You are on page 1of 6

Pasien

: “Nama saya bu Z, senang dipanggil bu Z”.

Perawat

: “Baiklah bu Z Bagaimana perasaannya hari ini?

Apa ada keluhannya hari ini?”

Pasien

: “Saya takut bu, tadi ada orang yang terus membisik-bisikan

saya ia menyuruh saya bunuh diri. Saya takut bu”

Perawat

: ”Tenang bu tenang.....mana orangnya bu? Dimana?”

Pasien

: “Saya tidak tau bu, tapi suara-suara itu terus saja datang.”

Perawat

: “Baiklah, bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang suara yang selama ini ibu dengar tetapi tidak
tampak wujudnya?”

Pasien

: “ya bu, baiklah”

Perawat

: “Mari kita duduk”


Pasien

: “Disana sana bu & di ruang tamu saja.”

Perawat

: “Diruang tamu. Baiklah bu ayo kita ke ruang tamu.”

Pasien

: ”Ayo bu,cepat!”

Perawat

: “Kalau boleh tau kita bercakap-cakapnya berapa lama bu?”

Pasien

: “Tolong Bu , suara itu datang lagi Bu. Ayo bu tolong saya.”

Perawat

: “Baiklah bu bagaimana kalau 45 menit?”

Perawat :

: ”Baiklah Bu, apakah Bu Wiwin mendengar suara tanpa ada

wujudnya?”

Perwat: “Kalau boleh tau Bu apa yang dikatakan suara itu?”


Perawat : “Bu Z apakah suara itu terus-menerus terdengar atau sewaktu

waktu?”

Pasien: “Suara itu sering datang mengganggu saya Bu, saya jadi takut

Mati. Kamu mati begitulah yang saya dengar bu perawat.”.

Perawat: “Apa Bu Z sering mendengar suara itu?”

Pasien: “Suara itu sering datang ketika saya lagi sendiri Bu!”

Perawat: “Biasanya berapa kali sehari Bu Z mendengar suara-suara itu?”

Pasien: “Biasanya sering Bu, lebih dari lima kali.”

Perawat : “Lebih dari lima kali sehari ya?, kalau begitu pada keadaan apa

suara itu terdengar?. Apakah pada waktu sendiri?”

Pasien : “Ya Bu, suara-suara itu datang pas saya lagi sendiri Bu & pas

lagi sendiri Pak& lagi sepi-sepinya suara itu juga pasti datang.”

Perawat: “Apa yang Bu Z rasakan pada saat mendengar suara itu?”

Pasien: “Saya takut Bu & takut sekali.”

Perawat: “Apa yang Bu Z lakukan saat mendengar suara itu.”

Pasien : “Saya teriak Bu, tidak-tidak. Saya tidak mau mati. Begitu saya

bilang Bu.”

Perawat: “Apakah dengan cara itu suara-suara itu hilang?”

Pasien: “Tidak Bu, suara-suara itu tetap saja saya dengar. Tolong saya

Bu. Apa yang harus saya lakukan, suara-suara itu terus saja

datang.”

Perawat: “Baiklah Bu, Bu Z harus tenang sekarang ya. Bagaimana kalau

kita belajar cara-cara untuk mencegah suara-suara itu muncul?”

Pasien: “Bagaimana caranya Bu.”


Perawat: “Begini Bu I ada empat cara untuk mencegah suara-suara itu

muncul. Pertama dengan menghardik suara tersebut, kedua

dengan cara bercakap-cakap dengan orang lain, ketiga

melakukan kegiatan yang sudah terjadwal, dan yang keempat

minum obat dengan teratur.”

Pasien: “Ada empat ya Bu?”

Perawat: “Ya Bu, bagaimana kalau kita belajar satu cara dulu yaitu dengan

menghardik, caranya adalah saat suara-suara itu muncul

langsung Bu Z bilang “Pergi, Saya tidak mau dengar, Saya tidak

mau dengar kamu suara palsu. Sambil Bu Z menutup kedua

telinganya begitu diulang-ulang sampai suara itu tidak terdengar

lagi. Coba Bu Z peragakan.”

Pasien: “Sambil menutup kedua telinganya, pergi saya tidak mau dengar,

saya tidak mau dengar kamu suara palsu. Begitu ya Bu?”

Perawat: “Ya Bu, nah begitu bagus coba lagi Bu.”

Pasien: “Sambil menutup kedua telinganya, pergi saya tidak mau dengar-

saya tidak mau dengar kamu suara palsu.”

Perawat: “Ya bagus Bu Z sudah bisa.”

Pasien: “Yeeeey, Saya bisa.”

Perawat: “Nah bu bagaimana perasaan Bu Z setelah memeragakan latihan

tadi?”

Pasien : “Saya sudah lega dan saya sudah tidak takut lagi Bu.”

Perawat : “Baguslah kalau begitu bu, nanti kalau suara-suara itu muncul

lagi silahkan coba cara tersebut ya Bu.”


Pasien: “Ya Bu nanti saya coba lakukan.”

Perawat: “Bagaimana kalu kita buat jadwal latihannya. Apakah Bu Z

mau?”

Pasien: “Mau Bu.”

Perawat: “Baiklah Bu maunya jam berapa saja latihannya bu?”

Pasien: “Mmmm jam pagi, jam 4 sore sama jam malam saja.

Perawat: “Jam pagi, jam 4 sore sama jam malam bu?”

(Memasukkan kegiatan latihan menghardik halusinasi dalam

jadwal kegiatan harian Bu Z).

Pasien: “Ya Bu.”

Perawat: “Baiklah Bu tempatnya mau di mana?

Pasien: “Disini saja Bu.

Perawat: “Baiklah bu di sini ya bu?”

Pasien: “Ya Bu.”

Perawat: “Kalau begitu bagaimana kalau kita bertemu lagi untuk belajar

dan latihan mengendalikan suara-suara dengan cara yang ke

dua.”

Pasien: “Baik Bu.”

Perawat: “Pukul berapa maunya Bu Z?”

Pasien: “Nanti saja pukul... pukul...berapa ya?”

Perawat: “Bagaimana kalau dua jam lagi?”

Pasien: “Baiklah Bu.”

Perawat: “Dimana tempatnya.”

Pasien : “ Disini saja Bu.”


Perawat: “Baiklah Bu kalau begitu saya permisi dulu. Sampai Jumpa.”

Pasien: “ Dadah.”

You might also like