You are on page 1of 6

Nama : Agatha Ratu Maheswara Dewayana

NIM : 21523251006

TUGAS REVIEW JURNAL


Ambilah 2 buah Artikel minimal Sinta 2, yang menuliskan tentang “Pendidikan Keluarga”.
Selanjutnya analisislah dengan format berikut:
1. Jurnal I

No Jurnal I
1. Nama Penulis ° Fitri Meliani
° Euis Sunarti
° Diah Krisnatuti
2. Identitas Jurnal Ilmu Keluarga dan Konsumen, September 2014. Pg 133-142. ISSN:
Jurnal 1907-6037, Vol. 7, No. 3. (Sinta 2)
3. Judul Artikel Faktor Demografi, Konflik Kerja-Keluarga, dan Kepuasan Perkawinan Istri
Bekerja
4. Mengapa 1. Perkawinan merupakan salah satu tahapan yang penting dalam siklus
Masalah itu di kehidupan manusia.
kemukakan 2. Seorang istri tidak hanya berperan dalam lingkungan domestik (rumah
tangga), tapi juga dapat berperan di sektor publik (lingkungan kerja dan
partisipasi dalam masyarakat).
3. Konflik kerja-keluarga adalah masalah bagi pegawai maupun organisasi
tempat individu bekerja. Hal ini mengganggu aktifitas individu di
tempat kerja dan menciptakan masalah di keluarga
4. Masalah yang mendasar pada keluarga dengan suami dan istri bekerja
adalah keterbatasan waktu untuk melakukan kewajiban, baik terhadap
pekerjaan maupun keluarga.
5. Edukasi untuk mengantisipasi kasus perceraian, mengingat angka
perceraian semakin meningkat setiap tahunnya dan 70 persen perceraian
diinisiasi oleh istri (data Dirjen Bimas Islam Kementrian Agama 2010,
dalam Aby, 2012).
5. Metodologi Kuantitatif  Penelitian ini menggunakan disain cross sectional 
yang Pemilihan lokasi penelitian dipilih secara purposive  Populasi
digunakan penelitian ini adalah keluarga dengan suami-istri bekerja yang tinggal di
Kecamatan Bogor Barat dan Kecamatan Bogor Tengah  Teknik
penarikan contoh dilakukan secara stratified non-proporsional random
sampling berdasarkan jenis pekerjaan (formal dan informal) dengan
contoh sebanyak 120 orang  Data primer diperoleh melalui
wawancara dibantu dengan kuesioner terstruktur, yang meliputi faktor
demografi, konflik kerja-keluarga dan kepuasan perkawinan.

6. Hasil Yang 1. Hasil analisis pada Tabel 1 menunjukkan bahwa rata-rata usia suami
dipaparkan berusia 38,3 tahun dan rata-rata usia istri berusia 34,9 tahun. Kelompok
terbesar usia suami (53,3%) dan istri (56,7%) berada di kategori 31-40
tahun, yaitu usia produktif. Rata-rata lama pendidikan suami (12 tahun)
dan istri (11,9 tahun) yaitu setara SMA. Rata-rata jumlah anggota
keluarga adalah 4,5 orang, yaitu tergolong keluarga kecil. Rata-rata
pendapatan keluarga adalah Rp6.040.000 dengan pendapatan minimum
Rp600.000 dan maksimal Rp65.000.000. Menurut BPS (September
2012), batas garis kemiskinan masyarakat Kota Bogor adalah
Rp278.530/kap/bulan. Rata-rata pendapatan perkapita keluarga adalah
Rp1.441.000, dengan rentang minimal Rp120.000/kap/bulan dan
maksimal Rp16.000.000/kap/bulan. Sebagian besar keluarga (77,5%)
tidak tergolong keluarga miskin.

2. Hasil analisis regresi yang disajikan menunjukkan bahwa kepuasan per-


kawinan dipengaruhi oleh pendidikan istri (B=0,520, p<0,01), konflik
kerja mengganggu kerja (B=-0,483, p<0,01), dan konflik keluarga
mengganggu kerja (B=-0,038, p<0,1). Pendidik- an istri berpengaruh
positif terhadap kepuasan perkawinan. Hasil ini menunjukkan bahwa
pertambahan lama istri dalam mengikuti pendidikan formal dapat
meningkatkan kepuasan perkawinan yang dirasakan oleh istri.
3. Hasil uji hubungan dan pengaruh menunjukkan bahwa pendidikan istri
berpengaruh secara positif terhadap kepuasan perkawinan.

7. Manfaat yang 1. Sebagai edukasi untuk pembaca, bahwa tingkat pendidikan sangatlah
diambil dari penting untuk menunjang ekonomi keluarga
artikel tersebut 2. Artikel ini dapat menunjukkan data yang valid karena menggunakan
metode hitung dengan angka yang akurat dan dapat dibuktikan
kebenaranya
3. Artikel ini berguna untuk mengedukasi kaum laki-laki bahwasanya
wanita tidak hanya dijadikan “Konco Wingking” namun wanita dapat
berdiri sejajar dan berdampingan dengan laki-laki untuk menunjang
kehidupan rumah tangga yang semakin baik
4. Sebagai edukasi anak muda yang akan melanjutkan ke tahap pernikahan
bersama pasangan, kedepanya diharapkan memperbanyak kegiatan
bersama pasangan agar komunikasi tetap terjaga, mengurangi kebosanan, dan
meregulasi konflik dalam perkawinan yang diakibatkan peran di tempat kerja.

8. Penilaian 1. Sistematika
terhadap - Tersusun dengan baik dan sistematis, sehingga pembaca dapat
artikel membaca alurnya dan dapat dipahami dengan baik.
(Sistematika, - Identitas jurnal, penulis, dan keterangan yang lainya jelas terbaca
kebaharuan, dan tercantum
konsep, dsb) 2. Kebaharuan, artikel ini bukan tergolong artikel yang baru di publish
karena artikel ini keluaran tahun 2014 atau 7 tahun yang lalu
3. Konsep pada artikel ini secara keseluruhan mengangkat tentang peran
wanita dalam keluarga dan dampak yang terjadi pada keluarga akan
wanita atau istri yang bekerja
4. Kelebihan
- Dapat mengedukasi masyarakat terutama jika memiliki Ibu/Istri yang
masih aktif bekerja supaya dapat membagi waktu dan emosi dengan
baik antara di dalam pekerjaan dan di keluarga
- Mengedukasi calon anak muda yang akan menikah supaya dapat
mengambil langkah yang tepat dalam dinamika keluarga
- Artikel ini dapat mengungkapkan data yang valid dan dapat
dibuktikan kebenaranya dengan hasil yang akurat
5. Kekurangan
- Penelitian ini membutuhkan waktu yang lama
- Pembaca awam kurang dapat memahami dengan jenis penelitian
seperti ini walaupun dapat menunjukan hasil yang akurat dengan
perhitungan data
- Membutuhkan biaya yang tidak sedikit dalam menyelesaikan artikel
ini

2. Jurnal II
No Jurnal II
1. Nama Penulis ° Ria Magdalena Pasaribu
° Dwi Hastuti
° Alfiasari
2. Identitas Jurnal Ilmu Keluarga dan Konsumen, September 2013. Pg 163-171. ISSN:
Jurnal 1907-6037, Vol. 6, No. 3. (Sinta 2)
3. Judul Artikel Gaya Pengasuhan Permisif Dan Rendahnya Sosialisasi Nilai Dalam
Keluarga Beresiko Terhadap Penurunan Karakter Remaja

4. Mengapa 1. Untuk mengidentifikasi gaya pengasuhan orang tua, metode sosialisasi


Masalah itu di orang tua, karakter jujur dan bertanggung jawab pada remaja,
kemukakan menganalisis hubungan antara karakteristik anak, karakteristik keluarga,
gaya pengasuhan orang tua, metode sosialisasi orang tua, dan karakter
remaja.
2. Untuk menganalisis perbedaan karakter remaja laki- laki dan
perempuan, serta menganalisis pengaruh karakteristik remaja,
karakteristik keluarga, gaya pengasuhan dan metode sosialisasi orang
tua terhadap karakter remaja.
3. Karakter remaja yang diteliti dalam penelitian ini adalah karakter jujur
dan tanggung jawab. Kedua karakter ini sangat penting untuk dimiliki
remaja agar remaja dapat berkembang secara positif dan hidup secara
jujur dan bertanggung jawab
4. Permasalahan yang terjadi saat ini adalah makin seriusnya permasalahan
di kalangan remaja khususnya dalam bidang sosial, budaya, dan moral
yaitu kenakalan kriminal, asusila, pergaulan bebas, kehilangan identitas
diri, terpengaruh budaya barat, serta masalah degradasi moral seperti
kurang menghormati orang lain, tidak jujur sampai ke usaha menyakiti
diri sendiri seperti narkoba, mabuk-mabukan, dan bunuh diri.
5. Metodologi Kuantitatif  Menggunakan desain cross sectional  data primer
yang dikumpulkan dengan alat bantu kuesioner  Kontrol kualitas data
digunakan dilakukan melalui uji validitas dan uji reliabilitas  Statistika
inferensial yang digunakan adalah uji korelasi Spearman dan Pearson,
uji beda t, dan uji regresi linear berganda.
6. Hasil Yang 1. Berdasarkan sebaran remaja, rata-rata usia remaja adalah 15,6 tahun.
dipaparkan Hasil penelitian menunjukkan bahwa tiga perempat ayah dan separuh
dari ibu berada pada kategori dewasa madya dengan rata-rata usia 45,9
tahun untuk ayah dan 41,8 tahun untuk ibu. Rata-rata pendapatan
keluarga adalah Rp3.379.750,00 per bulan. Lebih dari separuh
keluarga responden termasuk dalam kategori keluarga sedang yang
memiliki jumlah anggota keluarga antara lima sampai tujuh orang.
Sementara itu, hampir separuh ayah (47,0%) dan ibu (44,0%) dari
remaja pada penelitian ini berpendidikan diploma (Tabel 1).

2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar remaja diasuh


dengan gaya pengasuhan otoritatif yang seimbang antara kehangatan
dan kontrol perilaku, baik oleh ayah (91,5%) maupun ibunya (93,5%).
Pada remaja laki-laki, proporsi ibu yang menerapkan gaya pengasuhan
otoritatif lebih besar dibandingkan dengan ayah. Namun sebaliknya
untuk remaja perempuan, proporsi ayah yang menerapkan gaya
pengasuhan otoritatif lebih besar dibandingkan dengan ibu.
3. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai rata-rata indeks
menunjukkan bahwa metode sosialisasi ibu secara umum memiliki
rata-rata indeks lebih tinggi dibandingkan dengan metode sosialisasi
ayah, kecuali untuk dimensi penetapan standar pada metode sosialisasi
nilai tanggung jawab dimana rata-rata indeks ayah lebih tinggi.
4. Hasil uji korelasi menunjukkan tidak ada hubungan antara jenis
kelamin dan usia remaja dengan gaya pengasuhan ayah dan ibu. Tidak
terdapat hubungan antara usia ayah dan ibu, tingkat pendidikan ayah
dan ibu, dan besar keluarga dengan gaya pengasuhan.
5. Hubungan yang signifikan positif ditemukan antara pendapatan
keluarga dengan gaya pengasuhan ayah permisif dan gaya pengasuhan
ibu otoriter. Hubungan signifikan dan positif juga ditemukan antara
tipe gaya pengasuhan ayah dengan tipe yang sama dari gaya
pengasuhan ibu.
6. Metode sosialisasi ayah dan ibu berhubungan signifikan dan positif
dengan karakter remaja (Tabel 5).
7. Manfaat yang 1. Artikel ini dapat mengedukasi orang tua dan calon orang tua bagaimana
diambil dari menggunakan dan menerapkan parenting style dengan baik, supaya
artikel tersebut anak dapat memiliki karakter yang baik pula
2. Penelitian ini menyarankan agar orang tua sebaiknya mengasuh anak
secara otoritatif yaitu dengan kehangatan dan ketegasan yang tinggi dan
menerapkan metode sosialisasi nilai dan norma yang beragam terhadap
anaknya. Gaya pengasuhan permisif terbukti berdampak negatif bagi
kualitas karakter sehingga orang tua perlu menghindarinya.
3. Artikel ini berfokuskan pada pola asuh ayah dan ibu (orang tua) dalam
bekerjasama mendidik dan membentuk karakter anak
4. Karakteristik keluarga dan karakteristik remaja tidak berhubungan
signifikan dengan metode sosialisasi orang tua
5. Semakin baik orang tua melakukan sosialisasi nilai dan norma dalam
hal ini karakter jujur dan tanggung jawab pada remaja maka kualitas
karakter remaja juga akan semakin baik.

8. Penilaian 1. Sistematika
terhadap - Tersusun dengan baik dan sistematis, sehingga pembaca dapat
artikel membaca alurnya dan dapat dipahami dengan baik.
(Sistematika, - Sistematika artikel ini lebih mudah dipahami daripada artikel
kebaharuan, sebelumnya
konsep, dsb) - Identitas jurnal, penulis, dan keterangan yang lainya jelas terbaca
dan tercantum
2. Kebaharuan, artikel ini bukan tergolong artikel yang baru di publish
karena artikel ini keluaran tahun 2013 atau 8 tahun yang lalu
3. Konsep pada artikel ini secara keseluruhan mengangkat tentang peran
orang tua dalam mendidik dan membentuk karakter pada anak remaja.
4. Kelebihan
- Pembaca dapat dengan mudah membaca artikel ini karena alur yang
dikemukakan dan pokok bahasan tertulis dengan jelas
- Artikel ini dapat membuktikan hasil data yang valid dan akurat
karena didalamnya terdapat tabel-tabel perhitungan yang jelas
- Artikel ini dapat mengedukasi untuk calon orang tua agar tidak
salah langkah untuk mendidik dan membangun karakter anaknya
kelak
- Dapat mengedukasi pasangan suami istri untuk bekerjasama
membangun keluarga yang baik khususnya dalam mendidik anak-
anakya
5. Kekurangan
- Penelitian ini membutuhkan waktu yang lama
- Pembaca awam kurang dapat memahami dengan jenis penelitian
seperti ini walaupun dapat menunjukan hasil yang akurat dengan
perhitungan data
- Membutuhkan biaya yang tidak sedikit dalam menyelesaikan artikel
ini

You might also like