You are on page 1of 6

LAPORAN KONSELING INDIVIDUAL

A. Identitas Konseli
Nama : DM
Umur : 17
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Domisili : Tarakan

B. Deskripsi Masalah Yang Dikeluhkan


DM adalah anak tunggal atau anak pertama. Dari segi sosial, pergaulan DM cenderung
menutup diri dengan orang baru, akan tetapi lebih aktif dengan orang yang lebih lama
dikenalnya.
Saat ini, DM merupakan siswa kelas XII di SMK Negeri 2 Tarakan. Kendala yang
dialaminya adalah memilih bekerja atau memilih kuliah. Dikarekan kedua orang tuanya
memiliki tuntutan yang berbeda padanya, ayahnya menginginkan DM berkuliah sedangkan
ibunya menginginkan DM bekerja hal itulah yang membuat DM sering kali melamun
disekolah maupun dirumah.

C. Kerangka Teroritik
Psikologi eksistensial humanistik berfokus pada kondisi manusia. Dimana pendekatan ini
terutam berfokus pada suatu sikap yang menekankan pada pemahaman atas manusia sebagai
suatu sistem teknik yang digunakan untuk mempengaruhi konseli. Oleh karena itu
pendekatan ini bukan suatu aliran terapi dan bukan pula teori tunggal yang sistematik.
Adapun konsep-konsep utama dalam pendekatan humanistik diantaranya:
1. Kesadaran diri.
2. Kebebasan.
3. Tanggung jawab.
4. Kecemasan.
5. Penciptaan makna.
Teknik yang digunakan dalam konseling ini adalah teknik peneguhan hasrat, Peneguhan
hasrat, yaitu teknik yang dapat membuat konseli mempunyai keinginan, keyakinan dan
prinsip yang lebih kuat, agar mau melakukan perubahan positif dalam dirinya.
Tujuan peneguhan hasrat dalam konseling yaitu untuk (1) memantapkan apa yang
menjadi pilihannya dan disepakiti oleh konselor, (2) konselor memberi perhatian penuh
terkait dengan tujuan dan pilihan konseli, (3) diharapkan pula konseli dapat membuat
rencana yang akan dilakukannya.

D. Diagnosis
Suka Melamun yang diakibatkan tuntutan atau keinginan berbeda dari kedua orang tua.

E. Prognosis
Membantu konseli agar dapat aktif membantu diri dengan mengisi hari-harinya dengan
kegiatan yang dapat mengurangi kegiatan melamunnya, membantu konseli untuk
memantapkan apa yang akan menjadi pilihannya.

F. Tujuan Konseling
Mendorong konseli agar berani berkomitmen dan bertanggung jawab serta memikul
segala resiko yang ada, sesuai dengan kemampuan dan keinginannya dalam perkembangan
dan pertumbuhannya.

G. Layanan Konseling
1. Pendekatan yang digunakan
Psikologi eksistensial humanistik berfokus pada kondisi manusia. Dimana pendekatan
ini terutam berfokus pada suatu sikap yang menekankan pada pemahaman atas manusia
sebagai suatu sistem teknik yang digunakan untuk mempengaruhi konseli.
2. Teknik yang digunakan
Teknik yang digunakan dalam konseling ini adalah teknik peneguhan hasrat, Peneguhan
hasrat, yaitu teknik yang dapat membuat konseli mempunyai keinginan, keyakinan dan
prinsip yang lebih kuat, agar mau melakukan perubahan positif dalam dirinya.
3. Langkah-langkah konseling yang ditempuh
a. Mengawali Konseling.
Bentuknya berupa attending agar konseli merasa diterima dan nyaman dengan
konselor. Konselor juga menciptakan hubungan baik dengan konseli agar timbul rasa
percaya konseli bahwa segala usaha konselor disadari benar oleh konseli untuk
kepentingannya.
b. Inti Konseling.
Konseli didorong untuk mengatakan perasaan-perasaannya saat menjalani konseling,
bukan berkutat dan menceritakan masa lalu. Memotivasi konseli untuk menyadari
apa yang menjadi tanggung jawab dan pilihannya saat ini.
c. Mengakhiri Konseling
Setelah konseli memperoleh pemahaman tentang dirinya dan menyadari tanggung
jawab yang dimiliki, konseling akan memasuki tahap akhir. Konseli memiliki
kepercayaan terhadap dirinya bahwa dia mampu menghadapi segala konsekuensi
atas pilihannya.
4. Pelaksanaan Konseling
Selama konseling, konselor berperan sebagai motivator, yang mendorong konseli untuk :
a. menerima dan memperoleh keadaan nyata, baik dalam perbuatan maupun harapan
yang ingin dicapainya.
b. merangsang konseli untuk mampu mengambil keputusan sendiri, sehingga tidak
menjadi individu yang hidup selalu dalam ketergantungan yang dapat menyulitkan
dirinya sendiri. Konselor juga berperan sebagai moralis yang memegang peranan
untuk menentukan kedudukan nilai dari tingkah laku konseli. Konselor akan
memberi pujian apabila konseli bertanggung jawab atas perilakunya, dan sebaliknya.
Teknik humor dipakai dalam keadaan tertentu yang memungkinkan konseli merasa
rileks atau konseling menjadi proses yang tidak menegangkan seperti diadili.

H. Hasil Layanan Yang Dicapai


Konseli dapat membuat kontrak dengan konselor dan membuat kegiatan baru sesuai apa
yang diinginkan konseli dan apabila itu dilanggar maka konseli bertanggung jawab atas
pilihannya dan menerima konsekuensi yang telah dibuat konseli sendiri.
I. Rencana Tindak Lanjut
Apabila konseli kembali mengalami kebiasaannya melamun dan masih kebigungan,
dapat dilakukan konseling ulang. Jika konselor sudah tidak dapat menangani karena ada
sebab-sebab tertentu, maka dilakukan ahli tangan kasus atau kembali kepada penanganan
orang tua karena konseling telah dianggap gagal dan perlu bantuan dari pihak lain terutama
orang tua

Verbatim Konseling

No Pernyataan Konseli Pernyataan Konselor Teknik Keterampilan


1. Assalamualaikum, permisi (menjawab salam) - Attending
pak.. Wa’alaikumsalam iya, silahkan
duduk. Sebelum menelpon bpk
ada apa ya?
2. Jadi Begini Pak saya mau Oh mau, cerita. Sebelum kita - Attending
cerita? memulai ada baiknya kita
kenalan dulu ya biar lebih
mudah memanggilnya.
3. Nama saya DM Pak, biasa Oh, sebelumnya perkenalkan - Exploring
dipanggil Mawan nama bapak Heri ya selaku Pertanyaan
konselor. Kira-kira kamu sudah Terbuka
tau apa itu konseling?
4. Belum pak. Iya jadi konseling itu - Exploring
merupakan proses pemberian Pertanyaan
bantuan yang dilakukan Terbuka
konselor kepada konseli.
Contoh seperti sekarang ini,
bagaimana mawan sudah
paham?
5. Sudah Pak. Iya, jadi menelpon bpk hari - Exploring
kira-kira ada apa ya nak? Pertanyaan
Terlihat dari wajah kamu hari Terbuka
ini sedang bigung?
6. Begini pak, saya bigung.. Kok bigung, baru pertama kali - Exploring
bpk dengar kamu seperti ini Pertanyaan
Terbuka
7. Jadi begini pak saya bigung Kenapa bisa seperti itu, apa ada - Exploring
untuk memilih melanjutkan sesuatu yang membuat kamu Pertanyaan
kuliah atau bekerja? bigung dan kurang yakin? Terbuka
8. Iya, soalnya kalau saya tetap Dari apa yang M katakan bisa - Exploring
melanjutkan untuk kuliah diceritakan mengapa bigung Pertanyaan
saya bigung harus memilih dengan jurusan diperkuliahan? Terbuka
jurusan apa untuk saya ambil.
9. Soalnya saya ini kan pak, Jadi begitu cerita, dari apa - Konfrontasi
lulusan teknik di SMK, kalau yang mawan katakana diawal
kuliah saya bigung harus kamu bigung antara
jurusan apalagi sedang saya melanjutkan kuliah dan
rasa saya tidak mau lagi bekerja, itu bagaimana bisa
mengambil jurusan yang kamu jelaskan kembali?
sama seperti waktu sekolah.
10. Jadi pertama pak kalau saya Oh jadi seperti itu nak, - Exploring
kuliah saya bigung jurusan menganai ibumu apakah dia Pertanyaan
apa yang saya ambil karena memaksa mu untuk bekerja Terbuka
saya tidak ingin lagi atau tidak nak?
mengambil jurusan yang
sama seperti waktu sekolah.

Dan yang kedua itu mengenai


bekerja ibu saya ingin saya
bekerja dan tidak berkuliah.
Kedua itulah yang membuat
saya bigung pak.
11. Tidak pak cuman ibu Hmmm, jadi kamu merasa - Paraprase
mendukuung sekali jika saya bimbang sekarang ini karena Refleksi Perasaan
bekerja, maka dari itu saya kedua orang tuamu
bigung harus bagaimana
sedang ayah saya ingin saya
berkuliah.
12. Iya pak… Hmmmm, lalu? - Suasana Diam

13. Saya bigung pak, apa yang Iya bapak paham bagaimana - Paraprase
harus saya lakukan? posisi kamu sekarang, bapak Refleksi Perasaan
ingin bertanya kepada M
motivasi yang paling besar
untuk sekarang apa?
14. Membanggakan kedua orang nah jika memang begitu, - Dorongan
tua saya pak. mawan harus konsisten untuk Minimal
memilih kedua pilihan tersebut
nak.
Jika kamu memilih bekerja
berarti kamu akan harus siap
untuk segala tanggung jawab
dan kewajiban dari pekerjaan
kamu, begitu pula sebaliknya.
15. Iya pak saya tahu, tapi disatu Jika memang seperti itu kamu - Merumuskan
sisi saya juga ingin sekali harus menyakikan diri kamu tujuan
berkuliah sepenuhnya dulu kuliah atau
bekerja?
Jika memang kamu ingin
kuliah, pilihlah jurusan yang
memang sesuai dengan
kemampuan kamu jgn sampai
salah memilih nak..
16. Iya pak akan saya pikirkan Tentu saja boleh dong, tidak
kembali, tapi setelah saya ada larangan kalau mawan mau
menemukan jawabannya saya konseling lagi.
bisa kembali konseling
kebapak kan.
17. Baik pak, saya akan mencoba Baiklah bapak harap hasil dari - Termination
dan berusaha untuk konseling ini dapat membantu
melakukannya pak, sekali mawan menemukan pilihannya
lagi terima kasih pak ya, iya mungkin ada yang ingin
sekarang saya sudah mulai diceritakan lagi.
legah.
18. Tidak ada pak, Terima kasih Iya, Wa’alaikumsalam. - Penutup
banyak pak, saya pamit dulu
pak.. Pesan “konselor bukan
Assalamualaikum penyelesai masalah bagi setiap
(berpamitan kepada konselor) individu melainkan orang yang
memberikan jalan untuk
seseorang memilih dan
menyelesaikan masalahnya
sendiri dengan tujuan yang
baik”

You might also like