Professional Documents
Culture Documents
Alat Ukur Volume Air Dengan Menggunakan Sensor Ultrasonik Berbasis Atmega 328P
Alat Ukur Volume Air Dengan Menggunakan Sensor Ultrasonik Berbasis Atmega 328P
2018
http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/7776
Downloaded from Repositori Institusi USU, Univsersitas Sumatera Utara
ALAT UKUR VOLUME AIR DENGAN MENGGUNAKAN
SENSOR ULTRASONIK BERBASIS ATMEGA 328P
TUGAS AKHIR
TUGAS AKHIR
Disetujui di
Medan, Juli 2018
Dr. Diana Alemin Barus, M.Sc Prof. Dr. Nasruddin MN, M.Eng, Sc
NIP. 19660729199203200 NIP. 195507061981021002
TUGAS AKHIR
Saya mengakui bahwa tugas akhir ini adalah hasil kerja saya sendiri. Kecuali
beberapa kutipan dan ringkasan yang masing masing di sebutkan sumbernya.
i
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirobbil’alamin,
Segala puji dan syukur bagi Allah Subhanahuwata’ala yang telah
melimpahkan barokah, rahmat, hidayah-Nya dan menganugerahkan kemudahan serta
kelancaran sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan tugas akhir ini sesuai
waktu yang telah ditetapkan. Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan
kepada Rasulullah Sallallahu’alaihiwassalam sang pembawa petunjuk dan selalu
menjadi inspirasi dan teladan bagi penulis.
Tugas Akhir ini disusun untuk melengkapi persyaratan dalam mencapai gelar
Ahli Madya pada Program Studi Diploma Tiga (III) Fisika Instrumentasi
Departemen Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas
Sumatera Utara.Adapun judul Tugas Akhir ini adalah :ALAT UKUR VOLUME
AIR MENGGUNAKAN SENSOR ULTRASONIK BERBASIS ATMEGA 328 P
Penulis menyadari bahwa tersusunnya Tugas Akhir ini dari Do’a, perhatian,
bimbingan, motivasi dan dukungan berbagai pihak, sehingga dengan keikhlasan dan
kerendahan hati pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Dr. Kerista Sebayang, MS, selaku Dekan Fakultas Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam.
2. Ibu Dr. Diana Alemin Barus, M.Sc selaku Ketua Program Diploma Tiga
Metrologi dan Instrumentasi Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan
Alam
3. Bapak Prof. Dr. Nasruddin MN, M.Eng, Sc selaku dosen pembimbing, yang
telah banyak meluangkan waktunya membantu dan mendukung penulis
dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.
4. Seluruh Dosen dan Karyawan Program Studi Diploma Tiga (III) Metrologi
dan Instrumentasi Departemen Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara.
5. Semua pihak yang turut membantu dalam pengerjaan Laporan Tugas Akhir
yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
ii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
6. Teristimewa dari seluruhnya, yaitu buat kedua orangtuaku tercinta. Terima
kasih dari relung hati yang paling dalam yang telah memberikan bantuan
yang tak terhitung jumlahnya, baik secara materi maupun moril yang
diberikan kepada penulis dalam menyelesaikan penulisan laporan tugas akhir
ini, dan senantiasa mengiring dengan do’a sehingga penulis menyelesaikan
perkuliahan ini.
Akhirnya penulis berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita
semua dan apabila dalam penulisan ini terdapat kata-kata yang kurang berkenan
penulis mengharapkan maaf yang sebesar-besarnya, semoga Allah SWT senantiasa
meridhai kita semua dan semoga laporan ini menjadi ibadah yang baik bagi penulis
serta menjadi ilmu yang bermanfaat bagi pembaca.
iii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
ALAT UKUR VOLUME AIR MENGGUNAKAN SENSOR ULTRASONIK
BERBASIS ATMEGA 328P
ABSTRAK
Kata Kunci : LCD, Mikrokontroler ATMega 328P, Sensor HC-SR04, dan Volume
air
iv
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
WATER VOLUME EQUIPMENT USING ULTRASONIC SENSOR BASED
ATMEGA 328P
ABSTRACT
v
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR ISI
Halaman Sampul
Halaman Sampul Dalam
Lembar Pengesahan .............................................................................................. i
Lembar Pernyataan................................................................................................ ii
Kata Pengantar ...................................................................................................... iii
Abstrak .................................................................................................................. v
Abstract ................................................................................................................. vi
Daftar Isi................................................................................................................ vii
Daftar Tabel ......................................................................................................... ix
Daftar Gambar…………………………………………………………………...x
vi
BAB 5 PENUTUP................................................................................................ 35
5.1 Kesimpulan ..................................................................................................... 35
5.2 Saran................................................................................................................ 35
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
vii
viii
Gambar 2.3 Sensor Ultrasonik HC-SR04 Tampak depan dan Belakang .............. 6
ix
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini berisikan mengenai latar belakang , rumusan masalah, Tujuan
penulisan, batasan masalah, serta sistematika penulisan.
BAB II DASAR TEORI
Bab ini berisi tentang teori dasar yang digunakan sebagai bahan acuan proyek tugas
akhir, serta komponen yang perlu diketahui untuk mempermudah dalam memahami
sistem kerja alat ini.
BAB III PERANCANGAN SISTEM
Pada bagian ini akan dibahas perancangan dari alat, yaitu diagram blok dari
rangkaian, skematik dari masing-masing rangkaian dan diagram alir dari program
yang akan diisikan ke mikrokontroler.
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN
Pada bab ini akan dibahas hasil analisa dari rangkaian dan sistem kerja alat,
penjelasan mengenai program-program yang digunakan untuk mengaktifkan
rangkaian, penjelasan mengenai program yang diisikan ke mikrokontroler.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini merupakan penutup yang meliputi tentang kesimpulan daripembahasan yang
dilakukan dari tugas akhir ini serta saran apakah rangkaian ini dapat dibuat lebih
efisien dan dikembangkan perakitannya pada suatu metode lain yang mempunyai
sistem kerja yang sama.
Luas alas
Contoh Gambar 2.2 Volume Silinder
Volume (V) dihitung dari phi kali radius/jari-jari(r) kali tinggi(t), ditunjukan pada
persamaan:
(2.1)
(2.2)
Berikut keterangan simbol pada persamaan 2.1 dan persamaan 2.2 :
V : Volume Silinder (cm3)
: Phi = 3,14
d : Diameter (cm)
r : Jari-jari (cm)
t : Tinggi (cm)
Gambar 2.3 Sensor Ultrasonik HC-SR04 Tampak depan dan tampak Belakang
Karakteristik HC-SR04
- Tegangan sumber operasi tunggal 5.0 V
- Konsumsi arus 15 mA
- Frekuensi operasi 40 kHz
- Minimum pendeteksi jarak 0.02 m (2 cm)
- Maksimum pendeteksian jarak 4 m
- Jangkauan deteksi 2 cm sampai 400 cm
- Sudut pantul gelombang pengukuran 15 derajat
- Minimum waktu penyulutan 10 mikrodetik dengan pulsa berlevel Transistor
Transistor Logic (TTL)
- Pulsa deteksi berlevel TTL dengan durasi yang bersesuaian dengan jarak
deteksi
- Dimensi 45 x 20 x 15 mm
-
2.4 Mikrokontroller
Mikrokontroler adalah sebuah chip yang berfungsi sebagai pengontrol atau
pengendali rangkaian elektronik dan umumnya dapat menyimpan program
didalamnya. Penggunaan mikrokontroler lebih menguntungkan dibandingkan
penggunaan mikroprosesor. Hal ini dikarenakan dengan mikrokontroler tidak perlu
lagi penambahan memori dan I/O (input/output) eksternal selama memori dan I/O
internal masih bisa mencukupi. Selain itu proses produksinya secara masal, sehingga
harganya menjadi lebih murah dibandingkan mikroprosesor.
Secara teknis, hanya ada dua macam mikrokontroller. Pembagian ini
didasarkan pada kompleksitas instruksi-instruksi yang dapat diterapkan pada
mikrokontroler tersebut. Pembagian itu yaitu RISC dan CISC.
1. RISC merupakan kependekan dari Reduced Instruction Set Computer. Instruksi
yang dimiliki terbatas, tetapi memiliki fasilitas yang lebih banyak.
2. Sebaliknya, CISC kependekan dari Complex Instruction Set Computer. Instruksi
bisa dikatakan lebih lengkap tapi dengan fasilitas secukupnya.
Masing-masing mempunyai keturunan atau keluarga sendiri-sendiri. jenis-
jenis mikrokonktroler yang telah umum digunakan:
1. Keluarga MCS51 Mikrokonktroler ini termasuk dalam keluarga
mikrokonktroler CISC. Sebagian besar instruksinya dieksekusi dalam 12 siklus
clock. Mikrokontroler ini berdasarkan arsitektur Harvard dan meskipun awalnya
dirancang untuk aplikasi mikrokontroler chip tunggal, sebuah mode perluasan telah
mengizinkan sebuah ROM luar 64KB dan RAM luar 64KB diberikan alamat dengan
cara jalur pemilihan chip yang terpisah untuk akses program dan memori data. Salah
satu kemampuan dari mikrokontroler 8051 adalah pemasukan sebuah mesin
pemroses boolean yang mengijikan operasi logika boolean tingkatan-bit dapat
dilakukan secara langsung dan secara efisien dalam register internal dan RAM.
Karena itulah MCS51 digunakan dalam rancangan awal PLC (programmable Logic
Control).
10
11
12
Adapun rincian dan fungsi dari susunan pin ATMega328P adalah sebagai berikut:
1. VCC merupakan pin yang berfungsi sebagai masukan catu daya.
2. GND merupakan pin Ground.
3. Port B (PB0 – PB7) merupakan pin masukan/keluaran dua arah (full duplex) dan
dengan masing-masing port memiliki fungsi khusus. Didalam Port B terdapat
XTAL1, XTAL2, TOSC1, TOSC2. Jumlah Port B adalah 8 buah pin, mulai dari pin
B.0 sampai dengan B.7. Tiap pin dapat digunakan sebagai input maupun output.
4. Port C (PC0 – PC6) merupakan pin masukan/keluaran dua arah (full duplex) dan
dengan masing-masing port memiliki fungsi khusus. Port C merupakan sebuah 7-bit
bi-directional I/O port yang di dalam masing- masing pin terdapat pull-up resistor.
Jumlah pin nya hanya 7 buah mulai dari pin C.0 sampai dengan pin C.6. Sebagai
keluaran/output port C memiliki karakteristik yang sama dalam hal menyerap arus
(sink) ataupun mengeluarkan arus (source).
5. Port D (PD0 – PD7) merupakan pin masukan/keluaran dua arah (full duplex) dan
dengan masing-masing port memiliki fungsi khusus. Port D merupakan 8-bit bi-
directional I/O dengan internal pull-up resistor. Fungsi dari port ini sama dengan
port-port yang lain. Hanya saja pada port ini tidak terdapat kegunaan-kegunaan yang
lain. Pada port ini hanya berfungsi sebagai masukan dan keluaran saja atau biasa
disebut dengan I/O.
6. RESET merupakan pin yang digunakan untuk mengatur ulang mikrokontroler.
7. XTAL1 dan XTAL2, merupakan pin masukan external clock.
13
LCD memiliki 16 pin dengan fungsi pin masing-masing seperti yang terlihat pada
table 2.1.
2 Vcc 5 Volt
14
7 DB0
8 DB1 -
9 DB2 -
10 DB3 -
11 DB4 -
12 DB5 -
13 DB6 -
2.6 Bahasa C
Bahasa C adalah bahasa pemrograman yang dapat dikatakan berada di antara
bahasa tingkat rendah dan tingkat tinggi. Bahasa tingkat rendah artinya bahasa yang
berorientasi pada mesin dan bahasa tingkat tinggi berorientasi pada manusia. Bahasa
tingkat rendah, misalnya bahasa assembler, bahasa ini ditulis dengan sandi yang
dimengerti oleh mesin saja, oleh karena itu hanya digunakan bagi yang memprogram
mikroprosesor.
Bahasa rendah merupakan bahasa yang membutuhkan kecermatan yang teliti
bagi pemrogram karena perintahnya harus rinci, ditambah lagi masing- masing
pabrik mempunyai sandi perintah sendiri. Bahasa tinggi relatif mudah digunakan,
karena ditulis dengan bahasa manusia sehingga mudah dimengerti dan tidak
tergantung mesinnya. Bahasa beraras tinggi biasanya digunakan pada komputer.
Pencipta bahasa C adalah Brian W. Kernighan dan Denis M. Ritchi, sekitar tahun
1972. Penulisan program dalam bahasa C dilakukan dengan membagi dalam blok-
blok, sehingga bahasa C disebut dengan bahasa terstruktur. Bahasa C dapat
digunakan di berbagai mesin dengan mudah, mulai dari PC sampai dengan
15
16
17
18
19
3.1 Umum
Perancangan merupakan suatu tahap yang sangat penting didalam
penyelesaian pembuatan suatu alat ukur. Pada perancangan dan pembuatan alat ini
akan ditempuh beberapa langkah yang termasuk kedalam langkah perancangan
antara lain pemilihan komponen yang sesuai dengan kebutuhan serta pembuatan alat.
Dalam perancangan ini dibutuhkan beberapa petunjuk yang menunjang pembuatan
alat seperti buku buku teori, data sheet atau buku lainnya dimana buku petunjuk
tersebut memuat teori- teori perancangan maupun spesifikasi komponen yang akan
digunakan dalam pembuatan alat, melakukan percobaan serta pengujian alat.
20
Adapun fungsi masing masing blok diagram pada gambar 3.1 adalah sebagai berikut:
1. Sensor HC-SR04 merupakan sensor yang akan mendeteksi adanya benda di
depan sensor, keluaran sensor ini berupa tegangan digital yang langsung dan
sensor DSB180 berfungsi untuk mengetahui suhu lalu diolah oleh
sistem mikrokontroler ATMega 328P.
2. LCD (Liquid Crystal Display) dan driver LCD berfungsi sebagai media
tampilan selama proses pengendalian berlangsung.
3. Catu daya berfungsi sebagai suplai sistem keseluruhan.
4. Mikrokontroler ATMega 328P yang berfungsi sebagai pusat pengendalian ,
pada sistem pengukur volume otomatis ini yang dapat diprogram dengan
menggunakan bahasa C
Komponen-komponen yang digunakan dalam system pengukur volume cairan
otomatis adalah :
1. Sensor HC-SR04 Ultrasonik berfungsi sebagai sensor volume cairan dan
Sensor DS18B20 berfungsi sensor suhu.
2. Mikrokontroler ATMega 328P berfungsi mengatur kinerja sistem dalam
manajemen data sebagai unit masukan.
3. Modul LCD 16X2 berfungsi menampilkan nilai volume cairan dan suhu.
21
START
Inisialisasi :
Register,Timer,Port, dan
ADC
Tampilkan Data
ke Tampilan LCD
End
22
23
24
25
void setup() {
lcd.begin(16, 2);
lcd.print("hello, world!");
}
void loop() {
lcd.setCursor(0, 1);
lcd.print(millis() / 1000);
}
26
1 2 2 0
2 4 4 0
3 6 6 0
4 8 9 1
5 10 10 0
6 20 19 1
7 40 38 2
27
Hasil
Volume Volume
Pembacaaan Suhu Persentase
Percobaan Sebenarnya Terukur Error
Sensor (oC) (%)
(Liter) (Liter)
( cm)
1 1 6,2 29,37 0,9 0,1 10
2 0.9 7,0 29,25 0.8 0,1 8,8
3 0.8 8,3 29.25 0.7 0,1 10
4 0.7 9,3 29,25 0.6 0,1 10
5 0.6 10,3 29,25 0.5 0,1 10
6 0.5 11,7 29,12 0.4 0,1 16
7 0.2 14,8 28,27 0.15 0.05 25
8 0 16,5 28,81 0 0 0
TOTAL 4,0 89,8
RATA-RATA 0,5 11,2
Diketahui :
d = 10,52 cm
r = 5,26 cm
= 3,14
Volume = Luas Alas x t
=
= 3,14 (5,26)2 x t
= 3,14 (27,66) x t
= (86,87 x t) cm3
= (86,87 x t) ml
28
Pada percobaan 2 :
t = ttabung - tsensor
= 16,5 – 7,07
= 9,4
Volume = Luas Alas x t
=
= 3,14 (5,26)2 x t
= 3,14 (27,66) x t
= 86,87 x t
= 86,87 x 9,4
= 816,6 ml
= 0,8 L
Pada percobaan 3 :
t = ttabung - tsensor
= 16,5 – 8,3
= 8,2 cm
Volume = Luas Alas x t
=
= 3,14 (5,26)2 x t
= 3,14 (27,66) x t
= 86,87 x t
= 86,87 x 8,2
= 712,3 ml
= 0,7 L
29
Pada percobaan 5 :
t = ttabung - tsensor
= 16,5 – 10,3
= 6,2 cm
Volume = Luas Alas x t
=
= 3,14 (5,26)2 x t
= 3,14 (27,66) x t
= 86,87 x t
= 86,87 x 6,2
= 538,6 ml
= 0,5 L
Pada percobaan 6 :
t = ttabung - tsensor
= 16,5 – 11,7
= 4,8 cm
Volume = Luas Alas x t
=
= 3,14 (5,26)2 x t
= 3,14 (27,66) x t
= 86,87 x t
= 86,87 x 4,8
= 416, 9 ml
= 0,4 L
30
Pada percobaan 8 :
t = ttabung - tsensor
= 16,5 – 16,5
= 0 cm
Volume = Luas Alas x t
=
= 3,14 (5,26)2 x t
= 3,14 (27,66) x t
= 86,87 x t
= 86,87 x 0
= 0 ml
=0L
Pecobaan 1
Vteori : Vpraktek
0,8 L : 0,9 L
Pecobaan 2
Vteori : Vpraktek
0,8 L : 0,8 L
Pecobaan 3
Vteori : Vpraktek
0,7 L : 0,7 L
31
Pecobaan 5
Vteori : Vpraktek
0,5 L : 0,5 L
Pecobaan 6
Vteori : Vpraktek
0,4 L : 0,4 L
Pecobaan 7
Vteori : Vpraktek
0,1 L : 0,1 L
Pecobaan 8
Vteori : Vpraktek
0 L:0L
Menghitung errror
Percobaan 1
Error = Volume sebenarnya – Volume terukur
= 1- 0,9
= 0,1
Percobaan 2
Error = Volume sebenarnya – Volume terukur
= 0,9 – 0,8
= 0,1
Percobaan 3
Error = Volume sebenarnya – Volume terukur
= 0,8 – 0,7
= 0,1
Percobaan 4
Error = Volume sebenarnya – Volume terukur
= 0,7 – 0,6
= 0,1
32
Percobaan 6
Error = Volume sebenarnya – Volume terukur
= 0,5 – 0,4
= 0,1
Percobaan 7
Error = Volume sebenarnya – Volume terukur
= 0,2 – 0,1
= 0,1
Percobaan 8
Error = Volume sebenarnya – Volume terukur
=0–0
=0
Menghitung Persentase,
Percobaan 1
Persentase =
Persentase =
= 10%
Percobaan 2
Persentase =
Persentase =
= 10%
Percobaan 3
Persentase =
Persentase =
= 10%
Percobaan 4
Persentase =
33
Percobaan 5
Persentase =
Persentase =
= 10%
Percobaan 6
Persentase =
Persentase =
= 16%
Percobaan 7
Persentase =
Persentase =
= 25%
Percobaan 8
Persentase =
Persentase =
= 0%
34
5.1 Kesimpulan
Dari hasil penelitian dan pembahasan tentang alat ukur volume air dengan
menggunakan sensor ultrasonik dapat disimpulkan bahwa:
1. Secara keseluruhan alat ukur volume yang dirancang telah dapat bekerja dan
berfungsi dengan baik dan mampu menampilkan volume air secara otomatis.
2. Dari hasil perhitungan secara praktek maupun teori maka dapat disimpulkan
bahwa nilai yang diperoleh sama kecuali pada saat percobaan ke 1 Vteori nya
0,8 L sedangkan yang didapat di Vpraktek 0,9 L.
3. Jika dibandingkan dengan volume sebenarnya (standar) dengan volume teori
maupun praktek selisih pengukuran 0,1 L kecuali pada percobaan ke 1 Vteori
selisihnya 0,2 L dengan Vsebenarnya.
4. Rata-rata persentase error pada keseluruhan percobaan adalah 11,2%. Hal ini
bisa disebabkan karena kurang ketelitian diwaktu pengukuran dan
keterbatasan alat ukur.
5.2 Saran
Diharapkan alat ini dapat lebih dikembangkan lagi, baik dari segi fungsi maupun
aplikasi serta implementasi yang lebih baik dan luas, seperti :
1. Fungsi dari alat diharapkan bisa diperluas lagi supaya tidak hanya bisa
mengukur volume air 1.000 ml
2. Meningkatkan sensifitas pengukuran volume air yang lebih tinggi.
3. Alat ini juga diharapkan dapat dikembangkan lagi dengan menambahkan
keluaran tidak hanya melalui LCD saja tetapi juga dapat ditambahkan output
suara dan juga dapat dilakukan percetakan data menggunakan print.
4. Pengembangan projek ini dapat diperluas menjadi alat pemantau kadar air
otomatis .
35
[1] Sulistiadji, K, dan Pitoyo, J. 2009. Alat Ukur dan Instrumen Ukur. Serpong :
BBP Mektan
[2] - https://id.wikipedia.org/wiki/Volume”, di akses tanggal 30 Juni 2017
[3] Micco. 2015. Cara Menghitung Volume Silinder (Tabung).
https://pendidikan.id/main/forum/diskusi-pendidikan/mata-pelajaran/556-
cara-menghitung-volume-silinder-tabung. Diakses pada 30 Juni 2018
[4] Santoso, Hari. 2015. Cara Kerja Sensor Ultrasonik, Rangkaian, &
Aplikasinya. https://www.elangsakti.com/2015/05/sensor-ultrasonik.html.
Diakses pada 30 Juni 2018
[5] Satriapujir. 2017. KL81 Interfacing.
http://kl801.ilearning.me/2017/02/26/pelajari-tentang-sensor-suhu-ds18b20-
dan-bagaimana-penyambungan-alat-tersebut-sebagai-input-pada-perangkat-
raspberry-pi-sebagai-sensor-suhu-sebuah-ruangan/. Diakses pada 30 Juni
2018
[6] -http://eprints.polsri.ac.id/1445/3/BAB%20II%.20pdf Diakses pada 1 Juli
2018
[7] Mirul. 2017. Apa itu Mikrokontroller AVR ATMega328P ? dan Bagaimana
Konfigurasi Pinnya?. http://k-sience.blogspot.com/2017/07/apa-itu-
mikrokontroller-avr-atmega328p.html . Diakses pada 10 Juli 2018
[8] Suhata, ST, VB Sebagai Pusat Kendali Peralatan Elektronik : Penerbit Elex
Media Komputindo, Jakarta, 2005.
[9] - http://eprints.polsri.ac.id/164/3/BAB%20II.pdf. Diakses pada tanggal 09
Juli 2018
}
lcd.clear();
lcd.setCursor(0,0);
lcd.print("Volume:");
lcd.setCursor(8,0);
//lcd.setCursor(8,1);
//lcd.print("cm");
delay(1000);
//delay(500);
}