Professional Documents
Culture Documents
Disusun Oleh:
1. Tiara Febri Alamsyah (181900018)
2. Nabila Aqidatul A (181400016)
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
Dosen Pengampu
Segala puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah, atas karunia-Nya lah kami
akhirnya bisa menyelesaikan makalah ini. Makalah ini membahas tentang implementasi
Pendidikan Kewarganegaraan di lingkungan sekolah khususnya di SMA Muhammadiyah 3
Yogyakarta. Betapa pentingnya mempelajari nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila.
Disamping karena Pancasila adalah ideologi bangsa kita, nilai-nilainya pun telah lama
mendarah daging di tubuh semua rakyat Indonesia. Maka dari itu, melalui makalah ini, kami
harap kita lebih bisa menghargai dan bisa mengaplikasikan nilai-nilai Pancasila dalam
kehidupan kita sebagai mahasiswa dan kita sebagai Warga Negara Indonesia (WNI).
Dalam penyusunan makalah ini, kami banyak mendapat tantangan dan hambatan
akakn tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi. Oleh karena itu,
kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan makalah ini, semoga bantuannya mendapat balasan yang
setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa.
Penulis menydari nahwa makalah iini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk
penyusunan maupu materinya. Kritik konstruktif dari prmbaca sangat kami harapkan untuk
penyempurnaan makalah selanjutnya. Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat kepada kita sekalian.
Wassalamualaikum wr wb.
Tim Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Seorang warga negara tentunya memiliki pengetahuan mengenai nilai-nilai
kenegaraan yang disosialisasikan pemerintah melalui berbagai program dan salah satunya
adalah melalui program pendidikan. Masyarakat indonesia dibekali konsep-konsep
pemahaman mengenai hakikat kewarganegaraan dalam kurikulum pendidikannya, yang
dicontohkan dengan program wajib mempelajari Pancasila dalam pelaksanaan aktivitas
akademik. Dari pendidikan sekolah dasar hingga perguruan tinggi masyarakat Indonesia
disuguhi pemahaman pancasila yang mencakup aspek-aspek kewarganegaraan.
Namun, dewasa ini implementasi Pancasila hanya menjadi teori di sekolah, kampus,
atau lembaga pendidikan lainnya. Pancasila hanya dijadikan suatu simbol tanpa ada tindakan
konkret bagi terwujudnya masyarakat yang berbangsa dan bernegara. Mahasiswa yang
merupakan agen of change yang seharusnya menggerakkan implementasi pancasila kini
mulai hilang semangatnya. Dari gambaran di atas, penyusun ingin mengankat implementasi
pancasila sebagai tema dalam penyusunan makalah yang berjudul, “Implementasi Pendidikan
Kewarganegaraan di Lingkungan SMA Muhammadiyah 3 Yogyakarta”. Implementasi
Pancasila akan dipersempit hanya di SMA Muhammadiyah Yogyakarta di mana penyusun
melaksanakan kegiatan observasi.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan pendidikan kewarganegaraan?
2. Apa tujuan pendidikan kewarganegaraan di lingkungan sekolah?
3. Bagaimana pengimplementasian nilai-nilai kewarganegaraan di lingkumgan
sekolah?
4. Apa penyebab gagalnya implementasi pendidikan kewarganegaraan di lingkunagn
sekolah dan solusi permasalahan?
C. TUJUAN
Sebagai suatu cara untuk meningkatkan wawasan mengenai bagaimana implementasi
pendidikan kewarganegaraan di lingkungan sekolah.
BAB II
PEMBAHASAN
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berbagai masalah yang ada diatas memperlihatkan masih perlunya dilaksanakan pendidikan
kewarganegaraan (civic education) dari tingkat Sekolah Dasar yang dikenal dengan nama
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) hingga tingkat Perguruan Tinggi.
DAFTAR PUSTAKA
http://ppkn.fkip.uns.ac.id/wp-content/uploads/2017/01/Implementasi-PS-melalui-
PKn_AP3KnI-2017.pdf. Di akses tanggl 22 November 2018
Notonagoro .(1982). Beberapa Hal mengenai Falsalah Pancasila . Cet ke-10. Jakarta.
Pantjuran Tudjuh.
Pasha, MK. 2008. Pendidikan Kewarganegaraan (Civic Education). Yogyakarta. Citra Karsa
Mandiri.
Sunarso, dkk. 2006. Pendidikan Kewarganegaraan. Yogyakarta: UNY Press.
https://eprints.uny.ac.id/8665/3/BAB%202%20-%2005401241022.pdf. Di akses
tanggal 22 November 2018.