Professional Documents
Culture Documents
Materi Ajar Fix
Materi Ajar Fix
Kelas/Semester : X/Genap
Hari/Tanggal :
Alokasi Waktu :
A. Kompetensi dasar
KD pada KI -1
Menyadari kebesaran Tuhan yang menganut karakteristik fenomena kalor.
KD pada KI -2
Menunjukkan perilaku ilmiah (teliti, tekun dan bertanggung jawab) dalam
aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap dalam melakukan
percobaan dan berdiskusi
KD pada KI-3
Menganalisis pengaruh kalor dan perpindahan kalor pada kehidupan sehari-
hari
KD pada KI-4
Merencanakan dan melaksanakan percobaan untuk menyelidiki karakteristik
termal suatu bahan, terutama kapasitas dan konduktivitas kalor.
B. Uraian Materi
“Dan Dia (menundukan pula) apa yang Dia ciptakan untuk kamu di bumi ini
dengan berlain-lainnan macamnya, sesungguhnya pada yang demikian itu benar-
benar terdapat tanda-tanda kekuasaannya. (An Nahl :13)
Karena adanya kekuasaan Allah SWT kita dapat melihat dan merasakan
banyak wujud dan jenis benda. Dibalik itu banyak juga yang tidak tampak dan
berupa sifat atau potensi, antara lain seperti energi yang disediakan untuk
manusia. Energi itu termasuk suhu dan kalor. Oleh karena itu, setelah mempelajari
materi tentang “perubahan wujud”, diharapkan kalian nantinya mensyukuri
nikmat yang telah diberikan oleh Allah SWT tersebut. Karena dengan adanya
kalor maka suatu benda dapat mengalami perubahan wujud.
Pada kegiatan pembelajaran akan dilakukan percobaan untuk mengetahui
hubungan kalor dengan perubahan wujud zat. Peserta didik dituntut untuk berlaku
teliti dan saling bekerja sama dalam melakukan percobaan dan mengerjakan
laporan. Sikap teliti juga telah diperintahkan oleh Allah SWT dalam QS. Al-
Hujurat : 6 yang artinya “ Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu
orang Fasik membawa suatu berita, Maka periksalah dengan teliti agar kamu
tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui
keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.” ( Q.S. Al-
Hujarat : )”.
Untuk menjadi bangsa yang luhur, kita harus menanamkan nilai-nilai luhur
dari bangsa kita sendiri. Salah satunya adalah sikap kerja sama. Sesuai dengan
firman Allah SWT dalam QS. Al Maidah : 2 yang artinya “Dan tolong
menolonglah kalian atas kebaikan dan ketaqwaan, dan janganlah tolong
menolong atas dosa dan permusuhan... . Demikian pula kerja sama yang baik
bukan sekedar yang penting sama-sama bekerja, akan tetapi ada pembagian tugas
sesuai dengan bidang keahlian masing-masing. Tidak memberi tugas kepada yang
bukan ahlinya, sehingga diharapkan mendapat hasil yang optimal.
Pengaruh Kalor Terhadap Perubahan Wujud Zat
Kalor yang diserap oleh suatu zat tidak selalu menyebabkan suhunya naik.
Kadang kala kalor yang diserap suatu zat dapat mengubah wujud zat tersebut. Ada
zat yang dapat mengalami perubahan wujud, misalnya es dipanaskan akan
mencair, dan air yang didinginkan akan membeku menjadi es.
Pada saat terjadi perubahan wujud selalu disertai dengan pelepasan atau
penyerapan kalor. Akan tetapi, perubahan wujud tidak disertai dengan perubahan
suhu. Jadi, saat terjadi perubahan wujud, suhu zat tersebut tetap.
a. Membeku dan melebur
Perubahan wujud zat dari padat menjadi cair disebut mencair atau melebur,
sebaliknya perubahan wujud zat dari cair menjadi padat disebut membeku. Kalor
yang dibutuhkan untuk melebur disebut kalor laten peleburan atau kalor lebur (L),
sedangkan kalor yang dilepaskan ketika zat membeku disebut kalor laten
pembekuan atau kalor beku (L). kalor beku = kalor lebur sehingga kalor lebur
suatu zat dapat didefenisikan sebagai kalor
yang diperlukan oleh satu satuan massa zat
untuk melebur seluruhnya pada titik leburnya.
Jika suatu zat massanya m kg, untuk Gambar 1 : air membeku karena melepaskan
melebur seluruhnya dibutuhkan kalor sebesar kalor (sumber: www.google.com)
Contoh soal 1:
Es bermassa 100 gr dengan kalor lebur sebesar 3,34 x 10 5 J/kg. Berapakah kalor yang
dibutuhkan untuk meleburkan seluruh es tersebut?
Jawab:
Diketahui:
m = 100 gr = 0,1 kg
Ditanya: Q = ?
Penyelesaian :
Q = m.Lf
Jika suatu zat massanya m kg, untuk menguap pada titik didihnya diperlukan
kalor sebesar Q joule. Berdasarkan defenisi kalor uap (Lu), saat zat tersebut
menguap, akan berlaku persamaan
Q
Lu = atau Q=m Lu
m
Keterangan:
Lu = kalor uap (J/kg)
Q= kalor yang diperlukan (J)
m= massa zat (kg)
Tabel 1: Titik lebur, titik didih, kalor lebur, dan kalor uap beberapa zat
Nama zat Titik lebur Titik didih Kalor lebur Kalor uap
(oC) (oC) (JKg-1) (JKg-1)
Contoh soal 2:
Air bermassa 100 gr dengan kalor uap sebesar 2,26 x 10 6 J/kg. Berapakah kalor
yang dibutuhkan untuk menguapkan separo air tersebut?
Jawab :
Diketahui:
m = ½ x 100 gr = 50 gr = 0,05 kg
Lu = 2,26 x 106 J/kg
Ditanya: Q = ?
penyelesaian:
Q = m.Lu
Q = 0,05 kg . 2,26 x 106 J/kg
Q = 1,13 x 105 J = 113 kJ
1. Proses A – B
Suhu es –T1oC menyerap kalor sebesar Q1 sehingga suhunya menjadi 0oC,
dan tetap berwujud es
Q1 = mes ces ΔTes
= mes ces (0o – (-T1))
= mes ces T1
2. Proses B – C
Terjadi perubahan wujud dari es (0oC) menjadi air (0oC), pada suhu tetap.
Q2 = mes L (kalor lebur)
3. Proses C – D
Suhu air 0oC naik hingga mencapai suhu 100oC, tetapi masih dalam wujud
cair.
Q3 = mair cair ΔTair
= mair cair (100oC – 0oC)
= mair cair 100oC
4. Proses D – E
Terjadi perubahan wujud dari air (100oC) menjadi uap (100oC), pada suhu
tetap.
Q4 = mair L (kalor Uap)
Contoh soal 3:
Tentukan jumlah kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu 0,2 kg es dari -
10oC hingga seluruhnya menjadi air bersuhu 50 oC. diketahui kalor lebur es 3,36 x
105 Jkg-1, kalor jenis es 2.100 Jkg-1oC-1, dan kalor jenis air 4.200 Jkg-1oC-1.
Jawab:
Diketahui: mes = 0,2 kg Les = 3,36 x 105 Jkg-1
T0 = -10oC ces = 2.100 Jkg-1oC-1
T1 = 50oC cair = 4.200 Jkg-1oC-1
Ditanyakan : Qtotal = …..?
Penyelesaian:
T(oC)
50 D
B C
0 Q(J)
-10 A
Dari es bersuhu -10oC hingga mencair seluruhnya menjadi air bersuhu 50oC,
dibutuhkan tiga persamaan yaitu es -10 oC menjadi es 0 oC, dari es 0 oC
menjadi air 0 oC, serta dari air 0 oC menjadi air bersuhu 50 oC. jadi jumlah
kalor yang dibutuhkan adalah
Q = Q1 + Q2 + Q3
Q1 = mes ces ΔTes
= (0,2 kg) (2.100 Jkg-1oC-1) (0-(-10))oC = 4,2 kJ
Q2 = mes Les
= (0,2 kg) (3,36 x 105 Jkg-1) = 67,2 kJ
Q3 = mair cair ΔTair
= (0,2 kg) (4.200 Jkg-1oC-1) (50-0)oC = 42 kJ
Jadi, kalor yang dibutuhkan adalah
Q = Q1 + Q2 + Q3 = 113,4 kJ
DAFTAR PUSTAKA
Nurachmandani, Setya. 2009. Fisika untuk SMA dan MA Kelas X (BSE). Jakarta:
Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.