‬Hَ‫ ب‬H‫ا‬H‫ و‬HُّH‫ س‬H‫ح‬Hَ ‫ َأ‬H‫َّ ا‬H‫ م‬Hَ‫ ل‬Hَ‫ف‬
H‫ َن‬H‫ و‬H‫ض‬
Maka tatkala mereka merasakan azab Kami, tiba-tiba mereka melarikan diri
dari negerinya.(Q.s Al-Anbiya 21:12)
Dalam ayat Al-Quran diatas Allah menggambarkan emosi takut memunculkan
tindakan menjauh dari bahaya, yaitu kaum kafir ketakutan dan berusaha lari
akan siksaan yang diturunkan oleh Allah.

b) Marah
Marah merupakan salah satu emosi penting yang memiliki fungsi esensial bagi
kehidupan manusia dan membantunya dalam menjaga diri. Pada waktu marah,
energi yang dikeluarkan semakin banyak. Dalam Al Quran marah dapat
direalisasikan menjadi kekerasan dalam menghadapi orang kafir yang
menghalangi penyebaran dakwah islam.
َ‫صبَ َح ِمنَ ۡال ٰخ ِس ِر ۡين‬
ۡ َ ‫َت لَهٗ ن َۡفسُهٗ قَ ۡـت َل اَ ِخ ۡي ِه فَقَتَلَهٗ فَا‬
ۡ ‫فَطَ َّوع‬
Maka nafsu (Qabil) mendorongnya untuk membunuh saudaranya, kemudian dia
pun (benar-benar) membunuhnya, maka jadilah dia termasuk orang yang rugi.(Al-
Maidah ayat 30)1
Yang dimaksut dalam ayat diatas adalah salah satu contoh apabila terlalu banyak
mengeluarkan emosi marah. Namun meskipun begitu kita dapat mengambil suatu
nasihat didalam ayat tersebut.
c) Cinta

1
Al Quran Al Karim

3
Cinta menjadi landasan kehidupan perkawinan, pembentukan keluarga, dan
pemeliharaan anak. Jika dalam islam cinta adalah pengikat antara manusia dengan
tuhannya, dan berpegang teguh pada syariatnya.

Hً‫َّ ة‬H‫ د‬H‫و‬Hَ H‫ َم‬H‫ ْم‬H‫ ُك‬Hَ‫ ن‬H‫ ْي‬Hَ‫ ب‬H‫ل‬Hَ H‫ َع‬H‫ج‬Hَ H‫و‬Hَ H‫ ا‬Hَ‫ ه‬H‫ ْي‬Hَ‫ ِإ ل‬H‫ا‬H‫ و‬Hُ‫ ن‬H‫ ُك‬H‫ ْس‬Hَ‫ ت‬Hِ‫ ل‬H‫ ا‬H‫ ًج‬H‫ ا‬H‫و‬Hَ H‫ز‬Hْ ‫ َأ‬H‫ ْم‬H‫ ُك‬H‫س‬Hِ Hُ‫ ف‬H‫ َأ ْن‬H‫ن‬Hْ H‫ ِم‬H‫ ْم‬H‫ ُك‬Hَ‫ ل‬H‫ق‬
َ Hَ‫ ل‬H‫ َخ‬H‫ن‬Hْ ‫ َأ‬H‫ ِه‬Hِ‫ت‬H‫ ا‬Hَ‫ي‬H‫ آ‬H‫ن‬Hْ H‫ ِم‬H‫َو‬
H‫ َن‬H‫ و‬H‫َّ ُر‬H‫ ك‬Hَ‫ ف‬Hَ‫ ت‬Hَ‫ ي‬H‫م‬Hٍ H‫و‬Hْ Hَ‫ ق‬Hِ‫ ل‬H‫ت‬ َ Hِ‫ ل‬H‫ َذ‬Hٰ H‫ ي‬Hِ‫ن ف‬
ٍ H‫ ا‬Hَ‫ آَل ي‬H‫ك‬ َّH ‫ ِإ‬Hۚ Hً‫ ة‬H‫ َم‬H‫ح‬Hْ H‫ر‬Hَ H‫َو‬
Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-
isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram
kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya
pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.
(Q.s Ar-Ruum ayat 21)
Dalam ayat ini dijelaskan bahwasannya Allah menciptakan manusia dengan
jodohnya. Jodoh tersebutah bentuk cinta Allah, yang akan menjadi pasangan yang
saling mencintai dan menghargai nantinya.

d) Senang
Senang merupakan kebanggaan dan respons cepat yang berhubungan mengurangi
tensi yang menyertai daya dorongan suatu rangsangan.

َّH ‫ ِإ‬H‫ ْم‬Hُ‫ ت‬H‫ر‬Hْ Hَ‫ ف‬H‫ َك‬H‫ن‬Hْ ‫ ِئ‬Hَ‫ ل‬H‫ َو‬Hۖ H‫ ْم‬H‫َّ ُك‬H‫ ن‬H‫ َد‬H‫ ي‬H‫ َأَل ِز‬H‫ ْم‬Hُ‫ ت‬H‫ر‬Hْ H‫ َك‬H‫ َش‬H‫ن‬Hْ ‫ ِئ‬Hَ‫ ل‬H‫ ْم‬H‫ ُك‬HُّH‫ ب‬H‫ َر‬H‫ن‬Hَ َّH‫ َأ ذ‬Hَ‫ ت‬H‫ ِإ ْذ‬H‫و‬Hَ
Hٌ‫د‬H‫ ي‬H‫ ِد‬H‫ َش‬Hَ‫ ل‬H‫ ي‬Hِ‫ب‬H‫ ا‬H‫ َذ‬H‫ن َع‬
Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu
bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu
mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih"(Q.s
Ibrahim 7)

e) Sedih
Sedih lawan dari senang menjadi melempem, lemah merespond. Karena adanya
kenginan yang tidak tercapai, biasanya diikuti dengan rasa kehilangan dan
menjadi tidak terknrol.

‫ف َع لَ ْي ِه ْم َو اَل ُه ْم حَيْ َز نُ ون‬ ِِ ِ ِ


ٌ ‫َأص لَ َح فَ اَل َخ ْو‬
ْ ‫آم َن َو‬
َ ‫ فَ َم ْن‬Hۖ ‫ين‬ َ ‫ني ِإاَّل ُم بَ ِّش ِر‬
َ ‫ين َو ُم ْن ذ ر‬ َ ‫َو َم ا نُ ْر س ُل الْ ُم ْر َس ل‬
Dan tidaklah Kami mengutus para rasul itu melainkan untuk memberikan kabar
gembira dan memberi peringatan. Barangsiapa yang beriman dan mengadakan
perbaikan, maka tak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak pula mereka
bersedih hati.(Q.s Al-Anamm 48)
Dalam ayat ini menjelaskan sebelum terjadinya bersedih hati maka dalam surah
ini meminta untuk beriman dan mengadakan perbaikan.

2.2.2 Emosi dalam Perspektif Psikologi

Proses kemunculan emosi bisa disebabkan dari faktor psikologis ataupun


fisiologis. Awal mula terjadinya emosi karena adanya sebuah peristiwa yang

4
positif, normal, ataupun negative. Adanya perubahan secara fisiologis seperti: nafas
tersenggal, dada menjadi sesak, perubahan raut wajah, dsb. 2 Adapun beberapa teori
yang dikemukaka oleh para ahli:

a) Teori Emosi Dua Faktor Schachter-Singer.


Teori ini berorientasi pada rangsangan maka dari itu teori ini dikenal sebagai
teori klasik, reaksi fisiologis seperti: hati berdebar, tekanan darah naik, dsb. Jika
rangsangan menerima sebuah hadiah dari seseorang maka emosi yang keluar
adalah senang.
b) Teori Emosi James-Lange.
Dalam teori ini dijelaskan bahwa emosi adalah hasil persepsi seseorang terhadap
perubahan yang terjadi pada tubuh sebagai respon terhadap berbagai rangsangan
yang datang dari luar.
c) Teori Emos ”Emergency” cannon teori yang menyatakan emosi timbul
bersamaan dengan reaksi fisiologik. Dalam teori ini juga dijelaskan bahwa emosi
adalah reaksi yang diberikan oleh organisme dalam situsi darurat atau emergency
.

Emosi yang ada pada diri manusia wajar jika di luapkan. Namun terkadang manusia juga
tergelincir karena emosi yang meluap-luap. Kebanyakan emosi yang tidak dapat dibendung
oleh manusia berupa kesedihan dan kemarahan. Kedua jenis emosi tersebut sepertinya
mampu menguasai akal sehat manusia sehingga pada saat sedih atau marah, seseorang
tidak lagi bisa berpikir dengan kepala dingin dan mengontrol perilaku yang diperbuatnya.
Misalnya, seseorang yang sedang sedih dan putus asa akan membuat sebuah keputusan
hidup yang salah hanya karena dirinya terlalu dikuasai oleh perasaan sedihnya tersebut.

2.3 Perubahan Fisiologi dalam Emosi


Pada saat emosi muncul maka akan terjadi petubahan pada tubuh atau fisik.

1. Peredaran Darah
Terjadinya perubahan dalam peredaran darah seperti terjadinya tekanan darah,
denyut jantung meningkat, respon pupil mata membesar, ketegangan otot, dsb.

2
ina. (n.d.). emosi dalam psikologi. Retrieved from dosenpsikologi.com

5
Dalam hal ini dapat menunjukkan bahwa emosi mampu mempengaruhi tubuh
secara luas.
2. Ekspresi wajah
Wajah merupakan cerminan perasaan yang dirasakan, atau dengan kata lain eksprsi
wajah menyesuaikan suasana hati.
3. Ekspresi vokal
Nada suara juga akan mengikuti suara hati. Misalnya, saat kita bahagia maka suara
kita berubah menjadi girang dan lebih ceria. Namun, tidak jarang juga penggunaan
nada yang tidak tepat akan membuat orang salah sangka.
4. Ekspresi fisiologis
Saat kondisi fisiologi berubah terkadang kita tidak merasakan secara langsung.
Misalnya, ketika kitaketakutan maka, detak jantung kita akan meningkat, badan
gemetar, dsb.
5. Gerak dan Isyarat Tubuh
Emosi juga akan di ekspresikan melalui gerak tubuh. Misalnya, saat sedang jatuh
cinta maka kita akan leih gugup dan ceroboh.

2.4 Pengendalian Emosi menurut Perspektif Al-Quran dan Para Ahli Psikologi
Al- Qur’an selalu memberikan petunjuk pada manusia agar selalu
mengendalikan emosinya untuk mengurangi ketegangan fisik dan psikis karena efek
negatifnya. Begitu juga dengan hadits Rasulullah SAW banyak mengingatkan
pengikutnya untuk selalu mengontrol emosi agar hidup menjadi seimbang dan selaras.
Secara teori, terdapat tiga model pengendalian emosi yang dilakukan oleh seseorang
ketika menghadapi situasi emosi (Hube, 2006), yaitu pengalihan, penyesuaian kognitif,
dan strategi koping3. Pertama:
1. Pengalihan/Displacement.
Pengalihan merupakan suatu cara mengalihkan atau menyalurkan ketegangan emosi
pada obyek lain. Di antara cara yang sering digunakan yakni katarsis, rasionaliasi dan
dzikrullah. Katarsis ialah suatu istilah yang mengacu pada penyaluran emosi keluar dari
keadaannya. Sebutan lain untuk katarsis ini juga dikenal istilah „ventilasi‟. Sebagai

3
https://journal.uii.ac.id/Unisia/article/view/10495

6
contoh, orang yang sedang jatuh cinta namun tak kuasa menyatakan cintanya karena
berbagai sebab, akhirnya dia menulis novel atau kumpulan puisi cinta yang tak lain
merupakan penyaluran emosi dari apa yang sedang dialaminya.
Berikutnya adalah rasionalisasi. Rasionalisasi merupakan proses pengalihan dari satu
tujuan yang tak tercapai kedalam bentuk lain yang diciptakan dalam
pikirannya. Yang dirasionalisasikan adalah alasan yang digunakan dalam pengalihan itu.
Menurut Atkinson, Atkinson, dan Hilgard (1991), ada dua tujuan dari rasionalisasi ini,
yaitu (1) mengurangi kekecewaan ketika tujuan tidak tercapai. (2) memberi motif yang
layak atas suatu tindakan dengan memberi alasan yang dapat diterima secara rasio.
Sejalan dengan ini Al-Qur’an (QS 4:79, QS 3:91) memberikan banyak pelajaran tentang
pentingnya manusia mengambil sisi baik atas setiap kejadian, walaupun pada mulanya itu
sesuatu yang dianggap buruk dan tidak mengenakkannya. Cara tersebut dikenal dengan
hikmah, yang dapat membuat manusia tidak larut dalam emosi negatif dan berpikir tentang
kebaikan apa yang Allah kehendaki dibalik tidak tercapainya suatu tujuan.
Zikrullah merupakan salah satu cara pengalihan manakala manusia mengalami
kesulitan atau permasalahan. Mengingat Allah ini dapat berupa kalimah thayyibah, wirid,
doa maupun tilawah Quran. Efek dari aktivitas tersebut, seorang muslim akan merasakan
ketentraman dalam menghadapi masalahnya (QS 13:38), dan hal itu baik untuk
menghasilkan sikap optimis ketika ada harapan tidak terpenuhi. Selain itu, zikrullah juga
dapat mengalihkan emosi negatif yang dialami seseorang menjadi emosi positif dengan
sebab kondisi tenang dan damai yang dirasakannya.
2. Penyesuaian Kognitif / Cognitive Adjustment.
Landasan teori penyesuaian kognitif adalah realitas bahwa kognisi seseorang sangat
mempengaruhi sikap dan perilakunya. Ada 3 bentuk penyesuaian kognitif, yaitu atribusi
kognitif, empati dan altruisme. Atribusi kognitif adalah suatu mekanisme yang
menempatkan persepsi berada dalam kondisi positif. Setiap masalah selalu dilihat dari sisi
positifnya. Pada kenyataannya, atribusi positif selalu beriringan dengan atribusi negatif
terutama yang mengandung konflik yang berkecamuk dalam kehidupan manusia. Sebagai
contoh ketika seorang sufi terluka tangannya karena teriris pisau, maka alih-alih merasa
sedih atau marah, namun mereka meyakini itu sebagai tanda kasih sayang Allah yang
mengucurkan darah haram yang mungkin ada dalam diri mereka sehingga kelak tak
tersentuh api neraka.

7
Empati merupakan kesadaran dalam diri seseorang untuk turut merasakan apa yang
sedang dialami oranglain, baik berupa kesulitan maupun musibah. Dengan kesadaran
berempati ini seseorang dapat menimba pengalaman oranglain dalam mereduksi gejolak
emosi tatkala peristiwa yang sama menimpa dirinya. Altruisme merupakan salah satu
prinsip dalam relasi interpersonal. Gambaran altruism dalam Al Quran dapat dibaca
misalnya pada QS 76:8-9 yang melukiskan orang yang memberi pertolongan kepada
sesama tanpa pamrih, kecuali mengharap ridho Allah.
3. Coping strategy
Coping dimaknai sebagai tindakan seseorang dalam menanggulangi, menerima atau
menguasai suatu kondisi yang tidak diharapkan (masalah). Dalam teori psikologi, terdapat
dua strategi coping, yaitu emotional focus coping yang berarti fokus penanggulangan
pada emosi yang dirasakan, dan problem focus coping yang secara singkat berarti fokus
penanggulangan pada masalah yang dihadapi. Adapun dalam ajaran Islam terdapat 2
mekanisme dalam pengendalian emosi dan menanggulangi masalah, yakni mekanisme
sabar dan syukur serta pemaafan. Sabar adalah alasan terbaik agar seseorang tidak larut
dalam emosi negatif. Secara ilmiah dan alamiah, suatu peristiwa yang menimbulkan
emosi utama dapat diikuti oleh beberapa emosi lainnya sekaligus. Sebagaimana yang
dikisahkan dalam hadis Rasulullah SAW berikut ini:
“Nabi saw menjumpai seorang wanita sedang menangis di sebuah kuburan (dalam
riwayat lain menangisi kematian anaknya) lalu menasehati, “Bertaqwalah kepada Allah
dan bersabarlah!” Wanita itu menjawab ketus karena tak mengetahui yang
menasehatinya adalah Nabi, “Bukan urusanmu, kamu tak merasakan musibah yang saya
alami!” (beberapa waktu berselang) wanita itu datang ke rumah Nabi saw dan
mengatakan: ”mohon maaf, saya tidak mengenalimu waktu itu (kini aku sudah
bersabar)”. Kemudian Nabi bersabda: “sabar itu pada benturan pertama (diawal
peristiwa)” (HR Bukhari, Muslim, Turmudzi, Nasaai, Abu Dawud, Ibnu Majah, Ahmad).
Pemaafan (forgiveness) adalah strategi koping yang penting adlam Islam. Rasulullah
SAW adalah pribadi agung yang sangat terkendali emosinya dan mampu menahan
amarahnya terhadap stimuli negatif yang dihadapi.

BAB III
PENUTUP

8
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Dengan selesainya makalah ini, kami menyadari akan jauhnya makalah ini dari
kesenpurnaan dan terdapat berbagai kekurangan. Adapun kelebihan dan kekurangan makalah
ini semoga dapat memberikan manfaat bagi para pembaca, oleh karena itu kritik dan saran
sangat dibutuhkan guna perbaikan makalah kami kedepannya

9
Daftar Pustaka
Al- Quran L Karim
hude, m. d. (2006). penjelajahan religio-psikologi tentang emosi manusia di dalam al quran.
jakarta: erlangga .
ina. (n.d.). emosi dalam psikologi. Retrieved from dosenpsikologi.com
mughni, a. s. (n.d.). EMOSI DALAM PERSPEKTF AL-QUR'AN.
Diana,Rahmy. 2015. jurnal " PENGENDALIAN EMOSI MENURUT PSIKOLOGI ISLAM" vol
37 no.82
https://journal.uii.ac.id/Unisia/article/view/10495

10

You might also like