(3} BPJS Kesehatan
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
Nomor » 2454/11-01/1221 Pekanbaru, 06 Desember 2021
Hal Surat Peringatan |
Yth. Pimpinan Klinik Sri Rokan
di
Tempat
‘Sehubungan dengan kunjungan yang dilakukan oleh Tim Rekredensialing Kabupaten
Rokan Hulu di Klinik Sri Rokan pada tanggal 12 November 2021, maka bersama ini kami
sampaikan beberapa hal sebagai berikut:
4. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 Pasal 11 huruf e tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial bahwa BPJS Kesehatan berwenang untuk membuat atau menghentikan
kontrak dengan fasilitas kesehatan.
2. Peraturan Presiden No 82 Tahun 2018 Tentang Jaminan Kesehatan dijelaskan bahwa:
a. Pasal 46
(1)Setiap peserta berhak memperoleh Manfaat Jaminan Kesehatan yang bersifat
pelayanan kesehatan perorangan, mencakup pelayanan promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitatif, termasuk pelayanan obat, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai
sesuai dengan kebutuhan medis yang diperlukan.
(2)Manfaat jaminan kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas Manfaat
Medis dan Manfaat Non Medis
b. Pasal 87
(1) Fasilitas Kesehatan dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada Peserta
Jaminan Kesehatan harus menerapkan kendali mutu dan kendali biaya dengan tetap
memperhatikan keselamatan dan keamanan pasien serta mutu pelayanan.
(2) Penerapan kendali mutu dan kendali biaya sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
dilakukan secara menyeluruh meliputi pemenuhan standar mutu Fasilitas Kesehatan,
memastikan proses pelayanan Kesehatan berjalan sesuai dengan standar yang
ditetapkan, dan pemantauan terhadap luaran kesehatan peserta, serta efisiensi
biaya
Kantor Cabang Pekanbaru
J Tuanku Tambusai Ujung Komp, 20 Ruko No. 6 F- 10 J
el Labuhbaru Barat Kec. Payung Sekaki
Pekanbaru Riau 28292
Telp, +62 761 32004 Fax. +62 761 862880
worn bpis-kesehatan.goid3. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 52 Tahun 2016 Tentang Standar Tarif Dalam
Penyetenggaran Jaminan Kesehatan Nasional dijelaskan bahwa:
a. Pasal4
(3) Besaran tarif kapitasi yang diterima oleh FKTP ditentukan melalui proses seleksi dan
kredensialing yang dilakukan oleh BPJS Kesehatan melibatkan Dinas Kesehatan
dan/atau Asosiasi Fasilitas Kesehatan dengan mempertimbangkan sumber daya
manusia, kelengkapan sarana dan prasarana, lingkup pelayanan dan komitmen
pelayanan,
(4) Penggunaan kriteria dalam pertimbangan penetapan tarif kapitasi berdasarkan seleksi
dan kredensialing sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dilakukan secara bertahap,
yang untuk pertama kali menggunakan pertimbangan kriteria sumber daya manusia..
(6) Kriteria sumber daya manusia sebagaimana dimaksud pada ayat (4) meliputi
ketersediaan dokter dan dokter gigi
4, Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 16 Tahun 2019 tentang Pencegahan dan
Penanganan Kecurangan (Fraud) serta Pengenaan Sanksi Administrasi Terhadap
Kecurangan (fraud) dalam Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan, dinyatakan pada BAB
Il tentang Jenis Kecurangan (fraud);
1) Jenis Kecurangan (fraud) oleh peserta, diantaranya yaitu memanfaatkan haknya untuk
pelayanan yang tidak perlu (unneccesary services) antara lain:
a. meminta rujukan ke FKRTL bukan karena alasan medis.
b. bekerja sama dengan Fasilitas Kesehatan untuk mendapatkan pelayanan kesehatan
yang tidak sesuai dengan indikasi medi
c. memaksa meminta tambahan pemeriksaan diagnostik, obat obatan di luar indikasi
medis.
d. memberikan informasi yang tidak benar dalam penegakan diagnosis
2). Jenis Kecurangan (fraud) oleh FKTP, diantaranya yaitu melakukan rujukan pasien yang
tidak sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
5, Berdasarkan Perjanjian Kerja Sama antara BPJS Kesehatan dengan Fasilitas Kesehatan
Tingkat Pertama, disebutkan bahwa
1) Pasal 4 tentang Hak dan Kewajiban Para Pihak, disebutkan bahwa Kewajiban Pihak
Kedua diantaranya’- Memberikan pelayanan kesehatan kepada Peserta secara kontak langsung dan
‘kontak tidak langsung sesuai dengan ruang lingkup dan prosedur pelayanan
kesehatan sebagaimana diatur dalam Lampiran | pada Perjanjian ini,
- Memberikan pelayanan kesehatan sesuai dengan Panduan Praktik Kiinis (PPK) ,
Standar Kompetensi Dokter Indonesia (SKDI) dan ketentuan peraturan perundang-
udangan;
- Mencantumkan jadwal dan jam pelayanan dokter yang terdaftar sesuai dengan SIP
di PIHAK KEDUA sebagaimana tercantum dalam lampiran IX pada Perjaniian ini;
- Memberikan data dan informasi tentang Sumber Daya Manusia, sarana prasarana
dan data rekening pembayaran PIHAK KEDUA kepada PIHAK KESATU melalui
aplikasi HFIS dan/atau secara tertulis;
= Memberikan pemberitahuan kepada PIHAK KESATU apabila terdapat perubahan
yang metiputi Sumber Daya Manusia (termasuk dokter penggat
sementara yang
memilki SIP yang setara), kelengkapan sarana prasarana, lingkup pelayanan, kinerja
pelayanan, waktu dan tempat praktik pada aplikasi HFIS dan/atau secara tertulis
paling lambat akhir bulan berjalan;
= Menyerahkan pakta integritas single login bagi setiap user PIHAK KEDUA yang
diberikan wewenang untuk melaksanakan operasional sistem informasi milik PIHAK
KESATU sebagaimana format pakta integritas dalam Lampiran X dan
memberitahukan secara tertulis apabila terdapat pergantian user PIHAK KEDUA;
Pasal 13 mengenai SANKSI, disebutkan bahwa
(1)Dalam hal PIHAK KEDUA terbukti secara nyata melakukan hal-hal sebagai berikut:
a. Tidak melayani Peserta sesuai dengan isi perjanjian ini,
b. Tidak memberikan fasilitas dan pelayanan kesehatan kepada Peserta sesuai
dengan ketentuan;
c. Menarik biaya pelayanan kesehatan kepada Peserta selama Peserta
mendapatkan manfaat pelayanan kesehatan sesuai dengan haknya sebagaimana
yang tercantum dalam Lampiran I dalam Perjanjian ini
d, Tidak melaksanakan kewajiban serta ketentuan lain sebagaimana diatur dalam
perjanjian ini namun tidak terbatas pada pasal 4.
maka PIHAK KESATU berhak memberikan teguran lisan, teguran lisan tertulis, surat
peringatan kepada PIHAK KEDUA.(2) Apabila PIHAK KESATU telah 3 (tiga) kali memberikan surat peringatan kepada
‘+ PIHAK KEDUA, maka PIHAK KESATU berhak melakukan pengakhiran perjanjian ini
sebagaimana diatur pada Pasal 15 ayat (1) setelah berkoordinasi dengan Dinas
Kesehatan Kota/Kabupaten dan/atau Asosiasi Faskes dan/atau Organisasi Profesi
Berdasarkan Pakta integritas User Login Aplikasi P-Care yang ditandatangani pimpinan kiinik
diatas materai, disebutkan bahwa
a. Dalam menggunakan user login untuk melakukan entri data pada aplikasi P-Care Faskes
akan menjaga kerahasiaan dan tidak memiliki niat dan/atau melakukan tindakan untuk
kepentingan pribadi atau tujuan melakukan sesuatu untuk manfaat sendiri, maupun
menguntungkan pihak-pihak yang terkait serta tidak memiliki potensi benturan
kepentingan (conflict of interest) termasuk dengan seluruh pihak yang terlibat dengan
tindakan diatas.
b. Dalam waktu 1 x 24 jam akan melaporkan ke BPUS Kesehatan apabila terdapat
pergantian petugas entri baik dikarenakan pindah tugas maupun adanya putus hubungan
kerja.
c. Pakta integritas ini dibuat dengan sebenar-benarya tanpa menyembunyikan fakta dan
hal material apapun dan saya bertanggung jawab sepenuhnya atas Kebenaran dari hak
hal yang saya nyatakan disini. Demikian pula akan bersedia bertanggung jawab baik
secara hukum apabila pernyataan ini tidak sesuai dengan kenyataan sebenamnya
Berdasarkan hasil rekredensialing yang dilakukan di Klinik Sri Rokan pada tanggal 12
November ditemukan beberapa hal berikut
a. Terdapat username dan password aplikasi P-Care Klinik Emplasment Sei Galuh, Klinik
Emplasment Terantam dan Klinik Emplasment Sei Lindai (klinik PTPN V) yang ditempel
diruangan administrasi Klinik Sri Rokan dengan evidence terlampir.
b. Dari Informasi petugas Klinik diketahui bahwa username dan password aplikasi P-Care
Klinik Sei Rokan dapat diakses oleh semua Klinik PTPN V , bahkan juga diakses oleh RS
Nusa Lima Pekanbaru dan RS Tandun. Pasien yang terdaftar di klinik dapat datang
langsung ke RS dan surat rujukan akan dibuatken oleh RS tersebut dengan mengakses
P-Care masing-masing klinik tempat peserta terdaftar.
¢. Terdapat 2(dua) surat izin praktek (SIP) dokter atas nama dr. Putri Arianti dan dr. Morina
Happy Br Sembiring namun tidak ada dokter jaga/dokter pengganti yang bertugas pada
saat dilakukan kunjungan.4. Informasi selanjutnya dari petugas klinik bahwa dokter jaga memang tidak selalu standby
untuk pelayanan klinik, dokter akan datang jika sewaktu-waktu dibutuhkan (oncall).
8. Terkait beberapa poin diatas, kami meminta kepada Klinik Sri Rokan untuk dapat:
‘a. Memastikan username dan password P-Care yang dimillki petugas di Klinik Sel Rokan
digunakan oleh petugas yang bersangkutan dan tidak disalahgunakan oleh petugas lain
di klinik lainnya ataupun di RS yang tidak diperkenankan mengakses P-Care Klinik.
b. Memastikan peserta yang dinput di P-Care Klinik Sei Rokan, telah mendapatkan
pelayanan kesehatan di klinik baik secara kontak langsung dan kontak tidak langsung
sesuai dengan ruang lingkup dan prosedur pelayanan kesehatan sebagaimana Giatur
dalam Perjanjian Kerja Sama serta sesuai dengan Panduan Praktik Klinis (PPK), Standar
Kompetensi Dokter Indonesia (SKDI) dan ketentuan peraturan perundang-udangan;
c. Memastikan dokter yang memiliki SIP di klinik/ dokter pengganti ‘standby” sesuai dengan
jadwal dan jam pelayanan klik Sei Rokan di dalam Perjanjian Kerja Sama
d. Memastikan seluruh jajaran/karyawan Klinik untuk paham dan melaksanakan kewajiban
sesuai kontrak kerja sama dan komitmen pelayanan yang efektif, aman, bermutu, dan
bertanggungjawab dengan mengutamakan kepentingan terbaik pasien sesuai dengan
standar profesi, standar pelayanan dan standar prosedur operasional.
fe. Melakukan perbaikan pelayanan kesehatan dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari Kalender,
dan agar kejadian sejenis atau tindakan lain yang bertentangan dengan Peraturan
perundang-undangan dan/atau Perjanjian Kerjasama tidak terjadi kemball
Demikian Surat ini kami sampaikan sebagai Surat Peringatan Pertama. Atas perhatian
dan kerja samanya diucapkan terima kasih.
4, Kepala,
Figen
Drg. Nora Duita Manurung, MPH
‘Tembusan
1. Dinas Kesehatan Kabupaten Roken Hulu
2, TKMKB Cabang Pekanbaru
3. IDI Kabupaten Rokan Hulu
4 PKFI Kabupaten Rokan Hulu
5 _ Pimpinan PTPNV
SKinnvP&.01Lampiran | Nomor 2454/11-01/1221
Hal: Surat Peringatan Satu