Professional Documents
Culture Documents
Kelompok 5 - Harga Transfer (Final)
Kelompok 5 - Harga Transfer (Final)
Disusun untuk memenuhi tugas kelompok Mata Kuliah Sistem Pengendalian Manajemen
Dosen Pengampu:
Dr. Sarwani, SE, M.Si, Ak, CA
Disusun oleh:
Kelompok 5
BANJARMASIN
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji dan syukur kepada Allah SWT karena atas berkat rahmat
dan karunia-NYA yang diberikan kepada kami sehingga dapat menyusun makalah yang
membahas tentang “Harga Transfer” tepat pada waktunya, tidak lupa pula Shalawat serta
Salam yang selalu tercurahkan kepada bimbingan kita Nabi Muhammad SAW.
Dalam kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih kepada Dosen Pengampu yaitu
Bapak Dr. Sarwani, SE, M.Si, Ak, CA yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni serta telah membimbing
dalam proses pembelajaran. Kami juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang
telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat memberikan kontribusi positif dan memberikan manfaat
bagi para pembaca. Kami sangat menyadari bahwa makalah yang kami buat masih jauh dari
kata sempurna, oleh karena itu kami mengharapkan berbagai kritik dan saran yang
membangun dari para pembaca untuk kami agar lebih baik kedepannya.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I.........................................................................................................................................3
PENDAHULUAN......................................................................................................................3
A. Latar Belakang................................................................................................................3
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................3
C. Tujuan Penulisan.............................................................................................................4
BAB II........................................................................................................................................5
PEMBAHASAN........................................................................................................................5
A. Definisi Harga Transfer...................................................................................................5
B. Tujuan, Prinsip, dan Kondisi yang Memengaruhi Dari Harga Transfer.........................6
C. Metode-metode Penentuan Harga Transfer....................................................................8
D. Administrasi Harga Transfer.........................................................................................12
BAB III.....................................................................................................................................15
PENUTUP................................................................................................................................15
A. Kesimpulan...................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................16
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Semakin ketatnya persaingan di dunia usaha baik berupa barang atau jasa
membuat setiap perusahaan berusaha untuk dapat memenuhi segala kebutuhan
konsumen dengan harga yang relatif terjangkau namun tetap memperhatikan biaya-
biaya yang diperlukan dalam menghasilkan barang atau jasa tersebut. Salah satu yang
mempengaruhi ialah harga transfer.
Harga transfer adalah biaya (cost) atau harga (price) yang dibebankan atas
pemindahan (transfer) suatu barang atau jasa dari satu divisi ke divisi lain dalam suatu
perusahaan. Hal ini berarti adanya biaya atau harga tambahan yang dikenakan pada
setiap barang atau jasa yang diproduksi yang mengalami perpindahan dari satu divisi
ke divisi lain dalam kegiatan produksi. Kewenangan dalam menetapkan besaran harga
transfer ini ditentukan oleh masing-masing divisi.
Oleh karena itu pada makalah ini kami mencoba menjelaskan bagaimana
sebenarnya yang dimaksud harga transfer tersebut. Sehingga dapat digunakan sebagai
referensi bagi para pembaca agar mengetahui bagaimana cara penentuan besaran
harga transfer serta nantinya bisa ditetapkan dalam kehidupan sehari-hari.
B. Rumusan Masalah
3
3. Bagaimana metode penentuan harga transfer?
4. Bagaimana pengelolaan harga transfer?
C. Tujuan Penulisan
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
Secara umum harga transfer adalah suatu kebijakan perusahaan dalam
menentukan harga transfer suatu transaksi baik itu barang, jasa, harta tak berwujud,
atau pun transaksi finansial yang dilakukan oleh perusahaan.
6
Prinsip Dasar, Harga transfer sebaiknya serupa dengan harga yang akan
dikenakan seandainya produk tersebut dijual ke konsumen luar atau dibeli dari
pemasok luar.
Situasi Ideal, Harga transfer berdasarkan harga pasar akan menghasilkan
keselarasan cita-cita jika kondisi-kondisi di bawah ini ada:
a. Orang-orang yang kompeten
Idealnya, para manajer harus memperhatikan kinerja jangka panjang dari
pusat tanggung jawab mereka, sama seperti kinerja jangka pendeknya. Staf
yang terlibat dalam negoisasi dan arbitrase harga transfer juga harus
kompeten.
b. Atmosfer yang baik
Para manajer harus menjadika profitabilitas, sebagaimana diukur dalam
laporan laba rugi mereka, sebagai cita-cita yang penting dan pertimbangan
yang signifikan dalam penilaian kinerja mereka. Mereka harus
memandang bahwa harga transfer tersebut harus adil.
c. Kebebasan memperoleh sumber daya
Alternatif dalam memperoleh sumber daya haruslah ada, dan para manajer
sebaiknya diizinkan untuk memilih alternatif yang paling baik untuk
mereka. Manajer pembelian harus bebas untuk membeli dari pihak luar,
dan manajer penjualan harus bebas untuk menjual ke pihak luar. Dalam
keadan seperti ini, kebijakan harga transfer tersebut akan memberikan hak
kepada setiap manajer pusat laba untuk berurusan baik dengan pihak
didalam maupun diluar perusahaan sesuai dengan penilai mereka masing-
masing. Kemudian pasar akan membentuk sautu harga transfer. Keputusan
untuk berurusan dengan pihak di dalam atau diluar perusahaan juga dibuat
oleh pasar. Jika pembeli tidak mendapatkan harga yang memuaskan dari
sumber didalam perusahaan, mereka bebas untuk membeli dari luar.
d. Informasi Penuh
Para manejer harus mengetahui semua alternatif yang ada serta biaya dan
pendapatan yang relevan dari masing-masing alternatif tersebut.
e. Negoisasi
Harus ada mekanisme kerja yang berjalan lancar untuk melakukan
negoisasi kontrak antar unit usaha. Jika semua kondisi diatas terpenuhi
7
maka sistem harga transfer berdasrkan harga pasar dapat menghasilkan
keselarasan cita-cita dan tidak membutuhkan administrasi pusat.
CONTOH SOAL
Harga Transfer atas Dasar Biaya Lengkap
OOKY Corp. memiliki dua divisi (Divisi A dan B) yang dibentuk sebagai pusat
laba. Divisi A menghasilkan suku cadang Q dan dijual di pasar luar sebanyak 10%
dan sisanya ditransfer ke divisi B. Manajer Divisi A dan B sedang
mempertimbangkan penentuan harga transfer suku cadang Q untuk tahun
anggaran. Menurut anggaran, divisi A akan beroperasi pada kapasitas normal
sebanyak 1000unit dengan taksiran biaya penuh untuj tahun anggaran sebagai
berikut:
- Biaya produksi Rp 200.000.000
- Biaya adm&Umum Rp 50.000.000
- Biaya pemasaran Rp 20.000.000
Total biaya penuh divisi A Rp 270.000.000
8
Total aktiva yang diperkirakan pada awal tahun anggaran adalah sebesar Rp
1.000.000.000 dan laba yang diharapkan yang dinyatakan dalam ROI = 20%.
Tentukan harga transfer untuk suku cadang Q!
PENYELESAIAN:
Biaya Variabel:
Biaya Tetap:
9
- Biaya administrasi umum tetap Rp 40.000.000
- Biaya pemasaran tetap Rp 15.000.000
Total biaya tetap Rp 105.000.000
PENYELESAIAN:
Mark up 185%
2. Harga Transfer atas Dasar Harga Pasar (Market Based Transfer Pricing).
Apabila ada suatu pasar yang sempurna, metode transfer pricing atas dasar harga
pasar inilah merupakan ukuran yang paling memadai karena sifatnya yang
10
independen. Namun keterbatasan informasi pasar terkadang menjadi kendala
dalam mengunakan transfer pricing yang berdasarkan harga pasar.
Kelemahan:
- Tidak semua produk mempunyai harga pasar.
- Penghematan tidak dapat dinikmati bersama.
- Harga pasar tidak selalu sama dengan harga yg tercantum di dalam daftar
harga, lebih sulit lagi jika harga pasar sangat fluktuatif.
CONTOH SOAL
Harga Transfer berdasarkan Harga Pasar
PT Persada memiliki dua pusat laba yaitu Divisi A dan Divisi B. Produk Divisi A,
yaitu produk N, sebagian dijual kepada pihak luar dan sebagian lainnya ditransfer
ke Divisi B untuk diolah lebih lanjut. Harga jual per unit produk N. Kepada pihak
lain Rp 360. Biaya produksi dan non produksi produk N di Divisi A per unit
adalah:
PENYELESAIAN:
Jika produk ditransfer dari Divisi A ke Divisi B, biaya nonproduksi variabel
sebesar Rp 30 dapat dihindari. Atas dasar data PT Persada tersebut dapat
ditentukan besarnya harga transfer per unit dari Divisi A ke Divisi B adalah:
Harga pasar per unit Rp 360
Biaya dapat dihindari 30 –
Harga transfer per unit Rp 330
11
D. Administrasi Harga Transfer
CONTOH SOAL
Harga Transfer berdasarkan Negoisasi
PT Batu Halak dengan dua divisi yang saling melakukan transaksi, yaitu divisi
Penjual (A) dan divisi pembeli (B). Divisi A bekerja dengan full capacity dan
menjual produknya ke pasar luar. Jika divisi A tidak menjual kepada pasar luar
atau dijual ke divisi B maka divisi A dapat menghemat biaya pemasaran dan
distribusi $700/unit. Perusahaan bekerja selama 250 hari/tahun dan informasi
kedua divisi adalah sebagai berikut:
12
Divisi A Divisi B
Unit terjual per hari 50 Unit 40 Unit
Per tahun 250 hari 12.500 10.000
Harga jual $40 $500.000 $400.000
Biaya manufaktur variabel 200.000 120.000
Biaya distribusi variabel 10.000 15.000
Biaya tetap/tahun $120.000 $110.000
PENYELESAIAN:
Kedua divisi sepakat melakukan harga transfer negoisasi dengan menjual produk
dari divisi A ke divisi B, maka divisi tidak perlu mengeluarkan biaya pemasaran
dan distribusi variabel.
- Harga transfer minimum:
$500.000 - $10.000 = $490.000, atau per unitnya $490.000/12.500 = $39,20
- Harga transfer maksimum:
$500.000, atau perunitnya $500.000/12.500 = $40/unit
Kedua divisi hendak merealisir harga transfer negoisasi yang sudah disepakati
yaitu:
$ 40+ $ 39,20
=$ 39,60
2
2. Metode Arbitrase. Harga transfer arbitrase adalah harga transfer yang ditentukan
oleh eksekutif atau badan lain yang ditugasi untuk mengarbitrasi harga transfer
setelah orang atau badan tersebut berdialog dengan para manajer divisi yang
bersangkutan. Metode ini digunakan jika divisi penjual dan divisi pembeli tidak
dapat mencapai kesepakatan dalam penentuan harga transfer. Bagaimanapun
rincinya peraturan penentuan harga (pricing rules), mungkin ada kasus di mana
unit-unit usaha tidak dapat menyetujui harga tertentu. Untuk alasan tersebut, suatu
prosedur harus dibuat untuk menengahi arbitase harga transfer. Dialog diharapkan
13
dapat memutuskan harga transfer yang adil bagi manajer penjual dan manajer
pembeli. Jika dipandang perlu, maka akan dibentuk suatu komite yang biasanya
memiliki tiga tanggung jawab, yaitu:
- Menyelesaikan perselisihan harga transfer.
- Menelaah kembali pengubahan sumber pengadaan.
- Jika perlu, mengubah aturan penentuan harga transfer
Klasifikasi Produk
Luas dan formalitas dari perolehan sumber daya dan peraturan penentuan harga
transfer bergantung pada banyaknya jumlah transfer dalam perusahaan dan
ketersediaan pasar serta harga pasar. Semakin besar jumlah transfer dan ketersediaan
harga pasar, maka semakin formal dan spesifik peraturan yang ada. Jika harga pasar
selalu siap sedia, maka perolehan sumber daya dapat dikendalikan dengan peninjauan
kantor pusat atas keputusan buat atau beli (make or buy decision) yang melebihi
jumlah tertentu. Beberapa perusahaan membagi produknya ke dalam dua kelas:
Kelas I, meliputi seluruh produk dimana manajemen senior ingin
mengendalikan perolehan sumber daya, biasanya produk-produk yang
bervolume besar, tidak memiliki sumber dari luar, dan produksinya tetap ingin
dikendalikan manajemen demi alasan kualitas atau tertentu.
Kelas II, meliputi seluruh produk lainnya, yaitu produk yang dapat diproduksi
di luar perusahaan tanpa adanya gangguan terhadap operasi yang sedang
14
berjalan, volumenya relatif kecil diproduksi dengan peralatan umum (general
purpose equipment), ditransfer pada harga pasar.
15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
16
DAFTAR PUSTAKA
Anthony, R. N., & Govindarajan, V. (2012). Sistem Pengendalian Manajemen. Jakarta: Salemba
Empat.
17