You are on page 1of 10

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Sistem Informasi Manajemen

Berikut ini terdapat bebera[a pengertian sistem informasi manajemen menurut para ahli,
terdiri atas:

a) Menurut Bodnar dan Hopwood (1993)

SIM adalah kumpulan perangkat keras (hardware) dan juga perangkat lunak (software)
yang dirancang untuk dapat mengubah data menjadi informasi digital yang berguna.

Menurut ahli ini kumpulan hardware atau perangkat keras serta software atau perangkat
lunak ketika digabungkan maka tentunya merujuk pada satu perangkat teknologi yang disebut
komputer. Faktanya perangkat inilah yang memang satu-satunya yang mampu melakukan
transformasi data digital dengan cepat.

b) Menurut Mc. Leod (1995)

Sedangkan menurut Mc Ledo pengertian sistem informasi manajemen adalah suatu


proses manajemen yang di dalamnya terdapat sistem dengan kemampuan serupa otak
komputer yang salah satu kemampuannya adalah menjamin ketersediaan data informasi
untuk pengguna dalam satu kebutuhan yang sama.

Di dalam informasi ini terdapat layanan-layanan yang menjelaskan tentang apa yang
telah, sedang, serta kemungkinan yang bakal terjadi di waktu-waktu yang selanjutnya.

Di dalam konsep sistem inilah, terdapat konten-konten laporan terkait dengan laporan
periodik, laporan khusus umum, serta data-data output yang menampilkan simulasi
aritmatika. Yang mana nantinya sistem tersebut atau data tersebut bisa dijadikan sebagai
dasar pengelolaan perusahaan di dalam melakukan aktivitas riset maupun analisis yang
menjadi dasar penentu kebijakan dan keputusan.

c) Menurut James A.F. Stoner (1996)

Sedangkan James A.F Stoner memiliki pandangan lain terkait pengertian sistem
informasi manajemen. Menurutnya sistem informasi manajemen atau SIM merupakan satu
metode yang resmi yang digunakan untuk menjamin ketersediaan informasi yang tepat dan
akurat serta up to date.  Agar bisa segera digunakan oleh manajemen dalam melakukan

1
analisis dan pengambilan keputusan. Diharapkan dengan sistem ini akan terjadi proses
manajemen di dalam sebuah perusahaan yang berjalan lebih efektif

d) Menurut Turban, Waterbe dan McLean (1999)

Dalam bukunya, Turban mendefinisikan sistem informasi manajemen dengan lebih


sederhana, yang mana menurutnya sistem informasi manajemen merupakan sistem yang
berfungsi untuk melakukan pengumpulan, pemrosesan, sarana penyimpanan serta
penganalisis dan sarana untuk menyebarkan informasi demi tujuan-tujuan yang lebih
eksklusif lagi.

e) Menurut Danu Wira Pangestu (2007)

SIM dapat diartikan sebagai serangkaian interaksi dengan sistem informasi yang
bertanggung jawab dan bertanggung jawab untuk mengumpulkan dan mengelola data untuk
menyediakan layanan informasi yang berguna bagi semua tingkatan manajemen dalam
perencanaan dan pengendalian.

Dari pengertian tersebut, secara umum, kita dapat mengartikan bahwa sistem informasi
manajemen adalah sistem informasi yang lengkap dan terkoordinasi dalam bentuk data digital
sebagai informasi melalui serangkaian sarana khusus sebagai sarana kontrol dan pengawasan
untuk meningkatkan produktivitas sesuai dengan tujuan sesuai dengan kriteria kualitas telah
ditetapkan.

2.2 Fungsi Sistem Informasi Manajemen

Supaya informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi dapat berguna bagi
manajamen, maka analis sistem harus mengetahui kebutuhan-kebutuhan informasi yang
dibutuhkannya, yaitu dengan mengetahui kegiatan-kegiatan untuk masing-masing tingkat
(level) manajemen dan tipe keputusan yang diambilnya.

Berdasarkan pada pengertian-pengertian di atas, maka terlihat bahwa tujuan


dibentuknya Sistem Informasi Manajemen atau SIM adalah supaya organisasi memiliki
informasi yang bermanfaat dalam pembuatan keputusan manajemen, baik yang meyangkut
keputusan-keputusan rutin maupun keputusan-keputusan yang strategis. Sehingga SIM
adalah suatu sistem yang menyediakan kepada pengelola organisasi data maupun informasi
yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas-tugas organisasi.

2
Beberapa kegunaan/fungsi sistem informasi antara lain adalah sebagai berikut:

a) Meningkatkan aksesibilitas data yang tersaji secara tepat waktu dan akurat bagi para
pemakai, tanpa mengharuskan adanya prantara sistem informasi.

b) Menjamin tersedianya kualitas dan keterampilan dalam memanfaatkan sistem informasi


secara kritis.

c) Mengembangkan proses perencanaan yang efektif.

d) Mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan akan keterampilan pendukung sistem informasi.

e) Menetapkan investasi yang akan diarahkan pada sistem informasi.

f) Mengantisipasi dan memahami konsekuensi-konsekuensi ekonomis dari sistem informasi


dan teknologi baru.

g) Memperbaiki produktivitas dalam aplikasi pengembangan dan pemeliharaan sistem.

h) Organisasi menggunakan sistem informasi untuk mengolah transaksi-transaksi,


mengurangi biaya dan menghasilkan pendapatan sebagai salah satu produk atau
pelayanan mereka.

i) Bank menggunakan sistem informasi untuk mengolah cek-cek nasabah dan membuat
berbagai laporan rekening koran dan transaksi yang terjadi.

j) Perusahaan menggunakan sistem informasi untuk mempertahankan persediaan pada


tingkat paling rendah agar konsisten dengan jenis barang yang tersedia.

k) SIM untuk Pendukung Pengambilan Keputusan Sebuah sistem keputusan, yaitu model
dari sistem dengan mana keputusan diambil, dapat tertutup atau terbuka. Sebuah sistem
keputusan tertutup menganggap bahwa keputusan dipisah dari masukkan yang tidak
diketahui dari lingkungan.

Secara garis besar semua kategori sistem informasi manajemen memiliki fungsi-fungsi
tertentu. Fungsi-fungsi ini yang sejatinya harus diketahui sebelum pihak perusahaan memilih
sistem informasi manajemen apa yang akan digunakan dalam pengelolaan perusahaannya.
Nah agar tidak salah memilih maka di bawah ini akan dijelaskan tentang fungsi sistem
informasi manajemen:

3
1. Mempermudah Pihak Manajemen Mengelola Perusahaan

Dengan adanya sistem informasi manajemen tentu pihak manajemen bisa mengelola
perusahaan dengan mudah. Sebab data informasi yang berguna untuk perencanaan,
controlling, pengarahan maupun action yang akan dijadikan dasar keputusan pada setiap
departemen sudah lengkap dan tersedia.

2. Meningkatkan Efisiensi dan Efektivitas Kerja

Fungsi sistem informasi manajemen yang kedua adalah membantu meningkatkan


efisiensi dan efektivitas kerja. Maksudnya hasil pekerjaan tidak menyimpang jauh dari proses
manajemen yang telah dilakukan. Karena data-data yang sudah tersedia memiliki akurasi
yang cukup tinggi serta bisa digunakan dengan tepat waktu.

3. Meningkatkan Produktivitas dan Efisiensi Biaya

Jika sistem informasi berhasil dijalankan dengan baik tentunya produktivitas kerja di
dalam perusahaan tersebut akan meningkat. Karena terjadinya minimalitas kesalahan yang
terjadi dalam periode-periode tertentu. Efek dari progres ini tentunya juga membuat biaya
yang dikeluarkan lebih hemat.

4. Meningkatkan Kualitas SDM

Jika seperangkat data informasi yang sudah tersedia memiliki akurasi yang tinggi
serta cepat maka otomatis sumber daya manusia sebagai pengelolanya juga harus
meningkatkan sistem kerjanya. Supaya data-data informasi yang tersedia itu bisa terintegrasi
dan tersistematisasi dengan baik.

Secara tidak langsung itu juga membantu meningkatkan kualitas sumber daya
manusia itu sendiri. Tidak bisa dimungkiri dengan adanya peningkatan sumber daya manusia
akibat sistem informasi yang baik berarti juga bakal meningkatkan progres perusahaan di
masa-masa yang akan datang.

2.3 Biaya Informasi System/Akuntansi Biaya

2.3.1 Pengertian Akuntansi Biaya

Secara pengertian, akuntansi biaya adalah suatu kegiatan atau aktivitas berupa
pencatatan, pengklasifikasian, pembuatan, hingga pelaporan semua transaksi atau biaya yang
terjadi dari proses produksi hingga distribusi atau penjualan produk maupun jasa.

4
Tujuan akuntansi biaya sendiri adalah sebagai sumber informasi tentang semua
pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan. Di mana selanjutnya informasi pada akuntansi
ini akan digunakan untuk membantu pengambilan keputusan untuk pengelolaan perusahaan.
Selain itu, akuntansi juga merupakan alat pertanggungjawaban perusahaan kepada pihak-
pihak yang berkepentingan.

2.3.2 Fungsi Akuntansi Biaya

Laporan akuntansi biaya dibuat untuk membantu akuntansi manajemen mengambil


keputusan tentang harga pokok produk yang dihasilkan dll. Berikut adalah beberapa fungsi
dari akuntansi biaya:

a. Penentuan Harga Pokok

Fungsi akuntansi biaya yang pertama adalah untuk menentukan penentuan harga pokok
atas suatu produk atau jasa yang dihasilkan oleh perusahaan. Jangan sampai harga yang
ditawarkan terlalu tinggi ataupun terlalu rendah oleh konsumen.

Penentuan harga pokok diperoleh dengan cara mencatat, menggolongkan, memonitor,


dan meringkas seluruh komponen biaya yang berhubungan dengan proses produksi dari data
histori yang dijadikan acuan pihak manajemen dalam penentuan harga pokok produksi.

b. Perencanaan & Pengendalian Biaya

Dasar yang digunakan dalam estimasi biaya adalah data histori dengan
mempertimbangkan faktor-faktor lain yang diprediksi akan memengaruhi biaya. Dalam
perencanaan dan pengendalian biaya,  pihak manajemen akan memonitor apakah terjadi
penyimpangan (ada selisih antara biaya sesungguhnya dengan perencanaan biaya).

Jika ada, pihak manajemen akan menganalisis penyebab terjadinya selisih serta
mempertimbangkan tindakan koreksi yang memang perlu dilakukan sebagai bentuk
pengendalian.

2.3.3 Tujuan Akuntansi Biaya

Di bawah ini adalah beberapa tujuan penghitungan biaya dalam akuntansi di era
ekonomi modern saat ini yaitu :

1. Menentukan perhitungan biaya produksi secara tepat, yang tujuannya untuk menentukan
besaran harga pokok barang, harga jual barang yang sudah jadi, serta besaran laba yang

5
akan diperoleh untuk perusahaan. Cara ini juga bisa Anda aplikasikan untuk bisnis di era
modern saat ini, sehingga Anda bisa menentukan harga dengan pas.

2. Dengan adanya proses akuntansi, perusahaan bisa melakukan pengendalian biaya selama
proses produksi berlangsung agar sesuai standar yang ditentukan, karena jika tidak sesuai
nantinya margin keuntungan yang akan didapatkan oleh perusahaan akan berkurang,
sehingga berdampak pada pendapatan yang diterima.

2.3.4 Klasifikasi Informasi Biaya dalam Akuntansi

Klasifikasi biaya merupakan proses pengelompokan biaya berdasarkan tujuan dari


informasi biaya yang disajikan.

Untuk memudahkan dalam melakukan pencatatan biaya dan menyusun laporan


keuangan, serta memberikan gambaran informasi yang akurat kepada pihak manajemen,
maka komponen biaya dikelompokan dalam beberapa akun dengan klasifikasi sebagai
berikut.

Berdasarkan Fungsi Pokok dari Aktivitas Perseroan

a) Biaya Produksi (Production Cost)

Akumulasi dari semua biaya-biaya yang dibutuhkan dalam proses produksi dengan
tujuan untuk menghasilkan suatu produk atau barang. Biaya-biaya ini meliputi biaya bahan
baku, biaya tenaga kerja, biaya operasional barang atau pabrik, dan lain sebagainya.

a) Biaya Pemasaran (Marketing Expenses)

Biaya yang harus dikeluarkan untuk memastikan semua produk terbeli oleh konsumen.
Contoh dari biaya pemasaran adalah biaya promosi dan Iklan yang dilakukan perusahaan.

b) Biaya Administrasi & Umum (General Administration Expenses)

Biaya-biaya yang digunakan untuk mengkoordinasikan kegiatan produksi dan


pemasaran produk, misalnya biaya gaji karyawan, overhead kantor, dan biaya terkait lainnya.

Berdasarkan Kegiatan atau Volume Produksi

a) Biaya Variabel (Variable Cost)

Komponen biaya yang berubah-ubah sesuai dengan volume produksi yang dihasilkan.
Makin besar volume penjualan, makin besar pula biaya yang harus dikeluarkan.

6
Contoh: biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja dalam pembuatan sepatu. Jika bahan kulit
sepatu adalah Rp2.000 per pasang dan biaya karyawan adalah Rp500 per sepatu, maka biaya
produksi 1 pasang sepatu adalah Rp2.500.

Jika 1 hari= 10 sepatu x 2500 = 25.000

Jika 1 hari= 20 sepatu x 2500 = 50.000

Biaya tidak tetap ini disebut variable cost atau biaya variabel.

b) Biaya Tetap (Fixed Cost)

Biaya yang selalu konstan dan tidak dipengaruhi oleh volume produksi. Biaya tetap
memiliki dua karakteristik, yaitu biaya tidak berubah atau tidak dipengaruhi oleh periode atau
aktivitas terentu.

Dan biaya per unitnya berbanding terbalik dengan perubahan volume.

Bila volumenya rendah maka fixed cost atau biaya tetap tinggi, sebaliknya pada volume yang
tinggi biaya tetap per unitnya rendah.

Contoh: gaji karyawan toko komputer per bulan adalah Rp800.000. Jika dalam satu bulan
toko tersebut hanya melayani 10x pembelian atau 30x, gaji karyawan tersebut tetap
Rp800.000. Gaji tetap tersebut yang disebut sebagai fixed cost atau biaya tetap.

Berdasarkan Objek yang Dibiayai

a) Biaya Langsung (Direct Cost)

Biaya yang dapat diidentifikasi langsung berhubungan dengan produksi barang


objeknya. Contohnya seperti biaya tenaga kerja langsung dan biaya bahan baku.

b) Biaya Tidak Langsung (Indirect Cost)

Biaya yang tidak dapat diidentifikasi langsung dengan proses produksi secara
keseluruhan. Contohnya biaya listrik, penyusutan mesin, upah mandor, dan biaya
administrasi pabrik.

Berdasarkan Pembebanan Periode Akuntansi

a) Pengeluaran Modal (Capital Expenditure)

Biaya-biaya yang dikeluarkan dalam rangka memperoleh aktiva tetap, meningkatkan


efisiensi operasional dan kapasitas produktif aktiva tetap, serta memperpanjang masa manfaat
aktiva tetap.

7
Contohnya mesin pabrik yang memiliki  penyusutan selama 5 tahun.

b) Pengeluaran Penghasilan (Revenue Expenditure)

Biaya-biaya yang hanya akan memberi manfaat dalam periode berjalan, sehingga
biaya-biaya yang dikeluarkan tidak akan dikapitalisasi sebagai aktiva tetap di neraca,
melainkan akan langsung dibebankan sebagai beban dalam laporan laba rugi periode berjalan
di mana biaya tersebut terjadi (dikeluarkan).

8
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Sistem informasi manajemen adalah sistem informasi yang lengkap dan terkoordinasi
dalam bentuk data digital sebagai informasi melalui serangkaian sarana khusus sebagai
sarana kontrol dan pengawasan untuk meningkatkan produktivitas sesuai dengan tujuan
sesuai dengan kriteria kualitas telah ditetapkan.

SIM adalah sebagai suatu sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi
beberapa pemakai dengan kebutuhan yang sama. Para pemakai biasanya membentuk suatu
entitas organisasi formal, perusahaan atau sub unit dibawahnya. Informasi menjelaskan
perusahaan atau salah satu sistem utamanya mengenai apa yang terjadi di masa lalu, apa yang
terjadi sekarang dan apa yang mungkin terjadi di masa yang akan datang.

Informasi tersebut tersedia dalam bentuk laporan periodik, laporan khusus dan ouput
dari model matematika. Output informasi digunakan oleh manajer maupun non manajer
dalam perusahaan saat mereka membuat keputusan untuk memecahkan masalah.

3.2 Saran
Demikian pembahasan makalah kami pada kesempatan ini, Kami menyadari dalam
penyusunan makalah masih ada kesalahan dalam penulisan. Oleh karena itu, kritik dan saran
sangat kami harapkan untuk menyempurkan makalah ini. Semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat untuk para pembaca.

9
DAFTAR ISI

https://www.dosenpendidikan.co.id/sistem-informasi-manajemen/. diunduh 3/14/2022.

http://uusadp.blogspot.com/2009/10/fungsi-nilai-biaya-dan-mutu-informasi.html?m=1.
diunduh 3/14/2022.

https://www.academia.edu/34662661/sistem_informasi_akuntansi_biaya. diunduh 3/14/2022.

https://www.jurnal.id/id/blog/2017-pengertian-akuntansi-biaya-fungsi-dan-klasifikasinya/.
diunduh 3/14/2022.

10

You might also like