Professional Documents
Culture Documents
Penganggaran Sektor Publik - Kel 2
Penganggaran Sektor Publik - Kel 2
PUBLIK"
-KELOMPOK ASYAP
ANGGOTA KELOMPOK
ASYAP
ANGGUN SITI
SALSABILA
YASMIN AFRA
PERMANA
dibuat dan digunakan oleh pemerintah dalam bentuk ukuran finansial, yang memuat
moneter
Dapat dinyatakan bahwa, anggaran sector publik merupakan suatu rencana finansial
yang menyatakan :
a. Berapa biaya atas rencana-rencana yang dibuat (pengeluaran)
b. Berapa banyak dan bagaimana caranya memperoleh uang untuk mendanai rencana
tersebut (pendapatan)
Sektor Publik
Anggaran bagi sektor publik adalah alat untuk mencapai tujuan dalam
target
4.)Sekali disusun, anggaran hanya dapat di ubah dalam kondisi tertentu.
4. Jenis-Jenis / Pendekatan Penganggaran
Sektor Publik
1.) Anggaran Tradisional
-Ciri-ciri
-Kelebihan:
a. Sederhana dan mudah dioperasikan karena tidak memerlukan analisis.
b. Lebih mudah dalam melakukan pengawasan.
-Kelemahan:
a. Klasifikasi berdasarkan jenis penerimaan dan pengeluaran kurang dapat
pengawasan,
c.) Setiap kegiatan harus dilihat dari segi efisiensi dengan memaksimalkan
output.
-Kelebihan:
a. Memungkinkan alokasi dana secara optimal karena setiap kegiatan selalu
-Kelemahan:
a.) Tidak terdapat kejelasan tentang penanggung jawab dan siapa yang
suatu organisasi yang diikat dalam satu sistem sebagai satu kesatuan yang
Kelebihan:
a.) Menggambarkan secara jelas tujuan-tujuan organisasi.
b.) Menghindarkan adanya program-program yang saling bertentangan satu
sama lain.
Kelemahan:
a.) Terlalu canggih untuk diterapkan.
b.) Memerlukan kualitas pengelola yang sangat tinggi sehingga sering kali sulit
untuk dilaksanakan.
-Kelebihan:
a.) Proses pembuatan keputusan dapat menjamin tersedianya informasi yang
-Kekurangan:
a.) Terlalu mahal dan memakan banyak waktu.
b.) Memerlukan data yang lebih banyak dan perlu dukungan analisis yang
kuat.
5. Prinsip-prinsip Pokok dan
Siklus Anggaran
Prinsip-Prinsip Anggaran Sektor Publik
Prinsip-prinsip anggaran sektor public meliputi:
1. Otorisasi oleh legislative. Anggaran public harus mendapat
efektif.
5. Periodik. Anggaran merupakan suatu proses yang periodic,
masyarakat luas.
Siklus anggaran sektor public
Siklus anggaran meliputi empat tahap yang terdiri
atas:
1. Tahap Persiapan Anggaran (Budget Preparation)
Pada tahap ini dilakukan pembuatan taksiran
ada.
Minimal (SPM)
minimal adalah sebuah
pelayanan.
mekanikal yang hanya untuk mengalokasikan sejumlah uang, tanpa memperhatikan pertanyaan normatif
dan nilai-nilai sosial politik yang melingkupinya dan hal ini sebenarnya sudah disadari sejak delapan puluh
dua tahun yang lalu oleh V. O. Key (1940). Oleh karena itu, perlu untuk dikaji ulang teori penganggaran yang
ada saat ini sehingga dirasa perlu arah alternatif baru dalam pengembangan teori penganggaran yang akan
·Gibran dan Sekwat mencatat bahwa secara historis pengaruh arus pemikiran yang menekankan pada
analisis sains dan kemajuan teknologi terhadap perkembangan teori penganggaran publik pada periode
tahun 1896-1920 berhasil memisahkan bentuk penganggaran dari nilai-nilai, perilaku, makna dan lingkungan
sosial politik. Teori penganggaran publik tidak lepas dari perkembangan teori administrasi publik dan teori
organisasi.
·Lewis (1997, 157-159) menunjukkan fakta bahwa gerakan manajemen sains dan manajemen administrative
berpengaruh signifikan dalam membentuk kekuatan politik dan ideology sehingga menuntut diberlakukannya
Budgeting and Accounting Act tahun 1921. Pembaruan awal tersebut mendukung pembatasan cakupan
aktivitas pemerintah untuk menyimpan dana. Kemudian sistem penganggaran yang dihasilkan tahun 1921
pengadopsian penganggaran kinerja (performance budgeting). Metode ini didasarkan pada fungsi dan aktivitas
pemerintah dalam mengimplementasikan kebijakannya. Para pembaru (reformers) berharap bahwa teknik
penganggaran ini akan memungkinkan manajer-manajer program, kepala-kepala agensi, pejabat negara dan
warga negara untuk mengidentifikasikan biaya-biaya yang dikaitkan dengan aktivitas pemerintah.
sistem penganggaran seharusnya memandang anggaran hanya sebagai hasil dari sistem yang dinamis dari multi
rasionalitas yang mengoperasikan secara berbeda dalam bagian yang berbeda atas proses penganggaran
3. Sebuah teori tentang penganggaran seharusnya menjelaskan bagaimana interaksi antara tingkat makro
pemerintah memengaruhi perilaku partisipan pada subsistem penganggaran dan membantu untuk menentukan
kekuatan apa yang memengaruhi tujuan kebijakan, bagaimana tujuan penganggaran dipandang dan apa yang
model ini menyediakan kita dengan sebuah metode yang menguatkan beberapa masalah metodologi pada teori
penganggaran tradisional.
8. Sistem Penganggaran di Indonesia
·Sistem anggaran di Indonesia pada awalnya mengikuti sistem anggaran tradisional (traditional budgeting
system) yang berakhir secara bertahap sampai tahun anggaran 1970/1971 untuk anggaran pembangunan,
sedangkan anggaran rutin disusun secara tradisional berakhir pada tahun 1973/1974.
·Sistem anggaran tradisional lebih menekankan pada aspek pelaksanaan dan pengawasan anggaran. Dalam
pelaksanaan yang dipentingkan adalah besarnya hak tiap departemen/lembaga sesuai dengan obyek dan
sudah dibenarkan apabila sesuai dengan peraturan dan prosedur yang berlaku. Sedangkan dalam
pengawasannya yang diutamakan adalah keabsahan bukti transaksi dan kewajaran laporan keuangan.
·Kemudian dalam perkembangan dikenal sistem anggaran kinerja (PBS – Project Base Sukuk) yang untuk
pertama kali pada tahun anggaran 1970/1971 untuk anggaran pembangunan. Anggaran ditetapkan
berdasarkan program-program pembangunan yang menjadi tujuan pembangunan yang akan dicapai.
·Dalam Daftar Isian Proyek (DIP) disebutkan penanggungjawab proyek, nama proyek, letak, waktu dimulai
dan perkiraan tanggal selesai. DIP berisi rencana fisik dan perkiraan biaya yang harus mendapat
·Sedangkan PBS bagi anggaran rutin baru dimulai pada tahun anggaran 1973/1974. Dalam anggaran rutin
digunakan daftar isian kegiatan (DIK) sebagai dasar otorisasi bagi departemen/lembaga dalam
·Dengan diterapkan DIP dan DIK maka sejak tahun anggaran 1973/1974 maka Indonesia menganut sistem
anggaran PBS. Sistem ini lebih menekan pada aspek manajemen yaitu memperhatikan segi ekonomi,
secara penuh anggaran berbasis kinerja di sektor publik, perlu pula dilakukan perubahan klasifikasi
anggaran agar sesuai dengan klasifikasi yang digunakan secara internasional. Karena itu belanja
negara dirinci menurut organisasi, fungsi dan jenis belanja (Pasal 11 Ayat 5).
·Perubahan-perubahan penting dalam sistem penganggaran melalui UU No.17 Tahun 2003 tentang
Jangka Menengah; kedua, penerapan Penganggaran Secara Terpadu; dan, ketiga menerapkan
·APBN saat ini menggunakan sistem anggaran berbasis kinerja berdasarkan UU Nomor 1 tahun
2004.
STUDI RISET
PERAN BEYOND BUDGETING ENTRY SCAN UNTUK MENGATASI PERMASALAHAN PENGANGGARAN SEKTOR PUBLIK
Tafriji Biswan, Alif, Try Widianto, Hendro. 2019. Peran Beyond Budgeting Entry Scan Untuk Mengatasi Permasalahan Penganggaran Sektor
·Fenomena Masalah
Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan Beyond Budgeting Entry Scan (BBES), terdapat tiga permasalahan utama penganggaran
yakni kurangnya responsivitas anggaran, rendahnya level keterlibatan proses penyusunan anggaran, dan inefisiensi distribusi sumber daya.
·Rumusan Masalah
1. Untuk mengetahui peran akuntansi manajemen melalui beyond budgeting
2. Untuk mengetahui manfaat dari penganggaran sektor publik
diindikasikan oleh pembentukan BLU sebagai salah satu model organisasi sektor publik yang lahir sesuai dengan undang-undang di bidang
keuangan negara. Hal ini dituangkan dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 pasal 68 dan 69.
2. Manfaat dari anggaran sektor publik yang pertama yaitu,anggaran bermanfaat untuk menerjemahkan rencana yang bersifat abstrak
dan umum menjadi rencana kegiatan spesifik yang berorientasi pada sasaran dan tujuan organisasi. Kedua, anggaran bermanfaat untuk
memenuhi konsep responsibilty accounting. Ketiga, anggaran dapat dijadikan sebagai alat untuk mengalokasikan sumber daya keuangan untuk
kegiatan-kegiatan penting serta yang menghasilkan manfaat atau keuntungan yang maksimal untuk organisasi.
KESIMPULAN
Anggaran sektor publik merupakan alat (instrumen) akuntanbilitas atas pengelolaan uang dana publik dan
pelaksanaan program-program yang dibiayai dari uang publik. Anggaran sektor publik memiliki beberapa fungsi utama
diantaranya: sebagai alat perencanaan, alat pengendalian, alat kebijakan fiscal, alat politik, alat koordinasi dan
komunikasi, dst. Tujuan anggaran sektor publik yaitu untuk mrningkatkan pelayanan publik dan kesejahteraan
masyarakat. Beberapa karakteristik anggaran sektor publik yaitu : 1. Anggaran dinyatakan dalam satuan keuangan 2.
mencakup jangka waktu tertentu 3. Berisi komitmen atau kesanggupan manajemen untuk mencapai target 4. Anggaran
Terdapat beberapa jenis dan pendekatan dalam penganggaran sektor publik yaitu: Anggaran Tradional, Anggaran
Kinerja, PPBS, ZBB, dsb.Prinsip-prinsip pokok anggaran sektor publik yaitu : otorisasi oleh pihak legislative, komprehensif,
keutuhan anggaran, Nondicretionary apropriation, periodik, akurat, jelas, dan diketahui publik. Siklus anggaran dimulai
dari tahp persiapan,selanjutnya ratifikasi, lalu tahap pelaksanaan anggaran, dan terakhir tahap pelaporan dan evaluasi
anggaran.
Standar Pelayanan Minimal merupakan ketentuan tentang jenis dan mutu pelayanan dasar yang merupakan urusan
wajib daerah yang berhak diperoleh setiap warga negara secara minimal. SPM yang telah ditetapkan Pemerintah menjadi
salah satu acuan bagi pemerintah daerah untuk menyusun perencanaan dan penganggaran penyelenggaran Pemerintah
Daerah. Sistem anggaran di Indonesia pada awalnya mengikuti sistem anggaran tradisional (traditional budgeting
system) yang berakhir secara bertahap sampai tahun anggaran 1970/1971 untuk anggaran pembangunan, sedangkan
seorang-yang/.