You are on page 1of 7
PANDUAN TRIAGE INSTALASI GAWAT DARURAT RSUD PANTURA M. A. SENTOT PATROL Jalan Raya Patrol Km.46 No.Telp. (0234) 610333, (0234) 610333 Indramayu 45257 Fax. (0234) 610744 Email: pentura@yehoo.co.ld Lampiran : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU Nomor —: f Tentang : Panduan Triage Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Umum Daerah Pantura M.A Sentot Patrol Kabupaten Indramayu PANDUAN TRIAGE INSTALASI GAWAT DARURAT RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PANTURA M.A SENTOT PATROL KABUPATEN INDRAMAYU BABI DEFINISI Triage berasal dari bahasa Perancis ‘trier’ , yang memiliki arti “menseleksi, yaitu teknik untuk menentukan prioritas penatalaksanaan pasien atau korban berdasarkan derajat kegawatannya. Triage adalah kegiatan pemilahan/seleksi dalam menentukan kategori kegawatdaruratan pasien untuk menentukan prioritas penanganan pasien berdasarkan penilaian tanda-tanda vital ABCD (Airway, Breathing, Circulation, & Disability), yang dibagi menjadi: * Resusitasi adalah Pasien yang datang dengan keadaan gawat daruratdan mengancam nyawa sehingga harus mendapat penanganan resusitasi SEGERA. + Emergent adalah Pasien yang datang dengan keadaan gawat tidak darurat karena akan menjadi kritis, dapat mengakibatkan kerusakan organ permanen dan mengancam nyawa bila tidak segera mendapat pertolongan atau tidakan darurat. Pasien harus ditangani dalam waktu maksimal 10 menit + Urgentadalah Pasien yang datang dengan keadaan darurat tidak gawat yang harus ditangani dalam waktu maksimal 30 menit * Non Urgent adalah Pasien yang datang dengan kondisi tidak gawat tidak darurat dengan keluhan ringan sedang, tetapi_mempunyai kemungkinan atau riwayat penyakit serius, harus ditangani dalam waktu maksimal 60 menit * false emergency adalah Pasien yang datang dengan kondisi tidak gawat tidak darurat dengan keadaan stabil, tidak mengancam nyawa, tidak memerlukan tindakan segera, hanya membutuhkan perawatan lanjutan. < 120 menit m1 [s30 [ Gcs>12 Cedera kepala (Urgent) | menit |- Pernafasan terganggu, ringan dengan butuh th/oksigen riwayat pingsan - Sirkulasi terganggu: nadi | Asma ringan- tidak teratur sedang, BP, COPD | TD2160/100 atau Hipertensi berat TDs180/110 Perdarahan saluran - Nadi 120-150 kali/mnt cerna tanpa |- RR 24-3 x/mnt komplikasi - Suhu 2 37°C Riwayat kejang Nyeri skala | sedangs-7 Dyspnoe ringan- Hes sedang eae Iv <60 - GCS 15 Cedera kepala (non menit | Pernafasan Tidak | ringan (tanpa urgent) ‘Terganggu | muntah dan tanda- |- Sirkulasi tidak terganggu _| tanda vital normal), |- TD 120/80 - 140/90 mmHg | nyeri ringan | | Nadi normal, teratur, 260, | Nyeri kepala ringan | $80 kali/mnt Sakit ringan |- Pernafasan normal, RR 20- 24 x/mnt | Suhu normals 38°C Vv $120 [| Gcsi5 Gantiverban (false menit |- Pernafasan Tidak Permintaan rujukan emergency) ‘Terganggu Pasien Kontrol ulang - Sirkulasi tidak terganggu _| Medical cek up - ‘TD 120/80 |- Nadi normal, teratur, 2 60, <80 kali/mnt | Pernafasan normal, RR 16- 20 x/mnt | Suhu normal Penilaian dalam triage meliputi : 1. Primary survey (ABCD) untuk menghasilkan prioritas I dan seterusnya 2. Secondary survey (Head to Toe) untuk menghasilkan prioritas I, II, Ill,dan selanjutnya 3. Monitoring pasien akan kemungkinan terjadinya perubahan-perubahan pada A, B, C, derajat kesadaran dan tanda vital lainnya. 3 4. Perubahan prioritas karena perubahan kondisi korban Menurut Brooker (2008), dalam prinsip triage diberlakukan sistem prioritas, prioritas adalah penentuan mana yang harus didahulukan mengenai penanganan dan pemindahan yang mengacu pada tingkat ancaman jiwa yang timbul.: 1) Ancaman jiwa yang dapat mematikan dalam hitungan menit. 2) Dapat meninggal dalam hitungan jam. 3) Trauma ringan. 4) Sudah meninggal. Tabel 2. Klasifikasi berdasarkan Tingkat Prioritas (Labeling) Klasifikasi Keterangan Prioritas | | Mengancam jiwa atau fungsi vital, perlu resusitasi dan tindakan (Merah) | bedah segera, mempunyai kesempatan hidup yang — besar. Penanganan dan pemindahan bersifat segera yaitu gangguan pada jalan nafas, pernafasan dan sirkulasi : Kategori | Prioritas I | Potensial mengancam nyawa atau fungsi vital bila tidak segera (Kuning) | ditangani dalam jangka waktu singkat. Penanganan dan pemindahan bersifat jangan terlambat. Kategori II & Ill Prioritas | Perlu penanganan seperti pelayanan biasa, tidak perlu segera. Ill (Hijau) | Penanganan dan pemindahan bersifat terakhir. Kategori IV - V Prioritas 0 | Pasien meninggal, Kemungkinan untuk hidup sangat kecil, luka (Hitam) | sangat parah. Hanya perlu terapi suportif. Contoh henti jantung kritis, trauma kepala kritis 4 Gambar 1.1 Rete er kd ‘Skema triage rumah sakit roe aed Cr BAB III ‘TATA LAKSANA Proses triage dimulai ketika pasien masuk IGD. Alur dalam proses triage : 1) Pasien yang datang ke IGD RSUD Indramayu diterima dan dilakukan triage oleh dokter dan perawat triage.Triage dilakukan oleh dokter dan perawat IGD yang telah mendapatkan pelatihan ATCLS ataupun BTCLS 2) Petugas triase melakukan pemilahan pasien dengan melakukan skrining awal yang dilakukan oleh perawat, pemeriksaan tanda-tanda vital dan pemeriksan fisik dilakukan oleh dokter triage. Hasil pemeriksaan ditulis dalam formulir triage. 3 Dokter menentukan prioritas penanganan pasien berdasarkan kategori kegawatdaruratan, yaitu: 4) Pasien dibedakan menurut tingkat kegawatannya dengan: a) Prioritas | (Merah) Pasien dengan kategori triage merah dapat langsung diberikan pengobatan diruang resusitasi IGD. ») Prioritas [I (Kuning) Pasien dengan kategori triage kuning memerlukan tindakan defintif tetapi tidak ada ancaman jiwa segera. Pasien dengan kategori triage kuning yang memerlukan tindakan medis lebih lanjut dapat dipindahkan ke ruang observasi dan menunggu giliran setelah pasien dengan kategori triage merah selesai ditangani. ©) Prioritas II! (Hijau) Pasien dengan kategori triage hijau (false emergency) dapat dipindahkan ke rawat jalan, atau bila sudah memungkinkan untuk dipulangkan, maka pasien dapat diperbolehkan untuk pulang @) Prioritas 0 (Hitam) Pasien dengan kategori triage hitam dapat langsung dipindahkan ke kamar jenazah 5) Pasien dengan kondisi mengancam nyawa dilakukan triage sambil mengantar pasien ke ruang resusitasi 6) Penatalaksanaan pasien datang meninggal dunia (DOA) sesuai dengan ‘SPO penatalaksanaan DOA 7) Tringe dalam keadaan bencana/keadaan luar biasa dipimpin dan dilakukan oleh dokter yang paling senior atau berpengalaman pada saat ira. BAB IV DOKUMENTASI Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Pantura M.A Sentot Patrol Kabupaten Indramayu tentang Kebijakan Akses Pasien Dan Kontinuitas Pelayanan mengenai triage . Pedoman pelayanan unit kerja Instalasi Gawat Darurat RSUD Kab. Indramayu mengenai triage 3. SPOtriage

You might also like