You are on page 1of 5

A.

Tujuan Praktikum
1. Mengoperasikan peralatan adsorption kits dengan baik dan benar
2. Mengetahui pengaruh penambahan berat adsorben terhadap penurunan
konsentrasi kekeruhan dan kesadahan total yang terkandung dalam air limbah, dan
3. Mengetahui pengaruh jenis adsorben terhadap penurunan konsentrasi kekeruhan
dan kesadahan total yang terkandung dalam air limbah

B. Dasar Teori
Adsopsi adalah proses dimana molekul-molekul fluida menyentuh dan
melekat/ terikat pada permukaan padatan. Adsorpsi dapat diartikan sebagai suatu
proses yang terjadi ketika suatu fluida (cairan maupun gas) terikat kepada suatu
padatan dan akhirnya membentuk suatu film (lapisan tipis) pada permukaan padatan
tersebut. Substansi yang terkonsentrasi pada permukaan didefinisikan sebagai
adsorbat sedangkan material dimana adsorbat terakumulasi didefinisikan sebagai
adsorben. Proses terikatnya adsorbat yang terdapat dalam molekul gas atau cair terjadi
karena adanya gaya kohesif termasuk gaya hidrostatik dan gaya ikatan hidrogen yang
bekerja diantara molekul seluruh material. Gaya-gaya yang tidak seimbang pada batas
fasa tersebut menyebabkan perubahan-perubahan konsentrasi molekul pada interface
solid/fluida.
Padatan berpori yang menghisap (adsorption) dan melepaskan (desorption)
suatu fluida disebut adsorben. Molekul fluida yang dihisap tetapi tidak
terakumulasi/melekat kepermukaan adsorben disebut adsorptive, sedangkan yang
terakumulasi/melekat disebut adsorbat. Jika fenomena adsorpsi disebabkan terutama
oleh gaya Van der Waals dan gaya hidrostatik antara molekul adsorbat, maka atom
yang membentuk permukaan adsorben tanpa adanya ikatan kimia disebut adsorpsi
fisika. Dan jika terjadi interaksi secara kimia antara adsorbat dan adsorben, maka
fenomenanya disebut adsorpsi kimia.
Selanjutnya adsorben dapat dibedakan menjadi 3 (tiga) jenis, yaitu: 1).
Adsorben yang mengadsorpsi secara fisik (karbon aktif, silika gel dan zeolit), 2).
Adsorben yang mengadsorpsi secara kimia (calcium cholide, metal hydride, dan
complex salts), dan 3). Composite adsorben adsorben yang mengadsorpsi secara
kimia dan fisik.
C. Alat dan Bahan
Alat :
 Kolom adsorbsi 2 buah
 Pompa air 1 buah
 Statif 2 buah
 Klem penjepit 2 set
 Beaker glass 50 ml 10 buah
 Erlenmeyer 250 ml 3 buah
 Buret 50 ml 1 buah
 Labu takar 1000 ml 1 buah
 Labu takar 50 ml 10 buah
 Gelas arloji 1 buah
 Spatula 1 buah
 Botol semprot 1 buah
 Corong 1 buah
 Timbangan analitik 1 buah
 Pipet ukur 10 ml 1 buah
 Pipet seukuran 25 ml 1 buah
 Ball pipet 1 buah
 Pipet tetes 1 buah
Bahan :
 Larutan CaCO3
 Larutan MgCO3, atau
 Sampel air limbah (disesuaikan dengan petunjuk pembimbing)
 Adsorben: Karbon aktif granular, Bentonite/Batu apung
D. Prosedur
a. Tahap Persiapan
1. Checking stop contact listrik dalam keadaan terhubung dengan adsorption kits
2. Checking pompa umpan dalam keadaan baik siap beroperasi
3. Mempersiapkan bak umpan dan bak penampung luaran limbah (effluent)
4. Mempersiapkan adsorben dan menimbangnya sesuai kebutuhan
5. Checking kolom adsorpsi dalam keadaan baik (tidak bocor)
6. Mempersiapkan larutan EDTA untuk dilakukan standarisiasi serta titrasi
sample
7. Mempersiapkan buret dan peralatan lainnya untuk titrasi sample
8. Memeriksa kelengkapan peralatan adsorption kits
b. Tahap Percobaan
1. Meng-set laju alir umpan, dengan cara: - Mengisi bak sampel dengan air
sebanyak ± 20 liter
- Menjalankan pompa yang terdapat dalam bak dengan menekan tekan
tombol ‘ON’ sakelar
- Mengatur laju alir umpan pada laju tertentu (sesuai arahan pembimbing),
dengan cara mengatur bukaan valve input
- Mematikan pompa dengan cara menekan tombol ‘OFF’ sakelar
2. Mengisi bak dengan air limbah tiruan artificial waste yaitu air yang
mengandung konsentrasi kesadahan total tertentu ( sesuai dengan arahan
pembimbing) atau air limbah asli sebanyak ± 20 liter (bertahap)
3. Mengisi kolom adsorpsi dengan adsorben pada berat tertentu (sesuai arahan
pembimbing)
4. Menjalankan pompa (tekan tombol ‘ON’ sakelar) untuk mengalirkan air
limbah ke dalam kolom adsorpsi sehingga air limbah mengalir dan mengisi
bagian-bagian adsorben dalam kolom adsorpsi
5. Menampung luaran (effluent) dari kolom adsorpsi yang keluar dari valve
output menggunakan beaker glass pada setiap 5 menit hingga 60 menit, untuk
selanjutnya dilakukan analisa kadar kesadahan total (Lihat Lampiran 1) dan
analisa kekeruhannya (Lihat Lampiran 2).
6. Menghentikan percobaan dengan cara menekan tombol ‘OFF’ sakelar
kemudian diikuti dengan mencabut stop kontak listrik dari adsorption kits.
7. Mengulangi percobaan untuk jenis atau berat adsorben yang berbeda dengan
menggunakan cara yang sama seperti pada point (1) s.d point (8).
8. Menganalisa/mengukur kadar kesadahan total da kekeruhan air limbah hasil
adsorpsi dengan menggunakan titrasi EDTA dan turbidity meter
c. Analisa Kesadahan Total
1. Ambil 25 ml sampel
2. Tambahkan 10 ml larutan buffer pH = 10 dan tetesi dengan indikator EBT
3. Titrasi dengan larutan standar EDTA
d. Analisa Kekeruhan
a. Persiapan
1. Nyalakan tombol power
2. Biarkan alat menyala selama 5 menit
3. Tuangkan ± 5 ml sample ke dalam kuvet dan tutup rapat
4. Miringkan kuvet untuk membersihkan bagian dalam kuvet dan bagian
dalam tutup kuvet
5. Buang cairan sample yang ada di dalamnya
6. Ulangi 1x lagi untuk pencucian kuvet
7. Isi kuvet dengan sample
8. Tutup kuvet dengan rapat sebelum membersihkan bagian luarnya
9. Bersihkan bagian luar / dinding kuvet dengan kain halus dan alkohol.
Hindari memegang bagian dinding kuvet pada bagian bawah tanda batas,
karena akan mempengaruhi pembacaan.
b. Kalibrasi dengan Standart Primer
1. Set tombol range pada 0-2 NTU. Siapkan kuvet dengan standar primer 0.5
NTU
2. Biarkan alat menyala selama 5 menit
3. Tuangkan
c. Kalibrasi dengan Standart Sekunder
1. Set tombol ’range’ pada range yang diinginkan.
2. Masukkan botol sample ke dalam tempat uji. Tutup dengan tabung
penghalang cahaya. Set tombol ”range” pada 0-2 NTU
3. Gunakan tombol SET/CAL untuk mengeset nilai sesuai dengan nilai
kalibrasi yang tercatat
4. Keluarkan standar
d. Penentuan Sample
1. Kocok sample dengan baik dan biarkan gelembung udara menghilang
terlebih dahulu
2. Tuang cairan sample melalui dinding kuvet untuk menghindari terjadinya
gelembung udara
3. Isi hingga tanda batas
4. Tutup kuvet rapat-rapat , Jika memungkinkan, setelah menuang sample ke
dalam kuvet, tempatkan kuvet pada ultrasonic bath selama 1-2 detik untuk
menghilangkan semua gelembung udara yang ada.
5. Bersihkan bagian luar kuvet dengan tissue/kain bebas serat dan akohol.
Hindari memegang bagian kuvet di bawah tanda batas, karena akan
mempengaruhi pembacaan
6. Set range 0-200 NTU, masukkan kuvet sample pada lubang sample dan
tutup dengan tabung perisai cahaya. Putar tombol ke range yang terkecil
jika pembacaan pada layar muncul dan baca/catat nilai NTU sample.

E. Data Pengamatan
Volume air limbah = 1500 ml
Volume aquadest = 13500 ml
Volume Ph Buffer 10 = 10 ml
Volume sampel untuk uji kesadahan = 25 ml

Waktu Titran (ml) Kesadahan Total (M) Uji Turbidity


(menit) 1 2 1 2 1 2
0 50 5,5 0,4 0,044 1,79 1,77
15 9,2 6,7 0,073 0,053 1,99 1,77
30 5 6,4 0,04 0,051 1,42 1,52
45 5,9 6,3 0,047 0,05 2,07 1,9
60 6,5 9,2 0,052 0,073 2,33 2,65

F. Pembahasan
G. Kesimpulan
H. Daftar Pustaka

You might also like