Professional Documents
Culture Documents
Modul Gaya Coulomb
Modul Gaya Coulomb
GAYA COULOMB
Oleh :
1. Siswa1
2. Siswa2
3. Siswa3
SMP Katolik
2021
Gaya Coulomb
Kelompok : Kelas : 9
1. Nama :
2. Nama :
3. Nama :
Sebuah benda dikatakan bermuatan listrik apabila benda tersebut mengandung elektron dan proton
dalam jumlah yang tidak sama. Jika elektron memiliki jumlah yang lebih banyak maka benda
dikatakan bermuatan negatif. Begitu pula sebaliknya, jika terjadi kelebihan terhadap jumlah
proton maka benda disebut bermuatan positif. Jika dua buah benda memiliki muatan statis (tidak
dalam keadaan mengalir dalam sebuah rangkaian tertutup), kemudian didekatkan satu sama lain
maka akan terdapat interaksi di antara keduanya. Interaksi yang mungkin terjadi adalah saling
menarik ataupun saling menolak antar kedua benda tersebut. Penyelidikan secara kuantitatif
terhadap besarnya gaya ini dilakukan pertama kali oleh Augustin de Coulomb pada tahun 1784.
Dengan menggunakan prinsip kesetimbangan torsi, Coulomb menganalisa adanya gaya saling
menarik ataupun menolak antara dua buah muatan titik, yaitu dua buah benda bermuatan yang
ukurannya lebih kecil dibandingkan dengan jarak antara keduanya. Berdasarkan eksperimen
Coulomb, gaya tersebut semakin lemah jika jarak antara kedua muatan semakin jauh. Dengan
memperbesar muatan kedua benda, gaya tarik atau tolak yang terjadi juga semakin besar.
A. LANDASAN TEORI
Jenis gaya yang dimaksudkan untuk menggambarkan interaksi elektrostatik antara dua buah
muatan listrik selanjutnya dikenal sebagai gaya listrik atau gaya Coulomb. Kuat lemahnya
interaksi yang terjadi bergantung
pada dua hal yakni besarnya muatan dari kedua benda yang berinteraksi dan jarak pisah dari
kedua benda. Secara sederhana, Coulomb menuliskan gaya ini secara matematis melalui rumusan
berikut.
q 1 . q2
F=
r2
dengan F merupakan gaya elektrostatis dengan satuan (N), q1 dan q2 adalah besarnya muatan dari
benda 1 dan 2 dalam satuan coulomb (C), r adalah jarak pisah kedua muatan dalam satuan meter
(m) dan k merupakan sebuah
konstanta.
Adapun arah interaksi dipengaruhi oleh jenis muatan kedua sistem. Dari hasil pengamatan
Coulomb, didapatkan bahwa
1. dua muatan sejenis, yaitu keduanya memiliki muatan negatif ataupun positif, satu sama lain
akan berinteraksi dengan melakukan gaya tolakmenolak;
2. dua muatan yang tak sejenis, yaitu antara muatan positif dan negatif, akan berinteraksi dengan
melakukan gaya tarik-menarik.
Kedua arah interaksi tersebut senantiasa berada pada garis yang menghubungkan kedua muatan.
Sebagai contoh, Gambar 5.1 mengilustrasikan bentuk gaya Coulomb antara dua benda titik
bermuatan.
Gambar 5.1
Muatan Sejenis Saling Menolak Dan Muatan Tak Sejenis Saling Menarik
Notasi 12 F mendefinisikan besar dan arah gaya yang dirasakan oleh benda 1 karena pengaruh
benda 2. Demikian juga vektor F21 menunjukkan besar dan arah gaya yang dirasakan oleh benda
2 akibat keberadaan benda 1. Selanjutnya jika sebuah benda titik (selanjutnya kita sebut partikel)
bermuatan q1 berada dalam pengaruh beberapa muatan qi maka besarnya gaya yang dirasakan
oleh partikel tersebut adalah sebesar total penjumlahan vektor gaya elektrostatik yang diakibatkan
oleh sejumlah n muatan qi . Kita dapat menuliskannya secara matematis sebagai berikut:
Adapun arah medan listrik yang ditimbulkan dari sebuah muatan didefinisikan menurut jenis
muatan penyebabnya. Arah medan listrik didefinisikan sebagai berikut.
1. Apabila jenis muatan sumber adalah positif maka arah medan listrik keluar menjauhi muatan
sumber.
2. Apabila jenis muatan sumber adalah negatif maka arah medan listriknya masuk mendekati
muatan sumber.
Secara skematis, arah medan dari kedua jenis muatan sumber diilustrasikan pada Gambar 5.3
Gambar 5.3
Arah Medan Listrik Keluar dari Muatan Positif dan Masuk Menuju Muatan Negatif
Sekarang ini yang penting, bagaimana mengukur gaya elektrostatik antara dua buah benda
bermuatan? Coulomb menggunakan cara yang cukup sederhana namun dapat diterapkan yaitu
dengan prinsip kesetimbangan gaya antara gaya elektrostatik dengan momen gaya (torsi) dari
sebuah sistem pendulum bermuatan. Susunan sederhana dari kegiatan eksperimen Coulomb
ditunjukkan pada Gambar 5.4.
Gambar 5.4
Pengukuran Gaya Elektrostatik Menggunakan Prinsip Kesetimbangan Gaya
Pada saat dua bola dengan massa m dan muatan q sama didekatkan satu sama lain maka bola yang
terhubung dengan pendulum sepanjang L akan bergeser menjauhi bola lain sebesar θ. Jika θ cukup
kecil (pendekatan sudut
kecil, misalnya hanya melibatkan simpangan sebesar kurang lebih 10o ) maka berlaku
d
F=m . g . sin θ ≅ m. g .
L
Adapun untuk membuat sebuah benda dalam keadaan bermuatan dari keadaan awal tidak
bermuatan, maka Anda dapat menerapkan prinsip induksi elektrostatik seperti dalam pengalaman
Anda sehari hari. Perhatikan Gambar
5.5 berikut ini.
B. TUJUAN PERCOBAAN
Tujuan kegiatan praktikum bagian pertama ini adalah diharapkan Anda dapat mengukur besarnya
gaya Coulomb antara dua muatan yang berbeda
D. PROSEDUR PERCOBAAN
Prosedur percobaan dari Kegiatan Praktikum 1 sebagai berikut.
1. Tahap persiapan:
a. Persiapkan sebuah chamber berbentuk box yang berisi sebuah pith ball yang tergantung pada
bagian atap box dan sebuah pith ball yang terhubung dengan guide block atau mistar
b. Sesuaikan tinggi dan posisi pith ball dengan menarik ujung bebas dari monofilamen tersebut.
Posisi akhir pith ball harus sama tinggi dengan pith ball pada guide block dan harus terletak pada
bagian tengah dari permukaan dinding belakang ruangan.
c. Lakukan pengukuran perpindahan pith ball. Tutup bagian atas chamber (box) dengan baik
untuk membantu menghilangkan efek arus udara dan angin.
2. Tahap pemuatan pith ball:
a. Ambil pith ball yang terikat pada guide block.
b. Gosoklah bahan vinil dengan menggunakan kain wol. Anda mungkin mendengar derak saat
menggosok bahan vinil. Bahan vinil kini telah bermuatan positif.
c. Dekatkan bahan vinil bermuatan pada pith ball. (Perhatikan: Jangan menyentuhkan potongan
vinil dengan pith ball!).
d. Ketika pith ball telah berada sangat dekat dengan bahan vinil, sentuhkan jari Anda pada pith
ball dan jauhkan segera dari bahan. Kini pith ball pada guide block telah bermuatan positif karena
jari berfungsi sebagai ground.
e. Setelah menginduksi pith ball sehingga menjadi bermuatan, jangan pernah menyentuhkannya
pada benda apapun. Jika Anda melakukannya maka Anda harus menginduksi lagi pith ball
sehingga kembali bermuatan positif.
f. Sekarang Anda akan memuati pith ball yang menggantung di dalam chamber dengan jalan
memasukkan susunan pith ballguide block pada chamber melalui lubang yang berada pada sisi
kiri/kanan chamber.
g. Sentuhkan kedua pith ball dengan hati-hati.
h. Setelah menginduksi pith ball sehingga menjadi bermuatan, jangan pernah menyentuhkannya
pada benda apapun. Jika Anda melakukannya maka Anda harus menginduksi lagi pith ball
sehingga kembali bermuatan positif.
3. Pengukuran Gaya Coulomb
a. Sesaat setelah Anda memuati kedua pitch ball, bagian bola yang menggantung dalam chamber
akan bergerak menjauhi bola dari guide block. Sketsa pergerakan bola telah diberikan pada
Gambar 5.4 dan ditunjukkan kembali pada Gambar 5.7.
Gambar 5.7
Sketsa Pengukuran Gaya Coulomb
b. Ukurlah berapa pergeseran d dari pitch ball yang tergantung vertikal. Ukur pula panjang tali L
dan massa pitch ball yang menggantung m.
c. Ulangi kegiatan Anda dengan menjauhkan guide block sehingga pitch ball yang tergantung
vertikal berada pada pusat chamber kembali.
d. Dekatkan kembali kedua pitch ball, amati pergerakan bola dan catat pergeserannya.
e. Ulangi kembali kegiatan c dan d hingga Anda mendapatkan 10 data pengamatan.
f. Jika pitch ball menyentuh dinding ruang atau bahan lain termasuk jari Anda maka Anda harus
memuati kembali pitch ball tersebut.
g. Catat hasil pengamatan Anda pada Tabel 5.1.
Tabel 5.1
Pengukuran Pergeseran Bola d.
L = .... cm
No d (cm) F (N)
1
2
3
4
Grafik
Kesimpulan :
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
Foto percobaan :