Professional Documents
Culture Documents
Penetapan Biaya Target (Target Costing)
Penetapan Biaya Target (Target Costing)
Product-level
Market-driver Target Costing Target Costing
Strategic cost
reduction Componen-level Target
challege Costing
Target cost
reduction
objective
Current cost
1. Market-driven costing
Harga target penjualan adalah harga pasar yang diantisipasi untuk
produk, yand didasarkan pada pertimbangan pasar, seperti
kebutuhan dan harapan pelanggan serta tujuan strategis bisnis
untuk produk itu.
Selanjutnya ditentukan margin laba target, yang didasarkan atas
penilaian return on sale yang dibutuhkan untuk menghasilkan
keuntungan yang dapat diterima pada produk.
Berdasarkan informasi ini, biaaya yang diijinkan (allowable cost)
dapat diperkirakan, yang merupakan biaya target untuk
memproduksi produk, jika ingin dijual dengan harga jual target dan
menghasilkan tingkat pengembalian (rate of return) yang diperlukan
oleh bisnis.
Allowable cost adalah biaya target seperti dalam contoh yang lalu
dan dihitung dengna mengurangi harga jual target dengan margin
laba target.
Dari contoh di atas dapat diketahui bahwa allowable cost adalah
sebesar Rp. 127.965
Biaya yang diijinkan = Harga jual target – Margin laba target
Biaya yang diijinkan = Rp. 190.000 - Rp. 62.035 = Rp. 127.965
2. Product-level target costing
Tingkat pengurangan biaya yang diperlukan untuk mencapai biaya yang
diijinkan disebut tujuan pengurangan biaya (cost reduction
objective). Untuk menghitung tujuan pengurangan biaya ini, perusahaan
perlu memperkirakan biaya, termasuk biaya hulu dan hilir, biaya desain
saat ini dan sumber daya yang disebut dengan biaya saat ini (current
cost). Misalnya biaya saat ini yang diperkirakan dalam anggaran siklus
hidup adalah Rp. 200.000. Tujuan pengurangan biaya adalah
mengetahui perbedaan antara biaya yang diijinkan (allowable cost) dan
biaya saat ini (current cost). Dalam contoh yang lalu tujuan
pengurangan biaya sebesar Rp. 72.040 (yaitu biaya saat ini sebesar Rp.
200.000 dikurangi dengan biaya yang diijinkan sebesar Rp. 127.960)
Tujuan pengurangan biaya = Biaya saat ini – Biaya yang diijinkan
Tujuan pengurangan biaya = Rp. 200.000 - Rp. 127.960 = Rp. 72.040
Beberapa bisnis membedakan antara bagian yang dapat dicapat dan
bagian yang tidak dicapai dari tujuan pengurangan biaya. Bagian yang
dapat dicapai disebut tujuan pengurangan biaya target dan ditentukan
dengan membuat penilaian yang realistis dari kemampuan desainer dari
produk.
Biasanya tugas ini dilakukan oleh tim lintas fungsi yang dibentuk untuk
mengelola proses biaya target.
Dalam menetapkan tujuan pengurangan biaya target, bisa saja terjadi
negosiasi yang meluas antar anggota tim untuk menemukan mana dalam
rantai nilai yang dapat ditemukan penghematan biaya.
Biaya target tingkat produk dapat ditentukan dengan mengetahui
perbedaan antara biaya saat ini (current cost) dan tujuan pengurangan
biaya target.
Penghematan biaya = Biaya saat ini – pengurangan biaya target
Pengurangan biaya target = Biaya saat ini – penghematan biaya
Pengurangan biaya target = Rp. 200.000 – Rp. 50.000 = Rp. 150.000
Tantangan pengurangan biaya strategis = Pengurangan biaya target – biaya yang diijinkan
= Rp. 150.000 – Rp. 127.960 = Rp. 22.040
Contoh ilustrasi :
Perusahaan melalui tim insinyur desainnya memperkirakan dapat mencapai
penghematan biaya (cost saving) sebesar Rp. 50.000 per unit. Pengurangan
biaya target tingkat produk sebesar Rp. 150.000 yang dihitung dari biaya
saat ini sebesar Rp. 200.000 dikurangi dengan penghematan biaya sebesar
Rp. 50.000.
Bagian yang tidak dapat dicapai dari tujuan pengurangan biaya target
diistilahkan dengan tantangan pengurangan biaya strategis, ditentukan
sebesar Rp. 22.040 yang dihitung dari pengurangan biaya target tingkat
produk sebesar Rp. 150.000 dikurangi biaya yang diijinkan (allowable cost)
sebesar Rp. 127.960
3. Component-level target costing
Target costing memecah biaya target tingkat produk menjadi target
untuk subperakitan utama dan komponen produk baru. Dengan cara ini
tiap-tiap area utama bisnis akan memiliki biaya target sendiri dan
pengurangan biaya untuk mencapai tujuan.
Teori Kendala
Teori Kendala (theory of constraint) yang disingkat dengan TOC
merupakan teknik yang digunakan untuk meningkatkan kecepatan proses
produksi. Bagaimana kecepatan diukur dan ditingkatkan pada seluruh siklus
hidup biaya.
Waktu siklus produksi (cycle time, lead time atau throughput time)
umumnya didefinisikan sebagai berikut :
Waktu Siklus produksi = Jumlah Waktu Antara Penerimaan Pesanan dan Pengiriman Pesanan
Ada 2 aspek penting untuk costing siklus hidup, yaitu focus pada biaya
produk (focus on product cost) dan masuknya semua biaya hulu dan hilir.
Siklus hidup produk adalah waktu dari konsepsi produk sampai dihentikannya
produksi produk.
Perhitungan Biaya Menurut Siklus Hidup
X Y TOTAL
Harga pokok penjualan Rp. 1.240.000 (-) Rp. 1.005.000 (-) Rp. 2.245.000 (-)
Penelitian dan Pengembangan Rp. 1.550.000 (-) Rp. 600.000 (-) Rp. 2.150.000 (-)
Penjualan dan Perbaikan Rp. 1.450.000 (-) Rp. 400.000 (-) Rp. 1.850.000 (-)
Harga ditetapkan oleh para produsen yang paling efisien, yaitu yang paling
dapat mengurangi biaya-biaya.