Professional Documents
Culture Documents
Ante Natal Care adalah merupakan cara penting untuk memonitoring dan mendukung
kesehatan ibu hamil normal dan mendeteksi ibu dengan kehamilan normal, ibu hamil
sebaiknya dianjurkan mengunjungi bidan atau dokter sedini mungkin semenjak ia merasa
dirinya hamil untuk mendapatkan pelayanan dan asuhan antenatal (Prawirohardjo. S,
2006 :52).
Standar 2 : Pengkajian
Bidan melakukan kunjungan rurnah dan berinteraksi dengan masyarakat secara berkala
untuk memberikan penyuluhan dan memotivasi ibu, suami dan anggota keluarganya agar
mendorong ibu untuk memeriksakan kehamilannya sejak dini dan secara teratur.
Bidan menemukan secara dini setiap kenaikan tekanan darah pada kehamilan dan
mengenali tanda serta gejala preeklamsi lainnya, serta mengambil tindakan yang tepat
dan merujuknya.
Bidan memberikan saran yang tepat kepada ibu hamil, suami serta keluarganya pada
trimester ketiga, untuk memastikan bahwa persiapan persalinan yang bersih dan aman
serta suasana yang menyenangkan akan direncanakan dengan baik, disamping persiapan
transportasi dan biaya untuk merujuk, bila tiba-tiba terjadi kadaan gawat darurat. Bidan
hendaknya kunjungan rumah untuk hal ini.
(PPIBI, 1999:26-27)
Pelayanan Ante Natal Care (ANC) adalah pelayanan kesehatan yang diberikan kepada
ibu selama kehamilannya sesuai dengan standar pelayanan Ante Natal Care (ANC),
selengkapnya mencakup banyak hal yang meliputi anamnesis, pemeriksaan fisik baik
umum dan kebidanan, pemeriksaan laboratorium atas indikasi serta intervensi dasar dan
khusus sesuai dengan resiko yang ada. Namun dalam penerapan operasionalnya dikenal
standar minimal ”7T” untuk pelayanan Ante Natal Care (ANC) yang terdiri atas:
Ukuran berat badan dalam kg tanpa sepatu dan memakai pakaian yang seringan-
ringannya. Berat badan kurang dari 45 kg pada trimester III dinyatakan ibu kurus
kemungkinan melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah.
Interval
Lama %
Antigen
perlindungan Perlindungan
(selang waktu minimal)
TT 1 Pada kunjungan antenatal - -
pertama
TT 2 4 minggu setelah TT 1 3 tahun 80
TT 3 1-6 bulan setelah TT 2 5 tahun 95
TT 4 1 tahun setelah TT 3 10 tahun 95
TT 5 1 tahun setelah TT 4 25 tahun/ 99
seumur
Keterangan : apabila dalam waktu tiga (3) tahun WUS tersebut melahirkan maka bayi
yang dilahirkan akan terlindungi dari tetanus neonatorum
Memberikan saran yang tepat kepada ibu hamil, suami serta keluarganya tentang tanda-
tanda resiko kehamilan.
Kunjungan ibu hamil adalah kontak ibu hamil dengan tenaga profesional untuk
mendapatkan pelayanan Ante Natal Care (ANC) sesuai standar yang ditetapkan. Istilah
kunjungan disini tidak hanya mengandung arti bahwa ibu hamil yang berkunjung ke
fasilitas pelayanan, tetapi adalah setiap kontak tenaga kesehatan baik diposyandu, pondok
bersalin desa, kunjungan rumah dengan ibu hamil tidak memberikan pelayanan Ante
Natal Care (ANC) sesuai dengan standar dapat dianggap sebagai kunjungan ibu hamil
(Depkes RI, 2001:31)
Kunjungan baru ibu hamil adalah kunjungan ibu hamil yang pertama kali pada masa
kehamilan.
Kunjungan ulang
Kunjungan ulang adalah kontak ibu hamil dengan tenaga kesehatan yang kedua dan
seterusnya, untuk mendapatkan pelayanan antenatal sesuai dengan standar selama satu
periode kehamilan berlangsung.
K4
K4 adalah kontak ibu hamil dengan tenaga kesehatan yang ke empat atau lebih untuk
mendapatkan pelayanan Ante Natal Care (ANC) sesuai standar yang ditetapkan dengan
syarat:
3) Dua kali dalam trimester ketiga (antara minggu 28-36 dan setelah minggu ke 36).
Pengetahuan
Ekonomi
Tingkat ekonomi akan berpengaruh terhadap kesehatan, tingkat ekonomi rendah keluarga
rendah tidak mampu untuk menyediakan dana bagi pemeriksaan kehamilan, masalah
yang timbul pada keluarga dengan tingkat ekonomi rendah ibu hamil kekurangan energi
dan protein (KEK) hal ini disebabkan tidak mampunya keluarga untuk menyediakan
kebutuhan energi dan protein yang dibutuhkan ibu selama kehamilan.
Sosial Budaya
Keadaan lingkungan keluarga yang tidak mendukung akan mempengaruhi ibu dalam
memeriksakan kehamilannya. Perilaku keluarga yang tidak mengijinkan seorang wanita
meninggalkan rumah untuk memeriksakan kehamilannya merupakan budaya yang
menghambat keteraturan kunjungan ibu hamil memeriksakan kehamilannya.
Geografis
6) Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar tumbuh
dan berkembang secara normal.
7) Memberikan nasehat dan petunjuk yang berkaitan dengan kehamilan, persalinan, nifas
dan aspek keluarga berencana.
Menurunkan angka kesakitan dan kematian maternal perinatal (Sarwono, 2002:90,
Manuaba, 1998:129).
3. Tenaga dan Lokasi Pelaksanaan Antenatal Care
Untuk melakukan Antenatal Care ibu hamil dapat dibantu oleh tenaga kesehatan seperti:
dokter spesialis ginekologi, dokter, perawat, bidan. Pelayanan Antenatal Care dapat
diakses di Posyandu, Puskesmas Pembantu, Puskesmas, Rumah sakit maupun di klinik
dokter praktek swasta (Depkes RI, 2001:3).
RESTI
Ibu hamil dengan kehamilan resiko tinggi adalah ibu hamil yang mempunyai resiko atau
bahaya yang lebih besar pada kehamilan/persalinannnya dibandingkan dengan ibu hamil
dengan kehamilan/persalinan normal.
Ibu hamil yang termasuk golongan kehamilan dengan resiko tinggi adalah ibu
dengan:
• Riwayat kehamilan dan persalinan yang sebelumnya kurang baik . (contoh: riwayat
keguguran, perdarahan pasca kelahiran, lahir mati)
• Tinggi badan ibu hamil kurang dari 145 cm.
• Ibu hamil yang kurus/berat badan kurang.
• Usia ibu hamil kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun.
• Sudah memiliki 4 anak atau lebih.
• Jarak antara dua kehamilan kurang dari 2 tahun.
• Ibu menderita anemia atau kurang darah.
• Perdarahan pada kehamilan ini.
• Tekanan darah yang meninggi dan sakit kepala hebat dan adanya bengkak pada tungkai.
Diagnosa Ibu hamil dengan kehamilan resiko tinggi JANGANLAH diartikan dengan
makna yang selalu negatif.
Dengan perawatan yang baik, 90-95% ibu hamil yang termasuk kehamilan dengan resiko
tinggi dapat melahirkan dengan selamat dan mendapatkan bayi yang sehat.
Kehamilan risiko tinggi dapat dicegah dan diatasi dengan baik bila gejalanya ditemukan
sedini mungkin sehingga dapat dilakukan tindakan perbaikinya, dan kenyataannya,
banyak dari faktor resiko ini sudah dapat diketahui sejak sebelum konsepsi terjadi.
Jadi semakin dini masalah dideteksi, semakin baik untuk memberikan penanganan
kesehatan bagi ibu hamil maupun bayi. Juga harus diperhatikan bahwa pada beberapa
kehamilan dapat mulai dengan normal, tetapi mendapatkan masalah kemudian.
Oleh karenanya sangat penting bagi setiap ibu hamil untuk melakukan ANC atau
pemeriksaan kehamilan secara teratur, yang bermanfaat untuk memonitor kesehatan ibu
hamil dan bayinya, sehingga bila terdapat permasalahan dapat diketahui secepatnya dan
diatasi sedini mungkin. Juga hiduplah dengan cara yang sehat (hindari rokok, alcohol,
dll),serta makan makanan yang bergizi sesuai kebutuhan anda selama kehamilan.
Beberapa faktor resiko sudah ada sebelum seorang wanita memperoleh kehamilan.
Berat badan :
Tinggi Badan :
1. Persalinan lama
2. Abortus berulang (akibat inkompetensia servik atau uterus duplex)
3. Kelainan letak
II. Faktor Resiko Sosial
1. Wanita hamil yang tidak menikah ( ‘unwanted Pregnancy’ )
2. Sosial ekonomi rendah (kelompok ini sering merupakan perokok berat, penyalah
gunaan obat, nutrisi yang tidak memadai, akses kepepalayan kesehatan yang
rendah)
1. Persalinan preterm
2. BBLR
3. Makrosomia
4. Janin dengan kelainan kongenital
5. Riwayat abortus
6. Persalinan posmatur
7. Inkompatibiltas Rhesus
8. Persalinan operatif pervaginam atau sectio caesar
9. Kematian neonatal
Pasien mungkin memiliki kondisi yang menyebabkan keadaan diatas dapat terulang.
Sebagai contoh pasien DM akan cenderung untuk melahirkan anak makrosomia ( BBL >
4000 gram ) atau pasien yang pernah melahirkan anak dengan kelainan kongenital
IV. Multiparitas :
• Resiko partus presipitatus
• Resiko perdarahan pasca persalinan
V. Kehamilan kembar :
• Resiko tinggi plasenta previa, solusio plasenta
• Resiko tinggi kelainan letak, persalinan preterm
Pasien mungkin memiliki kondisi yang menyebabkan keadaan diatas dapat terulang.
Sebagai contoh pasien DM akan cenderung untuk melahirkan anak makrosomia ( BBL >
4000 gram ) atau pasien yang pernah melahirkan anak dengan kelainan kongenital
1. Persalinan preterm
2. BBLR
3. Makrosomia
4. Janin dengan kelainan kongenital
5. Riwayat abortus
6. Persalinan posmatur
7. Inkompatibiltas Rhesus
8. Persalinan operatif pervaginam atau sectio caesar
9. Kematian neonatal
Pasien mungkin memiliki kondisi yang menyebabkan keadaan diatas dapat terulang.
Sebagai contoh pasien DM akan cenderung untuk melahirkan anak makrosomia ( BBL >
4000 gram ) atau pasien yang pernah melahirkan anak dengan kelainan kongenital
1 Pengertian
Ibu hamil dengan resiko tinggi adalah ibu hamil yang mengalami risiko
atau bahaya yang lebih besar pada waktu kehamilan maupun persalinan, bila
dibandingkan dengan Ibu Hamil yang normal.
2.2 Etiologi
- Kaki bengkak.
- Perdarahan pada waktu hamil.
- Batuk-batuk lama.
2.3 Bahaya yang dapat ditimbulkan akibat Ibu hamil dengan risiko tinggi
Adapun bahaya yang dapat ditimbulkan akibat Ibu hamil dengan risiko
tinggi adalah sebagai berikut :
- Keguguran (abortus).
2.4 Pencegahan
Kehamilan risiko tinggi dapat dicegah bila gejalanya ditemukan
sedini mungkin sehingga dapat dilakukan tindakan perbaikinya, yaitu
dengan cara :
jadi,, seorg wanita harus benar2 siap dan mempersiapkn diri utk situasi
seperti ini,,,
dan apabila ibu udah termasuk dalam faktor resiko ataupun resiko tinggi
maka,, udah wajib bagi ibu utk melahirkan di dokter,,,,
2. Tinggi < 150 cm ( nah,,, perlu hati2 nih,, bagi yg tinggi badanya yg
semampai <baca : semeter tak sampai> em,, karna dikhawatirkan,,
bentuk tulang panggulny rada sempit,, nah,, alhasil,, pada saat persalinan
lebih kemungkinan besar utk di caesar )
4. Jarak Kehamilan < 2 tahun ( Alloh pun telah menerangkan bahwa jarak
kehamilan yg baik tu adlah 2 tahun,, bukan kurang loh,,, klo g slah ntu
ad d dlam Qs.Al-Baqoroh,, tpi,, msalah ayat berapa ftma lupa,, <afwan>
5. LILA < 23,5 ( LILA = Lingkar Lengan Atas, nah ini yg d ukur adlah
lengan bgian kiri,, krena bagian kiri jrang aktivitasny,, jdi g berotot,,
hehe,, ini dukur utk mengetahui keadaan ibu juga loh,,)
8. Penyakit Jantung
13. Riwayat Obstetrik yang jelek ( ex. pernah Operasi SC, Abortus,
Curatase )