Professional Documents
Culture Documents
Proposal - Felisyah Wowor - C10119235
Proposal - Felisyah Wowor - C10119235
Diajukan oleh:
C10119235
EKONOMI
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2022
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
DAFTAR ISI...............................................................................................i
DAFTAR GAMBAR.................................................................................ii
DAFTAR TABEL.....................................................................................iii
BAB I PDAHULUAN
1.1Latar belkang..........................................................................................1
i
2.3 Konsep Kesejahteraan..........................................................................11
3.4.1 Populasi.............................................................................................28
3.4.2 Sampel..............................................................................................28
ii
3.4.3 Teknik Pengambilan Data..............................................................30
3.5Metode Analisis....................................................................................30
Daftar pustaka..........................................................................................33
iii
DAFAR GAMBAR
iv
DAFTAR TABEL
Tabel. 2.1
v
BAB 1
PENDAHULUAN
menghambat pembangunan suatu bangsa, yang berakibat pada tidak terpenuhinya hak-
hak manusia. Dampak yang timbul akibat dari kemiskinan bersifat menyebar (multiplier
permasalahan tersebut tidak hanya menyangkut kemiskinan itu sendiri melainkan juga
implikasinya yang merasuk ke seluruh aspek kehidupan. Menurut Suparlan (1993) dalam
(Mubyarto, 2010), kemiskinan dapat didefinisikan sebagai suatu standar tingkat hidup
yang rendah, yaitu adanya suatu tingkat kekurangan materi pada sejumlah atau
segolongan orang dibandingkan dengan standar kehidupan umum yang berlaku dalam
masyarakat bersangkutan. Para ahli ilmu sosial sependapat bahwa penyebab utama
kemiskinan adalah sistem ekonomi yang berlaku dalam masyarakat yang bersangkutan.
Namun, banyak ahli yang juga percaya bahwa kemiskinan bukanlah suatu gejala yang
perwujudan dari hasil interaksi yang melibatkan hampir semua aspek yang dimiliki
dan pada dasarnya dapat dibedakan dalam kemiskinan absolut dan kemiskinan relatif.
Seseorang dikatakan miskin secara absolut, apabila tingkat pendapatannya dibawah garis
kemiskinan, atau sejumlah pendapatannya tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup
minimum. Kebutuhan hidup minimum ini antara lain diukur dengan kebutuhan pangan,
1
sandang, kesehatan, perumahan, dan pendidikan, yang diperlukan untuk bisa hidup dan
sebenarnya tidak termasuk miskin, tetapi masih lebih miskin dibandingkan dengan
penurunan baik dari sisi persentase maupun jumlah pada tahun 2021. Badan Pusat
Statistik (BPS) sulteng mencatat, persentase penduduk miskin sulteng periode september
2021 sebesar 12,18 persen, atau turun sebesar 0,82 persen dari periode maret 2021 yang
berjumlah 13 persen. Begitupun dari sisi jumlah, penduduk miskin sulteng pada
september 2021 sebesar 381,21 ribu orang, atau turun sebesar 23,20 ribu orang
dibandingkan dengan maret 2021yang berjumlah 404,44 ribu orang. Terdapat beberapa
faktor yang mempengaruhi Penurunan persentase dan jumlah penduduk miskin sulteng,
diantaranya adalah karena kenaikan Nilai Tukar Petani (NTP) sebesar 4,95 poin pada
september 2021 menjadi 101,76 dari 96,81 pada Maret 2021. Selanjutnya, karena Laju
inflasi Maret-September 2021 turun sebesar 0,86 persen poin menjadi 0,52 dari 1,38 pada
periode September 2020-Maret 2021, kemudian Inflasi pada September 2021 sebesar -
0,04, sedangkan pada Maret 2021 tercatat sebesar 0,2,dan terakhir akibat adanya
perubahan jumlah angka pengangguran pada periode Februari dan Agustus 2021. Jika
ditelisik lebih dalam lagi, penurunan jumlah angka kemiskinan sulteng juga dipengaruhi
oleh keberhasilan pemerintah daerah dalam berbagai program yang dikucurkan pada
tahun 2021 melalui Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dalam hal ini dinas/badan
Dari presentase data tahun 2017 angka kemiskinan Parigi Moutong, Sulawesi
Tengah turun 17, 55 persen, dari jumlah penduduk miskin sebesar 82,880 jiwa. Salah
satu faktor yang menjadi pemicu turunnya angka kemiskinan Parimo saat ini adalah
2
pencapaian beberapa program yang telah dicanangkan Pemda. Salah satu faktor yang
menjadi pemicu turunnya angka kemiskinan Parimo saat ini adalah pencapaian beberapa
program yang telah dicanangkan Pemda. Sementara itu, indeks pembangunan manusia di
Parigi Moutong di 2020 sebesar 65,44 persen. Dan merupakan angka tertinggi urutan ke-
10 di Sulawesi Tengah saat ini. Namun, pemerintah tetap berupaya menjaga konsistensi
meluncurkan Program Keluarga Harapan (PKH). Program bantuan tunai bersyarat atau
disebut dengan Conditional Cash Trasfers (CCT), telah dilaksanakan dibeberapa negara
tersebut. Program Keluarga Harapan (PKH) yang sudah berlangsung selama ini dalam
rangka membantu rumah tangga sangat miskin mempertahankan daya beli pada saat
pemerintah melakukan penyusuian harga BBM. Program Keluarga Harapan (PKH) lebih
penduduk miskin sekaligus upaya memotong rantai kemiskinan yang terjadi selama ini.
Sangat Miskin (RTSM/KSM) memiliki akses yang sangat baik untuk memanfaatkan
pelayanan sosial dasar, yaitu kesehatan, pendidikan, pangan dan gizi, termasuk
selama ini melekat pada diri masyarakat miskin. Peserta PKH memiliki berbagai
kewajiban yang harus dipenuhi khususnya kewajiban yang dibidang kesehatan dan
bagi ibu hamil, pemeriksaan kesehatan, pemberian asupan gizi dan imunisasi anak balita.
3
Di bidang pendidikan kewajiban peserta PKH terkait dengan menyekolahkan anak
kesekolah dasar dan lanjutan (SD s.d SLTP/SMP). PKH akan memberikan manfaat
jangka pendek dan jangka panjang. Untuk jangka pendek, PKH akan memberikan income
effect kepada RTSM/KSM melalui pengurangan beban pengeluaran rumah tangga. Untuk
jangka panjang, program ini diharapkan mampu memutus rantai kemiskinan antar
pendapatan anak dimasa depan (serta memberikan kepastian kepada si anak akan masa
depannya. Secara faktual dan menurut teori yang ada, tingkat kemiskinan suatu rumah
tangga secara umum terkait dengan tingkat kesehatan dan pendidikan. Rendahnya
Sausu
kemiskinan
Moutong
4
2. untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Program Keluarga Harapan (PKH)
Parigi Moutong
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi para pihak yang terkait.
5
BAB II
banyak berkaitan dengan tujuan karena semakin dekat organisasi kepada tujuan semakin
efektif organisasi tersebut. Terdapat beberapa pendapat para ahli dalam menerjemahkan
pengertian efektivitas ini, dan hal tersebut dikarenakan sudut pandang yang dilakukan
dengan pendekatan disiplin ilmu yang berbeda, sehingga melkaukan konsep yang
berbeda dalam pengukurannya. Namun demikian, banyak juga ahli dan peneliti yang
meilih tujuan atau peralatan yang tepat untuk pencapaian tujuan yang ditetapkan. Ini
berarti bahwa organisasi mampu menyusun dan mengorganisasikan sumber daya untuk
sumber daya, saran dan prasarana dalam jumlah tertentu yang secara sadar ditetapkan
sebelumnya untuk menghasilkan sejumlah barang dan jasa kegiatan yang dijalankan, hal
ini yang sama dikemumkakan oleh gie (2000:24) bahwa efektivitas adalah kedaan atau
kemampuan suatu pekerjaan yang dilaksanakan oleh manusia untuk memberikan guna
6
keberhasilan suatu organisasi dalam mencapai sasarnnya atau dapat dikatakan bahwa
efektivitas merupakan tingkat ketercapaian tujuan dari aktifitas yang telah dilaksanakan
Pendapat para ahli diatas dapat diketahaui bahwa pendekatan tujuan didasarkan .
pada pandangan organisasi diciptakan sebagai alat untuk mencapai tujuan. Sehingga
efektifitas merupakan usaha pencapaian sasaran yang dikehendaki atau sesuai dengan
harapan yang ditujukan kepada orang banyak dan dapat dirasakan oleh masyarakat.
sumber daya secara efisien, ditinjau dari sisi masukan (input) proses, maupun keluaran
(out put) dalam hal ini yang dimaksud sumber daya meliputi ketersediaan personil,
sarana dan prasana serta metode dan mode yang digunakan. Suatu dikatakan efektif
apabila kegiatan dilaksanakan dengan benar dengan hasil yang bermanfaat. Sehingga
menunjukkan sejauh mana sasaran program yang telah ditetapkan, apakah memberikan
PKH secara umum dilakukan pada sisi input, proses, dan output. Efektivitas dari suatu
program dapat di lihat berdasarkan kesesuaian antara tujuan dan realisasi program yang
dilaksanakan.
PKH merupakan program pemberian bantuan sosial yang daopat dilihat dari
input, proses dan output, kemudian bisa di lihat outcome. Outcome PKH sesuai dengan
7
tujuan PKH yaitu diantaranya adalah untuk meningkatkan memutus rantai kemiskinan.
mengurangi beban pengeluaran keluarga miskin dalam jangka pendek serta memutus
rantai kemiskinan dalam jangka panjang. Latar belakang adanya PKH adalah jumlah
kemiskinan yang masih tinggi dan setelah adanya program tersebut di harapkan dapat
PKH, hak dan kewajiban RTM, kemudian di lakukan penyaluran dana PKH
d. Indikator manfaat merupakan dana yang di terima oleh RTM merupakan dana
kesejahteraan sosial.
e. indikator dampak merupakan hasil dari program, jika tidak ada penyalahgunaan
baik dari petugas dan penerima maka tujuan dari PKH yakni meningkatkan
8
2.2 Konsep kemiskinan
alat pemenuh kebutuhan dasar, ataupun sulitnya akses terhadap Pendidikan dan
yaitu sebagai keadaan kekurangan uang, rendahnya tingkat pendapatan dan tidak
1. Kemiskinan subjektif
3. Kemiskinan mutlak
5. Kemiskinan relatif
9
Kemiskinan jenis ini merupakan bentuk kemiskinan yang diakibatkan oleh
6. Kemiskinan alamiah
7. Kemiskinan kultural
Kemiskinan kultural adalah kemiskinan yang dihasilkan dari kebiasaan dan sikap
orang-orang dengan budaya santai yang tidak ingin meningkatkan taraf hidup
8. Kemiskinan struktural
Program Keluarga Harapan (PKH).Program bantuan tunai bersyarat atau disebut dengan
Conditional Cash Trasfers (CCT), telah dilaksanakan dibeberapa negara dan cukup
Program Keluarga Harapan (PKH) yang sudah berlangsung selama ini dalam rangka
membantu rumah tangga sangat miskin mempertahankan daya beli pada saat pemerintah
10
melakukan penyusuian harga BBM. Program Keluarga Harapan (PKH) lebih
penduduk miskin sekaligus upaya memotong rantai kemiskinan yang terjadi selama ini.
hasil mengkonsumsi pendapatan yang diterima, namun tingkatan dari kesejahteraan itu
sendiri merupakan sesuatu yang bersifat relative karena tergantung dari besarnya
Sesuai dengan visi program KB Nasional (termasuk di dalamnya program KS) yaitu
mencapai keluarga berkualitas, maka sangat tepat jika di kembangkan instrumen kualitas
keluarga yang handal dan sahih ( reliable dan valid), sebagai instrumen yang mengukur
antaranya adalah :
Nasional di era desentralisasi sesuai visi dan misi yang telah di tetapkan
11
2. Mengevaluasi kinerja program melalui pengukuran serangkaian indikator
bersyarat kepada keluarga miskin dan rentan yang terdaftar dalam data terpadu
penanganan fakir miskin, diolah oleh pusat data dan informasi kesejahteraan sosial dan
panjang adalah untuk memutus mata rantai kemiskinan dan meningkatkan kualitas
sumber daya manusia. Tujuan tersebut sekaligus mendukung dalam upaya mempercepat
dengan Sustainable Development Goals (SDGs). Ada lima komponen SDGs yang secara
tidak langsung akan terbantu oleh PKH, yaitu mencakup: engurangan penduduk miskin
dan kelaparan, pendidikan dasar, kesetaraan jender, pengurangan angka kematian bayi
dan balita dan pengurangan kematian ibu melahirkan. Secara khusus, tujuan PKH adalah
12
meningkatkan akses dan pelayanan pendidikan dan kesehatan, meningkatkan taraf
pendidikan peserta PKH, meningkatkan status kesehatan dan gizi ibu hamil/nifas dan
dijelaskan dalam Pasal 3 bahwa yang menjadi sasaran PKH merupakan keluarga atau
seseorang yang miskin dan rentan serta terdaftar dalam data terpadu program penanganan
seseorang yang miskin dan rentan diwilayah PKH akses yang terdaftar dalam data
terdiri atas wilayah pesisir dan pulau kecil, daerah tertinggal atau terpencil,
13
2.4.4 Jumlah Yang Di Terima
Tabel. 2.1
dikeluarkan/Tahun
Tahun
SD/Sederajat
SMP/Sederajat
SMA/Sederajat
Disabilitas berat
14
c. Distribusi Kartu Keluarga Sejahtera (KKS)
Menurut Pedoman Umum Program Keluarga Harapan (2014: 20), Ada beberapa
kewajiban peserta program keluarga harapan (PKH) yang harus dipenuhi yaitu:
b. Peserta program keluarga harapan (PKH) yang telah memiliki kartu program
harapan (PKH).
adalah peserta yang memiliki ibu hamil/nafis, amak belita atau anak usia 5-7
a. Bayi baru lahir (BBL) harus mendapatkan IMD, pemeriksaan segera saat
b. lahir, menjaga bayi tetap hangat,Vit K, HBD, salep mata, konseling menyusui.
c. Anak usia 0-28 hari (neonatus) harus diperiksa kesehatannya sebanyak 3 kali :
pemeriksan pertama pada 6-48 jam, kedua: 3-7 hari, ketiga : 8-28 hari. Anak usia
d. Anak usia 0-11 bulan harus diimunisasi lengkap (BCG, DPT, Polio, Campak,
Hepatitis B), ditimbang berat badanya secara rutin setiap bulan dan dideteksi
15
perkembangan empat kali setahun, dan mendapat vitamin A satu kali (khusus
B. Anak usia 12-59 bulan harus mendapatkan vitamin A, dua kali setahun pada bulan
februari daan agustus, ditimbang berat badanya secara rutin setiap bulan dan
a. Anak usia5-6 tahun ditimbang berat badannya secara rutin setiap bulan dan
b. Ikutkan anak pada kelompok pendidikan anak usia dini (PAUD/Early Childhood
fasilitaas kesehatan sebanyak empat kaali yaitu satu kali pada usia kehamilan 3
bulan I, 1 kali pada usia kehamilan 3 bulan II, 2 kali pada 3 bulan terakhir, dan
PKH yang memiliki anak usia 7-15 tahun diwajibkan untuk didaftarkan/terdaftar
16
SMP/MTS/SMLB/Salafiyah Wustha/Paket B termasuk SMP/MTS terbuka) dan
mengikuti kehadiran di kelas minimal 85% dari hari belajar efektif setiap bulan
Menurut Pedoman Umum Program Keluarga Harapan, 2014: 22) hak peserta adalah
bersyarat.
Sanksi
Menurut Pedoman Umum Program Keluarga Harapan, 2014: 24) peserta program
keluargaa harpan (PKH) yang tidak memenuhi komitmen kesehatan dan pendidikan,
akan dikenakan sanksi berupa pengurangan bantuan sebesar 10% dari bantuan yang
Hary (2020), Penelitian terdahulu juga bisa berfungsi sebagai sumber inspirasi
yang nantinya membantu pelaksanaan penelitian. Selain itu peneliti juga bisa memeriksa
apa yang kurang dan kelebihan untuk dikembangkan. Sehingga ilmuwan juga bisa
membuat sebuah penelitian yang orisinil/baru karena tahu mana yang sudah ditemukan
Penelitian terdahulu yang digunakan sebagai landasan atau pedoman penelitian ini adalah
sebagai berikut:
17
1. Domri,D. Ridwan,R. Jaya,M (2019), meneliti tentang “Evektivitas program
berupa uji validitas, uji reabilitas, dan regresi linear sederhana. Hasil penelitian
18
PENDIDIKAN DI DESA HATETABAKO KECAMATAN WASILE TENGAH
pencairan dana PKH yang tidak tepat waktu dan dalam pemanfaatan dana
bantuan PKH ini oleh keluarga penerima manfaat masih kurang tepat sasaran,
program PKH sudah efektif karena program ini telah memenuhi beberapa
terhadap program, tujuan program, waktu dan target penerima juga tercapai.
19
Berdasarkan hasil analisis yang telah dijelaskan sebelumnya, maka dapat
Hauwai cukup efektif membantu masyarakat yang sangat miskin dan rentan
penelitian
kesejahteraan dalam
masyarakat”. meningkatkan
kesejahteraan
masyarakat, di-
mana PKH
adalah
membantu
mengurangi
kemiskinan
dengan cara
meningkatkan
kualitas
20
Nurul. Isnaeni, N. Program Keluarga kuantitatif menunjukkan
Kesejahteraan signifikansi
artinya PKH
berpengaruh
signifikan dan
positif terhadap
kesejahteraan
masyarakat.
Selain itu,
diperoleh nilai
R2 sebesar
0,492 atau
49,2% yang
artinya PKH
mempengaruhi
kesejahteraan
masyarakat
sebesar 49,2%.
21
PANGKEY, M. PROGRAM kualitatif ini PKH
PENDIDIKAN DI Keluarga
DESA Harapan di
KECAMATAN masih
KABUPATEN beberapa
koordinasi
secara langsung
dari pihak
pendamping
PKH terhadap
kondisi
masyarakat
penerima PKH,
22
KESEJAHTERAAN data program ini
terhadap
program, tujuan
program, waktu
dan target
penerima juga
tercapai
sangat miskin
dan rentan
23
terutama untuk
mengakses
pendidikan dan
kesehatan.
24
2.6 Kerangka Pemikiran
Kemensos
PKH
Daerah
Desa
Kemiskinan
25
BAB III
METODE PENELITIAN
Berdasarkan tujuan yang ingin di capai, maka penelitian ini Menggunakan tipe penelitian
deskriptif. Sugiyono, (2013) deskriptif adalah jenis penelitian yang menyajikan gambaran
lengkap mengenai setting social atau maksudkan untuk eksploitasi dan klarifikasi dan
mengenai suatu fenomena atau kenyataan sosial dengan jalan mendeskipsikan jumlah
variable yang berkaitan dengan masalah dan unit yang di teliti antara fenomena yang di
uji. Peneliti menggukan tipe penelitian deskriptif karna untuk membuat gambaran
mengenai kondisi yang sedang berlangsung pada saat penelitian dan mengetahi hubungan
antara responden dan objek penelitian mengenai peran Program Keluarga Harapan dalam
26
3.2 Lokasi dan Objek Penelitian
Penelitian ini di lakukan di Desa Sausu Kabupaten Parigi Moutong. Objek penelitian dari
penelitian ini berupa mengenai Program Keluarga Harapan dan kemiskinan di Desa
Sausu
Jenis data yang di gunakan dalam penelitian ini adalah data, yaitu sebagai berikut:
a. Data kualitataif adalah data berupa penjelasan dan tidak dalam bentuk
angka yang dinyatakan dalam kata-kata dan data ini biasanya bersifat
b. Data kuantitatif adalah data yang berlandaskan pada populasi atau sampel
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data primer dan sekunder,
sebagai berikut:
Sausu.
27
b. Data sekunder, yaitu data dan informasi yang di peroleh dari
3.4.1 Populasi
Populasi adalah keseluruhan objek atau fenomena yang akan diamati atau diteliti terdiri
dari subjek atau objek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu diterapkan
oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2013).
objek yang akan diteliti. Populasi dalam penelitian ini seluruh masyarakat Desa Sausu.
3.4.2 Sampel
Menurut Amir, dkk (2019:184) menyatakan bahwa sampel adalah suatu himpunan bagian
(subset) dari unit sampling yang di ambil dari populasi. Sampel yang di gunakan untuk
28
3.4.3 Teknik Pengambilan Data
Untuk memperoleh data yang dibutuhkan oleh penelitian yang akurat, objek dan
(Hasanah, 2016). Dalam hal ini pengamatan langsung ke masyarakat yang terlibat
dan terdiri dari tiga tahapan. Tahap pertama, yaitu perkenalan untuk membangun
hubungan saling percaya, tahap kedua yaitu pengambilan data penting dan yang
tahap ketiga ihtisar respon partisipan serta konfirmasi atau adanya informasi
29
2013). Dalam penelitian ini pengumupulan data dan informasi dengan
Desa Sausu.
ada hubungnya dengan masalah yang ada hubunganya dengan masalah yang di
pecahkan (Nizir, 2014). Dalam penelitian ini pengumpulan data dan informasi
Parigi Moutong maupun Desa Sausu dan Badan Pusat Statistik Parigi Moutong.
3.5Metode Analisis
Penelitian ini menggunakan Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
deskriptif dengan pendekatan kuantitatif dan metode verifikatif, yaitu hasil penelitian
yang kemudian diolah dan dianalisis untuk diambil kesimpulannya, artinya penelitian
yang dilakukan adalah penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data numeric
(angka), dengan menggunakan metode penelitian ini akan diketahui hubungan yang
signifikan antara variabel yang diteliti, sehingga menghasilkan kesimpulan yang akan
Menurut Sugiyono (2014:21) metode analisis deskriptif adalah statistik yang digunakan
untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang
Adapun variabel yang di gunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
30
1. Kemiskinan merupakan muara dari masalah sosial lainnya seperti masalah
Rumus kemiskinan
GK = GKM + GKNM
upaya perlindungan sosia. Kenapa PKH di pakai sebagai variabel karena PKH
pengangguran yang ada di desa untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat desa
(Program)
31
DAFTAR PUSTAKA
SUMBER LAINNYA
Fajriati Irtiah Nurul. Isnaeni, N. Ridhwan (2020) “Analisis Pengaruh Program Keluarga
32
BAKULU, B. PANGKEY, M. KOLONDAM, H (2021) “EFEKTIVITAS PROGRAM
33