Professional Documents
Culture Documents
Resume MTK
Resume MTK
Page | 1
3. Menarik kesimpulan, menyusun bukti, memberikan alasan atau bukti terhadap
kebenaran solusi.
4. Menarik kesimpulan dari pernyataan
5. Memeriksa kesahihan suatu argumen
6. Menemukan sifat gejala matematis untuk membuat generalisasi
Page | 2
C. Skoring Penilaian Penalaran Matematika di SD
Dalam penelitian yang dilakukan Thompson menggunakan aturan penilaian dengan
kriteria penskoran soal-soal penalaran seperti berikut:
No Kriteria Skor
1. Respon (penyelesaian) diberikan secara lengkap dan benar 4
2. Respon (penyelesaian) diberikan dengan satu kesalahan/kekurangan 3
yang signifikan.
3. Respon (penyelesaian) benar secara parsial dengan lebih dari satu 2
kesalahan/kekurangan yang signifikan
4. Respon (penyelesaian) tidak terselesaikan secara keseluruhan namun 1
mengandung sekurang-kurangnya satu argumen benar.
5. Respon (penyelesaian) berdasarkan pada proses atau argumen yang 0
salah atau tidak ada respon sama sekali.
Page | 3
Memilih/menetapkan kaitan antara proses/konsep yang 0-3
serupa pada kedua kasus disertai dengan nama konsep yang
bersangkutan.
Sub-total (satu butir tes) 0-8
Penalaran induktif: Tidak ada jawaban 0
Generalisasi (menarik Mengidentifikasi proses/konsep yang terlibat pada kasus 0-3
kesimpulan umum berdasarkan yang diberikan dan menentukan namanya
proses/konsep matematika Mengidentifikasi kaitan antar rumus/aturan/konsep 0-2
yang terlibat matematika yang termuat pada kasus yang bersangkutan.
Menyusun pola berdasarkan kaitan antar 0-2
rumus/aturan/konsep matematika yang telah diperoleh
Menyusun bentuk umum proses/konsep yang bersangkutan 0-3
disertai alasan/penjelasan
Sub-total (satu butir tes) 0-10
Penalaran induktif : Membuat Tidak ada jawaban 0
perkiraan Mengidentifikasi proses/konsep matematika dan 0-2
kecenderungannya dari situasi yang diberikan
Mengidentifikasi proses/konsep matematika yang ditanyakan 0-2
Menyusun perkiraan relevan dengan pertanyaan 0-2
Sub-total (satu butir tes) 0-6
Penalaran deduktif: Tidak ada jawaban 0
Melaksanakan perhitungan Mengidentifikasi proses/konsep matematika pada 0-3
berdasarkan rumus/aturan situasi/masalah yang diberikan, ditanyakan serta memeriksa
matematika yang berlaku ketercukupan unsur.
Menyusun model matematika masalah 0-3
Mengidentifikasi langkah-langkah perhitungan disertai 0-2
penjelasan proses/konsep/aturan matematika yang
digunakan.
Menyelesaika model matematika masalah disertai alasan 0-3
atau menyertakan proses/konsep/aturan matematika yang
Page | 6
digunakan.
Menetapkan solusi yang relevan 0-2
Memeriksa kebenaran solusi masalah utama 0-2
Sub-total (satu butir tes) 0-15
Penalaran deduktif : Menarik Tidak ada jawaban 0
kesimpulan berdasarkan aturan Mengidentifikasi pernyataan yang diberikan dan 0-2
inferensi menyatakannya dalam bentuk premis
Mengidentifikasi pernyataan kesimpulan yang akan 0-2
dibuktikan
Mengidentifikasi premis-premis, kaitannya dan 0-3
menyatakannya dalam bentuk simbol yang relevan.
Menyusun premis-premis yang relevan dan menarik 0-3
kesimpulan bagian berdasarkan aturan inferensi yang
berlaku
Menyusun kesimpulan akhir dari kesimpulan-kesimpulan 0-3
bagian
Menyatakan kembali kesimpulan akhir dalam bentuk 0-2
pernyataan yang dibuktikan
Sub-total (satu butir tes) 0-15
Penalaran deduktif: Tidak ada jawaban 0
Membuktikan secara langsung Menyatakan data/unsur dan pernyataan yang akan 0-3
dibuktikan dalam bentuk simbol matematika.
Menyusun model matematika masalah dan pernyataan yang 0-3
akan dibuktikan
Mengidentifikasi proses/sifat/teorema matematika yang 0-3
termuat dalam premis menuju ke pernyataan bukti
Melaksanakan proses-proses matematika yang relevan 0-3
disertai dengan penjelasan/alasan untuk memperoleh
pernyataan bukti
Menyatakan kembali bukti ke dalam bentuk kalimat biasa 0-3
Page | 7
Sub-total (satu butir tes) 0-15
Penalaran deduktif: Tidak ada jawaban 0
Membuktikan secara tidak Menyatakan data/unsur yang diketahui dan pernyataan yang 0-3
langsung akan dibuktikan dalam bentuk simbol matematika
Memisalkan premis baru sebagai lawan dari yang akan 0-2
dibuktikan dalam bentuk simbol
Mengidentifikasi proses/sifat/teorema matematika yang 0-3
termuat dalam premis-premis untuk menuju ke pernyataan
bukti
Melaksanakan proses-proses matematika yang relevan 0-3
disertai dengan penjelasan/alasan untuk menolak kesimpulan
Menyatakan lawan dari kesimpulan sebagai pernyataan bukti 0-3
Sub total (satu butir tes) 0-15
Penalaran deduktif: Tidak ada jawaban 0
Membuktikan dengan induksi Menyatakan data/unsur yang diketahui dan pernyataan yang 0-3
matematik akan dibuktikan dalam bentuk (umum) simbol matematika
Mensubstitusikan n=1 (atau bilangan asli lain) ke dalam 0-2
pernyataan yang akan dibuktikan
Bila kebenaran pernyataan di tolak, proses pembuktian 0-3
berhenti dan pernyataan yang akan dibuktikan salah
Mensubstitusikan n=1 (atau bilangan asli lain) pernyataan 0-2
benar, proses diteruskan dengan memisalkan pernyataan
benar untuk bilangan asli k
Memeriksa kebenaran pernyataan untuk n=k+1. Bila terbukti 0-3
salah maka disimpulkan bahwa pernyataan asal adalah tidak
benar.
Bila pernyataan benar untuk n=k+1 maka pernyataan semula 0-2
terbukti benar
Sub total (satu butir tes) 0-15
Page | 8
D. Analisis Penilaian Penalaran Matematika di SD
Sulianto (2011:456) menyatakan penalaran merupakan suatu kegiatan, suatu
proses atau aktivitas berpikir untuk menarik kesimpulan atau membuat suatu pernyataan
yang kebenarannya telah dibuktikan atau diasumsikan sebelumnya. Seseorang dengan
kemampuan penalaran yang rendah akan selalu mengalami kesulitan dalam menghadapi
berbagai persoalan karena ketidakmampuan menghubungkan fakta-fakta untuk sampai
pada suatu kesimpulan.
Menurut Tukaryanto (2018) kemampuan penalaran matematika sangatlah
berpengaruh dengan proses pembelajaran matematika yang mereka ikuti. Karena peserta
didik yang mempunyai kemampuan penalaran yang baik akan mudah memahami materi
matematika dan sebaliknya peserta didik yang kemampuan penalaran matematikanya
rendah akan sulit memahami materi matematika. Kemampuan penalaran matematis
merupakan kemampuan yang sangat penting dan harus dilimiki peserta didik dalam
memecahkan masalah matematika (Hidayat dan Widodo, 2015:132). Hal tersebut
dikarenakan setiap permasalahan matematika harus diselesaikan dengan proses berpikir,
dan bernalar serta dilatih dengan memecahkan masalah matematika. Guru dapat mengkaji
kemampuan penalaran peserta didik dengan mengamati cara peserta didik memecahkan
masalah matematika. Melalui jawaban peserta didik yang bervariasi, guru dapat
membedakan dan mengklasifikasikan jawaban peserta didik sehingga diperoleh
gambaran sejauh mana kemampuan penalaran peserta didik dalam memecahkan masalah
matematika. Untuk mengukur penalaran matematis peserta didik diberikan soal yang
berpedoman pada aspek penalaran yaitu aspek memahami pengertian, berpikir logis,
memahami contoh, berpikir sistematis, berpikir konsisten, membuat alasan menentukan
strategi, berpikir deduksi, menentukan metode serta menarik kesimpulan (Sulianto, 2011:
454).
|9
DAFTAR PUSTAKA
Brodie, K, dkk. 2009. Teaching Mathematical Reasoning Secondary School Classroom. The
Open University.
Depdiknas. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta : Depdiknas
Permana, Y dan Sumarmo, U. 2007 Mengembangkan Kemampuan Penalaran dan Koneksi
Matematik Siswa SMA melalui Pembelajaran Berbasis Masalah. Education. 1(2), 116-
123.
Putri, D. K., Sulianto, J., & Azizah, M. 2019. Kemampuan Penalaran Matematis Ditinjau dari
Kemampuan Pemecahan Masalah. International Journal of Elementary Education, 3(3),
351-357.
| 10