Professional Documents
Culture Documents
LP Waham Kebesaran Pada Ny.F Lea
LP Waham Kebesaran Pada Ny.F Lea
OLEH:
7119261704
CI LAHAN CI INSTITUSI
(……………………) (…………………….)
2. Psikopatologi
Waham dapat terjadi jika seseorang merasa terancam oleh orang
lain, atau dirinya sendiri mempunyai pengalaman kecemasan dan timbul
perasaan bahwa sesuatu yang tidak menyenangkan akan terjadi, seseorang
kemudian menyangkal ancaman tersebut dan dilanjutkan dengan
memproyeksikan pikiran dan perasaannya ke lingkungan sehingga pikiran,
perasaan dan keinginannya yang negative akan tidak dapat diterima
sehingga terlihat dari lur dirinya, kooping proyeksi ini membantu individu
mengurangi tekanan batin secara perlahan-lahan. Khayalnya menjadi
menetap yang tidak sesuai dengan kenyataan yang ada dan akhirnya
berkembang menjadi waham.
Menurut Sturt dan Sundeen (1998), waham merupakan salah satu
respon persepsi paling meladaptif dalam rentang respon neurobiology.
Rentang respon tersebut dapat digambarkan, sebagai berikut:
2. Stres lingkungan
Secara biologis menetapkan ambang toleransi terhadap
stres yang berinterasksi dengan sterssor lingkungan untuk
menentukan terjadinya gangguan prilaku.
3. Pemicu gejala
Pemicu yang biasanya terdapat pada respon neurobiologis
yang maladaptif berhubungan dengan kesehatan lingkungan, sikap
dan prilaku individu, seperti : gizi buruk, kurang tidur, infeksi,
keletihan, rasa bermusuhan atau lingkungan yang penuh kritik,
masalah perumahan, kelainan terhadap penampilan, stres gangguan
dalam berhubungan interpersonal, kesepain, tekanan, pekerjaan,
kemiskinan, keputusasaan dan sebagainya.
4. Penatalaksanaan Medis
a. Farmakoterapi
1. Neuroleptika dengan dosis efektif rendah bermanfaat pada
penderita schizophrenia yang menahun, lebih baik bila diberikan
dalam dua tahun penyakit.
2. Neuroleptika dengan dosis efektif tingi bermanfaat pada penderita
dengan psikomotorik yang meningkat.
b. Terapi Elektro Konvulsi (TEK)
Digunakan untuk memperpendek serangan schizoprenia dan
mempermudah kontak dengan klien.
c. Psikoterapi dan rehabilitasi
1. Terapi aktivitas
a. terapi musik
Fokus pada: mendengarkan, memainkan alat musik, bernyanyi
yaitu menikmati dengan relaksasi jenis musik yang disukai
klien.
b. terapi seni
Fokus untuk mengekspresikan perasaan melalui berbagai
pekerjaan seni.
c. terapi menari
Fokus pada: ekspresi perasaan melalui gerakan tubuh.
d. terapi relaksasi
Belajar dan praktek relaksasi dalam kelompok untuk
meningkatkan partisipasi dan kesenangan klien dalam
kehidupan.
2. Terapi sosial
Klien belajar bersosialisasi dengan klien lain, perawat dan
lingkungan sekitar.
3. Terapi kelompok
a. Terapeutik group (kelompok terapeutik)
b. Adjuntive group avtivity therapy (terapi aktivitas kelompok)
4. Terapi lingkungan
Suasana rumah sakit dibuat seperti suasana didalam keluarga
(home like atmosphere).
Risiko
Kerusakan mencederi diri Gangguan pola Kurang perawatan
Akibat
komunikasi sendiri dan tidur diri
verbal orang lain
C. Perencanaan
a. Prioritas
Prioritas diagnosa keperawatan diambil berdasarkan masalah utama yang
diperoleh saat pengkajian, sebagai berikut:
1. Risiko mencederai diri sendiri dan orang lain berhubungan dengan
waham kebesaran
2. Gangguan pola tidur berhubungan dengan waham kebesaran
3. Kerusakan komunikasi verbal berhubungan dengan waham
kebesaran
4. Kurang perawatan diri berhubungan dengan waham kebesaran
5. Gangguan isi pikir: waham kebesaran berhubungan dengan
menarik diri
6. Kerusakan interaksi sosial: menarik diri behubungan dengan harga
diri rendah
7. Gangguan konsep diri: harga diri rendah berhubungan dengan
ideal diri yang tidak realistis
b. Rencana keperawatan
a) Risiko mencederai diri sendiri dan orang lain berhubungan dengan
waham kebesaran
Tupan:
Klien tidak melakukan tindakan yang dapat melukai diri sendiri
dan orang lain.
Tupen:
a. Klien dapat membina hubungan saling percaya
Intervensi:
1) Beri salam terapeutik (perkenalkan diri, jelaskan tujuan
interaksi, ciptakan lingkungan yang tenang, buat kontrak
yang jelas)
2) Jangan membantah dan mendukung waham klien, yaitu:
a. Katakan perawat menerima keyakinan klien: ”saya
menrima keyakinan anda” disertai dengan ekspresi
menerima.
b. Katakan perawat tidak mendukung ”sukar bagi saya
untuk mempercayainya”, disertai ekspresi wajah
ragu.
c. Tidak membicarakan isi waham klien
3) Yakinkan klien berada pada lingkungan yang aman dan
terlindungi dengan cara:
a. Anda berada di tempat yang aman, kami akan
menemani anda
b. Gunakan keterbukaan dan kejujuran
c. Jangan tinggalkan klien sendiri
b. Klien dapat mengidentifikasi kemampuan yang dimiliki saat ini
yang realistis
Intervensi:
a. Diskusikan dengan klien kemampuan yang dimiliki saat
ini yang realistis
b. Tanyakan apa yang biasanya dilakukan klien dan minta
klien untuk melakukannya saan ini.
c. Beri pujian pada penampilan dan kemampuan klien yang
realistis
d. Jika klien selalu bicara tentang wahamnya, dengarkan
sampai kebutuhan waham tidak ada. Perawat perlu
memperlihatkan bahwa klien penting.
2. Klien dapat menyabutkan penyebab menarik diri yang berasal dari diri
sendiri, orang lain dan lingkungan
Intervensi:
a. Kaji pengetahuan klien tentang prilaku menarik diri dan tanda-
tandanya
b. Beri kesempatan kepada klien untuk mengungkapkan
perasaannya terutama penyebab prilaku menarik diri
c. Berikan pujian terhadap kemampuan klien dalam
mengungkapkan perasaannya
D. Pelaksanaan
Pelaksanaan tindakan keperawatan dilakukan sesuai dengan rencana
tindakan keperawatan.
E. Evaluasi
Evaluasi adalh proses berkelanjutan untuk menilai respon dan efek dari
tindakan keperawatan pada klien. Evaluasi dilaksanakan secara terus
menerus, membandingkan respon klien dengan kriteria hasil yang telah
ditentukan.
DAFTAR PUSTAKA
Ns. Mustofa, ali. 2013. Buku Saku Keperawatan Jiwa Untuk Praktisi dan
Mahasiswa Keperawatan
Aziz R, dkk, 2003, pedoman asuhan keperawatan jiwa, RSJD Dr. Amino
Gunohutomo, Semarang.