You are on page 1of 5

RHOYHAN FADELLA

Email : Royhanfadella6@gmail.com Pondok Sukmajaya Permai Blok D2/16


Phone number : 0895373342961 Sukmajaya, Depok, Jawa Barat
Linkedin : @Rhoyhanfadella

An enthusiast learner who studied law with GPA 3,64 of 4,00 bachelor’s degree graduated from UPN ‘Veteran’ Jakarta which is state
university. Interested in business law especially capital market law, property law, and corporate law. Capable enough to make a draft of
contract basically and understand about variety of contracts generally. Used to handle legal administration and permit in previous job.
Experienced work and learn both as student and fresh graduate, willing to learn any new skills as long as related to job description.

WORK EXPERIENCE
 PT.ASABRI (Persero) - Internship (Investment Division) February 2020 – July 2020
- Helping staff managed and adjust contents in contract legal about permission of extend partnership and property utilize between vendor,
tenant, and PT.ASABRI (Persero) as owner or lender of property
- Handling and filling documents of administration, and input them into archive data file that belong to investment division
- Helping staff to make research and provide documents of compliance, learn about risk management analyze based on business risk profile of division.
- Arrange report of internship activities, explaining and interpret of division work mainly process in front of head of division research and development
- Learnt about property business that was running by team divison especially concerning legal compliance, risk profile of business, negotitation,
analyzing contract, research documents, and legal contract drafting.
 OTORITAS JASA KEUANGAN – Internship (Capital Market Supervisory Department 2B) July 2019 – August 2019
- Handling administration documents and message that received from administration division collected through system and distribute them to each of
staff in division.
- Helping staff to input data of prospectus issuer and sort them by list of neccesity, arrange them into archive that been provided in system computer.
- Taught well and learnt how to evaluate prospectus based on regulations and legal compliance, drafting a legal opinion about prospectus of IPO,
issuer’s disclosure and generally learn about capital market that been regulated in POJK
- Arrange report of internship activities, explain work division to head of division and deputy of division

ORGANIZATION EXPERIENCE
 Chairman of Islamic Forum Communication Faculty of Law UPNVJ (2018- 2019)
 Member of Islamic Organization UPNVJ (2017-2018)

CREATION
“Recovery Methods on Micro Business by Implementing a Sharia Filanthropy Into Capital Market” Economyc Sharia Finance Research Forum 2020
held by Otoritas Jasa Keuangan as attendant
“Pembebasan Pajak Penghasilan Dividen dan Restitusi Pajak” Article Legal (Freelance)
“Scheme of Kredit Perumahan Rakyat for Development Agreement” (Internship Project)

ACTIVITIES HISTORY
 Speaker of Internal Islamic Forum Communication of Law (2019)
 Due Diligence Training held by Justitia Training Center (2019)
 Coordinator of Anniversary Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta’s Faculty Law Event (2019)
 Actively trading in stock market
 Run own micro business as founder

WORKSHOP/COURSE/EVENT
 Upstream Oil and Gas Short Course held by SSEK Indonesian Legal Consultant (2020)
 Capital Market Legal Class “Exchange Traded Funds: A Way of Stocks Investment Through Diversification” hely by Business Law Society University of
Indonesia (2020)
 Practical Writing Class Fundamental of Legal Opinion held by SSEK Indonesian Legal Consultant (2020)
 Omnibus Law : Pro and contra of RUU CiptaKarya held by Faculty of Law University of Indonesia (2019)
 Negotiations Technic held by Justitia Training Center (2019)
 TOEFL English Proper Test Institutional with score is 550 held by Royal English Club (2020)

SOFTSKILL
 English intermediate both speaking and writing
 Being able to operate Ms.excel properly
 Public Speaking Intermediate
 News research and copywriting of article
PENDAFTARAN
FORUM RISET EKONOMI DAN KEUANGAN SYARIAH
Rincian Detail

Nama Rhoyhan Fadella

Email royhanfadella6@gmail.com

Jenis Kelamin Laki-laki

Pekerjaan Magang

Jenis Indentitas KTP

No. Kartu Indentitas 3276052808980005

Tanggal Registrasi Kamis, 25 Juni 2020 - 21:16

Kode Registrasi FREKS-2020-607

Pemulihan UMKM Melalui Metode Filantropi Islam Dalam Pasar Modal


Judul Paper
Syariah

Kategori Paper Muda

Jenis Paper Individu


Restitusi dan Pengecualian Objek PPh Dividen setelah UU Cipta Kerja

Dibuat oleh : Rhoyhan Fadella

Sejak diundangkan nya Undang-undang Cipta Kerja Nomor 11 tahun 2020 telah
memunculkan adanya berbagai intensif dan upaya dalam meningkatkan efisiensi iklim
investasi di Indonesia yang nantinya akan lebih mudah dalam memberikan aturan turunan
yang lebih jelas, terperinci, serta menyeluruh terhadap berbagai objek Undang-undang Cipta
Kerja Nomor 11 Tahun 2020 tersebut. Adapun salah satu intensif tersebut adalah dengan
pemangkasan atau pembebasan objek Pajak Penghasilan Dividen yang sebelum Undang-
Undang ini diterbitkan diberlakukan terhadap Wajib Pajak Dalam Negeri baik orang pribadi
maupun badan yang menerima objek penghasilan lain dan dividen dari Badan Usaha Tetap
yang beroperasi dan memberi dividen serta menjadi objek ketentuan pajak oleh Direktorat
Jenderal Pajak di dalam negeri. Pajak Penghasilan (PPh) terhadap objek dividen telah
diundangkan dan berlaku sejak Undang-Undang Cipta Kerja resmi di undangkan pada 2
November 2020. Pengecualian tersebut ditujukan guna menciptakan iklim investasi dalam
negeri yang telah mengalami keterpurukan sejak berlangsung nya pandemi dan membuat
menurunnya iklim investasi di Indonesia. Pengecualian tersebut dilakukan demi mendukung
program pemerintah yaitu Pemulihan Ekonomi Nasional. Tidak hanya pengecualian namun
restitusi juga diberikan terhadap Wajib Pajak yang telah dipungut pajak yang tidak seharusnya
dipungut tersebut. Restitusi ini guna mendukung program pemerintah dalam meningkatkan
kesejahteraan masyarakat dan hak Wajib Pajak di masa pandemi.

Di dalam PP 9/2021 menjelaskan terkait pengecualian PPh terhadap penghasilan khususnya


terhadap objek dividen. Pada ketentuan Pasal 4 ayat (3) huruf f UU PPh yang diubah dari UU
Cipta Kerja, berlaku terhadap dividen yang diterima oleh Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam
Negeri. Dalam PP 9/2021 perubahan Pasal 2A ayat (1) PP 94/2020 berbunyi “berlaku untuk
dividen atau penghasilan lain yang diterima atau diperoleh oleh wajib pajak orang pribadi dan
badan dalam negeri sejak diundangkannya Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang
Cipta Kerja,”. Dividen yang mendapat pengecualian dari objek PPh adalah dividen dalam
Rapat Umum Pemegang Saham atau Dividen interim pada perusahaan. Dividen tersebut
termasuk dividen sejenis dan mekanisme pembagian yang sama. Maksud dari penghasilan
lain pada PP 9/2021 yaitu bahwa penghasilan setelah pajak dari suatu bentuk usaha (BUT)
adalah pajak yang dihasilkan BUT tersebut diluar negeri serta memiliki penghasilan aktif di
luar negeri yang tidak melalui BUT. Dalam PP 9/2021 yang merupakan perubahan pasal Pasal
2A ayat (5) PP 94/2020, dividen yang berasal dari dalam negeri yang diperoleh oleh Wajib
Pajak Orang Pribadi Dalam Negeri atau Wajib Pajak Badan Dalam Negeri tidak dikenakan
PPh pada dividen dalam negeri. Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam Negeri tidak memenuhi
ketentuan investasi tidak sesuai pada ketentuan dan investasi maka dividen terhadap Wajib
Pajak Orang Pribadi Dalam Negeri tetap dikenakan PPh sesuai dengan pasal berikut “Pajak
penghasilan yang terutang wajib disetor sendiri oleh wajib pajak orang pribadi dalam negeri,”
demikian bunyi penggalan Pasal 2A ayat (7).

Adapun dalam Pasal PP 9/2021 perubahan pada Pasal 2A ayat (8) PP 94/2010, Ketentuan
dalam penyetoran oleh Wajib Pajak Orang Pribadi diatur lebih lanjut dalam Peraturan Menteri
Keuangan. Pada Pasal 4 ayat (3) huruf f Undang-undang PPh, dividen dalam negeri yang
diterima Wajib Pajak Badan Dalam Negeri telah dipotong dari Pajak penghasilan. Dividen
dalam negeri yang diperoleh pun perlu memenuhi syarat yaitu harus diinvestasikan di
Indonesia pada jangka waktu yang telah ditentukan dalam Undang-Undang. Dividen yang
dihasilkan setelah potongan pajak dari BUT di luar negeri dapat di kesampingkan dari objek
Pajak Penghasilan selama diinvestasikan dalam rangka mendukung upaya peningkatan
ekonomi dan bisnis di Indonesia pada waktu yang telah ditentukan dan telah memenuhi
syarat-syarat pada ketentuan Peraturan Perundang-undangan.
Adapun persyaratan tersebut meliputi, bahwa perhitungan dividen yang dihasilkan setelah
pemotongan pajak wajib diinvestasikan sedikitnya 30% dari total keuntungan laba setelah
pemotongan pajak. Lalu dividen yang berasal dari badan usaha yang beroperasi di luar negeri
selama saham dari perusahaan tersebut tidak diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia
selama dirjen pajak belum menerbitkan surat ketetapan pajak terhadap dividen badan usaha
tersebut

Adapun terhadap pemungutan pajak yang telah dipungut setelah adanya ketetapan aturan ini
berlaku maka Ditjen Pajak dapat memberikan adanya permohonan restitusi setelah ketentuan
UU 11/2020 tentang Cipta Kerja resmi diundangkan. Restitusi ini dimohonkan oleh terutang
pajak yang telah terlanjur dipungut kelebihan pajak nya berupa PPh dividen kepada Kantor
Pelayanan Pajak setempat. Ditjen Pajak atas Pajak Penghasilan dividen tersebut yang telah
diterima oleh Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam Negeri dan telah dipungut setelah berlakunya
Undang-undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja dapat dilakukan permohonan
restitusi. Adapun ketentuan restitusi diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan 187/2015
tentang Tata Cara Pengembalian Pajak yang dipungut yang Seharusnya Tidak Terutang.

Setelah berlakunya Undang-Undang Cipta Kerja setelah masa transisi dan sebelum
Peraturan Menteri Keuangan yang telah secara rinci mengatur tentang pengecualian objek
PPh dari penghasilan terhadap dividen dalam negeri, maka Direktorat Jenderal Pajak
menetapkan bahwa dividen yang diterima dari dalam negeri dan diperoleh oleh Wajib Pajak
Orang Pribadi dalam Negeri masih tetap dikenakan pemotongan Pajak Penghasilan yang
telah diatur oleh ketentuan Peraturan Menteri Keuangan yang merupakan turunan dari
Undang-Undang Cipta Kerja. Adapun untuk dividen dalam negeri yang telah diterima oleh
Wajib Pajak Badan Dalam Negeri, Direktorat Jenderal Pajak menetapkan bahwa pemotongan
Pajak Penghasilan dikecualikan serta dibebaskan dari surat keterangan bahwa pemotongan
Pajak Penghasilan yang perlu dicantumkan sebagai bukti pemotongan Pajak Penghasilan
atau Surat Keterangan Bebas (SKB).

Maka, dari itu dalam upaya pemerintah memberikan berbagai insentif dalam bentuk fiskal
kepada berbagai macam jenis Pajak khususnya Pajak Penghasilan di berbagai objek Pajak
Penghasilan salah satunya adalah Dividen merupakan bentuk dalam mendukung upaya
peningkatan dan kemajuan ekonomi yang diprediksi mengalami penurunan peningkatan
ekonomi di kuarter 4 tahun 2020. Upaya tersebut demi meningkatkan minat masyarakat untuk
mengedarkan serta menginvestasikan uangnya dalam instrumen investasi dalam negeri,
dalam hal ini saham sebagai objek dividen yang diterima. Dengan melakukan investasi pada
instrumen investasi saham maka jumlah beredar akan bertambah, serta ekonomi Indonesia
akan terus meningkat seiring dengan produktivitasnya berbagai perusahaan dan BUT di
Indonesia. Adapun insentif lain oleh pemerintah demi mendukung adanya program pelayanan
kepada masyarakat yaitu dengan memberi permohonan restitusi yang diatur dalam Peraturan
Menteri Keuangan. Permohonan restitusi ini merupakan hak Wajib Pajak yang telah dipungut
pajaknya terhadap pajak yang seharusnya tidak terhutang. Hal ini diyakini akan meningkatkan
minat dan antusias masyarakat dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi di
Indonesia melalui instrumen fiskal dan pajak.

You might also like