You are on page 1of 2

Tutorial kelompok 3

Pembimbing : drg. Naviatullaily Y, MMR

HIV

1. Kandungan dari miconazole dan cara pakai?


 Komposisi : miconazole nitrat untuk mengobati infeksi jamur pada kulit.
 Anjuran pakai ; dioleskan pada kulit sesuai anjuran dokter atau 2-3 kali sehari.
 Miconazole 2 persen 10 gram dioleskan pada kulit 2x1 hari selama 2-4 minggu
 Dosis maksimal miconazol 20mg/ BB , dosis maksimal penggunaan 1 hari 1000mg atau 40ml.

2. Bagaimana cara kita mengetahui pasien tersebut HIV? Pemeriksaan subjektif


 candidiasis oral
 Penurunan BB
 Sosial history pasien
 Family History
 dilihat dari limfodenopati : jika HIV akan menetap.terdapat gejala alergi kulit. Dan terdapat
manifestasi oral lain nya seperti leukoplakia dan herpes.
3. Bagaimana cara kita melakukan test ELISA?
 Dapatdilakukan dengan sampel darah vena, kemudian air liur, air kencing. Untuk sampel
darah diambil dari permukaan kulit , dimasukan kedalam tabung kusus, sampel darah
dikirim ke lab untuk dianilisis.
 Prinsip dari test elisa : untuk mencampurkan antibodi HIV dengan antigen HIV membentuk
antigen antibody HRP imunocomplex, substrat dari hasil tersebut akan menunjukan hasil
test . Warna ungu yang muncul menunjukan hasil HIV reaktif dan apabila tidak ada warna
menunjukan hiv nin reaktif.
4.Selain dari Test ELISA, apakah terdapat test yang lain?
 Test CD 4
 Test IVA
 test western bolt
 Cara langsung : deteksi antigen virus salah satunya dengan PCR
 cara tidak langsung dengan melihat respon zat antispesifik dengan melakukan test
klinis .contohnya Elisa dan western bolt
5. Tindakan yang kita lakukan ketika menemui pasien HIV?
 medikasi
 Rujuk untuk menentukan diagnosis final.
ANEMIA
1. Patogenesis Ras manifestasi dari Anemia?
 Penurunan hemoglobin,transport oksigen dan nutrisi, tidak cukup untuk mukosa sehingga
menghambat diferensiasi dan pertumbuhan sel epitel.sehingga stratum. Corneum
terhambat sehingga menjadikan mukosa mulut tipis,Terjadinya, keratinasi yang hilang.
Terjadi atrofi mukosa dan ulserasi.
 Indikator anemia : kekurangan zat besi. Zat besi merupakan salah satu mikronutrient yang
berperan pada pertahanan tubuh melalui fungsinya sebagai barier dari kulit atau mukosa
imunitas seluler dan produksi dari antibody.sehingga apabila terjadi defisiensi zat besi atau
mikronutrien akan menyebabkan disregulasi keseimbangan respon imunitas. Sehingga
terjadinya RAS.
2. Pemeriksaan darah anemia?
 pemeriksaan anemia : didapatkan hasil MCH menunjukan hemoglobin dalam sel darah
merah, jika MCH nya tinggi , interpretasinya anemia hiperkromatik. Jika rendah menunjukan
anemia hipokromatik.
 MCV menunjukan kekurangan sel darah merah, jika mcv tinggi menunjukan anemia
makrositic , jika rendah menunjukan anemia micrositik.
 MCHC menunjukan konsentrasi Hb pada sel darah merah.
 Pada kasus di jurnal, didapatkan MCH,MCV,MCHC rendah berarti pasien mengalami anemia
hipokromik mikrositik. Yang artinya pasien mengalami devisiensi zat besi.
3. Pencegahan terjadinya anemia?
 Dapat memberikan asupan zat besi yang cukup dalam tubuh, untuk meningkatkan
pembentukan hb.
 Fortifikasi bahan makanan dengan zat besi dan suplemnetasi zat besi ( menurut kemenkes)
 Dalam masyarakat : memperbanyak makanan seperti sumber pangan hewani yang kaya zat
besi seperti ikan,hati,daging dan unggas.
 Peningkatan sumber pangan nabati seperti kacang kacangan berwarna hijau tua.
 Meningkatkan penyerapan zat besi dari sumber nabati perlu mengkonsumsi buah yang
mengandug vit.c seperti jeruk dan jambu.

4. Macam macam anemia?


 Anemia makrositik : ukuran sel darah merah bertambah besardan jumlah hb tiap sel
bertambah. Anemia tipe ini terdapat 2 jenis yaitu anemia megaloblastik ( kekurangan asam
folat,B12, sintesis DNA) dan anemia non megaloblastik ( eritropolesis yang dipercepat dan
adanya peningkatan luas permukaan membran)
 Anemia mikrositik : mengecilnya ukuran sel darah merah yang disebabkan defisiensi besi,
gangguan sintesis globin, porfirin,serta gangguan sintesis besi lain nyaa.
 Anemia normositik ; ukuran sel darah merah tidak berubah tetapi disebabkan oleh
kehilangan darah yang parah , meningkatnya volume plasma yang berlebihan, dan penyakit ,
gangguan endoktrin ginjal, hati

You might also like