You are on page 1of 3

Konflik antar ras di indonesia

Konflik antar ras merupakan salah satu konflik yang paling banyak terjadi di dunia. Tindakan
yang memicu konflik ini disebabkan oleh salah satu tindakan yang disebut dengan rasis.
Rasisme sendiri merupakan sebuah bentuk sebuah tidakan yang dinilai melecehkan ras lain.
Dimana para pelaku rasis memandang bahwa ras mereka lebih unggul dibandingkan dengan
ras lain. Sehingga kemudian melakukan tindakan berupa menghina atau mengejek dan bahkan
melakukan tindak kekerasan terhadap ras lainnya.

Ras sendiri merupakan penggolongan kelompok manusia berdasarkan ciri fenotipnya.


Misalkan ras kulit putih dan ras kulit hitam. Perbedaan antar keduanya terletak pada warna
kulit. Perbedaan inilah yang kemudian dinilai dapat menimbulkan dan memicu konflik. Sebab
pada kenyataannya banyak konflik antar ras yang terjadi dengan faktor utama didasarkan pada
perbedaan secara fisik. Mengingat banyaknya tindakan rasisme tentu membuat kekhawatiran
tersendiri.

• FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA KONFLIK ANTAR RAS


- Perbedaan pendapat
- Kebiasaan yang sangat berbeda
- nada suara yang berbeda, sehingga kadang kalah membuat orang lain tersinggung
- Pola pemikiran yang jauh berbeda
- sumber daya alam dan manusia yang saling bersaing

• CARA MENGATASI KONFLIK ANTAR RAS

1. Menjunjung Tinggi Rasa Saling Menghormati

Konflik antar ras biasanya disebabkan oleh hilangnya rasa saling menghormati diranah publik.
Ras yang satu merasa memiliki posisi lebih tinggi dibandingkan dengan ras lainnya juga terjadi
dalam penyebab palestina dan israel berperang . Sehingga menganggap diri mereka superior
dibandingkan dengan yang lain. Tetunya ini merupakan nilai yang salah kaprah dan pastinya
menjadi pemicu utama sehingga kemudian memunculkan sikap diskriminasi, rasisme dan yang
paling parah adalah berujung pada aksi genosida. Pada faktanya banyak sudah konflik antar ras
yang berujung pada pemusnahan suatu ras atau etnik.

Konflik ini pada dasarnya di sebabkan oleh hilangnya atau terkikisnya sikap saling menghormati
antara satu sama lain. Sikap inilah yang harusnya diranamkan sebagai dasar dan pandangan.
Dimana bahwa setiap ras atau etnik yang hidup diatas bumi memiliki hak yang sama. Serta layak
mendapat penghormatan dan sejajar dengan ras yang lainnya. Rasanya memang tidak mudah
bagaimana memberikan kesadaran setiap orang bahwa pemecah dan solusi yang tepat dari
berbagai konflik antar ras lahir dari sikap saling menghormati.

Sikap ini pada dasarnya lahir dari setiap individu yang pastinya mrmiliki kesadaran akan
pentingnya hal ini. Sebab bukan hanya kasus konflik antar ras yang disebabkan oleh hilangnya
sikap salung menghormati ini. Bernagai tindakan dan kasus yang terjadi belakangan juga
disebabkan oleh hal yang sama. Oleh karena itu, sangat penting untuk kemudian menanamkan
sikap saling menghormati antar sesama ras sejak dini. Sehingga pola yang didapat sejak dini
maka akan bisa bertahan hingga individu kelak menjadi dewasa.

2. Menghargai Perbedaan

Mengatasi konflik antar ras yang kedua dapat dilakukan dengan cara saling menghargai
perbedaan. Dalam penciptaannya manusia sudah pasti diciptakan berbeda sesuai dengan
lingkungan dimana dia tinggal sebagai dampak konflik agama . Misalnya orang eropa atau ras
kulit putih cenderung memiliki kulit putih sebab sesuai dengan kondisi mereka yang mendapati
4 musim, dimana mereka hanya mendapatkan cahaya matahari selama 3 bulan. Sedangjan ras
negroid memiliki warna kulit yang hitam legam sebab mereka berasal dari dataran Afrika dengan
kondisi alam yang amat ekstrim sehingga pastinya menyesuaikan dengan kondisi bentang akam
disana.

Tentunya perbedaan ini bukan dianggap sebagai sebuah penghalan untuk kemudian menjalin
sosialisasi. Sebab sejak jaman dahulu dan bahkan mungkin hingga kini. Kaum kulit hitam
cenderung mendapatkan sikap diskriminasi dan tindakan rasisme karena warna kulit mereka.
Warna kulit bukan menjadi persoalan , sebab masalh utamanya adalah terletak pada pribadi
individu yang mengesampingkan perbedaan. Pada faktanya saja pelangi dicuptakan dengan
warna spektrum yang berbeda untuk kemudian dapat menghasilkan keindahan. Begitupula
manusia yang diciptakan berneda selayaknya akan mengisi keindahan pada setiap pojok dunia.

3. Meningkatkan Kesadaran Pribadi

Banyak orang yang tidak memiliki edukasi mengenai bagaimana membentuk kesadaran diri
pribadi sebagi ciri-ciri demokrasi terpimpin . Mereka cenderung mengedepankan sikap egoisme
yang pada akhir ya saling berbenturan dan menimbulkan konflik. Begitupula dengan konflik
antar ras yang marak terjadi.  Kesadaran pribadi yang harusnya menjadi dasar yang dipegang
setiap.individu seperti sirna. Hanya karena melihat diri anda dan warna kulit mereka berbeda dari
anda.

Analoginya adalah seorang yang sadar akan cenderung jauh dan tidak kama terlibat dalam
masalah. Sebaliknya mereka yang kehilangan kesadaran biasanya menjadi biang kerok atau
pemicu dalam sebuah insiden. Tentunya analogi ini tepat untuk mengambarkan betapa
kesadaran pribadi seseorang. Memegang peranan penting dalam menciptakam situasi
yang minim konflik dan pertentangan . Untuk itu, sangat penting menanamkan pandamgan
atas kesadaran bahwa perbedaan ras bukan menjadi sebuah masalah. Sebab masih banyak
sekali masalah kemanusiaan yang harusnya menarik kesadaran kita u tuk lebih fokus
memperjuangkannya.

4. Tidak Membudayakan Membulli berdasarkan Perbedaan Ras

Tahukan anda, seiring dengan perkembangan teknologi dan era digital yang begitu membumi.
Membuat seseorang dengan mudahnya membuli seseorang sebagai dampak negatif konflik  .
Hanya melalui kolom komentar mereka bisa dengan keji menuliskan hinaan yang bahkan
cenderung mengarah kepada perbuatan rasisme. Tentunya hal ini tidak bisa dibiarkan begitu
saja. Sebab, membully akan menjadi sebuah budaya dimasyarakat jika kebiasaan ini tidak segera
di tanggulangi. Fakta yang mencegangkan banyak kasus rasisme yang berawal dari komen dan
bulian di media sosial.
Tentunya hal ini menjadi masalah baru sebagai bentuk dan pemicu konflik antar ras. Itulah
mengapa banyak yang menyebut bahwa saat ini jari lebih kejam dari pada lidah. Pelaku rasis
cenderung menyerang mereka yang memiliki perbedaan fenotif dengan kebanyakan orang. Inilah
yang kemudian harus di stop, bagaimana negara dan sebuah bangsa akan maju jika generasi
mudanya masih bersikap primitif dalam memandang perbedaan ras. Bukankan lebih baik
menggunakan media sosial sebagai ajang kampanye melawan tindakan rasisme, pastinya hal ini
akan memberikan respon positif bagi pribadi anda.

5. Menanamkan Pandangan Bahwa Semua Manusia adalah Sama

Pada dasarnya jika dinilai secara penampakan dan fenotif pastinya setiap manusia memiliki
perbedaan sekaligus keunikam masing-masing. Tentunya kita tidak bisa menghapus hal ini
sebagai salah satu penyebab konflik antar golongan . Sebab secara kodrati manusia memang
di ciptakan secara berbeda dan dengan karakteristik yang berbeda pula. Namun, pandangan ini
selayaknya harus disikapi dengan sikap yang bijaksana. Bukankan kita diajarkan untuk selalu
memandang seseorang sebagai satu kesatuan yang sama.

Tidak ada pembeda kecuali kita sendiri yang membuat perbedaan tersebut dengan
mengelompokkan orang dalam kotak-kotak tertentu. Untuk dapat mengatasi konflik antar
ras salah satu cara yang paling bisa dilakukan. Ialah dengan menanamkan pandangan bahwa
manusia adalah sama. Manusia adalah makluk sosial yang membutuhkan orang lain. Maka
dengan pandangan ini, tentu akan menghapus segala konflik yang bisa ditimbulkan akibat
adanya perbedaan.

sumber: © HuKamNas.com - All Rights Reserved - Hak Cipta di lindungi Undang UndangView
Desktop Version

You might also like