Professional Documents
Culture Documents
Proposal Sidang REVISI - Nurvita Dewi
Proposal Sidang REVISI - Nurvita Dewi
HALAMAN SAMPUL
Oleh:
NURVITA DEWI
08200100072
JAKARTA
2021
HALAMAN PERSETUJUAN
Proposal Riset
Oleh:
NURVITA DEWI
08200100072
Oleh:
NURVITA DEWI
08200100072
Telah diuji dihadapan Tim Penguji dan diterima sebagai bagian dari
Mengesahkan,
Pembembing, Penguji
(Nama Lengkap dan Gelar Akademik) (Nama Lengkap dan Gelar Akademik)
Mengetahui,
Puji serta syukur tak lupa dipanjatkan kepada Allah SWT karena berkat Rahmat,
Karunia dan Hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang telah penulis susun
ini dengan judul “HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN TINGKAT
KECEMASAN KARYAWAN DALAM MENGHADAPI MENOPAUSE DI RS. BINA HUSADA
TAHUN 2022” dengan baik serta maksimal sesuai dengan tujuan penulis yaitu
memperoleh ilmu yang bermanfaat bagi saya dan tentu saja untuk memperoleh gelar
Sarjana Keperawatan dari Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Maju.
Dalam proses penyusunan skripsi ini penulis menyadari penuh bahwa masih
banyak hambatan serta rintangan untuk menyelesaikannya, namun Alhamdulillah dapat
terselesaikan dengan maksimal berkat bantuan, bimbingan dan dukungan dari orang-
orang disekitar penulis. Pada kesempatan ini, penulis ingin berterimakasih sebanyak-
banyaknya kepada seluruh pihak yang telah turut membantu, membimbing dan
mendukung dalam menyelesaikan skripsi ini kepada:
1. Drs. H. Jacob Chatib selaku Ketua Yayasan Indonesia Maju.
2. Dr. Astrid Novita, SKM., MKM selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Indonesia Maju.
3. Prof.Dr,dr.H.M Hafizurrachman,MPH sebagai Pembina Yayasan Indonesia Maju.
4. Dr Dina Hanum, MARS selaku Direktur Rs Bina Husada member of Mitra Keluarga.
5. Ns. Bambang Suryadi, S.Kep.,M. Kes selaku Kepala Departemen Keperawatan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Maju (STIKIM)
6. Ns. Weslei Daeli, S.Kep.,M.Kes selaku Pembimbing Akademik yang selalu
memberikan motivasi.
7. Ns. ........ selaku dosen pembimbing yang selalu memberikan arahan, bimbingan,
masukan serta motivasi dengan sabar selama proses penyusunan penelitian ini.
8. ...................... selaku penguji yang telah menguji dan memberikan saran yang sangat
bermanfaat pada penelitian ini.
9. Kedua orangtuaku dan suami yang terkasih yang selalu mendukung, memberikan
kasih sayangnya doanya yang luar biasa.
10. Teman-teman seperjuangan S1 Ekstensi Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Indonesia Maju yang telah membantu, selalu memberikan motivasi dan
dukungan selama pembuatan penelitian ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan dan penulisan masih melakukan
banyak kesalahan dan tak sempurnaan yang pembaca temukan dalam makalah ini.
Penulis juga mengharap adanya kritik serta saran dari pembaca apabila menemukan
kesalahan dalam makalah ini.
HALAMAN SAMPUL...........................................................................................................
HALAMAN PERSETUJUAN...............................................................................................
HALAMAN PENGESAHAN...............................................................................................iii
DAFTAR ISI.........................................................................................................................iv
DAFTAR TABEL.................................................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR...........................................................................................................vii
PENDAHULUAN..................................................................................................................
A. Latar Belakang.............................................................................................................1
B. Road Map Penelitian....................................................................................................4
C. Urgensi Penelitian........................................................................................................5
TINJAUAN PUSTAKA.........................................................................................................
A. Menopause...................................................................................................................6
1. Pengertian pengetahuan............................................................................................6
2. Menopause................................................................................................................7
3. Kecemasan................................................................................................................7
4. Kecemasan dalam menghadapi menopause..............................................................8
B. Kecemasan.................................................................................................................13
1. Pengertian Kecemasan............................................................................................13
2. Ciri-ciri Kecemasan menjelang Menopause...........................................................14
3. Faktor – faktor yang Mempengaruhi Kecemasan...................................................15
C. Kerangka Teori..........................................................................................................20
D. Kerangka Konsep......................................................................................................20
E. Hipotesis....................................................................................................................21
TUJUAN DAN MANFAAT................................................................................................22
A. Tujuan Penelitian.......................................................................................................22
1. Tujuan Umum.........................................................................................................22
2. Tujuan Khusus........................................................................................................22
B. Manfaat Penelitian.....................................................................................................22
METODOLOGI PENELITIAN...........................................................................................24
A. Jenis Penelitian..........................................................................................................24
1. Desain Penelitian.....................................................................................................24
B. Prosedur Penelitian dan Tahapan Penelitian..............................................................24
1. Tempat dan Waktu Penelitian.................................................................................24
2. Populasi dan Sampel Penelitian..............................................................................24
3. Instrument Penelitian..............................................................................................26
4. Definisi Operasional...............................................................................................27
5. Pengolahan Data.....................................................................................................29
6. Analisa Data............................................................................................................29
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................31
DAFTAR TABEL
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Perubahan yang terjadi pada masa pre-menopause, baik fisik maupun psikis, dapat
mengubah konsep diri yang dimiliki seorang perempuan, salah satunya berhubungan
dengan Kinerja. Pada usia 45-50 tahun-an, perempuan memasuki masa pre-menopause
sehingga terjadi penurunan atau hilangnya hormon estrogen yang menyebabkan
perempuan mengalami keluhan atau gangguan yang seringkali mengganggu aktivitas
sehari-hari bahkan dapat menurunkan kualitas hidupnya. Sindrom menopause dialami
oleh banyak wanita hampir di seluruh dunia. Sekitar 70%-80% wanita Eropa, 60% wanita
di Amerika, 57% di Malaysia, 18% di Cina, dan 10% di Jepang (Nining Loura Sari,
2018).
Walaupun menopause merupakan proses alami yang dialami setiap wanita, namun bagi
sebagian wanita masa menopause merupakan saat yang paling menyedihkan dalam
hidupnya. Ada banyak kekhawatiran yang menyelubungi pikiran wanita ketika memasuki
masa menopause. Masalah psikis yang sering dialami adalah rasa cemas. Cemas karena
perasaaan menjadi tua, tidak menarik lagi, mudah tersinggung, khawatir keinginan
seksual menurun, merasa tidak berguna dan tidak menghasilkan sesuatu.
Kecemasan adalah suatu keadaan emosional yang tidak menyenangkan yang ditandai
oleh rasa ketakutan serta gejala fisik yang menegangkan serta tidak diinginkan. Beberapa
penelitian menunjukkan bahwa 75% wanita menopause merasakan menopause sebagai
masalah atau gangguan, sedangkan 25% lainnya tidak mempermasalahkannya. Dalam
penelitiannya Damayanti (2011), juga mendapatkan bahwa terdapat hubungan antara
tingkat pengetahuan dan kecemasan ibu dalam mengahadapi menopause, yaitu semakin
kurang tingkat pengetahuan maka semakin meningkat kecemasan ibu dalam menghadapi
menopause (Saimin, Hudfaizah and Hafizah, 2017).
Studi pendahuluan yang telah dilakukan di Rumah Sakit Bina Husada pada 10
karyawan premenopause didapatkan sebanyak 6 karyawan tidak mengetahui tentang arti
menopause secara keseluruhan dan mengalami kecemasan dalam menghadapi menopause
serta timbulnya berbagai penyakit dan keluhan fisik lainnya. Empat karyawan lainnya
menegtahui tentang menopause dan menganggap menopause tidak perlu dicemaskan
karena menopause merupakan proses yang pasti akan dialami oleh setiap perempuan.
Di Rumah Sakit Bina Husada juga didapatkan variasi latar belakang pendidikan,
ekonomi, status perkawinan dan pekerjaan yang beragam. Berdasarkan variasi yang
beragam tersebut diharapkan diperoleh variasi tingkat pengetahuan dan tingkat
kecemasan yang beragam.
Berdasarkan fenomena serta seluruh studi penelitian yang telah dilakukan dan
penelitian yang mendasari hubungan tingkat pengetahuan dan tingkat kecemasan
karyawan sebelum memasuki menopause, maka peneliti akan melakukan suatu
penelitian mengenai hubungan tingkat pengetahuan dengan tingkat kecemasan pada
karyawan dalam menghadapi menopause di RS. Bina Husada Tahun 2022
Penelitian yang dilakukan oleh Mujahidah Amrina Rosyada tahun 2015 mengenai
“Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Usia Menopause di Puskesmas Bangetayu”
dilakukan dengan metode penelitian kuantitatif dengan rancangan penelitian cross
sectional. Rancangan penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelatif
antara variabel dependen dan variabel independen dengan menggunakan pendekatan
cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah wanita dengan usia 40 - 59 tahun
dengan jumlah total 60 orang. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian
menggunakan purposive sampling. Hasilnya, bahwa faktor pendidikan, pekerjaan, dan
pemakaian alat kontrasepsi tidak berpengaruh terhadap usia. menopause. Sedangkan
faktor jumlah anak dan usia menarche berpengaruh signifikan terhadap usia menopause
(Rosyada, Pradigdo and Aruben, 2016).
Penelitian yang secara tidak langsung menjadi dasar dalam riset ini adalah penelitian
yang dilakukan oleh Atik Ismiyati dalam penelitiannya yang berjudul “Hubungan Tingkat
Pengetahuan Tentang Menopause Dengan Kesiapan Menghadapi Menopause Pada Ibu
Premenopause Di Perumahan Sewon Asri Yogyakarta” tahun 2010. Tujuan penelitian ini
adalah diketahui hubungan tingkat pengetahuan tentang menopause dengan kesiapan
menghadapi menopause pada ibu premenopause di Perumahan Sewon Asri Yogyakarta.
Penelitian menggunakan metode survei analitik dengan pendekatan waktu crossectional.
Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni 2010 dengan populasi ibu premenopause sesuai
dengan kriteria retriksi. Seluruh populasi diambil sebagai sampel (sampling jenuh) yaitu
sebanyak 28 responden. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner
tertutup. Analisa data dengan uji statistik spearman rank menggunakan program SPSS.
Ada hubungan antara tingkat pengetahuan tentang menopause dengan kesiapan
menghadapi menopause pada ibu premenopause di Perumahan Sewon Asri Yogyakarta
yang ditunjukkan oleh nilai rho hitung sebesar 0,540, sehingga nilai rho hitung > rho
tabel (0,540 > 0,496). Hal ini berarti ada hubungan tingkat pengetahuan tentang
menopause dengan kesiapan menghadapi menopause pada ibu premenopause di
Perumahan Sewon Asri Yogyakarta.
C.Urgensi Penelitian
Studi pendahuluan yang telah dilakukan oleh peneliti adalah bahwa pada 10
karyawan premenopause didapatkan sebanyak 6 karyawan non medis belum terlalu
paham tentang menopause dan mengalami kecemasan dalam menghadapi menopause.
sehingga muncul berbagai pertanyaan seputar keadaan di masa menopause, dan terlihat
adanya kekhawatiran akan bahaya yang ditimbulkan oleh menopause.Beberapa karyawan
yang diwawancara peneliti menganggap menopause merupakan momok yang
menakutkan, kekhawatiran ini berawal dari pemikiran negatife yang mereka miliki
seperti menjadi tidak sehat,tidak bugar,rambut rontok, sering pipis didalam hari, dan
tidak cantik lagi saat mengalami menopause.Empat karyawan keperawatan mengetahui
tentang menopause dan menganggap menopause tidak perlu dicemaskan.
Agar dapat menjalani menopause dengan baik, diperlukan kemampuan pemahaman yang
baik dan informasi yang benar mengenai menopause. Menurut penelitian Ninin ( 2007 )
tingkat pengetahuan mempengaruhi tingkat kecemasan dalam menghadapi menopause
sedangkan tingkat pengetetahuan berhubungan erat dengan tingkat pendidikan.
Berdasarkan uraian diatas peneliti ingin mengetahui “apakah ada hubungan tingkat
pengetahuan dengan tingkat kecemasan karyawan dalam menghadapi menopause di
Rumah Sakit Bina Husada
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
1. Pengetahuan
a. Definisi
Pengetahuan adalah hasil dari tahu yang terjadi melalui proses sensoris khususnya
mata dan telinga terhadap objek tertentu (Sunaryo, 2004). Pengetahuan adalah segala
sesuatu yang diketahui berkenaan dengan hal (Depdiknas, 2003). Sedangkan menurut
Notoatmodjo (2003), pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang
melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan yang terjadi
melalui panca indera manusia, yaitu indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa,
dan raba. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk
terbentuknya tindakan seseorang.
Pengetahuan diperoleh dari informasi baik secara lisan ataupun tertulis dari
pengalaman seseorang. Pengetahuan diperoleh dari fakta atau kenyataan dengan
mendengar radio, melihat televisi, dan sebagainya. Serta dapat diperoleh dari pengalaman
berdasarkan pemikiran kritis (Soekanto, 2002). Perilaku yang didasari oleh pengetahuan
umumnya bersifat langgeng (Sunaryo, 2004). Ketiga definisi di atas dapat disimpulkan
bahwa pengetahuan adalah hasil dari tahu yang diperoleh melalui panca indera, dimana
pengetahuan itu merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan
seseorang.
b. Tingkat pengetahuan
1) Tahu (Know)
Tahu merupakan tingkat pengetahuan yang rendah. Tahu artinya dapat mengingat suatu
materi yang dipelajari sebelumnya. Ukuran bahwa seseorang itu tahu adalah ia dapat
menyebutkan,menguraikan, mendefenisikan dan menyatakan.
2)Memahami (Comprehension)
3) Aplikasi (Aplication)
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari
pada situasi atau kondisi yang sebenarnya.
4) Analisis (Analysis)
Analisa adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek ke dalam
komponen-komponen, tetapi masih dalam struktur organisasi tersebut dan kaitannya satu
sama lain.
5) Sintesis (Syntesis)
6) Evaluasi (Evaluation)
Evaluasi yaitu kemampuan untuk melakukan penilaian terhadap suatu objek. Evaluasi ini
berkaitan dengan kemampuan untuk melakukanjustifikasi (penilaian) terhadap suatu
objek materi atau objek penilaian berdasarkan kriteria yang ditentukan sendiri atau
responden.
1) Umur
Menurut Notoatmodjo (2003) mengatakan bahwa umur merupakan variabel yang selalu
diperhatikan dalam penelitian-penelitian epidemiologi yang merupakan salah satu hal
yang mempengaruhi pengetahuan. Umur adalah lamanya waktu hidup seseorang dalam
tahun yang dihitung sejak dilahirkan sampai berulang tahun yang terakhir (Depkes,
2007).
2) Tingkat pendidikan
Tingkat pendidikan juga mempengaruhi persepsi seseorang untuk lebih menerima ide-ide
dan teknologi baru (SDKI, 1997). Pendidikan juga merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi persepsi seseorang. Karena dapat membuat seseorang untuk lebih mudah
mengambil keputusan dan bertindak.
3) Sosial ekonomi
4) Informasi
a. Definisi
Menopause merupakan proses alamiah yang akan dialami oleh setiap perempuan dan
umumnya terjadi pada usia 50 tahun (rentang usia 40-60 tahun). Sekitar 1 % perempuan
mencapai menopause sebelum usia 40 tahun yang disebut menopause prekoks, sementara
berhentinya menstruasi antara usia 40-45 tahun disebut dengan menopause dini (early
menopause) yang terjadi pada 10 % perempuan (Ninsih, 2008). Rambulangi (2006)
menyatakan bahwa, usia seorang perempuan memasuki masa premenopause antara 40-49
tahun. Berikut ini pembagian fase klimakterium dibagi menjadi empat fase (Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia, 2003), yaitu :
1) Premenopause
Fase premenopause adalah fase antara usia 40 tahun dan dimulainya fase klimakterium.
Fase ini ditandai dengan siklus haid yang tidak teratur dengan perdarahan yang
memanjang dan jumlah darah haid yang relatif tidak banyak dan kadang-kadang disertai
nyeri haid.
2) Perimenopause
3)Menopause
Fase ketiga ditandai dengan berhentinya haid atau haid yang terakhir akibat Menurunnya
fungsi estrogen dalam tubuh.Menopause biasanya terjadi sekitar umur 50 tahun (Dorland,
2002).
4) Pasca menopause
Fase ini merupakan fase dimana seorang wanita tidak mengalami haid selama 12 bulan
setelah menopause.
Keluhan fisik yang termasuk tanda dan gejala dari menopause, yaitu :
1. Kecemasan
Rasa khawatir tentang perubahan yang terjadi, kehidupan pribadi dan ketidakmampuan
untuk melakukan kegiatan seorang diri merupakan kecemasan yang sering terjadi pada
perempuan yang mengalami menopause. Cemas dan berfikir bahwa akan menjadi beban
keluarga/keluarga lain (Wahyunita, Fitrah, 2010).
2. Stress
Stress dapat terjadi karena tibanya masa pensiun, berkurangnya peran sebagai orang tua,
kehilangan pasangan hidup, penurunan aktifitas fisik dan sosial akibat dari dampak
penyakitpenyakit degenaratif (Rara cit Dhani, 2006).
3. Depresi
Depresi adalah gangguan mental yang sering terjadi pada ibu menopause, depresi berawal
dari stress yang tidak diatasi maka dapat menimbulkan fase depresi. Wanita yang
mengalami depresi sering merasa sedih, karena merasa kehilangan kemampuan untuk
berproduksi lagi dan merasa sedih kehilangan kesempatan untuk memiliki anak (F. I.
Kesehatan & Surakarta, 2015).
3. Kecemasan
a. Definisi Kecemasan
1. Faktor Sikap
Upaya untuk mengurangi atau mengatasi kecemasan dapat diperoleh dengan mencari
informasi tentang menopause dari berbagai sumber sehingga berguna bagi wanita yang
mengalami menopause akan siap dan lebih tenang dalam mengahadapi menopause. Tidak
adanya pengalaman terhadap suatu masalah mengakibatkan psikologis cenderung
membentuk sikap yang negatif. Begitupun untuksebaliknya. Didapatkan interpretasi hasil
sikap yaitu, Sikap Baik (76-100%), Sikap Cukup Baik (56-75%), Sikap Kurang Baik
(<55%).
Kecemasan akan selalu ada dalam berbagai bentuk dan sifatnya heterogen di dalam
sebuah keluarga. Dukungan serta peran positif dari suami sebagai pasangan hidup dan
anak-anak sebagai anggota keluarga terdekat dapat memberikan bantuan yang sangat
besar dalam mengatasi kecemasan bagi seorang wanita. Hal ini memberikan arti
tersendiri bahwa peran seorang istri atau ibu masih diperlukan dalam kehiduapan rumah
tangga.
3. Faktor Pengetahuan
Semakin banyak pengetahuan yang diketahui maka kecemasan akan lebih mudah
untukdiatasi. Kecemasan bukan hanya sakit scara emosional tapi karena ada kesalahan
dalampengetahuan. Setiap wanita yang akan memasuki masa menopause harus memiliki
pengetahuan yang cukup baik tentang menopause agar dapat menjalani masa tersebut
dengan tenang dan tidak mengalami kecemasan (Suhaidah et al., 2013). Tingkat
lingkungan akan mempengaruhi cara berfikir seorang individu terhadap dirinya sendiri
atau orang lain. Hal itu disebabkan karena adanya tindakan atau pengalaman yang kurang
nyaman dengan keluarga, sahabat ataupun dengan rekan kerja yang membuat seoraang
c . Tingkat kecemasan
Menurut stuart and Sunden (1998) dalam dewi (2014), tingkat kecemasan terdiri atas:
1. Kecemasan Ringan
Ketegangan yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari serta dapat menyebabkan seseorang
2. Kecemasan sedang
Seorang individu yang akan memusatkan pada hal yang penting dan mengesampingkan
yang lain, membuat seseorang megalami perhatian yang selektif namun dapat melakukan
3. Kecemasan berat
Seorang indivudu yang cenderung memuasatkan sesuatu yang terinci, spesifik dan tidak
1)Gelisah;
2)Gemetar;
b. Hiperaktivitas.
1)Pusing;
3)Berkeringat
a. Reaksi Fisik.
2) Otot tegang;
4) Pipi merona;
5) Pusing – pusing.
b. Perilaku
c. Pemikiran.
d. Suasana hati
1) Gugup;
2) Jengkel;
3) Lemas;
4) Panik.
C. Kerangka Teori
karyawan dalam
menghadapi
Menopause
F. Kerangka Konsep
Variabel Variabel
Independen Dependen
Tingkat pengetahuan
Tingkat kecemasan
karyawan dalam
menghadapi Menopause
Hipotesis adalah jawaban yang bersifat sementara dari sebuah penelitian. Hasil dari
suatu penelitian pada hakekatnya adalah suatu jawaban atas pertanyaan penelitian yang
telah dirumuskan. Jadi dapat disimpulkan bahwa hipotesa dalam sebuah penelitian adalah
jawaban sementara peneliti, patokan dugaan atau pemikiran sementara yang kemudian
kebenarannya akan di buktikan dalam penelitian tersebut. Hipotesa dalam penelitian ini
adalah :
A.Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
B. Manfaat Penelitian
1.Bagi peneliti
Sebagai sarana peneliti untuk mengaplikasikan ilmu yang selama ini didapat di bangku
kuliah, sebagai sarana pembelajaran dalam melakukan penelitian ilmiah, serta dapat
menambah wawasan peneliti mengenai hubungan tingkat pengetahuan dengan tingkat
kecemasan karyawan dalam menghadapi menopause di .RS. Bina Husada tahun 2022.
Sebagai ide pemikiran dan pengetahuan bagi instansi terkait yang berniat merencanakan
program pengembangan dan pengendalian kecemasan dalam menghadapi menopause
terhadap karyawan di RS. Bina Husada tahun 2022.
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN
A.Jenis Penelitian
1. Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian analitik (Prof.
Dr. Suryana, 2012). Penelitian ini menggunakan rancangan studi desain cross sectional,
dimana variable dependen dan variable independen dilakukan penelitian pada saat yang
bersamaan. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah tingkat pengetahuan
sedangkan variable independent dalam penelitian ini adalah tingkat kecemasan karyawan
dalam menghadapi menopause.
Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan
dengan tingkat kecemasan dalam menghadapi menopause di RS. Bina Husada tahun
2022.
3. Instrument Penelitian
Instrumen penelitian merupakan merupakan alat yang digunakan untuk mengukur
variabel dalam rangka mengumpulkan data. Dalam penelitian ini instrumen penelitian
atau alat yang digunakan untuk mengambil data yaitu dengan menggunakan kuesioner.
Kuesioner merupakan suatu cara pengumpulan data atau suatu penelitian mengenai suatu
masalah menyangkut kepentingan umum atau banyak orang.
Dalam instrumen ini, peneliti mengumpulkan data secara formal dari subjek untuk
menjawab pernyataan secara tertulis. Jenis kuesioner yang digunakan adalah kuesioner
tertutup,.yaitu yang sudah disediakan jawabannya. sehingga responden hanya tinggal
membutuhkan tanda check-list ( ) pada kolom yang tersedia. Kuesioner ini terdiri dari
dua bagian.yaitu kuesioner.pengetahuan tentang menopause dan kuesioner.tingkat
kecemasan ( TMAS ) dengan metode kendall tau yaitu di isi dengan jawaban salah atau
benar.
4. Definisi Operasional
a.Uji Validitas
Suatu ukuran yang menunjukan tingkat kevalidan atau ke sahihan suatu instrument.
Sebuah instrument di katakan valid apabila mampu mengukur apa yang kita
inginkan.Apabila dapat mengungkap data dari variable yang di telitiesecara tepat (25)
(Arikunto, 2010). Peneliti menggunakan kuesioner yang di susun secara tepat dan perlu
di uji. Untuk itu instrument ini di uji validitas di Rs Mitra Keluarga Cibubur pada
karyawan yang memasuki umur 45 tahun ke atas sebanyak 20 orang.Menurut Arikunto
(25)(2010), rumus korelasi yang dapat digunakan adalah rumus yang digunakan oleh
pearson yaitu yang dikenal dengan korelasi product moment pearson. Adapun 0,05 maka
item pertanyaan dikatakan valid atau didasarkan pada nilai r dimana pertanyaan
dinyatakan valid apabila r hitung > r table pada taraf signifikan 5%, sehingga pertanyaan
dapat digunakan untuk mengumpulkan data penelitian.Menurut Teorema Pearson ada dua
aliran yaitu:
b.Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah kesamaan hasil pengukuran atau pengamatan bila fakta atau kenyataan
hidup tadi diukur atau diamati berkali-kali dalam waktu yang berlainan. Alat dan cara
mengukur atau mengamati sama-sama memegang peranan yang penting dalam waktu
yang bersamaan (22)(Nursalam, 2016). Instrumen yang sudah dipercaya, yang reliabel
akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga. Apabila datanya benar sesuai dengan
kenyataannya, maka berapa kalipun diambil tetap akan sama (25)(Arikunto, 2010).Untuk
menghitung uji reliable di gunakan rumus alpha Cronbach, dimana kriteria taraf
signifikansi pada = 0,05, maka instrumen tersebut adalah reliabel, sebaliknya jika r hitung
lebih kecil dari r tabel maka instrumen tidak reliabel.
6. Langkah-Langkah Penelitian
b. Sesudah peneliti mendapatka izin penelitian maka di ajukan uji etik oleh Bagian
Diklat Rumah Sakit dan Bagian Akademik Kampus Stikim.
7. Pengolahan Data
Cara pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan kuesioner yang merupakan data primer, dimana tahap pertama peneliti
datang menghubungi perawat perempuan yang menopause di RS X. Pengolahan data
dilakukan melalui
1. Editing
Editing atau pemeriksaan adalah pengecekan atau penelitian kembali data yang
telah dikumpulkan untuk mengetahui dan menilai kesesuaian dan relevansi data yang
dikumpulkan untuk bisa diproses lebih lanjut. Hal yang perlu diperhatikan dalam
editing ini adalah kelengkapan pengisisan kuesioner, keterbacaan tulisan, kesesuaian
jawaban, dan relevansi jawaban.
2. Coding
Coding atau pemberina kode adalah pengklasifikasian jawaban yang diberikan
responden sesuai dengan macamnya. Dalam tahap koding biasanya dilakukan
pemberian skor dan simbol pada jawaban responden agar nantinya bisa lebih
mempermudah dalam pengolahan data.
3. Tabulating
8. Analisa Data
1. Analisa Univariat
2. Analisa Bivariat
A. Hasil Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Rs. Bina Husada pada bulan Januari 2022. Pengambilan
sampel dilakukan dengan cara membagikan kuesioner secara langsung kepada responden
untuk mengetahui tingkat pengetahuan tentang menopause dan tingkat kecemasan
karyawan dalam menghadapi menopause. Prosedur penyebaran kuesioner dalam
penelitian ini yaitu peneliti mendatangi karyawan yang memenuhi kriteria kemudian
menjelaskan maksud dan tujuan kedatangan serta menjelaskan garis besar tentang
penelitian yang akan dilakukan kepada 37 responden. Adapun deskripsi data penelitian
adalah sebagai berikut :
1. Analisa Univariat
Tabel 1.
Usia
45 - 50
51 - 55
56 - 60
Pendidikan
SLTA
Diploma
Sarjana
Unit kerja
House keeping
Front line
Diklat
Perawat
Gizi
Tabel 1. menunjukkan bahwa berdasarkan karakteristik usia, sebagian besar responden
berusia 45-55 tahun sebanyak 27 orang (49.3%). . Berdasarkan unit kerja , dan pada
jenjang pendidikan sebagian besar pada sarjana sebanyak 20 orang (40.5%).
Tabel 2.
Tabel 3.
Distribusi Frekuensi Tingkat Kecemasan karyawan menghadapi menopause
Di Rs. Bina Husada
Cemas ringan
Cemas sedang
Cemas berat
Tabel 4.
Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan tentang Menopause dengan
Kecemasan karyawan menghadapi Menopause Di Rs. Bina Husada
Tingkat Sedang
Pengetahuan Baik
B. Pembahasan
Bab ini peneliti akan menjelasakan hasil penelitian yang telah diuraikan bab sebelumnya.
Pada bab ini akan membahas mulai dari Karakteristik responden, tingkat pengetahuan,
tingkat kecemasan, hubungan antara tingkat pengetahuan dengan tingkat kecemasan
karyawan dalam menghadapi menopause di Rs. Bina Husada dan keterbatasan dalam
penelitian.
1. Tingkat Pengetahuan
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah sesorang melakukan
penginderaan terhadap suatu objek tertentu (Notoatmojo, 2003). Tingkat pengetahuan
responden terhadap menopause dibagi menjadi 3 kategori, yaitu pengetahuan baik,
pengetahuan sedang dan pengetahuan kurang (Arikunto, 2006). Dalam tabel 3. dijelaskan
pengetahuan responden diukur dari jumlah presentase jawaban responden. Tingkat
pengetahuan baik sebanyak 7 orang (18,92%), tingkat pengetahuan sedang sebanyak 20
orang (54,06%), dan sebanyak 10 orang (27,02%) dengan tingkat pengetahuan kurang.
Hasil penelitian tersebut didukung oleh penelitian Fatmawati (2011) yang dilakukan
di Kabupaten Kebumen yang menyatakan bahwa 61,5% wanita menghadapi menopause
memiliki tingkat pengetahuan tentang menopause dalam ketegori cukup. Selain itu,
didukung juga oleh penenlitian Aprilia & Puspitasari (2007) di Kelurahan Darmo
Kecamatan Wonokromo, Surabaya yang mengatakan bahwa 55% responden mempunyai
pengetahuan yang cukup tentang menopause.
2. Tingkat Kecemasan
Hasil penelitian didapatkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara kedua
variabel. Hasil analisa hubungan antara tingkat pengetahuan dengan tingkat kecemasan
karyawan dalam menghadapi menopause dari 37 responden didapatkan bahwa responden
berpengetahuan sedang paling banyak mengalami kecemasan sedang sebanyak 11
responden (78,57%). Responden berpengetahuan kurang paling banyak mengalami
kecemasan berat 9 responden (64,28%). Responden berpengetahuan baik paling banyak
mengalami kecemasan ringan yaitu sebanyak 5 responden (35,72%). Berdasarkan hasil
pengolahan data dengan menggunakan perhitungan korelasi somers’d dengan bantuan
program SPSS 16 for windows menghasilkan p-value = 0,00 > α=0,05 maka dapat
disimpulkan Ho diterima yang berarti ada hubungan yang signifikan antara hubungan
pengetahuan dengan tingkat pengetahuan dengan tingkat kecemasan karyawan dalam
menghadapi menopause. Hal ini dapat disebabkan karena sebagian besar responden
berpendidikan terakhir diploma bahkan ada yang sampai perguruan tinggi, sehingga
mereka mempunyai pengetahuan yang cukup baik dan dapat saling berinteraksi satu sama
lain saling memberikan masukan walaupun sebagian besar tidak bekerja atau sebagai ibu
rumah tangga. Penelitian ini sejalan dengan penelitian Fatmawati (2011) menyatakan
bahwa ada hubungan tingkat pengetahuan karyawan dengan tingkat kecemasan
Hal ini sejalan dengan pendapat Stuart dan Laraia (2005) perempuan yang memiliki
pendidikan tinggi cenderung mengalami kecemasan ringan, dibandingkan dengan
Pendidikan rendah cenderung mengalami kecemasan berat saat menghadapi menopause
dan hasil penelitian Kasdu (2002) yaitu responden yang dikategorikan memiliki
pengetahuan baik maka akan lebih mampu mengatasi kecemasan yang dialaminya.
Sedangkan responden yang dikategorikan memiliki pengetahuan kurang cenderung
mengalami kecemasan berat. Makin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka semakin
banyak pengetahuan yang dimiliki dan semakin mudah proses penerimaan informasi.
Sehingga kecemasan menjelang menopause dapat diatasi dengan baik. Namun, bukan
berarti sesorang yang berpendidikan rendah pasti berpengetahuan rendah. Karena
peningkatan pengetahuan seseorang tidak mutlak diperoleh dipendidikan formal tetapi
juga bisa diperoleh dari sumber informasi lain (Notoatmodjo,2005).
C. Keterbatasan Penelitian
Selama proses penelitian masih terdapat keterbatasan-
keterbatasan yang terjadi karena peneliti masih merupakan peneliti pemula.
1. Alat pengumpulan data atau instrumen
Untuk menjawab pertanyaan dari kuisioner, responden jarang yang menjawab jujur
dengan keadaan yang sebenarnya.
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
DAFTAR PUSTAKA
Ali, R. (2014) ‘ANALISIS KINERJA PERAWAT (Studi Ruang Rawat Inap Di Rumah
Sakit Umum Daerah Tanjung Uban Provinsi Kepulauan Riau )’, Universitas Maritim, pp.
1–21.
Asriati, C. R. et al. (2019) ‘Gambaran Pengetahuan Ibu tentang Persiapan Fisik dan
Psikis Memasuki Masa Menopause’, Jurnal Kesehatan Vokasional, 4(2), p. 99. doi:
10.22146/jkesvo.41638.
Han, E. S. and goleman, daniel; boyatzis, Richard; Mckee, A. (2019) ‘Hubungan antara
kecerdasan emosional dengan prestasi belajar pada siswa kelas II Madrasah Aliyah
Negeri (MAN) Pamekasan’, Journal of Chemical Information and Modeling, 53(9), pp.
1689–1699.
Hardani et al. (2015) Buku Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif, Pustaka Ilmu.
Kemenkes RI (2014) ‘Undang-undang RI No. 38’, Tentang Keperawatan, (10), pp. 2–4.
Lannywati Ghani (2009) Seluk Beluk Menopause, Media Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan.
Maita, L., Nurlisis, N. and Pitriani, R. (2013) ‘Karakteristik Wanita dengan Keluhan
Masa Menopause di Wilayah Kerja Puskesmas Rejosari’, Jurnal Kesehatan Komunitas,
2(3), pp. 128–131. doi: 10.25311/keskom.vol2.iss3.59.
Nining Loura Sari (2018) ‘Faktor Yang Mempengaruhi Kesiapan Wanita Dalam
Menghadapi Menopause’, Literature Review : Faktor Yang Mempengaruhi Kesiapan
Wanita Dalam Menghadapi Menopause Literature Review: Factors Affecting Women’s
Readiness In Facing Menopause, 3(2), p. 121. Available at:
file:///C:/Users/dian/AppData/Local/Packages/Microsoft.MicrosoftEdge_8wekyb3d8bbw
e/TempState/Downloads/107-432-1-PB (1).pdf.
Prof. Dr. Suryana, Ms. (2012) ‘Metodologi Penelitian : Metodologi Penelitian Model
Prakatis Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif’, Universitas Pendidikan Indonesia, pp. 1–
243. doi: 10.1007/s13398-014-0173-7.2.
Putri, D. I., Wati, D. M. and Ariyanto, Y. (2014) ‘Quality of Life Menopausal Women’,
2(1).
Rasimin, N. A. (2015) ‘Ada Apa Dengan Menopause’, Buletin Psikologi, 8(1), pp. 28–32.
doi: 10.22146/bpsi.7416.
Rudianti, Y., Handiyani, H. and Sabri, L. (2013) ‘Peningkatan Kinerja Perawat Pelaksana
Melalui Komunikasi Organisasi di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit’, Jurnal
Keperawatan Indonesia, 16(1), pp. 25–32. doi: 10.7454/jki.v16i1.16.
Studi, P. et al. (2012) ‘Tentang Menopause Dengan Keluhan Cijantung Kecamatan Pasar
Rebo Jakarta Timur Tahun 2012’.
Zaitun et al. (2020) ‘Penerapan dalam Menghadapi Menopause Pada Ibu Usia 40-45
Tahun di Kemukiman Unoe Kecamatan Glumpang Baro Kabupaten Pidie’, Jurnal
Pengabdian Kepada Masyarakat (Kesehatan), 2(1), pp. 61–68.
LAMPIRAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bersedia menjadi responden dalam
penelitian yang akan dilakukan oleh mahasiswa Sarjana Keperawatan Sekolah Tinggi
Ilmu Kesehatan Indonesia Maju yang bernama Nurvita Dewi dengan judul
“HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN TINGKAT KECEMASAN
KARYAWAN DALAM MENGHADAPI MENOPAUSE DI RS. BINA HUSADA
TAHUN 2022” Dengan membantu penelitian ini maka saya menyetujui bahwa semua
data yang saya berikan adalah benar dan tidak akan dipergunakan oleh hal-hal di luar
kepentingan penelitian. Saya juga memahami dan mengerti bahwa penelitian ini tidak
berdampak buruk terhadap saya, maka dari itu saya bersedia menjadi responden peneliti.
Januari , 2022
Peneliti Responden
(Nurvita Dewi) ( )
A. Kuesioner Pengetahuan tentang Menopause
Bacalah pernyataan-pernyataan yang ada dengan baik dan berilah tanda (v) pada
B : Benar
S : Salah
No Pernyataan B S
depresi.
mengalami depresi.
Petunjuk pengisian :
Pilihlah salah satu jawaban yang paling sesuai dengan keadaan ibu dengan
NO PERNYATAAN YA TIDAK
mengatasinya.