Professional Documents
Culture Documents
Diagnosis Kesulitan Belajar
Diagnosis Kesulitan Belajar
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Bimbingan dan Konseling
yang diampu oleh Dr. Nandang Budiman, M. Si. dan Rena Andini, S.Pd.
Disusun oleh:
1700 Nurfauzi
1700717 Desy Maulidiyani
1703577 Andrianei
1700 Firda Triutami
1700 Rachmat Hidayatullah
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN............................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah ........................................................................................1
B. Rumusan Masalah ..................................................................................................2
C. Tujuan Penulisan Makalah ....................................................................................2
D. Manfaat Penulisan Makalah...................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN..............................................................................................3
A. Pengertian kesulitan belajar.............................................................................................................3
B. Faktor-faktor kesulitan belajar................................................................................4
C. Langkah-langkah mengatasi kesulitan belajar........................................................5
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................9
BAB 1
PENDAHULUAN
1. Latar belakang
Belajar adalah suatu kegiatan yang berproses dan belajar juga merupakan
sebuah unsur yang sangat funda-mental dalam setiap penyelenggaraan jenis dan
jenjang pendidikan. Hal ini berarti bahwa berhasil atau gagalnya dalam suatu
pencapaian tujuan pendidikan itu amat bergantung pada bagaimana proses belajar
siswa itu sendiri. Baik siswa itu berada di dalam sekolah maupun diluar sekolah
seperti di lingkungan rumah maupun lingkungan masyarakat. Dilihat dari zaman
sekarang ini, banyak anak-anak yang mengalami kesulitan belajar. Hal tersebut
bukan hanya dialami oleh siswa yang berkemampuan kurang saja, akan tetapi
siswa yang berkecukupan dan berkemampuan tinggi juga mengalami akan
masalah itu.
Kesulitan belajaritu merupakan kondisi prosesbelajar yang ditandai oleh
hambatan-hambatan teretentu untuk mencapai kesuksesan. Kesulitan belajar ini
tidak selalu disebabkan oleh faktor-faktor intelegensi yang rendah atau kelainan
mental, akan tetapi juga disebabkan oleh faktor-faktor non intelegensi. Maka dari
itu, IQ yang tinggi belum tentu mendapat jaminan keberhasilan belajar, karena
dalam rangka proses pembelajaran tidak semua siswa mudah menerima dan
merekam hasil dari suatu proses pembelajaran.
Maka dari itu kita sadar, bahwa kemampuan setiap individu ituberbeda-
beda, kemampuan untuk menangkap, merekam pelajaran itu juga beda-beda
bahkan ada caranya masing-masing, tingkatusahanya pun juga bervariasi. Maka
faktor waktu yang diperlukan oleh individu berbeda juga dan akan berbeda untuk
menguasai materi atau bahan yang sama. Kualitas pengajaran ini turut
menentukan ketuntasan penguasaan bagi para sisiwa. Oleh karuna itu, usaha
untuk menertibkan siswa secara optimal dalam kegiatan belajar mengajar, usaha
membuat pengajaran lebih konkret, lebih praktis, mempergunakan berbagai cara
penguatan akan banyak membantu tingkat penguasaan bahan oleh para siswa.
2. Rumusan masalah
2.1 Apa pengertian Kesulitan belajar?
2.2 Apa faktor-faktor kesulitan belajar?
2.3 Apa langkah-langkah untuk mengatasi masalah kesulitan belajar?
3. Tujuan Penulisan
3.1 Untuk mengetahui pengertian dari kesulitan belajar.
3.2 Untuk mengetahui faktor-faktor kesulitan belajar.
3.3 Untuk mengetahui langkah-langkah untuk mengatasi masalah kesulitan
belajar.
4. Manfaat penulisan
4.1 Kita dapat mengetahui pengertian dari kesulitan belajar.
4.2 Kita dapat mengetahui faktor-faktor kesulitan belajar.
4.3 Kita dapat mengetahui langkah yang harus diambil dalam mengatasi
masalah kesulitan belajar.
BAB 2
PEMBAHASAN
3. Faktor Masyarakat
- Pergaulan di masyarakat yang buruk.
- Wilayah sekitar rumah yang kumuh dan bising.
Langkah-langkah mengatasi kesulitan belajar
1. Pengumpulan Data
Pengumpulan data ini untuk menemukan sumber penyebab kesulitan
belajar diperlukan banyak informasi. Untuk memperoleh informasi perlu
diadakan pengamatan langsung terhadap objek yang bermasalah. Teknik
interview atau teknik dokumentasi dapat dipakai untuk pengumpulan
data.usaha lain yang dapat dilakukan yaitu melalui kegiatan kunjungan ke
rumah, case study, case history, daftar pribadi, meneliti pekerjaan anak,
melaksanakan tes IQ atau tes prestasi anak.
2. Pengelolaan Data
Data yang telah terkumpul tidak akan ada artinya jika tidak diolah secara
cermat. Factor-faktor penyebab kesulitan belajar anak didik jelas tidak dapat
diketahui, karena data yang dikumpul itu data mentah, belum dianalisis secara
seksama. Langkah-langkah yang dilakukan adalah, identifikasi kasus,
membandingkan antar kasus, membandingkan dengan hasil tes, baryu
menarik kesimpulan.
3. Diagnosis
Diagnosis adalah keputusan (penentuan) mengenai hasil dari pengelolaan
data, tentu saja keputusan itu diambil setelah melakukan analisis terhadap data
yang diolah itu. Diagnosis dapat berupa hal-hal sebagai berikut:
Keputusan mengenai jenis kesulitan belajar anak didik yaitu berat dan
ringannya tingkat kesulitan yang dirasakan anak didik.
Keputusan mengenai factor utama yang menjadi sumber penyebab
kesulitan belajar anak didik.
Karena diagnosis adalah penentuan jenis penyakit dengan meneliti atau
memeriksa gejala-gejalanya atau proses pemeriksaan terhadap hal yang
dipandang tidak beres. Maka agar akurasi keputusan yang diambil tidak keliru
tentu saja diperlukan kecermatan dan ketelitian yang tinggi. Untuk
mendapatkan hasil yang meyakinkan itu sebaiknya minta bantuan tenaga ahli
dalam bidang keahlian mereka masing-masing, yaitu:
Dokter, untuk mengetahui kesehatan anak.
Psikolog, untuk mengetahui tingkat IQ anak.
Psikiater, untuk mengetahui kejiwaan anak.
Sosiolog, untuk mengetahui kelainan sosial yang mungkin dialami oleh
anak.
Guru kelas, untuk mengetahui perkembangan belajar anak selama di
sekolah.
Orang tua anak, untuk mengetahui kebiasaan anak di rumah.
4. Prognosis
Keputusan yang diambil berdasarkan hasil dari diagnosis menjadi dasar
pijakan dalam kegiatan prognosis. Dalam prognosis dilakukan kegiatan
penyusunan program dan penetapan ramalan mengenai bantuan yang harus
dilakukan atau harus diberikan kepada anak didik untuk membantunya keluar
dari kesulitan belajar. Dalam penyusunan program bantuan terhadap anak
didik yang berkesulitan belajar dapat diajukan pertanyaan-pertanyaan dengan
menggunakan rumus 5W + 1H.
5. Treatment
Treatment adalah perlakuan, yang dimana perlakuan di sini yang
dimaksud itu adalah pemberian bantuan kepada anak didik yang mengalami
kesulitan belajar sesuai dengan program yang telah disusun dalam tahap
prognosis. Bentuk treatment yang dapat diberikan adalah: melalui bimbingan
belajar individual, melalui bimbingan belajar kelompok, melalui remedial
teaching untuk mata pelajaran tertentu, melalui bimbingan orang tua dirumah,
pemberian bimbingan pribadi untuk mengatasi masalah-masalah psikologis,
pemberian bimbingan mengenai cara belajar yang baik sesuai dengan
karakteristik setiap mata pelajaran
6. Evaluasi
Di sini, evaluasi yang dimksud ini adalah upaya untuk mengetahui apakah
treatment yang telah diberikan dan telah dilakukan itu telah berhasil dengan
baik, artinya ada kemajuan, yaitu anak dapat dibantu keluar dari lingkaran
masalah kesulitan belajar atau bahkan gagal sama sekali. Kemungkinan gagal
atau berhasil treatment yang telah diberikan kepada anak, dapat diketahui
sejauhmana kebenaran jawaban anak terhadap item-item soal yang diberikan
dalam jumlah tertentu dan dalam materi tertentu yang melalui alat evaluasi
berupa tes prestasi belajar.
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kesulitan dalam pembelajaran atau kesulitan dalam belajar merupakan
suatu hal yang sering ditemui oleh para pendidik, terutama oleh seorang guru.
Pembelajaran merupakan wadah bagi guru untuk melakukan serangkaian kegiatan
refleksi, penemuan masalah, pemecahan masalah melalui beragam strategi untuk
meningkatkan keterampilan dalam mengelola pembelajaran. Strategi yang
digunakan dalam konteks ini adalah strategi untuk meningkatkan keterampilan
dalam mengelola pembelajaran. Yang dimana strategi utama yang digunakannya
adalah strategi penelitian tindakan kelas.
Untuk itu yang paling penting bagi kita adalah dapat menelaan dengan
baik perkembangan anak kita. diagnosis terhadap permasalahan sesungguhnya
yang dialami anak mutlak harus dilakukan. Dengan demikianlah kita akan
mengetahui kesulitan-kesulitan belajar apa saja yang dialami anak didik kita,
sehingga kita dapat menentukan alternative pilihan bantuan bagaimana mengatasi
kesulitan tersebut.
3.2 Saran
Daftar Pustaka
Syah, Muhibbin.(2010). Psikologi Belajar :Dengan Pendekatan Baru. Bandung :
PT Remaja Rosdakarya Offset
Wahab, Rohmalina.(2015). Psikologi Belajar. Jakarta : PT. Raja Grafindo
Persada
Ismail. (2016). Diagnosis Kesulitan Belajar. Jurnal Edukasi UIN, 2(1), hlm. 37.
Diakses dari: http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=jurnal%20diagnosis
%20kesulitan%20belajar&source=web&cd=1&cad=rja&uact=8&ved=0ahUKEwi_k-
3dlonaAhXJro8KHXHMBLYQFggsMAA&url=https%3A%2F%2Fjurnal.ar-
raniry.ac.id%2Findex.php%2FcobaBK%2Farticle%2Fdownload
%2F689%2F549&usg=AOvVaw180Iym65Y5YDZYQoIa9YVU