You are on page 1of 15

DAMPAK PEMBELAJARAN DARING BAGI SISWA SEKOLAH

DASAR COVID-19

DISUSUN OLEH :
NAMA : DEANDRA AUDYARI
BP : 2001032042
Kelas : 2C Teknik Listrik
Dosen Pengampu : Dra. Welsi Haslina, M.Pd.

PROGRAM STUDI TEKNIK LISTRIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI PADANG
2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan atas rahmat yang diberikan Allah Yang Maha Kuasa,sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “Dampak Pembelajaran Daring Bagi Siswa
Sekolah Dasar Selama COVID-19 ” selesai dengan tepat waktu.Makalah disusun untuk memenuhi
tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia. Selain itu, makalah ini bertujuan menambah wawasan
tentang Dampak Pembelajaran Daring Bagi Siswa Sekolah Dasar Selama COVID-19 bagi para
pembaca dan juga bagi penulis.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dra. Welsi Haslina, M.Pd selaku Dosen
Mata Kuliah Bahasa Indonesia .Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua pihak yang
telah membantu diselesaikannya makalah ini. Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan
makalah ini masih banyak terdapat kesalahan dan kekurangan maka dari itu penulis mengharapkan
kritikdan saran dari semua pihak demi perbaikan makalah ini dimasa yang akan datang.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR. .............................................................................................. i

DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN. ..................................................................................... Iii

A. Latar Belakang… .............................................................................................. iii

B. Rumusan Masalah .............................................................................................. 1

C. Tujuan… ............................................................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................... 2

A. Dampak Bagi Guru dan Siswa ............................................................................. 2

1. Keterbatasan Penguasaan Teknologi Informasi oleh Guru dan Siswa ................ 3

2. Kerugian Siswa pada Proses Penilaian ............................................................ 3

B. Kendala pelajar di daerah terpencil selama

pembelajaran daring khususnya di SDK Rangang… ............................................. 4

BAB III PENUTUP ......................................................................................................... 5

A. Kesimpulan

B. Saran

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 6


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Di negara kita (Indonesia) bahkan seluruh dunia sedang dihebohkan dengan adanya virus
corona/corona virus (Covid-19). Corona virus ini menyebar di Indonesia pada awal tahun 2020 dan
pertama kali ditemukan atau pertama kali muncul di kota Wuhan, China pada akhir Desember
tahun lalu (2019). Hal ini menyebabkan beberapa negara bahkan mungkin di semua negara
menerapkan kebijakan untuk memberlakukan lock down dalam rangka mencegah penyebaran
virus corona tersebut. di Indonesia sendiri memberlakukan sistem PSBB, PSBB itu sendiri adalah
singkatan dari “Pembatasan Sosial Berskala Besar”. Hal ini diberlakukan agar semua masyarakat
Indonesia dapat mengurangi keterlibatan antar satu dengan yang lain dan juga bisa menjaga jarak.
Dengan munculnya corona virus ini menjadi kendala bagi semua kalangan di dunia dan ini juga
merupakan ancaman bagi kesehatan manusia. Dalam dunia pendidikan,hal ini juga sangat juga
berdampak yang sangat luar biasa. Dampak Covid-19 terhadap dunia pendidikan sangat besar dan
dirasakan oleh berbagai pihak, terutama paraguru, kepala sekolah, peserta didik dan juga orang tua.
Akibat pandemi yang tinggi, universitas danperguruan tinggi seluruh dunia ditutupjuga berlaku
sampai tingkatsekolah dasar. Dengan dilakukannya penutupansekolah, maka pemerintah
mengambil langkah agar prosespembelajaran tidak tertinggal dan peserta didik tetap menerima
hak untuk mendapatkan ilmu. Maka dari itu keputusan pemerintah selanjutnya yaitu proses
pembelajaran berlangsung, akan tetapi tidak dengan tatap muka, melainkan pembelajaran secara
online. Dengan adanya peraturan ini, guru harus bisa melakukan proses pembelajaran dengan
efektif secara online di rumah saja.

Pada dasarnya guru itu dituntut untuk mampu melakukan pembelajaran dengan daring,
kemampuan guru dalam teknologi informasi sangat dibutuhkan.Mengenai permasalahan guru,
Covid-19 juga sangat berdampak pada peserta didik, pelajaran yang biasanya dilakukan di dalam
kelas dengan suasana banyak teman, sekarang harus berbanding terbalik dengan kondisi yang
mengharuskan peserta didik belajar di rumah saja. Apalagi dengan melihat kemampuan yang
dimiliki peserta didik berbeda, serta daya serap masing- masing peserta didik pastinya juga sangat
berbeda. Hal ini secara otomatis akan berdampak pada prestasi dan motivasi peserta didik dalam
pembelajaran. Surat Edaran (SE) yang dikeluarkan pemerintah 18 Maret 2020 segala kegiatan
didalam dan diluar ruangan di semua sector sementara waktu ditunda demi mengurangi penyebaran
corona, terutama pada bidang pendidikan. Pada tanggal 24 Maret 2020 Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Indonesia mengeluarkan Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan
Kebijakan Pendidikan Dalam Masa Darurat Penyebaran Covid dimana dalam surat edaran tersebut
dijelaskan bahwa proses belajar dilaksanakan di rumah melalui pembelajaran daring atau
pembelajaran jarak jauh, hal ini dilaksanakan untuk memberikan pengalaman belajar yang
bermakna bagi siswa. Belajar di rumahdapat difokuskan pada pendidikan kecakapan hidup antara
lain mengenai pandemi Covid- 19. Proses pembelajaran yang biasanya dilaksanakan di sekolah
dengan tatap muka langsung dengan bapak/ibu guru dan teman-teman tidak dapat dilakukan pada
masa pandemi ini. Para siswa diharuskan belajar dari rumah (BDR), untuk itu guru juga diharuskan
menyiapkan perangkat pembelajaran yang memungkinkan siswa untuk belajar dari rumah.
Kondisi ini membuat guru harus mengubah strategi belajar mengajarnya.

B. Rumusan Masalah

1. Apan dampak pembelajaran daring bagi siswa sekolah dasar


Selama COVID-19
2. Apa saja kendala pelajar di daerah terpencil selama pembelajaran daring

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui dampak pembelajaran daring bagi siswa sekolah dasar selama COVID-19

2. Untuk mengetahui kendala pelajar di daerah terpencil selama pembelajaran daring


BAB II
PEMBAHASAN

A. Dampak bagi guru dan siswa

Semenjak munculnya pandemi Covid-19 diIndonesia, bahkan sudah sampai diwilayah


terpencil di Indonesia banyak dampak yang di rasakan ketika proses pembelajaran daring
dilakukan, salah satunya adalah pembuatan RPP yang bersistem daring, guru dituntut untuk
mampu melakukan pembelajaran daring. Persiapan guru untuk melakukan pembelajaran daring
sangat kurang maksimal.”Selain itu, damapak yang dirasakan oleh guru adanya keterbatasan
fisik yang sulit mengkomunikasikan materi pada siswa. Karena kondisi psikologis dan kognitif
siswa yang berbeda-beda. Hal ini meskipun sudah dengan penggunaan via zoom agar guru dan
murid dapat berinteraksi secara tatap muka

Meskipun demikian adanya, dapat diambil manfaat dari dampak pandemic ini oleh guru.
yaitu ada dampak positif yang dapat diambil oleh para guru, dampak positif yang dimaksud
adalah para guru bisa menjadi lebih kreatif dalam penggunaan media pembelajaran yang
berbasis teknologi. Penyebaran Covid-19 ini padaa awalnya sangat berdampak pada dunia
ekonomi yang mulai lesu, tetapi kini dampaknya dirasakan juga oleh dunia pendidikan.
Kebijakan yang diambil oleh banyak negara termasuk Indonesia dengan meliburkan seluruh
aktivitas pendidikan, membuat pemerintah dan lembaga terkait harus menghadirkan alternatif
proses pendidikan bagi peserta didik yang tidak bisa melaksanakan proses pembelajaran
berlangsung disekolah. Aktivitas yang melibatkan kumpulan orang-orang kini mulai dibatasi
termasuk kegiatan pembelajaran di sekolah-sekolah. Pemerintah sudah menghimbau untuk
beraktivitas dirumah, hal ini untuk menekan angka pasien yang tepapar Covid-19. Menteri
Nadiem Anwar Makarim menerbitkan Surat Edaran Nomor 3 Tahun 2020 pada Satuan
Keteladanan para pendidik yang dilihat dan dirasakan langsung oleh para siswa dan mahasiswa
adalah kunci utama pendidikan karakter dilembaga pendidikan. Terlebih pada keadaan saat ini,
dimana banyak orang tua yang teramat sibuk bekerja, khususnya di waktu-waktu pembelajaran
daring dilakukan. Tentunya mereka takbisa mengawasi langsung apa yang dilakukan oleh anak-
anak mereka.
Banyak pengajar yang mengeluhkan partisipasi siswa dan mahasiswa ketika pembelajaran
daring berlangsung. Pengajar kesulitan memastikan apakah siswa dan mahasiswanya mengikuti
pembelajaran dengan serius. Karena sering terjadi, dalam pembelajaran daring, ada siswa atau
mahasiswa yang sengaja memasang video yang sudah direkam, agar seolah-olah mengikuti
proses pembelajarann, namun ternyata mereka melakukan hal lain.
Dalam proses evaluasi pun banyak kesulitan yang dihadapi. Apabila biasanya tes atau
ujian, guru atau dosen bisa melakukan pengawasan langsung, sehingga siswa atau mahasiswa
bisa dididik untuk jujur dalam mengerjakan soal, sekarang keadaannya berubah, tak ada yang
bisa mengawasi dan memastikan apakah soal-soal yang diberikan, dikerjakan sendiri atau tidak
? ataukah sembari mencari jawaban dari internet kemudian tinggal “copy-paste” jawaban ?
Pembelajaran olahraga, dan praktikum di laboratorium, juga terbengkalai. Padahal materi
pelajaran tersebut mendidik siswa dan mahasiswa untuk memiliki karakter positif seperti, teliti,
tekun, jujur, hati-hati, tidak mudah menyerah dan menghargai proses. Yang dikhawatirkan
jika pandemi ini berlangsung lama, dan pembelajaran daring dilakukan selama setahun penuh
atau mungkin lebih, generasi muda bangsa ini akan terbiasa dengan berbagai kemudahan-
kemudahan yang tak mendidik dan mendewasakan. Mereka bisa jadi akan kehilangan setahun
penuh dengan pendidikan karakter yang nilainya sangat berharga sebagai bekal menjalani
kehidupan.

Bangsa ini tidak lagi menghadapi ancaman kekurangan orang-orang pintar di era internet
seperti sekarang ini. Akses informasi tanpa batas memudahkan setiap orang untuk belajar
apapun. Namun pembelajaran berbeda dengan pendidikan, apalagi pendidikan karakter. Bangsa
ini butuh generasi muda yang karakter positifnya terbentuk, dan itu hanya bisa diraih dengan
pendidikan karakter yang mengedepankan keteladanan para pengajar, yang harus disaksikan
dan ditiru langsung oleh para siswa dan mahasiswa. Oleh karena itu, sudah saatnya Pemerintah
dan segenap elemen pendidikan di Indonesia memikirkan bagaimana cara mengganti
pendidikan karakter yang selama masa pandemi ini terpaksa harus terabaikan. Jangan sampai
hilangnya nilai-nilai pendidikan karakter juga menjadi bagian dari “new normal”. Sehingga
nantinya kita tak lagi merasa aneh melihat generasi muda yang kehilangan karakter-karakter
positif karena pendidikan kita akhirnya didominasi pembelajaran daring yang hanya
mengedepankan transfer pengetahuan tanpa penanaman nilai-nilai akhlak yang mulia. Itulah
yang sangat diperlukan bangsa ini untuk memperbaiki keadaannya sendiri yang sedang dilanda
banyak masalah seperti sekarang ini.

Proses pembelajaran di sekolah merupakan alat kebijakan publik terbaik sebagai upaya
peningkatan pengetahuan dan skill dalam belajar. Selain itu banyak siswa menganggap
bahwa sekolah adalah kegiatan yang sangat menyenangkan, mereka bisa berinteraksi satu
dengan yang lainnya. Sekolah dapat meningkatkan keterampilan sosial. Sekolah secara
keseluruhan adalah media interaksi antar siswa dan guru untuk meningkatkan kemampuan
integensi, skill dan rasa kasih sayang di antara mereka. Tetapi sekarang kegiatan di sekolah
berhenti dengan tiba-tiba karena adanya atau munculnya Covid-19. Kesamaan kondisi
Indonesia saat ini dengan negara-negara lain di belahan dunia harus segera diatasi dengan
seksama. Kementrian Pendidikan dibawah kepemimpinan Mentri Nadiem Makarim,
mendengungkan semangat peningkatan produktifitas bagi siswa untuk mengangkat peluang
kerja ketika menjadi lulusan sebuah sekolah. Namun dengan hadirnyawabah Covid-19 yang
sangat mendadak, maka dunia pendidikan di Indonesia perlu mengikuti alur yang sekiranya
dapat membantu kondisi sekolah dalam keadaan darurat. Sekolah-sekolah juga perlu
memaksakan diri menggunakan media daring, agar proses pembelajaran daring atau
pembelajaran jarak jauh ini dapat berlangsung dengan baik. Namun penggunaan teknologi
bukan berarti tidak ada masalah, banyak kendala-kendala atau masalah- masalah yang
menghambat terlaksananya efektifitas pembelajaran dengan metode daring, diantaranya adalah:

1. Keterbatasan Penguasaan Teknologi Informasi oleh Guru dan Siswa

Keterbatasan penugasan teknologiinformasi yang terjadi yaitu, dilihat darikondisi


guru di Indonesia tidak seluruhnya mampu memahami penggunaan teknologi (Andriani,
2015). Hal ini juga dapat dilihat dari guru-guru yang lahir tahun 1980-an. Kendala teknologi
informasi membatasi mereka dalam menggunakan media daring,begitu juga dengan siswa
yang kondisinya mungkin hampir sama dengan para guru-guru yang dimaksud dengan
pemahaman penggunaan teknologi.Senada dengan penelitian Dewi (2020) bahwa beberapa
guru senior belum sepenuhnya mampu menggunakan perangkat atau fasilitas untuk
penunjang kegiatan pembelajaran online dan perlu pendampingan dan pelatihan terlebih
dahulu. Jadi, dukungan dan kerja sama orang tua demi keberhasilan pembelajaran sangat
dibutuhkan. Komunikasi guru dan sekolah dengan orangtua harus terjalin dengan lancar.
2. Kerugian Siswa pada Proses Penilaian

Adapun kerugian siswa pada proses penilaian yaitu, ada kerugian yang mendasar bagi
para murid ketika terjadi penutupan pada sekolah. Banyak juga kegiatan ujian sekolah
maupun ujian negara yang mestinya dapat dilakukan oleh para murid pada kondisi normal,
sekarang dengan mendadak karena dampak Covid-19, maka ujian tersebut dibatalkan
ataupun ditunda. Penilaian internal bagi sekolah mungkin dianggap kurang, akan tetapi bagi
keluarga murid informasi penilaian murid itu sangatlah penting. Ada yang menganggap
hilangnya informasi penilaian murid juga sangat berarti bagi keberlangsungan masa depan
murid. Misalkan saja target-target skill maupun keahlian tertentu yang mestinya tahun ini
mendapatkan penilaian, sehingga berdampak untuk tahun yang akan datang. Dampak ini
juga sudah terjadi terhadap orang tua yaitu mengenai kendala yang dihadapi para orang tua
adalah adanya penambahan biaya untuk pembelian kuota internet juga bertambah, pada
teknologi online memerlukan koneksi jaringan internet dan kuota, oleh karena itu
tingkatpenggunaan kuota internet akan semakin bertambah dan akan menambah beban
pengeluaran orang tua.

B. Kendala pelajar di daerah terpencil selama pembelajaran daring

1. Tidak memiliki smartphone atau masih menggunakan gawai dengan sistem lama

Tidak semua siswa mampu untuk memiliki smartphone yang dapat digunakan untuk
kegiatan belajar daring karena faktor ekonomi. Ini tentu juga menjadi faktor kendala
pembelajaran daring. Tidak hanya di daerah, namun masyarakat kota pun ada yang mengalami
hal yang serupa.

2. Kurangnya pengetahuan guru dan siswa dalam menggunakan fitur belajar daring

Perubahan yang mendadak untuk belajar daring mengakibatkan banyak sekolah yang
belumsiap akan perubahan ini, sehingga kurangnya pengetahuan untuk para guru mengajar
secaradaring dengan fitur aplikasi seperti Google Meet atau Zoom. Tak hanya guru, namun
siswa juga masih banyak yang kurang paham akan hal ini.
3. Terbatasnya akses internet di daerah

Permasalahan ini sudah ada sejak dulu jauh sebelum pandemi. dimana masyarakat
daerah masih terbatas untuk mengakses internet karena sinyal di daerah juga kurang
memadai. Banyak sekolah di daerah harus menumpang kepada sekolah lain yang memiliki
akses internet yang lebih baik. Mereka cenderung menggunakan kuota untuk pembelajaran
daring, padahal biaya yang dikeluarkan sekolah sangat besar jika menggunakan kuota terus
menerus karena banyaknya pelajaran dalam satu kelas. Untuk penyedia wifi sendiri juga
terbatas karena biasanya hanya ada satu penyedia saja di daerah tersebut dan sering
terkendala bila cuaca buruk.’Tentu saja perubahan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di
sekolah maupun universitas secara daring ini masih membingungkan. Banyak yang belum
siap akan perubahan ini. Masyarakat masih kurang pengetahuannya akan internet dan
pembelajaran daring, meskipun zaman sudah semakin modern. Dikutip dalam
mediacenter.com, semenjak pandemi Covid-19 KBM juga dilakukan dengan
mengumpulkan beberapa siswa dalam jumlah terbatas di satu titik lokasi. Hal tersebut
dilakukan untuk belajar kelompok dan agar siswa juga dapat lebih mengerti. Tentu saja cara
ini dilakukan dengan arahan dari Dinas Pendidikan.

Menurut Jusmawati dalam Bukunya, Adaptasi kebiasaan baru Pembelajaran


dilaksanakan dengan berbasis Daring. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh pembelajaran berbasis daring terhadap minat belajar. Populasi
penelitian sebanyak 297 mahasiswa yaitu seluruh mahasiswa Program studi Pendidikan
Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Megarezky. Dengan menggunakan teknik simple
random sampling, didapatkan sampel sebanyak 30 mahasiswa. Hasil analisis uji normalitas
menunjukkan pada minat belajar berbasis daring nilai sig 0,571 lebih dari 0, 05 (berdistribusi
normal), hasil uji homogenitas adalah 0,443 lebih dari 0, 05 (homogen), dan hasil uji
linearitas adalah 0,592 lebih dari 0, 05 (linear). Berdasarkan hasil uji hipotesis, pembelajaran
berbasis daring dan minat belajar mahasiswa menunjukkan nilai sig 0,038< α (0, 05).
Akhirnya, penelitian ini menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh pembelajaran berbasis
daring terhadap minat belajar.

Adaptasi kebiasaan baru dalam dunia pendidikan saat ini Salah satunya Yaitu
Pembelajaran di lakukan secara daring atau di lakukan dari rumah. Hal ini menyebabkan

banyaknya siswa yang kurang paham mengenai materi yang di berikan di karenakan banyak
siswa yang terbatas dengan fasilitas dan kendala jaringan .
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan dari berbagai argument diatas tentang kendala yang dihadapi guru
mengajar daring pada masa pandemi Covid-19, maka dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran daring di lakukan dengan menggunakan media aplikasi WhatsApp dan
Dari Rumah Ke Rumah yang digunakan ketika belajar daring. Terdapat kendala guru
dalam melakukan pembelajaran daring kepada siswa diantaranya adalah kurangnya
pemahaman siswa ketika melakukan proses belajar daring. Hal ini dikarenakan siswa
kurang paham dengan pembelajaran yang diajarkan oleh guru karena tidak bertatap muka
langsung dan guru sulit untuk memantau perkembangan belajar siswa. Faktor utama yang
lebih penting lagi adalah kurangnya fasilitas yang dimilki oleh siswa ketika belajar daring
karena tidak semua siswa memiliki komputer ataupun Smartphone sebagai media
pembelajaran menggunakan daring. Selain itu faktor yang lain adalah paket internet yang
tidak bisa dijangkau oleh semua siswa.

B. Saran

Terkait dengan berbagai factor yang menjadi kendala dalam pembelajaran daring ,
maka penulis mencoba untuk memberikan beberapa saran diantaranya: Pertama,
diharapkan kepada guru untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar menggunakan
daring agar menjelaskan sejelas-jelasnya kepada siswa karena banyak juga siswa yang
kurang paham dengan pembelajaran yang dilakukan secara daring. Kedua, diharapkan
kepada orangtua siswa berkoordinasi dengan guru dalam membimbing proses belajar
mengajar siswa selama pembelajaran daring ini. Ketiga, diharapkan kepada pemerintah
daerah untuk menyediakan fasilitas daring seperti wifi,dan lain sebagainya.
DAFTAR PUSTAKA

http://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:sN5pJLxZH0wJ:www.uniflor.ac.id/e-
journal/index.php/JPM/article/download/732/752/1674+&cd=4&hl=id&ct=clnk&gl=id
https://mahasiswaindonesia.id/kendala-pelajar-di-daerah-terpencil-selama-pembelajaran-daring/
http://unissula.ac.id/c24-berita-unissula/dampak-pembelajaran-daring-di-masa-pandemi-bagi-
pendidikan-karakter/
https://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:gza9Y3X0GM8J:https://repository.ar-
raniry.ac.id/id/eprint/14083/1/Jurnal_Nindia%2520Taradisa%252C%2520160209063%252C%2
520FTK%252C%2520PGMI%252C%2520082283525253.pdf+&cd=3&hl=id&ct=clnk&gl=id

You might also like