Professional Documents
Culture Documents
Perkembangan Fisika Klasik
Perkembangan Fisika Klasik
Disusun oleh :
PENDIDIKAN FISIKA
UNIVERSITAS SILIWANGI
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan
karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Perkembangan Klasik Fisika”
tanpa kurang suatu apapun.
Kami selaku penyusun makalah ini, berharap semoga kelak makalah ini dapat
berguna dan bermanfaat serta menambah wawasan tentang pemahaman akan sejarah
perkembangan fisika klasik. Dalam pembuatan makalah ini, kami sangat menyadari masih
sangat banyak terdapat kekurangan dan masih butuh saran untuk perbaikannya. Oleh karena
itu kami sangat berterima kasih jika ada yang berkenan memberikan saran dan kritiknya.
Semoga makalah ini bisa dengan mudah di mengerti dan dapat di pahami maknanya.
Kami meminta maaf bila terdapat kesalahan penulisan kata atau kalimat yang kurang
berkenan di hati pembaca.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
COVER........................................................................................................i
KATA PENGANTAR................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.3 Tujuan.................................................................................................1
BAB 2 PEMBAHASAN
..............................................................................................................
ii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1
BAB 2 PEMBAHASAN
Cabang-cabang ilmu yang dikembangkan pada periode fisika klasik antara lain:
2
➢ Rumus Hukum I Newton:
Bunyi Hukum I Newton: "Jika resultan gaya yang bekerja pada benda
yang sama dengan nol, maka benda yang mula-mula diam akan tetap
diam. Benda yang mula-mula bergerak lurus beraturan akan tetap lurus
beraturan dengan kecepatan tetap".
• Mobil yang anda naiki setelah direm mendadak, lalu mobil tiba-tiba
bergerak kedepan, maka anda akan terdorong ke belakang
3
➢ Rumus Hukum III Newton:
Faksi=Freaksi
Bunyi: "Jika suatu benda memberikan gaya pada benda lain maka
benda yang dikenai gaya akan memberikan gaya yang besarnya sama
dengan gaya yang di terima dari benda pertama tetapi arahnya
berlawanan".
4
2.2.3 Termodinamika Klasik
Termodinamika adalah ilmu yang mempelajari tentang panas
sebagai energi yang mengalir. Oleh karena itu, sejarah
berkembangnya ilmu termodinamika berawal sejak manusia mulai
memikirkan tentang panas. Orang yang pertama kali melakukannya
adalah Aristoteles (350 SM).
Dia mengatakan bahwa panas adalah bagian dari materi atau
materi tersusun dari panas, penalaran yang dilakukan oleh Aristoteles
diteruskan oleh Galileo Galilei (1593) yang menganggap bahwa panas
adalah sesuatu yang dapat diukur dengan penemuannya berupa
termometer air. Beberapa abad setelahnya Sir Humphrey Davy dan
Count Rumford (1799) menegaskan bahwa panas adalah sesuatu yang
mengalir. Kesimpulan ini mendukung prinsip kerja termometer, tapi
membantah pernyataan Aristoteles. Seharusnya hukum ke-nol
termodinamika dirumuskan saat itu, tapi karena termodinamika belum
berkembang sebagai ilmu, maka belum terpikirkan oleh para
ilmuwan. “dua sistem dalam keadaan setimbang dengan sistem ketiga,
maka ketiganya dalam saling setimbang satu dengan lainnya”.
Pada tahun 1778, Thomas Alfa Edison memperkenalkan mesin
uap pertama yang mengkonvesi panas menjadi kerja mekanik. Mesin
tersebut disempurnakan oleh Sardi Carnot (1824). Saat itu, dia
berupaya menemukan hubungan antara panas yang digunakan dan
kerja mekanik yang dihasilkan. Hasil pemikirannya merupakan titik
awal perkembangan ilmu termodinamika klasik dan beliau dianggap
sebagai Bapak Termodinamika. Pada tahun 1845, James P. Joule
menyimpulkan bahwa panas dan kerja adalah dua bentuk energi yang
satu sama lain dapat dikonversi. Kesimpulan ini didukung pula oleh
Rudolf Clausius, Lord Kelvin (William Thomson), Helmhozt, dan
Robert Mayer. Selanjutnya, para ilmuwan ini merumuskan hukum
pertama termodinamika (1850). Setahun sebelumnya, Lord Kelvin
telah memperkenalkan istilah termodinamika melalui makalahnya: An
Account of Carnot’s Theory of the Motive Power of Heat. Buku
pertama tentang termodinamika ditulis oleh William Rankine pada
tahun 1859. “perubahan energi dalam dari suatu sistem
termodinamika tertutup sama dengan total dari jumlah energi panas
yang disuplai ke dalam sistem dan kerja yang dilakukan terhadap
sistem” (Mustofa, 2011).
5
2.3 Tokoh-tokoh Periode Fisika Klasik
1. Benjamin thompson
7
Namun, walau berbagai hukum listrik dan kemagnetan sudah
diketemukan dan mengandung kebenanaran dalam beberapa segi,
sebelum Maxwell, tak ada satu pun dari hukum-hukum itu yang
merupakan satu teori terpadu. Dia memiliki empat perangkat Hukum
yang dirumuskan secara ringkas (tetapi punya bobot tinggi), Maxwell
berhasil menjabarkan secara tepat perilaku dan saling hubungan antara
medan listrik dan magnet.
Dengan begitu dia mengubah sejumlah besar fenomena menjadi
satu teori tunggal yang dapat dijadikan pegangan. Pendapat
Maxwell telah jadi panutan pada abad sebelumnya secara luas baik
di sektor maupun dalam praktik ilmu pengetahuan. Nilai terpenting
dari, pendapat Maxwell yang baru itu adalah , banyak persamaan
umum yang bisa terjadi dalam semua keadaan. Semua hukum listrik
dan magnet yang sudah ada sebelumnya dapat dianggap berasal dari
pendapat Maxwell, begitu pula sejumlah besar hukum lainnya, yang
dulunya merupakan teori yang tidak ia kenal. Dari pendapat
Maxwell ini dapat diperlihatkan betapa pergoyangan bolak-balik
bidang elektromagnetik secara periodik adalah sesuatu hal yang bisa
terjadi. Gerak bolak-balik seperti pendulum ini disebut gelombang
elektromagnetik, yang bilamana sekali digerakkan akan menyebar
terus hingga angkasa luar. Dari pendapat-pendapat ini mampu
menunjukkan bahwa kecepatan gelombang elektromagnetik itu
mencapai sekitar 300.000 kilometer (186.000 mil) per detik.
Maxwell mengetahui bahwa ini sama dengan ukuran kecepatan
cahaya. Dari sudut ini dia dengan tepat mengambil kesimpulan
bahwa cahaya itu sendiri terdiri dari gelombang elektromagnetik.
Jadi, pendapat Maxwell bukan semata merupakan hukum dasar
dari kelistrikan dan kemagnetan, tetapi juga sekaligus merupakan
hukum dasar optik. Sesungguhnya, semua hukum terdahulu yang
dikenal sebagai hukum optik dapat dikaitkan dengan pendapatnya,
juga banyak fakta dan hubungan dengan hal-hal yang dulunya tidak
terungkapkan.
3. Thomas Young
6. Isaac Newton
13
Isaac Newton, ilmuwan paling besar dan paling
berpengaruh yang pernah hidup di dunia, lahir di Woolsthrope,
Inggris, tepat pada hari Natal tahun 1642, bertepatan tahun
dengan wafatnya Galileo.
14
untuk memperkirakan secara tepat gerakan-gerakan planit-planit
seputar sang matahari. Persoalan utama gerak-gerik astronomi
adalah bagaimana memperkirakan posisi yang tepat dan gerakan
bintang- kemintang serta planit-planit, dengan demikian
terpecahkan sepenuhnya oleh Newton hanya dengan sekali
sambar. Atas karya-karyanya itu Newton sering dianggap
seorang astronom terbesar dari semua yang terbesar.
7. Galileo Galilei
9. Alfred Nobel
18
Denmark, Tycho Brahe, yang melakukan pengamatan lebih teliti dan
tepat terhadap gerakan-gerakan planet. Dari data-data hasil
pengamatan inilah yang membikin Johannes Kepler akhirnya mampu
merumuskan hukum-hukum gerak planet yang tepat.
Buku Copernicus punya makna yang tampaknya tak
memungkinkan baik Galileo maupun Kepler menyelesaikan kerja
ilmiahnya. Kesemua mereka adalah pendahulu-pendahulu yang
penting dan menentukan bagi Newton, dan penemuan merekalah
yang membikin kemungkinan bagi Newton merumuskan hukum-
hukum gerak dan gaya beratnya. Secara historis, penerbitan De
Revolutionobus Orbium Coelestium merupakan titik tolak astronomi
modern. Lebih dari itu, merupakan titik tolak pengetahuan modern.
19
bell. ia juga menemukan mikrofon. pada tahun 1877, edison
menampilkan penemuan yang paling disenaginya. penemuan itu
adalah alat perekam yan disebutnya “phonograph”. alat ini
menggunakan suatu silinder dibunkus kertas timah, diputar dengan
tangan sementara sepucuk jarum mengikuti jalur yang ada pada
silinder tersebut. pada tahun 1877, edison mendapat hak paten
“phonograph” yaitu alat yan dapat mencatat getaran suara.
Seorang fisikawan yang bernama James Prescott Joule asal Inggris sudah
merumuskan jika beragam bentuk energi pada dasarnya sama serta bersifat
tetap, tetapi bisa diubah antara satu sama lain. Atas dasar dari rumusan
tersebut, kemudian ia menggagas suatu hukum yang menjadi pondasi dari
teori fundamental fisika (termodinamika), yaitu Hukum Kekekalan Energi.
Pada mulanya, Joule meneliti serta membuat studi empiris terkait panas yang
dihasilkan oleh kawat listrik. Menurut studi dan penelitian yang ia kerjakan,
Joule bisa menyimpulkan ke dalam suatu tesis ilmiah jika panas adalah energi
yang mana energi itu terlepas dari zat maupun objek yang dipanaskan.
Studinya itu membuka studi – studi lain yang sama – sama meneliti terkait
energi yang terdapat dalam beberapa interaksi objek fisik.
Tiap total energi di dalam sistem (yaitu energi mekanik) harus selalu
sama, sehingga energi mekanik sebelum serta sesudahnya mempunyai besar
yang sama. Dalam hal tersebut, maka bisa dinyatakan menjadi:
EM Sebelum
=E M Sesudah
1 1
m1 v 1² + m1 g1 h1 = m2 v 2² + m2 g 2 h2
2 2
20
2.6 Perkembangan Konsep Hidrodinamika
Kata hidrodinamika pertama dikenalkan oleh Daniel Bernoulli
pada tahun 1700-1783 untuk mengenalkan dua macam ilmu, yaitu
hidrostatik dan hidraulik. Beliaupun mengeluarkan teori yang terkenal
dengan nama teori Bernoulli. Kemudian d’Alembert pada tahun 1717-
1783 melakukan penelitian mengenai tahanan, dan menghasilkan paradox
atas nama dirinya dan mengenalkan teori hukum konservasi massa,
persamaan kontinyuitas pada aliran fluida. Euler pada tahun 1707-1783
menghasilkan persamaan gerak fluida ideal dan mengembangkan teori
matematisnya dan dilanjutkan oleh Lagrange pada tahun 1736-1813.
Navier pada tahun 1785-1836 menyatakan penemuan tentang persamaan
gerak untuk fluida berviskositas berdasarkan interaksi molekul. Stokes
pada tahun 1819-1903 juga menemukan persamaan gerak untuk fluida
berviskositas, beliau terkenal dengan penemuan teori modern
hidrodinamika. Rankine pada tahun 1820-1872 mengembangkan teori
sumber (source) dan sumur (sinks). Helmholtz pada tahun 1821-1894
mengenalkan teori potensial kecepatan (velocity potential) dan
menemukan teori vortex dan pergerakan yang tidak berlanjut. Kirchof
pada tahun 1824-1887 dan Rayleigh pada tahun 1842-1919 melanjutkan
penelitian mengenai pergerakan yang tidak berlanjut suatu fluida dan
tahanannya.
2.7 Fenomena Akibat Gerak Elektron (Elektrodinamika)
21
2.8 Fisika Klasik Gagal Menjelaskan Beberapa Fenomena Fisika
2.8.1 Pengamatan Rayleigh-Jeans
Pada percobaan benda hitam sempurna/ dimana digunaan suatu kotak yang
memiliki lubang kecil yang berperan sebagai benda hitam. Kotak tersebut
dibuat berdinding logam. Radiasi dari luar yang memasuki luang kecil
akan lenyap pada bagian dalam kotak tersebut sehingga tidak ada pantulan
balik yang melewati benda hitam (lubang kecil). Kegagalan teori
Rayleigh-Jeans ini dikenal sebagai bencana ultraviolet (ultraviolet
catastrophy) yang menunjukan adanya permasalahan serius pada fisika
klasik.
2.8.2 Postulat Planck
Dalam upaya mememcahkan permasahan bencana ultraviolet Planck
mengusulkan bahwa hukum elektromagnetik konvesional saat itu haruslah
dimodifikasi agar diperoleh suatu pernyataan yang menunjukan bahwa
gelombang EM terdiri atas suatu paket-paket energi. Lebih lanjut Planck
mempostulatkan bahwa besar paket energi gelombang EM ini merupakan
hasil kali frekuensi gelombangnya dengan suatu konstanta ’h’ yang
dikenal sebagai konstanta Planck. Dimana paket gelombang yang memilki
frekuensi lebih besar akan memiliki paket energi yang lebih besar daripada
gelombang yang frekuensinya lebih kecil.
2.8.3 Dualisme Partikel gelombang
Pada tahun 1923 Louis de Broglie mengajukan pengembangan terhadap
sifat dualisme partikel gelombang. Dengan menggunakan teori radiasi
elektromagnetik Einstein dan persamaan Schrodinger, de Broglie
menunjukkan bahwa suatu partikel dengan yang bergerak periodic
memiliki dua frekuensi tertentu.
2.8.4 Efek Fotolistrik
Pada tahun 1887 Heinrich Herzt melakukan serangkaian pengamatan efek
penyinaran suatu permukaan logam dalam tabung hampa, dimana elektron
dari logam terlontar keluar dari katoda menuju katoda. Peristiwa ini
dikenal dengan efek fotolistrik.
2.8.5 Efek Compton dan Difraksi
Pada tahun 1923, A. H. Compton mengamati bahwa panjang gelombang
sinar meningkat sebagai fungsi dari sudut hamburannya. Melalui
serangkaian analisis, Compton berkesimpulan bahwa cahaya, dalam hal
ini sinar X harus dipandang sebagai sebagai partikel agar memenuhi
hukum kekekalan energi dan momentum.
2.8.6 Prinsip Ketidakpastian Heisenberg
22
Secara klasik suatu partikel dapat dideskripsikan oleh momentum dan
posisinya. Pengukuran yang teliti dapat memberikan ketidakpastian yang
kecil terhadap kedua besaran ini. Karena momentum dan posisi dipandang
sebangai besaran yang independen dan dapat diukur secara bersamaan.
Heisenberg menggagas suatu perhitungan matematis yang membuktikan
bahwa ketidakpastian mometum dan posisi tidak dapat memberikan hasil
yang teliti ketika diukur secara bersamaan. Karena keduanya bukanlah
besaran independen.
2.9
23
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Maka kesimpulan yang dapat diambil dari pembahasan pada makalah yang
telah disusun adalah:
1) Periode fisika klasik dimulai dari sekitar tahun 1800 sampai 1890.
Pada periode ini mulai ditemukan formulasi konsep-konsep fisika
dasar yang sekarang dikenal dengan sebutan “Fisika Klasik”.
2) Pokok pemikiran yang telah dikembangkan pada periode fisika klasik
antara lain; Mekanika klasik (Mekanika Newtonian), Elektrodinamika
klasik, Termodinamika klasik, dan Teori relativitas umum.
3) Tokoh-tokoh yang berperan dalam perkembangan fisika klasik antara
lain: Benjamin Thompson, James Clerk Maxwell, Thomas Young,
Michael Faraday, dan James Prescott Joule.
Penemuan-penemuan penting Fisika Klasik yaitu diantaranya ada
Galvani Pengamatannya tentang electricityVolta menemukan bahwa
potensial listrik juga dapat dihasilkan dengan zat-zat anorganil, ada
Oersted Bahwa disekitar arus listrik terdapat medan magnet, Kemudian
ada Biot Savart Bahwa ada pengaruh medan magnet dari suatu kawat
yang melingkar yang diberi arus listrik pada acuan tertentu, Dan
Ampere Menemukan besarnya kuat arus listrik dengan menggunakan
alat ukur yang disebut dengan amperemeter. Faraday Menemukan
adanya arus listrik induksi yang ditimbulkan dari pengaruh perubahan
garis-garis gaya magnet yang masuk atau keluar dari kumparan. Lorenz
menemukan adanya gaya yang ditimbulkan dari dua kawat berarus
listrik sejajar, yang terdapat di dalam medan magnet. Thomas Alfa
Ediszo.
24
DAFTAR PUSTAKA
22