You are on page 1of 28

Proposal Konjuring

(Konsultasi ONline, kunJUngan Rumah dan skrinING terintegrasi)


Tanggal pelaksanaan inovasi pelayanan publik : Senin, 4 Januari 2021
Kategori inovasi pelayanan public : Kesehatan

PERKESMAS
Merdeka (Meningkatkan Level Kemandirian dengan Pendekatan Keluarga) Konjuring

Ringkasan Proposal
Puskesmas Kelurahan Rambutan menetapkan visi, yaitu :

Menjadi Puskesmas Terbaik untuk mewujudkan Kelurahan Rambutan


yang sehat dan mandiri tahun 2022

Untuk mewujudkan visi tersebut, maka diterjemahkan kedalam misi yaitu :


 Berkomitmen dengan lintas sektor dalam upaya mencegah dan mengurangi resiko kesehatan
yang dihadapi individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat
 Menggerakkan dan bertanggung jawab terhadap pembangunan kesehatan
 Mendorong kemandirian hidup sehat bagi individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat
 Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang dapat diakses dan terjangkau oleh seluruh
masyarakat secara adil
 Menyelenggarakan kesehatan dengan memanfaatkan teknologi tepat guna yang sesuai
dengan kebutuhan pelayanan
 Mengintegrasikan dan mengkoordiansikan penyelenggaraan UKP dan UKM

Puskesmas Kelurahan Rambutan merupakan unit pelayanan tingkat pertama yang bertugas
melakukan upaya kesehatan perorangan dan masyarakat yang beradaptasi di masa pandemi,
melalui upaya promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif seperti : Deteksi awal penyakit, melakukan
terapi sesuai standar, mencegah komplikasi yang dilakukan Puskesmas bersama masyarakat dan
Lintas Sektoral terkait di wilayah Kelurahan Rambutan.
Masalah yang ditemukan saat ini adalah rendahnya Cakupan Perkesmas pada Penderita
Hipertensi di Puskesmas Kelurahan Rambutan tahun 2020 yang disebabkan oleh masih
rendahnya level kemandirian masyarakat yang ada di wilayah Kelurahan Rambutan dalam
proses pengobatannya. Penyebab terbesar yang ditemukan berdasarkan fishbone dan pemilihan
masalah berdasarkan USG, antara lain : kurangnya sosialisasi kepada masyarakat tentang
Perkesmas, kurang optimalnya peran dan dukungan lintas sektoral, dan kurangnya kesadaran
pasien dan keluarga.
Inovasi bersifat holistik dan adaptif dengan kondisi pandemi untuk menurunkan penuluran
Covid-19 dan tetap menyelengarakan pelayanan yang prima dengan melakukan konseling online,
kunjungan rumah, skrining, melakukan pendampingan pengobatan terapi sesuai standar, dan
penyuluhan kesehatan dalam tujuan untuk memandirikan individu serta keluarga. Inovasi
KONJURING berhasil meningkatkan level Kemandirian dari hanya 11 KK (Kepala Keluarga)
dengan level 4 pada periode Triwulan (TW) 4 di tahun 2020 menjadi 16 KK pada periode TW 2
tahun 2021.
Terjadi peningkatan Cakupan Perkesmas pada Penyakit Hipertensi di TW 2 tahun 2020
hanya 6 KK menjadi sebesar 19 KK di TW 2 tahun 2021.
Keywords : Perkesmas, konsultasi online, kunjungan rumah, skrining terintegrasi, Hipertensi,
Kemandirian

Sistem Informasi Inovasi Pelayanan Publik 3 Dicetak tanggal: 08-04-2021


Merdeka (Meningkatkan Level Kemandirian dengan Pendekatan Keluarga) Konjuring

1. Latar Belakang dan Tujuan


1.1 Rumusan Masalah Inovasi
1.1.1. Definisi Perkesmas
Pembangunan kesehatan sesuai Renstra, RPJMD DKI Jakarta 2017-2022 bertujuan dalam
meningkatkan penguatan GERMAS, SDGs kategori Kesehatan Target 3.4 yakni : mengurangi 1/3
angka kematian dini akibat PTM (Penyakit Tidak Menular) melalui pencegahan dan pengobatan.
Dengan dasar tersebut dan tren peningkatan PTM (khususnya Hipertensi yang makin meningkat)
dan menjadi komorbid utama Covid-19 pada penderita HT tidak terkontrol sehingga diperlukan
suatu inovasi yang membantu warga dan penderita memiliki kemandirian dalam berobat
khusunya pada penyakit degeneratif seperti Hipertensi yang berobat seumur hidup.
Perkesmas adalah perpaduan antara keperawatan dan kesehatan masyarakat dengan
dukungan peran serta aktif masyarakat mengutamakan pelayanan promotif dan preventif secara
berkesinambungan tanpa mengabaikan pelayanan kuratif dan rehabilitatif secara menyeluruh dan
terpadu, ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat untuk ikut meningkatkan
fungsi kehidupan manusia secara optimal, sehingga mandiri dalam upaya menghindari komplikasi
penyakitnya, dan terkontrol hipertensinya.
Adapun bentuk kegiatan Perkesmas antara lain:
a. Asuhan keperawatan pasien (prioritas) kontak Puskesmas yang berada di poliklinik
Puskesmas, posyandu;
b. Kunjungan rumah oleh perawat (home visit/home care) terencana, bertujuan untuk
pembinaan keluarga rawan kesehatan. Home visit adalah suatu bentuk pelayanan
kesehatan yang komprehensif bertujuan memandirikan pasien dan keluarganya, Ruang
Lingkup home visit yaitu memberi asuhan keperawatan secara komprehensif, melakukan
pendidikan kesehatan pada pasien dan keluarganya, mengembangkan pemberdayaan
pasien dan keluarga. Mekanisme pelayanan home visit:
1. Proses penerimaan kasus,
2. Proses pelayanan home visit,
3. Kunjungan perawat ke kelompok prioritas terencana (posyandu balita, panti
asuhan dan lain-lain)
c. Asuhan keperawatan pasien di puskesmas
1.1.2 Sasaran Perkesmas
Adapun yang menjadi sasaran program Perkesmas ini adalah seluruh masyarakat yang dapat
terbagi menjadi:
a. Individual khususnya individu risiko tinggi (risti): menderita penyakit, balita, lanjut usia
(lansia), masalah mental/jiwa;
b. Keluarga khususnya ibu hamil (bumil), lansia, menderita penyakit,masalah mental/jiwa;
c. Kelompok/Masyarakat berisiko tinggi, termasuk daerah kumuh, terisolasi, konflik, tidak
terjangkau pelayanan kesehatan. Fokus sasaran Perkesmas \ adalah keluarga rawan
kesehatan dengan prioritasnya adalah keluarga rentan terhadap masalah kesehatan (Gakin),
keluarga risiko tinggi (anggota keluarga bumil, balita, lansia, menderita penyakit).

Sistem Informasi Inovasi Pelayanan Publik 4 Dicetak tanggal: 08-04-2021


Merdeka (Meningkatkan Level Kemandirian dengan Pendekatan Keluarga) Konjuring

Tampak dari data Tabel 1.1 bahwa masalah pada SPM di Puskesmas Kelurahan Rambutan
nilai Hipertensi bernilai deviasi tertinggi.
Tabel 1.1. Identifikasi masalah di Puskesmas Kelurahan Rambutan berdasarkan SPM (Standar
Pelayanan Minimal) pada bulan Januari- Desember tahun 2020
Target Capaian
Januari- % Kum.
Jenis Pelayanan % Dev % Dev
Desember % Dev
Capaian
Tahun 2020
Pelayanan Kesehatan
2118 100% 54,70% 45 35 35
Penderita HT
Pelayanan Kesehatan Pada Usia
3490 100% 60,90% 39 31 66
Lanjut
Pelayanan Kesehatan Usia
4953 100% 76% 24 19 85
Pendidikan Dasar
Pelayanan Kesehatan Pada Usia
21210 100% 81,24% 19 15 100
Produktif
Total 127    

Sehingga dapat dibuat diagram Pareto dari identifikasi masalah Puskesmas Kelurahan
Rambutan pada bulan Januari - Desember tahun 2020.
Diagram 1.1. Diagram Pareto Identifikasi Masalah

Pelayanan Pelayanan Pelayanan Kesehatan Pelayanan


Kesehatan Penderita Kesehatan Pada Usia Pendidikan Kesehatan Pada
HT Usia Lanjut Dasar Usia Produktif

Terdapat data dari Cakupan Perkesmas pada Penderita Hipertensi Puskesmas Kelurahan
Rambutan, tingkat kemandirian pasien Hipertensi dalam berobat di Puskesmas Kelurahan
Rambutan yang masih rendah, tingkat kemandirian level 4 hanya dimiliki 11 KK, seperti pada tabel
1.2 dibawah ini.

Sistem Informasi Inovasi Pelayanan Publik 5 Dicetak tanggal: 08-04-2021


Merdeka (Meningkatkan Level Kemandirian dengan Pendekatan Keluarga) Konjuring

Tabel 1.2. Indikator Tingkat Kemandirian Penderita Hipertensi di Wilayah Kelurahan Rambutan,
berdasarkan data Cakupan Perkesmas di bulan Januari - Desember tahun 2020
No Indikator Jumlah KK
1 Menerima Petugas Puskesmas 63
2 Menerima Yankes sesuai Rencana 63
3 Menyatakan Masalah Kesehatan secara benar 60
4 Memanfaatkan faskes sesuai anjuran 60
5 Melaksanakan perawatan sederhana sesuai anjuran 60
6 Melaksanakan tindakan pencegahan secara aktif 47
7 Melaksanakan tindakan promotif secara aktif 11

Diagram 1.2. Perbandingan Indikator 1 sampai 7 dalam menilai Kemandirian dari Cakupan Perkesmas
Pada Penderita Hipertensi

Diagram 1.3. Tingkat Kemandirian Pasien Hipertensi dari Cakupan Perkesmas


pada Januari-Desember tahun 2020
Tingkat Kemandirian Target Capaian

Level 4 63 KK 11 KK

Didapatkan data dari TW 4 tahun 2020 dari SPM pada penyakit Hipertensi yang cukup
rendah, dan didapatkan tingkat kemandirian penderita hipertensi dari data Cakupan Perkesmas dan
pada tahun yang sama juga rendah, sehingga didapatkan masalahnya adalah :
“Rendahnya Tingkat Kemandirian Penderita Hipertensi pada Cakupan Perkesmas di
Wilayah Kelurahan Rambutan”

1.2 Gagasan dari Inovasi


Gagasan inovasi untuk mengatasai masalah tersebut adalah membuat inovasi
KONJURING (Konsultasi ONline, kunJUngan Rumah dan skrinING terintegrasi) dan mengambil
tema :

Sistem Informasi Inovasi Pelayanan Publik 6 Dicetak tanggal: 08-04-2021


Merdeka (Meningkatkan Level Kemandirian dengan Pendekatan Keluarga) Konjuring

Meningkatkan Tingkat Kemandirian Penderita Hipertensi pada Cakupan


Perkesmas dengan Pendekatan Keluarga di Wilayah Puskesmas Kelurahan
Rambutan

1.3 Tujuan dari inovasi Konjuring adalah sebagai berikut :


1. Meningkatkan level kemandirian KK (Keluarga & penderita Hipertensi dalam
pengobatannya) melalui pendekatan keluarga di wilayah Kelurahan Rambutan;
2. Meningkatkan Cakupan Perkesmas pada penyakit Hipertensi;
3. Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kemandirian keluarga;
4. Meminimalkan risiko komplikasi akibat PTM (Penyakit Tidak Menular);
5. Meminimalkan risiko komplikasi akibat PM (Penyakit Menular); dan
6. Mengoptimalkan Kerjasama lintas sektoral terkait.

1.4 Kelompok masyarakat atau populasi yang mendapatkan manfaat atau


menjadi target inovasi:
Kelompok/Masyarakat berisiko tinggi, termasuk daerah kumuh, terisolasi, konflik, tidak
terjangkau pelayanan kesehatan. Fokus sasaran Perkesmas adalah keluarga rawan kesehatan
dengan prioritasnya adalah keluarga rentan terhadap masalah kesehatan (Gakin), keluarga
risiko tinggi.

Tabel 1.4 Data Kemiskinan Wilayah DKI Jakarta


No Wilayah DKI Persentase keluarga Miskin
1 Jakarta Barat 1,02%
2 Jakarta Pusat 1,71%
3 Jakarta Utara 2,76%
4 Jakarta Selatan 2,86%
5 Jakarta Timur 3,46%
Sumber Data: Dinas Sosial Tahun 2019

Tabel 1.5 Data Kemiskinan Wilayah Rambutan Total


NO Wilayah Rambutan Jumlah Gakin
1 RW 01 89 KK
2 RW 02 41 KK
3 RW 03 72 KK
4 RW 04 42 KK
5 RW 05 51 KK
6 RW 06 86 KK
TOTAL 381 KK
Sumber Data : Laporan Tahunan Kelurahan Rambutan Tahun 2019

Sistem Informasi Inovasi Pelayanan Publik 7 Dicetak tanggal: 08-04-2021


Merdeka (Meningkatkan Level Kemandirian dengan Pendekatan Keluarga) Konjuring

1.5. Analisis akar masalah


Diagram 1.3. Fishbone Akar masalah Inovasi KONJURING

Tabel 1.6. Pemilihan Urgency, Seriousness, dan Growth dari akar masalah
No Masalah U S G Total %
1 Kurangnya sosialisasi tentang pemanfaatan 3 2 2 7 5,5
Fasyankes
2 Kurangnya informasi tentang kesehatan 3 2 2 7 5,5
3 Kurangnya TOT di antara petugas 3 4 4 11 9
4 Kurangnya kesadaran pasien & keluarga 5 4 5 14 11
5 Belum adanya SOP Perkesmas di masa 3 3 3 9 7
Pandemi
6 Kurangnya sosialisasi Perkesmas 5 5 5 15 12
7 Belum terdapatnya bahan KIE yang mudah 3 3 2 8 6
diakses dan menarik
8 Belum adanya sistem pendataan yang efisien 3 2 1 6 5
dan tidak mudah rusak
9 Kurangnya wadah komunikasi 5 4 4 13 10
10 Belum secara optimal tersedia alkes khusus 3 3 4 10 8
layanan Perkesmas
11 Kurangnya peran dan dukungan lintas sektoral 5 5 5 15 12
12 Kurangnya promosi kesehatan di lingkungan 4 4 4 12 9,5
masyarakat
Total 127

Sistem Informasi Inovasi Pelayanan Publik 8 Dicetak tanggal: 08-04-2021


Merdeka (Meningkatkan Level Kemandirian dengan Pendekatan Keluarga) Konjuring

Sehingga ditemukan akar masalah dominan yakni:


 Kurangnya sosialisasi Perkesmas,
 Kurangnya peran dan dukungan lintas sektoral,
 Kurangnya kesadaran pasien dan keluarga,

Sistem Informasi Inovasi Pelayanan Publik 9 Dicetak tanggal: 08-04-2021


Merdeka (Meningkatkan Level Kemandirian dengan Pendekatan Keluarga) Konjuring

2. Kesesuaian Kategori (5%)


Inovasi KONJURING (Konsultasi Online, Kunjungan Rumah, Skrining Terintegrasi)
merupakan inovasi di bidang kesehatan yang memberikan kemudahan dalan layanan Perkesmas.
Puskesmas dapat memonitoring kesehatan keluarga, keluarga dan pasien memahami masalah
penyakitnya, dapat mandiri dalam pengobatan, sehingga tujuan Visi nomor 2 (Pembangunan
SDM) Pemerintahan Jokowi-Ma’aruf Amin untuk Indonesia 2019-2024, Renstra-RPJMD DKI
Jakarta 2017-2022 untuk penyakit tidak menular/PTM dapat terwujud. Beberapa dasar regulasi
yang mendukung inovasi yakni :
a. Pedoman Penyelenggaraan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga,
peran Puskesmas dalam pembangunan kesehatan (Permenkes Nomor 39 tahun 2016)
“Berdasarkan prinsip kemandirian masyarakat, Puskesmas mendorong kemandirian
hidup sehat bagi individu, keluarga, dan kelompok/masyarakat melalui pemberdayaan
masyarakat. Pemberdayaan adalah segala upaya fasilitasi yang bersifat noninstruktif, guna
meningkatkan pengetahuan dan kemampuan individu, keluarga, dan kelompok/masyarakat
agar dapat mengidentifikasi masalah yang dihadapi dan potensi yang dimiliki, serta
merencanakan dan melakukan pemecahan masalah tersebut dengan memanfaatkan
potensi yang ada.”

b. Riskesda 2018
Menurut data Riskesdas 2018 kasus PTM yang meningkat dibandingkan data Riskesdas
2013, antara lain kanker, stroke, penyakit ginjal kronis, diabetes melitus dan hipertensi.
Tahun 2017 menurut data IHME (International Health Metrics Monitoring and Evaluation)
penyebab kematian di Indonesia ialah:
1. Stroke
2. Penyakit Jantung Iskemik
3. Diabetes
4. Tuberkulosis
5. Sirosis

Gambar 2.1. Prevalensi Hipertensi dari Laporan Provinsi DKI Jakarta Riskesdas 2018

Sistem Informasi Inovasi Pelayanan Publik 1 Dicetak tanggal: 08-04-2021


Merdeka (Meningkatkan Level Kemandirian dengan Pendekatan Keluarga) Konjuring

Gambar 2.2. Proporsi Minum Obat Anti Hipertensi dari Laporan Provinsi DKI Jakarta
Riskesdas 2018

Sistem Informasi Inovasi Pelayanan Publik 1 Dicetak tanggal: 08-04-2021


Merdeka (Meningkatkan Level Kemandirian dengan Pendekatan Keluarga) Konjuring

3. Kontribusi terhadap Capaian Nasional Sustainable


Development Goals (SDGs)/Tujuan Pembangunan Berkelanjutan
(TPB)
Inovasi konjuring sejalan dengan Nasional Sustainable Development Goals (SDGs) yaitu :

1. Menjamin kehidupan yang sehat dan meningkatkan kesejahteraan seluruh penduduk


semua usia dan sesuai dengan (pilar social, tujuan ke 3)

2. Sejalan dengan Sasaran Nasional RJPMN Tahun 2015-2019 yang dirumuskan menjadi
sembilan agenda prioritas (nawacita) salah satunya adalah meningkatkan kualitas
hidup manusia.

3. Mencapai cakupan kesehatan universal, termasuk perlindungan risiko keuangan, akses


terhadap pelayanan kesehatan dasar yang baik, dan akses terhadap obat-obatan dan
vaksin dasar yang aman, efektif, berkualitas, dan terjangkau bagi semua orang.
(Perpres Nomor 59 Tahun 2017)

Gambar 3.1. Kesesuaian Inovasi dengan SDGs


TARGET INDIKATOR KETERANGAN

3.4 Pada tahun 2030, mengurangi hingga 3.4.1 Kematian akibat Indikator global
sepertiga angka kematian dini akibat PTM, penyakit yang akan
melalui pencegahan dan pengobatan, serta kardiovaskuler, dikembangkan
meningkatkan kesehatan mental dan kanker, diabetes dan memiliki
kesejahteraan atau penyakit proksi
pernapasan kronis

3.4.1 Prevalensi tekanan Indikator


.(b) darah tinggi nasional

3.b Mendukung penelitian dan 3.b.3 Proporsi fasilitas Indikator


pengembangan vaksin dan obat PM dan * kesehatan dengan nasional yang
PTM yang terutama berpengaruh terhadap paket obat essensial sesuai dengan
negara berkembang, menyediakan akses yang tersedia dan indikator global

Sistem Informasi Inovasi Pelayanan Publik 1 Dicetak tanggal: 08-04-2021


Merdeka (Meningkatkan Level Kemandirian dengan Pendekatan Keluarga) Konjuring

terhadap obat dan vaksin dasar yang terjangkau secara


terjangkau, sesuai dengan Doha, Declaration berkelanjutan
tentang the TRIPS Agreement and Public
Health, yang menegaskan hak negara
berkembang untuk menggunakan secara
penuh ketentuan dalam Kesepakatan atas
Aspek-Aspek Perdagangan dari Hak
Kekayaan Intelektual terkait keleluasaan
untuk melindungi kesehatan masyarakat,
untuk melindungi kesehatan masyarakat, dan
khususnya, menyediakan akses obat bagi
semua

4. Deskripsi Inovasi
Puskemas Kelurahan Rambutan membentuk Tim Gugus yang melahirkan inovasi
KONJURING ”Konsultasi Online, KunJUngan Rumah, dan skrinING terintegrasi” yang mulai
berjalan dari tingkat RW dengan berbagai aksi, antara lain :
Tabel 4.1. Kegiatan Inovasi berdasarkan Akar Masalah
N AKAR SOLUSI HASIL
PERBAIKAN
O MASALAH TERPILIH PERBAIKAN

Memahami
Kurangnya Melakukan Mengikuti
tentang
Sosialisasi diskusi tentang webinar tentang
1 layanan
Perkesmas layanan layanan
Perkesmas
Perkesmas Perkesmas

Maret 2021
Maret 2021 Tersosialisas
ikannya
Melakukan pelayanan
Kurangnya Melakukan sosialisasi Perkesmas
peran dan sosialisasi pelayanan pada lintas
dukungan pelayanan Perkesmas sektoral dan
2
lintas sektoral Perkesmas pada pada lintas terlaksanany
lintas sektoral dan sektoral dan a
penggalangan penggalangan penggalanga
komitmen komitmen n komitmen

Berkoordinasi April 2021


Melakukan dengan kader  
koordinasi untuk Terkoordinas
dengan kader mengedukasi inya kader
 
untuk dan terkait
3
mengedukasi dan pemantauan kegiatan
 
pemantauan kesehatan KONJURING
kesehatan pasien pasien dengan bersama Tim
dengan prinsip prinsip KOMPAKS
Kurangnya memandirikan memandirikan

Sistem Informasi Inovasi Pelayanan Publik 1 Dicetak tanggal: 08-04-2021


Merdeka (Meningkatkan Level Kemandirian dengan Pendekatan Keluarga) Konjuring

kesadaran pasien dan


pasien dan keluarga, serta
keluarga membuat bitly
dalam menilai
pasien dan
kemandirian
keluarga
pasien
https://bit.ly/
Perkesmas-
Rambutan-2021

TIM KOMPAKS
Melakukan Terlaksanan
 
konsultasi ya
TIM KOMPAKS
online, pelayanan
Melakukan
kunjungan konsultasi
pelayanan
rumah, dan online,
konsultasi
skrining sesuai kunjungan
online,
14rotocol rumah, dan
kunjungan
kesehatan ke skrining
rumah, dan
berbagai lokasi sesuai
skrining sesuai
 Membentuk protokol
14rotocol
asuhan kesehatan
kesehatan ke
keperawatan ke berbagai
berbagai lokasi
individu dan lokasi
keluarga :
April 2021
https://forms.gle
/yzGjhpbkVCjd1
FBSA
Maret, April 2021
Melakukan
Tersosialisas
Melakukan pertemuan
ikannya
komunikasi dengan kader
pelayanan
dengan kader terkait kegiatan
PERKESMA
terkait tentang pendampingan
S selama
pelayanan kader
pandemic
PERKESMAS
covid 19
Kurangnya selama pandemi
kepada
Wadah covid 19
kader
Komunikasi
4

April 2021
Membuat
Membentuk WAG whatsapp grup Memudahka
bersama kader bersama kader n komunikasi
dalam untuk yang efektif
memudahkan mempermudah antara
komunikasi komunikasi petugas dan
dengan kader kader

Menyebarkan April 2021


informasi sesuai
media KIE Menyebarkan Tersebarnya
  Kurangnya Kemenkes media KIE informasi
5 promosi tentang Hipertensi Kemenkes kepada
kesehatan di kepada lintas melalui virtual masyarakat
lingkungan sektoral dalam
masyarakat pertemuan virtual
Melakukan Tersebarnya

Sistem Informasi Inovasi Pelayanan Publik 1 Dicetak tanggal: 08-04-2021


Merdeka (Meningkatkan Level Kemandirian dengan Pendekatan Keluarga) Konjuring

informasi
sosialisasi Mengadakan kepada
tentang Hipetensi Pertemuan pengunjung
dengan kader dengan Kader di
Puskesmas
Juni 2021

Kurangnya Melakukan
TOT diantara diskusi dengan
Tersosialisas
petugas Melakukan TOT tim KOMPAKS
6 inya
petugas terkait
pelayanan
pelayanan
Perkesmas
Perkesmas
Agustus 2021

Maret 2021
Belum secara
optimal Melakukan
Tersedianya
tersedia alkes koordinasi Melaksanakan
alkes sesuai
khusus dengan bagian koordinasi
7 yang
layanan alkes untuk dengan bagian
dibutuhkan
perkesmas melakukan alkes
saat kegiatan
permintaan

Belum adanya Berdiskusi


SOP Melakukan dalam Terbentuknya
Perkesmas di diskusi dalam membuat SOP
  masa membuat SOP SOP KONJURING
Pandemi KONJURING KONJURING bersama Tim
bersama Tim bersama Tim KOMPAKS
KOMPAKS KOMPAKS selama
selama pandemi selama Agustus 2021 pandemi
pandemi
Mensosialisa
Tersosialisasik
Melakukan sikan SOP
annya SOP
sosialisasi SOP KONJURING
8 KONJURING
ke Tim pada Tim
pada Tim
KOMPAKS terkait KOMPAKS di
KOMPAKS di
Pelaksanaan masa
masa pandemi
KONJURING pandemic
Agustus 2021

Mei 2021
Melakukan
Belum
promosi
terdapatnya
kesehatan Menyebarkan Tersebarnya
bahan KIE
tentang Hipertensi media KIE informasi
yang mudah
9 ke masyarakat Kemenkes kepada
diakses
umum melalui social masyarakat
( IG: media
puskesmas.ramb
utan)
10 Meningkatkan Penyuluhan Memahami
Promosi Kesehatan saat Juni 2021 tentang
Kurangnya Kesehatan PSN, masalah-
Informasi dengan tepat Vaksinasi, dan masalah
tentang diRakor kesehatan

Sistem Informasi Inovasi Pelayanan Publik 1 Dicetak tanggal: 08-04-2021


Merdeka (Meningkatkan Level Kemandirian dengan Pendekatan Keluarga) Konjuring

Kesehatan yang sering


timbul
dimasyaraka
t

Memahami
Juni 2021 tentang
Kurangnya Fungsi-
sosialisasi Fungsi
tentang Januari 2021 Puskesmas
pemanfaatan
Fasyankes Penyuluhan
Meningkatkan Kesehatan saat
Penjelasan PSN,
11
Fungsi Vaksinasi,Rako
Puskesmas r dan layanan
dalam gedung

Mei 2021 Terlaksanan


ya
TIM KOMPAKS
Belum adanya pelayanan
Melakukan
system -Membuat konsultasi
pelayanan
pendataan asuhan online,
konsultasi
yang efisien keperawatan kunjungan
online,
dan tidak individu dan rumah, dan
kunjungan
12 mudah rusak keluarga dengan skrining
rumah, dan
link: sesuai
skrining sesuai
https://forms.gle/y protokol
protokol
zGjhpbkVCjd1FB kesehatan
kesehatan ke
SA ke berbagai
berbagai lokasi
lokasi

Sistem Informasi Inovasi Pelayanan Publik 1 Dicetak tanggal: 08-04-2021


Merdeka (Meningkatkan Level Kemandirian dengan Pendekatan Keluarga) Konjuring

5. Inovatif (Kebaruan, Nilai Tambah, atau Keunikan)


Puskemas Kelurahan Rambutan membentuk Tim Gugus yang melahirkan inovasi
KONJURING ”Konsultasi Online, KunJUngan Rumah, dan skrinING terintegrasi” yang mulai
berjalan dari tingkat RW memiliki keunikan, yakni :
1. Layanan kesehatan yang memiliki tujuan memandirikan pasien, bukan sekedar
memberikan pengobatan, cukup jarang, karena memandirikan pasien bukanlah hal yang
mudah, dan juga butuh waktu dalam mencapai hasilnya;
2. Inovasi KONJURING tidak mungkin berdiri sendiri dalam memberikan layanan yang
prima, butuh dukungan dan kerja sama lintas sektoral dan program yang berkelanjutan,
dengan adanya MOU/Komitmen bersama, penginputan inovasi dalam RUK, dokumen
SOP, SK maka keberlanjutan inovasi dapat ditunjang dengan dukungan optimal dari
lintas sektoral dan program;
3. Layanan KONJURING terdiri dari Kunjungan Rumah dengan protokol kesehatan, yang
memiliki peran besar pada pasien-pasien Hipertensi yang lost to follow up, khawatir ke
FKTP, dan memiliki masalah pergerakan untuk tetap mendapatkan layanan prima;

Kunjungan rumah warga penderita Hipertensi dan komplikasinya, dengan


protokol kesehatan, dalam memberikan layanan kesehatan yang prima
Melakukan
Sistem Informasi Inovasi zoom
Pelayanan Publik menyebarkan
informasi
1 dan melalui WAG Dicetak tanggal: 08-04-2021
bersama pasien dan kader
Merdeka (Meningkatkan Level Kemandirian dengan Pendekatan Keluarga) Konjuring

6. Transferabilitas (Sifat dapat diterapkan pada


konteks/tempat lain)
Inovasi konjuring merupakan inovasi yang baru muncul tahun 2021 di masa pandemi,
dengtan berbagai adaptasi dan modifikasi layanan serta petugas selama pandemi. Puskesmas
Kelurahan Rambutan membuat inovasi bertujuan supaya pelaksanaan Perkesmas tetap berjalan
dengan baik melalui metode konsultasi online, kunjungan rumah dan skrining terintegrasi dengan
tetap mempertahankan protokol kesehatan. Dengan terlaksananya layanan Perkesmas
diharapkan bisa meningkatkan level kemandirian masyarakat, menunjang nilai Indeks Keluarga
Sehat (IKS) yang sehat dan meningkatkan cakupan Perkesmas pada penyakit Hipertensi di
wilayah Kelurahan Rambutan.
Inovasi ini sangat mudah untuk di replikasi, beberapa faktor pendukung transferabilitas
inovasi KONJURING, yaitu :
 Mudah digunakan pada layanan di UKPD lain, ada FKTP yang sudah memiliki
layanan edukasi menggunakan mobile broadband, terintegrasi dengan program
KPLDH (PIS-PK),
 Meningkatkan kemandirian pasien dan keluarga dapat menurunkan tingkat
komplikasi penyakit yang segaris dengan beban biaya BPJS, dan kualitas hidup
pasien (contoh: pasien stroke) serta keluarganya,
 Penyakit hipertensi merupakan penyakit yang membutuhkan pengobatan seumur
hidup, sehingga kemandirian, pengetahuan, dan kepedulian pasien serta
keluarga sangat dibutuhkan,
 Transfer knowledge yang secara berkala dilakukan,
 Inovasi ini cukup sesuai di terapkan di masa pandemi, sehingga transferabilitas
inovasi KONJURING, sangat sesuai dilakukan oleh UKPD/FKTP lainnya.

Sistem Informasi Inovasi Pelayanan Publik 1 Dicetak tanggal: 08-04-2021


Merdeka (Meningkatkan Level Kemandirian dengan
Pendekatan Keluarga) Konjuring

7. Sumber daya
Inovasi Konjuring didukung dengan berbagai sumber daya, yakni :

Tabel 7.1. Sumber daya Internal dan Eksternal Inovasi KON JURING
No SDM Peran
INTERNAL
1. Dokter Melakukan layanan pemeriksaan dan tatalaksana secara holistik pasien
hipertensi dengan komplikasinya, merujuk bila dibutuhkan sarana lebih
baik
2. Bidan Melakukan edukasi dan komunikasi dengan kader, keluarga pasien, dan
pasien
3. Dokter Gigi Melakukan edukasi dan komunikasi dengan kader, keluarga pasien, dan
pasien
4. Ahli Gizi Memantau dan mengedukasi gizi keluarga dalam menghindari risiko
Hipertensi dan pasien dalam mengontrol sakitnya
5. Tim IT Sebagai penanngungjawab jaringan internet, layanan mobile broadband
untuk komunikasi
6. Kepala Membuat kebijakan untuk pelaksanbaan program
Puskesmas
EKSTERNAL
1 Camat Ciracas Membatnu dalam mendorong warganya untuk melaksanakan GERMAS
2 Lurah Mengkoordinasikan kegiatan inovasi dengan berbagai lintas sektoral
Rambutan terkait dan tokoh masyarakat
3 Kader Membantu inovasi dalam memantau kemandirian pasien, dan
mengedukasi keluarga
LANGKAH STRATEGIS MENGOPTIMALKAN SUMBER DAYA
1 Tim Inovasi Melakukan TOT berkala kepada petugas di Puskesmas
2 PJ UKM dan Melakukan Monev berkala dalam perbaikan Inovasi dan siklus PDCA
UKP Inovasi
3 Manajerial Membantu Inovasi dalam perencanaan RUK/RPK, keuangan atau
anggaran yang dibutuhkan inovasi sesuai sumber dana kegiatan dari
BLUD, mendukung dalam penyediaan alkes untuk kegiatan pemeriksaan
kesehatan
4 Lintas Sektoral Melakukan Lokmin Triwulanan bersama lintas sektoral dalam
mengevaluasi Inovasi dan perbaikannya
MEMASTIKAN KERBELANJUTAN SUMBER DAYA YANG DIGUNAKAN

Sistem Informasi Inovasi Pelayanan Publik 1 Dicetak tanggal: 08-04-2021


Merdeka (Meningkatkan Level Kemandirian dengan
Pendekatan Keluarga) Konjuring

1 Dengan membuat SK, SOP, RUK, dan RPK yang akan disahkan oleh Kepala Puskesmas,
dan mengevaluasi kegiatan setiap tahun untuk bahan perencanaan tahun berikutnya

Sistem Informasi Inovasi Pelayanan Publik 2 Dicetak tanggal: 08-04-2021


Merdeka (Meningkatkan Level Kemandirian dengan
Pendekatan Keluarga) Konjuring

8. Strategi Keberlanjutan
Strategi institusional yang dilakukan oleh Puskesmas Kelurahan Rambutan adalah :
 Membuat Surat Keputusan (SK) Kepala Puskesmas Kecamatan Ciracas tentang Tim
Perkesmas
 Membuat Surat Keputusan (SK) Kepala Puskesmas Kecamatan Ciracas tentang
pembentukan tim GKM Merdeka Konjuring
 Membuat alur pelayanan Perkesmas

Strategi sosial yang dilakukan oleh Puskesmas Kelurahan Rambutan adalah :


 Koordinasi dengan RW se Kelurahan Rambutan dilakukan melalui WA dan pertemuan
langsung
 Pertemuan petugas dengan lintas sektoral dalam mensosialisasikan hasil kegiatan
conjuring
 Membentuk MOU/Komitmen pelaksanaan Inovasi KONJURIN dengan lintas sektoral
 Koordinasi dengan Lurah dan lintas sektoral terkait saat minlok triwulanan, pertemuan
yang diadakan baik di dalam maupun di luar puskesmas
 Koordinasi berkala dengan lintas program terkait, seperti saat rapat tim, minlok bulanan
dan triwulanan.
 Masyarakat umum seperti tokoh masyrakat dan lintas sektoral terkait juga ikut dilibatkan,
dipaparkan dengan media KIE, seperti: bitly. konjuring, leaflet penyuluhan
 Integrasi dengan semua layanan puskesmas seperti KPLDH Penyakit Tidak Menular,
Penyakit Menular, Promosi Kesehatan, Kesling, Gizi, Kesehatan Ibu dan Anak

Strategi manajerial yang dilakukan oleh Puskesmas Kelurahan Rambutan adalah :


 Membuat SOP layanan Perkesmas selama pandemi
 Membuat SOP Konjuring
 Perencanaan Alkes, dan RUK

Sistem Informasi Inovasi Pelayanan Publik 1 Dicetak tanggal: 08-04-2021


Merdeka (Meningkatkan Level Kemandirian dengan
Pendekatan Keluarga) Konjuring

9. Evaluasi (20%)
9.1 dan 9.2 Evaluasi Secara Internal dan Eksternal serta Metode Pelaksanaan
Evaluasi
Melakukan pertemual internal instansi maupun eksternal (metode, waktu dan indikator
kinerja yang digunakan) briefing (2x seminggu, selasa dan kamis), minlok per bulan, minlok lintor
per triwulan
Tabel 9.1. Keterlibatan Faktor Internal dan Eksternal dalam Melakukan Evalausi

Instansi Keterangan

Kasatpel UKM dan UKP Melalui pertemuan virtual laporan bulanan UKM dan UKP

Mutu Mutu melakukan audit internal terhadap pelaksanaan pelayanan


Perkesmas

Kepala Puskesmas Kepala Puskesmas memantau indikator kinerja melalui Minlok


Bulanan

Program Perkesmas Pj Perkesmas Puskesmas memantau capaian Perkesmas melalui


laporan bulanan

Kader Kesehatan Melalui rapat koordinasi kader posyandu tingkat kelurahan yang

Sistem Informasi Inovasi Pelayanan Publik 1 Dicetak tanggal: 08-04-2021


Merdeka (Meningkatkan Level Kemandirian dengan
Pendekatan Keluarga) Konjuring

dilakukan secara virtual setiap bulan.

Lintas Sektor (Lurah, Melalui mini lokakarya triwulanan bersama seluruh lintas sektor di
Tokoh Masyarakat) wilayah Rambutan

9.3 Hasil Evaluasi


Sebelum Inovasi KONJURING :
 Tingkat kemandirian pasien rendah, tidak adanya sistem pemantauan,
 Lintas sektoral kurang memperhatikan pentingnya tingkat kemandirian pasien,
 Belum terdapatnya layanana bitly dalam memantau Asuhan Keperawatan Individu dan
Kemandirian pasien
Sesudah Inovasi KONJURING :
Terjadinya peningkatan Tingkat Kemandirian pasien Hipertensi seperti apda tabel 9.2
Diagram 9.1. Inovasi Konjuring berhasil meningkatkan level kemandirian dari 7,01 % menjadi 27,01%

Diagram 9.2. Perbandingan Cakupan Penyakit Hipertensi pada Perkesmas Sebelum dan Sesudah
Inovasi

Sistem Informasi Inovasi Pelayanan Publik 1 Dicetak tanggal: 08-04-2021


Merdeka (Meningkatkan Level Kemandirian dengan
Pendekatan Keluarga) Konjuring

Data Sebelum Inovasi Berdasarkan Cakupan Perkesmas pada Penyakit Hipertensi tahun 2020,
sedangkan sesudah inovasi didapatkan dari data TW 1 dan TW 2 tahun 2021

Diagram 9.3. Perbandingan Kunjungan Rumah data TW 4 tahun 2020 dan TW 2 tahun 2021

Diagram 9.4. Perbandingan Tingkat Kemandirian data TW 4 tahun 2020 dan TW 2 tahun 2021
Penyakit Hipertensi

Tabel 9.2. QCSDM

Sistem Informasi Inovasi Pelayanan Publik 1 Dicetak tanggal: 08-04-2021


Merdeka (Meningkatkan Level Kemandirian dengan
Pendekatan Keluarga) Konjuring

Faktor Kondisi Sebelumnya Sasaran/Target Aktual

Peningkatan Level Peningkatan Peningkatan


Level Kemandirian Keluarga
Kemandirian Keluarga Level Kemandirian
Quality PENDERITA HT 7,01% di
sebesar 15 % di TW 2 Keluarga sebesar 27,1% di
TW 4 Tahun 2020
tahun 2021 TW 2 tahun 2021
Menurunkan biaya Menurunkan biaya
Tingginya biaya pengobatan, pengobatan Rp. 0 dengan pengobatan Rp. 0 dengan
INA CBG’s pembiayaan deteksi dini, edukasi deteksi dini, edukasi
teratas Rp. 12,1 triliun pada kepada masayrakat lewat kepada masayrakat lewat
2014-2016 pada HT skrining, dan kader dalam skrining, dan kader dalam
usaha preventif usaha preventif
Cost Data BPJS kesehatan tahun Menurunkan biaya
Menurunkan biaya
2019, penyakit jantung pengobatan komplikasi
pengobatan komplikasi dari
menghabiskan Rp 11,8 dari HT Rp. 0 dengan
HT Rp. 0 dengan deteksi
triliun sebanyak 14,3 juta deteksi dini, pengobatan
dini, pengobatan sesuai
kasus; penyakit stroke yaitu sesuai standar, dan
standar, dan pemantauan
2,3 juta kasus dengan biaya pemantauan dengan
dengan bantuan kader
Rp. 2,9 triliun bantuan kader
14,56% Penderita Hipertensi
0% Penderita Hipertensi 0% Penderita Hipertensi
tidak meminum obat (data
Health yang tidak sama sekali yang tidak sama sekali
laporan Provinsi DKI Jkaarta
meminum obat meminum obat
Riskesda 2018)
Peningkatan Cakupan
Cakupan Perkesmas pada
Cakupan Perkesmas pada Perkesmas pada
penderita HT di TW 1 dan 2
penderita HT di TW 1 dan 2 penderita HT di TW 1 dan
Tahun 2021 sebanyak 48
Tahun 2020 sebanyak 11 KK 2 Tahun 2021 sebanyak
Delivery KK
38 KK
Sebanyak 52 terduga TB Sebanyak 52 terduga TB
Sebanyak 117 terduga TB
terskrining di TW 2 tahun terskrining di TW 2 tahun
terskrining di tahun 2020
2021 2021
Level kemandirian Level kemandirian
keluarga penderita HT keluarga penderita HT
tahun 2020 : Peningkatan Level tahun 2021 :
Kemandirian 1 : 3 KK Kemandirian Keluarga Kemandirian 1 : 0 KK
Morale
Kemandirian 2 :13 KK Penderita HT sebesar 15 Kemandirian 2 :3 KK
Kemandirian 3 : 36 KK % di TW 2 tahun 2021 Kemandirian 3 : 16 KK
Kemandirian 4 : 11 KK Kemandirian 4 : 16 KK

Sistem Informasi Inovasi Pelayanan Publik 1 Dicetak tanggal: 08-04-2021


Merdeka (Meningkatkan Level Kemandirian dengan
Pendekatan Keluarga) Konjuring

9.4 Tindak Lanjut Hasil Evaluasi


Melakukan Monev berkala untuk perbaikannya Inovasi KONJURING
Tabel 9.3 Tindak Lanjut dari Hasil Evaluasi

No Evaluasi Tindak lanjut

1 Meningkatkan level kemandirian keluarga setiap bulan Evalusi internal external berkala
Transferabilitas akan diperluas terhadap masalah Mapping area, jadwal, target
2
kesehatan lain (Lampiran)

9.5. Penyesuaian Layanan di Masa Pandemi Covid-19

Sistem Informasi Inovasi Pelayanan Publik 1 Dicetak tanggal: 08-04-2021


Merdeka (Meningkatkan Level Kemandirian dengan
Pendekatan Keluarga) Konjuring

10. Keterlibatan pemangku kepentingan

Tabel 10.1. Analisis SWOT


STRENGTH WEAKNESS
1. Memiliki fasilitas kesehatan tingkat pertama 1. Sistem koordinasi belum efektif
2. Memiliki petugas kesehatan yang kompeten 2. Tingginya beban kerja
3. Memiliki layanan langsung kepada 3. Jumlah SDM yang terbatas
masyarakat

OPPORTUNITY THREATS
1. Didukung oleh kader kesehatan 1. Pengetahuan masyarakat akan
2. Didukung oleh tokoh masyarakat kesehatan rendah
3. Didukung oleh pihak lain terkait kesehatan 2. Pola hidup masyarakat kurang sehat

Tabel 10.2. TOWS Matriks


STRENGTH (S) WEAKNESS (W)
OPPO Strategi (SO) Strategi (WO)
RTUNI  Membuat program-program dan sistem  Memberdayakan kader kesehatan
TY (O) kesehatan masyarakat dengan dalam mendukung program
bekerjasama melalui lintas sektoral  Bekerja sama dengan pihak lintas
 Membentuk komitmen serta sistem sektoral khususnya Lurah, RW, RT
dalam menjalankan program secara dan Toko Masyarakat
berkelanjutan
THREA Strategi (ST) Strategi (WT)
TS (T)  Membuat berbagai media KIE, Meningkatkan Tingkat Kemandirian

melakukan penyuluhan kepada Penderita Hipertensi pada Cakupan


Perkesmas dengan Pendekatan
masyarakat
Keluarga di Wilayah Puskesmas
 Menyediakan poli-poli pelayanan untuk
Kelurahan Rambutan
PTM, PM melalui UKM & UKP

Sistem Informasi Inovasi Pelayanan Publik 1 Dicetak tanggal: 08-04-2021


Merdeka (Meningkatkan Level Kemandirian dengan
Pendekatan Keluarga) Konjuring

Tabel 10.3. Keterlibatan Pemangku Kepentingan


No Pemangku Peran
Kepentingan
1. Camat Membantu dalam mendorong warganya untuk melaksanakan GERMAS,
Ciracas mengadvokasi Lurah dalam mendukung inovasi
2. Lurah Mengkoordinasikan kegiatan inovasi dengan berbagai lintas sektoral terkait
Rambutan dan tokoh masyarakat
3. Kepala Menerbitkan dokumen pendukung : SK, SOP, surat tugas, Komitmen, dan
Puskesmas mendukung penyediaan alkes
4 Kader Mendorong pasien dan keluarganya untuk GERMAS, mengedukasi dalam
mendorong kemandirian
5 RT dan RW Mendorong pelaksanaan inovasi dengan membantu dalam kunjungan rumah

Sistem Informasi Inovasi Pelayanan Publik 1 Dicetak tanggal: 08-04-2021


Merdeka (Meningkatkan Level Kemandirian dengan
Pendekatan Keluarga) Konjuring

11. Faktor Penentu (5%)

Tabel 11.1. Faktor Keberhasilan dan Tindakan


No Faktor Keberhasilan Tindakan
1 Kerjasama Lintas sektoral yang optimal Meningkatkan kerja sama yang baik bersama lintas
sektoral
2 Dukungan manajerial Puskesmas yang Menginventaris sistem, anggaran, sarplas yang baik
optimal
3 Kompetensi dan Kerjasama petugas Melakukan peningkatan updating ilmu dan TOT
yang baik berkala
4 Manajemen waktu yang baik Berdiskusi internal dalam manajemen waktu
5 Integrasi lintas program yang saling Adanya koordinasi yang baik lintas sektoral,
mendukung meneruskan komunikasi yang baik
6 Partisipasi dan kerjasama kader serta Melakukan komunikasi baik secara offline dan online
tokoh masyarakat yang baik yang baik dengan kader dan Toma

Tabel 11.2. Faktor Kendala dan Tindakan Penanggulangan


No Faktor Kendala Tindakan Penanggulangan
1 Tingkat Pendidikan masyarakat yang Melakukan upaya edukasi penguatan GERMAS
bervariasi secara konsisten kepada masyarakat
2 Program kerja yang bersamaan berjalan Melakukan pembuatan jadwal dalam membagi tugas
dengan Inovasi bersama tim
3 Latar belakang ekonomi yang beragam Melakukan integrasi layanan kesehatan dengan
pemberian informasi dan layanan BPJS dengan
petugas BPJS di Puskesmas
4 Kondisi demografi yang menantang Melakukan koordinasi secara berkala dengan lintas
sektoral terkait

Sistem Informasi Inovasi Pelayanan Publik 1 Dicetak tanggal: 08-04-2021

You might also like