You are on page 1of 24

ANALISIS KASUS

ASUHAN KEBIDANAN IBU BERSALIN


PADA NY R G1P0A0 UK38-39 MINGGU DENGAN KPD
DI RSIA PALARAYA TAHUN 2019

Disusun oleh :

1. Agnes Claudia E P
2. Fitri
3. Putri Selviani
4. Rini Gusti Ayu
5. Sri Peni
6. Winda Gunda

Jl. Pala Raya No. 11 A Mejasem – Tegal 52181

Telp/fak : ( 0283) 356009,6144567

e-mail : rsiapalaraya@yahoo.co.id
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telahmemberikan limpahan
kenikmatan kesehatan baik jasmani maupun rohanisehingga pada kesempatan ini penulis dapat
menyelesaikan laporan kasus yang berjudul “Ketuban Pecah Dini”.Laporan kasus ini merupakan
salah satu syaratdalam mengikuti program intersip dokter Indonesia.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah
membantu penulis dalam menyelesaikan penulisan laporan kasus ini.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan laporankasus ini disebabkan
keterbatasan kemampuan penulis. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun dari berbagai
pihak sangat penulis harapkan demi perbaikan di masa yang akan datang. Mudah-mudahan laporan
kasus ini dapat memberi manfaat dan pelajaran bagi kita semua.

Tegal 5 oktober 2019


BAB I

PENDAHULUAN

Ketuban pecah dini (KPD) atauPremature Rupture of Membrane(PROM)merupakan


keadaan pecahnya selaput ketuban sebelum persalinan. Namun,apabila ketuban pecah dini sebelum
usia kehamilan 37 minggu maka disebutsebagai ketuban pecah dini pada kehamilan prematur atau
Preterm Premature Rupture of Membrane(PPROM). Pecahnya selaput ketuban tersebut diduga
berkaitan dengan perubahan proses biokimiawi yang terjadi dalam kolagen matriks ekstraseluler
amnion korion dan apoptosis membran janin.

Etiologi pada sebagian besar kasus dari KPD hingga saat ini masih belumdiketahui. KPD
pada kehamilan aterm merupakan variasi fisiologis, namun pada kehamilan preterm melemahnya
membran merupakan proses yang patologis. KPD sebelum kehamilan preterm sering diakibatkan
oleh adanya injeksi. seberapa penelitian menunjukkan bahwa bakteri yang terikat pada membran
melepaskan substrat, seperti protease yang menyebabkan melemahnya membran. Penelitian terakhir
menyebutkan bahwa matriks metaloproteinase merupakan enzim spesifik yang terlibat dalam
pecahnya ketuban oleh karena infeksi-infeksi.

Menurut hasil Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2002-2003 angka
kematian ibu di Indonesia sebesar 307 per 1000 kelahiran hidup atau setiap jam terdapat 2 orang ibu
bersalin meninggal karena berbagai sebab. Salahsatu penyebab langsung kematian ibu adalah
karena infeksi sebesar 20-25% dalam. 100.000 kelahiran hidup dan KPD merupakan penyebab
paling sering menimbulkan infeksi pada saat mendekati persalinan.

Prevalensi KPD berkisar antara 3-18% dari seluruh kehamilan. Saat kehamilan aterm 8-10%
wanitamengalami KPD dan 30-40% dari kasus KPD merupakan kehamilan preterm
atausekitar .1,7% dari seluruh kehamilan KPD diduga dapat berulang pada kehamilan berikutnya.
Hal ini juga berkaitan dengan meningkatnya risiko morbiditas padaibu maupun janin.

oleh sebab itu klinisi yang mengawasi pasien harus memiliki pengetahuan yang baik
mengenai anatomi dan struktur membran fetal sertamemahami patogenesis terjadinya ketuban pecah
dini.sehingga mampumenegakkan diagnosis ketuban pecah dini secara tepat dan memberikan
terapisecara akurat sehingga prognosis yang baik terhadap pasien dan bayinya.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

DEFINISI

Ketuban pecah dini atauspontaneus/early/premature rupture of membrans (PROM)


merupakan pecahnya selaput ketuban secara spontan pada saat belummenunjukkan tanda-tanda
persalinan /inpartu (keadaan inpartu didefinisikansebagai kontraksi uterus teratur dan menimbulkan
nyeri yang menyebabkanterjadinyaefficement atau dilatasi serviks) atau bila satu jam kemudian
tidak timbul tanda-tanda awal persalinan atau secara klinis bila ditemukan pembukaan kurang dari 6
cm pada primi gravida dan kurang dari 7 cm pada multigravida. Pecahnya selaput ketuban dapat
terjadi kapan saja baik pada kehamilan atermmaupun preterm. Saat aterm sering disebut dengan
aterm prematur rupture of membransatau ketuban pecah dini aterm bila terjadi sebelum umur
kehamilan 37 minggu disebut ketuban pecah dini preterm/preterm prematur rupture of
membran(PROM) dan bila terjadi lebih dari 12 jam maka disebutprolonged PROM.

ETIOLOGI

Secara teoritis pecahnya selaput ketuban disebabkan oleh hilangnyaelastisitas yang terjadi
pada daerah tepi robekan selaput ketuban dengan perubahan yang besar.Hilangnya elastisitas
selaput ketuban ini sangat eratkaitannya dengan jaringan kolagen yang dapat terjadi karena
penipisan oleh infeksi atau rendahnya kadar kolagen. Kolagen pada selaput terdapat pada amniondi
daerah lapisan kompakta, fibroblas serta pada korion di daerah lapisan retikuler atau trofoblas,
dimana sebagaian bear jaringan kolagen terdapat pada lapisan penunjang (dari epitel amnion
sampai dengan epitel basal korion). Sintesismaupun degradasi jaringan kolagen dikontrol oleh
sistem aktifitas dan inhibisi intrleukin dan prostaglandin. Adanya infeksi dan inflamasi
menyebabkan bakteri penyebab infeksi mengeluarkan enzim protease dan mediator inflamasi
interleukin dan prostaglandin. Mediator ini menghasilkan kolagenase jaringansehingga terjadi
depolimerisasi kolagen pada selaput korion. Amnion menyebabkanselaput ketuban tipis, lemah dan
mudah pecah spontan. Selain itu mediator terebutmembuat uterus berkontraksi sehingga membran
mudah ruptur akibat tarikan saatuterus berkontraksi. Sampai saat ini penyebab KPD belum
diketahui secara pasti.

PATOFISIOLOGI

Pecahnya selaput ketuban saat persalinan disebabkan oleh melemahnyaselaput ketuban


karena kontraksi uterus dan peregangan yang berulang Dayaregang ini dipengaruhi oleh
keseimbangan antara sintesis dan degradasikomponen matriks ekstraseluler pada selaput ketuban.
BAB III

ANALISIS KASUS

ASUHAN KEBIDANAN IBU BERSALIN


PADA NY R G1P0A0 UK38-39 MINGGU DENGAN PERSALINAN KPD
DI RSIA PALARAYA TAHUN 2019

Tanggal : 20 Oktober 2019


Waktu : 13:00 WIB
Tempat : R. KEBIDANAN

I. PENGUMPULANDATA

A. DATASUBYEKTIF
1. Biodata

Nama (inisialibu) :Ny. Riski Yuliana Nama (inisialsuami) : Tn. Faesal


Umur : 32 tahun Umur : 32 Tahun
Agama : Islam Agama : Islam
SukuBangsa : Indonesia SukuBangsa : Indonesia
Pendidikan : SD Pendidikan : D3
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Jl. Hangtuah Gg. Kemari rt 6/3 Kec.Tegal Barat Kota
Tegal
Tgl masuk : 07 Oktober 2010
No.RM : 076173
2. AlasanDatang

Ibu mengatakan ingin melahirkan


3. KeluhanUtama

Ibu mengatakan keluar air ketuban dari pagi jam 04:00 WIB
4. Riwayat obstetric dan ginekologi

a. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu

Umu JenisP Pertolo Keadaan


K rKeha ersalin nganPe Nifa anak
e milan an rsalina s Hid Meninggal

n up
Spont Tinda Oper Umu BB JK Um JK Seba
an kan asi r L ur b
1. Hamil
ini

b. Riwayatkehamilansekarang
• G: 1 P:0 A:0
• ANC: T.MI : 2 Kali
T.MII :4 Kali
T.MIII : 4 Kali
• Immunisasi TT :Tanggal 11 -07- 2019..
• Keluhan T.M I : ibu mengatakan pusing
Terapi yg diberikan :FE 1 X 1, B6 1x 1
Nasehat yg diberikan: istirahat yang cukup, kurangi aktifitas
berat.
• Keluhan T.M II : ibu mengatakan tidak ada keluhan
Terapi yg diberikan :fe 1 x 1, asam folat 1 x 1,
kalk 1 x
Nasehat yg diberikan:istirahat yang cukup
• Keluhan T.M III : ibu mengatakan tidak ada keluhan
Terapi yg diberikan :fe 1x1, asam folat 1x1, kalk 1x
Nasehat yg diberikan: sering jalan-jalan saat pagi hari
c. RiwayatHaid

 Menarche : 12 tahun Flour Albus : Tidak ada


 Siklus/teratur : 30 hari/ teratur -Warna :-
 Lama/ Jumlah :7 hari / 2-3 kali ganti pembalut- bau :-
 Dysmenorhea : tidak ada. - Lamanya: -
 HPHT : 10-01-2019 -gatal :-
d. Riwayatpenggunaankontrasepsi

 JenisKontrasepsi :Ibu mengatakan tidak pernah menggunakan alat


kontrasepsi
 Lama : …………………………………..……………......
 Keluhan : ……………………………..…………………......
 Alasanlepas : …………………………………..……………......
 Rencanaygakandatang:Ibu mengatakan ingin menggunakan KB suntik
 Alasan : Ibu mengatakan Kb suntik lebih praktis
5. RiwayatKesehatan

a. Penyakit yang pernahdiderita

 Penyakitinfeksi : Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit


infeksi seperti Batuk TBC, Sifilis, HIV
 Penyakitketurunan :Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit
Diabetes Militus, Hipertensi
 Kecelakaan/trauma :Ibu mengatakan tidak pernah mengalami kecelakaan
yang membuat trauma
 Penyakitygdioperasi : Ibu mengatakan tidak pernah memiliki penyakit yang

membuatnya harus di operasi


b. PenyakitKesehatanibusekarang

• Penyakit infeksi : Ibu mengatakan saat ini tidak menderita penyakit infeksi

seperti Batuk TBC, Sifilis, HIV.


 Penyakit keturunan : Ibu mengatakan saat ini tidak menderita penyakit
Diabetes Militus, Hipertensi.
c. Riwayarkesehatankeluarga

 Penyakitinfeksi : Ibu mengatakan di dalam keluarganya tidak ada yang


menderita penyakit infeksi seperti Batuk TBC, Sifilis, HIV
 Penyakitketurunan :Ibu mengatakan di dalam keluarganya tidak ada yang
menderita penyakit Diabetes Militus, Hipertensi..
 Riwayatgimmely :Ibu mengatakan di dalam keluarganya tidak ada yang
memiliki anak kembar..
6. Kebiasaan

 Pantangmakan : Ibu mengatakan tidak ada pantang makan


 Minumjamu :ibu mengatakan tidak pernah mengkonsumsi jamu
 Obat-obatan : Ibu mengatakan tidak pernah minum obat selain
vitamin dari Dokter dan Bidan
 Miras/rokok : Ibu mengatakan tidak pernah minum-minuman keras
ataupun merokok
 Memeliharabinatang : Ibu mengatakan tidak memelihara binatang
dirumahnya
7. KebutuhanSehari-hari

Sebelumhamil Selamahamil
e. PolaNutrisi

 Makan :3 x sehari 3 x sehari.


 Porsi :1 piring. 1 piring
 Macam : nasi, lauk, sayur nasi, lauk, sayur
 Gangguan :tidak ada tidak ada
 Minum :6-7 gelas 7-8 gelas
 Macam :air putih, teh air putih, teh, susu..
 Gangguan : tidak ada tidak ada
f. Polaeliminasi

 BAB :1 x sehari 1 x sehari


 Warna :kuning kecoklatan kuning kecoklatan
 Konsistensi :lunak lunak
 Gangguan : tidak ada tidak ada
 BAK :4 -5 x sehari 5-6 x sehari
 Warna :kuning jernih kuning jernih
 Gangguan : tidak ada tidak ada
g. Polaistirahat

 Siang :2 jam 2-3 jam sehari


 Malam :8 jam 8 jam
 Gangguan : tidak ada tidak ada

j. Polaaktivitas :menyapu, mengepel, menyapu, mengepel,


mencuci mencuci
k. Pola personalhygiene

 Mandi : 2x sehari 2 x sehari


 Keramas :2 hari sekali 2 hari sekali
 Gosokgigi :2 x sehari 2 x sehari
 Gantibaju :3 x sehari 3 x sehari
l. Polaseksual

 Frekuaensi : tidak menentu tidak menentu


 Gangguan : tidak ada tidak ada
8. DataPsikologi

 Status anak yangdikandung : Ibu mengatakan ini anak yang diharapkan.


 Tanggapanibuataskehamilannya : Ibu mengatakan senang dengan kehamilannya.
 Tanggapansuamidankeluarga : Ibu mengatakan suami dan keluarga senang
dengan kehamilannya.
 Kesiapanmentalibu : ibu mengatakan siap untuk menghadapi proses
persalinannya
9. DataPsikologi

 Status anak yangdikandung : Ibu mengatakan ini anak yang diharapkan.


 Tanggapanibuataskehamilannya : Ibu mengatakan senang dengan kehamilannya.
 Tanggapansuamidankeluarga : Ibu mengatakan suami dan keluarga senang
dengan kehamilannya.
 Kesiapanmentalibu : ibu mengatakan siap untuk menghadapi proses
persalinannya
10. Data SocialEkonomi

 Penghasilan : Ibu mengatakan penghasilan suami cukup


 Tanggungjawabperekonomian : Ibu mengatakan penanggung jawab
perekonomiannya adalah suami
 Pengambilkeputusan : Ibu mengatakan dalam menggambil keputusan
adalah bersama
11. DataPerkawinan

 Statusperkawinan : Ibu mengatakan status perkawinannya sah dan


tercatat di KUA
 Perkawinanke- : Ibu mengatakan ini perkawinan yang pertama
 Lamaperkawinan : Ibu mengatakan sudah 3 tahun menikah
 Usiasaatpertamakalimenikah : Ibu mengatakan usia pertama kali menikah
adalah 29 tahun
12. DataSpiritual

: ibu mengatakan mengerjakan sholat 5 waktu


13. Data SosialBudaya

: ibu mengatakan tidak percya dengan adat istiadat setempat seperti kemana-mana
harus membawa gunting
14. Data PengetahuanIbu

: ibu mengatakan sudah tahu detak jantung janinnya cepat

B. DATAOBYEKTIF

1. Pemeriksaan Fisik

a. Kesadaran : Composmentis
b. Keadaanumum : Baik
c. TandaVital : Tensi :98/60 mmHgNadi: 81x/menit
Suhu : 36º C. Respirasi : 23x/menit
d. TinggiBadan : 150 cm.
e. BeratBadan : Sebelum hamil: 37 Kg. Setelah hamil : TM I : 42Kg
TM II :49 Kg
TM III :53 Kg
f. LILA : 24 cm
g. StatusPresent

 Kepala –Muka
 Kepala : mesochepal
 Rambut : menghitam, bersih, tidak
berketombe dan tidak rontok
 Muka :tidak oedem
 Mata : Simetris
Konjungtiva :merah muda
Sclera : putih
 Hidung :tidak ada polip, bersih
 Mulut/ bibir : bersih tidak sariawan, gigi

tidak ada caries / bibir tidak kering


 Telinga : simetris, tidak ada serumen
 Leher : tidak ada pembesaran klenjar
thyroid.
 Aksila : ………………………………
 Dada : Bentuk : simetris..
Mamae :membesar dan
areola menghitam
 Abdomen :sesuai dengan umur kehamilan
 Genetalia :tidak ada varices, tidak oedema, terdapat cairan air ketuban
 Anus : tidak ada hemoroid
 Ekstermitas : simetris, tidak oedem,tidak ada varices
2. Pemeriksaan Obstetri
a. Inspeksi
 Muka : bentuk wajah oval, bersih,tidak oedem
 Mamae : simetris, menghitam
Putingsusu : menonjol
Kolustrum/ ASI :sudah keluar sedikit……………………
Kebersihan :payudara bersih………………………..
 Abdomen : sesuai dengan UK, terdapat linea nigra dan striae gravidarum,
tidak ada luka bekas operasi………………………………………………….
 Genetalia :tidak oedem, tidak ada varices……………………………..
PPV : tidak ada………………………….............................
b. Palpasi

 Leopold I :bagian atas perut ibu teraba bulat, lunak tidak melenting
(bokong)
………………………………………………….............
 Leopold II : -Bagian kiri perut ibu teraba keras, memanjang, melenting
ada tahanan (punggung)
-Bagian kanan perut ibu teraba kecil-kecil, tidak merata
(ekstermitas)…………………………………………………

 Leopold III :Bagian bawah perut ibu teraba bulat, keras, melenting
(kepala)
 LeopoldI :divergent……………………………………………………..
 TBJ :3.635 g……………………………………………………….
 HPL :17 Oktober
2010………………………………………………….............
 Umur Kehamilan:38-39 minggu……………………………………………
 Kontraksiuterus :teratur
 Frekuansi : 3x10’30”

 Lama :30 detik


 BendleRing :…………………………………………………..............
 VesikaUrinaria :…………………………………………………..............
 Auskultasi
 DDJ/Reguler :169x/menit.....
c. Perkusi

 Reflekpatellakanan :positif
(+)................................................................................
 Reflekpatellakiri :positif
(+)................................................................................
d. Pemeriksaanpanggul luar

 Distansiaspinarum :tidak dilakaukan


 Distansiacristarum : tidak
dilakukan…………………………………………………..
 Konjungataeksterna :tidak
dilakukan…………………………………………………..
 Lingkarpinggul : tidak
dilakukan…………………………………………………..
e. Pemerikasaandalam

 Tanggal/Jam : 07-10-2019 /11:40


WIB…………………………………………………..
 Oleh : bidan…………………………………………………..
 Indikasi : KPD…………………………………………………..
 Tujuan : untuk mengetahui kemajuan persalinan.
 Hasil : …………………………………………………..
 keadaanportio : effacement :

…………………………………………………..
 pembukaan :2 cm…………………………………………………..
 selaputketuban:sudah

pecah………………………………………………….
 bagianterensah :kepala………………………………………………….

.
 titikpenunjuk :UUK…………………………………………………..

 penurunan :H 1…………………………………………………..
 bagianterkemuka :tidak ada……………………………………………

3. PemeriksaanPenunjang
 Pemeriksaanlaboratorium: Hb : 12,7 g/dl
 Pemeriksaanrongen : Tidak dilakukan …
 USG : Tidak dilakukan
II. INTERPRETASIDATA

1. Diagnosa( nomenklatur )
NyR Umur32 tahun. G1 P0 A0hamil38-39
minggu,janintunggal hidup intra uterin, letakmemanjang,
punggung kiri, presentasi kepala, divergen,
denganinpartu kala 1.
Datadasar : data S :Ibu mengatakan
kenceng-kenceng masih
jarang
data O : ku : baik
.
2. MasalahIbu merasa cemas dengan keadaanya saat ini...
3. Kebutuhanmemberikan dukungan kepada pasien.

III. DIAGNOSA POTENSIAL

Janin : Fetal Distres


Ibu : Infeksi

IV. ANTISIPASI PENANGANAN SEGERA

Kolaborasi dengan Dokter Sp.OG

V. INTERVENSI ( Pk. ………………)

1. Beritahu ibu hasil pemeriksaannya

2. Beritahu ibu Advis Dokter Sp.OG

3. Beritahu ibu apa itu Ketuban Pecah Dini

4. Beritahu ibu bahwa akan dilakukan tindakan pemasangan infus

dan akan diberi obat


5. Beritahu ibu akan diberi antibiotik
6. Beritahu ibu akan dilakukan pemantauan DJJ

7. Anjurkan ibu untuk miring kiri

8. Anjurkan ibu untuk mengatur pernafasan

VI. IMPLEMENTASI ( Pk. …………….)

1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan yang telah dilakukan


-TandaVital: Tensi :98 / 60 mmHgNadi: 81 x/menit
Suhu :36,2 Respirasi : 24 x/menit
-DJJ :169 x/menit

-Pemeriksaan dalam : VT pembukaan 2 cm, portio tebal, KK (-),


penurunan kepala H1

2. Memberitahu ibu advis Dokter Sp.OG

-Pasang infus RL

-Injeksi Ceftri (Antibiotik) 2x1

-Observasi ku,DJJ ketat

3. Memberitahu ibu Ketuban Pecah Dini adalah Kondisi pecahnya


kantung ketuban sebelum waktu persalinan dimulai kondisi ini
dapat terjadi pada kehamilan sebelum atau sesudah 37 minggu.

1. Memberitahu ibu bahwa akan dilakukan tindakan pemasangan

infus

2. Memberitahu ibu akan diberikan terapi antibiotik yaitu ceftriaxon

1000 g melalui injeksi intravena/bolus dan sebelumnya akan di


scintest terlebih dahulu untuk mengetahui apakah ibu ada alergi
antibiotik atau tidak
3. Memberitahu ibu akan segera dilakukannya SC

4. Memberitahu ibu akan dilakukan pemantauan DJJ

5. Meberitahu ibu bahwa jantung bayi tidak normal dan harus segera

dilakukan sc

6. Meminta keluarga untuk menandatangani persetujuan tindakan SC

7. Dilakukan tindakan sc oleh dr. Sp.OG dan bius spinal oleh dr.

Sp.An dan asisten anastesi

8. Observasi pasien selama 2 jam

Jam ke waktu Tekanan nadi suhu Tinggi Kontraksi Kandung Darah yang
darah fundu uterus kemih keluar
s uteri

VII. EVALUASI ( Pk. ……………)

1. Ibu sudah tahu hasil pemeriksaan


2. Ibu sudah tahu advis Dokter Sp.OG

3. Ibu sudah menherti tentang KPD dan bahanya buat ibu dan

bayinya

4. Ibu bersedia dilakukan pemasangan infus

5. Ibu bersedia di beri antibiotik

6. Ibu bersedia jIka dilakukan pemantauan DJJ

7. Ibu bersedia dilakukan SC

ANALISIS KASUS

Pasien Ny.R Umur32 tahunG1 P0 A0 hamil 38-39 minggudatang ke RSIA


Palaraya dengan keluhan utama keluar air(air dari jalan lahir sejak 9 jam yang
lalu. Setelah melakukan anamnesis pemeriksaan fisik dan pemeriksaan
penunjang maka didapatkan diagnosis G1 P0 A0 hamil 38-39 minggu hamil 9
jam janin tunggal hidup presentasi kepala.

Diagnosis KPD didasarkan pada anamnesis pemeriksaan fisik dan


pemeriksaan laboratorium. Pada kasus berdasarkan anamnesis didapatkan
HPHT10-01-2019dan datang dengan keluhan keluar air-air dari jalan lahir sejak
9 jam sebelum masuk rumah sakit Air-air yang keluar berwarna putih bening
dantidak berbau. Keluhan ini tidak disertai dengan adanya sakit perut menjalar
ke pinggang (-) dan keluar lendir darah (-) berdasarkan teori usia kandungan
pasien sudah cukup bulan aterm yaitu 39 minggu dan keluhan yang dirasakan
oleh pasien mengarah kepada diagnosis ketuban pecah dini dan menyatakan
belum ada tanda-tanda inpartu. Pada kasus pemeriksaan fisik secara umum
dalam batas normal baik pemeriksaan tanda fital maupun status generalisata
dari pasien. Pada pasien belum didapatkan adanya tanda-tanda infeksi.suhu dan
denyut nadinya juga dalam batas normal Tekanan darah pasien juga dalam batas
normal Berdasarkan teori pemeriksaan fisik pada kasus KPD ini penting untuk
menentukan ada tidaknya tanda-tanda infeksi pada ibu. Hal ini terkait dengan
penatalaksanaan KPD selanjutnya dimana risiko infeksi ibu dan janin
meningkat pada KPD. Umumnyadapat terjadi korioamnionitis sebelum janin
terinfeksi. Selain itu juga didapatkanadanya nadi yang cepat. Tetapi pada kasus
ini tidak didapatkan sehingga belumada tanda-tanda infeksi pada ibu.

Pemeriksaan inspekulo secara steril merupakan langkah pemeriksaan


pertama terhadap kecurigaan KPD. Pemeriksaan dengan spekulum pada
KPDakan tampak keluar cairan dariorifisium uteri eksternum(OUE). Pada
pasienKPD akan tampak cairan keluar dari vagina. Cairan yang keluar dari
vagina perlu diperiksa warna bau dan punya. Air ketuban yang keruh dan
berbaumenunjukkan adanya proses infeksi. Pada kasus ini tidak dilakukan
pemeriksaan inspekulo.

Pada kasus dilakukan pemeriksaan dalam 1x untuk menentukan


adatidaknya pembukaan. Pada saat di lakukan pemeriksaan dalam pada pasien
ini belum ada pembukaan dan ketuban (-). Pemeriksaan dalam vagina
dibatasiseminimal mungkin untuk mencegah infeksi. Berdasarkan pemeriksaan
laboratorium didapatkan bahwa leukosit pasien meningkat. Hal ini
menunjukkan adanya proses infeksi. Pada kasus ini keluar air ketuban dari jalan
lahir atau dalam hal ini pecahnya ketuban dicurigai terjadi 9 jam sebelum masuk
rumah sakit sementara belum ada tanda-tanda inpartu pada pemeriksaan dalam.

faktor yang harus dipertimbangkan dalam mengambil tindakan terhadap


pasien KPD yaitu umur kehamilan dan ada tidaknya tanda-tanda infeksi pada
ibu. Pemberian antibiotik profilaksis dapat menurunkan infeksi pada ibu. Waktu
pemberian antibiotik hendaknya diberikan segera setelah diagnosis
KPDditegakkan, Pada kasus ini pasien segera diberikan antibiotik ceftriaxone
1gr dan berdasarkan anamnesis pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang
yang telah dilakukan pasien pada kasus ini didiagnosis sebagai KPD. Kasus
yangditemukan sudah sesuai dengan teori yang ada. Penatalaksanaan KPD pada
pasienini pada umumnya tepat.

You might also like