You are on page 1of 8

KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI RI

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAN PEMBERDAYAAN


MASYARAKAT DESA, DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI
Jalan TMP. Kalibata Nomor 17 Jakarta Selatan 12750 Telepon 021-7989912-12-19,
www.kemendesa.go.id
'
PERJANJIAN KERJA

PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN


SATUAN KERJA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA, DAERAH TERTINGGAL,
DAN TRANSMIGRASI
DENGAN
TENAGA PENDAMPING PROFESIONAL
PENDAMPING LOKAL DESA

Nomor : 25496/64/PLD/P3MDDTT/PPK-V/I/2022

Pada hari ini Senin tanggal sepuluh bulan Januari tahun dua ribu dua puluh
dua, yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Ir. Teuku Chaerul


NIP : 19650407 199403 1 001
Jabatan : Pejabat Pembuat Komitmen
Alamat Kantor : Jalan Taman Makam Pahlawan Kalibata Nomor 17,
Jakarta Selatan 12740

Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Kementerian Desa, Pembangunan
Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi yang selajutnya disebut Kemendesa PDTT,
pada Satuan Kerja Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia dan
Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi,
selanjutnya disebut Satker BPSDM PMDDTT, yang dalam Perjanjian Kerja ini
disebut PIHAK KESATU.

Nama : Nur Hidayati


NIK : 6402084303890001
Tempat/Tanggal Lahir : Kota Bangun, 03 Maret 1989
Alamat : Desa Kota Bangun I , RT 03
Jenis Kelamin : Perempuan
Pendidikan Terakhir : SMA
Posisi : Pendamping Lokal Desa (PLD)
NPWP : 744865981728000

Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama sendiri, selanjutnya disebut
PIHAK KEDUA.

1
Untuk selanjutnya PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA secara bersama-sama
disebut PARA PIHAK.
PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA telah sepakat untuk mengadakan Perjanjian
dalam rangka pelaksanaan kegiatan Pendampingan Masyarakat Desa
berdasarkan DIPA BPSDM PMDDTT Nomor SP DIPA-067.09.1.350475/2022
tanggal 17 November 2021, dengan syarat dan ketentuan sebagai berikut:

PASAL 1
KETENTUAN UMUM

Perjanjian kerja ini adalah perjanjian dimana PIHAK KESATU mengikat PIHAK
KEDUA sebagaimana PIHAK KEDUA mengikatkan diri kepada PIHAK KESATU
dalam hubungan kerja untuk melaksanakan tugas sebagai Tenaga Pendamping
Profesional. Dalam Surat Perjanjian ini PARA PIHAK besepakat terhadap
ketentuan yang diatur dalam pasal-pasal berikut ini.

PASAL 2
HUBUNGAN KERJA DAN JANGKA WAKTU IKATAN KERJA

(1) PIHAK KESATU memberi tugas pekerjaan kepada PIHAK KEDUA


sebagaimana dimaksud pada Kepmendesa PDTT Nomor 40 Tahun 2021
Tentang Petunjuk Teknis Pendampingan Masyarakat Desa dan Surat
Keputusan Kepala BPSDM PMDDTT Nomor 10 Tahun 2022 tentang Tenaga
Pendamping Profesional Tahun Anggaran 2022, dan PIHAK KEDUA
menerima penugasan dari PIHAK KESATU;
(2) Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan PIHAK KEDUA sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) terhitung sejak bulan Januari sampai dengan Desember 2022;
(3) Mengesampingkan dari Pasal 1266 dan 1267 Kitab Undang-Undang Hukum
Perdata, PIHAK KESATU dapat memutuskan Perjanjian Kerja PIHAK KEDUA
melalui pemberitahuan tertulis setelah terjadinya hal-hal sebagai berikut:
a. PIHAK KEDUA dinyatakan tidak layak untuk diperpanjang berdasarkan
hasil evaluasi kinerja;
b. tidak atau belum adanya Dokumen Anggaran Pemerintah dan Peraturan
perundangan lainnya yang berlaku, sebagaimana ditetapkan dalam surat
pemberitahuan PIHAK KESATU;
(4) PIHAK KEDUA wajib menyelesaikan pekerjaan dan melaporkan hasil
kerjanya kepada PIHAK KESATU;
(5) Jika dalam periode waktu penugasan yang telah ditetapkan terdapat
pekerjaan yang belum diselesaikan oleh PIHAK KEDUA, maka PIHAK KEDUA
berkewajiban menyelesaikan dengan konsekuensi tidak ada penambahan
pembiayaan;
(6) Selama Perjanjian Kerja ini berlangsung, PIHAK KEDUA tidak diperkenankan
mengadakan ikatan kerja dengan pihak lain.

2
PASAL 3
KEWAJIBAN

(1) PIHAK KESATU mempunyai kewajiban:


a. mengawasi, memeriksa, dan mengevaluasi pekerjaan yang dilaksanakan
oleh PIHAK KEDUA; dan
b. membayar hak keuangan kepada PIHAK KEDUA sesuai nilai yang tercantum
dalam lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Perjanjian
Kerja ini.
(2) PIHAK KEDUA mempunyai kewajiban:
a. memberikan data dan informasi diri yang benar dan lengkap serta
bertanggung jawab penuh terhadap data-data yang diberikan jika terdapat
permasalahan di kemudian hari;
b. memasukkan data dan informasi diri terbaru ke dalam aplikasi Daily
Report Pendamping yang selanjutnya disebut DRP, meliputi nama
lengkap, NIK, NPWP, posisi, jabatan, e-mail, nomor telepon, lokasi tugas
dan/atau informasi lainnya yang diwajibkan dalam aplikasi DRP;
c. bertempat tinggal di lokasi tugas dalam rangka pelaksanaan pekerjaan
dan berkewajiban memberitahukan alamat tempat tinggal dimaksud
kepada PIHAK KESATU;
d. bekerja dengan jumlah jam kerja wajib sekurang-kurangnya 140
jam/bulan yang dipenuhi dengan ketentuan 8 jam/hari selama 5 hari
kerja/minggu atau 7 jam/hari selama 6 hari kerja/minggu;
e. memberikan klarifikasi secara tertulis kepada PIHAK KESATU apabila
jumlah jam kerja wajib tidak memenuhi sekurang-kurangnya 140
jam/bulan;
f. menyimpan dan memberikan semua dokumen laporan dan hasil
pekerjaan untuk kebutuhan pertanggungjawaban kepada PIHAK KESATU;
g. memiliki dan menyediakan peralatan kerja pribadi, serta bertanggung
jawab atas pengelolaan alat-alat kerja dan inventaris kantor apabila
disediakan oleh PIHAK KESATU;
h. memiliki jaminan perlindungan asuransi dari BPJS Ketenagakerjaan
dan/atau BPJS Kesehatan, dan;
i. apabila telah ditetapkan sebagai calon anggota legistaltif, calon kepala
daerah/wakil kepala daerah, calon kepala Desa, tim pemenangan dalam
pemilihan presiden, tim pemilihan legislatif dan/atau tim pemilihan
kepala daerah, maka wajib mengajukan cuti khusus secara tertulis
kepada PIHAK KESATU.
(3) PIHAK KEDUA wajib melaksanakan tugas dan fungsi sebagaimana diatur
dalam Kepmendesa PDTT Nomor 40 Tahun 2021 tentang Petunjuk Teknis
Pendampingan Masyarakat Desa;
(4) apabila dalam melaksanakan tugas dan fungsi sebagaiman dimaksud ayat
(3) di atas terjadi kesalahaan yang dilakukan oleh PIHAK KEDUA, maka
atas kesalahan tersebut menjadi tanggung jawab PIHAK KEDUA.

3
PASAL 4
HAK

(1) PIHAK KESATU berhak:


a. memperoleh hasil pekerjaan yang dilakukan oleh PIHAK KEDUA;
b. mengevaluasi kinerja PIHAK KEDUA berdasarkan ketentuan dalam
Kepmendesa PDTT Nomor 40 Tahun 2021 Tentang Petunjuk Teknis
Pendampingan Masyarakat Desa;
c. melakukan pemutusan hubungan kerja kepada PIHAK KEDUA.

(2) PIHAK KEDUA berhak:


a. mendapatkan pembekalan dan peningkatan kapasitas sesuai dengan
ketersediaan alokasi anggaran Kemendesa PDTT;
b. menerima pembayaran berupa honorarium, bantuan biaya operasional,
dan asuransi;
c. mendapatkan penghasilan lainnya berdasarkan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku;
d. mendapatkan cuti yang meliputi cuti tahunan, cuti melahirkan, cuti
sakit, cuti ibadah, dan cuti khusus berpedoman pada Kepmendesa PDTT
Nomor 40 Tahun 2021 Tentang Petunjuk Teknis Pendampingan
Masyarakata Desa dan/atau kebijakan pelaksanaan cuti lainnya yang
diterbitkan oleh pemerintah.

(3) Honorarium, bantuan biaya operasional, dan asuransi sebagaimana


dimaksud pada ayat (2) huruf b. diberikan oleh PIHAK KESATU kepada
PIHAK KEDUA dengan ketentuan:
a. honorarium dan bantuan biaya operasional diberikan secara lumpsum
dan dibayarkan langsung dari Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara
ke rekening individu PIHAK KEDUA;
b. asuransi ketenagakerjaan dibayarkan oleh PIHAK PERTAMA ke BPJS
Ketenagakerjaan;
c. honorarium dan bantuan biaya operasional dibayarkan oleh PIHAK
KESATU kepada PIHAK KEDUA setiap tanggal 1 sampai dengan 10 bulan
berikutnya, dengan berpedoman pada Surat Perintah Membayar dari
Kepala BPSDM PMDTT;
d. Pajak Penghasilan PIHAK KEDUA dan/atau pajak-pajak lainnya
ditanggung dan dibayar oleh PIHAK KEDUA sebagai wajib pajak, sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

PASAL 5
SYARAT DAN TATA CARA PEMBAYARAN

(1) PIHAK KESATU menerima perintah dari Kepala BPSDM PMDDTT untuk
melakukan pembayaran honorarium, bantuan biaya operasional, dan
asuransi kepada PIHAK KEDUA;

4
(2) Pembayaran oleh PIHAK KESATU kepada PIHAK KEDUA dilakukan dengan
syarat kelengkapan dokumen sebagai berikut:
a. Perjanjian Kerja yang telah ditandatangani oleh PARA PIHAK;
b. fotokopi buku rekening bank yang aktif;
c. fotokopi NPWP;
d. laporan bulanan berbasis aplikasi DRP.
(3) PIHAK KESATU akan memverifikasi rekapitulasi kelengkapan dokumen
PIHAK KEDUA sebagaimana yang dimaksud pada ayat (2);
(4) PIHAK KESATU meminta Pejabat Penerbit Surat Perintah Membayar untuk
melakukan pembayaran kepada PIHAK KEDUA;
(5) Pejabat Penerbit Surat Perintah Membayar mengeluarkan Surat Perintah
Membayar kepada Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara.

PASAL 6
PENYELESAIAN PERSELISIHAN

(1) Perselisihan kerja antara PARA PIHAK maka diselesaikan melalui proses
musyawarah dan mufakat;
(2) Perselisihan kerja antara PARA PIHAK sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
tidak dapat diselesaikan melalui proses musyawarah dan mufakat maka
PARA PIHAK menyelesaikan perselisihan sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan.

PASAL 7
SANKSI

(1) PIHAK KESATU dapat memberikan sanksi secara sepihak dalam Perjanjian
Kerja ini berupa penonaktifan sementara tanpa pemberian honorarium dan
bantuan biaya operasional apabila PIHAK KEDUA dinyatakan sebagai
terdakwa sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
(2) PIHAK KESATU wajib mencabut sanksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
apabila PIHAK KEDUA dinyatakan tidak bersalah secara hukum oleh
pengadilan dan berkekuatan hukum tetap;
(3) PIHAK KESATU dapat memberikan sanksi secara sepihak dalam Perjanjian
Kerja ini berupa teguran tertulis sampai dengan pemberhentian apabila
PIHAK KEDUA terbukti:
a. memasukkan data dan informasi palsu ke dalam aplikasi DRP pada
Sistem Informasi Desa;
b. melakukan pelanggaran Kode Etik;
c. tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana diatur pada pasal 3 di atas.
(4) Penerapan sanksi PIHAK KESATU sanksi dengan memperhatikan
rekomendasi dari supervisor PIHAK KEDUA secara berjenjang.

5
PASAL 8
PEMUTUSAN PERJANJIAN KERJA

(1) PIHAK KESATU dapat memutuskan secara sepihak Perjanjian Kerja ini
apabila:
a. PIHAK KEDUA meninggal dunia;
b. PIHAK KEDUA atas permintaan sendiri memutuskan hubungan kerja,
setelah mengajukan pemberitahuan dan permohonan kepada PIHAK
KESATU selambat-lambatnya satu bulan sebelumnya, dan yang
bersangkutan wajib menyelesaikan tugas dan kewajibannya serta
meyerahkannya kepada pengganti yang ditunjuk PIHAK KESATU;
c. PIHAK KEDUA menderita sakit yang berakibat tidak dapat melaksanakan
pekerjaannya selama 3 (tiga) bulan secara terus-menerus;
d. PIHAK KEDUA tidak menjalankan tugas tanpa keterangan selama 10 hari
kerja berturut-turut atau 20 hari kerja dalam satu tahun;
e. PIHAK KEDUA tidak memenuhi standar nilai evaluasi kinerja;
f. PIHAK KEDUA mendapatkan teguran secara tertulis berupa Surat
Peringatan (SP) dari PIHAK KESATU sebanyak 3 (tiga) kali;
g. PIHAK KEDUA terbukti melakukan pelanggaran Kode Etik;
h. PIHAK KEDUA dinyatakan bersalah secara hukum oleh pengadilan dan
berkekuatan hukum tetap;
i. PIHAK KEDUA terbukti menjadi pengurus partai politik, anggota
legistaltif, kepala daerah/wakil kepala daerah, dan kepala desa;
j. PIHAK KEDUA terbukti bekerja rangkap dengan penghasilan tetap yang
pendanaannya bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah;
k. Adanya kebijakan pemerintah dan/atau berdasarkan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
(2) PIHAK KESATU wajib memberitahukan kepada PIHAK KEDUA sebelum
dilakukan Pemutusan Hubungan Kerja sepihak oleh PIHAK KESATU.
(3) Selain dari yang tersebut dalam ayat (1) dan ayat (2) maka Perjanjian Kerja
ini dapat dibatalkan dengan persetujuan tertulis PARA PIHAK.

PASAL 9
BERAKHIRNYA HUBUNGAN KERJA

Dengan berakhirnya hubungan kerja antara PIHAK KESATU dengan PIHAK


KEDUA maka:
a. PIHAK KEDUA tidak mendapatkan uang pesangon dan status kepegawaian
dari PIHAK KESATU;
b. PIHAK KEDUA wajib menyerahkan seluruh tugas dan tanggung jawabnya
yang telah diselesaikan kepada PIHAK KESATU atau pihak lain yang
ditunjuk oleh PIHAK KESATU;
c. PIHAK KESATU wajib menyelesaikan seluruh kewajibannya kepada PIHAK
KEDUA sebagaimana yang tercantum dalam Perjanjian Kerja ini;

6
d. PIHAK KESATU wajib memberikan Surat Keterangan Kerja kepada PIHAK
KEDUA.

PASAL 10
LAMPIRAN

Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Perjanjian Kerja ini,
berupa Daftar honorarium, bantuan biaya operasional, dan asuransi.

PASAL 11
PENUTUP

(1) Perjanjian Kerja ini dibuat rangkap 2 (dua) asli bermaterai Rp. 10.000,-
untuk PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA;
(2) Perjanjian Kerja sebagaimana pada ayat (1), masing-masing mempunyai
kekuatan hukum yang sama setelah ditandatangani oleh PARA PIHAK;
(3) Perjanjian Kerja ini mulai berlaku sejak ditandatangani oleh PARA PIHAK;
(4) Perubahan Perjanjian Kerja dapat dilakukan antara PIHAK KESATU dan
PIHAK KEDUA sesuai dengan kesepakatan PARA PIHAK;
(5) Hal-hal yang belum diatur dalam Perjanjian Kerja ini berpedoman pada
Kepmendesa PDTT Nomor 40 Tahun 2021 Tentang Petunjuk Teknis
Pendampingan Masyarakat Desa dan/atau kebijakan Kemendesa PDTT.

PIHAK KESATU PIHAK KEDUA


PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN, PENDAMPING LOKAL DESA,

Ir. TEUKU CHAERUL NUR HIDAYATI


NIP. 19650407 199403 1 001

7
LAMPIRAN

PERJANJIAN KERJA
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN
SATUAN KERJA BADAN
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA
MANUSIA DAN PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT DESA, DAERAH
TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI
DENGAN TENAGA PENDAMPING
PROFESIONAL - PENDAMPING LOKAL
DESA
Nomor : 25496/64/PLD/P3MDDTT/
PPK-V/I/2022

Nama : Nur Hidayati


NIK : 6402084303890001
Alamat : Desa Kota Bangun I , RT 03
Posisi : Pendamping Lokal Desa (PLD)

Lokasi Tugas Komponen


Nama Jumlah
Provinsi Kabupaten Pembiayaan

Honorarium Rp. 2.213.462

Nur Hidayati Kalimantan Kutai Bantuan Biaya Rp. 599.000


Timur Kartanegara Operasional

Asuransi Rp. 88.538

Total Rp. 2.901.000

Keterangan:

1. Honorarium dan bantuan biaya operasional dikenakan pajak sesuai dengan


ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku, dan
ditanggung serta dibayarkan oleh PIHAK KEDUA sebagai wajib pajak;
2. Biaya Asuransi dapat diterimakan sesuai jumlah riil asuransi yang
dibayarkan dalam polis, dengan ketentuan maksimal sesuai Kepmendesa
PDTT Nomor 40 Tahun 2021 Tentang Petunjuk Teknis Pendampingan
Masyarakat Desa.

You might also like