Professional Documents
Culture Documents
Makalah Sistem Informasi Manajemen Keuangan Sim Keuangan
Makalah Sistem Informasi Manajemen Keuangan Sim Keuangan
KEUANGAN
OLEH :
KELOMPOK 5 :
I Ngh Dwi Armada .Y 0804405021
I Gst. Ag. Gd. Mega P. 0804405049
Putu Rusdi Ariawan 0804405050
Adityo Peksi Aji 0804405058
Wahyu Arifianto P. 0804405060
I Gst. Ngrh. Oka Keswara 0804405061
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2010
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Ida Shang Hyang Widhi Waca, atas berkat dan
rahmat-Nya maka penulis dapat menyelesaikan tugas makalah ini yang berjudul
“Sistem Infomasi Manajemen Keuangan”.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas perkuliahan Sistem
Informasi. Selain hal itu, makalah ini dibuat sebagai suatu kajian terhadap
penggunaan teknologi informasi, sehingga dapat dijadikan suatu referensi bagi
para pembacanya
Rasa terima kasih yang sedalam-dalamnya saya haturkan kepada semua
pihak baik secara langsung maupun tidak langsung yang turut membantu agar
terselesaikannya makalah ini.
Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini masih terdapat
kekurangan karena keterbatasan kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu
penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membantu demi
sempurnanya makalah ini. Akhir kata, penulis mengharapkan semoga makalah
ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................
ii
1.1 Latar Belakang................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................. 2
1.3 Tujuan................................................................................................................. 2
1.4 Manfaat............................................................................................................... 2
1.5 Batasan Masalah................................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................
2.1 Pengertian SIM Keuangan................................................................................. 4
2.1.1 Tujuan SIM Keuangan................................................................................ 4
2.2 Model sistem informasi keuangan..................................................................... 5
2.3 Subsistem Model SIM Keuangan...................................................................... 6
2.3.1 Subsistem input............................................................................................ 6
2.3.2 Subsistem output........................................................................................ 12
BAB III PENUTUP..................................................................................................
3.1 Simpulan........................................................................................................... 24
3.2 Saran................................................................................................................. 24
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR GAMBAR
iii
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Seiring dengan berkembangnya teknologi di era modern ini,
mengakibatkan segala sesuatu yang memungkinkan diatur secara teknologi
diusahakan secara maksimal atau secara besar-besaran, dimana sistem kerja
secara manual perlahan-lahan mulai tergeser dengan adanya teknologi yang
semakin canggih. Usaha manusia untuk memunculkan terobosan baru di bidang
teknologi tentunya sangat mendukung proses kerja yang pada awalnya
memerlukan waktu yang relatif lama menjadi dapat terselesaikan dengan waktu
yang relatif singkat dengan hasil yang memuaskan, walaupun dengan teknologi
yang modern pengeluaran atau biaya operasional yang diperlukan akan semakin
banyak.
Kementerian/Lembaga wajib untuk menyampaikan Laporan Keuangan
dan Barang Milik Negara melalui sistem aplikasi yang telah dikembangkan
secara terpisah oleh Departemen Keuangan. Peningkatan kualitas sistem
pelaporan keuangan Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia, yang
akurat, akuntabel dan tepat waktu. Dengan adanya sistem yang mempergunakan
teknologi informasi, pekerjaan penyusunan laporan keuangan akan lebih mudah
dan rapi.
Pemanfaatan Teknologi Informasi merupakan salah satu cara dalam
menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi dalam pelaporan keuangan.
Dengan adanya kerja sama antara petugas SIMKeu dan pengelola/teknisi, maka
pemanfaatan teknologi informasi ini menjadi maksimal. Maka dikembangkanlah
Aplikasi SIM Keuangan yang telah mengalami proses pengembangan dengan
kendala yang harus diselesaikan dengan baik.
1.2 Rumusan Masalah
Dari uraian di atas timbul beberapa pokok permasalahan berkaitan
dengan sistem informasi manajemen keuangan, yaitu:
1. Bagaimanakah pengertian sistem informasi manajemen keuangan ?
2. Bagaimanakah model sistem informasi manajemen keuangan?
2
3. Subsistem Model SIM Keuangan dimana akan dijelaskan lebih rinci dari
bagian-bagian dariKomponen Input Sistem Informasi dan Komponen Output
Sistem Informasi.
4
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian SIM Keuangan
Sistem Informasi Keuangan adalah sistem informasi yang dirancang
untuk menyediakan informasi mengenai arus uang bagi para pemakai di seluruh
perusahaan.
Sistem informasi keuangan merupakan bagian dari SIM yang digunakan
untuk memecahkan masalah-masalah keuangan perusahaan. Secara umum
sistem informasi keuangan memiliki sistem pemasukan yang terdiri dari
subsistem data processing didukung oleh internal audit subsystem yang
menyediakan data dan informasi internal. Untuk perusahaan besar biasanya
memiliki staf internal auditors yang bertanggungjawab terhadap perawatan
integritas sistem keuangan perusahaan. Orang yang ahli dalam bidang ini disebut
EDP auditors. Sebagaimana subsistem lainnya, sistem ini juga dilengkapi
financial intelligence subsystem, yang mengumpulkan informasi dari
lingkungan.
Sistem Informasi Manajemen Keuangan yang selanjutnya disebut
SIMKeu adalah serangkaian manual maupun aplikasinya yang mengintegrasikan
semua proses pengelolaan keuangan satker mulai dari perencanaan anggaran
(RKA-KL), Penyusunan Anggaran (DIPA), Penerbitan SPM, dan Penyusunan
Laporan Keuangan (SAI)
Sistem informasi keuangan mempunyai 3 tugas pokok : (1)
mengidentifikasi kebutuhan uang yang akan datang, (2) membantu perolehan
dana tersebut, dan (3) mengontrol penggunaannya.
ii. catatan dibuat untuk setiap transaksi (menjelaskan apa, kapan, siapa,
berapa).iii. SIA merupakan satu-satunya komponen input yang terdapat pada
seluruh
sistem informasi fungsional.
DATA ACCOUNTING
8
SISTEM BIAYA
Sebagian besar data accounting digunakan secara internal didalam
departemen accounting oleh sistem biaya. Sistem biaya, sepertia arti dari
namanya, menentukan biaya operasi perusahaan. Ketika kita mempelajari
subsistem harga dari sistem informasi pemasaran, kita mengetahui bahwa ada
banyak perusahaan yang mengikuti atau menganut strategi harga berdasarkan
biaya. Perusahan tersebut mengidentifikasi biaya yang diperlukan untuk produk
dan kemudian menambahkan harga tertntu. Maka biaya aka akurat bila strategi
tersebut dapa efektif.
Sistem biaya bertanggung jawab atas fungsi keuangan namun ia juga
mempengaruhi bidang fungsional yang lain. Penmpilan fungsi manufaktur
biasanya didasarkan pada pembiayaan produksi, inilah kenapa kita menyertakan
subsistem biaya dala sistem informasi manufakut. Penampilan fungsi pemasaran
juga tergantung pada suistem biaya, jika produk terlalu tinggi harganya maka ia
tidak akan terjual. Yang paling penting penampilan perusahaan sangat
tergantung pada sistem biaya .
1. Subsistem Peramalan
Subsistem Peramalan memproyeksikan aktivitas perusahaan untuk
jangka waktu sepuluh tahun atau pun lebih. Aktivitas tahun yang akan datang
terutama dipengaruhi oleh permintaan pasar dan hambatan internal seperti
kapasitas produksi, dan keuangan yang ada. Bila jangka waktu peramalan
tersebut diperpanjang, maka pengaruh lingkungan meningkat. Perubahan
kebutuhan konsumen harus diantisipasi, seperti halnya mengantisipasi iklim
ekonomi. Model peramalan telah dikembangkan, yaitu meliputi data internal dan
lingkungan. Data ini akan memberikan dasar bagi perencanaan jangka pendek
dan jangka panjang. Model ini berfungsi sebagai alat DSS untuk memecahkan
13
a) Metode Non-Kuantitatif
14
b) Metode Kuantitatif
Bagian keputusan terstruktur dapat ditangani dengan metode kuantitatif
yang berjangkauan dari yang paling sederhana sampai yang paling kompleks.
Salah satu teknik yang tetap populer selama dua puluh lima tahun adalah regresi.
Ia melibatkan hubungan aktivis yang menjadi ramalan, seperti penjualan, dengan
beberapa aktivis lainnya, seperti jumlah tenaga penjual. Hubungan ini
ditunjukkan pada Gambar 2.3.
15
ini disebut regresi bivarte yaitu hanya dua variabel yang terlibat. Kadang-
kadang juga digunakan istilah regresi sederhana.
c) Metode Ekonometrik
Jenis model peramalan yang paling kompleks adalah model
ekonometrik, yang menggunakan sejumlah persamaan untuk memproses data
ekonomi. Istilah model ekonomi makro juga digunakan, karena model tersebut
mensimulasi seluruh aktivitas ekonom nasional, bukannya hanya pada satu
perusahaan (model mikro). Perusahaan akan emnggunakan proyeksi ekonomi
nasional, seperti yang dihasilkan oleh model ekonometrik, untuk
memproyeksikan aktivitasnya sendiri.
Persamaan dasar untuk model ekonometrik adalah :
GNP = C + I + G + NE
Dengan :
GNP = Gross National Product
I = Invenstasi Bisnis
G = Pembelian Pemerintah
NE = Ekspor dikurangi Impor
akhir tahun 196-an dan tahun 1970-an. Sebagian besar perusahaan Fortune 500
dan pemerintah federal berlangganan dengan pelayanan tersebut.
Namun demikian, popularitasnya hanya berumur pendek. Perusahaan
peramalan tersebut gagal mengatasi resesi tahun 1973-1975 dan 1981-1982 bagi
pelanggannya, dan banyak pelanggannya yang memutuskan untuk melakukan
dengan cara lain. Akibatnya sebagian besar perusahaan peramalan ekonometrik
ambruk.
Sekarang, dilakukan cara pengelompokkan kembali. Para ahli ekonomi
memodifikasi teori mereka agar dapat merefleksikan dengan lebih baik pengaruh
yang muncul pada akhir tahun tujuh puluhan dan awal tahun delapan puluhan.
Lebih dari itu, model mainframe diupayakan untuk diganti dengan vers
mikrokomputer.
Model berdasarkan mikrokomputer menggiatkan lagi minat pada
peramalan ekonometrik, karena ia berharga murah dan mempunya kemampuan
menampilkan paket grafik word prosesor untuk membuat laporan peramalan
yang bagus.
Peringatan yang kita sampaikan pada Bab I mengenai paket bidang
pemasaran berdasarkan mikrokomputer juga berlaku disini. Kunci keberhasilan
penggunaan paket peramalan ekonometrik adalah menginterpretasi outputnya
dengan tepat. Output dari model ekonometrik perlu dievaluasi secara tepat oleh
pakar ekonomi yang telah terlatih dengan baik.
PROSES PENGANGGARAN
Proses penyusunan anggaran terdiri atas sejumlah keputusan semi
terstruktur. Selain sangat dibutuhkan ukungan data dalam bentuk record
accounting historis, juga diperlukan berbagi pertimbangan.
Ada tiga pendekatn atau cara umum yang dapat dilakukan perusahaan
dalam menyusun anggarannya yaitu top-down, bottom-up, dan partisipatif.
a) Pendekatan top-down.
20
LAPORAN ANGGARAN
Anggaran operasi untuk sebuah unit, seperti departemen atau devisi,
terdiri atas jumlah untuk tiap item pengeluaran pokok (gaji, telepon, sewa,
pemasok dan sebagainya). Item pengeluaran ini biasanya dialokasikan perbula
sepanjang tahun fiskal agar sesuai dengan tingkat fluktuasi aktivitas.
23
RASIO PENAMPILAN
Selain untuk menyusun anggaran, subsistem pengontrolan juga
menghasilkan sejumlah rasio penampilan., yang memungkinkan manajer pada
semua tingkatan untuk membandingkan penampilan mereka dengan standart
industri perusahaan tersebut, serta mungkin dengan bisnis secara keseluruhan.
Rasio ini dihitung dengan menggunakan total rekapitulasi dari transaksi
accounting.
Hanya ada beberapa rasio. Diantaranya, yang paling terkenal adalah
current rasio yang mengukur tingkat hutang jangka pendek dengan aset yang
dapat diubah menjadi cash dengan mudah, yang dapat dicakup oleh unit
perusahaan atau organisasional.
Rasio sebesar 1,0 atau lebih besar adalah yang diinginkan, karena ia
berarti bahwa hutang dapat ditutup tanpa harus menjual beberapa aset.
Rasio populer yang lain adalah inventory turnover.
Umumnya, lebih tinggi rasionya akan lebih baik. Rasio adalah indikasi
dari kemampuan manajer untuk menjaga pergerakan stok.
24
Rasio seperti diatas digunakan oleh manajer dan orang luar (seperti
analis keuangan, calon investor, dan pemegang saham) untuk memonitor
penampilan perusahaan. Rasio ini mewakili gambaran inti dari data accounting
dan memberikan cara yang sederhana untuk memahami data tersebut.
BAB III PENUTUP
1.1 Simpulan
Dari pembahasan-pembahasan yang telah diuraikan tentang sistem
informasi manajemen keuangan, maka dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut
:
1. Sistem informasi manajemen keuangan (SIM keuangan) adalah sistem
berbasis komputer yang dirancang untuk mengubah data akuntansi
(keuangan) menjadi informasi, dalam rangka mempermudah proses
transaksi-transaksi yang terkait dengan akuntansi itu sendiri.
2. Teknologi informasi berperan besar terhadap sistem informasi manajemen
keuangan yang mana teknologi informasi tersebut mencakup teknologi
komputer (baik hardware maupun soft ware) dan juga teknologi lain yang
mencakup aplikasi-aplikasi pembantu yang digunakan untuk memproses
informasi.
3. Penggunaan sistem teknologi informasi dalam sistem informasi manajemen
keuangan meliputi fungsi sistem informasi, pemakai akhir komputasi (end
user computing), dan teknologi tanggap cepat.
4. Pengembangan sistem informasi manajemen keuangan dilakukan secara
profesional baik secara intern untuk suatu perusahaan maupun secara ekstern
sebagai konsultan.
1.2 Saran
Dari pembahasan-pembahasan yang telah diuraikan tentang sistem
informasi manajemen keuangan, berikut beberapa saran yang dapat sampaikan
diantaranya :
25
http://simkeu.depdiknas.go.id/
Lola, Kacaribu . 2010. SIM keuangan .
(http://lolakacaribu.blogspot.com/2010/01/sim-keuangan.html) diakses april 2010.