Professional Documents
Culture Documents
KLP 2 Farma (Pemberian - Obat - Intrakutan)
KLP 2 Farma (Pemberian - Obat - Intrakutan)
Disusun Oleh :
KELOMPOK 2
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat
taufik hidayah-Nya, sehingga kami anggota kelompok 2 dapat menyelesaikan makalah
yang berjudul “PEMBERIAN OBAT INTRAKUTAN” dengan tepat waktu. Semoga
makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman
bagi pembaca.
Kelompok 2
ii
DAFTAR ISI
COVER .............................................................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................... 1
A. Pengertian Intakutan.............................................................................................. 3
C. Alat dan Bahan Dalam Pemberian Obat melalui Jaringan Intrakutan .................. 4
3.1 Kesimpulan............................................................................................................ 7
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1. Memenuhi tugas mata kuliah Farmakologi
2. Mengetahui pengertian Intrakutan (IC)
3. Mengetahui alat dan bahan dalam pemberian obat melalui jaringan intrakutan
(IC)
4. Memahami prinsip dalam pemberian obat melalui jaringan itrakutan (IC)
5. Memahami prosedur kerja dalam pemberian obat melalui jaringan intrakutan
(IC)
1.4 Manfaat
Makalah ini bermanfaat untuk mengetahui prosedur tentang pemberian obat
intrakutan serta mengetahui alat dan bahan apa saja yang perlu dipersiapkan saat
akan memberikan obat intrakutan.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Intakutan
Intrakutan merupakan memasukkan obat ke dalam lapisan dermal kulit tepat
di bawah epidermis dengan menggunakan jarum suntik khusus. Intra kutan
biasanya di gunakan untuk mengetahui sensivitas tubuh terhadap obat yang
disuntikkan. Hal tersebut bertujuan untuk melakukan skintest atau tes terhadap
reaksi alergi jenis obat yang akan digunakan. Vaksin juga dapat diberikan melalui
jalur intrakutan misalnya vaksin BCG. Pemberian intrakutan pada dasarnya
dibawah kulit atau dapat dibawah dermis atau epidermis. Secara umum pada daerah
lengan tangan dan daerah ventral.
Letak pemeberian intrakutan, yaitu :
1) Dilengan atas, yaitu tiga jari di bawah sendi bahu tepat di tengah daerah
muskulus deltoideus.
2) Dilengan bawah, yaitu bagian depan lengan bawah 1/3 dari lekukan siku atau
2/3 dari pergelangan tangan pada kulit yang sehat, jauh dari peredaran darah.
3
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemberikan obat melalui jaringan
intrakutan yaitu:
Tempat injeksi
Jenis spuit dan jarum yang digunakan
Infeksi yang mungkin terjadi selama infeksi
Kondisi atau penyakit klien
Pasien yang benar
Obat yang benar
Dosis yang benar
Cara atau rute pemberian obat yang benar
Waktu yang benar
B. Tujuan Pemberian Obat Intrakutan
Berikut adalah tujuandari pemberian obat secara intrakutan :
1. Pasien mendapatkan pengobatan sesuai dengan program pengobatan dokter
2. Memperlancar proses pengobatan dan menghindari kesalahan dalam
pemberian obat
3. Membantu menentukan diagnosa terhadap penyakit tertentu, misalnya
tuberculin tes
4. Menghindarkan pasien dari efekl alergi obat yaitu dengan skin test
C. Alat dan Bahan Dalam Pemberian Obat melalui Jaringan Intrakutan
Alat :
a. Daftar buku obat/catatan, jadwal pemberian obat.
b. Bak steril dilapisi kas steril (tempat spuit)
c. Bengkok
d. Perlak dan alasnya.
Bahan :
a. Obat dalam tempatnya
b. Spuit 1 cc/spuit insulin
c. Cairan pelarut
D. Prinsip Pemberian Obat Intrakutan
4
1) Sebelum memberikan obat perawat harus mengetahui diagnosa medis pasien,
indikasi pemberian obat, dan efek samping obat, dengan prinsip 10 benar yaitu
benar pasien, benar obat, benar dosis, benar waktu pemberian, benar cara
pemberian, benar pemberian keterangan tentang obat pasien, benar tentang
riwayat pemakaian obat oleh pasien, benar tentang riwayat alergi obat pada
pasien, benar tentang reaksi pemberian beberapa obat yang berlainan bila
diberikan bersama-sama, dan benar dokumentasi pemakaian obat.
2) Untuk mantoux tes (pemberian PPD) diberikan 0,1 cc dibaca setelah 2-3 kali
24 jam dari saat penyuntikan obat.
3) Setelah dilakukan penyuntikan tidak dilakukan desinfektan.
4) Perawat harus memastikan bahwa pasien mendapatkan obatnya, bila ada
penolakan pada suatu jenis obat, maka perawat dapat mengkaji penyebab
penolakan, dan dapat mengkolaborasikannya dengan dokter yang menangani
pasien, bila pasien atau keluarga tetap menolak pengobatan setelah pemberian
inform consent, maka pasien maupun keluarga yang bertanggungjawab
menandatangani surat penolakan untuk pembuktian penolakan therapi.
5) Injeksi intrakutan yang dilakukan untuk melakukan tes pada jenis antibiotik,
dilakukan dengan cara melarutkan antibiotik sesuai ketentuannya, lalu
mengambil 0,1 cc dalam spuit dan menambahkan aquabidest 0,9cc dalam spuit,
yang disuntikkan pada pasien hanya 0,1cc.
6) Injeksi yang dilakukan untuk melakukan test mantoux, PPD diambil 0,1 cc
dalam spuit, untuk langsung disuntikan pada pasien
E. Prosedur Kerja Pemberian Obat Intrakutan
1) Cuci tangan
2) Jelaskan prosedur yang akan dilakukan pada pasien
3) Bebaskan daerah yang akan disuntik, bila menggunakan baju lengan panjang
terbuka dan keatasan
4) Pasang perlak/pengalas di bawah bagian yang akan disuntik
5
5) Ambil obat untuk tes alergi kemudian larutkan/encerkan dengan aquades.
Kemudian ambil 0,5 cc dan encerkan lagi sampai kurang lebih 1 cc dan
siapkan pada bak injeksi atau steril.
6) Desinfeksi dengan kapas alcohol pada daerah yang akan dilakukan suntikan.
7) Tegangkan dengan tangan kiri daerah yang akan disuntik.
8) Lakukan penusukan dengan lubang jarum suntik menghadap ke atas dengan
sudut 15-20 derajat di permukaan kulit.
9) Suntikkkan sampai terjadi gelembung.
10) Tarik spuit dan tidak boleh dilakukan masase.
11) Cuci tangan dan catat hasil pemberian obat/tes obat, waktu, tanggal dan jenis
obat.
6
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Intrakutan merupakan memasukkan obat ke dalam lapisan dermal kulit tepat
di bawah epidermis dengan menggunakan jarum suntik khusus. Intra kutan
biasanya di gunakan untuk mengetahui sensivitas tubuh terhadap obat yang
disuntikkan. Hal tersebut bertujuan untuk melakukan skintest atau tes terhadap
reaksi alergi jenis obat yang akan digunakan. Pemberian intrakutan pada dasarnya
dibawah kulit atau dapat dibawah dermis atau epidermis. Secara umum pada daerah
lengan tangan dan daerah ventral.
3.2 Saran
Pemberian obat intrakutan sangat penting dilakukan untuk melakukan skin
test atau tes terhadap reaksi alergi jenis obat yang akan digunakan. Sebagai perawat
sangatlah penting untuk melakukan skin test sebelum memberikan obat secara
penuh kepada klien.
7
DAFTAR PUSTAKA
Priharjo, Robert. 1995. Tekhnik Dasar Pemberian Obat Bagi Perawat, Jakarta: EGC
Hidayat, AAA. Uliyah, Musriful. 2005. Buku Saku Pratikum: Kebutuhan Dasar
Manusia. Jakarta:EGC
Potter, Patricia A. 2005. Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses dan Praktik Edisi
1. Jakarta: EGC
Hidayat, AAA, Uliyah, Musriful. 2008. Konsep Dasar Praktik Klinik untuk Kebidanan
Edisi 2. Jakarta:Salemba Medika
8
CHEK LIST PEMBERIAN OBAT INTRAKUTAN
Nama Mahasiswa :
NIM :
Bahan :
d. Obat dalam tempatnya
e. Spuit 1 cc/spuit insulin
f. Cairan pelarut
9
Tahap Pra Interaksi :
1. Cuci tangan
2. Siapkan alat-alat dan bahan
Tahap Orientasi :
1. Beri salam dan perkenalkan diri
2. Identifikasi nama pasien
3. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan pada
pasien
Tahap Pelaksanaan :
1. Cuci tangan
2. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan pada
pasien
3. Bebaskan daerah yang akan disuntik, bila
menggunakan baju lengan panjang terbuka dan
keatasan
4. Pasang perlak/pengalas di bawah bagian yang
akan disuntik
5. Ambil obat untuk tes alergi kemudian
larutkan/encerkan dengan aquades. Kemudian
ambil 0,5 cc dan encerkan lagi sampai kurang
lebih 1 cc dan siapkan pada bak injeksi atau steril.
6. Desinfeksi dengan kapas alcohol pada daerah
yang akan dilakukan suntikan.
7. Tegangkan dengan tangan kiri daerah yang akan
disuntik.
8. Lakukan penusukan dengan lubang jarum suntik
menghadap ke atas dengan sudut 15-20 derajat di
permukaan kulit.
9. Suntikkkan sampai terjadi gelembung.
10. Tarik spuit dan tidak boleh dilakukan masase.
10
11. Cuci tangan dan catat hasil pemberian obat/tes
obat, waktu, tanggal dan jenis obat.
Tahap Terminasi :
1. Evaluasi perasaan klien (merasa aman dan
nyaman) dan keluhan pasien
2. Kontrak waktu untuk kegiatan selanjutnya
3. Berikan reinforcement sesuai dengan kemampuan
pasien
Tahap Dokumentasi :
Catat seluruh hasil tindakan dalam catatan keperawatan
Keterangan :
0 = Tidak dikerjakan
2 = Dikerjakan benar/sempurna
Penguji Praktek
(..........................................)
11