You are on page 1of 5

TINDAKAN HUKUM OLEH PT.

BALI DISCOVERY TOURS TERHADAP MARK


AUSTIN/WORLWIDE INTERNET HOTEL RESERVATION LTD. TERKAIT PUTUSAN
PANEL WIPO ARBITRATION AND MEDIATION CENTER CASE NO. D2004-0299 ATAS
SENGKETA NAMA DOMAIN <BALIDISCOVERY.ORG> DAN
<BALIDISCOVERYTOURS.COM> BERDASARKAN UNDANG-UNDANG INFORMASI
DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK

http://pustaka.unpad.ac.id/archives/124751/. Diakses pada tanggal 15 September 2014 pkl. 23.48


WIB

MEMORANDUM HUKUM

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna menempuh Sidang Ujian Sarjana dan meraih
gelar Sarjana Hukum

Oleh:
Maureen Regina
110110080318

Program Kekhususan : Hukum Teknologi Informasi dan Telekomunikasi

Pembimbing :
Dr.Danrivanto Budhijanto, S.H., LL.M.in IT.Law
Muhamad Amirulloh, S.H., M.H

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS PADJADJARAN
BANDUNG
2013

ABSTRAK

Memiliki nama domain menjadi suatu kebutuhan bagi para pelaku usaha pasar online. Masalah
sering timbul pada penentuan nama domain atau alamat pada situs internet bagi pelaku usaha di
dunia maya. Perusahaan cenderung menggunakan mereknya sebagai nama domain. PT. Bali
Discovery Tours merupakan perusahaan penjual jasa biro perjalanan yang beroperasi dengan
nama “Bali Discovery Tours” sejak 1999 dan memiliki hak merek, terkait “Bali Discovery
Tours”. Mark Austin adalah seorang pengusaha asal inggris yang memiliki usaha di bidang on-
line travel agent yang mendaftarkan nama domain balidiscovery.org sejak 7 january 2003. Nama
domain tersebut selain memiliki kesamaan dengan nama domain milik PT. Bali Discovery Tours,
yaitu, balidiscovery.com, juga didalamnya berisikan hal-hal buruk yang merugikan bagi pihak
PT. Bali Discovery Tours sebagai perusahaan penjual jasa. Tujuan dari penulisan ini yaitu untuk
mengetahui apakah PT. Bali Discovery Tours dapat melakukan gugatan ganti rugi atas
penyalahgunaan nama domain yang melanggar hak merek yang dimiliki oleh PT. Bali Discovery
Tours sesuai dengan UU ITE?
Untuk membahas permasalahan dalam memorandum hukum ini penulis melakukan pendekatan
secara yuridis normatif dan metode deskriptif analitis. Metode yuridis normatif digunakan untuk
melakukan pengkajian terhadap kaidah-kaidah hukum yang berlaku, terutama yang berhubungan
dengan upaya perlindungan hukum terhadap nama domain serta merek dalam jaringan internet,
misalnya UU Informasi dan Transaksi Elektronik, UU Merek dan Hukum Perdata Internasional.
Metode deskriptif analitis digunakan untuk mendapatkan gambaran yang jelas mengenai
permasalahan hukum yang dibahas dalam memorandum hukum ini.
Kesimpulan akhir dari penulisan memorandum hukum ini Penggunaan merek sebagai nama
domain oleh pihak lain secara tanpa hak sudah banyak terjadi baik di luar negri maupun di
Indonesia. Praktik cybersquatting tersebut jelas telah melanggar hak eksklusif pemilik hak
merek. Ganti rugi akibat cybersquatting tidak dapat dilakukan dalam mekanisme penyelesaian
sengketa berdasarkan UDRP, dimana UDRP hanya menyelesaikan sengketa atas nama domain
secara administratif.
Kata kunci: Hak kekayaan Intelektual, Nama Domain, Merek, Hukum Perdata Internasional,
Hukum Teknologi Informasi dan Telekomunikasi, Perbuatan Melawan Hukum, Penyelesaian
Sengketa, UU ITE, UU Merek.

ABSTRACT
Having a domain name becomes a necessity for online business marketplace. Issues often arise
in the determination of the domain name or address on the Internet for the business in
cyberspace. Companies tend to use a trademark as a domain name. PT. Bali Discovery Tours is a
limited liability company and has sold Bali-based travel products and operates under the name
"Bali Discovery Tours" since 1999 and have the rights for trademark related "Bali Discovery
Tours". Mark Austin is a British businessman who has a business in the field of on-line travel
agents who register domain names balidiscovery.org since 7 January 2003. The domain name is
similar with a domain name owned by PT. Bali Discovery Tours, namely, balidiscovery.com,
therein also contains things that harm to the PT. Bali Discovery Tours as a service company. The
purpose of this legal memorandum is to determine whether the PT. Bali Discovery Tours can
perform the lawsuit compensation for the misuse of the domain name that infringes any
trademark owned by PT. Bali Discovery Tours based on Indonesian Legislation regarding
Information and Electronic Transaction?
This legal memorandum was conducted by applying a normative juridical and descriptive
analysis method. Normative methods are used to perform an assessment on the rules of law,
particularly relating to the protection of the law against the domain name and trademark in the
Internet, such as Information and Electronic Transaction Law, Trademark Law and Private
International Law. Descriptive analytical method used to get a clear picture of the legal issues
discussed in this legal memorandum.
The final conclusion of this legal memorandum writing, In Indonesia as well as in other
countries, trademark infringement and dilutions cases have been increased due to illegal uses of
trade marks as domain names, known as cybersquatting. The act of cybersquatting clearly has
violated the exclusive rights of trademark owners. Compensation as a result cannot be done in a
cybersquatting dispute resolution mechanism based on the UDRP, which the UDRP only resolve
disputes over domain names administratively.
Keywords: Intellectual Property Rights, Domain Names, WIPO, Trademarks, Information and
Electronic Transaction Act Law, Dispute Resolution, Conflict of Law.
PENDAHULUAN
A. KASUS POSISI
Nama domain memiliki keterkaitan yang sangat erat dengan merek, tetapi perlu ditegaskan
bahwa nama domain tidak identik dengan merek karena meskipun keduanya sama-sama
merupakan jati diri suatu produk barang atau jasa, atau suatu nama perusahaan atau badan
hukum lainnya . Seiring perkembangan pemakaian nama domain oleh perusahaan di jaringan
internet, berkembang pula gejala pelanggaran merek di jaringan tersebut. Pelanggaran ini terjadi
pada saat pihak yang tidak ada sangkut pautnya dengan sebuah perusahaan atau dengan sebuah
merek perusahaan mendaftarkan mendaftarkan merek tersebut sebagai nama domainnya
dijaringan internet.
Cybersquatting adalah suatu tindakan pendaftaran nama domain yang dilakukan oleh pihak yang
tidak berhak (tidak memiliki legitimate interest). Sedangkan cybersquatter adalah orang yang
melakukan tindakan tersebut, biasanya mereka yang melakukan pendaftaran memiliki niat untuk
menjual nama domain yang sudah dimiliki tersebut dengan harga jauh lebih tinggi daripada
harga seharusnya. Kasus yang sering terjadi adalah, orang mendaftarkan merek dagang orang
lain tanpa sepengetahuan dari si pemilik merek dagang sesungguhnya. Penyelesaian kasus ini
biasanya disandarkan pada legitimate interest dari si pendaftar. Dalam hal ini harus dibuktikan,
apakah yang bersangkutan memiliki iktikad tidak baik (bad faith) pada saat melakukan
pendaftaran. Penggunaan merek dagang (perusahaan) sebagai nama domain menjadikan merek
dagang tersebut dikenal oleh banyak orang di seluruh dunia. Selain mudah dan mampu
menjangkau seluruh dunia, pemasaran merek dagang melalui domain akan menekan biaya
promosi yang sangat besar sekali.
PT. Bali Discovery Tours merupakan perusahaan penjual jasa biro perjalanan yang beroperasi
dengan nama “Bali Discovery Tours” sejak 1999 dan memiliki hak merek, terkait “Bali
Discovery Tours”. Mark Austin adalah seorang pengusaha asal inggris yang memiliki usaha di
bidang on-line travel agent yang mendaftarkan nama domain balidiscovery.org sejak 7 january
2003. Nama domain tersebut selain memiliki kesamaan dengan nama domain milik PT. Bali
Discovery Tours, yaitu, balidiscovery.com, juga didalamnya berisikan hal-hal buruk yang
merugikan bagi pihak PT. Bali Discovery Tours sebagai perusahaan penjual jasa. Penyelesaian
sengketa nama domain antara P.T Bali Discovery Tours dengan Mark Austin dilakukan melalui
mekanisme penyelesaian sengketa nama domain yang saat ini dikenal efektif digunakan para
pelaku teknologi informasi dan masyarakat telematika dunia pada umumnya yaitu dengan
menggunakan institusi WIPO Mediation and Arbitration Center dengan hukum substantive dan
prosedur yang ditetapkan berdasarkan Uniform Domain Dispute Resolution Policy (UDRP).
Ruang lingkup yang diatur dalam Uniform Domain Name Dispute Resolution Policy (UDRP)
sebagai instrumen hukum terkait kepemilikan nama domain sangatlah terbatas pada upaya
pemindahan, perubahan, atau penghapusan nama domain. Adanya fakta bahwa ada kerugian
ekonomis yang timbul akibat penggunaan nama domain oleh pihak lain secara tanpa memiliki
hak atas suatu merek tersebut, membuat para pemilik merek yang haknya dilanggar mencoba
melakukan upaya hukum lain selain dari penyelesaian administratif.

B. PERMASALAHAN HUKUM
1. Bagaimanakah tindakan hukum yang dapat dilakukan paska putusan panel WIPO oleh P.T
Bali Discovery Tours untuk melindungi hak mereknya yang digunakan sebagai Nama Domain
oleh Mark Austin/ Worldwide Internet Hotel Reservation LTD. dengan itikad buruk berdasarkan
UU ITE?
2. Dimanakah sebaiknya P.T Bali discovery Tours mengajukan gugatan terhadap Mark Austin
apabila ingin melakukan gugatan ganti rugi berdasarkan prinsip-prinsip hukum perdata
international?
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pendaftaran nama domain balidiscovery.org oleh Mark Austin dianggap telah didasarkan pada
itikad buruk (Bad Faith) menyebabkan persaingan usaha yang tidak sehat, serta melanggar hak
pihak lain yaitu PT. Bali Discovery Tours, sehingga perbuatan Mark Austin dianggap telah
menyebabkan kerugian bagi pihak PT. Bali Discovery Tours. Kerugian yang timbul dari
perbuatan melanggar hukum dapat berupa kerugian harta kekayaan (materiil) dan imateriil.
Berdasarkan Pasal 38 UU ITE, disebutkan bahwa:
(1) Setiap orang dapat mengajukan gugatan terhadap pihak yang menyelenggarakan Sistem
Elektronik dan/atau menggunakan Teknologi Informasi yang menimbulkan kerugian.
(2) Masyarakat dapat mengajukan gugatan secara perwakilan terhadap pihak yang
menyelenggarakan Sistem Elektronik dan/atau menggunakan Teknologi Informasi yang
berakibat merugikan masyarakat, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Berdasarkan PasaL 39 UU ITE, disebutkan bahwa:
(1) Gugatan perdata dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
(2) Selain penyelesaian gugatan perdata sebagaimana dimaksud pada ayat (1), para pihak dapat
menyelesaikan sengketa melalui arbitrase, atau lembaga penyelesaian sengketan alternative
lainnya sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.

Penggunaan merek terdaftar dan/atau terkenal milik orang lain sebagai nama domain tanpa izin
dapat dikategorikan sebagai perbuatan yang didasarkan atas itikad buruk, sebagaimana diatur
dalam Pasal 4 UU Merek.
Penggunaan merek terdaftar atau nama yang mirip dengan merek terdaftar dan/atau terkenal
sebagai suatu nama domain harus juga dikualifikasikan sebagai pelanggaran substantive yang
diatur dalam Pasal 6 UU Merek, karena telah terjadi persamaan pada keseluruhannya atau
persamaan pada pokoknya dengan merek terdaftar dan/atau terkenal tersebut.
Pelaksanaan UDRP tidak terlepas dari Rules for Uniform Domain Name Dispute Resolution
Policy (“the Rules”) yang berisikan mengenai hal-hal yang bersifat teknis seperti cara pengajuan
gugatan, pemilihan Administratif Panel, biaya perkara, pembuktian dan pelaksanan putusan. Jika
para pihak yang bersengketa sepakat untuk menyelesaikan sengketanya melalui jalur pengadilan,
maka harus dilakukan oleh pengadilan yang berwenang dan memiliki yurisdiksi untuk
menangani sengketa tersebut. Hal ini diatur dalam paragraph 1 “the Rules” Yang dapat
disimpulkan :
a. Pengadilan dimana tempat kantor pusat domain name registrar berada, ketika pihak tergugat
mendaftarkan suatu domain name.
b. Pengadilan dimana tergugat bertempat tinggal, berdasarkan alamat yang tercantum dalam
perjanjian dengan domain name registrar ketika tergugat melakukan pendaftaran domain name.
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
1. PT. Bali Discovery Tours dapat mengajukan gugatan ganti rugi terhadap Mark Austin
berdasarkan ketentuan Pasal 38 dan 39 UU ITE, dikarenakan tindakan Mark Austin yang
melanggar Pasal 4 (a) UDRP dan Pasal 23 UU ITE yang tindakannya tersebut dapat
dikategorikan sebagai tindakan cybersquatting.
2. Pelaksanaan gugatan ganti rugi terhadap pihak Mark Austin oleh PT. Bali Discovery Tours
sesuai dengan prinsip efektifitas dalam hukum perdata internasional dalam penentuan lex fori
sehubungan dengan pengajuan gugatan ganti rugi dan sebagaimana diatur dalam Paragraph 5
UDRP, Maka sebaiknya gugatan ganti rugi dilakukan di Inggris yang merupakan tempat tinggal
tergugat.
B. SARAN
1. Para Pengguna nama domain sebaiknya tidak mendaftarkan atau menggunakan nama domain
yang melanggar hak dan HKI pihak lain untuk menghindari gugatan ganti rugi perdata
terhadapnya.
2. Dibuatnya forum penyelesaian sengketa bagi para pihak yang ingin mengajukan gugatan ganti
rugi dikarenakan UDRP hanya menyelesaikan sengketa atas nama domain secara administratif.
DAFTAR PUSTAKA
Agus Raharjo, Cybercrime – Pemahaman dan Upaya Pencegahan Kejahatan Berteknologi, PT.
Citra Aditya Bakti, Bandung, 2002.
Ahmad M Ramli, Cyber Law dan HAKI Dalam Sistem Hukum Indonesia, PT Refika Aditama,
Bandung, 2006.
H. OK. Saidin, Aspek Hukum Hak Kekayaan Intelektual – Intelektual Property Rights, PT. Raja
Grafindo Persada, Jakarta, 2003.
Imam Syahputra et.al, Hukum Merek Baru Indonesia – Seluk Beluk Tanya Jawab Merek Teori
dan Praktik, Harvarindo, Jakarta, 1997.
Mieke Komar Kantaatmadja, et.al, Cyberlaw: Suatu Pengantar, Elips II, Jakarta, 2002.
Sudargo Gautama, Pengantar Hukum Perdata Internasional Indonesia, Percetakan Binacipta,
Bandung, 1987.
http://www.wipo.int/amc/en/domains/decisions/html/2003/d2003-0949.html
http://www.wipo.int/amc/en/domains/decisions/html/2004/d2004-0299.html
http://www.balidiscovery.com/messages/message.asp?Id=2218

You might also like