You are on page 1of 11

Makalah Dinamo

Elektromagnetik pada Pompa


Aquarium

Disusun oleh

Andi Parulian H. Siagian


(160401039)
Kata Pengantar

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
berkat dan rahmat-Nya,sehingga dapat selesainya makalah yang berjudul "
Makalah Dinamo Elektromagnetik pada Pompa Aquarium".
Makalah ini telah saya susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini.
Untuk itu saya menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang
telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
     Terlepas dari semua itu, Saya juga menyadari sepenuhnya bahwa masih
ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh
karena itu dengan tangan terbuka saya menerima segala saran dan kritik dari
pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
     Akhir kata saya berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
maupun inpirasi terhadap pembaca.

                                                                                    Medan, 7 Juni 2017

Penulis
Bab I
Pendahuluan
 
I. Cara Kerja Elektromagnetik
Beberapa alat telah dibuat dengan menggunakan listrik untuk menimbulkan
sifat magnetnya. Sebaliknya jika magnet timbul disekitar arus listrik maka
sebaliknya arus listrik dapat ditimbulkan oleh gaya magnet. Michael Faraday
menunjukkan bahwa dengan mengerak-gerakan magnet dalam kumparan
maka akan menghasilkan arus listrik. 

Arus listrik yang timbul dari hasil gerakan magnet ini disebut arus induksi.
Arah arus induksi adalah bolak balik. Percobaan Faraday juga menunjukkan
bila jumlah garis gaya magnet yang masuk dalam kumparan berubah, maka
pada ujung-ujung kumparan timbul gaya gerak listrik (GGL). Gaya gerak
listrik tersebut disebut GGL induksi.

Makin cepat perubahan garis gaya magnet masuk dalam kumparan, makin
besar GGL induksi yang timbul. Makin banyak lilitan kawat pada kumparan,
makin besar GGL induksi yang timbul. Jumlah garis gaya magnet yang
masuk dalam kumparan dapat berubah dengan cara sebagai berikut.

1. Mengerakkan magnet batang keluar masuk kumparan.


2. Memutar magnet dekat kumparan.
3. Mendekatkan kumparan pada kutub magnet.
4. Memutus-mutus arus primer untuk menginduksi arus sekunder pada
kumparan lain.
II. Cara Kerja Dinamo

Induksi elektromagnetik banyak digunakan untuk mengubah energi kinetik


menjadi energi listrik sepeti dalam dinamo sepeda. Dinamo dibedakan dalam
dinamo arus bolak balik dan dinamo arus searah. Dinamo pada dasarnya terdiri
dari sebuah kumparan yang berputar dalam medan magnet. Kedua ujung kawat
dihubungkan menggunakan dua buah cincin tembaga yang disekat satu sama
lain. Pada masing-masing cincin diletakan karbon yang akan menjadi
penghubung rangkaian dalam dinamo dengan luar dinamo.

GGL yang timbul dari dinamo bersifat bolak balik, sehingga arus yang timbul
juga arus bolak-balik. Arus bolak balik atau alternating current sering
disingkat sebagai AC. Dinamo arus bolak balik dapat diubah menjadi dinamo
arus searah. Pengubahan dilakukan dengan menggunakan dua cincin belah yang
disekat satu sama lain. Cincin belah tersebut disebut komutator. Komutator
antara lain digunakan dalam motor listrik (elektromotor).

Arus bolak balik dalam kawat kumparan diubah menjadi arus searah dalam
rantai aliran luar. Ketika AB dan CD berada di depan kutub utara magnet, arus
mengalir dari depan ke belakang. Sikat P tetap menjadi kutub positif dan sikat Q
menjadi kutub negatif.

Pada saat arus berbalik arah, kedua cincin belah dihubungkan sebentar.
Hubungan sesaat itu membuat arus tetap mengalir dari P ke Q. Pada saat arus
berbalik arah GGL bernilai nol. Arus searah atau direct current disingkat DC.

Pada motor listrik yang lebih kuat, kumparan yang digunakan lebih banyak lagi.
Demikian pula gelang-gelang belahnya. Kumparan-kumparan terletak dalam
alur-alur silider besi yang berfungsi sebagai jangkar. Ujung tiap kumparan
berakhir pada komutator.
BAB II
ISI
I. Pompa Air Celup ( Pompa Aquarium )

Sesuai namanya, pompa air listrik ini penggunaannya dicelupkan ke dalam air.
Penggunaan yang umum adalah pompa air yang dipakai dalam aquarium untuk
mengalirkan air ke tempat penyaringan air sehingga air aquarium terjaga
kejernihannya untuk waktu yang lebih lama.

Cara kerjanyapun sama seperti pompa air listrik, memanfaatkan daya


centrifugal dari perputaran kipas impeller untuk mendorong air ke atas. Jenis
pompa air celup ini cukup banyak tergantung keperluannya.
II. Bagian-Bagian Pompa Aquarium

1. Impeler ( Baling – Baling )

Bagian ini berfungsi untuk menarik air di dalam aquarium untuk membawa
kotoran air ke dalam saringan aquarium.
2. Saringan Aquarium

Bagian ini berfungsi untuk menyaring air yang membawa kotoran pada air
supaya tidak masuk ke dalam impeler. Dan jika terjadi, ini akan membuat
daya impeler menjadi terhambat untuk penghisap air.

3. Kumparan Pada Pompa Aquarium

Pada bagian ini, kumparan pada pompa berfungsi untuk mengaliri arus dari
kabel untuk menghasilkan daya elektromagnetik. Kupaaran tersebut akan
menghidupkan magnet untuk menggerakkan impeler pompa aquarium.
Jumlah lilitan kumparan = 500-600
Tebal kawat = 0.35 mm
Daya Tegangan = 220-240 V
Frekuensi = 50 Hz 15 Watt
III. Cara menghitung kumparan kawat

1. Besaran-besaran dasar penyusun inductor.

  Dengan:
  L  : Panjang Inductor
  a  : jari-jari inti inductor
  d  : ukuran diameter kawat penyusun inductor
  N : jumlah lilitan kawat

  Untuk n lapisan, maka besaran yang ditambah:


  n  : jumlah lapisan
  D : tebal lapisan

2. Menghitung jumlah lilitan per lapisan


yaitu: panjang inductor dibagi dengan diameter kawat.

  

3. Menghitung panjang kawat perlapis


keliling inductor dikali jumlah lillitan perlapis

 
4. Menghitung panjang total kawat untuk n lapis:

    

Karena tiap lapis jumlah lilitan adalah sama, maka perhitungan diatas dapat
disederhanakan menjadi:
dan untuk n lapis, maka persamaan ini dapat dilanjutkan, menjadi:

ini merupakan deret aritmatika, dan rumus total jumlah deret aritmatika diatas
adalah:

Pers (3) merupakan persamaan menghitung total panjang kawat untuk membuat
inductor, jika diketahui; jari-jari inti (a), diameter kawat (d), jumlah lapisa (n)
dan Jumlah lilitan perlapis (Nn).

5. Menghitung jumlah lilitan inductor


Banyak cara digunakan untuk menghitung jumlah lilitan pada inductor, cara
termudah adalah dengan mengalikan jumlah lilitan perlapis dengan banyak
lapisan: N = Nn.n  ..................... pers (3a)
Jika tidak diketahui jumlah lapis pada inductor, maka jumlah lapisan dapat
dihitung melalui tebal inductor. Kita simbolkan tebal inductor dengan D
(capital); maka D = n.d ........................ pers (3b)
Kembali ke pers 1, yaitu jumlah lilitan perlapis adalah panjang inductor dibagi
dengan diameter kawat, dengan mensubstitusikan persamaan 3a dan 3b ke
Pers(1) maka jumlah lilitan dapat ditulis dengan:

Dengan cara substitusi yang sama ke Pers (3), maka rumus lain untuk
menghitung panjang kawat yang dibutuhkan dalam membuat inductor adalah:

6. Menghitung hambatan pada inductor


Untuk menghitung hambatan dalam pada inductor, maka diperlukan data
tentang hambat jenis kawat dan luas permukaan kawat dan panjang kawat,
rumus yang digunakan adalah:
BAB III
Kesimpulan
Setelah saya meneliti dinamo elektromagnetik pompa air celup ( pompa
aquarium ) maka dapat diambil kesimpulan:

1. Pompa air berputar dikarenakan gaya elektromagnetik.


2. Daya kekuatan yang dihasilkan pada pompa lebih rendah dibandingkan
dengan pompa air biasa dikarenakan jumlah lilitan kawat dan ketebalan
diameter suatu kawat.
BAB IV
Daftar Pustaka

http://a-quarium.blogspot.co.id/2011/06/pompa-airwater-pumppower-
head.html
http://mechanic-mechanicalengineering.blogspot.co.id/2011/03/pompa-
pump.html
http://ekokiswantoblog.blogspot.co.id/2012/09/pengetahuan-tentang-
pompa-air.html
http://modulfisika.blogspot.co.id/2013/03/kelas-ix-penerapan-
induksi.html

You might also like