Professional Documents
Culture Documents
ID Pemberdayaan Masyarakat Melalui Perpusta
ID Pemberdayaan Masyarakat Melalui Perpusta
Abstrak
Skripsi ini berMXGXO ³3HPEHUGD\DDQ 0DV\DUDNDW PHODOXL 3HUSXVWDNDDQ 6WXGL .DVXV GL 5XPDK 3LQWDU ³6DVDQD 1JXGL
.DZUXK´ .HOXUDKDQ %DQGDUKDUMR-6HPDUDQJ´ 7XMXDQ SHQHOLWLDQ DGDODK XQWXN PHQJHWDKXL SHPEHUGD\DDQ PDV\DUDNDW
PHODOXL SHUSXVWDNDDQ \DQJ GLWHUDSNDQ GL 5XPDK 3LQWDU ³6DVDQD 1JXGL .DZUXK´ -HQLV SHQHlitian ini adalah
kualitatif. Adapun subjek penelitian sebanyak empat informan. Penelitian ini menggunakan dua sumber data, yakni
data primer dan sekunder. Data primer diperoleh melalui observasi dan wawancara, sedangkan data sekunder
diperoleh dari dokumentasi yang dikumpulkan dari tempat penelitian. Adapun analisis data yang digunakan yaitu
analisis Miles dan Huberman. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bentuk pemberdayaan masyarakat melalui
SHUSXVWDNDDQ \DQJ GLODNXNDQ GL 5XPDK 3LQWDU ³6DVDQD 1JXGL .DZUXK´ .HOXUDKDQ %DQGDUKDUMR PHOLSXWL SHODWLKDQ
kewirausahaan berupa pelatihan boga dan keterampilan, penyelenggaraan lomba guna menarik minat warga
memanfaatkan perpustakaan serta ditunjang dengan layanan perpustakan seperti mobil pintar, pemutaran film,
pelatihan komputer, story telling dan bimbingan belajar. Selebihnya pemberdayaan juga dianalisis sebagai suatu
program dan proses. Manfaat yang diperoleh bagi warga Kelurahan Bandarharjo dalam mengikuti kegiatan
SHPEHUGD\DDQ GL SHUSXVWDNDDQ 5XPDK 3LQWDU ³6DVDQD 1JXGL .DZUXK´ LQL \DLWX GHQJDQ VDOLQJ EHUEDJL LOPX antar
warga dapat menambah keterampilan, penghasilan, kerukunan, dan pemudahan akses terhadap sumber informasi
yang mereka butuhkan.
Kata Kunci: Pemberdayaan Masyarakat, Perpustakaan, Rumah Pintar ³6DVDQD 1JXGL .DZUXK´
Abstract
This thesis entitles "Community Empowerment Through Libraries: A Case Study on Rumah Pintar "Sasana Ngudi
Kawruh" Bandarharjo Village-Semarang". The purpose of this study is to determine the empowerment of
communities through library activities implemented in a Rumah Pintar "Sasana Ngudi Kawruh". This type of
research is qualitative. The research involved as many as four informants. This study uses two sources of data:
primary data and secondary data. The primary data was obtained through observation and interviews, while the
secondary data was obtained from the documentation from the study. Technical analysis of data uses data
reduction, data presentation, and conclusion. The result show that in the forms of community empowerment through
the library conducted at Rumah Pintar "Sasana Ngudi Kawruh" Bandarharjo Village includes entrepreneurship
training in the form of culinary and other skills training, the competitions to attract residents using the library and
are supported through library services such as mobile library, film screenings, computer training, storytelling and
tutorial. In this study, empowerment was also seen as a program and process. The advantages that are acquired by
DWWHQGLQJ WKH HPSRZHUPHQW DFWLYLW\ LQ ³5XPDK 3LQWDU 6DVDQD 1JXGL .DZUXK´ OLEUDU\ DUH UHVLGHQWV FDQ VKDUH WKH
knowledge that enhance skills, earnings, social harmony, and ease the access of information sources that they need.
)Penulis Korespondensi.
E-mail: sitaresmi.sr@gmail.com
1
Jurnal Ilmu Perpustakaan
Vol. 4, No. 2 (2015): April 2015
1. Pendahuluan
Pemberdayaan merupakan suatu upaya yang akhir tahun 2006 oleh Walikota Semarang bapak
dilakukan guna memperbaiki kualitas hidup sumber Sukawi Sutarip dan ibu Shinto Sukawi.
daya manusia (SDM) dengan cara membuat mereka Dikembangkannya Rumah Baca menjadi
berdaya, memiliki semangat bekerja untuk 5XPDK 3LQWDU ³6DVDQD 1JXGL .DZUXK´ Kelurahan
memerangi kekurangan dan keterbelakangan Bandarharjo ini dengan tujuan membantu
masyarakat dengan harapan membangun diri mereka meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan
sendiri untuk lebih maju dan sejahtera. Saat ini kecerdasan masyarakat di Kelurahan Bandarharjo
kemajuan perkembangan ilmu pengetahuan dan dengan program pemberdayaan masyarakat yang
teknologi sangat pesat, semakin menuntut kebutuhan dilakukannya. Berdasarkan latar belakang diatas,
masyarakat agar dapat beradaptasi dengan kondisi penulis tergerak untuk mengkaji lebih mendalam
tersebut. Dalam menyikapi perkembangan tersebut tentang Pemberdayaan Masyarakat melalui
dan untuk meningkatkan kualitas sumber daya 3HUSXVWDNDDQ 6WXGL .DVXV GL 5XPDK 3LQWDU ³6DVDQD
manusia, salah satu upaya yang dilakukan yaitu 1JXGL .DZUXK´ .HOXUDKDQ %DQGDUKDUMR-Semarang.
dengan melakukan pemberdayaan terhadap
masyarakat yang dapat dimulai dari tingkatan sosial 2. Tujuan Penelitian
yang paling kecil. Tujuan yang hendak dicapai dari penelitian ini
Peningkatan kualitas tersebut dapat dilakukan yaitu:
dalam berbagai bidang salah satu cara dalam 1. Untuk mengetahui bentuk pemberdayaan
meningkatkan kualitas sumber daya manusia dapat masyarakat melalui perpustakaan yang
dimulai dari pendidikan. Pendidikan memiliki arti GLWHUDSNDQ GL 5XPDK 3LQWDU ³6DVDQD 1JXGL
penting bagi kehidupan masyarakat Indonesia .DZUXK´
sebagaimana salah satu tujuan negara Indonesia yang 2. Untuk mengetahui tahapan pemberdayaan
tercantum pada Undang-Undang Dasar 1945 alinea masyarakat melalui perpustakaan yang
keempat sekaligus tujuan pendidikan nasional yaitu EHUODQJVXQJ GL 5XPDK 3LQWDU ³6DVDQD
mencerdaskan kehidupan bangsa.. 1JXGL .DZUXK´
Pendekatan melalui pendidikan ini pada 3. Untuk mengetahui proses yang terjadi
praktiknya di masyarakat banyak mengambil peran terhadap pemberdayaan masyarakat
untuk pemberdayaan masyarakat. Pada hakikatnya melalui perpustakaan yang berlangsung di
pendidikan masyarakat memiliki prioritas pada 5XPDK 3LQWDU ³6DVDQD 1JXGL .DZUXK´
individu yang kurang beruntung dari segi ekonomi,
geografis, dan sosial budaya. Artinya sasaran 3. Landasan Teori
pendidikan masyarakat adalah mereka yang kurang a. Pemberdayaan Masyarakat
beruntung karena belum memiliki kesempatan untuk Pemberdayaan berasal dari bahasa inggris
mengembangkan keterampilan, pengetahuan, sikap, yaitu empowerment yang berarti daya atau kekuatan.
dan potensi diri yang dimiliki. Perkembangan Konsep pemberdayaan sebagai terjemahan dari
pembangunan yang kurang merata disetiap wilayah empowerment mengandung dua pengertian yaitu to
Indonesia, mengakibatkan kurang tersebarnya pula give power or authority to (memberi kekuasaan atau
akses informasi bagi golongan masyarakat menengah mendelegasikan otoritas ke pihak lain dan to give
ke bawah. ability or to enable (usaha untuk memberi
Guna memudahkan masyarakat mendapatkan kemampuan atau keberdayaan).
akses sumber belajar khususnya bagi yang minim Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
fasilitas, perpustakaan berusaha menyediakan (2014) pemberdayaan merupakan proses, cara,
layanan yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat perbuatan memberdayakan. Pemberdayaan (Azis
hingga ke tingkat desa atau kelurahan. Sebagai tindak dkk., 2005: 169) adalah beralihnya fungsi individu
lanjut dalam pengembangan kualitas sumber daya yang semula objek menjadi subjek, sehingga relasi
manusia tersebut dan merupakan program yang ada sosial yang ada nantinya hanya akan dicirikan dengan
di Kota Semarang, Tim Penggerak Pembinaan relasi antar subjek dengan subjek lain yang intinya
Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kota Semarang adalah pemanusiaan. Sehingga dari pendapat di atas,
dan Pemerintah Kota Semarang memelopori pemberdayaan (empowerment) adalah upaya untuk
beberapa pembentukan Rumah Pintar. membantu seseorang atau kelompok dengan
5XPDK 3LQWDU ³6DVDQD 1JXGL .DZUXK´ menolong diri mereka sendiri melalui pengembangan
Kelurahan Bandarharjo awalnya merupakan Rumah kemampuan yang nantinya dapat diberdayakan dalam
Baca yang fasilitas bangunannya merupakan bantuan meningkatkan taraf kehidupnya.
dari PT. Jamsostek dan diresmikan pada tahun 2005
oleh Pejabat Walikota Semarang Bapak Drs. Saman b. Tahapan Pemberdayaan Masyarakat
Kadarisman. Pada akhir tahun 2006, Tahapan dari program pemberdayaan
dikembangkannya rumah baca tersebut menjadi masyarakat merupakan suatu siklus pengubahan yang
rumah pintar terealisasikan dan diresmikan pada berusaha mencapai ke taraf yang lebih baik. Menurut
2
Jurnal Ilmu Perpustakaan
Vol. 4, No. 2 (2015): April 2015
Adi (2013: 179) tahapan pemberdayaan masyarakat (on-going) sepanjang lembaga/instansi/komunitas itu
dapat dilihat melalui skema berikut: masih ingin melakukan pengubahan dan perbaikan,
1. Tahapan persiapan (Engagement) tidak hanya terpaku pada suatu program saja. Hogan
Pada tahap ini dilakukan melalui tahap (dalam Adi, 2013: 212) mengemukakan bahwa
penyiapan petugas dan penyiapan melihat proses pemberdayaan sebagai suatu proses
lapangan. yang relatif terus berjalan sepanjang usia manusia
a. Persiapan petugas, merupakan penyiapan yang diperoleh dari pengalaman individu tersebut dan
tenaga pemberdaya masyarakat yang dapat bukannya suatu proses yang berhenti pada suatu masa
dilakukan oleh bagian dari masyarakat itu saja.
sendiri. Hogan dalam Adi (2013: 211)
b. Persiapan lapangan, dalam hal ini petugas menggambarkan proses pemberdayaan yang
pada awalnya melakukan studi kelayakan berkesinambungan sebagai suatu siklus yang terdiri
terhadap daerah yang akan dijadikan dari lima tahapan utama, yaitu:
sasaran dilakukan secara formal ataupus 1. Menghadirkan kembali pengalaman yang
informal. memberdayakan dan tidak memberdayakan
2. Tahap Pengkajian (Assessment) (recall depowering/empowering experiences).
Pada tahap ini dilakukan dengan 2. Mendiskusikan alasan terjadinya
mengidentifikasi masalah berhubungan pemberdayaan dan ketidakberdayaan (discuss
dengan kebutuhan yang dirasakan ataupun reasons for depowerment/empowerment)
kebutuhan yang diekspresikan dan juga 3. Mengidentifikasikan suatu masalah ataupun
sumber daya yang dimiliki klien proyek (identify one problem or project)
(masyarakat). 4. Mengidentifikasikan basis daya yang
3. Tahap Perencanaan Alternatif Program bermakna untuk melakukan pengubahan
atau Kegiatan (Designing) (identify useful power bases)
Pada tahap ini yang perlu dilakukan agen 5. Mengembangkan rencana-rencana aksi dan
pengubah adalah dengan mencoba mengimplementasikannya (develop and
melibatkan warga untuk berpikir tentang implement action plans)
masalah yang dihadapi dan cara
mengatasinya d. Pemberdayaan Masyarakat melalui
4. Tahap Pemformulasian Rencana Aksi Perpustakaan
(Formulation) Cara dalam meningkatkan kecerdasan bangsa
Pada tahap ini agen pengubah membantu dengan meningkatkan kualitas pendidikan. Salah satu
masyarakat untuk merumuskan dan usaha dapat dilakukan melalui perpustakaan, karena
menentukan program dan kegiatan yang perpustakaan merupakan institusi yang memiliki
akan mereka lakukan dalam mengatasi peran dalam menyediakan informasi bagi masyarakat.
permasalahan yang ada untuk mencapai Pemberdayaan melalui perpustakaan ini
tujuan jangka pendek maupun panjang. berhubungan dengan bidang pendidikan.
5. Tahap Pelaksanaan Program atau Kegiatan Perpustakaan adalah sebuah lembaga yang
(Implementasi) menjabarkan ilmu pengetahuan dan hasil-hasil
Tahap ini merupakan salah satu tahap pemikiran manusia dengan tidak henti-hentinya dan
paling penting dalam proses pemberdayaan merupakan tempat belajar seumur hidup (Suharyanti,
masyarakat. Peran masyarakat sebagai 2008: 6).
pelaksana program pemberdayaan Melalui perpustakaan, masyarakat tidak hanya
masyarakat diharapkan dapat menjaga dapat memperoleh ilmu pengetahuan dari bahan
keberlangsungan program yang telah pustaka yang dilayankan, tetapi juga
dikembangkan. mengembangkan bakat dan potensi yang mereka
6. Tahap Evaluasi miliki dengan memanfaatkan fasilitas dan layanan
Evaluasi sebagai proses pengawasan dari yang ada di perpustakaan. Maksud pembentukan
warga dan petugas terhadap program perpustakaan bagi masyarakat, yaitu: (Sutarno, 2006:
pemberdayaan masyarakat yang sedang 33)
berjalan sebaiknya dilakukan dengan 1. Menjadi tempat mengumpulkan atau
melibatkan warga. menghimpun informasi, dalam arti aktif,
7. Tahap Terminasi (Disengagement) perpustakaan terus-menerus
Tahap ini merupakan tahap pemutusan mengumpulkan sebanyak mungkin sumber
hubungan secara formal dengan sasaran. informasi untuk dikoleksi.
2. Sebagai tempat mengolah atau memroses
c. Pemberdayaan Masyarakat sebagai Suatu semua bahan pustaka dengan metode atau
Program dan Proses sistem tertentu seperti registrasi,
Pemberdayaan masyarakat sebagai suatu klasifikasi, katalogisasi, dan kelengkapan
proses adalah suatu proses yang berkesinambungan lain agar mudah digunakan.
3
Jurnal Ilmu Perpustakaan
Vol. 4, No. 2 (2015): April 2015
3. Menjadi tempat menyimpan dan pengetahuan, dan rekreasi kepada semua lapisan
memelihara. Artinya ada kegiatan untuk masyarakat.
mengatur, memelihara, dan merawat agar Sehingga perpustakaan kelurahan adalah
koleksi rapi, terawat serta mudah diakses. perpustakaan yang diselenggaran oleh pemerintah
4. Sebagai salah satu pusat informasi, sumber kelurahan/desa untuk memenuhi kebutuhan
belajar, penelitian, rekreasi, dan lainnya. informasi, pengetahuan dan rekreasi masyarakat
Memberi layanan kepada pemakai, seperti: yang tinggal di lingkungan kelurahan/desa tersebut
membaca, meminjam, meneliti dengan dengan tujuan memenuhi kebutuhan masyarakat dan
cara cepat, tepat, dan mudah. memberikan pelayanan yang diperlukannya
5. Membangun tempat informasi yang
OHQJNDS GDQ ³up-to-date´ EDJL f. Rumah Pintar
pengembangan pengetahuan (knowledge), Rumah pintar seperti halnya taman bacaan
keterampilan (skill), dan perilaku/sikap masyarakat adalah lembaga pembudayaan kegemaran
(attitude). membaca masyarakat yang menyediakan dan
6. Merupakan agen pengubahan dan agen memberikan layanan di bidang bahan bacaan, berupa:
kebudayaan dari masa lalu, sekarang, dan buku, majalah, tabloid, koran, komik, dan bahan
masa depan. Kemajuan perpustakaan multimedia lain, yang dilengkapi dengan ruangan
menjadi kebanggaan, dan simbol untuk membaca, diskusi, bedah buku, menulis, dan
peradaban kehidupan umat manusia. kegiatan-kegiatan sejenis lainnya dan didukung oleh
Adanya pembentukan perpustakaan di tiap-tiap pengelola yang berperan sebagai motivator (Petunjuk
daerah, diharapkan dapat memperbaiki dapat Teknis Pengajuan dan Pengelolaan Taman Bacaan
mengatasi ketertinggalan yang dialami masyarakat. Masyarakat Ruang Publik, 2012 : 5).
Dengan meningkatkan taraf kecerdasan masyarakat Adanya rumah pintar dapat menjadi solusi
maka perbaikan mutu kehidupan pun dapat dijamin. perpustakaan dalam rangka pelestarian minat baca
Dengan demikian pemberdayaan masyarakat pun masyarakat di tiap-tiap wilayah yang tak terjangkau
dapat terlaksana. aksesnya dengan perpustakaan, sebab belajar dapat
Pemberdayaan masyarakat melalui perpustakaan dilakukan oleh tiap golongan dengan membekalinya
dapat dilakukan, yaitu dengan meningkatkan minat kemampuan untuk meningkatkan kualitas hidup.
terhadap buku atau bacaan. Minat baca yang tinggi Kemunculan rumah pintar berawal dari ide
menjadikan seseorang dapat memperoleh informasi dan pemikiran Ibu Negara yang pada saat itu adalah
dari bacaan yang dibacanya dalam rangka ibu Ani Yudhoyono untuk turut berperan dalam
meningkatkan pengetahuan. mensejahterakan bangsa, maka Ibu Negara bersama
Minat baca dapat ditumbuhkan dengan SIKIB menggagas Program Indonesia Pintar. Tujuan
menanamkan kebiasaan membaca kepada seseorang utama dari Program Indonesia Pintar adalah
yang kelamaan akan terbiasa dan menjadi budaya mewujudkan masyarakat berpengetahuan, masyarakat
baca bagi dirinya. Dengan timbulnya budaya baca sejahtera (walfare society) dan masyarakat yang
pada diri seseorang maka akan timbul rasa beradab (civilized society).
keingintahuan akan pengetahuan yang dia miliki. Pembentukan rumah baca sengaja dibuat
Bentuk kegiatan-kegiatan pemberdayaan yang dapat oleh pemerintah atau lembaga swadaya masyarakat
dilakukan di perpustakaan banyak macamnya, untuk tempat menyediakan bahan bacaan dan sarana
tergantung dari inisiatif pengelola dalam menciptakan membaca. Maksud dan tujuan berdirinya rumah
kegiatan-kegiatan yang berguna bagi masyarakat. pintar di tengah masyarakat yaitu menyediakan buku-
buku untuk menunjang kegiatan pembelajaran bagi
e. Perpustakaan Kelurahan masyarakat umum, menjadi sumber informasi yang
Perpustakaan Kelurahan adalah perpustakaan berguna bagi berbagai keperluan, memberikan
yang diselenggarakan oleh pemerintah layanan yang berkaitan dengan informasi tertulis,
kelurahan/desa yang merupakan fasilitas terwujudnya digital, maupun bentuk media lainnya.
masyarakat pembelajar sepanjang hayat (long life Tujuan dibentuknya rumah pintar adalah
education). Perpustakaan menurut Undang-Undang sebagai berikut:
RI Nomor 43 Tahun 2007 adalah institusi pengelola 1. Menciptakan masyarakat yang
koleksi karya tulis, karya cetak, dan/atau karya berpengetahuan
rekam secara profesional dengan sistem yang baku 2. Memberdayakan masyarakat
guna memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, 3. Menjangkau masyarakat yang belum
pelestarian, informasi, dan rekreasi para pemustaka. terjangkau layanan pendidikan
Menurut Sutarno NS (2008: 9), perpustakaan desa 4. Membentu pemerintah dalam memberikan
yaitu lembaga layanan publik yang berada di desa, pemerataan pendidikan
serta dikembangkan dari, oleh, dan untuk masyarakat 5. Meningkatkan angka partisipaasi
untuk memberikan layanan dan memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap pendidikan
warga yang berkaitan dengan informasi, 6. Memberikan peluang usaha dan peluang
kerja bagi masyarakat
4
Jurnal Ilmu Perpustakaan
Vol. 4, No. 2 (2015): April 2015
dipadukan dengan ajaran agama, juga program dan pemberdayaan yang dilakukan sebagai
latihan pranatacara. proses
7. Sentra Kesehatan
Sentra kesehatan merupakan sentra yang d.1 Tahapan Pemberdayaan (Empowerment)
memfasilitasi kegiatan posyandu yang Tahapan pemberdayaan menurut Adi (2013:
EHUODQJVXQJ GL UXPDK SLQWDU ³6DVDQD 179), PDV\DUDNDW GL 5XPDK 3LQWDU ³6DVDQD 1JXGL
Ngudi .DZUXK´ guna memeriksakan .DZUXK´ WLGDN VHFDUD PXWODN VDPD GDQ VHVXDL \DQJ
kesehatan balita dan lansia. dapat dikondisikan dengan objek penelitian.
Jadi dari kegiatan di masing-masing sentra Penjelasan tersebut, diuraikan dibawah ini:
tersebut diwakili dengan adanya Perpustakaan,
Komputer, Pemutaran Film, PAUD, Posyandu, juga d.1.1 Tahap persiapan (Engagement)
Santi Swara. Persiapan petugas untuk mengambil peran
masing-masing dalam memberdayakan masyarakat.
c. Pemberdayaan Masyarakat melalui dan persiapan lapangan yang saat ini dilakukan tidak
Perpustakaan hanya didasari dari studi kelayakan yang dilakukan
5XPDK SLQWDU ³6DVDQD 1JXGL .DZUXK´ ROHK SHQJXUXV UXPDK SLQWDU ³6DVDQD 1JXGL .DZUXK´
melaksanakan berbagai kegiatan yang dapat diikuti tetapi juga inisiatif warga dan program bantuan
oleh masyarakat guna meningkatkan kualitas hidup keterampilan dari pemerintah. Pengurus masing-
mereka melalui pemberdayaan masyarakat. PDVLQJ VHQWUD GL UXPDK SLQWDU ³6DVDQD 1JXGL
Proses tersebut dapat berjalan dengan baik .DZUXK´ PXODL SURVHV VRVLDOLVDVL NHJLDWDQ-
melalui kegiatan-kegiatan yang bertujuan untuk kegiatannya dengan pendekatan melalui tokoh
menambah pengetahuan, keterampilan, sekaligus masyarakat, mengajak masyarakat lingkungan sekitar
menambah keakraban antar peserta kegiatan tersebut. rumah susun, serta mempromosikan kegiatan-
Perpustakaan sebagai sarana pembelajaran sepanjang kegiatan melalui kegiatan-kegiatan
hayat yang hadir di setiap kegiatan yang berlangsung kemasyarakatan.
di rumah pintar memiliki andil yang cukup besar
dalam keberlangsungan pemberdayaan masyarakat d.1.2 Pengkajian (Assessment)
\DQJ GLODQJVXQJNDQ GL UXPDK SLQWDU ³6DVDQD 1JXGL Pemberdayaan yang muncul dari kebutuhan
.DZUXK´ atau masalah yang timbul di tengah-tengah
Kegiatan pemberdayaan yang telah masyarakat Kelurahan Bandarharjo dipengaruhi oleh
GLODNXNDQ UXPDK SLQWDU ³6DVDQD 1JXGL .DZUXK´ beberapa alasan, seperti: adanya kepedulian untuk
melalui perpustakaan meliputi: layanan perpustakaan mempercepat laju minat baca pada masyarakat
dengan menyediakan koleksi yang variatif melalui mobil pintar yang beroperasi di tiap-tiap RW
disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat, layanan di Kelurahan Bandarharjo, kondisi masyarakat yang
mobil pintar yang beroperasi di setiap RW di rata-rata berpenghasilan menengah kebawah juga
lingkungan sekitar Kelurahan Bandarharjo, menjadi pendorong dilaksanakannya pelatihan
bimbingan belajar bagi siswa-siswi SD (Sekolah keterampilan untuk membantu menambah
Dasar) dan SMP (Sekolah Menengah Pertama) serta penghasilan tiap keluarga yang kekurangan, dan
membacakan cerita (story telling) guna mengasah pengaruh-pengaruh lain yang muncul dari kondisi
imajinasi anak dalam memahami sebuah cerita yang lingkungan yang mempengaruhi karakterik
masih belum lancar membaca. masyarakat Kelurahan Bandarharjo.
Diadakannya pelatihan-pelatihan
kewirausahaan seperti pembuatan sepatu lukis, d.1.3 Tahap Perancangan Alternatif Program
membuat gantungan kunci berbahan flanel , membuat (Designing)
bunga dari sedotan, pelatihan membuat jajanan Untuk merencanakan tiap program kerja
pastel, bandeng presto dan tahu crispy. Serta SURNHU GL UXPDK SLQWDU ³6DVDQD 1JXGL .DZUXK´
menyelenggarakan lomba-lomba untuk telah mendapat panduan dari SIKIB berkaitan dengan
membangkitkan minat warga seperti lomba pelaksanaan sentra yang ada di rumah pintar.
menggambar dan mewarnai, juga lomba mendongeng Selebihnya dikembangkan sendiri sesuai kebutuhan
yang dapat diikuti umum bagi warga. Kegiatan masyarakat di daerah bersangkutan dengan
tersebut dilakukan guna menambah pengetahuan pertimbangan dapat menambah income, mengajak
warga, mengasah keterampilan dan menjaga masyarakat tidak buta teknologi, dan mampu
kerukunan antar warga sekaligus sebagai upaya mendapatkan informasi dari sumber selain dari
promosi yang ditunjukkan rumah pintar agar televisi dan internet.
masyarakat berperan serta dalam setiap kegiatan.
d.1.4 Tahap Pemformulasian Rencana Aksi
d. Proses Pemberdayaan (Formulation)
Penerapan program pemberdayaan selanjutnya Tahap ini merupakan tahap penyusunan
dianalisis berdasarkan pemberdayaan sebagai suatu rencana program. Untuk rumah pintar, mereka
membuat rencana kerja yang akan dilakukan untuk
7
Jurnal Ilmu Perpustakaan
Vol. 4, No. 2 (2015): April 2015
Daftar Pustaka
10