You are on page 1of 4

Nama : Yohana Da Costa Oliveira

Nim : 20040060080

Prodi : Agroteknologi 6

Dosen Pa : Dr. Jesayas A. Londingkene, SP.MP

Jelaskan istilah dibawa ini dan tuliskan rumusnya. ( Berdasarkan Rancangan Acak
Lengkap ).

a. Nilai Tengah

b. Derajat Bebas (db) dan Jumlah Kuadrat (Sum Square)

c. Kuadrat Tengah

d. Simpangan Baku (Standard Deviation)

e. Galat Baku (Standard Error)

f. Faktor Koreksi (Correction Factor)

g. Koefisien Keragaman (Coefiecient of Variation)

2. Jelaskan fungsi ulangan, pengacakan, dan local control dari suatu Rancangan
Percobaan.

3.Jelaskan apa yang dimaksud dengan apa yang dimaksud dengan Rancangan Acak
Lengkap ( RAL ) dan sebutkan syarat – syaratnya yang digunakan

Jawaban

1. Yang dimaksud dengan

a. Nilai Tengah adalah nilai tengah pada data yang telah diurutkan. Maksudnya
disimbolkan dengan Me, dan rumusnya dibagi menjadi 2 yaitu :

 Jumblah Data Ganjil

Me = X ¿ )

 Jumblah Data Genap

1 n
Me = ¿) + X ( + ¿1 )
2 2
b. Derajad Bebas ( DB ) adalah jumblah anggota dalam posisi variabel tersebut
yang punya kebebasan ysng terpilih harganya dalam batas – batas tertentu
yang lebih ditetapkan.

Derajad Bebas = Jumblah anggota yang dipermasalahkan – 1

d.d.
d.d. = n – 1

c. Kuadrat Tengah ( KT ) adalah jumblah kuadrat dibagi dengan derajad


bebasnya ( DB – nya ) dan sering disebut rerata kuadrat.

KTperlakuan = JKperlakuan / DBperlakuan

d. Simpangan Baku ( Standard Deviation ) adalah ukuran sebaran statistik


yang palaing lazim. Singkatnya, ia mengukur bagaimana nilai – nilai data
tersebar. Bisa juga didefenisikan sebagai, rata – rata jarak penyimpangan titik
– titik data diukur dari nilai rata – rata data tersebut.

e. Galat Baku adalah dalam statistika dan matematika stokastik, galat (bahasa


Inggris: error) adalah sumber variasi data yang tidak dapat dimasukkan ke
dalam model. Dalam literatur statistika, galat dikenal pula
sebagai sesatan, pengotor, sisa, residu, atau noise.
σ
σ=
√n

f. Faktor Koreksi adalah usaha untuk memperbaiki hasil estimasi parameter


jika diketahui ukuran populasinya. Factor koreksi diterapkan dengan rasio n /
N > 0.05

Standar Devisiasi Rata – Rata

q √ N −n
σp= .
√n √ N −1
Standar Devisiasi Proporsi

σp = √ π (1−π ) . √ N −n
n √ N −1
g. Koefisien Keragaman (KK) adalah koefisien yang menunjukkan derajat
kejituan (accuracy/precision) serta keandalan kesimpulan suatu percobaan.
Koefisien ini juga dinyatakan sebagai persen rata-rata dari rata-rata umum
percobaan. Koefisien keragaman (KK) dapat dihitung dengan rumus sebagai
berikut :
KK = akar KT galat / rata-rata x 100 %

2. Fungsi dari :

a. Ulangan

Jika kita mempunyai sejumlah objek yang akan diberikan treatment oleh beberapa
jenis dari perlakuan, maka sejumlah objek tersebut memiliki kesempatan yang
sama untuk mendapatkan satu diantara beberapa perlakuan tersebut. 

Kegunaan pengacakan ini diantaranya menjamin kesahihan (validity) atas


pendugaan tak bias dari kekeliruan percobaan, nilai tengah perlakuan serta
perbedaan diantara satuan percobaan.

b. Pengacakan

Pengulangan dalam suatu percobaan diartikan dimana suatu perlakuan dasar yang
muncul lebih dari satu kali dari suatu percobaan atas satuan percobaan. Ini
diartikan bahwa dari satu kelompok perlakuan terdapat beberapa satuan percobaan
yang dikenakan perlakuan yang sama.

Kegunaan pengulangan ini diantaranya memberikan dugaan dari kekeliruan


percobaan, meningkatkan ketelitian suatu percobaan melalui pengurangan
simpangan baku dari nilai tengah perlakuan, memperluas cakupan penarikan
kesimpulan dan mengendalikan ragam kekeliruan (error variance ).

c. Kontrol Local

Kontrol lokal dalam suatu percobaan diartikan sebagai teknik mengurangi


kekeliruan percobaan dengan cara sedemikian rupa sehingga keragaman yang ada
di antara satuan-satuan percobaan tidak “masuk ke dalam” perbedaan di antara
perlakuan-perlakuan.

Pengendalian lokal dapat dikerjakan melalui (1) Perancangan Percobaan -


pemilihan jenis rancangan percobaan yang tepat bagi satuan percobaan- (2)
Penggunaan Pengamatan Pengiring dan (3) Pemilihan Ukuran Satuan Percobaan.

3. Rancangan Acak Lengak adalah rancangan lapangan pada suatu lokasi yang
homogen. Rancangan ini dikatakan acak karena setiap satuan percobaan
mempunyai peluang yang sama untuk mendapatkan perlakuan sedangkan
dikatakan lengkap karena seluruh perlakuan yang dirancang dalam percobaan
tersebut digunakan.

Suatu percobaan yang digunakan homogen atau tidak ada faktor lain yang
mempengaruhi respon di luar faktor yang diteliti. Pada rancangan acak lengkap
(RAL) digunakan jika kondisi unit percobaan yang digunakan relatif homogen.
Penerapan perlakuan terhadap unit percobaan dilakukan secara acak terhadap
seluruh unit percobaan. Seperti percobaan-percobaan yang dilakukan di
laboratorium atau rumah kaca yang pengaruh lingkungannya lebih mudah
dikendalikan.
Rancangan acak lengkap dipergunakan jika variabel luar tidak diketahui, atau bila
pengaruh variabel ini yang sengaja tidak dikontrol terhadap variasi subyek, adalah
sangat kecil. Rancangan ini juga dipakai jika diketahui bahwa subyek keadaannya
seragam dan inferensi yang dibuat berdasarkan hasil percobaan tidak
dimaksudkan sebagai inferensi yang bersifat percobaan tidak dimaksudkan
sebagai inferensi yang bersifat luas serta berlaku untuk populasi yang lebih
beragam. Oleh karena itu, rancangan ini tidak disarankan jika hasil ujinya
dipergunakan untuk inferensi populasi yang lebih beragam.

Syarat yang harus diperhatikan dalam RAL :

1. Kecuali perlakuannya, semua (media percobaan dan keadaan-keadaan


lingkungan lainnya) harus serba sama atau homogen.

2. Penempatan perlakuan ke dalam satuan-satuan percobaan dilakukan secara


acak lengkap, yang artinya kita perlakukan semua satuan percobaan sebagai
satu kesatuan dimana perlakuan ditempatkan ke dalamnya secara acak.
3. Hanya mempunyai 1 faktor dan mempunyai sejumlah taraf faktor yang
nilainya bisa kualitatif maupun kuantitatif.

You might also like