You are on page 1of 11

MATERI 1 : ALAT KERJA TANGAN

PAHAT (Chisel)

Pahat adalah perkakas tangan yang berfungsi untuk mengukir atau melubangi kayu.
Biasanya pahat digunakan dengan bantuan palu. Bagian–bagian pahat, yaitu mata pahat,
badan pahat, dan bagian pegangan. Fungsi utama dari chisel adalah untuk memahat,
mengukir serta melubangi suatu benda. Terlepas dari fungsi umum tersebut, terdapat
beberapa fungsi chisel lain. Fungsi tersebut antara lain sebagai berikut ini :
1. Membuat bentuk siku pada bagian tepi benda yang hendak dipahat.
2. Menjadikan suatu benda supaya berbentuk bulat ataupun oval.
3. Membuat cekungan pada suatu benda.
4. Meratakan / merapikan hasil pahatan itu sendiri.
5. Mengukir benda.
Pahat digunakan dengan cara memegang bagian belakang (pegangan) pada tangan
sebelah kiri dengan bagian mata pahat mengarah ke kiri yang diletakan diatas media yang
akan dipahat. Tangan kanan memegang palu kayu. Kemiringan pahat sebaiknya 30-60o.
Benda yang hendak dipahat sebaiknya diragum atau diikat agar tidak terjadi pergeseran
tempat. Hal ini harus diperhatikan dan diutamakan ketika memahat adalah posisi kaki harus
sejajar dengan lantai, tidak mengarahkan pahat ke badan, dan selalu menggunakan APD.
GERGAJI KAYU

Gergaji adalah perkakas tangan yang berbentuk besi tipis bergerigi tajam pada satu
sisinya yang digunakan untuk memotong atau pembelah kayu atau benda lainnya. Gergaji
digunakan dengan cara menggesekkan maju mundur sisi bergerigi (mata gergaji) pada
benda kayu yang akan dipotong. Mata gergaji Handsaw tidak bisa diganti, namun bisa diasah
menggunakan kikir khusus. Gergaji ini salah satu yang wajib dimiliki, karena selain untuk
memotong kayu bisa juga dipakai untuk memotong bambu, pipa ataupun triplek. Namun
untuk hasil pemotongannya akan lebih kasar.

KETAM KAYU

Ketam merupakan alat perkayuan yang berfungsi untuk mendatarkan dan


menghaluskan permukaan kayu. Bagian ketam serta fungsinya dapat dilihat sebagai berikut :
1. Blok Ketam, merupakan bagian utama ini berbentuk balok ukuran sekitar 25 x 7,5 x 5,5
cm dengan bagian dasar sangat rata dan halus. Bahan baku kayu yang keras sangat
mempengaruhi keawetan dari alat tangan ini. Pada bagian tengahnya dilubangi
sedemikian rupa untuk mata pisau beserta pasak pengunci.
2. Batang pegangan, terletak melintang di tengah blok ketam untuk menempatkan batang
kayu sebagai pegangan.
3. Mata pisau selebar sekitar 44 mm menjadi bagian penting untuk ketam kayu.
4. Pisau penebal, berfungsi untuk mengatur ketebalan serutan. Plat pisau ini terhubung
dengan pisau utama dengan sekrup yang bisa mengatur peletakan pisau penebal
terhadap pisau utama.
5. Pasak pisau berfungsi untuk mengencangkan posisi pisau terhadap blok ketam.
Ketam digunakan dengan cara merapatkan bagian mata ketam diatas benda yang akan
di haluskan permukaannya, kedua tangan memegang batang pegangan ketam, kemudian
didorong kedepan dengan memberikan sedikit tekanan, lalu tarik kebelakang tanpa tekanan,
dan ulangi langkah tersebut hingga permukaan benda dirasa halus.

Perusut
Perusut adalah alat penanda berupa goresan pada kayu yang penggunaannya
berpatokan pada tepi kayu. Fungsi perusut adalah mempermudah dalam menandai ukuran
suatu produk kayu, ukuran yang sama pada beberapa bagian kayu dapat dibuat secara
akurat. Biasanya perusut digunakan untuk membuat sambungan. Perusut terdiri dari
beberapa bagian, yaitu batang ukuran, balok pembatas, pengunci, dan ujung paku
penggaris. Batang ukuran terdapat skala ukuran dalam milimeter sehingga tidak perlu lagi
untuk mengukur sebelum pemakaian. Dan blok pembatas harus memiliki bidang yang benar-
benar rata dan siku dengan batang ukuran sehingga jarak yang diinginkan akurat.
Penggunaan perusut tidak terlalu sulit, namun perlu ketelitian dalam membuat
pengukuran. Berawal dari mengatur batang ukuran dengan balok pembatas pada posisi
jarak yang kita inginkan, mengencangkan posisi tersebut dengan memutar pengunci. Cek
ukuran sekali lagi. Letakkan dan tempelkan balok pembatas pada sisi kayu lalu gerakkan
balok (dalam keadaan selalu menempel) sepanjang sisi panjang kayu. Berikan sedikit
tekanan pada posisi ujung paku penggaris sehingga gerakan tersebut membentuk garis di
permukaan kayu, terutama pada saat anda menggunakan jenis kayu yang keras.

Palu
Palu adalah alat yang digunakan untuk memberikan efek tumbukan dengan memukul
suatu bidang kerja tertentu. Pada umumnya, palu dipakai untuk memukul paku. Palu terdiri
dari dua bagian, yakni bagian kepala dan gagang. Secara umum, gagang palu terbuat dari
kayu dan kepalanya terbuat dari besi. Palu ada juga yang terbuat dari plastik dan tembaga
atau aluminium. Jika palu terbuat dari kayu, berarti palu berfungsi sebagai penumbuk bidang
kayu. Jika palu terbuat dari bahan tembaga atau aluminium, berarti palu berfungsi sebagai
alat untuk memperbaiki mesin yang berhubungan dengan listrik.
Palu memiliki banyak jenis berdasarkan bahan penyusunnya. Bahan penyusun ini juga
menentukan manfaat palu dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa jenis palu berdasarkan
bahan dasarnya yaitu :
a. Palu karet
Palu ini memiliki kepala dengan bahan yang terbuat dari karet. Fungsi palu karet
adalah untuk meratakan permukaan benda yang datar di atas mesin frais atau untuk
meratakan permukaan logam yang penyok. Penggunaan palu karet membuat resiko
kerusakan kerja menjadi lebih minim karena permukaan palu yang halus.
b. Palu besi kambing
Palu besi kambing memiliki kepala yang terbuat dari besi. Palu ini biasanya dipakai
dalam proses pemasangan paku atau untuk memperbaiki benda tertentu. Palu ini
biasa disebut juga sebagai palu kambing karena bagian belakangnya mirip seperti
tanduk. Bagian tersebut digunakan untuk mencabut paku yang menempel pada kayu
atau benda kerja lainnya.
c. Palu konde
Palu konde memiliki dua sisi yang berbeda bentuk bulat seperti konde dan bentuk
datar. Bentuk datar yang digunakan untuk memukul paku atau menghancurkan
benda. Sedangkan sisi berbentuk bulat digunakan untuk membuat cekungan pada
bidang kerja tertentu.
d. Palu kayu
Palu kayu memiliki kepala yang terbuat dari kayu khusus yang kuat dan tidak mudah
pecah. Kayu ini biasanya digunakan dalam proses pembuatan ukiran dan digunakan
hakim dalam persidangan.
e. Palu batu atau martil
Palu batu memiliki kepala yang lumayan besar dan terbuat dari besi. Palu ini biasanya
digunakan untuk menghancurkan batu atau benda keras lainnya. Cara menggunakan
palu martil adalah mengayunkannya dengan kedua tangan secara bersamaan,
sehingga daya tumbuknnya menjadi lebih besar.
f. Palu terak
Palu terak memiliki kepala berbentuk lancip. Palu terak biasanya dipakai dalam proses
pembersihan terak hasil sisa pengelesan.
g. Palu plastik
Palu plastik memiliki kepala yang terbuat dari plastik yang digunakan untuk
meratakan benda lunak. Bahan plastik yang digunakan sebagai kepala palu membuat
tekanan pukulan menjadi rendah.
h. Palu tembaga
Palu tembaga memiliki kepala yang terbuat dari bahan tembaga. Biasanya palu ini
dipakai untuk proses perbaikan mesin-mesin listrik.
i. Palu pemecah kaca
Palu pemecah kaca mempunyai ujung yang sedkit lancip sehingga mampu
memecahkan kaca kendaraan dengan mudah. Palu ini berwarna cerah seperti merah
atau jingga yang dipasang didekat jendela agar dapat digunakan penumpang untuk
keluar moda kendaraan yang sedang mengalami kecelakaan.
j. Palu daging
Palu daging umumnya mempunyai 2 sisi yang berbeda, satu sisinya berbentuk
bergerigi untuk menghaluskan daging dalam pembuatan steak atau olahan lain.
Sedangkan sisi satunya datar dan halus. Ini digunakan untuk menumbuk bumbu-
bumbu dapur semacam jahe, serai, bawang putih dan sebagainya.

Siku-siku / Siku ukur

Siku ukur merupakan salah satu yang sering dipakai dalam dasar pekerjaan dan juga
saat pengukuran bagian-bagian yang sangat berhubungan dalam kesikuan bahan maupun
ruang yang akan dikerjakan. Tidak hanya itu siku ukur adalah alat tercepat dan termudah
untuk menandai garis persegi untuk pemotongan, tetapi dapat digunakan untuk dengan
cepat menandai setiap sudut hingga 45 derajat dan 90 derajat.

Siku ukur memiliki tiga fungsi utama yaitu:

a. Untuk membuat tanda ataupun sebagai penggaris pada suatu objek atau benda.
b. Untuk menentukan sudut perkiraan ataupun bidang potong. Dengan menempatkan
pojok siku ukur pada titik di mana sudut memenuhi sumbu panjang maka dapat
dilihat besaran sudut pada suatu garis yang akan diukur.
c. Untuk mengukur maupun membuat ukuran dalam ukuran kecil karena tersedia tanda
ukuran panjang.
Cara pemakaian siku-siku antara lain :
a. Untuk memeriksa apakah kayu hasil serutan mesin/manual bersudut siku atau tidak,
tempelkan salah satu sisi bagian dalam penggaris siku pada satu sisi kayu yang usai
diserut. Lalu gerakkan penggaris siku sepanjang batang kayu, searah serat kayu
dengan tetap menempelkan satu sisinya pada bagian sisi kayu.
b. Bagian sudut luar penggaris siku juga berfungsi untuk memeriksa ketajaman sudut
perabot. Cara pemakaiannya yaitu dengan meletakkan siku pada permukaan daun
meja dapur terhadap dindingnya lalu gerakkan sepanjang meja dan perhatikan celah
yang ada pada penggaris siku dengan dinding.
c. Biasanya terdapat ukuran dalam skala inchi atau mm pada setiap penggaris siku.
Angka nominalnya biasanya dimulai dari nol pada ujung penggaris siku. Hal ini akan
sangat efektif untuk mengukur kedalaman lubang (konstruksi pen dan lobang) yang
sedang dikerjakan. Masukkan ujung penggaris ke dalam lubang tersebut dan
tempelkan batang penggaris ke sisi lubang untuk melihat angka yang tepat. Cara ini
sangat membantu terutama untuk lubang pen dengan lebar yang sempit yang tidak
mungkin dilakukan dengan menggunakan ujung meteran biasa kecuali caliper.
Kalibrasi penggaris siku
Satu cara sederhana untuk memeriksa apakah penggaris siku anda masih benar-benar
bersudut 90°. Gunakan sebatang kayu yang sudah diserut halus dan pastikan bahwa kayu
tersebut lurus. Buat satu garis melintang pada salah satu sisinya dengan posisi penggaris
siku di sebelah kiri. Garis melintang tersebut harus dibuat berdasarkan sisi luar. Kemudian
putar penggaris siku (mirror) dengan poros masih pada sisi kayu yang sama dan letakkan sisi
luar penggaris siku pada garis yang tadi dibuat. Apabila garis tersebut bersinggungan atau
melintang sisi luar penggaris siku, berarti alat kerja tersebut tidak lagi memiliki sudut yang
baik. Apabila garis tersebut sejajar berarti penggaris siku anda masih baik dan bisa
digunakan.
Macam-macam jenis siku antara lain :
a. Siku biasa
Digunakan untuk menarik garis lukisan pada kayu pekerjaan diatas permukaan
dengan garis siku (90 derajat) terhadap bidang lain yang telah diberi tanda panting.
Juga untuk memeriksa bidang permukaan kayu yang sedang diketam apa sudah
lurus, rata dan siku terhadap bidang lain.
b. Siku serong
Digunakan untuk menarik garis lukisan pada bidang atas kayu pekerjaan dalam
bentuk garis miring. Juga untuk alat pemeriksaan suatu pengetaman yang dibaut
miring terhadap bidang tegak.
c. Siku goyang
Digunakan untuk menarik garis lukisan pada bidang permukaan kayu pekerjaan dalam
bentuk garis sudut 0 hingga 180 derajat.
d. Siku rangka
Digunakan untuk menarik garis lukisan tegak terhadap kayu pekerjaan yang berdiri
menyudut seperti tangga lurus, kuda-kuda konstruksi papan.

Ragum
Ragum adalah suatu alat penjepit untuk menjepit benda kerja yang akan dikikir,
dipahat, digergaji, di tap, di sney, dan lain-lain. Dengan memutar tangkai (handle) ragum,
maka mulut ragum akan menjepit atau membuka/melepas benda kerja yang sedang
dikerjakan. Bibir mulut ragum harus dijaga jangan sampai rusak akibat terpahat, terkikir dan
lain sebagainya.
Ragum berfungsi untuk menjepit benda kerja secara kuat dan benar, artinya penjepitan
oleh ragum tidak boleh merusak benda kerja. Dengan demikian ragum harus lebih kuat dari
benda kerja yang dijepitnya. Untuk menghasilkan penjepitan yang kuat maka pada mulut
ragum/rahangnya dipasangkan baja berigi sehingga benda kerja dapat dijepit dengan kuat.
Rahang-rahang ragum digerakkan oleh batang ulir yang dipasangkan pada rumah ulir.
Apabila batang ulir digerakkan/diputar searah jarum jam, maka rahang ragum akan menutup,
tetapi bila diputar berlawanan dengan arah jarum jam maka rahang ragum akan membuka.
Pemasangan ragum pada meja kerja harus disesuaikan dengan tinggi pekerja yang
akan bekerja. Sebagai patokan adalah apabila ragum dipasang pada meja kerja, maka tinggi
mulut ragum harus sebatas siku dari pekerja pada posisi berdiri sempurna. Ketinggian
pemasangan ragum pada meja kerja sangat berpengaruh dalam pelaksanaan pekerjaan.
Sebagai pedoman pengaturan tinggi rendahnya penjepitan benda kerja pada ragum adalah
untuk pekerjaan yang tidak memerlukan gaya yang besar seperti pada pekerjaan akhir,
benda kerja dapat dijepit lebih tinggi, artinya permukaan benda kerja yang keluar dari rahang
ragum lebih tinggi. Untuk pekerjaan yang memerlukan gaya yang besar seperti memahat,
menggergaji, mengikir, maka kedudukan benda kerja harus serendah mungkin berada di atas
rahang ragum.
Untuk penjepitan pipa-pipa sebaiknya digunakan pelapis rahang, di mana bentuk
pelapis rahang tersebut hendaknya masing-masing berbentuk setengah lingkaran. Bahan
pelapis biasanya bisa dari kayu atau dari bahan yang lunak sehingga tidak akan merusak
penampang pipa.

Meteran/Meter ukur
Meteran atau disebut pita ukur karena umumnya bendanya berbentuk pita dengan
panjang tertentu. Sering juga disebut rol meter karena umumnya pita ukur ini pada keadaan
tidak dipakai atau disimpan dalam bentuk gulungan atau rol. Fungsi utama atau yang umum
dari meteran adalah untuk mengukur jarak atau panjang. Umumnya alat ukur dibuatkan
dalam dua satuan ukuran metrik yaitu dalam satuan meter dan inchi yang mana harus
mengikuti ukuran standard yang berlaku. Meter ukur saat ini dipasaran banyak dijumpai
dalam berbagi ukuran panjang. Meter ukur kecil biasanya mempunyai ukuran panjang 3 m
dan 5 m. Sedangkan meter ukur panjang yang biasanya dalam bentuk roll terdapat dalam
ukuran 10 m, 20 m, 30 m, 50 m dan 100 m.
Hal yang perlu diperhatikan ketika menggunakan meteran yaitu :

1. Satuan ukuran yang digunakan ada 2 satuan ukuran yang biasa digunakan, yaitu
satuan Inggris (inch, feet, yard) dan satuan metrik ( mm, cm, m)

2. Satuan terkecil yang digunakan mm atau cm , inch atau feet.

3. Penyajian angka nol, angka atau bacaan nol pada meteran ada yang dinyatakan tepat
di ujung awal meteran dan ada pula yang dinyatakan pada jarak tertentu dari ujung
awal meteran.
Cara menggunakan meteran :
1. Rentangkan meteran ini dari ujung satu ke ujung lain dari objek yang diukur. Namun
demikian untuk hasil yang lebih akurat cara menggunakan alat ini sebaiknya dilakukan
sebagai berikut:
• Dilakukan oleh 2 orang
• Seorang memegang ujung awal dan meletakan angka nol meteran di titik yang
pertama
• Seorang lagi memegang rol meter menuju ke titik pengukuran lainnya, tarik
meteran selurus mungkin dan letakan meteran di titik yang dituju dan baca
angka meteran yang tepat di titik tersebut.
Macam-macam bentuk meteran yaitu :
a. Meteran lurus/plat meter
Terbuat dari baja tipis yang panjangnya 30 cm, pada kedua sisinya terdapat satuan
pengukuran dalam cm dan inchi. Meteran ini digunakan untuk pekerjaan yang kecil
dan ringan.
b. Meteran lipat
Suatu meteran yang dapat dilipat dalam 4 dan 8 lipatan, pada umumnya terbuat dari
kayu tipis dilengkapi dengan lipatan engsel dari baja atau kuningan. Digunakan untuk
pengukuran yang agak panjang dan besar dari dolok kayu yang akan dikerjakan.

c. Meteran gulung/rol meter

Seluruh bagian terbuat dari baja atau plastik, didalam rumahnya terdapat pegas
sehingga pita dapat ditarik dan menggulung kembali secara otomatis. Panjangnya 2 x
5 meter yang digunakan untuk ukuran dari segala pekerjaan.

Kikir
Kikir adalah alat perkakas tangan yang berguna untuk pengikisan benda kerja.
Kegunaan kikir pada pekerjaan penyayatan untuk meratakan dan menghaluskan suatu
bidang, membuat rata dan menyiku antara bidang satu dengan bidang lainnya, membuat
rata dan sejajar, membuat bidang-bidang berbentuk dan sebagainya.
Berikut ini bentuk kikir dan fungsinya:

a. Kikir gepeng (plat) tebal kikir seluruhnya sama, lebar kikir kearah ujungnya menirus kikir.
Fungsinya untuk meratakan dan membuat bidang sejajar dan tegak lurus.
b. Kikir blok lebar kikir seluruhnya sama, lebar kikir bagian ujungnya berkurang. Fungsinya
membuat rata, sejajar dan menyiku antara bidang satu dengan bidang lainnya.
c. Kikir segi empat (square), fungsinya membuat rata dan menyiku antara bidang satu
dengan bidang lainnya.
d. Kikir segitiga (Treangle) bentuknya segitiga, segitiga kikir pada bagian ujungnya mengecil.
Fungsinya untuk meratakan dan menghaluskan bidang berbentuk sudut 60 atau lebih besar.
e. Kikir pisau (knife) bentuknya mirip pisau,fungsinya untuk meratakan dan menghaluskan
bidang berbentuk sudut 60 atau lebih kecil
f. Kikir setengah bulat (half round), fungsinya untuk menghaluskan,meratakan dan membuat
bidang cekung.
g. Kikir silang (crossing) fungsinya untuk menghaluskan bidang cekung, dan membuat
bidang cekung.
h. Kikir bulat (round) bentuk bulatnya pada ujungnya makin mengecil. Fungsinya untuk
menghaluskan dan menambah diameter bidang bulat.
Menurut kasarnya gigi, kikir dibagi atas:
a. Gigi kasar (bastard) dipakai untuk pengerjaan awal.
b. Gigi sedang (second cuts) dipakai untuk finishing atau menghaluskan bidang benda kerja.
c. Gigi halus (smooth cuts) dipakai untuk finishing atau menghaluskan bidang benda kerja.

You might also like