You are on page 1of 28
« PEMERINTAH PROVINSI BANTEN BIRO PERLENGKAPAN DAN ASET SETDA PROVINSI BANTEN KEPALA BAGIAN PEMANFAATAN SUB.BAG. PENDISTRIBUSIAN DAN PEMANFAATAN ASET DAERAH Tomer SOP Tanggal Pembuatan Tanggal Revisi Tanggal Efektf Disahkan oleh ‘Agustus 2016 Agustus 2076 5 Perlengkapan Dan Aset uf Sela Provinsi Banten, Jit Diok rs0n0, Ak, M.Se 649576729 197811 1 001 | StandarOperasional Prosedur Barang Milk Daerah di ingkungan Setda Provinsi Banten jasar Hokum Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2016 tentang Pedoman Pengelolaan Barang Milk Negara/Daeran ‘2, Peraturan Gubenur Banten Nomor 41 Tahun 2016 Tentang Standarisasi Kerdaraan Dinas 1g. Peraturan Daerah Provinsi Banten No. 3 Tahun 2012 tentang Pembentukan, ‘Susunan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Provinsi Banten Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi 4 Republik indonesia Nomor 36 Tahun 2012 Tentang Pedoman Penyusunan SStandar Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan Peraturan Gubernur Banten Nomor 14 Tahun 2013 tentang Uraian Tugas Organisasi Perangkat Daeran Provinsi Banten Ja. Mengetahui Tugas Dan Fungsi Stern Dan Prosedur Pemerintanan >, mengetahui Tugas dan Fungal Mekanieme Barang Mik Daerah Js mengetahu! langkah-langkah Pendistribusian Barang Milk Daerah Juingkungan Setda Provine Banten iKeterkatan [Peralataniperiengkapan ‘SOP Pelaksanaan/Mekanisme Kendaraan dinas dllingkungan selda provinsi | 1. Lembar Kerja/Rencana Kerja banten 2. Team Of Reference 3. Komputer/Printer 4. Jaringan intemet Peringatan [Pencatatan dan pendataan [ka diiaksanakan akan teriaksana sistem Pinjam Pakai Barang Milk Daerah yang terti> admnistrasi, Transparan dan Salah satu sumber PAD Provinsi Banten 1. Di simpan sebagai cata elekironk dan manual 1. Memiihi Kemampuan Pengolanan Data dan Barang yang sederhana La. BABI PENDAHULUAN Latar Belakang Pemerintah telah menerbitkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia. Nomor 35 Tahun 2012 Tentang Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan, dalam rangka mewujudkan kinerja pemerintahan daerah yang optimal. Standar COperasional Prosedur yang selanjuinya disingkat SOP adalah serangkaian petunjuk tertulis yang dibakukan mengenai proses penyelenggaraan tugas-tugas Pemerintah Daerah. SOP menjelaskan cara yang diharapkan dan diperlukan oleh pekerja/petugas dalam melakukan/menyelenggarakan pekerjaan_ mereka, SOP bertujuan untuk mendorong pengendalian dan jaminan kualitas proses dalam organisasi dan menjamin kepatuhan terhadap peraturan perundangan, dan menciptakan Komitunen mengenal apa yang dikerjakan oleh satuan unit kerja instansi pemerintahan untuk mewujudkan good govemance. SOP melingkupi seluruh proses penyelenggaraan administra pemerintahan termasuk pemberian pelayanan baik pelayanan Internal. maupun ‘ekstemnal organisasipemerintah yang dilaksanakan oleh unit-unit _organisast pemerintahan, Biro Perlengkapan dan Aset sebagai bagian dari organisasi Pemerintah Provinsi Banten mempunyai tugas membantu Asisten Daerah Administrasi Umum melaksanakan pembinaan, Koordinasi, evaluasi dan perumusan Kebijakan di bidang perencanaan dan pengadaan, pemanfaatan, pendistribusian dan pemanfaatan kekayaan Biro Perlengkapan dan Aset Setda Provinsi Barten a or eronasional Prosedur (SOP) Barang Mik Daerah (BMD) di lingkungan Setda Provinsi Banton daerah dan untuk melaksanakan tugas tersebut dibutubkan undang — undang sebagai payung hukum pengelolean barang milik daerah adalah Undang ~ Undang No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara dan Undang ~ Undang Nomor | Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara, Selanjutnya undang — undang int ditindaklanjuti dengan aturan turunannya untuk mengatur lebih detail mengenat Pengelolaan Barang Milik Daerah, yaitu dalam Peraturan Pemerintaly Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah, dan berubah Kembali menjadi Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 016, Hal-hal yang diatur dalam peraturan pemerintah tersebut adalah kriteria Pedoman Pengelolaan Barang Milik Daerah, terutama bagian pemanfaatan dan ketentuan rinci mengenai bentuk-bentuk pemanfaatan. Selanjuinya Peraturan Gubernur Banten Nomor 41 Tahun 2016 tentang Kendaraan Dinas dilingkungan Pemerintah Provinsi Banten sebagai payung hukum dan landasan penyusunan Standar Operasional Prosedur yaitu pemanfaatan | Barang Milik Daerah diatur lebih lanjut dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 19 Tahun 2016 tentang Pedoman Pengetotaan Barang Milik Daerah yaitu pada Bab VII pasal 4 ayat (2) gisebutkan bahwa pengelolaan Barang Milik Daerah meliputi juga aspek pemanfaatan (point f). Dalam pasal 6 peraturan ini juga ditegaskan Kembali bahwa kewenangan Kepala daerah jugs mencakup pemanfaatan barang milik daerah. Bab khusus yang _mengatur _mengenai pemanfaatan barang milik daerahadalah pendayagunaan Baran Milik Daerah yang tidak dipergunakan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Satuan Kerja Peranekat Daerah (SKPD) dalam bentuk Pendistribusian Barang Milik daerah (BMD) dengan Biro Periengkapan dan Aset Seide Provinsi Banten Bio Peer Panal Prosedur (SOP) Baarg Miik Daerah (BMD) clingkungan Setda Provins Berfen tidak mengubah status kepemilikan, yang dimuat dalam bab VIII mengenai pemanfaatan atau mulai pasal 31 sampai dengan pasal 44 Permendagri No. 19 tahun 2016 Landasan Hukum Standar Operasional Prosedur (SOP) Biro Perlengkapan Aset Provinsi Banten Tahun 2016 disusun dengan berlandasakan pada peraturan perundang-undangan sebagai berikut: 1 Undang ~ Undang Nomor 23 Tahun 2000 Tentang Pembentukan Provinsi Banten (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 182, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4010); 2. Undang ~ Undang Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Repubik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 3. Undang ~ Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang ~ Undang Nomor 2 Tahun 2014 Tentang Perubahan atas Undang — Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang, Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 246, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5589): 4, Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 Tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, ‘Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); Biro Perlengkapan dan Aset Setda Provinsi Banton ‘Standar Operasional Prosedur (SOP) Barang Mik Daerah (BMO) i Ingkungan Setda Provins/ Banter 13. Biro Perlengkapan dan Aset Setda Provinsi Banten Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 Tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 92, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5533); 6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 7 Tahun 2006 Tentang Standarisasi Sarana dan Prasarana Kerja Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 7 Tahun 2006 tentang Standarisasi Sarana dan Prasarana Kerja Pemerintahan Daerah), 7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 19 Tahun 2016 tentang Pedoman Pengelolaan Barang Milik Daerah; 8. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2012 Tentang Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan; 9. Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Barang Milik Daerah (Lembaran Daerah Provinsi Banten Tahun 2008 Nomor 17, Tambahan Lembaran daerah Provinsi Banten Nomor 21); 10. Peraturan Gubernur Banten Nomor 6 Tahun 2010 Tentang Tata Cara Ganti Rugi Barang Daerah Provinsi Banten (Berita Daerah Provinsi Banten Tahun 2010 Nomor6). 11. Peraturan Gubernur Nomor 41 Tahun 2016 Tentang Standarisasi Kendaraan Dinas di lingkungan Pemerintah Provinsi Banten. ‘Tujuan Dan Sasaran Tujuan disusunnya Pedoman Penyusunan SOP ini adalah untuk memberikan pedoman bagi seluruh unit kerja di lingkungan Biro Perlengkapan dan ‘Standar Operasional Prosedur (SOP) Barang Milk Daerah (BMD) dilingkungan Setda Provinsi Banton Aset Setda Provinsi Banten dalam mengidentifikasi, merumuskan, —menyusun, mengembangkan, memonitor, dan mengevaluasi SOP sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing. Dengan adanya SOP diharapkan memberikan pemanfaatan atara lain: 1. Sebagai standarisasi cara yang dilakukan pegawai dalam menyelesaikan pekerjaan sehingga memberikan kepastian dan keseragaman dalam proses pelaksanaan suatu tugas; 2, Mengurangi tingkat kesalahan dan kelalaian yang mungkin dilakukan pegawai dalam melaksanakan tugas; 3. Meningkatkan efisiensi dan efektifitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawab individu dan organisasi secara keseluruhan Biro Perlengkapan dan Aset Provinsi Banten 4. Membantu pegawai menjadi lebih mandiri; 5. Meningkatkan akuntabilitas pelaksanaan tugas; 6 Menciptakan ukuran standar kinerja yang merupakan cara konkrit untuk memperbaiki kinerja sera membantu. mengevaluasikegiatan yang telah dilakukan; 7. Menjamin konsistensi pelayanan kepada masyarakat baik dari sisi kualitas, waktu, dan prosedur; 8. Scbagai instrumen yang dapat melindungi pegawai dari kemungkinan tuntutan hokum karena tuduhan melakukan penyimpangan; ~ Menghindari tumpangtindih pelaksanaan tugas; Biro Perlengkapan dan Aset Setda Provinsi Barten ‘Standar Oporasional Prosedur (SOP) Barang Milk Daerah (BMO) di lingkungan Setde Provinsi Banter 10. Membantu penelusuran terhadap kesalahan procedural dalam =memberikan pelayanan; Sasaran dari Pedoman Penyusunan SOP ini adalah 1. setiap unit kerja memiliki SOP nya masing-masin 2. peningkatan kualitas pelayanan kepada masyarakat Manfaat 1. Sebagai standarisasi cara yang_dilakukan aparatur dalam menyelesaikan pekerjaan yang menjadi tugasnya; Mengurangi tingkat kesalahan dan kelalaian yang mungkin dilakukan oleh seorang aparatur atau pelaksana dalam melaksanakan tugas; 3. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawab individual aparatur dan organisasi secara keseluruhan; 4.Membantu aparatur menjadi lebih mandiri dan tidak tergantung pada intervensi ‘manajemen, schingga akan mengurangi keterlibatan pimpinan dalam pelaksanaan proses sehari-hari; 5. Meningkatkan akuntabilitas pelaksanaan tugas; 6. Meneiptakan ukuran standar kinerja yang akan memberikan aparatur cara konkrit untuk memperbaiki kinerja serta membantu_mengevaluasi usaha yang. telah dilakukan; 7. Memastikan pelaksanaan tugas penyelenggaraan pemerintahan dapat berlangsung dalam berbagai situasi; 8, Sebagai instrumen yang dapat melindungi aparatur dari kemungkinan tuntutan hukum karena tuduhan melakukan penyimpangan. Biro Perlengkapan dan Aset Setda Provinsi Barten ‘Standar Operasional Proseaur (SOP) Barang Milk Daerah (BMD) di lingkungan Setda Provinsi Banton 1.5. Asas Penyusunan SOP |. Asas Pembakuan SOP disusun berdasarkan tata cara dan bentuk yang telah dibakukan sehingga dapat menjadi acuan yang baku dalam melaksanakan tugas dan fungsi masing- masing 2. Asas Pertanggung jawaban SOP dapat dipertanggung jawabkan baik dari sisi isi, bentuk, prosedur, dan standar yang ditetapkan maupun keabsahannya. 3. Asas Keterkaitan Dalam pelaksanaan nya SOP senantiasa terkait dengan kegiatan administrasi ‘umum lainnya baik secara langsung maupun tidak langsung, 4. Asas Kecepatan dan Kelancaran Sebagai pendukung dalam melaksanakan tugas maka SOP dapat digunakan untuk menjamin terselesaikannya suatu tugas pekerjaan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan, tepat sasaran, menjamin kemudahan dan kelancaran secara prosedural 5. Asas Keamanan SOP harus aman sehingga dapat menjamin kepentingan semua pihak yang terlibat dalam pelaksanaan tugas sesuai dengan apa yang telah ditetapkan sehingga dapat tercipta kenyamanan dalam pelaksanaan tugas, 6. Asas Keterbukaan Adanya SOP dapat menciptakan suatu transparansi dalam pelaksanaan tugas sehingga tidak akan muncul kecurigaan, Biro Perlengkapan dan Aset Setde Provinsi Barten ‘Standar Operasional Prosedur (SOP) Barang Milk Daerah (BMD) di lingkungan Setda Provinsi Bante 1.6. Prinsip Penyusunan SOP 1. Kemudahan dan Kejelasan Prosedur yang distandarkan harus dapat dengan mudah dimengerti_ dan diterapkan oleh semua Pegawai bahkan oleh seseorang yang sama sekali baru dalam pelaksanaan tugasnya, SOP harus dibuat secara jelas dan sederhana sehingga mudah dipahami dan diterapkan. 2. Bfisiensi dan Efektifitas Prosedur_ yang distandarkan harus merupakan prosedur yang paling efisien dan cefektif dalam proses pelaksanaan tugas, 3. Keselarasan Prosedur yang distandarkan harus selaras dengan prosedur standar lain yang terkait 4. Keterukuran Output dari prosedur yang distandarkan mengandung standar kualitas (mutu) tertentu. yang dapat diukur pencapaian dan keberhasitannya 5. Dinamis Prosedur yang distandarkan harus dengan cepat dapat disesuaikan dengan kebutuhan peningkatan kualitas pelayanan yang —berkembang dalam penyelenggaraan administrasi pemerintahan 6. Berorientasi pada Pengguna Prosedur yang distandarkan harus mempertimbangkan kebutuhan pengguna sehingga dapat memberikan kepuasan kepada pengguna. Biro Perlengkapan dan Asot Sotda Provinsi Barten ‘Standar Operasional Prosedur (SOP) Barang Milk Daerah (BMD) ol ingkungan Sefda Provinsi Banten 7. Kepatuhan Hukum Prosedur yang distandarkan harus memenuhi ketentuan dan peraturan perundang- undangan. 8. Kepastian Hukum Prosedur yang distandarkan harus ditetapkan oleh pimpinan sebagai sebuah produk hukum yang ditaati, dilaksanakan dan menjadi instrument untuk melindungi Pegawai dari kemungkinan tuntutan hukum. 1.7. Ruang Lingkup Penyusunan SOP pemanfaatan barang milik dacrah Biro Perlengkapan dan Aset Provinsi Banten adalah SOP Barang Milik Daerah di lingkungan Setda Provinsi Banten, 1.8. Sistematika Penulisan ‘Standar Operasional Prosedur (SOP) Biro Perlengkapan dan Aset Provinsi Banten tahun 2016 disusun dengan sistematika penyajian sebagai berikut Biro Periengkapan dan Aset Setda Provinsi Banton ‘Standar Operasional Prosedur (SOP) Barang Milk Daerah (BMD) di lingkungan Setda Provinsi Banten Biro Perlengkapan dan Aset Setda Provinsi Banten BAB I PENDAHULUAN Bab ini menyajikan tentang: Latar Belakang, Landasan Hukum, Tujuan dan Sasaran, Manfaat, Asa Penyusunan SOP, Prinsip Penyusunan SOP,Ruang Lingkup, Sistematika Penulisan BAB Il - GAMBARAN UMUM PEMANFAATAN BARANG MILIK DAERAH Bab ini menyajikan tentang : Pengertian Pemanfaatan Barang Milik Daerah, Bentuk Pemanfaatan Barang Milik Daerah BAB III - JENIS DAN FORMAT SOP Bab ini menyajikan tentang : Jenis SOP, Format SOP, Penggunaan Simbol SOP BAB IV ~ PENYUSUNAN SOP. Bab ini menyajikan tentang : Langkah ~ langkah penyusunan SOP PinjamPakai Barang Milik Daerah BAB V - PENUTUP Kesimpulan dari pelaksanaan kerja yang telah dilaksanakan ‘Standar Operasional Prosedur (SOP) Barang Milk Daerah (BMD) di lingkungan Setda Provinsi Banten 10 BABIL GAMBARAN UMUM STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) BARANG MILIK DAERAH DI LINGKUNGAN SETDA PROVINSI BANTEN 2.1. Pengertian Pemanfaatan Barang Milik Daerah Menurut Permendagri No 19 tahun 2016, yang dimaksud dengan istilah Pemanfaatan adalah Pendayagunaan Barang Milik Daerah yang tidak dipergunakan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) meneliti dan menyiapkan bahan pertimbangan persetujuan dalam penyusunan rencana kebutuhan pemeliharaan / perawatan barang milik daerah kepada Pejabat Penatausahaan Barang; menyiapkan dokumen pengajuan usulan pemanfaatan dan pemindabtanganan barang milik daerah yang memerlukan persetujuan Gubemur/ Bupati/Walikota; meneliti dokumen usulan penggunaan, Pemanfaatan, Pemusnahan, dan Penghapusan dari Pengguna Barang, sebagai bahan pertimbangan oleh Pejabat Penatausahaan Barang dalam pengaturan pelaksanaan penggunaan, pemanfaatan, pemusnahan, dan penghapusan barang milik daerah; menyiapkan bahan pencatatan barang milik daerah berupa tanah dan / atau bangunan yang telah diserahkan dari Pengguna Barang yang tidak digunakan untuk kepentingan penyelenggaraan tugas dan fungsi SKPD dan sedang tidak dimanfaatkanpihak Iain kepada Gubernur/Bupati/Walikota- melalui PengelolaBarang; menyimpan dokumen asli kepemilikan barang milik dacrah; menyimpan salinan dokumen Laporan Barang Pengguna/Kuasa Pengguna Barang; melakukan rekonsiliasi dalam rangka penyusunan Biro Perlengkapan dan Aset Setde Provinsi Barten ‘Standar Operasional Prosedu’ (SOP) Barang Milk Daerah (BMD) o ingkungan Setda Provinsi Banten rt laporan barang milik daerah; dan merekapitulasi dan menghimpun Laporan Barang Pengguna semesteran dan tahun anserta Laporan Barang Pengelola sebagai bahan penyusunan Laporan barang milik daerah. Pengurus Barang Pengelola secara administrative dan secara fungsional bertanggungjawab atas_pelaksanaan tugas nya kepada Pengelola Barang melalui Pejabat Penatausahaan Barang. Dalam hal melaksanakan tugas dan fungsi administrasi Pengurus Barang Pengelola dapat dibantu oleh Pembantu Pengurus Barang Pengelola yang ditetapkan oleh Pejabat Penatausahaan Barang. Pengurus Barang Pengelola dilarang melakukan kegiatan perdagangan, pekerjaan pemborongan dan penjualan jasa atau bertindak sebagai penjamin atas kegiatan / pekerjaan / penjualan tersebut yang anggarannya dibebankan pada APBD. Pengurus Barang Milik Daerah adalah pegawai yang diserahi tugas untuk mengurus barang daerah dalam proses pemakaian yang ada di setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah/Unit Kerja. Inventarisasi adalah kegiatan untuk ‘melakukan pendataan, pencatatan, dan pelaporan hasil pendataan barang milik daerah. ‘Tugas Operasional adalah kegiatan kedinasan kantor yang dilakukan oleh unit/satuan kerja dalam rangka melaksanakan tugas. Kendaraan dinas adalah kendaraan milik pemerintah daerah yang dipergunakan hanya untuk kepentingan dinas, terdiri atas kendaraan perorangan dinas, kendaraan dinas operasional/kendaraan dinas jabatan, ‘dan kendaraan dinas khusus/lapangan. Standardisasi Kendaraan Dinas adalah pembakuan kendaraan dinas berdasarkan tugas, fungsi dan jabatan serta jenis, spesifikasi dan kualitasnya untuk ‘menunjang kegiatan SKPD. Berita acara adalah naskah dengan isi yang bersifat pengesahan atas sesuatu kejadian, peristiwa, perubahan status dan lain-lain. Biro Perlengkapan dan Aset Setde Provinsi Banton ‘Standar Operasional Prosedur (SOP) Barang Mik Daerah (BMD) di lingkungan Setda Provinsi Banten 2 Tuntutan Ganti Rugi selanjutnya disingkat TGR adalah suatu proses tuntutan yang dilakukan terhadap pegawai negeri bukan Bendahara dengan tujuan untuk ‘mendapatkan penggantian atas suatu kerugian yang diderita oleh negara sebagai akibat langsung ataupun tidak langsung dari perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh pegawai negeri tersebut dalam rangka tugas jabatannya dan atau melalaikan tugas kewajibannya. Tujuan disusunnya Peraturan Gubernur ini adalah untuk penyeragaman penggunaan kendaraan dinas sesuai dengan peruntukannya. Ruang lingkup kendaraan dinas yang diatur dalam Peraturan Gubemur ini, meliputi a. standarisasi kendaraan dinas; b. perencanaan penganggaran, pengadaan dan pendistribusian; . penggunaan, pemeliharaan dan asuransi kendaraan; dan 4. jenis dan mekanisme servis Kendaraan dinas merupakan kendaraan milik Pemerintah Daerah yang peruntukannya, meliputi a, kendaraan perorangan dinas, b. kendaraan dinas operasional/kendaraan dinas jabatan; dan . kendaraan dinas operasional khusus/lapangan. Perencanaan penganggaran kendaraan perorangan dinas sebagaimana dimaksud, dianggarkan pada Biro Perlengkapan dan Aset Sekretariat Daerah Provinsi Banten Biro Perlengkapan dan Aset Sefda Provinsi Banten ‘Standar Operasional Proseaur (SOP) Barang Milk Daerah (BMD) i lingkungan Setda Provinsi Banten B Perencanaan penganggaran kendaraan dinas sebagaimana dimaksud, dengan mencantumkan jenis kendaraan dan kapasitas silinder. Perencanaan penganggaran kendaraan dinas sebagaimana dimaksud, disesuaikan dengan kemampuan anggaran dengan memenuhiprinsip efektif dan efisien. Perencanaan penganggaran kendaraan dinas sebagaimana dimaksud, di lingkungan Sekretariat Daerah dianggarkan pada Biro Perlengkapan dan Aset Sekretariat Daerah Provinsi Banten. Perencanaan Penganggaran Kendaraan Dinas sebagaimana dimaksud, di lingkungan SKPD dianggarkan pada SKPD masing-masing. Perencanaan penganggaran kendaraan dinas sebagaimana dimaksud, berdasakan kajian kebutuhan dengan memenuhi prinsip efektif dan efisien Pengadaan kendaraan dinas dilaksanakan melalui e-katalog yang diterbitkan LKPP secara berkala, Tahapan dan tatacara pengadaan kendaraan dinas sebagaimana dimaksud —mengacu kepada ketentuan pengadaan barang danjjasa Pemerintah. Pendistribusian kendaraan dinas di Lingkungan SKPD, dilaksanakan oleh Kepala SKPD selaku Pengguna Barang, Pendistribusian kendaraan dinas di Lingkungan Sekretariat Daerah dilaksanakan oleh Kepala Biro Perlengkapan dan Asct Sekretariat Daerah Provinsi Banten selaku Kuasa Pengguna Barang. Pendistribusian kendaraan dinas sebagaimana dimaksud dituangkan dalam Berita Acara Serah Terima, Penggunaan kendaraan dinas di lingkungan SKPD diatur olch Kepala SKPD yang bersangkutan dengan membuat surat penunjukkan pengguna kendaraan dinas. Penggunaan kendaraan dinas di lingkungan Sekretariat Daerah diatur oleh Sckretaris Daerah dengan membuat surat penunjukkan Biro Perlengkapan dan Aset Sotda Provinsi Banton ‘Standar Operasional Prosedur (SOP) Barang Mibk Daerah (BMO) dl Jingkungan Sefd Provinsi Banten “ Pengguna kendaraan dinas. Sekretaris Daerah dapat mendelegasikan penunjukan pengunaan kendaraan dinas kepada Pembantu Pengelola Barang. Terhadap pengguna kendaraan dinas yang tidak lagi bertugas di SKPD/Unit Kerja, pensiun, dialihtugaskan atau tidak lagi menjabat pada jabatan struktural, kepada yang bersangkutan wajib menyerahkan kendaraan dinas kepada Kepala SKPD induk/asal, paling lambat 14 (empat belas) hari kerja. Dalam hal pengguna tidak menyerahkan kendaraan dinas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-Undangan. Bagi pengguna kendaraan dinas yang karena kelalaiannya terjadi kehilangan, maka pengguna dikenakan TGR sesuai Ketentuan Peraturan Perundang-undangan. Terhadap kendaraan dinas yang hilang, dokumen kepemilikannya wajib dikembalikan kepada Gubernur melalui Kepala Biro Perlengkapan dan Aset Sckretariat Daerah Provinsi Banten untuk diproses sesuai ketentuan Peraturan Perundang-undangan, Barang milik daerah yang menganggur (idle) jika tidak dimanfaatkan tidak akan dapat memberikan manfaat bagi pemerintah daerah, Potensi barang, milik daerah yang menganggur atau tidak dipergunakan untuk menyelenggarakan tugas pokok dan fungsi SKPD tersebut dapat direalisasikan dengan jalan disewakan, dipinjampakaikan, dilakukan kerja sama pemanfaatan, bangun guna serah, dan bangun serah guna, Pemanfaatan barang milik daerah ini akan meningkatkan penerimaan/pendapatan daerah. Selain itu, melalui pemanfaatan barang milik daerah dapat mengurangi beban APBD yaitu terkait dengan berkurangnya atau hilangnya biaya pemeliharaan Karena ditanggung oleh penyewa misalnya, Apabila barang milik daerah tidak dimanfaatkan dan dibiarkan Biro Perlongkapan dan Aset Setda Provinsi Banton ‘Standar Operasional Prosedur (SOP) Barang Milk Daeran (BMD) di ingkungan Setda Provinsi Banten 1s 2.2. menganggur dan tidak terurus, maka dimungkinkan terjadi_penyerobotan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab dan mengaku-aku menjadi miliknya. Hal ini menjadi permasalahan serius karena mau tidak mau pemerintah daerah akan mengeluarkan sejumlah biaya apabila melakukan usaha melalui pengadilan Banyak kasus sudah kita dengar bahwa kendaraan dinas pemerintah daerah dikuasai oleh pihak ketiga Bentuk-bentuk Pemanfaatan Barang Milik Daerah Bentuk-bentuk pemanfaatan sebagaimana disebutkan dalam pasal_ 32 Permendagri No 19 tahun 2016 yaitu: ‘a, meneliti dan menyetujui rencana kebutuhan barang milik daerah; ‘bameneliti dan menyetujui rencana kebutuhan pemeliharaan/perawatan barang, milik daerah; . mengajukan usul pemanfaatan dan pemindahtanganan barang milik daerah yang memerlukan persetujuan Gubernur/Bupati/Walikota; d, mengatur pelaksanaan penggunaan, pemanfaatan, pemusnahan, dan penghapusan barang milik daerah; ¢. melakukan koordinasi dalam pelaksanaan inventarisasi barang milik daerah; dan £ melakukan pengawasan dan pengendalian atas pengelolaan barang milik daerah ‘Biro Pertengkapan dan Aset Setda Provinsi Banten ‘Standar Operasional Prosedur (SOP) Barang Milk Daerah (BMD) oi ingkungan Selda Provinsi Banten 16 2.2.1, Pinjam Pakai Barang Milik Daerah 1. Syarat ~ syarat Pinjam Pakai kendaraan dinas Dalam Lampiran Permendagri 19 ‘Tahun 2016 mengenai Pedoman pengelolaan Barang Milik Daerah, disebutkan adanya syarat-syarat yang harus

You might also like