Professional Documents
Culture Documents
Pjbyfvresus KPD Presuss
Pjbyfvresus KPD Presuss
Disusun oleh :
1. Agnes Claudia E P
2. Fitri
3. Putri Selviani
4. Rini Gusti Ayu
5. Sri Peni
6. Winda Gunda
e-mail : rsiapalaraya@yahoo.co.id
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telahmemberikan limpahan
kenikmatan kesehatan baik jasmani maupun rohanisehingga pada kesempatan ini penulis dapat
menyelesaikan laporan kasus yang berjudul “Ketuban Pecah Dini”.Laporan kasus ini merupakan
salah satu syaratdalam mengikuti program intersip dokter Indonesia.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah
membantu penulis dalam menyelesaikan penulisan laporan kasus ini.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan laporankasus ini disebabkan
keterbatasan kemampuan penulis. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun dari berbagai
pihak sangat penulis harapkan demi perbaikan di masa yang akan datang. Mudah-mudahan laporan
kasus ini dapat memberi manfaat dan pelajaran bagi kita semua.
PENDAHULUAN
Etiologi pada sebagian besar kasus dari KPD hingga saat ini masih belumdiketahui. KPD
pada kehamilan aterm merupakan variasi fisiologis, namun pada kehamilan preterm melemahnya
membran merupakan proses yang patologis. KPD sebelum kehamilan preterm sering diakibatkan
oleh adanya injeksi. seberapa penelitian menunjukkan bahwa bakteri yang terikat pada membran
melepaskan substrat, seperti protease yang menyebabkan melemahnya membran. Penelitian terakhir
menyebutkan bahwa matriks metaloproteinase merupakan enzim spesifik yang terlibat dalam
pecahnya ketuban oleh karena infeksi-infeksi.
Menurut hasil Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2002-2003 angka
kematian ibu di Indonesia sebesar 307 per 1000 kelahiran hidup atau setiap jam terdapat 2 orang ibu
bersalin meninggal karena berbagai sebab. Salahsatu penyebab langsung kematian ibu adalah
karena infeksi sebesar 20-25% dalam. 100.000 kelahiran hidup dan KPD merupakan penyebab
paling sering menimbulkan infeksi pada saat mendekati persalinan.
Prevalensi KPD berkisar antara 3-18% dari seluruh kehamilan. Saat kehamilan aterm 8-10%
wanitamengalami KPD dan 30-40% dari kasus KPD merupakan kehamilan preterm
atausekitar .1,7% dari seluruh kehamilan KPD diduga dapat berulang pada kehamilan berikutnya.
Hal ini juga berkaitan dengan meningkatnya risiko morbiditas padaibu maupun janin.
oleh sebab itu klinisi yang mengawasi pasien harus memiliki pengetahuan yang baik
mengenai anatomi dan struktur membran fetal sertamemahami patogenesis terjadinya ketuban pecah
dini.sehingga mampumenegakkan diagnosis ketuban pecah dini secara tepat dan memberikan
terapisecara akurat sehingga prognosis yang baik terhadap pasien dan bayinya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI
ETIOLOGI
Secara teoritis pecahnya selaput ketuban disebabkan oleh hilangnyaelastisitas yang terjadi
pada daerah tepi robekan selaput ketuban dengan perubahan yang besar.Hilangnya elastisitas
selaput ketuban ini sangat eratkaitannya dengan jaringan kolagen yang dapat terjadi karena
penipisan oleh infeksi atau rendahnya kadar kolagen. Kolagen pada selaput terdapat pada amniondi
daerah lapisan kompakta, fibroblas serta pada korion di daerah lapisan retikuler atau trofoblas,
dimana sebagaian bear jaringan kolagen terdapat pada lapisan penunjang (dari epitel amnion
sampai dengan epitel basal korion). Sintesismaupun degradasi jaringan kolagen dikontrol oleh
sistem aktifitas dan inhibisi intrleukin dan prostaglandin. Adanya infeksi dan inflamasi
menyebabkan bakteri penyebab infeksi mengeluarkan enzim protease dan mediator inflamasi
interleukin dan prostaglandin. Mediator ini menghasilkan kolagenase jaringansehingga terjadi
depolimerisasi kolagen pada selaput korion. Amnion menyebabkanselaput ketuban tipis, lemah dan
mudah pecah spontan. Selain itu mediator terebutmembuat uterus berkontraksi sehingga membran
mudah ruptur akibat tarikan saatuterus berkontraksi. Sampai saat ini penyebab KPD belum
diketahui secara pasti.
PATOFISIOLOGI
ANALISIS KASUS
I. PENGUMPULANDATA
A. DATASUBYEKTIF
1. Biodata
Ibu mengatakan keluar air ketuban dari pagi jam 04:00 WIB
4. Riwayat obstetric dan ginekologi
n up
Spont Tinda Oper Umu BB JK Um JK Seba
an kan asi r L ur b
1. Hamil
ini
b. Riwayatkehamilansekarang
• G: 1 P:0 A:0
• ANC: T.MI : 2 Kali
T.MII :4 Kali
T.MIII : 4 Kali
• Immunisasi TT :Tanggal 11 -07- 2019..
• Keluhan T.M I : ibu mengatakan pusing
Terapi yg diberikan :FE 1 X 1, B6 1x 1
Nasehat yg diberikan: istirahat yang cukup, kurangi aktifitas
berat.
• Keluhan T.M II : ibu mengatakan tidak ada keluhan
Terapi yg diberikan :fe 1 x 1, asam folat 1 x 1,
kalk 1 x
Nasehat yg diberikan:istirahat yang cukup
• Keluhan T.M III : ibu mengatakan tidak ada keluhan
Terapi yg diberikan :fe 1x1, asam folat 1x1, kalk 1x
Nasehat yg diberikan: sering jalan-jalan saat pagi hari
c. RiwayatHaid
• Penyakit infeksi : Ibu mengatakan saat ini tidak menderita penyakit infeksi
Sebelumhamil Selamahamil
e. PolaNutrisi
: ibu mengatakan tidak percya dengan adat istiadat setempat seperti kemana-mana
harus membawa gunting
14. Data PengetahuanIbu
B. DATAOBYEKTIF
1. Pemeriksaan Fisik
a. Kesadaran : Composmentis
b. Keadaanumum : Baik
c. TandaVital : Tensi :98/60 mmHgNadi: 81x/menit
Suhu : 36º C. Respirasi : 23x/menit
d. TinggiBadan : 150 cm.
e. BeratBadan : Sebelum hamil: 37 Kg. Setelah hamil : TM I : 42Kg
TM II :49 Kg
TM III :53 Kg
f. LILA : 24 cm
g. StatusPresent
Kepala –Muka
Kepala : mesochepal
Rambut : menghitam, bersih, tidak
berketombe dan tidak rontok
Muka :tidak oedem
Mata : Simetris
Konjungtiva :merah muda
Sclera : putih
Hidung :tidak ada polip, bersih
Mulut/ bibir : bersih tidak sariawan, gigi
Leopold I :bagian atas perut ibu teraba bulat, lunak tidak melenting
(bokong)
………………………………………………….............
Leopold II : -Bagian kiri perut ibu teraba keras, memanjang, melenting
ada tahanan (punggung)
-Bagian kanan perut ibu teraba kecil-kecil, tidak merata
(ekstermitas)…………………………………………………
Leopold III :Bagian bawah perut ibu teraba bulat, keras, melenting
(kepala)
LeopoldI :divergent……………………………………………………..
TBJ :3.635 g……………………………………………………….
HPL :17 Oktober
2010………………………………………………….............
Umur Kehamilan:38-39 minggu……………………………………………
Kontraksiuterus :teratur
Frekuansi : 3x10’30”
Reflekpatellakanan :positif
(+)................................................................................
Reflekpatellakiri :positif
(+)................................................................................
d. Pemeriksaanpanggul luar
…………………………………………………..
pembukaan :2 cm…………………………………………………..
selaputketuban:sudah
pecah………………………………………………….
bagianterensah :kepala………………………………………………….
.
titikpenunjuk :UUK…………………………………………………..
penurunan :H 1…………………………………………………..
bagianterkemuka :tidak ada……………………………………………
3. PemeriksaanPenunjang
Pemeriksaanlaboratorium: Hb : 12,7 g/dl
Pemeriksaanrongen : Tidak dilakukan …
USG : Tidak dilakukan
II. INTERPRETASIDATA
1. Diagnosa( nomenklatur )
NyR Umur32 tahun. G1 P0 A0hamil38-39
minggu,janintunggal hidup intra uterin, letakmemanjang,
punggung kiri, presentasi kepala, divergen,
denganinpartu kala 1.
Datadasar : data S :Ibu mengatakan
kenceng-kenceng masih
jarang
data O : ku : baik
.
2. MasalahIbu merasa cemas dengan keadaanya saat ini...
3. Kebutuhanmemberikan dukungan kepada pasien.
-Pasang infus RL
infus
5. Meberitahu ibu bahwa jantung bayi tidak normal dan harus segera
dilakukan sc
7. Dilakukan tindakan sc oleh dr. Sp.OG dan bius spinal oleh dr.
Jam ke waktu Tekanan nadi suhu Tinggi Kontraksi Kandung Darah yang
darah fundu uterus kemih keluar
s uteri
3. Ibu sudah menherti tentang KPD dan bahanya buat ibu dan
bayinya
ANALISIS KASUS