You are on page 1of 3

Bab 8 - Pengelolaan Kontrak Konstruksi

Pengelolaan kontrak konstruksi di awali dengan adanya kebutuhan akan adanya pengerjaan proyek
konstruksi. Tahapan pengelolaannya mulai dari perencanaan kontrak, menyusun dan membentuk
kontrak hingga menunjukan pemenang tender yang kemudian dilanjutkan dengan palaksanaan kontrak.
Dalam pelaksanaan kontrak ada 2 hal yang berjalan secara parallel, yaitu aspek pekerjaan fisik dan aspek
kegiatan administrasi kontrak.
1. Perencanaan Kontrak
Perencanaan kontrak adalah tugas penyedia jasa karena dialah yang membutuhkan atau
menginginkan suatu pekerjaan untuk dilaksanakan. Kontrak perlu direncanakan supaya bisa
mencerminkan sasaran keseluruhan dari proyek yang akan dilaksanakan. Selain itu perencanaan
kontrak harus mencerminkan keadaan khusus dari proyek tersebut. Contohnya kecocokan lokasi
proyek, adat istiadat, dan dampak lingkungan. Tak lupa permasalahan teknis juga harus tercermin
di dalamnya. Demikian pula perlu dipilih jenis kontrak yang digunakan. Jadi dalam perencanaan hal-
hal di atas harus dikaji dan dianalisis secara teliti.
2. Pembentukan kontrak
Pihak yang berperan adalah penyedia jasa. Dalam tahap ini sudah harus disiapkan
• Perjanjian
• Syarat-syarat kontrak
• Spesifikasi teknis
• Gambar-gambar
3. Administrasi kontrak
Administrasi kontrak dimulai sejak kontrak ditandatangani sampai kontrak berakhir, baik karena
memang pekerjaan sudah selesai dan diterima dengan baik oleh pengguna jasa (setelah berakhir
masa tanggung jawab atas cacat) atau putus di tengah jalan karena suatu sebab.
Dalam proses ini terjadi beberapa hal seperti,
• Mobilisasi catatan/laporan kemajuan pekerjaan
• Penagihan pembayaran
• Perubahan pekerjaan
• Klaim
Dari ketiga tahap itu dengan mudah dapat dipahami bahwa 2 tahap, yaitu perancangan dan pembuatan
kontrak, dibuat oleh pengguna jasa. Sedangkan proses ketiga, administrasi kontrak, seharusnya dikelola
oleh penyedia jasa maupun pengguna jasa.

4. Pemantauan Kontrak
Ada 2 hal yang harus digunakan untuk memantau kontrak yaitu pelaporan kontrak dan audit kontrak.
• Pelaporan kontrak
2 landasan yang harus diperhatikan yaitu yang berjalan dan pengecualian. Selain itu laporan-
laporan yang berjalan haruslah,
1) Mengenali faktor-faktor pelaksanaan penting
2) Mengenali dan menjelaskan unsur-unsur yang mengancam seperti klaim, perubahan
pekerjaan, pembebanan biaya di belakang, kelalian, termasuk permintaan yang tunai untuk
menyokong usaha konstruksi.
• Audit kontrak
Audit berfungsi untuk membantu pengguna jasa dalam menjamin agar kepentingannya terlindungi.
Audit biaya memungkinkan anda untuk melakukan verifikasi bahwa tagihan atau pembayaran
berikut adalah tepat, sesuai dengan syarat-syarat kontrak, dan mencerminkan pekerjaan yang
sesungguhnya dilaksanakan.
Manfaat audit, membantu meniadakan risiko yang tidak perlu, merampingkan pelaksanaan, dan
menjamin pengawasan kontrak secara konsisten.

Manfaat dari pengawasan pengelolaan kontrak


• Memuaskan para pihak yang terlibat dengan mengurangi ririko kesalahan komersial selama
perencanaan, pembentukan, dan pengadministrasian kontrak
• Memungkinkan mendapatkan harga terendah
• Biaya klaim berkurang
• Audit menimbulkan penghematan biaya langsung dan tak langsung.

You might also like