Professional Documents
Culture Documents
Status Klinis Fisioterapi ADHD
Status Klinis Fisioterapi ADHD
LAPORAN KASUS
A. Data Pasien
1. Nama : An. R
2. Umur : 4 tahun
3. Jenis Kelamin: laki-laki
4. Agama : Islam
5. Alamat : Jalan Kencur no 7A, kembangan, maguwoharjo
6. No. CM : m-112
C. Pemeriksaan
1. Pemeriksaan subjektif
a. Keluhan utama
1) Pasien belum bisa berbicara.
2) Pasien saat diajak berkomunikasi kontak mata tidak bisa fokus.
3) Pasien berjalan dengan jinjit.
4) Pasien menolak untuk sikat gigi dan dipegang kepalanya.
5) Pasien sering menggumam.
b. Riwayat penyakit sekarang
Pada tanggal 4 Juni 2015 pasien datang dengan keluhan belum bisa berbicara, saat diajak
komunikasi kontak mata tidak bisa fokus, berjalan dengan jinjit, menolak untuk sikat gigi dan
dipegang kepalanya, sering menggumam. Di klinik Griya Fisio Bunda novy diberikan terapi
berupa fisioterapi, okupasi terapi, terapi wicara. Terapi dilaksanakan setiap hari selama 1 bulan,
kemudian tidak datang terapi selama 1 bulan dan mulai rutin terapi kembali pada tanggal 4
Agustus 2015 dengan keluhan yang sama karena perubahan yang terjadi belum signifikan.
c. Status sosial
Pasien bisa diajak main.
d. Riwayat keluarga
Tidak ada anggota keluarga pasien yang mengalami sakit yang sama dengan pasien.
e. Riwayat penyakit dahulu
1) Pre natal
Pada usia kandungan 2 bulan terkena virus tokso.
2) Perinatal
a) Proses kelahiran dengan cara sectio caesar.
b) Lahir dengan cukup bulan.
c) Tidak langsung menangis.
d) Tidak kuning.
3) Post natal
a) Perkembangan motorik mengalami gangguan.
b) Usia 7 bulan baru bisa miring kanan dan kiri.
c) Usia 9 bulan bisa mengesot.
d) Usia 12 bulan bisa duduk dan bicara.
e) Usia 17 bulan bisa berdiri.
f) Usia 19 bulan nisa berjalan.
g) Ada fase yang di lompati, yaitu : merayap dan merangkak.
2. Pemeriksaan obyektif
a. Pemeriksaan vital sign.
1) Tinggi badan : 113 cm
2) Berat badan : 22 kg
b. Inspeksi
1) Statis
a) Tampak wajah pasien kurang ekspresif.
b) Saat berdiri tampak postur tubuh pasien membungkuk.
2) Dinamis
a) Tampak pasien berjalan dengan jinjit.
b) Pasien tampak menekukkan siku sebelah kanan.
c) Pasien tampak melakukan “flapping hand”.
d) Pasien saat diajak komunikasi, kontak mata tidak bisa fokus.
c. Palpasi
Teraba spasme pada otot leher dan punggung.
d. Perkusi
Tidak dilakukan
e. Auskultasi
Tidak dilakukan
f. Pemeriksaan Gerak Dasar
Tidak dilakukan.
g. Muscle Test
Tidak dilakukan.
h. ROM Test
Tidak dilakukan.
i. Pemeriksaan Nyeri
Tidak dilakukan.
j. Tes kognitif, intrapersonal, dan interpersonal
1) Tes kognitif : pasien belum mampu berkomunikasi.
2) Tes intrapersonal : pasien sulit untuk diajak terapi.
3) Tes interpersonal : pasien belum mampu bekerjasama baik dengan fisioterapis.
k. Tes kemampuan fungsional dan lingkungan aktivitas
1) Kemampuan fungsional
a) Pasien sudah mampu makan dan minum secara mandiri.
b) Pasien belum mampu melakukan kegiatan kebersihan diri dan memakai pakain secara mandiri.
2) Lingkungan aktivitas
a) Di dalam rumah : keluarga mendukung kesembuhan pasien.
b) Di luar rumah : teman sebaya pasien ada yang ingin bermain dengan pasien, namun ada pula
teman sebaya yang tidak mau bermain bersama pasien.
l. Pemeriksaan spesifik
1) Tes refleks primitif
No Tes reflex Hasil
1. Grasp refleks tangan +
2. Grasp refleks kaki +
3. Babinsky +
4. Blinking +
5. Grounding reflex -
b) Pendengaran : hipersensitif
No Keterangan Hasil
1. Mengenal +
2. Membedakan +
c) Penciuman : hiposensitif
No Keterangan Hasil
1. Mengenal _
2. Membedakan _
d) Peraba : hipersensitif
No Keterangan Hasil
1. Mengenal +
2. Membedakan +
e) Pengecap : hipersensitif
No Keterangan Hasil
1. Mengenal +
2. Membedakan +