You are on page 1of 15

Jurnal Ekonomi Modernisasi, 15(1) 2019, 43-57

Jurnal Ekonomi Modernisasi


http://ejournal.unikama.ac.id/index.php/JEKO

Kinerja Keuangan Perusahaan Asuransi Jiwa Konvensional di Indonesia


Periode 2015-2018

Ely Siswanto*1, Raudhotul Miul Hasanah2,


1,2Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Malang, Indonesia

Abstract
This research aims to analyze the effect of financial indicator such as premium income, investment returns,
volume of capital, loss ratio, operating expenses and risk based capital on the profitability (ROA) of conventional
life insurance companies during the first quarter of 2015 until the third quarter of 2018. This research uses
premium income, investment returns, volume of capital, loss ratio, operating expenses and risk based capital as
independent variables and the dependent variable is Return On Assets, and joint venture alliance strategies as a
control variable. The population of data is conventional life insurance companies in Indonesia during 2015 until
2018. This research used a purposive sampling technique, it was found that 14 companies met the sample
criteria. The analysis model uses regression analysis. The research results show that premium income has a
positive significant effect on ROA, the volume of capital has a positive significant effect on ROA and operating
expenses have a negative significant effect on ROA. While investment returns, loss ratios and risk based capital,
and joint venture alliance strategies do not have a significant effect on ROA. Meanwhile, a joint venture alliance
strategies are not significant in influencing the relationship of independent variables to ROA. Further research is
recommended to conduct a different test of the financial performance of insurance companies, national life
insurance companies and joint venture life insurance companies.  
 
Keywords: profitability (return on assets), financial indicator, joint venture alliance strategy

Abstrak
Riset ini bertujuan menganalisis pengaruh indikator keuangan perusahaan asuransi yang terdiri atas pendapatan
premi, hasil investasi, volume of capital, loss ratio, beban operasional dan risk based capital terhadap profitabilitas
(ROA) di perusahaan asuransi jiwa konvensional periode triwulan I 2015 - triwulan III 2018. Riset ini
menggunakan pendapatan premi, hasil investasi, volume of capital, loss ratio, beban operasional dan risk based capital
sebagai variabel bebas dan variabel terikatnya Return On Assets, serta menggunakan strategi aliansi joint venture
sebagai variabel kontrol. Populasi adalah perusahaan asuransi jiwa konvensional di Indonesia selama periode
2015-2018, teknik sampling purposive sampling didapatkan 14 perusahaan yang memenuhi kriteria sampel. Model
analisis menggunakan analisis regresi. Hasil riset menunjukan bahwa pendapatan premi dan volume of capital
berpengaruh positif signifikan terhadap ROA. Beban operasional berpengaruh negatif signifikan terhadap ROA.
Hasil investasi, loss ratio dan risk based capital, dan strategi alansi joint venture tidak berpengaruh signifikan pada
ROA. Sementara itu, strategi aliansi joint venture tidak mempengaruhi hubungan variabel bebas terhadap ROA.
Penelitian selanjutnya disarankan untuk melakukan uji beda kinerja keuangan perusahaan asuransi national life
insurance company dan joint venture life insurance company.
 
Kata kunci: profitabilitas (ROA), indikator keuangan, strategi aliansi joint venture

Permalink/DOI : https://doi.org/10.21067/jem.v15i1.3055

Cara mengutip : Siswanto, E., & Hasanah, R. M. (2019). Kinerja Keuangan Perusahaan Asuransi
Jiwa Konvensional Di Indonesia Periode 2015-2018. Jurnal Ekonomi Modernisasi,
15(1), 43–57.
Info artikel : Artikel masuk: Maret 2019; revisi: Juni 2019; diterima: Juli 2019

Alamat Korespondensi*: ISSN 0216-373X (print)


Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Malang ISSN 2502-4578 (online)
Jl. Semarang 5 Malang, Jawa Timur, Indonesia
E-mail: ely.siswanto.fe@um.ac.id
43
 

Jurnal Ekonomi Modernisasi, 15(1) 2019, 43-57 

Pendahuluan ini dimaksudkan agar perusahaan asuransi


semakin kuat ketahanan finansialnya
Industri perasuransian berkembang di sehingga risiko kebangkuran semakin kecil.
Indonesia sejak masa penjajahan Belanda, Salah satu pasal yang menjadi pusat
meskipun sempat vakum selama masa perhatian dalam POJK tersebut adalah
penjajahan Jepang. Perkembangan industri pasal 33 yang membahas mengenai modal
asuransi tersebut disinyalir disebabkan minimum disetor perusahaan asuransi
bertambahnya kesadaran masyarakat dikukuhkan kembali senilai Rp
Indonesia tentang perlunya pengaman 100.000.000.000,00 (satu miliar rupiah)
terhadap ketidakpastian dan yang berlaku sejak 31 Desember 2014, dari
ketidakberuntungan di masa depan. yang awalnya sebesar Rp 40.000.000.000,00
Hendrisman Rahim (Direktur Utama PT (empat puluh miliar rupiah) yang mulai 31
Asuransi Jiwasraya) menyatakan bahwa Desember 2010 dan Rp70.000.000.000,00
dalam 10 tahun terakhir pertumbuhan bisnis (tujuh puluh miliar rupiah) yang mulai 31
industri asuransi jiwa naik sekitar 10%-30% Desember 2012.
(beritasatu.com, 2017). Angka tersebut
menunjukkan perkembangan industri
asuransi setiap tahun. Namun selama tahun-
tahun belakangan ini terdapat beberapa
perusahaan asuransi yang berhadapan
dengan masalah finansial. PT Jiwasraya
(Persero) diberitakan mengalami tekanan
likuiditas berupa polis macet. Salah satu
polis jatuh tempo yang mengalami
penundaan pembayaran yaitu “saving plan”
yang merupakan produk asuransi jiwa Gambar 1. Grafik Laba Rugi Perusahaan
berbalut investasi (kontan.co.id, 2018). Asuransi Jiwa Konvensional
Berdasarkan buku statistik perusahaan triwulan I 2015-III 2018
asuransi, terdapat fenomena bahwa selama
periode triwulan I sampai triwulan III 2018
perusahaan asuransi jiwa konvensional terus
mencatatkan kerugian. Padahal, trend
pendapatan premi bruto yang dicapai
mengalami peningkatan.
Beberapa perusahaan yang teridikasi
masalah finansial, pertama PT Asuransi Jiwa
Nusantara telah dinyatakan pailit pada 24
November 2015 oleh Pengadilan Niaga
Jakarta Pusat (kontan.co.id, 2016).
Selanjutnya disusul kepailitan PT Asuransi
Bumi Asih Jaya pada Juni 2016 (tirto.id,
2016). Untuk menghindari semakin Gambar 2. Grafik Pendapatan Premi Bruto
bertambahnya perusahaan asuransi yang Perusahaan Asuransi Jiwa
pailit, OJK menerbitkan peraturan yang Konvensional triwulan I 2015-
membahas mengenai kesehatan keuangan III 2018
perusahaan asuransi dan perusahaan Apabila diamati Gambar 1 dan 2
reasuransi yaitu POJK nomor 71/ akan ditemukan bahwa terjadi kesenjangan
POJK/05/2016. Pemberlakuan peraturan trend laba rugi perusahaan asuransi dan trend

44
 

Hasanah & Siswanto / Kinerja Keuangan Perusahaan Asuransi Jiwa Konvensional 

pendapatan premi bruto, bahwa pada Pendapatan perusahaan asuransi


kondisi ideal ketika pendapatan premi bruto berasal dari kegiatan underwriting, dan
meningkat seharusnya laba/rugi juga berasal dari kegiatan investasi berupa hasil
meningkat. Akan tetapi, pada periode investasi. Kecukupan investasi suatu
triwulan I 2016 sampai dengan triwulan III perusahaan asuransi perlu diperhatikan
2018 perusahaan asuransi jiwa konvensional karena hasil investasi tersebut yang berupa
mencatatkan trend laba yang menurun yield, devident, maupun capital gain mampu
padahal trend pendapatan premi bruto menunjang profitabilitas yang dimiliki
meningkat. Secara teknis, rate (tarif) adalah perusahaan. Pendapatan investasi menjadi
jumlah yang terbayar untuk suatu unit sangat penting ketika perusahaan
perlindungan yang diberikan dan premi dihadapkan pada kerugian underwriting
adalah total standart unit untuk suatu polis (Akotey et al., 2013). Fungsi penghimpun
yang diambil (Ali et al., 2007). Premi juga dana yang dijalankan perusahaan asuransi
dapat diartikan sebagai kewajiban pihak juga perlu diseimbangkan dengan kegiatan
tertanggung kepada pihak penanggung yang investasi agar tidak terjadi idle funds di
berupa pembayaran uang dalam jumlah internal perusahaan. Terlebih lagi adanya
tertentu secara periodik (Budisantoso & ketentuan kenaikan modal minimum dalam
Triandaru, 2011). Sedangkan pendapatan POJK menambah perlunya penyelengga-
premi dapat diartikan sebagai pengahasilan raan kegiatan investasi yang lebih banyak
pokok perusahaan asuransi dari aktivitas agar tidak menjadi dana yang menganggur.
underwriting. Premi terdiri atas premi bruto Hasil penelitian menemukan bahwa hasil
dan premi neto. Premi bruto adalah premi investasi memiliki hubungan positif
penutupan langsung ditambah premi signifikan terhadap ROI (Jiwanata et al.,
penutupan tidak langsung setelah masing- 2018), penelitian lain menunjukan hasil
masing dikurangi komisi, sedangkan premi bahwa ada pengaruh positif signifikan hasil
neto merupakan premi bruto dikurangi investasi tehadap laba (Marwansyah &
reasuransi dibayar, setalah premi reasuransi Utami, 2017).
dibayar tersebut dikurangi komisiya (Siamat, Investasi dapat didefiniskan sebagai
2004). Premi perusahaan asuransi harus penundaan konsumsi sekarang untuk
ditetapkan pada tingkat yang mencukupi, dimasukan ke dalam aktiva produktif
tidak terlalu rendah sehingga selama periode waktu tertentu (Hartono,
membahayakan perusahaan asuransi, tidak 2013). Dengan adanya aktiva produktif
berlebihan sehingga tidak sebanding dengan investasi tersebut akan meningkatkan utiliti
manfaat yang diterima pemegang polis dan total. Alasan perusahaan melakukan
tidak diskriminatif (Ganie, 2011). investasi meliputi, manajemen kas
Faktor-faktor yang mempengaruhi (memanfaatkan kelebihan kas yang belum
profitabilitas perusahaan asuransi antara lain dibutuhkan untuk kegiatan operasi),
income, equity, size, capital, efficiency, age, mendapatkan keuntungan dari penghasilan
ownership structure, underwriting risk, regulatory investasi dan alasan strategis. Hasil
environments, leverage, board composition, volume of investasi dapat berupa keuntungan maupun
capital, loss ratio, expense dan tingkat kerugian akibat naik turunnya nilai investasi
persaingan (Akotey et al., 2013; Charumathi, pada suatu periode waktu (Azis et al., 2015).
2012). Premi bruto memiliki hubungan Pemerintah telah mengatur modal
positif signifikan dengan sales profitability sendiri perusahaan asuransi, salah satunya
termuat dalam POJK nomor 71/
(Akotey et al., 2013). Premi memiliki
POJK.05/2016 yakni perusahaan asuransi
pengaruh positif signifikan terhadap laba
wajib memiliki ekuitas paling sedikit
(Jiwanata et al., 2018; Marwansyah & Utami,
sebesar seratus miliar rupiah (Pasal 33 ayat
2017). 1). Pada kondisi nyata ekuitas ini hanya bisa

45
 

Jurnal Ekonomi Modernisasi, 15(1) 2019, 43-57 

dilakukan pada pos-pos yang dilaporkan saja ratio. Loss ratio adalah persentase kerugian-
yakni modal disetor, agio saham dan saldo kerugian terkait hubungannya dengan
laba. Nilai ekuitas dapat diukur premi (Ali et al., 2007). Loss ratio adalah
menggunakan logaritma natural dari nilai total kerugian yang dibayarkan oleh
buku ekuitas perusahaan (Nurlatifah & perusahaan asuransi dalam bentuk klaim.
Mardian, 2016). Hasil penelitian tentang Loss ratio dapat diukur dengan membagi
volume of capital dengan profitabilitas klaim manfaat dibayar dengan premi netto
menunjukkan bahwa volume of capital kali 100%. Hasil penelitian menunjukkan
memiliki hubungan positif signifikan dengan loss ratio berpengaruh negatif signifikan
profitabilitas (Malik, 2011). terhadap profitabilitas (Malik, 2011). Loss
Terkait volume of capital, manajemen ratio diistilahkan dengan underwriting risk,
keuangan mengenal istilah biaya modal. penelitian tersebut mendapati hasil bahwa
Biaya modal merupakan tingkat pendapatan loss ratio tidak berpengaruh signifikan pada
minimum yang disyaratkan oleh pemilik profitabilitas (Charumathi, 2012).
modal (Sudana, 2015). Jumlah biaya modal Rasio yang paling umum digunakan
tergantung instrument permodalan yang untuk mengevaluasi kinerja operasi
dipilih untuk mendanai suatu investasi perusahaan asuransi adalah rasio kerugian
khususnya yang bersifat jangka pajang. dan rasio biaya (Wu et al., 2007). Akuntansi
Sumber dana yang dapat dipilih perusahaan mengenal dua istilah biaya, yaitu biaya
meliputi modal sendiri atau saham (saham sebagai cost dan biaya sebagai beban
biasa dan saham preference), utang, dan laba (expense). Biaya (cost) merupakan kas atau
ditahan. Pada saham biasa biaya modal nilai setara kas yang dikorbankan untuk
dapat dihitung menggunakan beberapa memperoleh barang atau jasa yang
pendekatan, yakni (1) pendapatan investasi diharapkan dapat memberikan manfaat
bebas risiko ditambah premi risiko; (2) sekarang atau masa depan (Nafarin, 2007).
pendekatan Capital asset Pricing Model Sedangkan beban (exspense) merupakan nilai
(CAPM); dan (3) pendekatan deviden saham sesuatu yang secara langsung dikorbankan
diharapkan. Biaya modal saham preference untuk memperoleh hasil yang bermanfaat
dapat dihitung dengan mempertimbangkan saat ini. Karena pada dasarnya kegiatan
deviden saham istimewa dan harga pasar operasional perusahaan asuransi tidak
saham istimewa. Biaya modal utang dapat menggunakan bahan baku, maka rasio
dihitung dengan mempertimbangkan biaya digambarkan oleh beban pemasaran
besarnya bunga yang dibayarkan setiap dan beban administrasi umum. Akotey et al.
periode, nilai perlunasan pokok utang, (2013) menggunakan variabel management
jangka waktu jatuh tempo utnag dan biaya expense untuk menyatakan biaya
modal utang sebelum pajak. Sedangkan operasional, dan diperoleh hasil bahwa
biaya modal laba ditahan sama dengan biaya management expense memiliki hubungan
modal saham biasa yaitu sebesar keuntungan positif signifikan dengan laba investasi
yang diharapkan dari invesatasi yang namun negatif signifikan dengan laba
dibelanjai dengan saham biasa (Sudana, keseluruhan dan laba underwriting.
2015). Tingkat solvabilitas sebuah
Pada dasarnya sifat bisnis perusahaan perusahaan asuransi menjadi cermin
asuransi selalu bergelut dengan kemampuan perusahaan memenuhi
ketidakpastian, salah satunya yaitu kewajiban jangka pendek dan jangka
ketidakpastian terkait kerugian yang dialami panjang, seberapa mampu perusahaan
perserta asuransi yang menimbulkan beban membayar klaim atas polis peserta asuransi
klaim. Kapan terjadinya klaim untuk ganti yang terjadi sepuluh tahun mendatang.
kerugian insured tidak bisa diprediksi secara Fungsi utama perusahaan asuransi adalah
presisi, oleh karena itu dikenal istilah loss menanggung risiko (Latumaerissa, 2017).

46
 

Hasanah & Siswanto / Kinerja Keuangan Perusahaan Asuransi Jiwa Konvensional 

Penetapan kapan risiko tersebut terjadi memuaskan sehingga menjadi daya tarik
tidaklah bisa diprediksi secara presisi, oleh bagi calon peserta asuransi. Kelebihan lain
karena itu sebuah perusahaan asuransi yang dimiliki perusahaan joint venture adalah
sangat perlu mengelola solvabilitasnya agar kemampuan mengembangkan perencanaan
operasional perusahaan di masa depan tidak strategis, pengetahuan, mitigasi risiko,
terganggu. Di Indonesia tingkat solvabilitas aspek perpajakan dan aspek internasional
perusahaan asuransi dinilai menggunakan yang lebih menguntungkan perusahaan.
Risk Based Capital (RBC). RBC merupakan Tujuan penelitian untuk mengetahui
salah satu metode mengukur batas tingkat pengaruh indikator keuangan perusahaan
solvabilitas minimum yang disyaratkan asuransi yang terdiri atas pendapatan
dalam undang-undang dalam mengatur premi, hasil investasi, volume of capital, loss
tingkat kesehatan keuangan sebuah ratio, beban operasional dan risk based capital
perusahaan asuransi untuk memastikan terhadap profitabilitas (retun on assets)
kemampuan pemenuhan kewajiban asuransi dengan strategi aliansi joint venture sebagai
dan reasuransi dengan mengetahui besarnya variabel kontrol pada perusahaan asuransi
kebutuhan modal perusahaan sesuai dengan jiwa konvensional di Indonesia pada
tingkat risiko yang dihadapi perusahaan periode triwulan I 2015 sampai dengan
dalam mengelola kekayaan dan triwulan III 2018.
kewajibannya (Leviany & Sukiati, 2014). Hasil penelitian menunjukan bahwa
Tujuan perusahaan asuransi jiwa untuk pendapatan premi bruto berpengaruh
memaksimalkan pencapaian laba positif signifikan terhadap sales profitability
berbenturan dengan ketentuan pemerintah (Akotey et al., 2013). Pendapatan premi
mengenai RBC yang harus dicapai oleh bruto dan hasil investasi berpengaruh
perusahaan. Hal tersebut dikarenakan untuk terhadap profitabilitas (Marwansyah &
mencapai RBC perusahaan asuransi jiwa Utami, 2017). Volume of capital
akan berhadapan dengan trade off dalam mempengaruhi profitabilitas secara positif
penyerapan risiko, baik risiko terkait signifikan sedangkan loss ratio berhubungan
operasional inti maupun risiko investasi. negatif signifikan dengan profitabilitas
Meskipun RBC penting, akan tetapi (Malik, 2011). Beban operasional
penelitian menunjukkan bahwa RBC tidak berpengaruh negatif signifikan terhadap
berpengaruh signifikan terhadap ROA PT Industri Telekomunikasi
profitabilitas (Leviany & Sukiati, 2014; Indonesia (Persero) (Winarso, 2014).
Mubarok & Rahayu, 2017). Management expense memiliki hubungan
Untuk memperoleh dasar negatif signifikan dengan total net profit
pengambilan keputusan yang lebih lengkap, (Akotey et al., 2013). RBC tidak
dalam penelitian ini peneliti menambahkan berpengaruh signifikan terhadap ROA dan
variabel kontrol berupa strategi aliansi joint ROE (Mubarok & Rahayu, 2017).
venture. berdasarkan buku statistik Penelitian yang dilakukan (Prasetya, 2008)
perasuransian yang disusun Otoritas Jasa memperoleh hasil bahwa keunggulan
Keuangan mengelompokan perusahaan kompetitif mempengaruhi secara positif
asuransi jiwa dalam dua kelompok, yaitu dan signifikan terhadap kinerja perusahaan
national life insurance companies dan joint venture memalui alisansi statejik. Berdasarkan
life insurance companies. Fakta yang ada di penelitian turaian pustaka di atas, maka
Indonesia menunjukan bahwa joint venture life dibuat hipotesis penelitian yaitu: 
insurance companies termasuk perusahaan H1: Pendapatan premi berpengaruh
asuransi yang menjanjikan (kontan.co.id, positif signifikan terhadap
2017). Jaringan global yang dimiliki joint profitabilitas.
venture life insurance companies serta merek yang H2: Hasil investasi berpengaruh positif
mapan mencerminkan pelayanan yang signifikan terhadap profitabilitas.

47
 

Jurnal Ekonomi Modernisasi, 15(1) 2019, 43-57 

H3: Volume Of Capital (VOC) berpengaruh dengan kriteria: (1) perusahaan asuransi jiwa
positif signifikan terhadap yang beroperasi di Indonesia selama
profitabilitas. periode penelitian, (2) perusahaan asuransi
H4: Loss Ratio (LR) berpengaruh negatif jiwa yang berstatus terdaftar dan diawasi
signifikan terhadap profitabilitas. OJK, (3) perusahaan asuransi jiwa yang
H5: Beban operasional berpengaruh menerbitkan laporan keuangan periode
negatif signifikan terhadap triwulanan mulai triwulan I 2015 – triwulan
profitabilitas. III 2018. Berdasarkan kriteria tersebut
H6: Risk Based Capital (RBC) berpengaruh didapat sampel sejumlah 14 perusahaan
negatif signifikan terhadap asuransi jiwa.
profitabilitas.
H7: Strategi aliansi joint venture Tabel 1. Variabel Penelitian
berpengaruh signifikan terhadap Variabel  Pengukuran Variabel 
profitabilitas.
Return On Assets  
H8: Strategi aliansi joint venture
(ROA)   
mempengaruhi hubungan pendapatan
premi, hasil investasi, Volume Of Pendapatan Natural logarithm dari premi
Capital (VOC), Loss Ratio (LR), beban Premi   bruto 
operasional, dan Risk Based Capital Hasil Investasi   Natural logarithm pendapatan
(RBC) terhadap profitabilitas. investasi setiap perusahaan pada
tahun ke t 
Volume Of Capi- Natural logarithm dari nilai buku
Metode tal (VOC)  ekuitas 
Penelitian ini dirancang sebagai Loss Ratio    
penelitian eksplanatori yang bersifat asosiatif
kausalitas dengan menggunakan jenis data
Beban Natural logarithm dari beban
kuantitatif. Penelitian ini menguji pengaruh Operasional  opersional (beban pemasaran+
pendapatan premi, hasil investasi, volume of beban administasi dan umum) 
capital, loss ratio, beban operasional dan risk Risk Based Capi-  
based capital terhadap profitabilitas (retun on tal (RBC)  
assets) dengan strategi aliansi joint venture Joint Venture  Joint Venture Life Insurance Com-
sebagai variabel kontrol. Dalam penelitian panies = 1 
ini digunakan satu variabel dependent yaitu National Life Insurance 
return on assets. Rancangan penelitian pertama Companies = 0 
digunakan untuk mengetahui pengaruh Teknik analisis data yang digunakan
indikator-indikator keuangan perusahaan adalah analisis regresi linier berganda.
asuransi terhadap profitabilitas. Rancangan Pengujian asumsi klasik mencakup uji
penelitian kedua digunakan untuk normalitas, uji multikolineritas, uji
mengetahui pengaruh indikator-indikator autokorelasi dan uji heteroskedastisitas. Uji
keuangan perusahaan asuransi terhadap normalitas menggunakan uji Kolmoforov
profitabilitas apabila ditambahkan variabel Smirnov, multikolineritas dideteksi
non keuangan berupa strategi aliansi joint menggunakan Variance Inflation Factor
venture, apakah terjadi perubahan pengaruh (VIF), autokorelasi dideteksi menggunakan
variabel keuangan terhadap profitabilitas. Lagerange Multiplier, heteroskedastisitas
Populasi yang digunakan adalah dideteksi menggunakan uji koefisien
perusahaan asuransi jiwa konvensional yang korelasi Spearman’s rho. Metode analisis
beroperasi di Indonesia. Pemilihan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan metode purposive sampling, menggunakan bantuan software SPSS 23.  

48
 

Hasanah & Siswanto / Kinerja Keuangan Perusahaan Asuransi Jiwa Konvensional 

Hasil premi, hasil investasi, volume of capital, loss


ratio, beban operasional, dan risk based
Hasil uji normalitas Kolmogorov Smirnov
capital. Nilai F hitung rancangan penelitian
menunjukkan distribusi data memenuhi
1 dan 2 sebesar 4.577 dengan dan nilai
asumsi normalitas, dimana kedua rancangan
signifikansi 0,000 < 0,05 maka variabel
penelitian memiliki nilai signifikansi lebih
pendapatan premi, hasil investasi, volume of
kecil dari 0,05. Hasil uji multikolineritas
capital, loss ratio, beban operasional, dan risk
diketahui bahwa rancangan penelitian 1 dan
based capital dapat menjelaskan perubahan
2 terbebas dari masalah multikolineritas,
ROA.  
karena nilai seluruh variabel independent
memiliki nilai VIF ≤ 10 dan nilai tolerance  
Tabel 3. Hasil Analisis Regresi Berganda
> 0,10. Hasil uji autokorelasi Lagerange Rancangan Penelitian 2
Multiplier terlihat bahwa rancangan
penelitian 1 dan 2 terbebas dari masalah Variabel  Koefisien Sig.   Hasil 
autokorelasi, karena nilai C2 hitung lebih Regresi 
kecil dari pada C2 tabel dan nilai signifiaknsi Constant  -.033  .040   
LAGRES_1 lebih dari 0,05. Hasil uji PP  .003  .041  H1 diterima 
heteroskedastisitas diperoleh signifikansi uji HI  1.964E-5  .852  H2 ditolak 
Spearman’s rho setiap variabel independent VOC  .004  .047  H3 diterima 
terhadap residualnya lebih dari 0,05 baik LR  .000  .777  H4 ditolak 
pada rancangan penelitian 1 maupun BO  -.004  .002  H5 diterima 
rancangan penelitian 2, sehingga tidak RBC  .000  .230  H6 ditolak 
terjadi heterokedastisitas. JVC  .000  .918  H7 ditolak 
Hasil uji regresi liner berganda R. Square = .137 
rancangan penelitian 1 dapat dilihat pada Adj. R Square= .107 
Tabel 2, sendangkan untuk rancangan F = 4.577 
Sig. F = .000 
penelitian 2 dapat dilihat pada Tabel 3.
Probabilitas = 0,05 
Tabel 2. Hasil Analisis Regresi Berganda Sumber: Data diolah, 2018.
Rancangan Penelitian 1
Berdasarkan Tabel 2 dan 3
Variabel  Koefisien Sig.   Hasil 
didapatkan hasil pada rancangan penelitian
Regresi 
Constant  1 dan 2 pendapatan premi, volume of capital,
-.034  .003   
loss ratio berpengaruh positif dan signifikan
PP  .003  .039  H1 diterima 
terhadap ROA, beban operasional
HI  1.815E-5  .861  H2 ditolak  berpengaruh signifikan negatif terhadap
VOC  .004  .026  H3 diterima  ROA. Sedangkan hasil investasi, loss ratio,
LR  .000  .772  H4 ditolak  Risk based Capital dan joint venture tidak
BO  -.004  .001  H5 diterima  berpengaruh signifikan terhadap ROA.
RBC  .000  .197  H6 ditolak  Hasil uji hipotesis penelitian pada
R. Square = .137  Tabel 2 dan Tabel 3 dapat dinyatakan hasil
Adj. R Squre = .107  pengujian hipotesis H1, H3, H5 diterima,
F = 4.577  sedangkan hipotesis H2, H4, H6, dan H7.
Sig. F = .000 
Berdasarkan perbandingan hasil penelitian
Probabilitas = 0,05 
pada rancangan penelitian 1 dan rancangan
Sumber: Data diolah, 2018. penelitian 2 dapat diketahui bahwa strategi
Nilai adj. R square rancangan penelitian aliansi joint venture tidak mempengaruhi
1 dan 2 menunjukan sebesar 10,7% variasi hubungan pendapatan premi, hasil
ROA dipengaruhi oleh variabel pendapatan investasi, volume of capital, loss ratio, beban

49
 

Jurnal Ekonomi Modernisasi, 15(1) 2019, 43-57 

operasional, dan risk based capital terhadap bisa bertahan di industri asuransi jiwa. Hal
profitabilitas, dengan demikian H8 ditolak.. tersebut sejalan dengan pendapat (Hill,
2008) bahwa inti dari formulasi strategi
Pembahasan perusahaan adalah mengatasi persaingan.
Strategi persaingan yang dapat diterapkan
Pengaruh Pendapatan Premi Terhadap perusahaan asuransi misalnya (1)
Profitabilitas peluncuran produk baru seperti Maestro
Berdasarkan hasil penelitian, variabel Infinite Protection atau MIP oleh PT AXA
pendapatan premi memiliki pengaruh positif Financial Indonesia dan My Flexi Health
sig­nifikan terhadap ROA, artinya semakin oleh Chubb Life Insurance Indonesia, (2)
besar nilai pendapatan premi semakin besar meningkatkan efisiensi, karena tekanan
ROA pe­rusahaan. Temuan ini mendukung kompetisi yang semakin kuat di industri
penelitian Akotey et al., (2013) bahwa asuransi jiwa membuat manajer lebih
pedapatan premi bruto berhubungan positif berupaya untuk menaikan preoduktifitas
signifikan dengan total laba bersih dan juga memalui efisensi. Penerapan strategi
penelitian Marwansyah & Utami (2017) persaingan menjadikan penggunaan
bahwa premi bruto berpengaruh terhadap sumber daya manusia dan modal lebih
profitabilitas. Temuan ini juga sejalan banyak mengalir pada bagian pemasaran.
dengan teori akun­tasi bahwa semakin besar Seluruh dimensi dalam suatu perusahaan
pendapatan maka laba juga semakin tinggi, tidak dapat unggul secara bersamaan,
sehingga nilai ROA meningkat. akibatnya, manajer harus memutuskan
Terdapat beberapa teori yang dapat parameter kinerja mana yang penting bagi
menjelasakan berpengaruh positif signifikan kesuksesan perusahaan kemudian
pendapatan premi terhadap Return On Assets mengonsentrasikan sumber daya
perusahaan asuransi jiwa konvensional perusahaan pada parameter tersebut
tersebut.  Pertama, persaingan men­jadikan (Jacobs & Chase, 2015). Melalui
perusahaan semakin termotivasi untuk pemfokusan strategi bersaing ini, output
berkerja lebih baik guna bertahan hidup. bagian pemasaran meningkat dan
Terkadang persaingan dinilai sebagai memperbesar sumbangan pendapatan
ancaman, namun pada hakikatnya dengan premi terhadap laba, sehingga pendapatan
adanya persaingan perusahaan berupaya premi berpengaruh positif signifikan pada
untuk menjadi lebih baik. Sehingga ROA.
bertambahnya persaingan berdampak positif Kedua, proyeksi perusahaan asuransi
bagi perusahaan. Lingkungan yang terkait kondisi lingkungan eksternal bisa
kompetitif menjadikan perusahaan dikatakan tepat dan tidak melenceng jauh.
termotivasi untuk berkinerja lebih baik agar Sehingga operasional perusahaan tidak
dapat bertahan hidup. Dalam lingkungan terkendala masalah ekternal terutama
yang kompetitif, manajer berhadapan terkait risiko kematian dan kesehatan.
dengan risiko kebangkrutan yang lebih besar Kondisi lingkungan eksternal di Indonesia
sehingga mereka wajib mengerahkan usaha selama tahun 2015-2018 terutama yang
yang lebih agar tidak diberhentikan (Mnasri berkaitan dengan kesehatan atau kematian,
& Ellouze, 2015). Maka dengan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada
bertambahnya persaingan di industri tahun 2016, penduduk Indonesia yang
asuransi jiwa yang salah satunya disebabkan memiliki asuransi kesehatan sejumlah
munculnya jaminan kesehatan dan 66,5%. Berdasarkan data yang dirilis
ketenagakerjaan nasional (BPJS) menjadikan Knoema Corporation, selama 4 tahun
perusahaan asuransi jiwa konvensional terakhir, angka kematian kasar Indonesia
berupaya bekerja lebih baik dengan meningkat secara substansial dari 7,1
menetapkan strategi-strategi baru agar tetap menjadi 7,2 kematian per seribu populasi,

50
 

Hasanah & Siswanto / Kinerja Keuangan Perusahaan Asuransi Jiwa Konvensional 

dimana peningkatan terbesar terjadi di tahun sesuai dengan pendapat Chen & Wong
2018 sebesar 0,57%. Artinya dari 7,2 angka (2004) bahwa being too obsessed with premium
kematian kasar, 4,8 diantaranya memiliki growth can lead to self-destruction as other
proteksi asuransi. Meskipun pada 2018 important objectives (such as the effective selection
terjadi peningkatan terbesar, namun jumlah of profitable prortofolio to invest in) might be
peningkatan tersebut tidak terlalu berbeda neglected.
dengan tahun-tahun sebelumnya. Artinya Ketiga, kemungkinan besar
potensi beban klaim yang ditanggung portofolio investasi perusahaan asuransi
perusahaan asuransi hapir sama dari tahun kurang terdiversifikasi, sehingga
ke tahun, sehingga pengeluaran akibat penyebaran risiko kurang fleksibel yang
pembayaran beban klaim tidak terlalu berdampak pada peningkatan peluang
berpengaruh pada earning after tax kerugian investasi. Portofolio investasi
perusahaan. Hal ini sesuai dengan teori yang kurang terdiversifikasi mengakibatkan
akuntansi, bahwa semakin rendah biaya berkurangnya kekuatan dalam merespon
maka labanya semakin meningkat sehingga risiko di pasar saham maupun pasar uang.
ROAnya semakin tinggi. Jika diamati dari buku statistik
perasuransian tahun 2017 yang diterbitkan
Pengaruh Hasil Investasi Terhadap oleh OJK, mayoritas perusahaan asuransi
Profitabilitas tidak menempatkan proporsi dana
Penelitian ini menemukan bahwa hasil investasinya secara seimbang, mayoritas
investasi tidak berpengaruh signifikan pada dana tersebut ditanamkan dalam aset reksa
ROA. Temuan ini berbeda dengan dana, kedua dalam bentuk saham dan
penelitian Marwansyah & Utami (2017) ketiga deposito berjangka. Akibatnya
bahwa hasil investasi berpengaruh positif penyebaran risiko investasi kurang fleksibel
signifikan terhadap laba. Alasan yang dapat sehingga semakin meningkatkan peluang
dikemukakan untuk menjelaskan hasil kerugian investasi. Hal ini sesuai dengan
penelitian ini meliputi: Pertama, bisa jadi teori portofolio investasi, suatu portofolio
perusahaan asuransi jiwa konvesional di investasi, apabila dihadapkan dengan risiko
Indonesia lebih menitikberatkan operasional khusus perusahaan (bukan risiko pasar)
perusahaannya agar sesuai dengan peraturan maka dengan adanya diversifikasi dapat
pemerintah, khususnya pasal 5 dan POJK mengurangi risiko hingga tingkatan
No 71/POJK.05/2016 tentang ketentuan terendah (Markus, 2014). Alasannya,
investasi perusahaan asuransi. Adanya diversifikasi mencerminkan penempatan
peraturan ini mengurangi keleluasaan investasi pada beragam instrumen investasi,
perusahaan asuransi dalam menetapkan sehingga apabila terjadi kerugian pada salah
kebijakan invesatasi. Sehingga memperkecil satu aset investasi maka kerugian itu masih
dan mengaburkan subangan hasil investasi mampu ditutupi oleh keuntungan dari aset
terhadap ROA, dan akhirnya diperoleh hasil investasi lainnya.
investasi tidak berpengaruh signifikan pada Keempat, adanya asimetri informasi
ROA. antara agent dan principal meningkatkan
Kedua, adanya strategi peningkatan peluang manajer investasi untuk membuat
pendapatan premi mengakibatkan keputusan yang lebih menguntungkan
penggunaan sumber daya dan modal lebih dirinya daripada meningkatkan profit
banyak mengalir ke bagian pemasaran. perusahaan. Perilaku menyimpang ini
Kesenjangan ini mengakibatkan perbedaan dalam agency theory dikenal sebagai moral
kinerja bagian pemasaran dan investasi yang hazard dan adverse selection. Traditionally
berdampak pada ketidakseimbangan discussed imposition of higer costs due to agent’s
pengelolaan dana masuk dari pendapatan decision to incur expenses that maximize own
premi dan penyaluran investasi. Hal ini utility rater that firm profit (Boose, 1993).

51
 

Jurnal Ekonomi Modernisasi, 15(1) 2019, 43-57 

Manajer investasi selaku agen mampu menerbitkan utang karena sulit


meningkatkan keuntungan pribadi melalui menentukan kapan waktu overvalue saham
peningkatan beban perusahaan. dan kapan overvalue utang, maka cara
Bagaimanapun juga perusahaan yang tidak go manejer keluar dari masalah ini adalah
public pengawasannya lebih rendah, karena dengan jalan mendanai proyek
memiliki policyowners yang lebih sedikit (dari menggunakan laba ditahan (Sudana, 2015).
pada perusahaan yang menerbitkan saham) Sehingga ada pengaruh antara laba ditahan
dan juga tidak ada pengawasan dari pasar dengan keuntungan/kerugian atas proyek
saham. Sehingga peluang untuk melakukan yang dijalankan perusahan. Hasil penelitian
moral hazard dan adverse selection oleh manajer ini membuktikan relevan dengan teori,
investasi perusahaan non go public lebih bahwa volume of capital yang mayoritas
tinggi dari pada perusahaan go public. ditetukan oleh laba ditahan berpengaruh
Dampak moral hazard dan adverse selection oleh signifikan terhadap ROA perusahaan
manajer investasi tersebut pada akhirnya asuransi jiwa konvensional di Indonesia.
membuat sumbangan hasil investasi Ketiga, modal sendiri selain menjadi
terhadap ROA tidak signifikan. sumber dana juga menjadi jaminan ketika
perusahaan dilikuidasi. Peningkatan volume
Pengaruh Volume Of Capital Terhadap modal bisa menjadi pertanda adanya
Profitabilitas kenaikan dana jaminan. Hal ini oleh
Berdasarkan hasil penelitian, variabel kreditur/insured ditangkap sebagai sinyal
volume of capital memiliki pengaruh positif positif. Sehingga mereka bersedia
signifikan terhadap ROA, artinya semakin bekerjasama dengan perusahaan asuransi
besar nilai volume of capital semakin besar tersebut. Di sisi lain, sesuai teori deviden
ROA perusahaan. Temuan ini konsisten birth in the hand theory, bahwa para
dengan hasil penelitian Malik (2011) bahwa pembagian deviden dapat mengurangi
volume of capital berpengaruh positif ketidakpastian yang dihadapi investor
signifikan terhadap ROA. Beberapa teori (Sudana, 2015). Dengan kata lain para stoke
yang bisa menjelaskan kondisi ini holder sebagai salah satu stake holder
diantaranya: (1) Kenaikan jumlah modal, perusahaan lebih menyukai sesuatu yang
membuka kesempatan bagi perusahaan pasti. Begitu juga para kreditur khusunya
asuransi jiwa untuk meningkatkan investasi insured perusahaan asuransi, pada kondisi
atau mengembangkan proyek-proyek baru. lingkungan dan pasar asuransi yang
Hal ini didukung pendapat Akotey et al. bergejolak tentunya juga lebih menyukai
(2013) bahwa adequately capitalized insurance sesuatu yang pasti. Sehingga, nilai volume of
companies are not only able to address reguratory capital yang tinggi bisa menjadi sinyal positif
needs but can have additional funds for lending to bagi para stake holder (misalnya kreditur dan
generate profit. Selain itu ekuitas merupakan insured).
salah satu sumber dana yang aman bagi Keempat, mayoritas perusahaan
perusahaan, maka para manajer perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian ini
dapat lebih leluasa memanfaatkannya. memiliki komposisi modal yang terdiri dari
Kedua, jika diamati secara lebih detail, modal disetor dan saldo laba. Ketika saldo
pada perusahaan asuransi jiwa kovensional, laba tidak mampu menunjang batas modal
komponen penyusun volume of capital yang minimum sesuai POJK maka pemilik
cenderung berfluktuasi dan mendominasi perusahaan harus menambah modal
adalah saldo laba atau laba ditahan. Pada disetornya. Ketika pemilik perusahaan ini
aturan praktik pecking order theory yakni terkait menambahkan modal disetor tentunya ia
penggunaan dana internal. Ketika manajer berhadapan dengan biaya peluang. Biaya
perusahaan dihadapkan dengan sikap skeptis peluang ini timbul akibat adanya trade off
(ragu-ragu) antara menerbitkan saham atau antara menanamkan dana tersebut pada

52
 

Hasanah & Siswanto / Kinerja Keuangan Perusahaan Asuransi Jiwa Konvensional 

perusahaan asuransi miliknya atau penelitian Malik (2011) yang menyatakan


menanamkannya pada aset investasi lain. jika semakin banyak beban yang
Disebabkan pemenuhan modal minimum dikeluarkan maka laba akan semakin
ini wajib, maka mau tidak mau pemilik harus sedikit, sehingga ROAnya menurun. Jika
menempatkan investasinya pada perusahaan dikaitkan dengan meningkatnya tingkat
dan mengorbankan sejumlah biaya peluang persaingan bisnis industri asuransi jiwa,
tertentu karena tidak memilih aset investasi semakin meningkatnya persaingan
yang lain. Sebagai konsekuensi agar tidak mengharuskan perusahaan asuransi jiwa
memperoleh kerugian yang semakin besar, berupaya lebih untuk mampu bertahan di
maka pemilik perusahaan akan lebih
pasar asuransi. Seperti yang dibahas pada
memperhatikan operasional perusahaan agar
hubungan pendapatan premi dan ROA,
tujuan pribadinya tercapai. Sementara itu,
bahwa beberapa perusahaan menghadapi
manajer ketika dihadapkan dengan dana
yang lebih besar, ia cenderung persaingan dengan strategi peluncuran
menempatkannya pada investasi yang lebih produk baru. Dalam rangka penyuksesan
berisiko (Abou-El-Sood, 2017). Sedangkan peluncuran produk baru ini tentunya
pemilik perusahaan dalam kondisi pasar dibutuhkan biaya pemasaran untuk
asuransi yang bergejolak ia menginginkan mengenalkan produk ke masyarakat. Selain
dana tersebut diinvestasikan pada aset yang itu, juga ada biaya pengembangan produk
aman. Kesenjangan ini dalam teori untuk memastikan kelayakan produk
manajemen dikenal sebagai agency theory. sebelum diluncurkan. Biaya-biaya ini
Pada kondisi ini, untuk meminimumkan kemungkinan besar turut menyumbang
moral hazard dan adverse selection oleh manajer kenaikan pada beban operasional
perusahaan dan untuk menutup biaya modal perusahaan asuransi. Sehingga beban
maka pemilik perusahaan meningkatkan operasional berpengaruh negatif terhadap
monitoring terhadap agen. Tujuan ROA. Hal ini mendukung pendapat
peningkatan monitoring ini untuk Winarso (2014) bahwa jika biaya
menurunkan asymetri informasi dan operasional yang dikeluarkan terlalu banyak
menyelaraskan tujuan pemilik dan manajer. maka akan menyebabkan penurunan laba
Umumnya tujuan pemilik mendirikan sehingga terjadi penurunan profitabilitas.
perusahaan adalah untuk memperoleh laba.
Kedua, bisa jadi peningkatan beban
Kemudian untuk mengukur seberapa
operasional yang disebabkan peningkatan
bermakna laba tersebut maka dapat
beban pemasaran, gaji pegawai atau beban
digunakan rasio ROA. Kesimpulannya,
meningkatnya penyertaan modal akan pendidikan dan pelatihan tidak diikuti
meningkatkan pengawasan dari pemilik dengan peningkatan produktifitas
sehingga dapat meningkatkan kinerja karyawan. Dengan kata lain peningkatan
manajemen yang mampu meningkatkan beban yang dikeluarkan tidak diiringi
ROA perusahaan. dengan pengoptimalan nilai guna dari aset
perusahaan, sehingga beban operasional
Pengaruh Loss Ratio Terhadap berpengaruh negatif pada ROA.
Profitabilitas Produktifitas sendiri memiliki makna yang
Penelitian ini menemukan bahwa loss mengarah pada penggunaan sumber daya
ratio tidak berpengaruh signifikan pada secara efektif dan efisien. Peningkatan
ROA. Temuan ini sejalan dengan hasil produktifitas dapat dicapai dengan cara
penelitian Charumathi (2012) bahwa penggurangan input sementara menjaga
underwiting risk atau loss ratio tidak output yang konstan atau meningkatkan
berpengaruh signifikan pada profitabilitas. output sementara menjaga input yang
Namun temuan ini berbeda dengan hasil konstan (Heizer & Render, 2011).

53
 

Jurnal Ekonomi Modernisasi, 15(1) 2019, 43-57 

Pengaruh Risk Based Capital Terhadap dalam mencetak laba tidak dipengaruhi
Profitabilitas apakah perusahaan tersebut merupakan
Penelitian ini menemukan bahwa risk perusahaan joint venture life insurance company
based capital tidak berpengaruh signifikan atau national life insurance company.
pada ROA. RBC tidak berpengaruh Keterlibatan perusahaan asuransi asing
signifikan terhadap ROA menunjukan tidak berpengaruh terhadap pencapaian
bahwa, pemenuhan batas minimum tingkat ROA perusahaan asuransi. Karena
solvabilitas sesuai peraturan pemerintah perusahaan asuransi joint venture life insurance
tidak memiliki pengaruh atas pencapaian company maupun national life insurance company
ROA perusahaan asuransi jiwa. Temuan ini beroperasi di daerah yang sama, dengan
sejalan dengan hasil penelitian Mubarok & kondisi alam yang sama maka keduanya
Rahayu (2017) bahwa RBC tidak berhadapan dengan peluang dan risiko
berpengaruh signifikan pada ROA dan yang serupa, oleh karena itu strategi aliansi
penelitian Leviany & Sukiati (2014) bahwa joint venture ini tidak berpengaruh terhadap
RBC tidak berpengaruh signifikan terhadap ROA. Alasan lainnya, kemungkinan strategi
profitabilitas. aliansi joint venture yang dipilih tidak
Salah satu komponen penilai berhasil.
solvabilitas perusahaan asuransi melibatkan
aset yang diperkenankan, maka ketika Pengaruh Strategi Aliansi Joint Venture
perusahaan asuransi berusaha mencapai dalam Hubungan Pendaptan Premi,
target tingkat solvabilitas sesungguhnya Hasil Investasi, Volume Of Capital,
perusahaan tersebut juga mengelola ROA Loss Ratio, Beban Operasional dan
perusahaan. Ketika manajer berfokus untuk Risk Based Capital Terhadap
memenuhi ketentuan batas minimum Profitabilitas
tingkat solvabilitas, tanpa sadar hal tersebut Hasil analisis regresi pada rancangan
mendukung pencapaian ROA. Terdapat penelitian 2 membuktikan bahwa dengan
keadaan dimana suatu keadaan tertentu menambahkan variabel non keuangan yaitu
kepentingan risk based capital adalah sesuai strategi aliansi horizontal joint venture
dengan kepentingan profitabilitas. Selain itu, membuktikan keajekan pengaruh variabel
pemerintah menetapkan pemenuhan independent pada rancangan penelitian 1.
kebutuhan RBC dilakukan dengan target Kemudian dengan adanya variabel kontrol
angka dan toleransi waktu yang sangat strategi aliansi horizontal joint venture
longgar namun tetap protektif (Mubarok & menurunkan makna pendapatan premi,
Rahayu, 2017). Sehingga tidak terjadi trade off volume of capital dan beban operasional.
antara pemenuhan batas tingkat solvabilitas Sedangkan pada variabel hasil investasi, loss
dan pencapaian ROA perusahaan. ratio dan risk based capital tetap tidak
bermakna. Hal ini menunjukan kinerja
Pengaruh Strategi Aliansi Joint Venture perusahaan asuransi jiwa yang ditunjukan
Terhadap Profitabilitas oleh ROA tidak terpengaruh oleh
Penelitian ini menemukan bahwa kerjasama perusahaan dalam negeri dengan
strategi aliansi joint venture tidak berpengaruh perusahaan asing. Pengambilan keputusan
signifikan pada ROA. Hasil ini berbeda stake holder untuk bekerja sama dengan
dengan hasil penelitian Prasetya (2008) perusahaan asuransi tidak
bahwa aliansi stretejik berpengaruh terhadap mempertimbangkan faktor strategi aliansi
kinerja perusahaan (profitabilitas) memalui yang digunakan ketika pembentukan
keunggulan kompetitif. Tidak signifikannya perusahaan. Namun, ketika peneliti
pengaruh strategi aliansi joint venture terhadap menambahkan variabel strategi aliansi joint
ROA pada penelitian ini berarti bahwa venture dapat menaikan koefisien korelasi
kemampuan aktiva perusahaan asuransi hasil investasi meskipun tetap tidak

54
 

Hasanah & Siswanto / Kinerja Keuangan Perusahaan Asuransi Jiwa Konvensional 

berpengaruh signifikan. Artinya strategi taking. International Journal of Managerial


aliansi joint venture mempengaruhi cara kerja Finance, 13(2), 165–185.
perusahaan asuransi jiwa dalam Akotey, J. O., Sackey, F. G., Amoah, L., &
melaksanakan kegiatan investasi. Diduga
Frimpong Manso, R. (2013). The
strategi aliansi joint venture mempengaruhi
financial performance of life
penetapan kebijakan investasi perusahaan
asuransi jiwa konvensional yang mampu insurance companies in Ghana. The
meningkatkan produktifitas portofolio Journal of Risk Finance, 14(3), 286–302.
investasi, sehingga hasil investasi meningkat. Ali, A. H., Subekti, A., & Wardana. (2007).
Kamus Asuransi. Jakarta: Bumi Aksara.
Kesimpulan
Azis, M., Mintarti, S., & Nadir, M. (2015).
Berdasarkan hasil analisis data dan Manajemen Investasi Fundamental,
pembahasan hasil penelitian maka dapat Teknikal, Perilaku Investor dan Return
diambil kesimpulan bahwa pendapatan Saham. Deepublish.
premi, Volume of capital, berpengaruh positif
signifikan pada ROA, beban operasional beritasatu.com. (2017). 10 Tahun Terakhir,
berpengaruh negatif signifikan terhadap Bisnis Industri Asuransi Tumbuh 10-
ROA. Sedangkan hasil investasi, loss ratio, 30%. Retrieved November 4, 2018,
risk based capital, dan strategi aliansi joint from https://investor.id/archive/10-
benture tidak berpengaruh signifikan tahun-terakhir-bisnis-industri-asuransi
terhadap ROA. Selanjutnya strategi aliansi -tumbuh-10-30
joint venture tidak mempengaruhi hubungan
Boose, M. A. (1993). Investment returns of
pendapatan premi, hasil investasi, volume of
capital, loss ratio, beban operasional dan risk life insurers: Tests of agency theory
based capital terhadap ROA. and its alternatives. Managerial Finance,
Keterbatasan penelitian ini terdapat 19(6), 18–34.
pada keterbatasan akses laporan keuangan Budisantoso, T., & Triandaru, S. (2011).
perusahaan asuransi jiwa konvensional, Bank dan Lembaga Keuangan Lain.
sehingga mengakibatkan terbatasnya sampel Jakarta: Salemba Empat.
yang digunakan, dan variabel independent
belum mengangkat seluruh faktor internal Charumathi, B. (2012). On the
perusahaan yang mampu mempengaruhi Determinants of Profitability of
ROA seperti leverage. Peneliti selanjutnya Indian Life Insurers - An Empirical
bisa mengembangkan variabel faktor Study. Proceedings of the World Congress
internal, mengatur metode sampling yang on Engineering.
lebih tepat sehingga dapat memperoleh data
Chen, R., & Wong, K. A. (2004). The
yang lebih banyak, dan alangkah lebih baik
Determinants of Financial Health of
juga diadakan uji beda kinerja keuangan
perusahaan national life insurance dan joint Asian Insurance Companies. Journal of
enture life insurance sehingga dapat diketahui Risk and Insurance, 71(3), 469–499.
perbedaan kinerja keuangan pada kedua https://doi.org/10.1111/j.0022-
perusahaan tersebut. 4367.2004.00099.x
Ganie, A. J. (2011). Hukum Asuransi
Daftar Pustaka Indonesia. Jakarta: Sinar Grafika.
Abou-El-Sood, H. (2017). Corporate Hartono, J. (2013). Teori Portofolio dan
governance structure and capital Analisis Investasi, Edisi 7. Yogyakarta:
adequacy: implications to bank risk BPFE UGM.

55
 

Jurnal Ekonomi Modernisasi, 15(1) 2019, 43-57 

Heizer, J., & Render, B. (2011). Manajemen insurance sector of Pakistan. Academic
Operasi Buku 1 (Edisi 9). Jakarta: Research International, 1(3), 315.
Salembat Empat. Markus, B. K. (2014). Manajemen Portofolio
Hill, C. (2008). International Business: Dan Investasi Edisi Global (Buku 1).
Competing in the Global Market Place. Jakarta: Salemba Empat.
Strategic Direction, 24(9). https:// Marwansyah, S., & Utami, A. N. (2017).
doi.org/10.1108/sd.2008.05624iae.001 Analisis Hasil Investasi, Pendapatan
Jacobs, F. R., & Chase, R. B. (2015). Premi, Dan Beban Klaim Terhadap
Manajemen Operasi dan Rantai Pasokan : Laba Perusahaan Perasuransian Di
Operation and Supply Chain Management. Indonesia. Jurnal Akuntansi, Ekonomi
Jakarta: Salemba Empat. Dan Manajemen Bisnis, 5(2), 213–221.
Jiwanata, C. N., Syafitri, L., & Cholid, I. Mnasri, K., & Ellouze, D. (2015).
(2018). Pengaruh Hasil Investasi, Premi, Ownership structure, product market
dan Pembayaran Klaim Terhadap competition and productivity:
Profitabilitas Perusahaan Asuransi Jiwa di Evidence from Tunisia. Management
Indonesia Periode 2010-2016. STIE Decision, 53(8), 1771–1805.
MDP. Mubarok, N., & Rahayu, D. (2017).
kontan.co.id. (2016). Aset pailit Asuransi Pengaruh Risk Based Capital
Jiwa Nusantara ditemukan. Retrieved Terhadap Profitabilitas Perusahaan
September 19, 2018, from https:// Asuransi Syariah: Study Pada
nasional.kontan.co.id/news/aset-pailit- Perusahaan Asuransi yang Terdaftar
asuransi-jiwa-nusantara-ditemukan di AASI. I-ECONOMICS: A Research
Journal on Islamic Economics, 3(2), 189–
kontan.co.id. (2017). Ini alasan asuransi joint
208.
venture menjanjikan. Retrieved
November 4, 2018, from https:// Nafarin, M. (2007). Penganggaran Perusahaan.
keuangan.kontan.co.id/news/ini-alasan Jakarta: Salemba Empat.
-asuransi-joint-venture-menjanjikan Nurlatifah, A. F., & Mardian, S. (2016).
kontan.co.id. (2018). Jiwasraya mengalami Kinerja Keuangan Perusahaan
tekanan likuiditas, ini komentar OJK Asuransi Syariah di Indonesia: Surplus
dan asosiasi. Retrieved September 18, On Contribution. Akuntabilitas, 9(1).
2018, from https:// Prasetya, G. L. (2008). Membangun
keuangan.kontan.co.id/news/jiwasraya Keunggulan Kompetitif melalui Aliansi
-mengalami-tekanan-likuiditas-ini- Stratejik untuk Meningkatkan Kinerja
komentar-ojk-dan-asosiasi Perusahaan (Studi Kasus pada PT. POS
Latumaerissa, J. R. (2017). Bank dan Lembaga Indonesia Wilayah VI Jateng dan DIY).
Keuangan Bukan Bank Teori dan Program Pasca Sarjana Universitas
Kebijakan. Jakarta: Mitra Kencana Diponegoro.
Media. Siamat, D. (2004). Manajemen Lembaga
Leviany, T., & Sukiati, W. (2014). Pengaruh Keuangan. Jakarta: Fakultas Ekonomi
Risk Based Capital Terhadap Universitas Indonesia.
Profitabilitas Pada Perusahaan Sudana, I. M. (2015). Teori dan Praktik
Asuransi Jiwa. Jurnal ASET (Akuntansi Manajemen Keuangan Perusahaan.
Riset), 6(1), 1–9. Jakarta: Erlangga.
Malik, H. (2011). Determinants of insurance tirto.id. (2016). Setelah Tikar Perusahaan
companies profitability: an analysis of Asuransi Digulung, Retrieved

56
 

Hasanah & Siswanto / Kinerja Keuangan Perusahaan Asuransi Jiwa Konvensional 

September 10, 2018, from https:// Wu, D., Yang, Z., Vela, S., & Liang, L.
tirto.id/setelah-tikar-perusahaan- (2007). Simultaneous analysis of
asuransi-digulung-boej production and investment
performance of Canadian life and
Winarso, W. (2014). Pengaruh Biaya
health insurance companies using data
Operasional Terhadap Profitabilitas
envelopment analysis. Computers and
(ROA) PT Industri Telekomunikasi
Operations Research, 34(1), 180–198.
Indonesia (Persero). Jurnal Ecodemica:
https://doi.org/10.1016/
Jurnal Ekonomi, Manajemen, Dan Bisnis, 2
j.cor.2005.05.005
(2), 258–271.

57

You might also like