You are on page 1of 8

ANALISIS MANAJEMEN PERUSAHAAN BUKIT ASAM BERDASARKAN

MATERI PERKULIAHAAN MANAJEMEN INDUSTRI


Disusun untuk memenuhi tugas :
Mata Kuliah : Manajemen Industri
Dosen Pengampu :- Bapak Sabhan Kanata
- Bapak Q. Qamaruzzaman

Disusun Oleh :
Kelompok
1. Martin R Sinaga (118130105)
2. Nama
3. Nama
4. Nama
5. Nama
6. Nama

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO


JURUSAN TEKNOLOGI PRODUKSI DAN INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA
2022
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


PT Bukit Asam merupakan suatu perusahaan besar yang bergerak di sector
pertambangan, lebih tepatnya pertambangan batu bara yang mungkin tidak asing lagi. Mengkaji
tentang suatu perusahaan tentu tidak lepas dengan Kata manajemen. Manajemen Dalam KBBI
adalah mengatur, merencanakan, mengelola sumber daya untuk mencapai suatu tujuan. Artinya,
manajemen adalah sebuah kata benda yang menggambarkan upaya pengelolaan, baik itu
manajemen mutu, lingkungan, organisasi, dan lain sebagainya.

Dari pengertiaan manajemen diatas, manajemen sangat berperan penting dalam sebuah
perusahaan agar terciptanya kesuksesan dalam suatu perusahaan. Manajemen sendiri terbagi atas
banyak bagian, salah satunya adalah manajemen organisasi. Organisasi adalah suatu bentuk
persekutuan antara dua orang atau lebih yang bekerja bersama serta secara formal terikat dalam
rangka pencapaian tujuan yang telah ditentukan dan dalam ikatan itu terdapat seorang atau
sekelompok orang yang disebut bawahan. Jadi dapat disimpulkan manajemen organisasi
merupakan suatu sistem pengelolaan, perencanaan yang dilakukan orang orang yang terkait di
dalamnya untuk menjalankan suatu perusahaan tersebut.

Oleh sebab itu akan dilakukanya analisis analisis tentang manajemen organisasi yang
digunakan dalam Perusahaan Bukit asam, baik jenis manajemen yang digunakan,perencanaan
seperti visi misi, informasi dan pengambilan keputusan, organizing, serta team work yang
digunakan pada perusahaan.

1.2. Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah dari makalah ini yaitu:
1. Teori manajemen apa yang digunakan pada perusahaan ?

1.3. Tujuan
Adapun tujuan dibuatnya makalah ini yaitu :
1. Mengetahui teori manajemen yang di gunakan pada perusahaan PT Bukit Asam.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Jenis Teori yang digunakan pada PT. Bukit Asam.Tbk
Teori manajemen merupakan kumpulan ide yang merekomendasikan aturan umum
tentang cara mengelola organisasi atau bisnis. Dalam teori manajemen terrdapat banyak jenis
jenisnya 2 diantarannya dalah manajemen klasik dan manajemen modern, dimana kedua
manajemen ini mempunyai kelebihan dan kekuranganya masing masing .
A. Teori Manajemen Klasik
Paham ini memiliki teori manajemen klasik yang berkeyakinan bahwa pekerja
hanya memiliki kebutuhan fisik dan ekonomi. Teori ini tidak memperhitungkan
kebutuhan sosial atau kepuasan kerja, tetapi sebaliknya menganjurkan spesialisasi tenaga
kerja, kepemimpinan terpusat dan pengambilan keputusan, dan maksimalisasi
keuntungan. Menurut Robert Owen (1971 – 1858) Menyimpulkan bahwa kuantitas dan
kualitas hasil pekerjaan dipengaruhi oleh situasi ekstern dan intern dari pekerjaan. Bila
mesin dirawat maka memberikan keuntungan kepada perusahaan, demikian tenaga kerja
dipelihara dan dirawat (perhatian baik kompensasi, kesehatan, tunjangan dsb) akan
memberikan keuntungan pada perusahaan.
4 bagian besar tentang manajemen klasik :
1. Scientific Management.
Dasar pemikiran dari Scientific Management dikemukan oleh 2:
a. Frederich W. Taylor
1. Mengembangkan standar gerakan dalam bekerja serta penerapannya, dan
kondisi kerja yang kondusif.
2. Seleksi pekerja berdasarkan kemampuannya.
3. Melatih pekerja dan memberikan intensif.
4. Memberikan dukungan kepada pekerja serta berusaha menghilangkan
hambatan berusaha menghilangkan hambatan-hambatan.
b. Gilbreth
1. Merancang metoda kerja atas dasar basic motion serta mengurangi gerakan
yang tidak perlu.
2. Dengan menghilangkan gerakan-gerakan yang tidak perlu (sia-sia) maka akan
diperoleh perbaikan kinerja.
2. Prinsip-prinsip Manajemen Fayol
a. Pembagian tugas ,Spesialisasi tugas untuk menciptakan efisiensi kerja.
b. Kekuasaan dan tanggung jawab, Kekuasaan adalah hak untuk memberikan
perintah dan kekuatan untuk menjamin kepatuhan harus diimbangi dengan
tanggung jawab.
c. Disiplin diperlukan agar aktivitas-aktivitas bisnis dapat berjalan secara lancer.
d. Kesatuan perintah, Seorang pekerja hendaknya hanya memperoleh perintah
dari seorang atasan saja.
e. Kesatuan arah, Seorang pimpinan dan sebuah rencana bagi sebuah kelompok
aktivitas yang memiliki tujuan yang sama.
f. Sub-ordinasi kepentingan pribadi Meletakan kepentingan pribadi dibawah
kepen- tingan organisasi.
g. Remunerasi Penggajian harus adil dan memberikan kepuasan baik bagi
pekerja maupun bagi perusahaan.
h. Sentralisasi,rantai scalar, keteraturan, keadilan, stabilitas, inisiatif.
3. Bureaucratic Organization Teori maw weber
Karakteristik manajemen birokrasi
a. Pembagian tugas yang jelas.
b. Pembagian kewenangan yang jelas.
c. Adanya prosedur dan aturan yang formal.
d. Hubungan kerja yang impersonal.
e. Karir berdasarkan kinerja.
Kerugian dari manajemen birokrasi:
a. Paperwork yang sangat banyak.
b. Lambat dalam mengatasi masalah.
c. Keahlian dalam menghadapi perubahan.
d. Pengolahan terhadap perubahan.
e. Ketidak pedulian pegawai.
4. Behavioral/Human resources Approach (Pendekatan Perilaku/Sumber Daya Manusia)
a. Aspek sosial dan aspek manusia merupakan faktor penting dalam
produktivitas.
b. Pekerja mendapat perhatian agar menghasilkan kinerja yang baik.
Hierarki needs dari Masclow :
a. Self-actualization needs:Kebutuhan untuk tumbuh dengan menggunakan
kemampuan yang dimiliki.
b. Esteem needs: Kebutuhan untuk dihargai, diakui oleh orang lain.
c. Social needs: Kebutuhan untuk berhubungan, berinteraksi dengan baik dengan
orang lain.
d. Safety needs: Kebutuhan untuk keamanan, perlindungan dan ketenangan
dalam kehidupan sehari-hari.
e. Physiological needs: Kebutuhan fisiologis (makan, minum, pakaian dsb).
B. Teori Manajemen Modern
Manajemen ilmiah adalah teori manajemen yang menganalisis dan mensintesis
alur kerja. Tujuan utamanya adalah meningkatkan efisiensi ekonomi, khususnya
produktivitas tenaga kerja. Itu adalah salah satu upaya paling awal untuk menerapkan
sains pada rekayasa proses untuk manajemen.
Dalam Teori manajemen modern dibahas 5 aspek besar yaitu :
1. Pemikiran dalam Manajemen Moderen.
Perkembangan yang berkelanjutan yang mempengaruhi manajemen.
a. Penggunaan teknik-teknik kuantitatif.
b. Organisasi sebagai Systems.
c. Contingency thinking.
d. Komitmen pada kualitas dan performansi.
e. Fokus pada pelanggan.
f. Teknologi Informasi Manajemen Proyek.
g. Organisasi yang belajar (Learning organization).
h. Globalisasi.
2. Penggunaan teknik-teknik kuantitatif.
Beberapa pendekatan kuanitatif.
a. Peramalan secara matematik: membuat proyeksi- proyeksi di masa yang akan
datang menjadi berguna dalam proses perencanaan
b. Model persediaan: mengendalikan persediaan secara matematik
c. Programan Linier: menghitung bagaimana cara mengalokasikan sumber daya
yang terbatas untuk penggunaan-pengunaan yang saling berkompetisi
d. Teori Antrian: bagaimana mengalokasikan/menetukan jumlah pegawai
penyedia jasa/stasiun kerja sehingga meminimumkan biaya pelayanan dan
waktu tunggu pelanggan
e. Model-model Jaringan (Network): membagi-bagi tugas-tugas yang besaar
menjadi komponen-komponen yang lebih kecil sehingga koordinasi menjadi
lebih baik.
f. Simulasi: menciptakan/menggunakan model-model masalah untuk menguji
berbagai solusi
3. Contingency thinking
a. Manajemen moderen adalah situasional, yaitu berupaya mengidentifikasikan
praktek-praktek yang paling cocok untuk suatu situasi yang unik yang
diperlukan
b. Contingency thinking: Mencoba mencari respons manajerial yang cocok atas
masalah dan kesempatan yang unik untuk setiap situasi yang berbeda
c. Terutama perbedaan-perbedaan individual dan lingkungan.
d. Tidak ada cara yang terbaik dalam mengelola No one best way” to manage).
e. Cara yang sesuai dalam mengelola bergantung pada situasi
4. Pandangan Organisasi yang Belajar
a. Organisasi yang belajar secara terus menerus berubah dan memberbaiki diri
dengan belajar dari pengalaman
b. Peter Senge (The Fifth Discipline) mengatakan bahwa inti dari organisasi
belajar adalah:
 Mental models: pegawai melupakan cara berpikir yang lama.
 Personal mastery: setiap orang menjadi self-aware dan terbuka terhadap
yang lain.
 Systems thinking: setiap orang belajar bagaimana keseluruhan organisasi
bekerja.
 Shared vision: setiap orang memahami dan menyetujui rencana kerja.
 Team learning: setiap orang bekerja bersama untuk mencapai rencana
tersebut.
5. High Performance Organizations.
a. Organisasi-organisasi yang secara konsisten selalu unggul (memperoleh
keunggulan) sekaligus menciptakan lingkungan kerja yang berkualitas tinggi.
b. Karakteristik umum dari high performance organizations
 Berorientasi pada orang – menghargai orang sebagai suatu kekayaan manusia
(human assets), menghargai keberagaman, memberdayakan anggota sesuai
dengan talentanya, dan keterlibatan pegawai yang tinggi
 Berorientasi pada tim – mencapai sinergi melalui kerja sama (teamwork),
menekankan kolaborasi dan keputusan kelompok, dan mengijinkan tim
memiliki arah/pengaturan tersendiri
C. Sistem Manajemen Bukit Asam Terintegrasi (SMBA)
Berdasarkan latar belakang manajemen bukit asam, maka Perusahaan
mengintegrasikan ke dalam satu Sistem Manajemen yang terintegrasi yang dinamakan
Sistem Manajemen Bukit Asam (SMBA). Manfaat penerapan SMBA bagi Perusahaan
adalah:
1. Proses bisnis yang terkait aspek mutu, lingkungan, dan K3 lebih sederhana.
2. Menghindarkan duplikasi dokumentasi.
3. Mengurangi jumlah audit baik Audit Internal maupun Audit Eksternal.
4. Meningkatkan produktivitas sistem.
5. Menghindari potensi terjadinya konflik dalam penerapan sistem.
6. Efisiensi biaya karena penggunaan Dasar Kebijakan SMBA.
Dari 2 teori diatas jika dikaitkan dengan sistem manajemen Bukit Asam dapat
dilihat bahwa manajemen Bukit asam lebih condong ke dalam manajemen modern
walaupun untuk pengaturan pekerjaan masih di kordinir oleh atasan. terlihat bahwa
sistem manajemen bukit asam menghindari duplikasi dokumentasi yang sementara untuk
manajemen klasik menghasilkan banyak sekali dokumentasi, disamping itu manajemen
bukit asam mengurangi jumlah audit internal, maupun eksternalnya.Dapat juga
diperhatikan dari aspek organisasinya serta pelatihan yang dilakukan, dimana
manajemen bukit asam menerapkan high performance organizations seperti menciptakan
kulaitas lingkungan yang bersih, melakukan kerjasama, serta setiap orang belajar
bagaimana keseluruhan organisasi bekerja yang membuat manajemen organisasi lebih
condong keaarah manajemen modern.

2.2.

You might also like