Professional Documents
Culture Documents
“SHIMADZU UV-MINI-1240”
Dosen Pengampu:
Agung Tri Prasetya
Kelompok 10:
1. Mala Sari 4301414055
2. Liska Ariani 4301414061
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2016
KATA PENGANTAR
1
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena atas limpahan
rahmat dan karuniaNya sehingga penulisan makalah ini yang berjudul “Spektrofotometer
UV-VIS Shimadzu UV-Mini -1240” selesai tepat pada waktunya.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan makalah ini masih sangat
jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat
penulis harapkan guna penulisan makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua. Atas perhatiannya penulis ucapkan terima
kasih banyak.
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
2
HALAMAN SAMPUL ........................................................................... i
KATA PENGANTAR ............................................................................ ii
DAFTAR ISI .......................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................ 2
1.3 Tujuan ........................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Sejarah Spektrofotometer ........................................................... 3
2.2 Definisi Spektrofotometer Uv-Vis .............................................. 4
2.3 Kegunaan Spektrofotometer Uv-Vis .......................................... 5
2.4 Bagian dan Fungsi Spektrofotometer Uv-Vis ............................ 5
2.5 Prinsip kerja Spektrofotometer Uv-Vis ...................................... 11
2.6 Cara Pemakaian Spektrofotometer Uv-Vis ................................ 13
2.7 Cara kalibrasi Spektrofotometer Uv- Vis ................................... 14
2.8 Parameter Instrumen Spektrofotometer Uv-Vis ......................... 14
2.9 Prosedur Perawatan Spektrofotometer Uv-Vis ........................... 17
2.10 Kelebihan dan Kelemahan Spektrofotometer Uv- 17
Vis ................
BAB III PENUTUP
18
3.1 Simpulan.................................................................
18
.....................
19
3.2 Saran .....................................................................
......................
20
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Gambar Spektrofotometer Uv-Vis 1240 Shimadzu ...........
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui defenisi Spektrofotometer Uv-Vis.
2. Untuk mengetahui kegunaan Spektrofotometer Uv-Vis.
3. Untuk mengetahui bagian dan fungsi dari Spektrofotometer Uv-Vis.
4. Untuk mengetahui prinsip kerja dari Spektrofotometer Uv-Vis
5. Untuk mengetahui prosedur pemakaian spektofotometer Uv-Vis.
6. Untuk mengetahui cara kalibrasi Spektrofotometer Uv-Vis.
7. Untuk mengetahui parameter instrumen pada Spektrofotometer Uv-Vis.
8. Untuk mengetahui prosedur perawatan Spektrofotometer Uv-Vis.
9. Untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan dari Spektrofotometer Uv-Vis.
BAB II
PEMBAHASAN
2
berbanding lurus dengan panjang jalur cahaya itu melalui material dan tidak
tergantung dari intensitas cahaya. Astronom Jerman Wilhelm Beer (1797-1850)
memperluas pekerjaan ini dan menemukan bahwa, untuk larutan encerada hubungan
linier antara konsentrasi analit dan absorbansi.
Ahli kimia klinis Henry Bence Jones (1813-1873) menggunakan
spektroskopiemisi untuk mendeteksi lithium dalam urin dan pada jaringan lain
termasuk lensa dihapus dari mata pasien katarak dan bekerja dengan Agustus Dupre
(1835-1907), digunakan analisis fluoresensi untuk mendeteksi kina dalam darah dan
jaringan lain. Pengenalan spektrofotometer komersial UV pertama, oleh Arnold O.
Beckman (1900-2004).Namun kelompok-kelompok seperti yang dipimpin oleh
Bernand B. Brodie (1907-1989) melanjutkan menggunakan instrumen untuk
mengembangkan kuantitatif.Brodie mendirikan beberapa aturan dasar untuk sukses
meansurement obat dan racun lainnya dalam spesimen biologi banyak yang masih
berlaku hari ini.
Seperti dengan pengembangan spektrofotometer UV praktis, kepentingan
militer.Kali ini dalam obat antimaterials, juga mendorong kemajuan
spektrophotofluorimetry.Brodie dan Sidney Udenfriend (1918-2001) menggunakan
fluorimeter Coleman sederhana filter untuk mengukur quinacrine dalam plasma, tetapi
jelas bahwa jika panjang gelombang eksitasi dapat bervariasi banyak molekul lebih
dapat dianalisis menggunakan teknik ini. Robert L. Bowman (1916-1995)
mengembangkan spectrophotofluorimeter monokromator pertama ganda, yang dengan
kolaborasi dari Perusahaan Instrumen Amerika, dipamerkan pada Konferensi 1956
Tickets Pittburgh sebagai AMINO-Bowman SPF.
Di pertengahan abad ke-19, seorang kimiawan Jerman Robert Wilhelm Bunsen
(1811-899) dan fisikawan Jerman Gustav Robert Kirchhoff (1824-887) bekerjasama
mengembangkan spectrometer, mereka menemukan 2 unsur baru: rubidium dan
cesium.Yang digunakan banyak kimiawan untuk menemukan unsur baru.Kemudian
alat ini digunakan banyak kimiawan untuk menemukan unsur baru semacam galium,
indium dan unsur-unsur tanah jarang.
Spektroskopi telah memainkan peran penting dalam penemuan gas-gas
mulia.Spektrofotometer terdiri atas sumber sinar, prisma, sel sampel, detektor
pencatat.Fungsi prisma adalah untuk memisahkan sinar polikromatis di sumber cahaya
menjadi sinar kromatis.Penggunaan spektroskopi sebagai sarana penentuan struktur
senyawa memiliki sejarah yang panjang. Reaksi nyala yang populer berdasarkan
prinsip yang sama dengan spektroskopi.
3
2.2 Definisi Spektrofotometer UV-VIS
Spektrofotometer adalah alat untuk mengukur transmitan atau absorban suatu
sampel sebagai fungsi panjang gelombang. Sedangkan pengukuran menggunakan
spektrofotometer ini, metoda yang digunakan sering disebut dengan
spektrofotometer.Spektrofotometer merupakan suatu metoda analisa yang didasarkan
pada pengukuran serapan sinar monokromatis oleh suatu lajur larutan berwarna pada
panjang gelombamg spesifik dengan menggunakan monokromator prisma atau kisi
difraksi dengan detektor fototube.
Spektrofotometer dapat dianggap sebagai perluasan suatu pemeriksaan visual
dengan studi yang lebih mendalam dari absorbsi energi.Absorbsi radiasi oleh suatu
sampel diukur pada berbagai panjang gelombang dan dialirkan oleh suatu perekam
untuk menghasilkan spektrum tertentu yang khas untuk komponen yang berbeda.
Teknik spektroskopipada daerah ultra violet dan sinar tampak disebut
spektroskopi UV-VIS. Spektrofotometer ini merupakan gabungan antara
spektrofotometer UV dan Visible.Spektrofotometer UV-VIS merupakan alat dengan
teknik spektrofotometer pada daerah ultra-violet dan sinar tampak.Alat ini digunakan
guna mengukur serapan sinar ultra violet atau sinar tampak oleh suatu materi dalam
bentuk larutan.Konsentrasi larutan yang dianalisis sebanding dengan jumlah sinar
yang diserap oleh zat yang terdapat dalam larutan tersebut.
Metode penyelidikan dengan bantuan spektrometer disebut spektrometri.Dalam
spektrometer modern, sinar yang datang pada sampel diubah panjang gelombangnya
secara kontinyu.Hasil percobaan diungkapkan dalam spektrum dengan absisnya
menyatakan panjang gelombang (atau bilangan gelombang atau frekuensi) sinar
datang dan ordinatnya menyatakan energi yang diserap sampel.
4
2.4 Gambar Bagian dan Fungsi Spektrofotometer UV-VIS
Spektrofotometer sesuai dengan namanya adalah alat yang terdiri dari detector
dan fotometer. Spektrofotometer menghasilkam sinar dari detector dengan panjang
gelombang tertentu dan fotometer merupakan alat pengukur intensitas cahaya yang
ditransmisikan atau yang diarbsorbsi. Kelebihan spektrofotometer dibandingkan
dengan fotometer adalah panjang gelombang dari sinar putih dapat lebih terseleksi dan
ini diperoleh dengan alat pengurai seperti prisma, grating ataupun celah optis. Pada
fotometer filter, sinar dengan panjang gelombang yang diinginkan diperoleh dengan
berbagai filter dengan berbagai warna yang mempunyai spesifikasi melewatkan trayek
panjang gelombang tertentu. Suatu spektrofotometer tersusun dari sumber spectrum
tampak yang kontinyu, monokromator, sel pengarbsorbsi untuk larutan sample dan
blanko ataupun pembanding.
Gambar dan bagian spektrofotometer Uv-Vis 1240
numerik ke instrumen
3. Sample Compartment : komponen di mana
sampel yang diukur diatur Sample Compartment Set Screws
4.
5.
IC Card Slot : slot untuk memasukkan
opsional IC kartu
6. Eject Button : untuk mengeluarkan kartu IC
Keterangan Gambar :
1. Power Switch : Tombol untuk mengubah unit On/Off
2. Fuse Holder : Gunakan dua sekering 4.0A untuk 100 V ke kisaran 120V, dua
2.0A sekering untuk 220V ke kisaran 240V
5
3. AC Power Connector : Hubungkan kabel daya yang tertutup AC untuk
memasok listrik dari stopkontak listrik AC.
4. RS-232C Connector : Ini adalah antarmuka RS-232C standar. Ini dapat
digunakan untuk menghubungkan printer opsional atau komputer yang
dilengkapi dengan antarmuka RS-232C standar.
5. Attachment Connector I/O 1
6. Attachment Connector I/O 2
7. Printer Connector : untuk menghubungkan printer opsional
1. Cell Holder
2. Cell Holder
Set Screws
3. Front Board
,
Sample
Compartme
1. Sumber Cahaya
6
Sebagai sumber cahaya pada spektrofotometer, haruslah memiliki pancaran
radiasi yang stabil dan intensitasnya tinggi.Sumber energi cahaya yang biasa untuk
daerah tampak, ultraviolet dekat, dan inframerah dekat adalah sebuah lampu pijar
dengan kawat rambut terbuat dari wolfram (tungsten).Lampu ini mirip dengan bola
lampu pijar biasa, daerah panjang gelombang (l) adalah 350 – 2200 nanometer
(nm).
7
Gambar 5. monokromator kisi difraksi
Keuntungan menggunakan kisi difraksi :
Dispersi sinar merata
Dispersi lebih baik dengan ukuran pendispersi yang sama
Dapat digunakan dalam seluruh jangkauan spektrum
Cahaya monokromatis ini dapat dipilih panjang gelombang tertentu yang
sesuai untuk kemudian dilewatkan melalui celah sempit yang disebut slit.
Ketelitian dari monokromator dipengaruhi juga oleh lebar celah (slit width) yang
dipakai. Monokromator berfungsi sebagai penyeleksi panjang gelombang yaitu
mengubah cahaya yang berasal dari sumber sinar polikromatis menjadi cahaya
monokromatis.
3. Kompartemen sampel
Kompartemen ini digunakan sebagai tempat diletakkannya kuvet. Kuvet
merupakan wadah yang digunakan untuk menaruh sampel yang akan
dianalisis..Kuvet biasanya terbuat dari kuarsa atau gelas, namun kuvet dari
kuarsa yang terbuat dari silika memiliki kualitas yang lebih baik.Hal ini
disebabkan yang terbuat dari kaca dan plastik dapat menyerap UV sehingga
penggunaannya hanya pada spektrofotometer sinar tampak (VIS). Kuvet
biasanya berbentuk persegi panjang dengan lebar 1 cm. Kuvet harus memenuhi
syarat- syarat sebagai berikut:
Tidak berwarna sehingga dapat mentransmisikan semua cahaya.
Permukaannya secara optis harus benar- benar sejajar.
Harus tahan (tidak bereaksi) terhadap bahan- bahan kimia.
Tidak boleh rapuh.
Mempunyai bentuk (design) yang sederhana.
4. Detektor
Detektor berfungsi menangkap cahaya yang diteruskan dari sampel dan
mengubahnya menjadi arus listrik. Syarat-syarat sebuah detektor :
Kepekaan yang tinggi
8
Perbandingan isyarat atau signal dengan bising tinggi
Respon konstan pada berbagai panjang gelombang.
Waktu respon cepat dan signal minimum tanpa radiasi.
Signal listrik yang dihasilkan harus sebanding dengan tenaga radiasi.
Macam-macam detektor :
Detektor foto (Photo detector)
Photocell, misalnya CdS.
Phototube
Hantaran foto
Dioda foto
Detektor panas
5. Read out
merupakan suatu sistem baca yang menangkap besarnya isyarat listrik yang
berasal dari detektor.
Berdasarkan sistem optiknya terdapat 2 jenis spektrofotometer.
a. Spektrofotometer single beam (berkas tunggal)
Pada spektrofotometer ini hanya terdapat satu berkas sinar yang dilewatkan
melalui kuvet. Blanko, larutan standar dan contoh diperiksa secara bergantian
9
Gambar 7. mekanisme double beam
2.4 Prinsip Kerja Spektrofotometer
Prinsip kerja spektrofotometer UV-VIS adalah interaksi yang terjadi antara energi
yang berupa sinar monokromatis dari sumber sinar dengan materi yang berupa
molekul. Besar energi yangdiserap tertentu dan menyebabkan electron tereksitasi dari
groundstate ke keadaan tereksitasi yang memiliki energi lebih tinggi.Serapan tidak
terjadi seketika pada daerah ultraviolet-visible untuksemua struktur elektronik tetapi
hanya pada system-sistem terkonjugasi, struktur elektronik dengan adanya ikatan p
dan nonbonding electron.
Prinsip kerja spektrofotometer berdasarkan hukum LambertBeer, bila cahaya
monokromatik (Io) melalui suatu media (larutan),maka sebagian cahaya tersebut
diserap (Ia), sebagian dipantulkan(Ir), dan sebagian lagi dipancarkan (It).Berdasarkan
teori tersebut, pinsip kerja dari alat ini adalahsuatau cahaya monokromatik akan
melalui suatu media yangmemiliki suatu konsentrasi tertentu, maka sakan membentuk
spectrum cahaya, namun ketika melewati monokromator, cahaya yang keluar hanya
akan terdapat satu cahaya yaitu yang sesuai dengan setting awal, misalnya warna hijau.
Setelah keluar dari monokromator, cahaya akan menembus sampel atau larutan yang
kemudian menuju detector dimana cahaya yang di hasilkan dari sampel akan di ubah
menjadi listrik yang kemudian akan terbaca hasil pada read out (monitor).Spectrum
cahaya yang dapat terlihat oleh mata terentang antara 400 nm sampai 800 nm. Pada
tekhnik sptrofotometri, cahaya dari sumber cahaya diuraikan menggunakan prisma
sehingga diperoleh cahaya monokromatis yang diserap oleh zat yang akan diperiksa.
Cahaya monokromatis merupakan cahaya satu warna dengan satu panjang gelombang,
sehingga cahaya yang diserap oleh larutan berwarna dapat diukur.Warna yang diserap
oleh suatu senyawa merupakan warna komplementer dari warna yang teramati.
Beberapa warna yangdiamati dan warna komplementernya terdapat pada tabel berikut
ini:
1
Sinar dari sumber cahaya akan dibagi menjadi dua berkasoleh cermin yang
berputar pada bagian dalam spektrofotometer.Berkas pertama akan melewati kuvet
berisi blanko, sementara berkas kedua akan melewati kuvet berisi sampel. Blanko dan
sampel akan diperiksa secara bersamaan. Adanya blanko, berguna untuk menstabilkan
absorbsi akibat perubahan voltase dari sumbercahaya.
Berdasarkan teknik optika sinar, terdiri dari:
1. Spektrofotometer Optika Sinar Tunggal (Single Beams Optic).
a. Semua cahaya melewati seluruh sel sampel.
b. Contoh alat spektrofotometer single beam adalah spektronik
c. Alat ini merupakan desain paling awal tetapi masih banyak digunakan baik
dalam pengajaran maupun laboratorium industri.
2. Spektrofotometer Optika Sinar Ganda (Double Beams Optic).
a. Cahaya terbagi ke dalam dua arah/berkas.
b. Berkas cahaya pertama melewati sel pembanding, dancahaya yang lainnya
melewati sel sampel.
c. Berkas cahaya kemudian bergabung kembali, masuk kedetektor.
d. Detektor merespon cahaya netto dari kedua arah.
e. Beberapa alat double beam memiliki dua detektor, sampel dan sinar
penghubung diukur pada waktu yang sama.
1
kawasan ini mempunyai energi yang cukup untuk mengeluarkan elektron valensi
didalam molekul tersebut.
Penyerapan sinar UV-Vis dibatasi pada sejumlah gugus fungsional atau gugus
kromofor yang mengandung elektron valensi dengan tingkat eksutasi rendah. Tiga
jenis elektron yang terlibat adalah sigma, phi, dan elektron bebas. Kromofor-kromofor
organik seperto karbonil, alkena, azo, nitrat, dan karboksil mampu menyerap sinar
ultraviolet dan sinar tampak. Panjang gelombang maksimumnya dapat berubah sesuai
dengan pelarut yang digunakan.Auksokrom adalah gugus fungsional yang mempunyai
elektron bebas nseperti hidroksil, metoksi, dan amina. Terkaitnya gugus kromofor
akan mengakibatkan pergeseran pita absorpsi menuju ke panjang gelombang yang
lebih besar dan disertai dengan peningkatan intensitas.
Ketika cahaya melewati suatu larutan biomolekul, terjadi dua
kemungkinan.Kemungkinan pertama adalah cahaya ditangkap dan kemungkinan
kedua adalah cahaya discattering.Bila energi dari cahaya (foton) harus sesuai dengan
perbedaan energi dasar dan energi eksitasi dari molekul tersebut. Proses inilah yang
menjadi dasar pengukuran absorbansi dalam spektrofotometer.
Prosedur Pemakaian Spektrofometer:
1. Putar tombol on-off (disebelah kira) kekanan. Biarkan 15 menituntuk
memanaskan alat. Atur tombol sampai menunjuk angkanol pada petunjuk %T.
2. Putar tombol pengatur panjang gelombang (yang ada di sebelahatas alat) untuk
memilah panjang gelombang sesuai panjanggelombang yang diinginkan.
3. Masukkan kuvet yang berisi paling sedikit 3 ml aquadest kedalam tempat
sampel (sebelum memasukkan kuvet, pastikankuvet dalam keadaan kering
dengan mengeringkannya dengankertas tissue (tutup penutup sampel.
4. Putar tombol pengatur cahaya (tombol yang terletak disebelahkanan) sehingga
%T menunjuk angka 100 atau A menunjukangka nol.
5. Angkat kuvet yang berisi aquadest deri tempat sampel dengantutup. Ganti isi
kuvet dengan larutan lampu, baca serapannya.
6. Ganti larutan blanko dalam kuvet dengan larutan standar ataularutan uji,
serapannya.
2.6 Cara Kalibrasi
Kalibrasi dalam spektrofotometer UV-VIS dilakukan dengan menggunakan
blangko:Setting nilai absorbansi = 0
Setting nilai transmitansi = 100%
Penentuan kalibrasi dilakukan dengan mengikuti prosedur sebagai berikut:
a. Dilakukan dengan larutan blangko (berisi pelarut murni yang digunakan dalam
sampel) dengan kuvet yang sama
b. Setiap perubahan panjang gelombang diusahakan dilakukan proses kalibrasi
1
c. Proses kalibrasi pada pengukuran dalam waktu yang lama untuk satu macam
panjang gelombang, dilakukan secara periodik selang waktu per 30 menit.Dengan
adanya proses kalibrasi pada spektrofotometer UV-VIS ini maka akan membantu
pemakai untuk memperoleh hasil yang akurat dan presisi.
1
Dua buah panjang gelombang dianggap berbeda jika jarak minimum antara kedua
puncak dari output detektor sinyal lebih rendah dari 80% maksimum.
2. Akurasi Panjang Gelombang dan Presisi
Akurasi panjang gelombang dan presisi merupakan hal yang sangat penting untuk
membandingkan hasil pengukuran antara instrumen yang satu dengan yang lainnya.
1
absorbansi adalah jumlah dari kesalahan karena penyimpangan cahaya dan
gangguan (gangguan foton dan gangguan elektronik)
1
2.9 Kelebihan dan Kekurangan Spektrofotometer UV-Vis
Kelebihan Spektrofotometer UV-Vis:
a. Panjang gelombang dari sinar putih dapat lebih terseleksi
b. Caranya sederhana
c. Dapat menganalisa larutan dengan konsentrasi yang sangatkecil.
Kekurangan Spektrofotometer UV-Vis
a. Absorbsi dipengaruhi oleh pH larutan, suhu dan adanya zat pengganggu dan
kebersihan dari kuvet.
b. Hanya dapat dipakai pada daerah ultra violet yang panjang gelombang >185 nm.
c. Pemakaian hanya pada gugus fungsional yang mengandungelektron valensi
dengan energi eksitasi rendah.
d. Sinar yang dipakai harus monokromatis.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penulisan Spektrofotometri Sinar Tampak dan Ultraviolet,
dapat diambil kesimpulan bahwa:
Spektrofotometer UV-VIS merupakan alat dengan teknik spektrofotometer pada
daerah ultra-violet dan sinar tampak
Dapat dipakai untuk tujuan analisis kualitatif (data sekunder) dan kuatitatif.
Spektrofotometer tersusun dari sumber spektrum tampak yang kontinyu,
monokromator,sel pengadsorbsi untuk larutan sampel atau blanko dan suatu alat p
engukur perbedaan adsorbsiantara sampel dan blanko ataupun pembanding.
3.2 Saran
Dalam penggunaan Spektrofotometer ada beberapa cara penggunaan yang harus
di pahami betul oleh prakrikan. Adapun prinsip kerja dari alat ini harus juga di
1
pahami, karena kunci dari dasar sebelum memulai menggunakan alat ini adalah
mengetahui prinsip kerjanya.
DAFTAR PUSTAKA
Day, R.A, dan Underwood A.L, 1986, Analisis Kimia Kuantitatif, Edisi Kelima,
Penerbit Erlangga, Jakarta, Hal 390
Dachriyanus, Dr, 2004, Analisis Struktur Senyawa Organik Secara Spektroskopi,
Andalas University Press, Padang, Hal 1-2 dan 8-9
Khopkar, S.M, 1990, Konsep Dasar Kimia Analitik, Universitas Indonesia
(UI- Press), Jakarta, Hal 215-216
1
DOKUMENTASI
1
Tempat sample Kuv
UV Lamp