You are on page 1of 20

RENCANA PELAKSANAAN

PEMBELAJARAN
(RPP)

NAMA : Andre Gilang Prabowo


NIM : 2020006087
KELAS : PVTM 5A
NO HP : 081391590127
DOSEN PENGUMPU : Dr.Drs. Slamet Priyanto

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN VOKASIONAL TEKNIK MESIN


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA
YOGYAKARTA
2021
RENCANA PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN
(RPP)

Satuan Pendidikan : SMK Muhammadiyah Majenang


Mata Pelajaran : Teknik Pengelasan Oksi Asetelin Welding (OAW)
Program Keahlian : Teknik Otomotif
Kelas/Semester : 11/Gasal
Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit
Materi Pokok : Memahami Komponen Las asetelin
3.1 Menerapkan teknik pengelasan pelat dengan pelat pada
sambungan sudut posisi di bawah tangan dengan las oksi asetilin
(OAW)
4.1 Melakukan pengelasan pelat dengan pelat pada sambungan
sudut posisi bawah tangan dengan las oksi asetilin (OAW)

Kompetensi Inti
KI 1 – Pengetahuan :
Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi pengetahuan faktual,konseptual,
operasional lanjut, dan metakognitif secara multidisiplin sesuai denganbidang dan lingkup
kerjaTeknik Pengelasan pada tingkat teknis, spesifik,detil, dan kompleks, berkenaan dengan
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, danhumaniora dalam konteks pengembangan
potensi diri sebagai bagian dari keluarga,sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional,
regional, dan internasional.
KI 2 – Keterampilan :
yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang kerja Teknik
Pengelasan. Menampilkan kinerja mandiri dengan mutu dan kuantitasyang terukur sesuai
dengan standar kompetensi kerja. Menunjukkan keterampilanmenalar, mengolah, dan
menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri,kolaboratif, komunikatif, dan solutif
dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangandari yang dipelajarinya di sekolah, serta
mampu melaksanakan tugas spesifik secaramandiri. Menunjukkan keterampilan
mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakangerak mahir, menjadikan gerak alami, sampai
dengan tindakan orisinal dalam ranahkonkret terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta mampumelaksanakantugas spesifik secara mandiri.
A. Kompetensi Dasar
3.1. Menerapkan teknik pengelasan pelat dengan pelat pada sambungan sudut posisi di bawah
tangan dengan las oksi asetilin (OAW)
4.1. Melakukan pengelasan pelat dengan pelat pada sambungan sudut posisi bawah tangan
dengan las oksi asetilin (OAW)
B. Tujuan Pembelajaran
Setelah pembelajaran di harapkan peserta didik mampu :
1. Menerapkan K3 las oksi asetilin
2. Mengetahui komponen las oksi asetilin
3. Melakukan pemasangan instalasi las oksi asetilin sesuai prosedur pengelasan
4. Melakukan pengukuran kerja sesuia prosedur pengelasan
5. Melakukan pengaaturan nyala api sesuai prosedur pengelasan
6. Melakukan pengelasan plat posisi bawah

C. Materi Pembelajaran
• Memahami Komponen Las asetelin
• Memahami Alat Bantu Dan Keselamatan Kerja
• Menerapkan teknik pengelasan pelat dengan pelat pada sambungan sudut posisi di
bawah tangan dengan las oksi asetilin (OAW)
• Melakukan pengelasan pelat dengan pelat pada sambungan sudut posisi bawah tangan
dengan las oksi asetilin (OAW)

Peralatan las oksi asetilin


Lasa oksi asetilin,Las gas atau las karbit adalah proses penyambungan kedua logam
(pengelasan) yang menggunakan gas-gas tertentu sebagai bahan bakar. Prosesnya adalah
membakar bahan bakar yang telah dibakar gas dengan oksigen sehingga menimbulkan nyala
api dengan suhu sekitar 3.500 °C yang dapat mencairkan logam induk dan logam pengisi.
Bahan bakar untuk las gas menggunakan gas asetilena, propana atau hidrogen. Ketiga bahan
bakar ini yang paling banyak digunakan adalah gas asetilena, sehingga las gas pada umumnya
juga disebut sebagai las oksi-asetelina. Karena tidak menggunakan tenaga listrik, las oksi-
asetelin banyak dipakai di lapangan walaupun pemakaiannya tidak sebanyak las busur
elektrode terbungkus. Dalam pengelasan Las oksi asetilin kita memerlukan beberapa
peralatan yang harus disiapkan agar proses pengelasan dapat kita lakukan dengan lancar dan
hasil yang sempurna. Peralatan tersebut yakni :
1. Tabung gas oksigen dan asetilin

Tabung gas berfungsi untuk menampung gas ataugas cair dalam kondisi bertekanan.
Umumnya tabung gas dibuat dari Baja, tetapi sekarang ini sudah banyak tabung-tabung gas
yang terbuat dari paduan Alumunium. Tabung gas tersedia dalam bentuk beragam mulai
berukuran kecil hingga besar. Ukuran tabung ini dibuat berbeda karena disesuaikan dengan
kapasitas daya tampung gas dan juga jenis gas yang ditampung.Untuk membedakan tabung
gas apakah didalamnya berisi gas Oksigen, Asetilen atau gas lainya dapat dilihat dari kode
warna yang ada pada tabung itu.
2. Katup tabung

Sedang pengatur keluarnya gas dari dalam tabung maka digunakan katup. Katup
iniditempatkan tepat dibagian atas dari tabung. Pada tabung gas Oksigen, katup biasanya
dibuat dari material Kuningan, sedangkan untuk tabung gas Asetilen, katup ini terbuat dari
material Baja.
3. Regulator

Regulator atau lebih tepat dikatakan Katup Penutun Tekan, dipasang pada katub tabung
dengan tujuan untuk mengurangi atau menurunkan tekan hingga mencapai tekanan kerja
torch.Regulator ini juga berperan untuk mempertahankan besarnya tekanan kerja selama
proses pengelasan atau pemotongan. Bahkan jika tekanan dalam tabung menurun, tekanan
kerja harus dipertahankan tetap oleh regulator.Pada regulator terdapat bagian-bagian seperti
saluran masuk, katup pengaturan tekan kerja, katup pengaman, alat pengukuran tekanan
tabung, alat pengukuran tekanan kerja dan katup pengatur keluar gas menuju selang.

4. Selang gas
Untuk mengalirkan gas yang keluar dari tabung menujutorch digunakan selang gas.
Untuk memenuhipersyaratan keamanan, selang harus mampu menahantekan kerja dan
tidak mudah bocor. Dalampemakaiannya, selang dibedakan berdasarkan jenis gasyang
dialirkan. Untuk memudahkan bagimana membedakan selang Oksigen dan selang
Asetilen mak cukup memperhatikan kodewarna pada selang. Berikut ini diperlihatkan
table yang berisi informasi tentangperbedaan warna untuk membedakan jenis gas
yang mengalir dalam selang.

5. Torch Pembakar

Gas yang dialirkan melalui selang selanjutnyaditeruskan oleh torch, tercampur


didalamnyadan akhirnya pada ujuang nosel terbentuk nyala api. Dari keterangan diatas,
tochmemiliki dua fungsi yaitu :
a. Sebagai pencampur gas oksigen dan gas bahan bakar
b. Sebagai pembentuk nyala api di ujung nosel
c. Korek api sebagai pembentuk nyala api di ujung torch
Alat bantu dan keselamatan kerja
a. Sikat kawat
b. Palu las
c. Tang penjepit
d. Palu,pahat,ragum
e. Gerindra
f. Kikir dan gergaji tangan
Peralatan keselamatan kerja/K3
a. Kaca mata Las
b. Baju werpak

c. Sarung tangan
d. Sepatu
e. Topeng las

3.1 Menerapkan teknik pengelasan pelat dengan pelat pada sambungan sudut posisi di
bawah tangan dengan las oksi asetilin (OAW)
• Posisi pengelasan di bawah tangan (1F & 1G) Pengelasan di bawah tangan adalah
proses pengelasan yang dilakukan di bawah tangan dan benda kerja yang terletak di
atas bidang datar. Sudut pembakar (brander) terletak di ujung 60° dan kawat pengisi
(filler rod) dimiringkan dengan sudut antara 30° - 40° dengan benda kerja.
Kedudukan ujung pembakar ke sudut sambungan dengan jarak 2 - 3 mm agar terjadi
panas maksimal pada sambungan. Pada sambungan sudut luar, nyala diarahkan ke
tengah sambungan dan gerakannya lurus.
• Posisi pengelasan mendatar / horizontal (2F & 2G) Pada posisi ini benda kerja berdiri
tegak sedangkan pengelasan dilakukan dengan arah mendatar sehingga cairan las
mengalir ke bawah, untuk itu ayunan sebaiknya sebisa mungkin. Kedudukan brander
terhadap benda kerja menyudut 70° dan miring kira-kira 10° di bawah garis 9
mendatar, sedangkan kawat pengisi dimiringkan pada sudut 10° di atas garis
mendatar.
A. Langkah persiapan Mengecek kelengkapan dan kondisi peralatan, baik peralatan
utama maupun peralatan keamanan. Bila perlu dibersihkan dari debu dan kerak,
Peralatan Utama :
1. Tabung oksigen
2. Tabung bahan bakar
3. Regulator
4. Mixer
5. Selang las
6. Bangku kerja
7. Meja kerja
8. Korek api
9. Tang Peralatan Keselamatan :
1. Sarung tangan
2. Kaca mata
3. Sepatu
4. Tabung pemadam
Saat peralatan telah siap semua tempat penyimpanan bahan bakar agak jauh
dari tempat kita mengelas, buka kran tabung oksigen sampai terbuka. Periksa tekanan
kerja gas oksigen pada regulator tekanan kerja. Atur tekanan kerja gas oksigen
dengan memutar kran regulator pengatur tekanan kerja, pengaturan ini dilakukan
dengan memutar keran pada mixer sampai gas oksigen keluar. Tekanan kerja gas
oksigen antara 40 bar - 60 bar, biasanya digunakan di tengah 50 bar.
B. angkah persiapan pengelasan
1. mengatasi benda kerja di atas meja kerja.
2. Posisikan diri dengan duduk di bangku kerja menghadap meja kerja.
3. Arahkan ujung mixer ke bawah.
4. Buka sedikit kran gas bahan bakar asetelin.
5. Nyalakan korek api dan bakar ujung nosel hingga gas terbakar 10
6. Buka sedikit demi sedikit kran gas oksigen hingga nyala api menjadi bagus
7. Atur komposisi nyala api sesuai yang diinginkan
8. Proses pengelasan siap dilakukan
C. 4.1 Melakukan pengelasan pelat dengan pelat pada sambungan sudut posisi
bawah tangan dengan las oksi asetilin (OAW).

1. Atur posisi duduk kita


2. pikirkan benda kerja pada posisi sambungan 1F dan 1G
3. Posisikan sudut ujung pembakar (brander) terletak di antara 60° dan kawat pengisi
(filler rod) dimiringkan dengan sudut antara 30° - 40° dengan benda kerja.
Kedudukan ujung pembakar ke sudut sambungan dengan jarak 2 - 3 mm agar terjadi
panas maksimal pada sambungan untuk posisi pengelasan di bawah tangan.
Sedangkan pada posisi mendatar (horizontal) benda kerja berdiri tegak sedangkan
pengelasan dilakukan dengan arah mendatar sehingga cairan las cenderung mengalir
ke bawah, untuk itu ayunan brander sebaiknya sebisa mungkin. Kedudukan brander
terhadap benda kerja menyudut 70° dan miring kira-kira 10° di bawah garis mendatar,
sedangkan kawat pengisi dimiringkan pada sudut 10° di atas garis mendatar.
4. Dekatkan ujung hidung ke benda kerja dengan ketinggian sekitar 5 mm dari benda
kerja hingga benda kerja meleleh dan membentuk kawah lelehan.
5. Pengisi dekat hingga ikut memanas dan mencair bersama benda kerja. 6.
melakukan proses pengelasan.
Posisi pengelasan

Sambungan 1 f Sambungan 1G

Sambungan 2 f sambungan 2 G

D. Proses Memmatikan
1. Ketika kita telah selesai melakukan proses pengelasan maka jauhkan ujung hidung
dari benda kerja
2. Tutup kran gas oksigen perlahan-lahan namun jangan sampai tertutup penuh.
3. Setelah api menyala kuning tutup perlahan bahan bakar kran namun jangan sampai
tertutup
4. Tutup kran gas oksigen hingga tertutup penuh
5. Tutup kran bahan bakar asetelin hingga tertutup penuh.
6. Tiup api kecil yang masih menyala di ujung hidung.
7.biarkan benda dan ujung hidung hingga dingin 12
8. Setelah dingin tutup kembali bahan bakar asetelin dan gas oksige
9. Gulung kembali selang
10. Bersihkan sisa-sisa pengelasan
E. Kesimpulan Menerapkan teknik pengelasan pelat dengan pelat pada sambungan sudut
posisi di bawah tangan dengan las oksi asetilin (OAW).
Las oksi asetilin merupakan pengelasan yang dilakukan dengan membakar gas
asetilen dengan oksigen sehingga menimbulkan nyala api dengan suhu yang dapat
mencairkan logam induk dan pengisi logam. Proses pengelasannya dilakukan dengan
mencampurkan 2 jenis gas sebagai pembentuk nyala api dan sebagai sumber panas.
Dalam proses las gas ini, gas yang digunakan adalah campuran dari gas Oksigen (02) dan
gas lain sebagai bahan bakar gas (fuel gas). Dalam materi ajar ini dibahas 2 jenis posisi
pengelasan yaitu posisi pengelasan dibawah tangan (1F & 1G) dan posisi mendatar (2F &
2G).
1. Posisi pengelasan di bawah tangan (1F & 1G) Pengelasan di bawah tangan
adalah proses pengelasan yang dilakukan di bawah tangan dan benda kerja terletak di atas
bidang datar. Sudut pembakar (brander) terletak di ujung 60° dan kawat pengisi (filler
rod) dimiringkan dengan sudut antara 30° - 40° dengan benda kerja. Kedudukan ujung
pembakar ke sudut sambungan dengan jarak 2 - 3 mm agar terjadi panas maksimal pada
sambungan. Pada sambungan sudut luar, nyala diarahkan ke tengah sambungan dan
gerakannya lurus.
2. Posisi pengelasan mendatar / horizontal (2F & 2G) Pada posisi ini benda kerja
berdiri tegak sedangkan pengelasan dilakukan denganarah mendatar sehingga cairan las
mengalir ke bawah, untuk itu ayunan sebaiknya sebisa mungkin. Kedudukan brander
terhadap benda kerja menyudut 70° dan miring kira-kira 10° di bawah garis mendatar,
sedangkan kawat pengisi dimiringkan pada sudut 10° di atas garis mendatar.
D. Strategi Dan Metode Pembelajaran
• Metode : Diskusi, Tanya Jawab, Demontrasi, Praktek, Dan Penugasan
• Model : Discovery Learning
E. Media Alat Dan Sumber Belajar
a. Alat atau media
• LCD Proyektor
• Leptop
• Peralatan las oksi asetilin
• Peralatan K3
b. Sember belajar
• Buku atau modul listrik dasrar
• Buku tentang pengelasan oksi asetilin welding
F. Kegiatan Pembelajaran

Waktu 2 x 45 Menit

Tahap
Pembelajara Model Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Waktu
n (Menit)

Pendahuluan A. Melakukan pembukaan 15


dengansalam pembuka
dan berdoa untuk
memulai pembelajaran
B. Memeriksa kehadiran
pesertadidik sebagai
sikap disiplin
Menyiapkan fisik dan
psikis peserta didik
dalam mengawali
kegiatan pembelajaran.
C. Memberikan gambaran
tentangmanfaat
mempelajari pelajaran
yang akan dipelajari.
D. Menyampaikan tujuan
pembelajaran pada
pertemuan yang
berlangsung
E. Mengaitkan materi
pembelajaranyang akan
dilakukan dengan
pengalaman pesert didik
dengan Materi
sebelumnya,
F. Guru menyampaikan
tatacara sistem penilaian
dalam belajar.

Kegiantan Mengamati / A. Guru menampilkan 60


Inti Atau Mencermati Materi tayangan tentang teknik
penyampaian pengelasan pelat dengan
Materi pelat pada sambungan
sudut posisi bawah
tangan dengan las oksi
asetilin (OAW)
B. Siswa mengamati dan
memahami tayangan
tentang pengelasan pelat
pada sambungan sudut
posisi bawah tangan
dengan las oksi asetilin
(OAW)

A. Guru Menyampaikan
Identifikasi Masalah dari tayangan tentang
teknik pengelasan pelat
dengan pelat pada
sambungan sudut posisi
bawah tangan dengan las
oksi asetilin (OAW)
B. Siswa secara
berkelompok
mendiskusikan tentang
teknik pengelasan pelat
dengan pelat pada
sambungan sudut posisi
bawah tangan dengan las
oksi asetilin (OAW)
Pengumpulan Data A. Guru meminta siswa
mengali informasi
tentang teknik
pengelasan pelat dengan
pelat pada sambungan
sudut posisi bawah
tangan dengan las oksi
asetilin (OAW)
B. Siswa menggali
informasi tentang
tentang teknik
pengelasan pelat dengan
pelat pada sambungan
sudut posisi bawah
tangan dengan las oksi
asetilin (OAW)

A. Guru memberikan
Rumusan Masalah beberapa pertanyaan
yang berkenaan tentang
teknik pengelasan pelat
dengan pelat pada
sambungan sudut posisi
bawah tangan
Pembuktian dengan las
oksi asetilin (OAW)
B. Siswa menjawab dan
mendiskusikan
pertanyaan yang
diberikan guru secara
berkelompok.

A. Siswa menyajikan dalam


Menarik Kesimpulan bentuk hasil diskusi
Dari Pembelajaran kelompok tentang
teknik pengelasan pelat
dengan pelat pada
sambungan sudut posisi
bawah tangan dengan las
oksi asetilin (OAW)
Menarik kesimpulan
B. Siswa lain memberikan
tanggapan terhadap
presentasi kelompok
mengenai teknik
pengelasan pelat dengan
pelat pada sambungan
sudut posisi bawah
tangan dengan las oksi
asetilin (OAW)
C. Siswa menerima
tanggapan dari siswa
lain dan guru Siswa
menyimpulkan materi
tentang teknik
pengelasan pelat dengan
pelat pada sambungan
sudut posisi bawah
tangan dengan las oksi
asetilin (OAW)

Penutup A. Guru menyimpulkan 15


pelajaran yang sudah
dibahas.
B. Guru melaksanakan
penilaian pengetahuan
melalui tes tertulis.
C. Guru memberikan tugas
untuk pertemuan
selanjutnya.
D. Siswa melakukan
pembersihan peralatan,
media dan ruangan.
E. Guru mengarahkan
siswa untuk berdo’a
sebelum selesai
pembelajaran.

G. Penilaian Pembelajaran

• Teknik : Test soal latihan

• Bentuk : 1. Penilaian Pengetahuan


2. Penilaian Keterampilan

1. Lembar Penilaian Soal Latihan

Indikator Pokok-pokok Bahan Soal Latihan Skor


Kompetensi Pembelajran

Memahami Siswa Menyebutkan Sebutkan


Komponen Komponen Dari las Oksi Komponen Dari 25
Las asetelin Asetelin (OAW) Las Oksi Asetelin

Memahami Siswa Menyebutkan Alat Sebutkan alat apa


Alat Bantu Bantu Dan Keselamatan saja yang di perlu 25
Dan Kerja pada saat proses
pengelasan
berlangsung serta
Keselamatan Peralatan K3 apa
Kerja saja yang perlu di
gunakan pada saat
proses pengelasan
sedang berlangsung
Menerapkan Siswa Menjelaskan Jelaskan
teknik Bagaimana penerapan Bagaimana 25
pengelasan teknik pengelasan pelat penerapan teknik
pelat dengan dengan pelat pada pengelasan pelat
pelat pada sambungan sudut posisi di dengan pelat pada
sambungan bawah tangan dengan las sambungan sudut
sudut posisi oksi asetilin (OAW) posisi di bawah
di bawah tangan dengan las
tangan oksi asetilin
dengan las (OAW)
oksi asetilin
(OAW)
Melakukan Siswa Menjelaskan Jelaskan
pengelasan Bagaimana pengelasan Bagaimana cara 25
pelat dengan pelat dengan pelat pada pengelasan pelat
pelat pada sambungan sudut posisi dengan pelat pada
sambungan bawah tangan dengan las sambungan sudut
sudut posisi oksi asetilin (OAW) posisi bawah
bawah tangan tangan dengan las
dengan las oksi asetilin
oksi asetilin (OAW)
(OAW)

Teknik Siswa Mencari Jelaskan


pengelasan kesimpulan dari kesimpulan dari 25
berbagai bagaimana Menerapkan bagaimana
posisi pada teknik pengelasan pelat Menerapkan teknik
sambungan dengan pelat pada pengelasan pelat
menggunakan sambungan sudut posisi di dengan pelat pada
las asetilin bawah tangan dengan las sambungan sudut
oksi asetilin (OAW). posisi di bawah
tangan dengan las
oksi asetilin
(OAW).

Lembar Jawaban Terlampir

Indikator SOAL Jawaban


Kompetensi
Lembar 1. Sebutkan Komponen Dari • Tabung gas
Penilaian Soal Las Oksi Asetilin oksigen dan
Latihan asetilin
• Katup tabung
• Regulator
• Selang gas
• Torch pembakar
2. Sebutkan alat bantu apa saja A. Alat bantu
yang di perlu pada saat proses • Sikat kawat
pengelasan berlangsung serta • Palu las
Peralatan K3 apa saja yang • Tang penjepit
perlu di gunakan pada saat • Palu,pahat,ragum
proses pengelasan sedang • Gerindra
berlangsung • Kikir dan gergaji
tangan
B. Peralatan
keselamatan
kerja/K3
• Kaca mata las
• Baju werpak
• Sarung tangan
• Sepatu
• Topeng las
3. Jelaskan Bagaimana 1. Posisi pengelasan di
penerapan teknik pengelasan bawah tangan (1F & 1G)
pelat dengan pelat pada Pengelasan di bawah
sambungan sudut posisi di tangan adalah proses
bawah tangan dengan las oksi pengelasan yang
asetilin (OAW) dilakukan di bawah
tangan dan benda kerja
yang terletak di atas
bidang datar. Sudut
pembakar (brander)
terletak di ujung 60° dan
kawat pengisi (filler rod)
dimiringkan dengan sudut
antara 30° - 40° dengan
benda kerja. Kedudukan
ujung pembakar ke sudut
sambungan dengan jarak
2 - 3 mm agar terjadi
panas maksimal pada
sambungan. Pada
sambungan sudut luar,
nyala diarahkan ke tengah
sambungan dan
gerakannya lurus.
2. Posisi pengelasan
mendatar / horizontal (2F
& 2G) Pada posisi ini
benda kerja berdiri tegak
sedangkan pengelasan
dilakukan dengan arah
mendatar sehingga cairan
las mengalir ke bawah,
untuk itu ayunan
sebaiknya sebisa
mungkin. Kedudukan
brander terhadap benda
kerja menyudut 70° dan
miring kira-kira 10° di
bawah garis 9 mendatar,
sedangkan kawat pengisi
dimiringkan pada sudut
10° di atas garis
mendatar.

4. Jelaskan kesimpulan dari 1. Atur posisi duduk kita


bagaimana Menerapkan 2. pikirkan benda kerja
teknik pengelasan pelat pada posisi sambungan 1F
dengan pelat pada sambungan dan 1G
sudut posisi di bawah tangan 3. Posisikan sudut ujung
dengan las oksi asetilin pembakar (brander)
(OAW). terletak di antara 60° dan
kawat pengisi (filler rod)
dimiringkan dengan sudut
antara 30° - 40° dengan
benda kerja. Kedudukan
ujung pembakar ke sudut
sambungan dengan jarak
2 - 3 mm agar terjadi
panas maksimal pada
sambungan untuk posisi
pengelasan di bawah
tangan. Sedangkan pada
posisi mendatar
(horizontal) benda kerja
berdiri tegak sedangkan
pengelasan dilakukan
dengan arah mendatar
sehingga cairan las
cenderung mengalir ke
bawah, untuk itu ayunan
brander sebaiknya sebisa
mungkin. Kedudukan
brander terhadap benda
kerja menyudut 70° dan
miring kira-kira 10° di
bawah garis mendatar,
sedangkan kawat pengisi
dimiringkan pada sudut
10° di atas garis
mendatar.
4. Dekatkan ujung hidung
ke benda kerja dengan
ketinggian sekitar 5 mm
dari benda kerja hingga
benda kerja meleleh dan
membentuk kawah
lelehan.
5. Pengisi dekat hingga
ikut memanas dan
mencair bersama benda
kerja.
6. melakukan proses
pengelasan.

2. Lembar Penilaian Afektif

Nama Siswa : Kelas :

Skor Nilai
No. Aspek yang dinilai
1 2

1. Kedisiplinan

2. Keaktifan

3. Memperhatikan guru saat menjelaskan materi pelajaran

Mengikuti intruksi dan Terlibat dalam pembelajaran baik


4.
saat praktikum atau tugas projec

Total

• Kriteria Pemberian skor Aspek aspek no 1

Skor 1 = Terlambat masuk kelas

Skor 2 = masuk kelas tepat waktu

• Kriteria Pemberian skor Aspek aspek no 2


Skor 1 = Bertanya

Skor 2 = Aktif dalam bertanya dan menjawab pertanyaan

• Kriteria Pemberian skor Aspek aspek no 3

Skor 1 = Tidak memperhatikan guru saat menerangkan

Skor 2 = Memperhatikan guru saat menerangkan

• Kriteria Pemberian skor Aspek aspek no 4

Skor 1 = Tidak Mengikuti intruksi guru pada saat praktikum

Skor 2 = Mengikuti Intruksi guru saat praktikum

Kriteria keseluruan atau total : Merupakan nilai hasil penjumlahan setiap aspek
dengan rincian :

Total 7-8 = Sangat baik

Total 5-6 = Baik

Total 3-4 = Cukup

3. Penilaian Keterampilan

Indikator keterampilan

NO Kompetensi Dasar Materi Indikator Saol


1 3.1 Menerapkan teknik - Peralatan las Siswa dapat
pengelasan pelat dengan pelat oksi asetilin Menerapkan
pada sambungan sudut posisi di - K3 las oksi teknik pengelasan
bawah tangan dengan las oksi asetillin pelat dengan pelat
asetilin (OAW) - Pemasangan pada sambungan
instalasi sudut posisi di
- Pemeriksaan bawah tangan
kebocoran dengan las oksi
asetilin (OAW)

2 4.1 Melakukan pengelasan - Pengoprasian Siswa dapat


pelat dengan pelat pada peralatan melakukan
sambungan sudut posisi bawah - Pengaturan Melakukan
tangan dengan las oksi asetilin tekanan kerja pengelasan pelat
(OAW) dengan pelat pada
- Pengaturan sambungan sudut
nyala api posisi bawah
- Kecepatan tangan dengan las
pengelasan oksi asetilin
- Grakan (OAW)
pengelasan
- Melakukan
pengelasan
pelat dengan
pelat pada
sambungan
sudut posisi
bawah tangan

You might also like