You are on page 1of 15

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Manajemen merupakan suatu hal yang sangat penting dalam berbagai
kehidupan baik dalam masyarakat atau perusahaan. Dalam menghadapi
berbagai tantangan dunia global serta menghadapi perkembangan jaman yang
seiring waktu akan berubah secara terus menerus, manajemen sangat
diperlukan dalam hal tersebut. Dalam suatu organisasi akan menghadapi
banyak tantangan di era modern. Selain hal tersebut organisasi juga harus siap
ikut serta menghadapi pembaharuan yang terjadi secara dinamis. Ini
merupakan salah satu alasan mengapa manajemen menjadi kebutuhan utama
setiap organisasi ataupun masyarakat. Sesungguhnya manajemen sudah ada
dari jaman dulu yang sudah terbukti dari adanya bangunan-bangunan kuno
yang dibangun sedemikian rupa dengan manajemen yang sangat baik.
Berbagai ilmuan dunia pun ikut serta dalam mengemukakan pendapat akan
teori manajemen serta mengembangkan berbagai teori-teori manajemen
dengan kelebihan dan kekurangan masing- masing dari teori tersebut.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas dapat dirumuskan suatu masalah
diantaranya adalah :
1.2.1. Bagaimana latar belakang sejarah dari manajemen?
1.2.2. Apakah yang dimaksud dengan teori manajemen klasik?
1.2.3. Apakah yang dimaksud dengan manajemen ilmiah?
1.2.4. Apakah yang dimaksud dengan teori organisasi klasik?
1.3. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini diantaranya :
1.3.1. Mengetahui latar belakang sejarah dari manajemen
1.3.2. Mengetahui teori manajemen klasik
1.3.3. Mengetahui teori dari manajemen ilmiah
1.3.4. Mengetahui teori dari organisasi klasik

Pengantar Manajemen
1
BAB II PEMBAHASAN

2.1. Latar Belakang Sejarah Manajemen


Sejarah perkembangan manajemen tidak jauh berbeda dengan
perkembangan manusia itu sendiri. Artinya, bahwa manajemen telah berlangsung
sejak manusia itu berada di bumi ini, seiring dengan perkembangan dan tuntutan
manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Pada zaman purba atau Jaman
batu, manusia juga menggunakan keterampilan dan keahliannya untuk membuat
alat-alat dari batu guna merealisasikan tujuan hidupnya. Selain hal tersebut bukti
adanya manajemen telah ada dari jaman dulu yaitu dengan adanya bangunan kuno
seperti piramida yang ada di Mesir serta banteng- banteng yang ada dalam suatu
wilayah tertentu. Bangunan tersebut berdiri karena adanya serangkaian kegiatan
yang diatur sedemikian rupa dan adanya organisasi atau sekelompok masyarakat
yang mempunyai manajemen yang sangat baik untuk mencapai tujuan bersama
dari organisasi tersebut. Dari beberapa contoh nyata diatas kita bisa
menyimpulkan bahwa keberadaan ilamu manajemen sudah ada sejak ribuan tahun
yang lalu. Manajemen kemudian berkembang sesuai dengan perkembangan
keahlian serta pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh oleh manusia itu.
Pengetahuan serta teknologi (IPTEK) tumbuh dan berkembang. Pertumbuhan itu
sekaligus juga mengembangkan keterampilan manajemen umat manusia.
Mempelajari sejarah manajemen sangat penting bagi kita untuk dapat memperoleh
gambaran tentang bagaimana manajemen itu telah berlangsung dari dulu hingga
saat ini. Namun manajemen secara keilmuan baru terumuskan kurang lebih di
akhir abad ke 18 atau awal abad ke 19 masehi. Terdapat beberapa tokoh ilmuan
yang mengemukakan teori manajemen dengan pendapatnya masing-masing serta
kelebihan dan kekurangan masing-masing dari teori manajemen.
2.2. Teori Manajemen Klasik
Teori manajemen aliran klasik mendefinisikan manajemen sesuai dengan
fungsi-fungsi manajemennya. Perhatian dan kemampuan manajer sangat
dibutuhkan pada penerapan fungsi-fungsi tersebut. Dalam teori manajemen klasik
terdapat asumsi bahwa manusia itu sifatnya rasional berfikir logis dan kerja suatau
yang dharapkan. Oleh karena itu teori klasik berangkat dari premis bahwa

Pengantar Manajemen
2
organisasi bekerja dalam proses yang logis dan rasional denga pendekatan ilmiah
dan berlangsung menurut structural atau anatomi organisasi.
Teori manajemen aliran klasik awal sekali timbul akibat terjadinya
revolusi di inggris pada abad 18. Para pemikir tersebut memberikan perhatian
terhadap masalah-masalah manajemen yang timbul baik itu di kalangan ushawan,
industry maupun masyarakat. Para pemikir yang terkenal diantaranya Robbert
Owen, Henry Fayol, Charles Babbage dan lainnya. Adapun manajemen klasik
timbul dari kebutuhan akan pedoman untuk mengelola organisasi yang kompleks,
misalnya sebuah pabrik. Manajemen itu tidak dilahirkan tetapi dapat diajarkan
asalkan prinsi-prinsip mendasar dan teori umum manajeman dapat diterapkan.
Ada dua tokoh yang mengawali muncilnya teori Manajemen Klasik yaitu :

A. Robert owen (1771-1858)


Beliau merupakan manajer dan pemilik beberapa pabrik kapas di
inggris. Sebagai seorang manajer Robert owen mencurahkan perhatiannya
pada penggunaan factor produksi mesin dan faktor produksi tenaga kerja.
Ia menyimpulkan bahwa jika suatu mesin diberikan perawatan yang baik
maka akan memberikan keutungan kepada perusahaan demikian pula pada
tenaga kerja apabila tenaga kerja diberikan suatu perhatian sangat baik
seperti kopensasi, kesehatan, tunjangan dan lain-lain oleh pemimpin
perusahaan juga akan memberikan keuntungan kepada perusahaan. Atas
penelitiannya Robert Owen dikenal sebagai bapak manajemen personalia.

B. Charles Babbage (1792-1871)


Beliau adalah seorang Profesor Matematika dari Inggris yang
menaruh minat dan perhatian manajemen. Dia percaya bahwa aplikasi
prnsip-prinsip ilmiah pada proses kerja akan menikkan produksi dari
tenaga kerja dan menurunkan biaya, karena setiap pekerjaan dilakukan
secara efektif dan efesian. Dia menganjurkan agar para manajer saling
bertukar pengalaman dalam penerapan prinsip-prinsip manajemen. Dia
menganjurkan pembagian kerja (devision of labour), mempunyai
beberapara keunggulan yaitu mengefisienkan waktu yang diperlukan
umtuk belajar dari pengalaman-pengalaman yang baru. Banyaknya waktu
yang terbuang bila seseorang berpindah dari satu pekerjaan ke pekerjaan

Pengantar Manajemen
3
yang lain serta akan menghambat kemajuan dan ketrampilan bekerja,
untuk itu diperlukan spesialisasi dalam pekerjannnya. Kontribusi lain dari
Charles Babbage yaitu mengembangkan kerjasama yang saling
menguntungkan antara para pekerja dengan pemilik perusahaan, juga
membhat skema perencanaan pembagian keuntungan. Pokok Teori
Manajemen Klasik terbagi menjadi dua yaitu: teori Manajemen Ilmiah dan
Teori Organisasi Klasik.
Teori manajemen klasik ini juga memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan.
Adapun kelebihan dan kekurangan dari teori ini diantaranya adalah :

1. Kelebihan Teori Manajemen Aliran Klasik


a. Memberi format atau bentuk organisasi
b. Memberi kontribusi tentang konsep organisasi yang berupa
birokrasi yang berdasarkan hierarki. Dan sampai pada masa
kekinian, hal tersebut juga masih dipergunakan secara luas di
organisasi organisasi yang sudah modern.
c. Memberi pondasi dasar pada organisasi, bentuknya berupa proses
fungsional, pembagian kerja, struktural serta pengawasan
d. Pembagian tugas yang sudah jelas berdasarkan keahlian yang
dimiliki oleh tiap tiap anggota, maka dari itu tidak diperlukan lagi
waktu untuk memahami dan menguasai keterampilan baru
e. Adanya spesialisasi kewenangan dan pekerjaan, maka kegiatan
kegiatan pekerjaan akan lebih cepat diselesaikan
2. Kekurangan Teori Manajemen Aliran Klasik
a. Teori Manajemen Aliran Klasik kurang maksimal untuk dapat
diterapkan pada kondisi yang kompleksitasnya sangat tinggi seperti
akhir akhir ini
b. Kurangnya aspek sosial terutama yang menyangkut kebutuhan
kebutuhan terkait pekerja sebagai manusia. Teori ini tidak melihat
adanya ketegangan ketegangan yang muncul akibat kebutuhan
pekerja yang tidak bisa dipenuhi. Manajer hanya fokus untuk
memperhatikan segi fisik dan materi.

Pengantar Manajemen
4
c. Motivasi hanya mengarah pada ekonomi semata, sering kali terjadi
pemutusan tenaga kerja hanya untuk memperoleh tingkat
produktifitas yang diinginkan
d. Adanya keterbatasan dan sempitnya fokus terhadap efisiensi dari
perspektif penting yang lain. Perspektif yang menganggap remeh
peran serta individu indiviu yang ada dalam organisasi
2.3. Teori Manajemen Ilmiah
Teori manajemen ilmiah muncul karena kebutuhan meningkatkan
produktivitas. Pada awal abad 20, perusahaan raksasa bermunculan, sementara
penawaran tenaga kerja relative kurang. Beberapa variabel yang diperhatikan
dalam manajemen ilmiah adalah sebagai berikut:
a. Pentingnya peranan manajer dalam menggerakkan dan
meningkatkan produktivitas perusahaan.
b. Pengangkatan dan pemanfaatan tenaga kerja dengan persyaratan-
persyaratannya.
c. Tanggung jawab kesejahteraan pegawai/karyawan.
d. Kondisi yang cukup untuk meningkatkan produktivitas kerja.
Aspek-aspek manajemen ilmiah mempunyai tujuan agar tingkat produktivitas
perusahaan, efisien dan efektivitas perusahaan dapat di tingkatkan. Selain itu
dalam manajemen ilmiah juga memperhatikan prinsip-prinsip pembagian kerja di
antara para pegawai pada suatu perusahaan. Aliran manajemen ilmiah menyatakan
masalah-masalah manajemen bisa dijelaskan dengan pendekatan kuantitatif.
Dalam pengelolaan aktivitas manajemen dan kepemimpinan dilakukan dengan
mempergunakan dasar dasar yang berpedoman pada teori keilmuan.Beberapa ciri
ciri teori manajemen aliran manajemen ilmiah bisa dilihat sebagai berikut:

a. Mempergunakan prinsip dan cara kerja keilmuan sebagai percobaan


dan penyelidikan yang juga ilmiah.
b. Adanya rasionalisasi, maksudnya bekerja sesuai dengan perhitungan
maupun pemikiran yang teliti dan juga cermat sehingga bisa tidak
menggunakan trial and error.
c. Adanya standarisasi, maksudnya bekerja berdasarkan pada ukurantertentu,
baik dalam hal waktu, cara kerja ataupun hasil produksi yang diinginkan.

Pengantar Manajemen
5
d. Produktivitas yang meningkat sebagai hasil dari kerja yang efektif
dan juga efisien. Hasil ataupun cara kerjanya bisa memenuhi tuntutan
kebutuhan yangsemakin meningkat

Dalam teori ini juga diusahakan optimasi yang melalui pendekatan ilmiah
agarmenghasilkan hasil semaksimal mungkin dengan cara yang paling efisien.

Terdapat beberapa tokoh yang ikut serta mengemukakan pendapatnya dalam teori
manajemen ilmiah. Para tokoh tersebut diantaranya adalah :
1. Frederick W. Taylor
Frederick W. Taylor dikenal dengan manajemen ilmiahnya dalam upaya
meningkatkan produktivitas. Gerakannya yang terkenal adalah gerakan efisiensi
kerja. Taylor membuat prinsip-prinsip yang menjadi intinya manajemen ilmiah
yang terkenal dengan rencana pengupahan yang menghasilkan turunnya biaya dan
meningkatkan produktivitas, mutu, pendapatan pekerjaan dan semangat kerja
karyawan. Taylor menekankan bahwa antara waktu penyelesaian pekerjaan dapat
dikorelasikan dengan upah yang diterimakan; vaitu semakin cepat atau tinggi
prestasi kerja dalam menyelesaikan pekerjaannya, akan semakin tinggi upah yang
diterimanya. Metode pendekatan ini disebut sebagai “sistem upah defferensiasi”
(defferensial rate system). Manajemen ilmiah menurut Taylor didasarkan pada
beberapa langkah atau prinsip yaitu

1. Mengembangkan ilmu (science) untuk setiap elemen pekerjaan, untuk menggantikan


metode perkiraan yang tanpa didasari ilmu (rule-of-thumb)

2. Memilih kariawan secara ilmiah dan melatih mereka untuk melakukan pekerjaan seperti
yang telah ditentukan pada langkah 1

3. Mengawasi karyawan untuk memastikan bahwa mereka mengikuti metode yang telah
ditentukan untuk mengerjakan suatu pekerjaan (seperti langkah 1). Pengawasan
dilakukan secara ilmiah

4. Kerjasama antara manajemen dengan pekerja ditingkatkan. Persahabatan antara


keduanya juga ditingkatkan

Pengantar Manajemen
6
Taylor berpendapat bahwa agar prinsip tersebut sukses, diperlukan
revolusi mental yang menyeluruh baik dari sisi menejemen maupun sisi pekerja.
Daripada bertikai memperebutkan keuntungan yang ada, lebih baik keduanya
memfokuskan pada peningkatan produktivitas dan keuntungan agar lebih besar.
Keuntungan yang lebih besar akan menguntungkan semuanya. Taylor percaya
bahwa manajemen maupun pekerja mempunyai kepentingan yang sama untuk
meningkatkan produktivitas. Kesimpulan dari teori Taylor bahwa:

a. setiap unsur pekerjaan manusia, secara ilmiah harus dikembangkan.


b. Secara ilmiah harus memilih, melatih, mendidik, dan
mengembangkan para pekerja, agar sesuai dengan kemampuan/bakatnya.
c. Memupuk kerjasama dalam kelompok pekerjaan masing-masing,
agarsecara sadar suka melakukan pekerjaannya sesuai dengan
kemampuannya.
2. The Gilbreths (Frank B. Gilbreth dan Lilian Gilbreth)

Keduanya merupakan suami istri yang mempunyai minat dalam


manajemen. Banyak manfaat dan jasa yang diberikan oleh manajemen ilmiah,
namun satu hal penting dilupakan oleh manajemen ini, yaitu kebutuhan sosial
manusia dalam berkelompok, karena terlalu mengutamakan keuntungan dan
kebutuhan ekonomis dan fisik perusahaan dan pekerjaan. Aliran ini melupakan
kepuasan pekerjaan pekerja sebagai manusia biasa. Perhatian Lilian Gilbreth
tertuju pada aspek manusia dari kerja dan perhatian suamianya pada efisiensi yaitu
usaha untuk menemukan cara satu-satunya yang terbaik dalam melaksanakan
tugas tertentu. Keduanya mengembangkan rencana promosi tiga tahap yaitu :
menyiapkan promosi, melakukan pekerjaan, melatih calon pengganti.

3. Henry.L Gant
Sumbangan Henry L. Grant yang terkenal adalah sistem bonus harian dan
bonus ekstra untuk paramandor. Beliau juga memperkenalkan sistem"Charting"
yang terkenal dengan "Gant Chart". Ia menekankan pentingnya mengembangkan
minat hubungan timbal balik antara manajernen dan para karyawan, yaitu kerja
sarna yang harmonis. Henry beranggapan bahwa unsur manusia sangat penting
sehingga menggaris bawahi pentingnya mengajarkan, mengembangkan pengertian

Pengantar Manajemen
7
tentang sistem pada pihak karyawan dan manajemen, serta perlunya penghargaan
dalam segala masalah manajemen.

Dalam teori manajemen ilmiah memiliki beberapa kelebihan dan


kekurangan. Adapun kelebihan dan kekurangan dari teori ini yaitu :

a. Kelebihan Teori Manajemen Ilmiah


1. Dapat diterapkan dengan baik di jaman sekarang
2. Keputusan bisa dijalankan dengan memperhatikan hal hal yang
sifatnya ilmiah serta rasional sehingga bisa menghindari aktivitas yang
membuang sumber daya yang dimiliki dengan sia- sia karena trial
anderror 
3. Mampu menciptakan produk ataupun menyelesaikan pekerjaan secara
lebih baik dan cepat.
4. Penekanan pada seleksi dan pengembangan karyawan dengan cara
ilmiah menunjukan pentingnya kemampuan dan faktor pelatihan dalam
meningkatkan efektivitas kerja seorang karyawan.
5. Manajemen tidak hanya mengembangkan pendekatan rasional dalam
memecahkan masalah organisasi, tetapi lebih dari itu manajemen
ilmiah menunjukan jalan ke arah profesionalisasi manajemen.
b. Kekurangan Teori Manajemen Ilmiah
1. Konflik internal bisa terjadi karena adanya persaingan antar
personalindividu dalam organisasi.
2. Aspek sosial para pekerja kurang diperhatikan.
3. Hubungan manajemen dan karyawan tetap jauh..
4. Upah yang tinggi dan kondisi kerja yang baik bukan hanya disebabkan
oleh peningkatan laba perusahaan.
5. Memandang manusia sebagai sesuatu yang rasional, yang hanya dapat
dimotivasi dengan pemuasan kebutuhan ekonomi dan fisik.
6. Manajemen ilmiah lebih berfokus pada manusia itu rasional
untukmemperoleh material, tetapi kurang memperhatikan segi-segi
sosial para pekerja

Pengantar Manajemen
8
2.4. Teori Organisasi Klasik

Jika pada teori manajemen ilmiah memfokuskan pada upaya


meningkatkan produktivitas, maka pada teori organisasi klasik (teori
administrasi klasik) akan memfokuskan pada kebutuhan “mesistematisasi”
cara-cara pengelolaan organisasi yang semakin kompleks. Manajemen
klasik timbul dari kebutuhan akan pedoman untuk mengelola organisasi
yang kompleks, misalnya sebuah pabrik. Manajemen itu tidak dilahirkan,
tetapi dapat diajarkan, asalkan prinsip-prinsip mendasari dan teori umum
manajemen dapat diterapkan.

1. Henry Fayol (1841-1925)


Fayol merupakan seorang industrialist Perancis yang sering disebut
sebagai Bapak Aliran Manajemen Klasik, karena upaya mensistematisir
studi manajerial. Pokok pikirannya ditulis ke dalam bukunya yang
berjudul “General and Industrial Manajement”. Menurutnya praktik
manajemen dikelompokkan menjadi beberapa pola yang dapat
diidentifikasi dan dianalisis. Selanjutnya analisis tersebut dapat diajarkan
kepada manajer lain atau calon-calon manajer lainnya. Sumbangan
terbesar dari Fayol adalah pandangannya yang menyatakan bahwa
manajemen itu bukanlah keterampilan pribadi, tetapi merupakan satu
keterampilan yang dapat diajarkan segera setelah dipahami prinsip-prinsip
pokoknya dan teori umumnya yang sudah dirumuskan. Selain itu Fayol
juga membagi kegiatan bisnis ke dalam enam kegiatan pokok yang saling
berkaitan :
1. Technical (teknis), perusahaan menghasilkan dan membuat barang-
barang produksi.
2. Commercial (perdagangan), perusahaan membeli bahan mentah dan
menjual hasil produksi.
3. Financial (keuangan), perusahaan mencari dan menggunakan dana
(modal) secara optimum.
4. Security (keamanan), perusahaan menjaga keselamatan dan kekayaan
perusahaan.

Pengantar Manajemen
9
5. Accounting (akuntansi termasuk statistik), perusahaan mencatat dan
melaporkan biaya, laba, hutang, dan penyusunan neraca serta berbagai
data statistik.
6. Management (manajerial) atau fungsi manajemen yang terdiri dari
lima fungsi :

a. Planning (perencanaan) berupa penetuan langkah yang


memungkinkan organisasi mencapai tujuan-tujuannya. 
b. Organizing (pengorganisasian) dalam arti mobilisasi bahan
material dan sumber daya manusia guna melaksanakan
rencana. 
c. Commanding (memerintah) dengan memberi arahan kepada
karyawan agar dapat menunaikan tugas pekerjaan mereka.
d. Coordinating (pengkoordinasian) dengan memastikan sumber
daya dan kegiatan organisasi berlangsung secara harmonis
dalam mencapai tujuannya. 
e. Controlling (pengendalian) dengan memantau rencana untuk
membuktikan apakah rencana itu sudah dilaksana kan
sebagaimana mestinya.

Dari keenam kegiatan tersebut, Fayol memfokuskan pada manajemen,


karena menurutnya manajemen merupakan kegiatan yang paling
terlupakan. Fayol pertama kali yang mengelompokkan kegiatan manajerial
ke dalam perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian.
Adapun prinsip-prinsip praktik manajemen yang efektif menurut Fayol
yaitu :

a. Pembagian kerja , spesialisasi membuat kerja lebih efisien. Lini


perakitan merupakan salah satu contoh spesialisasi.
b. Wewenang, manajemen harus memberikan perintah agar bisa
dikerjakan. Wewenang formal memiliki hak untuk memerintah,
tetapi wewenang personal juga harus dicapai agar perintah lebih
efektif. Contoh wewenang personal adalah keahlian yang dimiliki

Pengantar Manajemen
10
oleh manajer atau pengetahuan yang melebihi pengetahuan
karyawannya.
c. Disiplin
Disiplin merupakan perasaan taat dan patuh terhadap pekerjaan yang
menjadi tanggung jawab. Disiplin adalah pernyataan secara tidak
langsung terhadap peraturan organisasi.
d. Unity of command (Kesatuan perintah)
Setiap karyawan hanya akan menerima instruksi dari satu alasan.
Jika karyawan memiliki beberapa atasan, konflik dan berbagai
masalah pun akan terjadi maka akan menimbulkan kekacauan.
e. Unity of direction (Kesatuan pengarahan)
Dalam melaksanakan tugas-tugas dan tanggung jawabnya, karyawan
perlu diarahkan menuju sasarannya. Kesatuan pengarahan bertalian
erat dengan pembagian kerja. Kesatuan pengarahan tergantung pula
terhadap kesatuan perintah.
f. Subordination of Individual Interest Into General Interest
Setiap karyawan dapat mengabdikan kepentingan pribadi kepada
kepentingan organisasi apabila memiliki kesadaran bahwa
kepentingan pribadi sebenarnya tergantung kepada berhasil-tidaknya
kepentingan organisasi. Dalam kata lainnya kepentingan individu
tidak boleh mengatasi kepentingan organisasi
g. Penggajian karyawan
System penggajian yang ada dalam suatu organisasi harus fair baik
untuk manajer dan karyawan. Gaji atau upah bagi karyawan
merupakan kompensasi yang menentukan terwujudnya kelancaran
dalam bekerja. Sistem penggajian harus diperhitungkan agar
menimbulkan kedisiplinan dan kegairahan kerja sehingga karyawan
berkompetisi untuk membuat prestasi yang lebih besar.
h. Sentralisasi
Manajer yang bertanggung jawab terhadap organisasinya (karena itu
bisa memberikan perintah pada karyawannya), tetapi pada saat yang
bersamaan karyawan harus diberikan wewenang yang cukup untuk

Pengantar Manajemen
11
melaksanakan pekerjaannya. Dengan demikian tingkat sentralisasi
dan desentralisasi yang optimal harus dicari.
i. Hirarki
Prinsip penyaluran perintah dan tanggung jawab bersifar hierarkis
artinya, sesuai dengan kapasitas dan wewenangnya. Hierarki diukur
dari wewenang terbesar yang berada pada manajer puncak dan
seterusnya berurutan ke bawah. dengan adanya hirarki ini, maka
setiap karyawan akan mengetahui kepada siapa ia harus bertanggung
jawab dan dari siapa ia mendapat perintah.
j. Perintah
Ketertiban dalam suatu pekerjaan dapat terwujud apabila seluruh
karyawan, baik atasan maupun bawahan mempunyai disiplin yang
tinggi. Ketertiban dan disiplin sangat dibutuhkan dalam mencapai
tujuan. Sumber daya harus dikoordinasikan sedemikian rupa
sehingga selalu siap pada waktu dan tempat yang diperlukan.
k. Persamaan
Manajer harus fair dalam memperlakukan karyawan dan bersahabat
dengan karyawan atau dengan kata lain yaitu seorang manajer harus
bersikap adil terhadap karyawan.
l. Stabilitas staff
Perpindahan kerja (turnover) yang tinggi harus dihindari karena
membuat organisasi tidak efisien. Kestabilan karyawan terwujud
karena adanya disiplin kerja yang baik dan adanya ketertiban dalam
kegiatan.
m. Inisiatif
Seorang karyawan diberikan kebebasan untuk berinisiatif dalam
melakukan pekerjaan. Prakarsa timbul dari dalam diri seseorang
yang menggunakan daya pikir.
n. Espirit de corp
Kerja tim, semangat tim, rasa persatuan dan kebersamaan harus
didorong dan dipelihara.

Pengantar Manajemen
12
Berdasarkan prinsip-prinsip yang di kemukakan oleh Fayol ia pun percaya
bahwa manajer bukan dilahirkan, tetapi diajarkan. Manajemen bisa dipelajari dan
dipraktikan secara efektif apabila prinsip-prinsip dasarnya dipahami.

2. Max Weber (1864-1920)


Max weber merupakan seorang ahli sosiologi Jerman yang
mengembangkan teori birokrasi. Menurutnya suatu organisasi yang terdiri
dari ribuan orang anggota akan membutuhkan aturan yang jelas untuk
anggota organisasi tersebut. Adapun organisasi yang ideal adalah birokrasi
di mana aktivitas dan tujuan diturunkan secara rasional dan pembagian
kerja disebutkan jelas. Model birokrasi Weber dipakai untuk memahami
pengelolaan organisasi besar, seperti perusahaan multinasional yang
mempunyai ribuan karyawan.
3. Mary Parker Follet (1868-1933)
Mary Parker Follett adalah seorang pekerja sosial untuk Amerika
Serikat, konsultan dan pengarang berbagi buku dalam bidang demokrasi,
hubungan antar manusia dan manajemen. Follett berpendapat bahwa
fungsi organisasi dalam masalah kekuasaan adalah “dengan” dan bukan
“atas.” Ia menyadari sepenuhnya kondisi holistik komunitas ide yang maju
atas “hubungan timbal balik” dalam suatu pemahaman atas berbagai aspek
dinamis dari suatu individu dalam hubungannya dengan orang lain.
Follet mengembangkan model perilaku pengendalian organisasi di mana
seseorang dikendalikan oleh tiga hal yaitu :
a. Pengendalian diri
b. Pengendalian kelompok
c. Pengendalian Bersama
4. Chester Barnard (1886-1961)
Beliau adalah seorang direktur New Jersey Bell perusahaan telepon
Amerika Serikat pada 1927. Menurutnya seseorang yang dating dalam
organisasi untuk mencapai tujuannya yang tidak bisa ia capai sendiri.
Bernard percaya bahwa keseimbangan antara tujuan organisasi dengan
individu dapat dijaga apabila manajer mengerti konsep wilayah persamaan

Pengantar Manajemen
13
yang mana pekerja akan menerima instruksi atasannya tanpa
mempertanyakan otoritas manajemen.

Kelebihan dan Kelemahan Teori Organisasi Klasik


1. Kelebihan teori organisasi klasik
a. Keefisiensian produktivitas yang tercipta dari tenaga kerja
b. Metode tersebut lebih mengarah pada pengembangan potensi
tenaga kerja
c. Metode tersebut mampu memberi rancangan kerja
2. Kekurangan Teori Organisasi Klasik
a. Peningkatan produktivitas sering mengakibatkan pemberhentian
kerja atau perubahan yang terjadi perubahan upah
b. Teori ini kurang memiliki kebutuhan social
c. Manajer selalu menganggap remeh individu yang ada dibawahnya

Pengantar Manajemen
14
BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa :
a. Manajemen sudah ada dari jaman dahulu kala dengan bukti adanya
bangunan – bangunan kuno seperti piramida yang ada di Mesir yang
dibangun oleh suatu organisasi dengan manajemen yang sangat baik.
b. Teori manajemen klasik dipelopori oleh dua tokoh atau ahli dengan
pendapatnya masing-masing yang mana mementingkan perhatian pada
seorang karyawan dan efisiensi kerja karyawan.
c. Teori manajemen ilmiah muncul karena kebutuhan meningkatkan
produktivitas. Aspek-aspek manajemen ilmiah mempunyai tujuan agar
tingkat produktivitas perusahaan, efisien dan efektivitas perusahaan
dapat di tingkatkan.
d. Teori organisasi klasik akan memfokuskan pada kebutuhan
“mesistematisasi” cara-cara pengelolaan organisasi yang semakin
kompleks.
3.2 Saran
Adapun saran yang dapat penulis sampaikan berdasarkan uraian
diatas yaitu sebagai seorang manajer harus memiliki sikap yang adil,
memberikan perhatian kepada karyawannya agar terciptanya hubungan
yang selaras.

Pengantar Manajemen
15

You might also like