Professional Documents
Culture Documents
RPP Andre Gilang Prabowo 2020006087 PVTM 5A
RPP Andre Gilang Prabowo 2020006087 PVTM 5A
PEMBELAJARAN
(RPP)
Kompetensi Inti
KI 1 – Pengetahuan :
Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi pengetahuan faktual,konseptual,
operasional lanjut, dan metakognitif secara multidisiplin sesuai denganbidang dan lingkup
kerjaTeknik Pengelasan pada tingkat teknis, spesifik,detil, dan kompleks, berkenaan dengan
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, danhumaniora dalam konteks pengembangan
potensi diri sebagai bagian dari keluarga,sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional,
regional, dan internasional.
KI 2 – Keterampilan :
yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang kerja Teknik
Pengelasan. Menampilkan kinerja mandiri dengan mutu dan kuantitasyang terukur sesuai
dengan standar kompetensi kerja. Menunjukkan keterampilanmenalar, mengolah, dan
menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri,kolaboratif, komunikatif, dan solutif
dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangandari yang dipelajarinya di sekolah, serta
mampu melaksanakan tugas spesifik secaramandiri. Menunjukkan keterampilan
mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakangerak mahir, menjadikan gerak alami, sampai
dengan tindakan orisinal dalam ranahkonkret terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta mampumelaksanakantugas spesifik secara mandiri.
A. Kompetensi Dasar
3.1. Menerapkan teknik pengelasan pelat dengan pelat pada sambungan sudut posisi di bawah
tangan dengan las oksi asetilin (OAW)
4.1. Melakukan pengelasan pelat dengan pelat pada sambungan sudut posisi bawah tangan
dengan las oksi asetilin (OAW)
B. Tujuan Pembelajaran
Setelah pembelajaran di harapkan peserta didik mampu :
1. Menerapkan K3 las oksi asetilin
2. Mengetahui komponen las oksi asetilin
3. Melakukan pemasangan instalasi las oksi asetilin sesuai prosedur pengelasan
4. Melakukan pengukuran kerja sesuia prosedur pengelasan
5. Melakukan pengaaturan nyala api sesuai prosedur pengelasan
6. Melakukan pengelasan plat posisi bawah
C. Materi Pembelajaran
• Memahami Komponen Las asetelin
• Memahami Alat Bantu Dan Keselamatan Kerja
• Menerapkan teknik pengelasan pelat dengan pelat pada sambungan sudut posisi di
bawah tangan dengan las oksi asetilin (OAW)
• Melakukan pengelasan pelat dengan pelat pada sambungan sudut posisi bawah tangan
dengan las oksi asetilin (OAW)
Tabung gas berfungsi untuk menampung gas ataugas cair dalam kondisi bertekanan.
Umumnya tabung gas dibuat dari Baja, tetapi sekarang ini sudah banyak tabung-tabung gas
yang terbuat dari paduan Alumunium. Tabung gas tersedia dalam bentuk beragam mulai
berukuran kecil hingga besar. Ukuran tabung ini dibuat berbeda karena disesuaikan dengan
kapasitas daya tampung gas dan juga jenis gas yang ditampung.Untuk membedakan tabung
gas apakah didalamnya berisi gas Oksigen, Asetilen atau gas lainya dapat dilihat dari kode
warna yang ada pada tabung itu.
2. Katup tabung
Sedang pengatur keluarnya gas dari dalam tabung maka digunakan katup. Katup
iniditempatkan tepat dibagian atas dari tabung. Pada tabung gas Oksigen, katup biasanya
dibuat dari material Kuningan, sedangkan untuk tabung gas Asetilen, katup ini terbuat dari
material Baja.
3. Regulator
Regulator atau lebih tepat dikatakan Katup Penutun Tekan, dipasang pada katub tabung
dengan tujuan untuk mengurangi atau menurunkan tekan hingga mencapai tekanan kerja
torch.Regulator ini juga berperan untuk mempertahankan besarnya tekanan kerja selama
proses pengelasan atau pemotongan. Bahkan jika tekanan dalam tabung menurun, tekanan
kerja harus dipertahankan tetap oleh regulator.Pada regulator terdapat bagian-bagian seperti
saluran masuk, katup pengaturan tekan kerja, katup pengaman, alat pengukuran tekanan
tabung, alat pengukuran tekanan kerja dan katup pengatur keluar gas menuju selang.
4. Selang gas
Untuk mengalirkan gas yang keluar dari tabung menujutorch digunakan selang gas.
Untuk memenuhipersyaratan keamanan, selang harus mampu menahantekan kerja dan
tidak mudah bocor. Dalampemakaiannya, selang dibedakan berdasarkan jenis gasyang
dialirkan. Untuk memudahkan bagimana membedakan selang Oksigen dan selang
Asetilen mak cukup memperhatikan kodewarna pada selang. Berikut ini diperlihatkan
table yang berisi informasi tentangperbedaan warna untuk membedakan jenis gas
yang mengalir dalam selang.
5. Torch Pembakar
c. Sarung tangan
d. Sepatu
e. Topeng las
3.1 Menerapkan teknik pengelasan pelat dengan pelat pada sambungan sudut posisi di
bawah tangan dengan las oksi asetilin (OAW)
• Posisi pengelasan di bawah tangan (1F & 1G) Pengelasan di bawah tangan adalah
proses pengelasan yang dilakukan di bawah tangan dan benda kerja yang terletak di
atas bidang datar. Sudut pembakar (brander) terletak di ujung 60° dan kawat pengisi
(filler rod) dimiringkan dengan sudut antara 30° - 40° dengan benda kerja.
Kedudukan ujung pembakar ke sudut sambungan dengan jarak 2 - 3 mm agar terjadi
panas maksimal pada sambungan. Pada sambungan sudut luar, nyala diarahkan ke
tengah sambungan dan gerakannya lurus.
• Posisi pengelasan mendatar / horizontal (2F & 2G) Pada posisi ini benda kerja berdiri
tegak sedangkan pengelasan dilakukan dengan arah mendatar sehingga cairan las
mengalir ke bawah, untuk itu ayunan sebaiknya sebisa mungkin. Kedudukan brander
terhadap benda kerja menyudut 70° dan miring kira-kira 10° di bawah garis 9
mendatar, sedangkan kawat pengisi dimiringkan pada sudut 10° di atas garis
mendatar.
A. Langkah persiapan Mengecek kelengkapan dan kondisi peralatan, baik peralatan
utama maupun peralatan keamanan. Bila perlu dibersihkan dari debu dan kerak,
Peralatan Utama :
1. Tabung oksigen
2. Tabung bahan bakar
3. Regulator
4. Mixer
5. Selang las
6. Bangku kerja
7. Meja kerja
8. Korek api
9. Tang Peralatan Keselamatan :
1. Sarung tangan
2. Kaca mata
3. Sepatu
4. Tabung pemadam
Saat peralatan telah siap semua tempat penyimpanan bahan bakar agak jauh
dari tempat kita mengelas, buka kran tabung oksigen sampai terbuka. Periksa tekanan
kerja gas oksigen pada regulator tekanan kerja. Atur tekanan kerja gas oksigen
dengan memutar kran regulator pengatur tekanan kerja, pengaturan ini dilakukan
dengan memutar keran pada mixer sampai gas oksigen keluar. Tekanan kerja gas
oksigen antara 40 bar - 60 bar, biasanya digunakan di tengah 50 bar.
B. angkah persiapan pengelasan
1. mengatasi benda kerja di atas meja kerja.
2. Posisikan diri dengan duduk di bangku kerja menghadap meja kerja.
3. Arahkan ujung mixer ke bawah.
4. Buka sedikit kran gas bahan bakar asetelin.
5. Nyalakan korek api dan bakar ujung nosel hingga gas terbakar 10
6. Buka sedikit demi sedikit kran gas oksigen hingga nyala api menjadi bagus
7. Atur komposisi nyala api sesuai yang diinginkan
8. Proses pengelasan siap dilakukan
C. 4.1 Melakukan pengelasan pelat dengan pelat pada sambungan sudut posisi
bawah tangan dengan las oksi asetilin (OAW).
Sambungan 1 f Sambungan 1G
Sambungan 2 f sambungan 2 G
D. Proses Memmatikan
1. Ketika kita telah selesai melakukan proses pengelasan maka jauhkan ujung hidung
dari benda kerja
2. Tutup kran gas oksigen perlahan-lahan namun jangan sampai tertutup penuh.
3. Setelah api menyala kuning tutup perlahan bahan bakar kran namun jangan sampai
tertutup
4. Tutup kran gas oksigen hingga tertutup penuh
5. Tutup kran bahan bakar asetelin hingga tertutup penuh.
6. Tiup api kecil yang masih menyala di ujung hidung.
7.biarkan benda dan ujung hidung hingga dingin 12
8. Setelah dingin tutup kembali bahan bakar asetelin dan gas oksige
9. Gulung kembali selang
10. Bersihkan sisa-sisa pengelasan
E. Kesimpulan Menerapkan teknik pengelasan pelat dengan pelat pada sambungan sudut
posisi di bawah tangan dengan las oksi asetilin (OAW).
Las oksi asetilin merupakan pengelasan yang dilakukan dengan membakar gas
asetilen dengan oksigen sehingga menimbulkan nyala api dengan suhu yang dapat
mencairkan logam induk dan pengisi logam. Proses pengelasannya dilakukan dengan
mencampurkan 2 jenis gas sebagai pembentuk nyala api dan sebagai sumber panas.
Dalam proses las gas ini, gas yang digunakan adalah campuran dari gas Oksigen (02) dan
gas lain sebagai bahan bakar gas (fuel gas). Dalam materi ajar ini dibahas 2 jenis posisi
pengelasan yaitu posisi pengelasan dibawah tangan (1F & 1G) dan posisi mendatar (2F &
2G).
1. Posisi pengelasan di bawah tangan (1F & 1G) Pengelasan di bawah tangan
adalah proses pengelasan yang dilakukan di bawah tangan dan benda kerja terletak di atas
bidang datar. Sudut pembakar (brander) terletak di ujung 60° dan kawat pengisi (filler
rod) dimiringkan dengan sudut antara 30° - 40° dengan benda kerja. Kedudukan ujung
pembakar ke sudut sambungan dengan jarak 2 - 3 mm agar terjadi panas maksimal pada
sambungan. Pada sambungan sudut luar, nyala diarahkan ke tengah sambungan dan
gerakannya lurus.
2. Posisi pengelasan mendatar / horizontal (2F & 2G) Pada posisi ini benda kerja
berdiri tegak sedangkan pengelasan dilakukan denganarah mendatar sehingga cairan las
mengalir ke bawah, untuk itu ayunan sebaiknya sebisa mungkin. Kedudukan brander
terhadap benda kerja menyudut 70° dan miring kira-kira 10° di bawah garis mendatar,
sedangkan kawat pengisi dimiringkan pada sudut 10° di atas garis mendatar.
D. Strategi Dan Metode Pembelajaran
• Metode : Diskusi, Tanya Jawab, Demontrasi, Praktek, Dan Penugasan
• Model : Discovery Learning
E. Media Alat Dan Sumber Belajar
a. Alat atau media
• LCD Proyektor
• Leptop
• Peralatan las oksi asetilin
• Peralatan K3
b. Sember belajar
• Buku atau modul listrik dasrar
• Buku tentang pengelasan oksi asetilin welding
F. Kegiatan Pembelajaran
Waktu 2 x 45 Menit
Tahap
Pembelajara Model Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Waktu
n (Menit)
A. Guru Menyampaikan
Identifikasi Masalah dari tayangan tentang
teknik pengelasan pelat
dengan pelat pada
sambungan sudut posisi
bawah tangan dengan las
oksi asetilin (OAW)
B. Siswa secara
berkelompok
mendiskusikan tentang
teknik pengelasan pelat
dengan pelat pada
sambungan sudut posisi
bawah tangan dengan las
oksi asetilin (OAW)
Pengumpulan Data A. Guru meminta siswa
mengali informasi
tentang teknik
pengelasan pelat dengan
pelat pada sambungan
sudut posisi bawah
tangan dengan las oksi
asetilin (OAW)
B. Siswa menggali
informasi tentang
tentang teknik
pengelasan pelat dengan
pelat pada sambungan
sudut posisi bawah
tangan dengan las oksi
asetilin (OAW)
A. Guru memberikan
Rumusan Masalah beberapa pertanyaan
yang berkenaan tentang
teknik pengelasan pelat
dengan pelat pada
sambungan sudut posisi
bawah tangan
Pembuktian dengan las
oksi asetilin (OAW)
B. Siswa menjawab dan
mendiskusikan
pertanyaan yang
diberikan guru secara
berkelompok.
G. Penilaian Pembelajaran
Skor Nilai
No. Aspek yang dinilai
1 2
1. Kedisiplinan
2. Keaktifan
Total
Kriteria keseluruan atau total : Merupakan nilai hasil penjumlahan setiap aspek
dengan rincian :
3. Penilaian Keterampilan
Indikator keterampilan