You are on page 1of 39

USULAN PENELITIAN

ANALISIS EFEKTIVITAS PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DALAM

MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA MISKIN DESA SAUSU

PAKAREME KECAMATAN SAUSU KABUPATEN PARIGI MOUTONG

Diajukan oleh:

FELISYAH CHRISTIANI TYVIA WOWOR

C10119235

JURUSAN ILMU EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN FAKULTAS

EKONOMI

UNIVERSITAS TADULAKO

PALU

2022
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

DAFTAR ISI...............................................................................................i

DAFTAR GAMBAR.................................................................................ii

DAFTAR TABEL.....................................................................................iii

BAB I PDAHULUAN

1.1Latar belkang..........................................................................................1

1.2 rumusan masalah....................................................................................4

1.3 tujuan penelitian.....................................................................................4

1.4 manfaat penelitian..................................................................................5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

2.1 Landasan Teori.......................................................................................6

2.1.1 Teori Efektivitas..................................................................................7

2.1.2 indikator efektivitas program keluarag harapan (PKH)......................7

2.2 Konsep kemiskinan................................................................................7

2.2.1 Pengertian Kemiskinan.......................................................................7

2.2.2 Jenis jenis Kemiskinan........................................................................9

2.2.3 Program Penanggulangan Kemiskinan.............................................10

i
2.3 Konsep Kesejahteraan..........................................................................11

2.3.1 Pengertian Kesejahteraan..................................................................11

2.3.2 Indikator Kesejahteraan Menurut BKKBN......................................11

2.4 Program Keluarag Harapan..................................................................12

2.4.1 Pengertian Program Keluarga Harapan............................................12

2.4.2 Tujuan Program keluarga Harapan...................................................12

2.4.3 Sasaran Program Keluarga Harapan.................................................13

2.4.4 Jumlah Yang Di Terima....................................................................14

2.4.5 Mekanisme Penyaluran PKH............................................................14

2.4.6 Hak dan Kewajiban Peserta PKH.....................................................15

2.4.7 Sanksi Sanksi....................................................................................17

2.5 Penelitian Terdahulu............................................................................17

2.6 KERANGKA PEMIKIRAN................................................................25

3.1 Tipe Penelitian.....................................................................................26

3.2 Lokasi dan Objek Penelitian................................................................26

3.3 Jenis Dan Sumber Data........................................................................27

3.3.1 Jenis Data..........................................................................................27

3.3.2 Sumber Data......................................................................................27

3.4 Populasi dan Sampel.........................................................................28

3.4.1 Populasi.............................................................................................28

3.4.2 Sampel..............................................................................................28

ii
3.4.3 Teknik Pengambilan Data..............................................................30

3.5Metode Analisis....................................................................................30

3.6Definisi Oprasional Variabel................................................................31

Daftar pustaka..........................................................................................33

iii
DAFAR GAMBAR

1,1 Gambar Kerangka Peikirn

iv
DAFTAR TABEL

Tabel. 2.1

Table 2.2 tabel peneliti terdaghulu

v
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Kemiskinan merupakan masalah multidimensi yang berkaitan dengan

ketidakmampuan akses secara ekonomi, politik dan sosial-psikologis. Kemiskinan dapat

menghambat pembangunan suatu bangsa, yang berakibat pada tidak terpenuhinya hak-

hak manusia. Dampak yang timbul akibat dari kemiskinan bersifat menyebar (multiplier

effects) terhadap tatanan kemasyarakatan secara menyeluruh, kemiskinan juga

merupakan masalah yang kompleks dan bersifat multidimensional. Kompleksitas dari

permasalahan tersebut tidak hanya menyangkut kemiskinan itu sendiri melainkan juga

implikasinya yang merasuk ke seluruh aspek kehidupan. Menurut Suparlan (1993) dalam

(Mubyarto, 2010), kemiskinan dapat didefinisikan sebagai suatu standar tingkat hidup

yang rendah, yaitu adanya suatu tingkat kekurangan materi pada sejumlah atau

segolongan orang dibandingkan dengan standar kehidupan umum yang berlaku dalam

masyarakat bersangkutan. Para ahli ilmu sosial sependapat bahwa penyebab utama

kemiskinan adalah sistem ekonomi yang berlaku dalam masyarakat yang bersangkutan.

Namun, banyak ahli yang juga percaya bahwa kemiskinan bukanlah suatu gejala yang

terwujud semata-mata hanya karena sistem ekonomi. Kemiskinan merupakan

perwujudan dari hasil interaksi yang melibatkan hampir semua aspek yang dimiliki

manusia dalam kehidupannya. Kemiskinan umumnya diukur dengan tingkat pendapatan,

dan pada dasarnya dapat dibedakan dalam kemiskinan absolut dan kemiskinan relatif.

Seseorang dikatakan miskin secara absolut, apabila tingkat pendapatannya dibawah garis

kemiskinan, atau sejumlah pendapatannya tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup

minimum. Kebutuhan hidup minimum ini antara lain diukur dengan kebutuhan pangan,

1
sandang, kesehatan, perumahan, dan pendidikan, yang diperlukan untuk bisa hidup dan

bekerja. Sedangkan kemiskinan relatif adalah keadaan perbandingan antara kelompok

masyarakat dengan tingkat pendapatan sudah diatas garis kemiskinan. Sehingga,

sebenarnya tidak termasuk miskin, tetapi masih lebih miskin dibandingkan dengan

kelompok masyarakat lain.Secara umum, kemiskinan di Sulawesi Tengah mengalami

penurunan baik dari sisi persentase maupun jumlah pada tahun 2021. Badan Pusat

Statistik (BPS) sulteng mencatat, persentase penduduk miskin sulteng periode september

2021 sebesar 12,18 persen, atau turun sebesar 0,82 persen dari periode maret 2021 yang

berjumlah 13 persen. Begitupun dari sisi jumlah, penduduk miskin sulteng pada

september 2021 sebesar 381,21 ribu orang, atau turun sebesar 23,20 ribu orang

dibandingkan dengan maret 2021yang berjumlah 404,44 ribu orang. Terdapat beberapa

faktor yang mempengaruhi Penurunan persentase dan jumlah penduduk miskin sulteng,

diantaranya adalah karena kenaikan Nilai Tukar Petani (NTP) sebesar 4,95 poin pada

september 2021 menjadi 101,76 dari 96,81 pada Maret 2021. Selanjutnya, karena Laju

inflasi Maret-September 2021 turun sebesar 0,86 persen poin menjadi 0,52 dari 1,38 pada

periode September 2020-Maret 2021, kemudian Inflasi pada September 2021 sebesar -

0,04, sedangkan pada Maret 2021 tercatat sebesar 0,2,dan terakhir akibat adanya

perubahan jumlah angka pengangguran pada periode Februari dan Agustus 2021. Jika

ditelisik lebih dalam lagi, penurunan jumlah angka kemiskinan sulteng juga dipengaruhi

oleh keberhasilan pemerintah daerah dalam berbagai program yang dikucurkan pada

tahun 2021 melalui Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dalam hal ini dinas/badan

sebagai pelaksana teknis kegiatan pemerintah. 

Dari presentase data tahun 2017 angka kemiskinan Parigi Moutong, Sulawesi

Tengah turun 17, 55 persen, dari jumlah penduduk miskin sebesar 82,880 jiwa. Salah

satu faktor yang menjadi pemicu turunnya angka kemiskinan Parimo saat ini adalah

2
pencapaian beberapa program yang telah dicanangkan Pemda. Salah satu faktor yang

menjadi pemicu turunnya angka kemiskinan Parimo saat ini adalah pencapaian beberapa

program yang telah dicanangkan Pemda. Sementara itu, indeks pembangunan manusia di

Parigi Moutong di 2020 sebesar 65,44 persen. Dan merupakan angka tertinggi urutan ke-

10 di Sulawesi Tengah saat ini. Namun, pemerintah tetap berupaya menjaga konsistensi

agar angka kemiskinan tidak naik lagi.

Dalam rangka percepatan penanggulangan kemiskinan sekaligus pengembangan

kebijakan dibidang perlindungan sosial, tahun 2007 Pemerintah Indonesia telah

meluncurkan Program Keluarga Harapan (PKH). Program bantuan tunai bersyarat atau

disebut dengan Conditional Cash Trasfers (CCT), telah dilaksanakan dibeberapa negara

dan cukup berhasil dalam menanggulangi kemiskinan yang dihadapi negara-negara

tersebut. Program Keluarga Harapan (PKH) yang sudah berlangsung selama ini dalam

rangka membantu rumah tangga sangat miskin mempertahankan daya beli pada saat

pemerintah melakukan penyusuian harga BBM. Program Keluarga Harapan (PKH) lebih

dimaksudkan sebagai upaya membangun sistem perlindungan sosial pada masyarakat

miskin dalam ranggka mempertahankan dan meningkatkan kesejahteraan sosial

penduduk miskin sekaligus upaya memotong rantai kemiskinan yang terjadi selama ini.

Dengan PKH diharapkan Perserta PKH (selajutnya disebut Rumah Tangga/Keluarga

Sangat Miskin (RTSM/KSM) memiliki akses yang sangat baik untuk memanfaatkan

pelayanan sosial dasar, yaitu kesehatan, pendidikan, pangan dan gizi, termasuk

menghilangkan kesenjangan sosial, ketidak berdayaan dan keterasingan sosial yang

selama ini melekat pada diri masyarakat miskin. Peserta PKH memiliki berbagai

kewajiban yang harus dipenuhi khususnya kewajiban yang dibidang kesehatan dan

pendidikan. Kewajiban dibidang kesehatan berkaitan dengan pemeriksaan kandungan

bagi ibu hamil, pemeriksaan kesehatan, pemberian asupan gizi dan imunisasi anak balita.

3
Di bidang pendidikan kewajiban peserta PKH terkait dengan menyekolahkan anak

kesekolah dasar dan lanjutan (SD s.d SLTP/SMP). PKH akan memberikan manfaat

jangka pendek dan jangka panjang. Untuk jangka pendek, PKH akan memberikan income

effect kepada RTSM/KSM melalui pengurangan beban pengeluaran rumah tangga. Untuk

jangka panjang, program ini diharapkan mampu memutus rantai kemiskinan antar

generasi melalui peningkatan kualitas kesehatan/nutrisi, pendidikan dan kapasitas

pendapatan anak dimasa depan (serta memberikan kepastian kepada si anak akan masa

depannya. Secara faktual dan menurut teori yang ada, tingkat kemiskinan suatu rumah

tangga secara umum terkait dengan tingkat kesehatan dan pendidikan. Rendahnya

penghasilan keluarga sangat miskin menyebabkan keluarga tersebut tidak mampu

memenuhi kebutuhan kesehatan dan pendidikan, untuk tingkat minimal sekalipun.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana program peran PKH dalam mengatasi masalah kemiskinan di desa

Sausu

2. Apa saja faktor yang mempengaruhi keberhasilan PKH dalam mengatasi

kemiskinan

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian yang hendak di capai adalah:

1. untuk menganalisis bagaimana efektivitas Program Keluarga Hara-pan dalam

meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Desa Sausu Kabupaten Parigi

Moutong

4
2. untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Program Keluarga Harapan (PKH)

dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat miskin di Desa Sausu Kabupaten

Parigi Moutong

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi para pihak yang terkait.

Adapun manfaat penelitian yang diharapkan adalah:

1. Penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi teoritis terhadap

efektivitas program khususnya di daerah pedesaan.

2. Memberikan pemahaman secara teori dalam bidang pelaksanaan program dan

faktor-faktor yang mendukung keberhasilan maupun kegagalan suatu program

yang telah dilaksanakan.

5
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Teori Efektivitas

Efektifitas adalah kemampuan mengerjakan sesuatu dengan benar. Efektitivitas

banyak berkaitan dengan tujuan karena semakin dekat organisasi kepada tujuan semakin

efektif organisasi tersebut. Terdapat beberapa pendapat para ahli dalam menerjemahkan

pengertian efektivitas ini, dan hal tersebut dikarenakan sudut pandang yang dilakukan

dengan pendekatan disiplin ilmu yang berbeda, sehingga melkaukan konsep yang

berbeda dalam pengukurannya. Namun demikian, banyak juga ahli dan peneliti yang

telah mengungkapkan bagaimna mengukur efektivitas itu.

Handoko (1997:7) mengatakan bahwa efektivitas merupakan kemapuan untuk

meilih tujuan atau peralatan yang tepat untuk pencapaian tujuan yang ditetapkan. Ini

berarti bahwa organisasi mampu menyusun dan mengorganisasikan sumber daya untuk

mencapai tujuan. Siagian (2001:24) mengatakan bahwa efektivitas adalah pemanfaatan

sumber daya, saran dan prasarana dalam jumlah tertentu yang secara sadar ditetapkan

sebelumnya untuk menghasilkan sejumlah barang dan jasa kegiatan yang dijalankan, hal

ini yang sama dikemumkakan oleh gie (2000:24) bahwa efektivitas adalah kedaan atau

kemampuan suatu pekerjaan yang dilaksanakan oleh manusia untuk memberikan guna

yang diharapkan. Sedangkan menurut pendapat gibson (1998:28) bahwa efektivitas

adalah konteks perilaku organisasi merupakan hubungan antara produksi, kualitas,

efisiensi,feksibilitas, dan sifat pengembangan. Artinya efektivitas merupakan suatu

konsep yang sangat penting karena mampu memberikan gambaran mengenai

6
keberhasilan suatu organisasi dalam mencapai sasarnnya atau dapat dikatakan bahwa

efektivitas merupakan tingkat ketercapaian tujuan dari aktifitas yang telah dilaksanakan

dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan sebelumnya.

Pendapat para ahli diatas dapat diketahaui bahwa pendekatan tujuan didasarkan .

pada pandangan organisasi diciptakan sebagai alat untuk mencapai tujuan. Sehingga

efektifitas merupakan usaha pencapaian sasaran yang dikehendaki atau sesuai dengan

harapan yang ditujukan kepada orang banyak dan dapat dirasakan oleh masyarakat.

Efektivitas juga merupakan pencapaian tujuan organisasi melalui pemanfaatan

sumber daya secara efisien, ditinjau dari sisi masukan (input) proses, maupun keluaran

(out put) dalam hal ini yang dimaksud sumber daya meliputi ketersediaan personil,

sarana dan prasana serta metode dan mode yang digunakan. Suatu dikatakan efektif

apabila kegiatan dilaksanakan dengan benar dengan hasil yang bermanfaat. Sehingga

efektivitas program dapat dirumuskan sebagai tingkat perwujudan sasaran yang

menunjukkan sejauh mana sasaran program yang telah ditetapkan, apakah memberikan

hasil sesuai dengan yang menjadi tujuan program atau tidak

2.1.2 indikator efektivitas program keluarag harapan (PKH)

Kegiatan monitoring menjadi bagian dari kegiatan evaluasi operasional yang

bertujuan untuk menilai efektivitas pelaksanaan program. Ruang lingkup pemanfaatan

PKH secara umum dilakukan pada sisi input, proses, dan output. Efektivitas dari suatu

program dapat di lihat berdasarkan kesesuaian antara tujuan dan realisasi program yang

dilaksanakan.

PKH merupakan program pemberian bantuan sosial yang daopat dilihat dari

input, proses dan output, kemudian bisa di lihat outcome. Outcome PKH sesuai dengan

7
tujuan PKH yaitu diantaranya adalah untuk meningkatkan memutus rantai kemiskinan.

Kemudian menurut Kartiawati (2017) dalam skripsinya PKH diharapkan dapat

mengurangi beban pengeluaran keluarga miskin dalam jangka pendek serta memutus

rantai kemiskinan dalam jangka panjang. Latar belakang adanya PKH adalah jumlah

kemiskinan yang masih tinggi dan setelah adanya program tersebut di harapkan dapat

mengurangi jumlah kemiskinan. Sehinngga pada akhirnya memutus rantai kemiskinan.

Indikator variabel dapat di ukur sebagai berikut:

a. Indikator masukan merupakan langkah awal kesiapan pemerintah dalam

melaksanakan program yang mencakup tersedianya dana, tersedianya pedoman

dan serta melihat apakah masyarakat dapat di kategorikan masyarakat miskin.

b. Indikator proses merupakan tindak lanjut dari langkah pertama yairu di

lakukannya verifikasi data RTM penrima bantuaan dan pelaksanaan sosialisasi.

c. Indikator keluaran di lakukan setelah sosialisasi, RTM mengerti akan tujuan

PKH, hak dan kewajiban RTM, kemudian di lakukan penyaluran dana PKH

kepada RTM penerima bantuan.

d. Indikator manfaat merupakan dana yang di terima oleh RTM merupakan dana

yang di peruntukan untuk prnentuan kebutuhan, kesehatan, pendidikan dan

kesejahteraan sosial.

e. indikator dampak merupakan hasil dari program, jika tidak ada penyalahgunaan

baik dari petugas dan penerima maka tujuan dari PKH yakni meningkatkan

kualitas pendidikan dan kesehatan akan tercapai dengan baik.

8
2.2 Konsep kemiskinan

2.2.1 Pengertian Kemiskinan

Kemiskinan merupakan masalah global yang di alami oleh negara-negara

terbelakang dan negara-negara berkembang, termasuk di dalamnya Indonesia yang masih

dalam kategori negara berkembang. Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi

ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, tempat

berlindung,Pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan

alat pemenuh kebutuhan dasar, ataupun sulitnya akses terhadap Pendidikan dan

pekerjaan. Kemiskinan seringkali dipahami dalam pengertian yang sangat sederhana

yaitu sebagai keadaan kekurangan uang, rendahnya tingkat pendapatan dan tidak

terpenuhinya kebutuhan dasar hidup sehari-hari.

2.2.2 Jenis jenis Kemiskinan

1. Kemiskinan subjektif

2. Kemiskinan subjektif merupakan persepsi individu bahwa ia tidak mampu

memenuhi kebutuhannya. Individu dengan persepsi seperti ini sebenarnya

berkecukupan, hanya saja ia merasa tidak puas dengan pendapatannya.

3. Kemiskinan mutlak

4. Kemiskinan jenis ini merupakan bentuk kemiskinan di mana pendapatan individu

atau keluarga berada di bawah persyaratan kelayakan atau di bawah garis

kemiskinan. Pendapatan tersebut tidak dapat memenuhi kebutuhan pangan,

sandang, papan, pendidikan dan kesehatan.

5. Kemiskinan relatif

9
Kemiskinan jenis ini merupakan bentuk kemiskinan yang diakibatkan oleh

dampak kebijakan pembangunan yang belum menjangkau seluruh lapisan

masyarakat. Kebijakan tersebut menyebabkan ketimpangan pendapatan, misalnya

banyaknya pengangguran karena kurangnya pekerjaan.

6. Kemiskinan alamiah

Kemiskinan alamiah adalah kemiskinan yang disebabkan oleh kurangnya sumber

daya alam. Hal ini menyebabkan turunnya produktivitas masyarakat.

7. Kemiskinan kultural

Kemiskinan kultural adalah kemiskinan yang dihasilkan dari kebiasaan dan sikap

orang-orang dengan budaya santai yang tidak ingin meningkatkan taraf hidup

mereka seperti masyarakat modern.

8. Kemiskinan struktural

Kemiskinan ini muncul karena struktur sosial tidak mampu menghubungkan

masyarakat dengan sumber daya yang tersedia.

Setelah memahami pengertian, penyebab, dan jenis kemiskinan, siswa diharapkan

dapat berpikir kritis terkait masalah sosial ini.

2.2.3 Program Penanggulangan Kemiskinan

Dalam rangka percepatan penanggulangan kemiskinan sekaligus pengembangan

kebijakan dibidang perlindungan sosial, Pemerintah Indonesia telah meluncurkan

Program Keluarga Harapan (PKH).Program bantuan tunai bersyarat atau disebut dengan

Conditional Cash Trasfers (CCT), telah dilaksanakan dibeberapa negara dan cukup

berhasil dalam menanggulangi kemiskinan yang dihadapi Negara-negara tersebut.

Program Keluarga Harapan (PKH) yang sudah berlangsung selama ini dalam rangka

membantu rumah tangga sangat miskin mempertahankan daya beli pada saat pemerintah

10
melakukan penyusuian harga BBM. Program Keluarga Harapan (PKH) lebih

dimaksudkan sebagai upaya membangun sistem perlindungan sosial pada masyarakat

miskin dalam ranggka mempertahankan dan meningkatkan kesejahteraan sosial

penduduk miskin sekaligus upaya memotong rantai kemiskinan yang terjadi selama ini.

2.3 Konsep Kesejahteraan

2.3.1 Pengertian Kesejahteraan

Kesejahteraan merupakan sejumlah kepuasan yang yang diperoleh seseorang dari

hasil mengkonsumsi pendapatan yang diterima, namun tingkatan dari kesejahteraan itu

sendiri merupakan sesuatu yang bersifat relative karena tergantung dari besarnya

kepuasan yang diperoleh dari hasil mengkonsumsi pendapatan tersebut. Keterkaitan

antara konsep kesejahteraan dan konsep kebutuhan adalah dengan terpenuhinya

kebutuhan-kebutuhan tersebut, maka seseorang sudah dinilai sejahtera , karena tingkat

kebutuhan tersebut secara tidak langsung sejalan dengan indikator kesejahteraan

2.3.2 Indikator Kesejahteraan Menurut BKKBN

Sesuai dengan visi program KB Nasional (termasuk di dalamnya program KS) yaitu

mencapai keluarga berkualitas, maka sangat tepat jika di kembangkan instrumen kualitas

keluarga yang handal dan sahih ( reliable dan valid), sebagai instrumen yang mengukur

pembangunan keluarga di Indonesia. Berdasarkan perubahan struktur dan wewenang

kelembagaan di era desentralisasi, demikian juga berbagai tantangan sekaligus peluang di

dalamnya, beberapa peran strategis BKKBN di era desentralisasi dapat di kemukakan di

antaranya adalah :

1. Meneruskan, mendorong, dan mengoptimalkan pelaksanaan program KB

Nasional di era desentralisasi sesuai visi dan misi yang telah di tetapkan

11
2. Mengevaluasi kinerja program melalui pengukuran serangkaian indikator

Program KB Nasional yang telah di tetapkan dalam RPJM (Rencana

Pembangunan Jangka Menengah)

3. Mengembangkan instrumen kualitas keluarga yang sahih dan terpercaya, dengan

struktur, fungsi, dan peran yang di embannya

4. Mengukur kualitas keluarga Indonesia sebagai dampak berbagai kebijakan dan

program pembangunan, baik yang secara eksplisit maupun secara implicit

menempatkan keluarga sebagai sasaran.

2.4 Program Keluarag Harapan

2.4.1 Pengertian Program Keluarga Harapan

Program Keluarga Harapan (PKH) adalah program pemberian bantuan sosial

bersyarat kepada keluarga miskin dan rentan yang terdaftar dalam data terpadu

penanganan fakir miskin, diolah oleh pusat data dan informasi kesejahteraan sosial dan

ditetapkan sebagai Keluarga Penerima Manfaat (KPM) PKH.

2.4.2 Tujuan Program keluarga Harapan

Tujuan diberlakukannya Program Keluarga Harapan (PKH) dalam jangka

panjang adalah untuk memutus mata rantai kemiskinan dan meningkatkan kualitas

sumber daya manusia. Tujuan tersebut sekaligus mendukung dalam upaya mempercepat

pencapaian target Millennium Development Goals (MGDs) yang sekarang disebut

dengan Sustainable Development Goals (SDGs). Ada lima komponen SDGs yang secara

tidak langsung akan terbantu oleh PKH, yaitu mencakup: engurangan penduduk miskin

dan kelaparan, pendidikan dasar, kesetaraan jender, pengurangan angka kematian bayi

dan balita dan pengurangan kematian ibu melahirkan. Secara khusus, tujuan PKH adalah

12
meningkatkan akses dan pelayanan pendidikan dan kesehatan, meningkatkan taraf

pendidikan peserta PKH, meningkatkan status kesehatan dan gizi ibu hamil/nifas dan

balita di bawah lima tahun

2.4.3 Sasaran Program Keluarga Harapan

Berdasarkan Permensos No 1 Tahun 2018 tentang program keluarga harapan

dijelaskan dalam Pasal 3 bahwa yang menjadi sasaran PKH merupakan keluarga atau

seseorang yang miskin dan rentan serta terdaftar dalam data terpadu program penanganan

fakir miskin, memiliki komponen kesehatan, pendidikan dan kesejahteraan sosial.

Selanjutnya juga dijelaskan dalam Pasal 4 bahwa:

a. Sasaran Program Keluarga Harapan (PKH) akses merupakan keluarga dan

seseorang yang miskin dan rentan diwilayah PKH akses yang terdaftar dalam data

terpadu dalam penanganan fakir miskin yang memiliki komponen kesehatan,

pendidikan dan kesejahteraan sosial.

b. bProgram Keluarga Harapan (PKH) akses sebagaimana dimaksud pada ayat 1

terdiri atas wilayah pesisir dan pulau kecil, daerah tertinggal atau terpencil,

perbatasan antar negara

13
2.4.4 Jumlah Yang Di Terima

Tabel. 2.1

Sasaran Penerima Dana Program Keluarga Harapan Tahun 2021

No Sasaran Dana yang

dikeluarkan/Tahun

1 Ibu hamil/nifas Rp. 3.000.000

2 Anak Usia Dini 0-6 Rp. 3.000.000

Tahun

3 Pendidikan Anak Rp. 900.000

SD/Sederajat

4 Pendidikan Anak Rp. 1.500.000

SMP/Sederajat

5 Pendidikan Anak Rp. 2.000.000

SMA/Sederajat

6 Penyandang Rp. 2.400.000

Disabilitas berat

7 Lanjut Usia Rp. 2.400.000

Sumber: Kemensos, 2021.

2.4.5 Mekanisme Penyaluran PKH

Mekanisme penyaluran bantuan sosial PKH secara non tunai meliputi:

a. Pembukaan rekening penerima bantuan sosial

b. Sosialisasi dan edukasi

14
c. Distribusi Kartu Keluarga Sejahtera (KKS)

d. Proses Penyaluran Bantuan Sosial PKH

2.4.6 Hak dan Kewajiban Peserta PKH

Kewajiban Peserta PKH

Menurut Pedoman Umum Program Keluarga Harapan (2014: 20), Ada beberapa

kewajiban peserta program keluarga harapan (PKH) yang harus dipenuhi yaitu:

a. Kewajiban Bidang Kesehatan

b. Peserta program keluarga harapan (PKH) yang telah memiliki kartu program

keluarga harapan (PKH), wajib memenuhi persyaratan kesehatan yang sudah

ditetapkan dalam protokol pelayanan kesehatan bagi peserta program keluarga

harapan (PKH).

c. Peserta program kelurga harapan(PKH) yang dikenakan persyaratan kesehatan

adalah peserta yang memiliki ibu hamil/nafis, amak belita atau anak usia 5-7

tahun yang belum masuk pendidikan SD.

Menurut Kementerian Kesehatan, Protokol pelayanan kesehatan bagi peserta program

keluarga harapan PKH yaitu:

A. Anak usia 0-6 tahun

a. Bayi baru lahir (BBL) harus mendapatkan IMD, pemeriksaan segera saat

b. lahir, menjaga bayi tetap hangat,Vit K, HBD, salep mata, konseling menyusui.

c. Anak usia 0-28 hari (neonatus) harus diperiksa kesehatannya sebanyak 3 kali :

pemeriksan pertama pada 6-48 jam, kedua: 3-7 hari, ketiga : 8-28 hari. Anak usia

0-6 bulan harus diberikan ASI ekslusif (ASI sja)

d. Anak usia 0-11 bulan harus diimunisasi lengkap (BCG, DPT, Polio, Campak,

Hepatitis B), ditimbang berat badanya secara rutin setiap bulan dan dideteksi

15
perkembangan empat kali setahun, dan mendapat vitamin A satu kali (khusus

untuk anak usia 6-11 bulan).

B. Anak usia 12-59 bulan harus mendapatkan vitamin A, dua kali setahun pada bulan

februari daan agustus, ditimbang berat badanya secara rutin setiap bulan dan

dideteksi perkembangan dua kali setahun setiap enam bulan.

a. Anak usia5-6 tahun ditimbang berat badannya secara rutin setiap bulan dan

dideteksi perkembangan dua kali setahun setiap enam bulan.

b. Ikutkan anak pada kelompok pendidikan anak usia dini (PAUD/Early Childhood

Educaation) apabila di lokasi/posyandu terdekat terdapat fasilitas PAUD.

B. Ibu hamil dan ibu nifas:

a. Selama kehamilan, ibu hamil harus melakukan pemeriksaan kehamilan di

fasilitaas kesehatan sebanyak empat kaali yaitu satu kali pada usia kehamilan 3

bulan I, 1 kali pada usia kehamilan 3 bulan II, 2 kali pada 3 bulan terakhir, dan

mendapatkan suplemen tablet Fe.

b. Ibu melahirkan harus ditolong oleh tenaga kesehatan/medis.

c. Ibu nifas harus melakukan pemeriksaan/diperiksanya setidaknya tiga kali pada

minggu I, IV daan VI setelah melahirkan.

a. Anak dengan disabilitas:

Anak penyandaang disabilitas daapat memeriksakan kesehatan di dokter

spesialis atau psikolog sesuai dengan jenis dan derajat kecacatan.

C. Kewajiban Bidang Pendidikan

a. Menurut Pedoman Umum Program Keluarga Harapan, 2014: 21-22), Peserta

PKH yang memiliki anak usia 7-15 tahun diwajibkan untuk didaftarkan/terdaftar

pada lembaga pendidikan dasar (SD/MI/SDLB/Salafiyahula/Paket A atau

16
SMP/MTS/SMLB/Salafiyah Wustha/Paket B termasuk SMP/MTS terbuka) dan

mengikuti kehadiran di kelas minimal 85% dari hari belajar efektif setiap bulan

selama tahun ajaran berlangsung.

D. Hak Peserta PKH

Menurut Pedoman Umum Program Keluarga Harapan, 2014: 22) hak peserta adalah

mendapatkan layanan pendidikan dan kesehatan serta mendapatkan bantuan tunai

bersyarat.

2.4.7 Sanksi Sanksi

Sanksi

Menurut Pedoman Umum Program Keluarga Harapan, 2014: 24) peserta program

keluargaa harpan (PKH) yang tidak memenuhi komitmen kesehatan dan pendidikan,

akan dikenakan sanksi berupa pengurangan bantuan sebesar 10% dari bantuan yang

diterima setiap tahapan dengan ketentuan.

a. Penarikan Dana Bantuan Sosial PKH

b. Rekonsiliasi hasil penyaluran bantuan sosial PKH

c. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan penyaluran bantuan sosial.

2.5 Penelitian Terdahulu

Hary (2020), Penelitian terdahulu juga bisa berfungsi sebagai sumber inspirasi

yang nantinya membantu pelaksanaan penelitian. Selain itu peneliti juga bisa memeriksa

apa yang kurang dan kelebihan untuk dikembangkan. Sehingga ilmuwan juga bisa

membuat sebuah penelitian yang orisinil/baru karena tahu mana yang sudah ditemukan

dan mana yang belum.

Penelitian terdahulu yang digunakan sebagai landasan atau pedoman penelitian ini adalah

sebagai berikut:

17
1. Domri,D. Ridwan,R. Jaya,M (2019), meneliti tentang “Evektivitas program

keluarga harapan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat”. Tujuan

penelitiannya yaitu : Untuk menganalisis bagaimana efektivitas Program

Keluarga Hara-pan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Desa Pulau

Lebar Kecamatan Tabir Barat Kabupaten Bungo. Penelitian ini merupakan

penelitian deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pro-gram

PKH efektif dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, di-mana PKH

adalah membantu mengurangi kemiskinan dengan cara meningkatkan kualitas

sumber daya manusia pada kelompok masyarakat sangat miskin.

2. Fajriati Irtiah Nurul. Isnaeni, N. Ridhwan (2020), meneliti tentang “Analisis

Pengaruh Program Keluarga Harapan Dalam Peningkatan Kesejahteraan

Masyarakat Miskin (Studi Kasus Di Kecamatan Tungkal Ilir)”. Tujuan

penelitiannya yaitu : untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Program

Keluarga Harapan (PKH) dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat

miskin di Kecamatan Tungkal Ilir. Metode penelitian yang digunakan adalah

deskriptif kuantitatif. Sumber data yang digunakan adalah data primer

berupa hasil kuesioner, observasi, dan wawancara. Metode analisis data

berupa uji validitas, uji reabilitas, dan regresi linear sederhana. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa PKH memperoleh nilai signifikansi sebesar 0,000

(0,000<0,05), dengan nilai koefisien 0,326, artinya PKH berpengaruh signifikan

dan positif terhadap kesejahteraan masyarakat. Selain itu, diperoleh nilai R2

sebesar 0,492 atau 49,2% yang artinya PKH mempengaruhi kesejahteraan

masyarakat sebesar 49,2%.

3. BAKULU, B. PANGKEY, M. KOLONDAM, H (2021), meneliti tentang

“EFEKTIVITAS PROGRAM KELUARGA HARAPAN SEKTOR

18
PENDIDIKAN DI DESA HATETABAKO KECAMATAN WASILE TENGAH

KABUPATEN HALMAHERA TIMUR”. Penulis menggunakan pendekatan

deskriptif kualitatif. hasil Penelitian ini PKH Realisasinya masih belum

efektif, Program Keluarga Harapan di Desa Hatetabako masih mengalami

beberapa kendala, antara lain: kurangnya koordinasi secara langsung dari

pihak pendamping PKH terhadap kondisi masyarakat penerima PKH,

pencairan dana PKH yang tidak tepat waktu dan dalam pemanfaatan dana

bantuan PKH ini oleh keluarga penerima manfaat masih kurang tepat sasaran,

rendahnya kesadaran orang tua tentang pentingnya Pendidikan.

4. Abizal, N. Maimun. Yulindawati (2022), meneliti tentang ” EFEKTIVITAS

PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) TERHADAP KESEJAHTERAAN

MASYARAKAT MASA PANDEMI COVID-19 (Studi Kasus Kecamatan

Tangan-tangan Kabupaten Aceh Barat Daya)”. Penelitian ini bertujuan untuk

menganalisis efektivitas Program Keluarga Harapan (PKH) di Kecamatan

Tangan- Tangan Kabupaten Aceh Barat Dayat. Penelitian ini menggunakan

pendekatan kualitatif dengan Teknik pengumpulan data dilakukan melalui

observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

program PKH sudah efektif karena program ini telah memenuhi beberapa

kriteria indikator efektivitas seperti baiknya pemahaman peserta PKH

terhadap program, tujuan program, waktu dan target penerima juga tercapai.

5. Norsant. Safitri, W (2019), meneliti tenteng “EFEKTIVITAS PROGRAM

KELUARGA HARAPAN (PKH) DI DESA HAUWAI KECAMATAN

HALONG KABUPATEN BALANGAN” Pendekatan penelitian yang

digunakan adalah metode kualitatif. Analisa data dalam penelitian ini

menggunakan model Miles and Huberman (dalam Sugiyono, 2015).

19
Berdasarkan hasil analisis yang telah dijelaskan sebelumnya, maka dapat

dapat disimpulkan bahwa Program Keluarga Harapan (PKH) pada desa

Hauwai cukup efektif membantu masyarakat yang sangat miskin dan rentan

terutama untuk mengakses pendidikan dan kesehatan.

Table 2.2 tabel peneliti terdaghulu

No Nama penelitin Judul penelitian Jenias Hasil

penelitian

1 Domri,D. “Evektivitas Analisis Penelitian

Ridwan,R. Jaya,M program keluarga dekriptif menunjukkan

(2019) harapan dalam kualitatif bahwa Pro-gram

meningkatkan PKH efektif

kesejahteraan dalam

masyarakat”. meningkatkan

kesejahteraan

masyarakat, di-

mana PKH

adalah

membantu

mengurangi

kemiskinan

dengan cara

meningkatkan

kualitas

2 Fajriati Irtiah “Analisis Pengaruh deskriptif Hasil penelitian

20
Nurul. Isnaeni, N. Program Keluarga kuantitatif menunjukkan

Ridhwan (2020) Harapan Dalam bahwa PKH

Peningkatan memperoleh nilai

Kesejahteraan signifikansi

Masyarakat Miskin sebesar 0,000

(Studi Kasus Di (0,000<0,05),

Kecamatan Tungkal dengan nilai

Ilir)” koefisien 0,326,

artinya PKH

berpengaruh

signifikan dan

positif terhadap

kesejahteraan

masyarakat.

Selain itu,

diperoleh nilai

R2 sebesar

0,492 atau

49,2% yang

artinya PKH

mempengaruhi

kesejahteraan

masyarakat

sebesar 49,2%.

3 BAKULU, B. “EFEKTIVITAS deskriptif hasil Penelitian

21
PANGKEY, M. PROGRAM kualitatif ini PKH

KOLONDAM, H KELUARGA Realisasinya

(2021) HARAPAN masih belum

SEKTOR efektif, Program

PENDIDIKAN DI Keluarga

DESA Harapan di

HATETABAKO Desa Hatetabako

KECAMATAN masih

WASILE TENGAH mengalami

KABUPATEN beberapa

HALMAHERA kendala, antara

TIMUR” lain: kurangnya

koordinasi

secara langsung

dari pihak

pendamping

PKH terhadap

kondisi

masyarakat

penerima PKH,

4 Abizal, N. ”EFEKTIVITAS pendekatan Hasil penelitian

Maimun. PROGRAM kualitatif menunjukkan

Yulindawati KELUARGA dengan bahwa program

(2022) HARAPAN (PKH) Teknik PKH sudah

TERHADAP pengumpulan efektif karena

22
KESEJAHTERAAN data program ini

MASYARAKAT dilakukan telah memenuhi

MASA PANDEMI melalui beberapa kriteria

COVID-19 (Studi observasi, indikator

Kasus Kecamatan wawancara, efektivitas

Tangan-tangan dan seperti baiknya

Kabupaten Aceh dokumentasi pemahaman

Barat Daya)” peserta PKH

terhadap

program, tujuan

program, waktu

dan target

penerima juga

tercapai

5 Norsant. Safitri, “EFEKTIVITAS metode dapat

W (2019) PROGRAM kualitatif disimpulkan

KELUARGA bahwa Program

HARAPAN (PKH) Keluarga

DI DESA HAUWAI Harapan (PKH)

KECAMATAN pada desa

HALONG Hauwai cukup

KABUPATEN efektif membantu

BALANGAN” masyarakat yang

sangat miskin

dan rentan

23
terutama untuk

mengakses

pendidikan dan

kesehatan.

24
2.6 Kerangka Pemikiran

Menurut Sugiyono (2017) mengemukan bahwa, kerangka berpikir merupakan

model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai factor

yang telah diidentifikasikan sebagai masalah penting.

Kemensos

PKH

Daerah

Desa

Kemiskinan

1,1 Gambar Kerangka Peikirn

25
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Tipe Penelitian

Berdasarkan tujuan yang ingin di capai, maka penelitian ini Menggunakan tipe penelitian

deskriptif. Sugiyono, (2013) deskriptif adalah jenis penelitian yang menyajikan gambaran

lengkap mengenai setting social atau maksudkan untuk eksploitasi dan klarifikasi dan

mengenai suatu fenomena atau kenyataan sosial dengan jalan mendeskipsikan jumlah

variable yang berkaitan dengan masalah dan unit yang di teliti antara fenomena yang di

uji. Peneliti menggukan tipe penelitian deskriptif karna untuk membuat gambaran

mengenai kondisi yang sedang berlangsung pada saat penelitian dan mengetahi hubungan

antara responden dan objek penelitian mengenai peran Program Keluarga Harapan dalam

mengatasi kemiskinan di Desa Sausu.

26
3.2 Lokasi dan Objek Penelitian

Penelitian ini di lakukan di Desa Sausu Kabupaten Parigi Moutong. Objek penelitian dari

penelitian ini berupa mengenai Program Keluarga Harapan dan kemiskinan di Desa

Sausu

3.3 Jenis Dan Sumber Data

3.3.1 Jenis Data

Jenis data yang di gunakan dalam penelitian ini adalah data, yaitu sebagai berikut:

a. Data kualitataif adalah data berupa penjelasan dan tidak dalam bentuk

angka yang dinyatakan dalam kata-kata dan data ini biasanya bersifat

menjelaskan karakteristik atau sifat (Sugiyono, 2013).

b. Data kuantitatif adalah data yang berlandaskan pada populasi atau sampel

tertentu, pengumpulan data, menggunakan instrument penelitian, dan

tujuan tertentu (Sugiyono, 2013).

3.3.2 Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data primer dan sekunder,

sebagai berikut:

a. Data primer, yaitu data yang diperoleh secara langsung dari

narasumber/responden berupa pertanyaan (kuisioner) sebagai alat bantu

maupun berdasarkan hasil pengamatan langsung (Ikhsan dan Artahnan,

2011). Adapun data yang diperoleh bersumber dari masyarakat Desa

Sausu.

27
b. Data sekunder, yaitu data dan informasi yang di peroleh dari

dokumen/publikasi/laporan penelitian, dinas/instansi maupun sumber data

lainnya yang menunjang (Ikhasan dan Artahnan, 2011). Adapun data

yang di peroleh bersumber dari Badan Pusat Statistik Parigi Moutong,

3.4 Populasi dan Sampel

3.4.1 Populasi

Populasi adalah keseluruhan objek atau fenomena yang akan diamati atau diteliti terdiri

dari subjek atau objek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu diterapkan

oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2013).

Berdasarkan definisi diatas, disimpulkan bahwa populasi merupakan keseluruhan dari

objek yang akan diteliti. Populasi dalam penelitian ini seluruh masyarakat Desa Sausu.

3.4.2 Sampel

Menurut Amir, dkk (2019:184) menyatakan bahwa sampel adalah suatu himpunan bagian

(subset) dari unit sampling yang di ambil dari populasi. Sampel yang di gunakan untuk

penelitian ini menggunakan pendekatan sampel acak (random sampling) dengan

mengambil 50% dari total populasi.

28
3.4.3 Teknik Pengambilan Data

Untuk memperoleh data yang dibutuhkan oleh penelitian yang akurat, objek dan

dipertanggung jawabkan, maka metode pengumpulan data yang digunakan dalam

penelitian ini yaitu:

a. Obeservasi, artinya obeservasi merupakan dasar fundamental dari semua metode

penumpulan data dalam melakukan pengamatan langsung terhadap objek yang

akan di telit, khususnya menyangkut ilmu-ilmu sosial dan perilaku manusia.

Demikian obeservasi juga sebagai aktifitas mencatat gejala dengan bantuan

instrumen-instrumen dan merekamnya dengan tujuan ilmiah atau tujuan lain

(Hasanah, 2016). Dalam hal ini pengamatan langsung ke masyarakat yang terlibat

Program Keluarga Harapan (PKH) Desa Sausu

b. Wawancara dan kuisioner. Wawancara artinya merupakan salah satu metode

pengumpulan data dalam penelitian dengan berdialog secara sistematis/terstruktur

dan terdiri dari tiga tahapan. Tahap pertama, yaitu perkenalan untuk membangun

hubungan saling percaya, tahap kedua yaitu pengambilan data penting dan yang

tahap ketiga ihtisar respon partisipan serta konfirmasi atau adanya informasi

tambahan (Rachamawati, 2007). Sedangkan kuisioner kuesioner merupakan

teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat

pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab (Sugiyono,

29
2013). Dalam penelitian ini pengumupulan data dan informasi dengan

mewawancarai serta memberi pertanyaan sesuai kuisoner kepada masyarakat

Desa Sausu.

c. Studi Kepustakaan, artinya teknik pengumpulan data dengan mengadakan studi

penelaan terhadap buku-buku, literature-literatur, catata-catatan, dan laporan yang

ada hubungnya dengan masalah yang ada hubunganya dengan masalah yang di

pecahkan (Nizir, 2014). Dalam penelitian ini pengumpulan data dan informasi

studi kepustakaan bersumber dari website yang terkait dengan pemerintahan

Parigi Moutong maupun Desa Sausu dan Badan Pusat Statistik Parigi Moutong.

3.5Metode Analisis

Penelitian ini menggunakan Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

deskriptif dengan pendekatan kuantitatif dan metode verifikatif, yaitu hasil penelitian

yang kemudian diolah dan dianalisis untuk diambil kesimpulannya, artinya penelitian

yang dilakukan adalah penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data numeric

(angka), dengan menggunakan metode penelitian ini akan diketahui hubungan yang

signifikan antara variabel yang diteliti, sehingga menghasilkan kesimpulan yang akan

memperjelas gambaran mengenai objek yang diteliti.

Menurut Sugiyono (2014:21) metode analisis deskriptif adalah statistik yang digunakan

untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang

telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang

berlaku untuk umum atau generalisasi.

3.6Definisi Oprasional Variabel

Adapun variabel yang di gunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

30
1. Kemiskinan merupakan muara dari masalah sosial lainnya seperti masalah

kesehatan, kriminalitas dan masalah lainnya. Kemiskinan di gunakan sebagai

variabel terikat di karenakan kemikinan merupakan salah satu masalah yang

menjadi momok bagi setiap daerah dalam melaksanakan pembangunan.

Sehinngga kita perlu menganalisi sebagaimana tingkat kemiskinan yang ada di

Desa Sausu (%)

Rumus kemiskinan

GK = GKM + GKNM

GK      = Garis Kemiskinan

GKM   = Garis Kemiskinan Makanan

GKNM = Garis Kemiskinan Non Makan

2. Program Keluarga Harapan (PKH) merupakan suatu program pemerintah yang

memberikan bantuan tunai kepada Keluarga Sangat Miskin (KSM) yang

memenuhi syarat kepesertaan dan ditetapkan oleh Kementrian Sosial sebagai

upaya perlindungan sosia. Kenapa PKH di pakai sebagai variabel karena PKH

merupakan salah satu program yang di luncurkan kementrian sosial yang di

terapkan di pedesaan agar mampu mengatasi masalah tingkat kemiskinan dan

pengangguran yang ada di desa untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat desa

(Program)

31
DAFTAR PUSTAKA

SUMBER LAINNYA

Domri,D. Ridwan,R. Jaya,M (2019) “Evektivitas program keluarga harapan dalam

meningkatkan kesejahteraan masyarakat”. Jurnal Politik dan Pemerintahan Daerah

Fajriati Irtiah Nurul. Isnaeni, N. Ridhwan (2020) “Analisis Pengaruh Program Keluarga

Harapan Dalam Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Miskin (Studi Kasus Di

Kecamatan Tungkal Ilir)”. Journal Najaha Iqtishod

32
BAKULU, B. PANGKEY, M. KOLONDAM, H (2021) “EFEKTIVITAS PROGRAM

KELUARGA HARAPAN SEKTOR PENDIDIKAN DI DESA HATETABAKO

KECAMATAN WASILE TENGAH KABUPATEN HALMAHERA TIMUR”.

Abizal, N. Maimun. Yulindawati (2022) ” EFEKTIVITAS PROGRAM KELUARGA

HARAPAN (PKH) TERHADAP KESEJAHTERAAN MASYARAKAT MASA

PANDEMI COVID-19 (Studi Kasus Kecamatan Tangan-tangan Kabupaten Aceh Barat

Daya)”. JURNAL ILMIAH BASIS EKONOMI DAN BISNIS

Norsant. Safitri, W (2019) “EFEKTIVITAS PROGRAM KELUARGA HARAPAN

(PKH) DI DESA HAUWAI KECAMATAN HALONG KABUPATEN BALANGAN”

33

You might also like