Professional Documents
Culture Documents
Sap Dsme
Sap Dsme
Lampiran 1
Kepada
Yth. Bapak/Ibu/Saudara(i)
di-
Tempat
Kendari, 2021
Peneliti
Emritha Della
Lampiran 2
Kendari, 2021
Responden
(……………………….....)
Lampiran 3
9 EVALUASI
a. Evaluasi hasil yang dicapai
b. Kontrak pertemuan selanjutnya
c. Mengakhiri pertemuan dengan baik
impotensi, peruritas vulva pada wanita (Price & Wilson, 2006 dalam
4. Kriteria Diagnosis DM
a. Pemeriksaan glukosa plasma puasa ≥ 126 mg/dl, puasa adalah kondisi
tidak ada asupan kalori minimal 8 jam
b. Pemerikaan glukosa plasma ≥200 mg/dl 2-jam setelah tes toleransi
glukosa oral (TTGO) dengan beban glukosa 75 gram
c. Pemeriksaan glukosa plasma sewaktu ≥200 mg/dl dengan keluhan
klasik.
d. Pemeriksaan HbA1c ≥ 6,5 % dengan menggunakan metode yang
terstandarisasi oleh national glicohaemoglobin standaritation program
(NGSP) (Soelistijo dkk., 2015).
5. Komplikasi
a. Makroangiopati:
1) Pembuluh darah jantung: penyakit jantung coroner.
2) Pembuluh darah tepi: penyakit arteri perifer dan ulkus iskemik
pada kaki.
3) Pembuluh darah otak :stroke iskemik atau stroke hemoragik.
b. Mikroangiopati
1) Retinopati diabetic
2) Nefropati diabetic
3) Neuropati (Koes Irianto, 2014)
6. Penatalaksanaan DM
a. Pendidikan kesehatan
b. Pengaturan makan/diet
c. Latihan jasmani
d. Penggunaan obat farmakologi
e. Pemantauan kadar gula darah
(Soelistijo dkk., 2015).
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
G. Evaluasi
Tanya jawab langsung saat proses dan setelah proses pembelajaran selesai
H. Materi
1. Jadwal makan
Pasien diabetes melitus harus membiasakan diri untuk makan tepat pada
waktu yang telah ditentukan. Penderita diabetes melitus makan sesuai
jadwal yaitu 3 kali makan utama, 3 kali makan selingan dengan interval 3
jam. Dengan jadwal makan yang tepat dimaksudkan agar terjadi perubahan
pada kandungan glukosa darah pasien diabetes, sehingga diharapkan kadar
glukosa darah akan tetap stabil dan pasien diabetes tidak merasa lemas
akibat kekurangan zat gizi. Jadwal makan standar yang digunakan oleh
penderita DM yaitu:
a. Pukul 07.00 jadwal makan pagi
b. Pukul 10.00 jadwal makan selingan
c. Pukul 13.00 jadwal makan siang
d. Pukul 16.00 jadwal makan selingan
e. Pukul 19.00 jadwal makan malam
f. Pukul 21.00 jadwal makan selingan.
(Soelistijo et al., 2015)
2. Jumlah makanan
Komposisi diet yang dianjurkan untuk orang dengan DM berulangkali
mengalami perubahan. Saat ini dianjurkan presentase karbohidrat 60-70%
dari total kebutuhan energi.
Zat Gizi Komposisi
Karbohidrat 60-70%
Protein 12-20%
Lemak 20%
Kolestrol 100-500 mg
Serat Sayuran (sedikit kalori, protein,
dan karbohidrat)
3. Jenis makanan
a. Sumber karbohidrat kompleks antara lain nasi, kentang, singkong, ubi,
sagu, roti, dan mie. Orang dengan DM dianjurkan mengkonsumsi
sumber karbohidrat yang masih utuh atau memiliki indeks glikemik
rendah.
b. Sumber protein rendah lemak antara lain ikan, ayam tanpa kulit, susu
skim, tempe, tahu, dan kacang-kacangan. Jenis makanan ini aman
dikonsumsi oleh orang dengan DM.
c. Sumber lemak dalam jumlah terbatas dapat diperoleh dari pangan yang
diolah dengan cara dipanggang, dikukus, disetup, direbus, dan dibakar.
d. Bahan makan yang harus dibatasi antara lain:
1) Mengandung banyak gula sederhana (gula pasir, gula jawa, sirup,
selai, buah yang diawetkan dengan gula, susu kental manis,
minuman ringan, es krim, kue – kue manis, dodol, cake, dan tart)
2) Mengandung banyak lemak, seperti cake, makanan siap saji, dan
goreng-gorengan.
3) Mengandung banyak natrium, seperti ikan asin, telur asin, makanan
yang diawetkan, makanan yang banyak mengandung MSG.
(Dzusturia, 2016).
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
G. Evaluasi
Tanya jawab langsung saat proses dan setelah proses pembelajaran selesai
H. Materi
Kegiatan jasmani sehari-hari atau latihan jasmani secara teratur (3-4
kali seminggu selama kurang lebih 30 menit), merupakan salah satu pilar
dalam pengelolaan DM tipe 2. Kegiatan sehari-hari seperti berjalan kaki ke
pasar, menggunakan tangga, berkebun harus tetap dilakukan. Latihan jasmani
selain untuk menjaga kebugaran juga dapat menurunkan berat badan dan
memperbaiki sensitivitas insulin, sehingga akan memperbaiki kendali glukosa
darah. Latihan jasmani yang dianjurkan berupa latihan jasmani yang bersifat
aerobik seperti jalan kaki, bersepeda santai, jogging, dan berenang. Latihan
jasmani sebaiknya disesuaikan dengan umur dan status kesegaran jasmani.
Untuk mereka yang relatif sehat, intensitas latihan jasmani bisa ditingkatkan,
sementara yang sudah mendapat komplikasi DM dapat dikurangi. Hindarkan
kebiasaan hidup yang kurang gerak atau bermalas-malasan (Perkeni, 2011).
G. Evaluasi
Tanya jawab langsung saat proses dan setelah proses pembelajaran selesai
H. Materi
1. Obat antidiabetika oral yang saat ini banyak digunakan antara lain:
a. Obat golongan sulfonilurea yang bekerja merangsang sel beta
pankreas untuk melepaskan persediaan insulin sebagai reaksi bila
kadar gula darah naik. Efek samping dari obat ini adalah gangguan
lambung dan usus (mual, muntah, diare), pusing/sakit kepala, nafsu
makan meningkat, dan berat badan naik.
b. Obat golongan biguanida tidak merangsang sel beta pankreas, tetapi
langsung menghambat penyerapan gula diusus.
(Dzusturia, 2016).
2. Insulin
Selain obat antidiabetika oral, insulin dapat digunakan karena memiliki
kekuatan lebih untuk menurunkan kadar gula darah. Insulin yang dapat
digunakan untuk terapi dibedakan berdasarkan daya kerjanya sebagai
berikut:
a. Insulin dengan masa kerja pendek (2-4 jam) misalnya Regular Insulin
dan Actrapid
b. Insulin dengan masa kerja menengah (6-12 jam) misalnya Monotard
dan NPH
c. Insulin dengan masa kerja panjang (18-24 jam) misalnya PZ1 dan
Monotard Ultralente
(Dzusturia, 2016).
3. Monitoring Kadar Gula Darah
Pemeriksaan kadar gula darah secara teratur dan rutin perlu
dilakukan sebagai upaya dalam mengontrol DM. Pemeriksaan dapat
dilakukan seminggu sekali, sebulan sekali, atau sewaktu – waktu ketika
diperlukan. Pengukuran kadar gula darah dapat dilakukan dengan
menggunakan glukometer (Dzusturia, 2016).
Waktu yang dianjurkan adalah pada saat sebelum makan, 2 jam
setelah makan, menjelang waktu tidur , dan diantara siklus tidur, atau
ketika mengalami gejala seperti hypoglicemic speels (Perkeni, 2011).
Lampiran 5
Lampiran 6
No. Responden
DIET
1. Apakah anda mengikuti perencanaan diet dalam tujuh hari yang lalu?
2. Apakah anda setiap minggu mengikuti perencanaan diet dalam sebulan
terakhir?
3. Apakah anda mengikuti perencanaan diet makan lima porsi buah – buahan
dan/atau sayur – sayuran dalam tujuh hari yang lalu?
4. Apakah anda makan makanan yang tinggi lemak seperti daging merah atau
produk olahan susu yang banyak mengandung lemak dalam tujuh hari yang
lalu? (daging sapi, kambing, keju)
5. Apakah anda membatasi makanan yang mengandung karbohidrat dalam tujuh
hari yang lalu?
AKTIVITAS FISIK
6. Apakah anda berpartisipasi minimal 30 menit dalam aktivitas fisik dalam
tujuh hari yang lalu?
7. Apakah anda berpartisipasi dalam sesi olahraga khusus? (berenang, jalan kaki,
bersepeda) selain dari yang anda lakukan diseputar rumah atau bagian dari
pekerjaan dalam tujuh hari yang lalu?
8. Apakah anda melakukan aktivitas fisik yang berat seperti angkat beban,
menggali, aerobik, atau bersepeda cepat dalam tujuh hari yang lalu?
9. Apakah anda menghabiskan waktu untuk duduk – duduk (tidak ada pekerjaan)
dalam tujuh hari yang lalu?
10. Apakah anda berjalan setidaknya setiap kali 10 menit dalam tujuh hari yang
lalu?
TEST GULA DARAH
11. Apakah anda melakukan tes gula darah dalam tujuh hari yang lalu?
12. Apakah anda melakukan tes gula darah sesuai dengan jumlah atau frekuensi
yang dianjurkan oleh petugas kesehatan dalam tujuh hari yang lalu?
13. Apakah anda tes glukosa (gula darah atau urin) yang direkomendasikan oleh
dokter dalam tujuh hari yang lalu?
14. Jika anda menggunakan insulin, apakah anda memeriksa gula darah dalam
tujuh hari yang lalu?
15. Jika anda tidak menggunakan insulin, apakah anda mengecek gula darah
secara rutin dalam tujuh hari yang lalu?
PENGOBATAN FARMAKOLOGIS
16. Apakah anda minum obat diabetes yang dianjurkan dalam tujuh hari yang
lalu?
17. Apakah anda menyuntik insulin sesuai anjuran dalam tujuh hari yang lalu?
18. Apakah anda minum pil diabetes sesuai jumlah yang dianjurkan dalam tujuh
hari yang lalu?
(Sumber: Sugiharto, Hsu, Toobert, & Wang, 2019)
Lampiran 8
Keterangan:
Jenis Kelamin: Umur: Pendidikan: Kategori:
1: Laki-laki 1: 45-49 tahun 1: SD 1: Terjadi penurunan
2: Perempuan 2: 50-54 tahun 2: SMP/SLTP 2: Tidak terjadi penurunan
3: 55-59 tahun 3: SMA/SLTA
4: 60-64 tahun 4: Sarjana
Lampiran 10
Frequency Table
Jenis Kelamin
Umur
Pendidikan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
KGD sebelum
KGD sesudah
IMT sebelum
IMT sesudah
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Negative Ranks 13 a
9.85 128.00
Total 16
Test Statisticsa
KGD sesudah -
KGD sebelum
Z -3.103b
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Ranks
Positive Ranks 3b
3.17 9.50
IMT sesudah - IMT sebelum
Ties 1c
Total 16
Test Statisticsa
IMT sesudah -
IMT sebelum
Z -2.871b
Asymp. Sig. (2-tailed) .004
LOGBOOK KEGIATAN
Minggu
Senin Selasa Rabu Kamis Jum’at Sabtu Minggu
Ke -
1 A B C D E F
2 A B C D E F
3 A B C D E F
4 A B C D E F
5 A B C D E F
Keterangan:
1. Minggu pertama, peneliti melakukan pre test dan memberikan DSME sesi 1
yang membahas tentang konsep dasar DM.
2. Minggu kedua, peneliti memberikan DSME sesi 2 yang membahas tentang
pengaturan nutrisi/diet.
3. Minggu ketiga, peneliti memberikan DSME sesi 3 yang membahas tentang
latihan jasmani.
4. Minggu keempat, peneliti memberikan DSME sesi 4 yang membahas tentang
pengobatan farmakologi dan monitoring kadar gula darah.
5. Minggu kelima, peneliti melakukan monitoring evaluasi dan post test.
Lampiran 12
Lampiran 13
Lampiran 14
Lampiran 15
Lampiran 16
Lampiran 17
DOKUMENTASI PENELITIAN