You are on page 1of 117

LAPORAN AKTUALISASI

PENINGKATAN PEMAHAMAN PASIEN DAN PENDAMPING PASIEN


TENTANG SISTEM TRIASE DI INSTALASI GAWAT DARURAT
RSUD BAA KABUPATEN ROTE NDAO

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL

NAMA : dr. MICHELLE GIOVANNY MANOEROE, S.Ked


NIP : 19940616 202012 2 006
ANGKATAN : 137
NOMOR PRESENSI : 09

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAERAH


PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR
NOVEMBER, 2021

i
LAPORAN AKTUALISASI

PENINGKATAN PEMAHAMAN PASIEN DAN PENDAMPING PASIEN


TENTANG SISTEM TRIASE DI INSTALASI GAWAT DARURAT
RSUD BAA KABUPATEN ROTE NDAO

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL

diajukan sebagai syarat untuk melaksanakan aktualisasi di tempat tugas

NAMA : dr. MICHELLE GIOVANNY MANOEROE, S.Ked


NIP : 19940616 202012 2 006
ANGKATAN : 137
NOMOR PRESENSI : 09

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAERAH


PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR
NOVEMBER, 2021

ii
LEMBAR PENGESAHAN

Rancangan Aktualisasi ini diajukan oleh :

Nama : dr. Michelle Giovanny Manoeroe, S.Ked


NIP : 19940616 202012 2 006
Jabatan : Ahli Pertama - Dokter
Unit Kerja : RSUD Ba’a Kabupaten Rote Ndao

telah berhasil diseminarkan dan diterima sebagai salah satu persyaratan yang diwajibkan untuk
menyelesaikan Pelatihan Dasar CPNS

Kupang, November 2021


1. Penguji :
Nama : Ir. Jeane Netty Dethan
NIP : 19660610 199403 2 010 …………………………………

2. Pembimbing :
Nama : Micael Johan S. Takesan, S.KM, MSi
NIP : 19661201 198903 1 021 ……..…………………………

3. Mentor :
Nama : Yusni Y. Johannis, S.Kep, Ns
NIP : 19761222 199502 1 001 …………………………………

Mengetahui,
Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah
Provinsi Nusa Tenggara Timur,

Dr. KERON A. PETRUS.,S.E.,MA


PEMBINA UTAMA MUDA
NIP.19620716 196801 1 002

iii
LEMBAR PERSETUJUAN

Yang bertanda tangan dibawah ini,


Nama : Yusni Y. Johannis, S.Kep, Ns
NIP : 197612221995021001
Pangkat/Gol : Pembina (IV/a)
Jabatan : Kepala Departemen Pelayanan Medis dan Keperawatan RSUD Ba’a
Dengan ini menyatakan bahwa :
Nama : dr. Michelle Giovanny Manoeroe, S.Ked
NIP : 19940616 202012 2 006
Pangkat/Gol : Penata Muda Tingkat 1 (III/b)
Jabatan : Ahli Pertama-Dokter
Unit Kerja : Rumah Sakit Umum Daerah Ba’a

Telah menyetujui “Rancangan Aktualisasi (Habituasi)”, sebagai berikut:


NO JUDUL AKTUALISASI KEGIATAN AKTUALISASI
1. Peningkatan Pemahaman 1. Melakukan Konsultasi dengan Mentor dan Atasan
Pasien dan Pendamping Langsung terkait Rancangan Aktualisasi
tentang Sistem Triase di 2. Mempersiapkan Media Informasi dan Sosialisasi tentang
Instalasi Gawat Darurat sistem Triase di IGD RSUD Baa kabupaten Rote Ndao
(IGD) RSUD Baa 3. Mempersiapkan Media Evaluasi Pemahaman tentang
Kabupaten Rote Ndao sistem triase berupa pre dan post test di IGD RSUD Baa
kabupaten Rote Ndao
4. Melakukan Sosialisasi kepada Pasien dan Pendamping
tentang sistem Triase di IGD RSUD Baa kabupaten Rote
Ndao
5. Melakukan Evaluasi Pemahaman Pasien dan
Pendamping tentang sistem Triase di IGD RSUD Baa
kabupaten Rote Ndao
6. Mencetak dan Meletakkan X Banner Alur Sistem Triase
IGD RSUD Baa kabupaten Rote Ndao
7. Melakukan Dokumentasi semua tahapan kegiatan yang
telah dilakukan
8. Menyusun laporan kegiatan aktualisasi

Kupang, November 2021


Kepala Departemen Pelayanan Medis dan
Keperawatan RSUD Ba’a

Yusni Y. Johannis, S.Kep, Ns


NIP. 19761222 199502 1 001

iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat
dan pertolongan-Nya, sehingga kegiatan aktualisasi ini dapat diselesaikan dengan baik.
Banyak pihak yang telah membantu kesusksesan pelaksanaan aktualisasi ini, atas dukungan
moral dan materi yang diberikan dalam menyusun makalah ini maka penulis mengucapkan
terima kasih kepada :
1. Dr. Keron A. Petrus, SE, MA, selaku Kepala Badan Pengembangan SDM Daerah
Provinsi Nusa Tenggara Timur yang telah memberikan ruang dan waktu kepada
peserta untuk mengikuti Pelatihan Dasar CPNS.
2. Bapak Yusni Y. Johannis, S.Kep, Ns, selaku Mentor dan atasan langsung penulis
yang memberikan bimbingan, masukan, dan saran kepada penulis.
3. Ibu Ir. Jeane Netty Dethan, selaku Penguji yang memberikan saran dan masukan
kepada penulis.
4. Bapak Micael Johan S. Takesan, S.KM, Msi, selaku Pembimbing yang
memberikan dorongan, masukan dan saran kepada penulis.
5. Bapak dr. Widyanto P. Adhy, M. Biomed. Sp.PD selaku Direktur RSUD Ba’a,
Kabupaten Rote Ndao yang telah mengijinkan penulis untuk melakukan Habituasi
di lingkungan RSUD Ba’a khususnya di ruang Instalasi Gawat Darurat.
6. Bapak/Ibu Staf Pegawai IGD RSUD Ba’a Kabupaten Rote Ndao yang juga turut
membantu dalam proses Habituasi dan dalam pembuatan laporan aktualisasi ini.
7. Teman sejawat dokter umum RSUD Ba’a Kabupaten Rote Ndao yang telah
mendukung dan membantu saya dalam proses habituasi sehingga laporan
aktualisasi ini berjalan lancar.
8. Kedua orang tua saya, keluarga serta orang-orang terdekat yang selalu
mendoakan dan memberikan dukungan kepada penulis dalam menyelesaikan
laporan.
9. Teman-teman angkatan 137 yang memberikan motivasi, dorongan dan dukungan
kepada penulis dalam menyelasaikan laporan ini.
Penulis menyadari bahwa laporan aktualisasi ini belum sempurna. Oleh karena itu,
saran dan kritik yang membangun dari pembaca sangat dibutuhkan dalam penyempurnaan
laporan aktualisasi ini.
Ba’a, November 2021
Penulis

v
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL……………………………………………………………. I

HALAMAN JUDUL………………………………………………………………. ii

LEMBAR PERSETUJUAN……………………………………………………… iii

LEMBAR PENGESAHAN……………………………………………………….. iv

KATA PENGANTAR…………………………………………………………….. v

DAFTAR ISI………………………………………………………………………. vi

DAFTAR TABEL………………………………………………………….……… viii

DAFTAR GAMBAR……………………………………………………………… ix

DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………………… x

I. PENDAHULUAN…………………………………………………..…………… 1

1.1 Latar Belakang……………………….…………………………………….…… 1

1.2 Rumusan Masalah……………………….……………………………………… 2

1.3 Tujuan dan Manfaat Aktualisasi ……………………….……………….……… 2

1.4 Ruang Lingkup Aktualisasi ……………………….…………………………… 3

1.5 Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS……………………….…………………….…… 4

1.6 Kedudukan dan Peran PNS Dalam NKRI ……………………….………..…… 10

II. DESKRIPSI ORGANISASI……………………………………………… 12

2.1 Visi, Misi Dan Nilai Organisasi…………...……………………………..… 12

2.2 Struktur Organisasi ………………………………………………………… 13


2.3 Gambaran Unit Kerja ………………………………………………………
13

III. RANCANGAN AKTUALISASI…………………………………….…… 23


23
3.1 Uraian Kegiatan.......................……………………...…………………….

vi
3.2 Tabel Rancangan Aktualisasi......................................................................... 26

IV. HASIL AKTUALISASI…………………….…………………………..… 33

4.1 Tabel Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi ......……………………………… 33

4.2 Deskripsi Kegiatan Aktualisasi ……………………………………….…… 41

4.3 Jadwal Pelaksanaan Aktuaisasi ……………………………………….…… 64

4.4 Pengendalian Mentor dan Coach di Tempat Aktualisasi ……………..…… 65

4.5 Hambatan dan Solusi Pelaksanaan Aktualisasi ………………………….… 71

4.6 Analisis Dampak Implementasi Sikap Perilaku Bela Negara, Nilai-Nilai


Dasar PNS (ANEKA) dan Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI ...……
71

V. PENUTUP ………………………...……………………………………………………. 79

5.1 Kesimpulan .………………………………………………………………... 79

5.2 Saran ………………………………………………………..……………… 79

81
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………..….…………
82
BIODATA PENULIS...............................................................................................
83
LAMPIRAN..............................................................................................................

vii
DAFTAR TABEL

Tabel 2.2.1 Gedung Bangunan RSUD Ba’a dan luasnya…………………………………… 15

Tabel 2.2.2 Jumlah tempat tidur per ruangan pada RSUD Ba’a……………………………. 16

Tabel 2.2.3 Kendaraan dinas RSUD Ba’a…………………………………………………... 17

Tabel 2.2.4 Sarana Pendukung RSUD Ba’a……………………..…………………….……. 18

Tabel 2.2.5 Tenaga Kesehatan RSUD Ba’a……………………………………………….....19

Tabel 2.2.6 Tenaga Non Kesehatan RSUD Ba’a………………………………………….... 21

Tabel 3.1 Analisa APKL.....................................………………………………………….... 23

Tabel 3.2 Rancangan aktualisasi…...…………………………………………...…………....22

Tabel 4.1 Pelaksanaan aktualisasi…...…………………………………………………….....29

Tabel 4.2 Jadwal Pelaksanaan aktualisasi…...…………………………………………….....54

viii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.2.1 Bagan Struktur Organisasi RSUD Baa………………………………………. 13

Gambar 4.1Pesan Whatsapp meminta kesediaan mentor/atasan……....…………….…….....43

Gambar 4.2 Melakukan konsultasi & bimbingan dengan Mentor.……....…………...…...…43

Gambar 4.3 Memperbaiki line triase bersama Tim IPSRS..............................…….......…….44

Gambar 4.4 Persetujuan mentor & surat ijin pelaksanaan aktualisasi...….…….....…....……44

Gambar 4.5 Konsultasi Penyusunan Leaflet & X Banner Sistem Triase…........………...…..46

Gambar 4.6 Proses pembuatan leaflet dan x banner................…………………….….......…46

Gambar 4.7 Leaflet & X Banner yang sudah dicetak.....................……………….….…........47

Gambar 4.8 Uji coba sosialisasi/penyuluhan................……………………………….......…47

Gambar 4.9 Konsultasi dengan mentor tentang metode evaluasi…………………..……......49

Gambar 4.10 Draft perbaikan beserta masukkan mentor………………………………….....49

Gambar 4.11 Proses pembuatan draft soal pre & post test............………………..……….....49

Gambar 4.12 Soal Pre & Post Test beserta Kunci jawaban yang dicetak.....…………….......50

Gambar 4.13 Uji coba pemahaman dengan pre & post test.................……………........……50

Gambar 4.14 Persetujuan & surat ijin kepala ruangan IGD...................……………........…..52

Gambar 4.15 Berkoordinasi dengan rekan kerja di IGD............…………………….….....…53

Gambar 4.16 Memberi penjelasan cara mengisi pre & post test......………………….….......53

Gambar 4.17 Kegiatan mengisi soal pre test................…………………………….….…......53

Gambar 4.18 Kegiatan sosialisai sistem triase…………….………………………..……......54

Gambar 4.19 Kegiatan mengisi Post test…..............................................……………...........54

Gambar 4.20 Kegiatan pembagian leaflet...............................…………………….……........55

Gambar 4.21 Proses analisis nila pre dan post test.........................………………….........….57

Gambar 4.22 Konsultasi laporan hasil evaluasi................………………………………...…57

ix
Gambar 4.23 Grafik hasil analisis nilai pre dan post test............………….....………..……..57

Gambar 4.24 Meminta ijin Kepala ruangan IGD.........………………………......…………..58

Gambar 4.25 Penempatan x banner sistem triase di IGD...............……………......…………59

Gambar 4.26 Mengumpulkan dokumentasi kegiatan................................………..........…….60

Gambar 4.27 Menyusun foto & memilah berdasarkan jenis kegiatan........…………….……60

Gambar 4.28 Memberikan keterangan pada foto...................................……………........…..60

Gambar 4.29 Menyusun laporan aktualisasi............................…………………….….......…62

Gambar 4.30 Konsultasi dengan mentor.......................................………………….…..........62

Gambar 4.31 Konsultasi dengan coach..........................………………………………......…62

Gambar 4.32 Mencetak Laporan Aktualisasi..…………….………………………..……......62

Gambar 4.33 Bersama mentor mengoreksi laporan aktualisasi.……………………...…...…63

x
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Lembar Persetujuan Rancangan Aktualisasi


Lampiran 2. Surat Persetujuan Pelaksanaan Aktualisasi oleh Mentor
Lampiran 3. Surat Izin Pelaksanaan Aktualisasi oleh Kepala Ruangan IGD
Lampiran 4. Leaflet Sistem Triase di IGD
Lampiran 5. X-Banner Alur Sistem Triase di IGD
Lampiran 6. Soal Pre dan Post Test
Lampiran 7. Kunci Jawaban Soal Pre dan Post Test
Lampiran 8. Lembar Jawaban Pre & Post Test
Lampiran 9. Laporan Hasil Analisis Nilai Pre & Post Test
Lampiran 10. Daftar Hadir Peserta Sosialisasi
Lampiran 11. Lembar Notulensi
Lampiran 12. Lembar Penilaian Sikap & Perilaku oleh Mentor
Lampiran 13. Kartu Bimbingan Mentor
Lampiran 14. Kartu Bimbingan Coach
Lampiran 15. Perbaikan Rancangan Aktualisasi

xi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Menurut Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (UU
ASN) dan merujuk Pasal 63 ayat (3) dan ayat (4), Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) wajib
menjalani masa percobaan yang dilaksanakan melalui proses pendidikan dan pelatihan
terintegrasi untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi
nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab, dan
memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang. Diklat terintegrasi ini menuntut
peserta mampu menginternalisasi, menerapkan, dan mengaktualisasikan nilai-nilai dasar
profesi PNS yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti
Korupsi yang diakronimkan menjadi ANEKA, dan kemudian membuatnya menjadi
kebiasaan (habituasi), dan merasakan manfaatnya, sehingga terpatri dalam dirinya sebagai
karakter PNS yang profesional dalam melaksanakan tugas dan jabatannya sebagai pelaksana
kebijakan publik, pelayan publik, serta perekat dan pemersatu bangsa.
Salah satu pelayan publik yaitu pelayanan kesehatan di rumah sakit. Pelayanan
kesehatan di rumah sakit adalah pelayanan yang diberikan oleh dokter, perawat, paramedis,
maupun tenaga non medis kepada pasien. Rumah Sakit Umum Daerah Baa adalah salah satu
unsur pelaksana Kabupaten Rote Ndao yang bertugas melaksanakan kewenangan di bidang
kesehatan.
Instalasi Emergensi/Instalasi Gawat Darurat (IGD) adalah salah satu bagian di dalam
sebuah rumah sakit yang menyediakan penanganan awal bagi pasien yang menderita sakit
dan cedera, yang dapat mengancam kelangsungan hidupnya. Berdasarkan data jumlah
kunjungan IGD menunjukan peningkatan tiap tahunnya. Trend kunjungan IGD di dunia naik
hampir 2 kali lipat dibandingkan kenaikan populasi di USA. Kondisi pandemi COVID-19
yang terjadi menjadi salah satu penyebab tingginya kunjungan pasien ke Instalasi Gawat
Darurat (IGD). Menurut data dari Menteri Kesehatan RI jumlah kunjungan pasien IGD di
Indonesia mencapai 4.402.205 pasien atau setara dengan 13,3% dari seluruh total kunjungan
di rumah sakit umum. Sedangkan selama pandemi, jumlah kunjungan pasien IGD di
Indonesia meningkat menjadi 15.786.974 pasien.
Meningkatnya jumlah kunjungan pasien ke IGD RSUD Baa Rote Ndao di masa
pandemi ini memiliki dampak yang tinggi baik bagi tenaga kesehatan maupun kepada pasien.
Penumpukan pasien di IGD ditambah dengan banyaknya tenaga kesehatan yang “tumbang”
menyebabkan ketidakpuasan pasien terhadap pelayanan di RS khususnya di IGD.

1
Ketidakseimbangan antara sumber daya manusia yang melayani pasien dengan jumlah pasien
yang datang ke IGD menyebabkan beberapa pasien dan pendamping pasien merasa
ditelantarkan karena tidak diberi penanganan secepatnya. Hal ini terjadi karena pasien dan
pendamping pasien belum mengerti mengenai sistem penanganan pasien yang datang ke
IGD.
Secara umum penanganan pasien di IGD RSUD Baa Rote Ndao pada khususnya
menggunakan Sistem triase. Sistem triase adalah penentuan atau pemilahan pasien
berdasarkan prioritas kegawatan atau berat ringannya kondisi pasien untuk mendapat
penanganan terlebih dahulu. Sehingga penanganan pasien di IGD bukan berdasarkan urutan
kedatangan pasien tetapi berdasarkan kegawatan pasien.
Menurut pengamatan penulis selama melaksanakan masa orientasi sebagai dokter di
IGD RSUD Baa Rote Ndao, banyak pasien dan keluarga pasien kurang mengetahui dan
memahami Sistem Triase ini. Kurangnya informasi tentang sistem triase kepada pasien dan
pendamping pasien dan minimnya media edukasi tentang sistem triase di IGD juga menjadi
salah satu penyebab ketidakpuasan pasien. Oleh karena itu, dengan kegiatan aktualisasi ini
diharapkan dapat membantu mengatasi isu/masalah tersebut dan menghadirkan inovasi
dengan membuat media edukasi dan melakukan sosialisasi yang dapat menjadi sebuah solusi,
sehingga pelaksanaan pelayanan kesehatan terutama saat pandemi seperti ini bisa maksimal
karena pasien dan pendamping mengerti tentang sistem triase yang diterapkan oleh IGD.
Untuk maksud ini, kegiatan aktualisasi ini diberi judul :
“Peningkatan Pemahaman Pasien dan Pendamping Pasien Tentang Sistem
Triase Di Instalasi Gawat Darurat RSUD Baa Kabupaten Rote Ndao”.

1.2. Rumusan Isu atau Masalah


Berdasarkan latar belakang dan masalah yang di temukan dan Analisa APKL maka
rumusan masalah dalam aktualisasi ini adalah “Bagaimana upaya untuk meningkatkan
pemahaman pasien dan pendamping pasien tentang sistem triase di IGD RSUD Baa
kabupaten Rote Ndao”.

1.3. Tujuan dan Manfaat Aktualisasi


Tujuan dari aktualisasi nilai-nilai dasar ASN yang direncanakan dalam rancangan
aktualisasi ini adalah mengaplikasikan Nilai Dasar ASN yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme,
Etika Publik, Komitmen Mutu, Anti Korupsi (ANEKA) selama kegiatan aktualisasi di
Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Umum Daerah Baa Rote Ndao.

2
Tujuan pembuatan aktualisasi ini adalah :
a. Peserta Pelatihan Dasar CPNS mengaktualisasi nilai-nilai dasar profesi PNS di
Tempat tugas yakni RSUD Baa Rote Ndao
b. Untuk meningkatkan pemahaman pasien dan pendamping pasien tentang sistem
triase di IGD RSUD Baa Rote Ndao
c. Untuk meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit khususnya di Instalasi
Gawat Darurat di RSUD Baa Rote Ndao

Manfaat dari kegiatan aktualisasi ini antara lain :


a. Bagi peserta pelatihan dasar : Dapat menginternalisasikan Nilai-Nilai Dasar
ASN serta memahami Kedudukan dan Peran ASN dalam melaksanakan tugas
dan fungsinya, sehingga dengan aktualisasi ini diharapkan dapat meningkatkan
kinerja para pelayan kesehatan agar pelayanan publik yang diberikan semakin
baik. Selain mengerjakan tugas sesuai tugas pokok dan fungsi, penulis juga
mencoba berinovasi yang bertujuan untuk meningkatkan mutu pelayan rumah
sakit khususnya di Instalasi Gawat Darurat RSUD Baa Rote Ndao
b. Bagi institusi : Dengan adanya kegiatan aktualisasi ini dapat membantu dalam
mewujudkan Visi, Misi dan Nilai Organisasi khususnya di Instalasi Gawat
Darurat RSUD Baa Rote Ndao.
c. Bagi Masyarakat : Dengan adanya kegiatan aktualisasi ini mampu
meningkatkan pemahaman mereka tentang tentang sistem triase di IGD RSUD
Baa Rote Ndao sehingga meminimalisir keluhan atau ketidakpuasan masyarakat
terkait pelayanan di IGD RSUD Baa Rote Ndao

1.4. Ruang Lingkup Kegiatan Aktualisasi


Kegiatan aktualisasi akan dilaksanakan pada tanggal 27 September sampai dengan 30
Oktober 2021 saat hari kerja. Tempat pelaksanaan aktualisasi di Instalasi Gawat Darurat
(IGD) Rumah Sakit Umum Daerah Baa, Kecamatan Lobalain Kabupaten Rote Ndao dan
ruang lingkupnya mencakup kegiatan mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS yang
mencakup akuntabilitas, nasionalisme, etika publik komitmen mutu, dan anti korupsi
terhadap tugas pokok di lingkungan Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Umum Daerah
Baa.

3
Kegiatan aktualisasi yang di lakukan antara lain :
a. Melakukan Konsultasi dengan Mentor dan Atasan Langsung terkait Rancangan
Aktualisasi
b. Mempersiapkan Media Informasi dan Sosialisasi tentang sistem Triase di IGD RSUD
Baa kabupaten Rote Ndao
c. Mempersiapkan Media Evaluasi Pemahaman tentang sistem triase berupa pre dan post
test di IGD RSUD Baa kabupaten Rote Ndao
d. Melakukan Sosialisasi kepada Pasien dan Pendamping tentang sistem Triase di IGD
RSUD Baa kabupaten Rote Ndao
e. Melakukan Evaluasi Pemahaman Pasien dan Pendamping tentang sistem Triase di
IGD RSUD Baa kabupaten Rote Ndao
f. Mencetak Sistem Pelayanan Triase di IGD pada X-Banner dan ditempatkan di IGD
RSUD Baa kabupaten Rote Ndao
g. Melakukan Dokumentasi semua tahapan kegiatan yang telah dilakukan
h. Menyusun laporan kegiatan aktualisasi

1.5 Nilai-Nilai Dasar PNS


Berdasarkan Peraturan Kepala LAN Nomor 21 Tahun 2016. Sesuai dengan peraturan
tersebut, terdapat lima nilai dan materi dasar yang harus diajarkan, yaitu: 1) akuntabilitas, 2)
nasionalisme, 3) etika publik, 4) komitmen mutu, dan 5) anti korupsi. Kelima nilai dasar
tersebut sering disingkat dengan ANEKA.

1. Akuntabilitas
Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi dalam
memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya, selain itu akuntabilitas sering
disamakan dengan responsibilitas atau tanggung jawab. Pada dasarnya, kedua konsep tersebut
memiliki makna yang berbeda. Responsibilitas adalah kewajiban untuk bertanggung jawab
sedangkan akuntabilitas adalah suatu kewajiban pertanggungjawaban yang harus dicapai.
Akuntabilitas ada dua macam, yaitu: akuntabilitas vertikal (pertanggungjawaban kepada
otoritas yang lebih tinggi) dan akuntabilitas horizontal (pertanggungjawaban pada masyarakat
luas). Untuk menciptakan lingkungan kerja yang akuntabel, ada beberapa indikator dari
akuntabilitas yang harus diperhatikan, yaitu: (1) Tanggung jawab, (2) Jujur, (3) kejelasan
target, (4) netral, (5) Mendahulukan kepentingan umum (publik), (6)Adil dan merata, (7)
Transparan, (8) Konsisten dan dapat di andalkan serta (9) Partisipatif.

4
2. Nasionalisme
Nasionalisme merupakan pandangan tentang rasa cinta yang wajar terhadap bangsa dan
negara, dan sekaligus menghormati bangsa lain. Nasionalisme Pancasila adalah pandangan
atau paham kecintaan manusia Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya yang didasarkan
pada nilai-nilai Pancasila. Ada lima indikator dari nilai-nilai dasar nasionalisme yang harus
diperhatikan, yaitu:
a. Sila pertama: Ketuhanan Yang Maha Esa
Ketuhanan YME menjadikan Indonesia bukan sebagai negara sekuler yang
membatasi agama dalam ruang privat. Pancasila justru mendorong nilai-nilai
ketuhanan mendasari kehidupan masyarakat dan berpolitik. Nilai-nilai ketuhanan
yang dikehendaki Pancasila adalah nilai-nilai ketuhanan yang positif, yang
digali dari nilai-nilai keagamaan yang terbuka (inklusif), membebaskan dan
menjunjung tinggi keadilan dan persaudaraan, etos kerja yang positif, dan
memiliki kepercayaan diri untuk mengembangkan potensi diri dan kekayaan
alam yang diberikan Tuhan untuk kemakmuran masyarakat.
b. Sila kedua: Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
Sila kedua memiliki konsekuensi ke dalam dan ke luar. Ke dalam berarti
menjadi pedoman negara dalam memuliakan nilai-nilai kemanusiaan dan hak asasi
manusia. Ini berarti negara menjalankan fungsi “melindungi segenap bangsa
Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan
umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa.
c. Sila ketiga: Persatuan Indonesia
Semangat kebangsaan adalah mengakui manusia dalam keragaman dan terbagi
dalam golongan-golongan. Keberadaan bangsa Indonesia terjadi karena memiliki
satu nyawa, satu asal akal yang tumbuh dalam jiwa rakyat sebelumnya, yang
menjalani satu kesatuan riwayat, yang membangkitkan persatuan karakter dan
kehendak untuk hidup bersama dalam suatu wilayah.
d. Sila keempat: Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan
dalam Permusyawaratan / Perwakilan
Permusyawaratan dengan landasan kekeluargaan dan hikmat kebijaksanaan
diharapkan bisa mencapai kesepakatan yang membawa kebaikan bagi semua pihak.
e. Sila kelima: Keadilan Sosial Bagi Seluruh rakyat Indonesia
Peran negara dalam mewujudkan rasa keadilan sosial, antara lain:
a) Perwujudan relasi yang adil disemua tingkat system kemasyarakatan

5
b) Pengembangan struktur yang menyediakan kesetaraan kesempatan
c) Proses fasilitasi akses atas informasi, layanan dan sumber daya yang
diperlukan
d) Dukungan atas partisipasi bermakna atas pengambilan keputusan bagi
semua orang
Indikator dari nasionalisme, meliputi: (1) Religius (taat pada ajaran agama masing-
masing); (2) Hormat menghormati; (3) Kerjasama; (4) Tidak memaksakan kehendak; (5)
Jujur; (6) Amanah; (7) Adil; (8) Persamaan derajat; (9) Tidak diskriminatif; (10) Mencintai
sesama manusia; (11) Tenggang Rasa; (12) Membela kebenaran; (13) Persatuan dan
Kesatuan; (14) Rela berkorban; (15) Cinta tanah air; (16) Memelihara ketertiban; (17)
Disiplin; (18) Musyawarah; (19) Kekeluargaan, (20) Menghormati keputusan; (21) Tanggung
jawab; (22) Kepentingan bersama; (23) Gotong royong; (24) Kebersamaan; (25) Tidak
menyalahgunakan hak dan wewenang; (26) Hidup sederhana; (27) Kerja keras; dan (28)
Menghargai karya orang lain.

3. Etika Publik
Etika publik merupakan refleksi atas standart/norma yang menentukan baik/buruk,
benar/salah tindakan keputusan, prilaku untuk mengarahkan kebijakan publik dalam
rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik. Kode etik profesi dimaksudkan untuk
mengatur tingkah laku/etika suatu kelompok khusus dalam masyarakat melalui ketentuan-
ketentuan tertulis yang diharapkan dapat dipegang teguh oleh sekelompok profesional
tertentu. Berdasarkan undang-undang ASN, kode etik dan kode perilaku ASN yakni sebagai
berikut :
a. Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan berintegritas
tinggi;
b. Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin;
c. Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan;
d. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku;
e. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau pejabat yang
berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan dan etika pemerintahan;
f. Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan Negara;
g. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab,
efektif, dan efisien;

6
h. Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan tugasnya;
i. Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain
yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan;
j. Tidak menyalahgunakan informasi internnegara, tugas, status, kekuasaan dan
jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat bagi diri
sendiri atau untuk orang lain;
k. Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan integritas
ASN;
l. Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai disiplin
pegawai ASN
Indikator dari nilai etika publik yaitu : (1) jujur; (2) bertanggung jawab; (3) integritas
tinggi; (4) cermat; (5) disiplin; (6) hormat; (7) sopan; (8) taat pada peraturan perundang-
undangan yang berlaku, (9) taat perintah dan (10) Menjaga rahasia (jabatan dan Negara).

4. Komitmen Mutu
Komitmen mutu merupakan pelaksanaan pelayanan publik dengan berorientasi pada
kualitas hasil selain itu Komitmen mutu adalah janji pada diri sendiri atau pada orang lain
yang tercermin dalam tindakan kita untuk menjaga mutu kinerja pegawai. Aspek utama yang
menjadi target stakeholder adalah layanan yang komitmen pada mutu melalui
penyelenggaraan tugas secara efektif, efisien, inovatif dan berorientasi mutu. Pelayan publik
harus menjadi pendengar yang baik atas keluhan ataupun harapan masyarakat terhadap
layanan yang ingin mereka dapatkan. Dengan demikian kunci pelayanan kesejahteraan adalah
kepuasan para pengguna layanan. Untuk menghasilkan mutu dalam pelayanan publik yang
bersifat jasa, sangat membutuhkan kerjasama dan partisipasi masyarakat. Oleh sebab itu,
aparatur harus mampu memelihara komunikasi dan interaksi yang baik dengan masyarakat,
bersifat kreatif, proaktif dan inovatif dalam memenuhi kebutuhan masyarakat yang berbeda
beda.
Ada empat indikator dari nilai-nilai dasar komitmen mutu yang harus diperhatikan,
yaitu:
a. Efektif
Efektif adalah berhasil guna, dapat mencapai hasil sesuai dengan target.
Sedangkan efektivitas menunjukkan tingkat ketercapaian target yang telah
direncanakan, baik menyangkut jumlah maupun mutu hasil kerja.

7
b. Efisien
Efisien adalah berdaya guna, dapat menjalankan tugas dan mencapai hasil tanpa
menimbulkan keborosan. Sedangkan efisiensi merupakan tingkat ketepatan
realiasi penggunaan sumberdaya dan bagaimana pekerjaan dilaksanakan
sehingga dapat diketahui ada tidaknya pemborosan sumber daya,
penyalahgunaan alokasi, penyimpangan prosedur dan mekanisme yang ke luar alur.
c. Inovasi
Inovasi Pelayanan Publik adalah hasil pemikiran baru yang konstruktif, sehingga akan
memotivasi setiap individu untuk membangun karakter sebagai aparatur
yang diwujudkan dalam bentuk profesionalisme layanan publik yang berbeda
dari sebelumnya.
d. Mutu
Mutu merupakan suatu kondisi dinamis berkaitan dengan produk, jasa, manusia,
proses dan lingkungan yang sesuai atau bahkan melebihi harapan konsumen.
Mutu mencerminkan nilai keunggulan produk/jasa yang diberikan kepada pelanggan
sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya, bahkan melampaui
harapannya. Mutu merupakan salah satu standar yang menjadi dasar untuk mengukur
capaian hasil kerja.

5. Anti korupsi
Anti Korupsi adalah tindakan atau gerakan yang dilakukan untuk memberantas segala
tingkah laku atau tindakan yang melawan norma–norma dengan tujuan memperoleh
keuntungan pribadi, merugikan Negara atau masyarakat baik secara langsung maupun tidak
langsung. Tindak pidana korupsi yang terdiri dari kerugian keuangan Negara, suap-menyuap,
pemerasan, perbuatan curang, penggelapan dalam jabatan, benturan kepentingan dalam
pengadaan dan gratifikasi. Dasar hukum perilaku anti korupsi bagi warga negara Indonesia
adalah UU No. 81 Tahun 1981 dan UU No. 31 Tahun 1999 juncto UU No. 20 Tahun 2001.
Definisi Korupsi secara gamblang telah diuraikan dengan jelas dalam 13 buah pasal dalam
Undang-Undang No. 31 tahun 1999 juncto Undang-Undang No. 20 Tahun 2001. Berdasarkan
pasal-pasal tersebut korupsi dirumuskan dalam 30 (tiga puluh) bentuk/ jenis tindak pidana
korupsi. Ketiga puluh delik tersebut dapat dikelompokkan dalam 7 (tujuh) kelompok, sebagai
berikut :
a. Kerugian Keuangan Negara;
b. Suap Menyuap;

8
c. Penggelapan dalam jabatan;
d. Pemerasan;
e. Perbuatan curang;
f. Benturan kepentingan dalam pengadaan;
g. Gratifikasi

Ada 9 (sembilan) indikator dari nilai-nilai dasar anti korupsi yang harus
diperhatikan, yaitu:
a) Jujur
Kejujuran merupakan nilai dasar yang menjadi landasan utama bagi
penegakan integritas diri seseorang. Tanpa adanya kejujuran mustahil
seseorang bisa menjadi pribadi yang berintegritas.
b) Peduli
Kepedulian sosial kepada sesama menjadikan seseorang memiliki sifat kasih
sayang. Individu yang memiliki jiwa sosial tinggi akan memperhatikan
lingkungan sekelilingnya di mana masih terdapat banyak orang yang tidak
mampu, menderita, dan membutuhkan uluran tangan.
c) Mandiri
Kemandirian membentuk karakter yang kuat pada diri seseorang menjadi
tidak bergantung terlalu banyak pada orang lain. Mentalitas kemandirian
yang dimiliki seseorang memungkinkannya untuk mengoptimalkan daya
pikirnya guna bekerja secara efektif.
d) Disiplin
Disiplin adalah kunci keberhasilan semua orang. Ketekunan dan konsistensi
untuk terus mengembangkan potensi diri membuat seseorang akan selalu
mampu memberdayakan dirinya dalam menjalani tugasnya. Kepatuhan pada
prinsip kebaikan dan kebenaran menjadi pegangan utama dalam bekerja.
e) Tanggung Jawab
Pribadi yang utuh dan mengenal diri dengan baik akan menyadari bahwa
keberadaan dirinya di muka bumi adalah untuk melakukan perbuatan baik.
Segala tindak tanduk dan kegiatan yang dilakukannya akan
dipertanggungjawabkan sepenuhnya kepada Tuhan Yang Maha Esa, masyarakat,
negara, dan bangsanya.

9
f) Kerja Keras
Individu beretos kerja akan selalu berupaya meningkatkan kualitas hasil
kerjanya demi terwujudnya kemanfaatan publik yang sebesar-besarnya.
g) Sederhana
Pribadi yang berintegritas tinggi adalah seseorang yang menyadari kebutuhannya
dan berupaya memenuhi kebutuhannya dengan semestinya tanpa berlebih-lebihan.
Ia tidak tergoda untuk hidup dalam gelimang kemewahan.
h) Berani
Seseorang yang memiliki karakter kuat akan memiliki keberanian untuk
menyatakan kebenaran dan menolak kebathilan. Ia tidak akan mentolerir
adanya penyimpangan dan berani menyatakan penyangkalan secara tegas dan
tidak takut dimusuhi dan tidak memiliki teman kalau ternyata mereka mengajak
kepada hal-hal yang menyimpang.
i) Adil
Pribadi dengan karakter ini tidak akan menuntut untuk mendapatkan lebih
dari apa yang ia sudah upayakan. Bila ia seorang pimpinan maka ia akan
memberi kompensasi yang adil kepada bawahannya sesuai dengan kinerjanya.
Ia juga ingin mewujudkan keadilan dan kemakmuran bagi masyarakat dan
bangsanya.

1.6. Kedudukan dan Peran PNS Dalam NKRI


ASN merupakan tulang punggung pemerintahan dalam melaksanakan pembangunan
nasional. Dan dalam rangka memberikan pelayanan yang professional, jujur, adil, dan merata
maka dibutuhkan juga sumber daya manusia aparatur pemerintahan yang berkualitas dan
mempunyai tanggungjawab yang tinggi. Sumber daya manusia dikatakan berkualitas ketika
mereka memiliki kemampuan untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sesuai dengan
kewenangan yang diberikan kepadanya. Peran dan kedudukan ASN dalam NKRI dapat
dilihat dari kemampuan mereka memahami manajemen ASN, Pelayanan Publik dan inovasi
yang berhubungan dengan Whole of Government.

1. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai ASN yang
professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari
praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Manajemen ASN lebih menekankan kepada

10
pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya ASN yang
unggul selaras dengan pengembangan zaman.

2. Pelayanan Publik
ASN mempunyai salah satu peran yang penting dalam tugas dan fungsinya sebagai ASN
dalam penyelanggaraan tugas pemerintahan dan pembangunan nasional melalui pelaksanaan
pelayanan publik kepada masyarakat. Pelayanan publik (Menurut Keputusan Menpan No.63
Tahun 2003) adalah segala kegiatan pelayanan yang dilaksanakan oleh penyelenggara
pelayanan publik sebagai upaya pemenuhan kebutuhan penerima pelayanan maupun
pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan. Pemberi pelayanan publik adalah
pejabat/pegawai instansi pemerintah yang melaksanakan tugas dan fungsi pelayanan publik
sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan penerima pelayanan publik adalah orang,
masyarakat, instansi pemerintah dan badan hukum yang menerima pelayanan dari instansi
pemerintah. Pelayanan merupakan suatu proses dan proses tersebut menghasilkan suatu
produk yang berupa pelayanan yang kemudian diberikan kepada pelanggan.

3. Whole of Government
Whole of Government (WoG) adalah pendekatan penyelenggaraan pemerintahan yang
menyatukan upaya-upaya kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam ruang
lingkup koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan pembangunan kebijakan,
manajemen program dan pelayanan publik. Dengan kata lain WoG menekankan pelayanan
yang terintegrasi sehingga prinsip koordinasi, kerjasama, kesatuan dalam melayani
permintaan masyarakat dapat diselesaikan dengan waktu yang singkat.

11
BAB II
DESKRIPSI ORGANISASI

2.1. Visi, Misi, Tugas dan Nilai Organisasi


1. Nama Lembaga : UPT Rumah Sakit Umum Daerah Baa
2. Visi dan Misi :
UPT Rumah Sakit Umum Daerah Baa mempunyai visi dan misi sebagai berikut:
a. Visi
“Rumah Sakit Umum Baa menjadi Rumah Sakit Daerah yang terpercaya”
b. Misi
a) Meningkatkan kualitas SDM , Infrastruktur, Prasarana, Sarana, dan Alat
Kesehatan Rumah Sakit sesuai paradigma Rumah Sakit Kelas C

b) Meningkatkan kualitas pelayanan melalui Akreditasi Rumah Sakit sesuai


standart KARS

c) Mengoptimalkan tata kelola Rumah Sakit melalui komputerisasi dan


digitalisasi system informasi dan manajemen Rumah Sakit

d) Mengoptimalkan pengelolaan anggran yang efektif dan efisien yang


berorientasi pada hasil yang nyata

e) Mengembangkan pengelolaan limbah rumah sakit yang ramah lingkungan

f) Mengembangkan arsitektur bangunan, penataan, ruang,dan dekorasi


berkarakter budaya rote ndao

g) Memperkuat pengelolaan administrasi keuangan yang transparan dan akuntabel


menuju penerapan PPK-BLUD

h) Mewujud nyatakan budaya kerja dan melayani dengan prima melalui


instutionalisasi etika kinerja.

3. Nilai-Nilai Organisasi
Rumah Sakit Umum Daerah Baa memiliki nilai-nilai organisasi yaitu :
a. Disiplin
b. Jujur
c. Kerjasama
d. Kerja Keras
e. Tanggung Jawab
f. Profesional

12
g. Produktif
h. Menjunjung tinggi etika dan moral

2.2 Struktur Organisasi


Untuk menggambarkan garis tanggung jawab struktural maupun fungsional dan koordinasi
didalam dan diluar pelayanan medik tercermin dalam bagan organisasi Rumah Sakit dan
bagan organisasi Instalasi farmasi.Berikutiniadalah Bagan Organisasi Rumah Sakit Umum
Daerah Baa, Kabupaten Rote Ndao.

Gambar 2.2.1 Bagan Struktur Organisasi


RSUD Baa Rote Ndao

2.3. Gambaran Unit Kerja


a. Profil Rumah Sakit Umum Daerah Ba’a
Rumah Sakit Umum Daerah Ba’a berdiri diatas tanah dengan luas 36.870 m² yang
beralamat di Kelurahan Mokdale Kecamatan Lobalain Kabupaten Rote Ndao,
sehingga mudah di akses dan merupakan satu-satunya Rumah Sakit yang ada di

13
Kabupaten Rote Ndao. Sejak tahun 2015 hingga saat ini Rumah Sakit Umum
Daerah Ba’a terus mengalami pembenahan baik dari segi ketenagaan serta sarana
prasarana kesehatan untuk meningkatkan mutu pelayanan sehingga tercapai derajat
kesehatan masyarakat Rote Ndao yang setinggi-tingginya.
Rumah sakit adalah institusi pelayanan yang menyelenggarakan pelayanan
kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap,
rawat jalan dan gawat darurat (UU No 44 Tahun 2009 Tentang Rumah
Sakit).Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Rote Ndao Nomor 8 Tahun 2009
Tentang Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah Ba’a (Lembaran
Daerah Kabupaten Rote Ndao Tahun 2009 Nomor 004. Tambahan Lembaran
Daerah Kabupaten Rote Ndao Nomor 081) dan Peraturan Bupati Rote Ndao
Nomor 3/KEP/HK/ Tahun 2011 Tentang Tugas Pokok dan Fungsi Rumah Sakit
Umum Daerah Ba’a (Berita Daerah Kabupaten Rote Ndao Tahun 2012 Nomor
047). Dalam melaksanakan tugas pokok tersebut maka Rumah Sakit Umum Daerah
Ba’a Kabupaten Rote Ndao mempunyai fungsi sebagai berikut :
1.) Penyelenggaraan Pelayanan Medis
2.) Penyelenggaraan Pelayanan penunjang medis dan non medis
3.) Penyelenggaraan Pelayanan Asuhan keperawatan
4.) Penyelenggaraan Pelayanan Rujukan
5.) Penyelenggaraan Pelatihan dan Pendidikan
6.) Penyelenggaraan Penelitian dan Pengembangan
7.) Penyelenggaraan Administrasi Umum dan Keuangan
Rumah Sakit Umum Daerah Ba’a dalam melaksanakan kegiatan pelayanan Rumah
Sakit menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang
meliputi promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif, penyelenggaraan pendidikan /
pelatihan untuk peningkatan kualitas sumberdaya manusia, penyelenggaraan
penelitian dan pengembangan teknologi bidang kesehatan dalam rangka
peningkatan pelayanan kesehatan dengan memperhatikan etika ilmu pengetahuan
bidang kesehatan serta memberikan jasa-jasa pelayanan berupa jasa pelayanan
kesehatan, sesuai dengan amanat Undang- Undang Nomor 44 Tahun 2009 Tentang
Rumah Sakit.

14
2.1 Sarana dan Prasarana Rumah Sakit Umum Daerah Ba’a
a. Sarana Gedung dan Kantor
Rumah Sakit Umum Daerah Ba’a terdiri dari 41 buah bangunan yang diuraikan
sebagai berikut :
Tabel 2.2.1 Gedung bangunan Rumah Sakit Umum Daerah Ba’a dan luasnya pada tahun
2020
No Nama Gedung Tahun Luas Bangunan Kondisi
(m2)
1. Gedung Kantor 2016 1500 Baik
2. Bangsal Dewasa 2015 1661,56 Baik
3. Bedah Sentral / Kamar 1980 300 Baik
Operasi
4. Poliklinik 2015 508,75 Baik
5. Laboratorium 1980 150 Kurang Baik
6. Radiologi 2016 504 Baik
7. Dapur Paviliun 2005 36 Baik
8. Dapur dan Laundry 1980 260 Kurang Baik
9 IGD 2016 885 Baik
10. Instalasi Farmasi DAN 2016 450 Baik
Gedung Obat
11. Bengkel IPSRS/Data Afreser 2005 108 Baik
12. Kamar Jenazah 2005 96 Baik
13. Selazar 2015 334 Baik
14. Rumah Dinas Dokter Ahli 2016 245 Baik
15. Rumah Dinas Dokter A 2001 70 Baik
16. Rumah Dinas Dokter B 2005 45 Baik
17. Rumah Dinas Dokter C 2007 70 Baik
18. Rumah Dinas Perawat 2004 54 Baik
19. Rumah Dinas Perawat Kopel 1980 140 Baik
20. Mess Paramedis A 1980 140 Baik
21. Gedung Genzet 2004 36 Baik
22. Gedung Incenerator 2008 25 Baik

15
23. Rumah Sopir Ambulance 1980 36 Rusak Sedang
24. Gedung UTD RS 2008 120 Baik
25. Garasi Mobil 2012 144 Baik
26. Gardu Satpam /Pos Jaga 2007 12 Baik
27. Rumah Jabatan Direktur 1980 90 Baik
28. Gedung Generator Baru/Data 2008 36 Baik
Afreser
29. Toilet Umum 2017 261 Baik
30. Gazebo dan Tempat Jemur 2017 214 Baik
Pakaian
31. Gas Medis 2015 120 Baik
32. PONEK 2015 1182,12 Baik
33. ICU 2016 7700 Baik
Sumber :Laporan Bendahara Barang RSUD Ba’a Tahun 2020

Berdasarkan tabel 2.1, jumlah gedung pada Rumah sakit Umum Daerah Ba’a 34
gedung dan memiliki Tahun pembangunan, kondisi serta luas bangunan yang
berbeda-beda.
b. Sarana tempat tidur
Tabel 2.2.2 Jumlah Tempat Tidur Per Ruangan pada RSUD Baa Tahun 2020

No Jumlah Tempat UGD Kebidanan Ruang Ruang Dewasa


Tidur Anak
1 KLS. 1 - 1 1 4
2 KLS. 2 - 2 2 4
3 KLS. 3 3 4 10 22
Total 3 7 13 30
Sumber: Departemen PEP RSUD Ba’a Tahun 2020

Berdasarkan tabel 2.2 Rumah Sakit Umum Daerah Ba’a mempunyai jumlah tempat
tidur 53 buah, yang menyebar pada ruangan UGD, Ruangan Kebidanan, Ruangan
Anak, dan Ruangan Dewasa. Jumlah tempat tidur tertinggi terdapat pada ruangan
dewasa 30 buah dan jumlah tempat tidur terendah yaitu ruangan UGD 6 buah.

16
c. Sarana Kendaraan
Tabel 2.2.3 Kendaraan Dinas RSUD Ba’a keadaan Desember 2020
N Jenis Merek Thn Kondisi Jlh
o
1 Ambulance Isuzu Touring 2015 Baik 2 unit
2 Ambulance 118 Isuzu Panther 2000 Rusak Berat 1 Unit
3 Mobil Jenazah Isuzu Panther 2005 Rusak Berat 1 Unit
4 Ambulance Ford Ranger 2007 Rusak Berat 2 Unit
5 Mobil Toyota 2015 Baik 5 Unit
Operasional Avanza
Dokter Ahli
6 Mobil Toyota 2017 Baik 1 Unit
Operasional Avanza
Direktur
7 Motor Dinas Suzuki Adress 2016 Baik 5 Unit
Operasional
8 Motor Dinas Honda Beat 2015 Baik 4 Unit
Operasional
9 Mobil Toyota 2015 Rusak 1 Unit
Operasional Avanza Ringan
Kantor
10 Mobil Suzuki Carry 2018 Baik 1 Unit
Operasional
IPSRS
11 Motor Roda 3 Viar 2018 Baik 2 Unit
Sumber :Laporan Bendahara Barang RSUD Ba’a Tahun 2020

Berdasarkan tabel 2.3, Kendaraan pada Rumah Sakit Umum Daerah Ba’a berupa
kendaraan operasional roda empat, roda tiga dan roda dua dengan kondisi fisik dan
tahun pengadaan yang berbeda-beda.
d. Sarana Pendukung Rumah Sakit
Rumah Sakit Umum Daerah Ba’a sudah tersedia, sarana air bersih, sarana listrik
penerangan, sarana pengolahan limbah padat dan cair yang dapat dilihat pada tabel
dibawah ini.

17
Tabel 2.2.4 Sarana Pendukung RSUD Ba’a Keadaan Tahun 2020
No Ket
Sarana Pendukung Tersedia Kebutuhan
1 PDAM, Sumur Bor PDAM. PDAM
dan Sumur Resapan 1 bh. Sumur Bor. dan sumur
4 bh.sumur Kurang bor
resapan. berfungsi.
2 Tenaga Listrik PLN PLN. Berfungsi
147 KVA, 1 unit 1 unit Genzet Baik
Genzet Emergency 100KVA
Kurang
100KVA, Genzet 2 unit Genzet 8
emergency 8 KVA 2 KVA.
unit
3 Pengolahan Limbah Satu unit Instalasi Kurang IPAL
Cair dan Padat Pengolahan sudah
Limbah Cair. berfungsi
Satu Unit Cukup tapi belum
Incenerator. maksimal
Incenerat
or sudah
berfungsi
optimal
Sumber: Laporan IPSRS RSUD Ba’ a Tahun 2020

Untuk pemenuhan kebutuhan air bersih pada saat musim kemarau perlu
penambahan menggunakan tangki air karena debit air dari sumur maupun PDAM
berkurang. Kebutuhan listrik masih kurang dan direncanakan untuk penambahan
daya listrik pada tahun 2019 menjadi 555 KVA. IPAL belum berfungsi maksimal
karena proses pembangunan yang masih berjalan sampai saat ini sehingga belum
semua ruangan terpasang instalasi IPAL. Incenerator sudah berfungsi dengan baik
dengan kapasitas 1,5 m3 mampu membakar sampah 150 KG/Jam dan dijadwalkan
2 kali pembakaran dalam seminggu dengan menggunakan 80 liter solar sekali
pembakaran.
e. Tenaga Kesehatan Rumah Sakit Umum Daerah Ba’a Tahun 2018
Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas perayanan kesehatan perorangan
merupakan bagian dari sumber daya kesehatan yang sangat diperlukan dalam
mendukung penyelenggaraan upaya kesehatan.Penyelenggaran pelayanan
kesehatan di rumah sakit mempunyai karakteristik dan organisasi yang sangat

18
kompleks. Berbagai jenis tenaga kesehatan dengan perangkat keilmuan yang
beragam, berinteraksi satu sama lain.
Ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran yang berkembang sangat pesat yang
perlu diikuti oleh tenaga kesehatan dalam rangka pemberian pelayanan yang
bermutu standar, membuat semakin kompleksnya permasalahan di rumah
sakit.Pada hakekatnya rumah sakit berfungsi sebagai tempat penyembuhan penyakit
dan pemulihan kesehatan.Fungsi dimaksud memiliki makna tanggung jawab yang
seyogyanya merupakan tanggung jawab pemerintah dalam meningkatkan taraf
kesejahteraan masyarakat.
Rumah Sakit Umum Daerah Ba’a telah memiliki tenaga tetap yang meliputi tenaga
medis dan penunjang medis, tenaga keperawatan, tenaga kefarmasian, tenaga
manajemen rumah sakit dan tenaga non kesehatan ( UU RI no 44 Tahun 2009 ).

1) Tenaga Kesehatan Rumah Sakit Umum Daerah Ba’a Tahun 2020


Tabel 2.2.5 Tenaga Kesehatan Rumah Sakit Baa

STATUS KEPEGAWAIAN
JUMLAH
PNS CPNS KONTR
NO PROFESI AK
Dokter 20
- Spesialis 2 - 4 6
1 - Umum 3 5 4 12
- Gigi 2 - - 2
Bidan 35
- S1 1 - - 1
2 - D IV - 6 - 6
- D III 7 17 4 28
Perawat 95
- S1 Ners 8 17 8 33
- S1 1 - - 1
3 - D IV 3 - - 3
- D III 30 16 10 56
- SPK 2 - - 2
Perawat Gigi 5
- D III 2 2 - 4
4
- SPK 1 - - 1

19
Analis 7
Kesehatan - - - -
5 - D IV 3 3 2 8
- D III - - - -
- SMA
Farmasi 11
- S1 1 1 - 2
6 - D III 6 2 - 8
- SMA 1 - - 1
Gizi 5
- S2 1 - - 1
7 - S1 1 2 - 3
- D III 1 - - 1
Sanitarian 5
8 - S1 1 - - 1
- D III 1 1 2 4
Radiografer 3
9 - D III 3 - - 3
Rekam Medis 4
10 - D III 2 - 2 4
Adminkes 4
11 - S1 1 3 - 4
Teknik 1
Lingkungan
12 - S1 1 - - 1

Total 87 77 29 193

Tenaga Kesehatan Rumah Sakit Umum Daerah Ba’a Tahun 2020


Sumber : Laporan Subagian umum dan Kepegawaian RSUD Ba’a Tahun 2021
Berdasarkan tabel 2.5, tenaga kesehatan Rumah Sakit Umum Daerah Ba’a
Tahun 2018 berjumlah 192 orang.Jumlah tenaga kesehatan tertinggi adalah
tenaga kesehatan yang berstatus PNS 87 orang dan jumlah tenaga kesehatan
terendah adalah tenaga kontrak 29 orang. Untuk tahun 2018 selain dokter
spesialis penyakit dalam dan spesialis patologi klinik (tenaga tetap/PNS) ada
juga tambahan tenaga dokter tidak tetap masing-masing 1 orang yakni spesialis
obgyn, spesialis anak, spesialis bedah dan spesialis anastesti yang merupakan
tenaga wajib kerja dokter spesialis (WKDS).

20
2) Tenaga Non Kesehatan RSUD Ba’a Tahun 2018
Tabel 2.2.6. Tenaga Non Kesehatan Rumah Sakit Umum Daerah Ba’a Tahun 2020
STATUS KEPEGAWAIAN
JUMLAH
PENDIDIKAN PNS
NO CPNS KONTRAK

1 S2 - - - -

2 S1 2 - 2 4

3 DIV - - 1 1

4 DIII - - 1 1

5 DII - - - -

6 DI 2 - - 2

7 SMA 19 - 19 38

8 SMP - - - -

9 SD 1 - - 1

TOTAL 24 - 23 47

Sumber : Laporan Sub Bagian Umum dan Kepegawaian RSUD Ba’a Tahun 2020

Berdasarkan tabel 2.6, tenaga non kesehatan Rumah Sakit Umum Daerah Ba’a
Tahun 2018 berjumlah 47 orang.Jumlah tenaga non kesehatan tertinggi adalah
tenaga kesehatan yang berstatus PNS 24 orang dan jumlah tenaga non kesehatan
terendah adalah tenaga kontrak 23 orang.

2.2 Jabatan dan Uraian Tugas Peserta Latsar


Tugas Pokok :
a) Memeriksa pasien IGD dan datang tepat waktu sesuai shift jaga
b) Mengkonsulkan pasien yang akan dirawat inapkan kepada DPJP sebelum
masuk ke ruangan.
c) Membantu memberikan pertolongan bagi pasien rawat inap yang
membutuhkan pertolongan gawat darurat dalam kondisi dokter ruangan
tersebut berhalangan/menangani pasien emergensi yang lain.

21
d) Melakukan Rujukan Pasien baik menerima rujukan masuk maupun
melakukan rujukan keluar.
e) Membuat surat kematian bagi pasien yang meninggal di IGD atau datang
setelah meninggal
f) Membuat keterangan medik dan laporan untuk pasien, pasien dengan
kecelakaan/asuransi.
g) Merujuk pasien yang tidak dapat ditangani ke rumah sakit yang memiliki
fasilitas yang diperlukan.
h) Mengisi form pasien gawat darurat (asesmen gawat darurat).
i) Melakukan serah terima tugas jaga dengan dokter shift berikutnya.
j) Berperan aktif dalam penanggulangan bencana sesuai dengan prosedur yang
telah ditetapkan.
k) Melaksanakan tugas luar rumah sakit jika diperlukan sewaktu-waktu.
l) Mengikuti rapat yang diselenggarakan rumah sakit.
m) Melakukan visite seluruh pasien rawat inap.
n) Mendampingi DPJP jika bersamaan visite di ruangan dan mengingatkan DPJP
untuk mereview seluruh catatan di lembar cppt satu hari sebelumnya

22
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI
3.1. Uraian Kegiatan
1. Identifikasi Isu
Terdapat 5 isu yang teridentifikasi di IGD RSUD Baa kabupaten Rote Ndao, yaitu :
a. Kurangnya pemahaman pasien dan pendamping tentang pemakaian masker saat
berkunjung ke IGD RSUD Baa Kabupaten Rote Ndao.
b. Belum Optimalnya Penggunaan APD pada tenaga medis di IGD RSUD Baa
Kabupaten Rote Ndao.
c. Kurangnnya pemahaman pasien dan pendamping tentang sistem Triase di IGD
RSUD Ba’a Kabupaten Rote Ndao.
d. Belum Optimalnya Proses serah terima tugas dengan Dokter IGD Shift Dinas
selanjutnya di IGD RSUD Baa Kabupaten Rote Ndao.
e. Belum Optimalnya Penerapan “5 momen cuci tangan” pada Tenaga Medi di IGD
RSUD Baa Kabupaten Rote Ndao.

2. Pemilihan Isu
Daftar isu di atas selanjutnya di analisis menggunakan alat analisis APKL, untuk
memilih satu isu untuk dijadikan sebagai isu prioritas yang diangkat dalam kegiatan
aktualisasi sebagaimana dalam tabel berikut :
Tabel 3.1 Tabel Analisa APKL

TOTAL
NO. ISU/MASALAH A P K L RANGKING
SKOR
Kurangnya pemahaman pasien dan
pendamping tentang pemakaian masker
1 4 3 3 3 13 4
saat berkunjung ke IGD RSUD Baa
Kabupaten Rote Ndao
Belum Optimalnya Penggunaan APD
2 pada tenaga medis di IGD RSUD Baa 5 3 3 3 14 3
Kabupaten Rote Ndao
Kurangnya Pemahaman pasien dan
pendamping tentang sistem Triase di
3 5 5 5 4 19 1
IGD RSUD Baa Kabupaten Rote
Ndao

4 Belum Optimalnya Proses serah terima 5 4 3 4 16 2


tugas dengan Dokter IGD Shift Dinas

23
selanjutnya di IGD RSUD Baa
Kabupaten Rote Ndao
Belum Optimalnya Penerapan “5
momen cuci tangan” pada tenaga
5 3 2 2 4 11 5
kesehatan di IGD RSUD Baa
Kabupaten Rote Ndao
Keterangan Tabel :
A : Aktual (Benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan masyarakat)
P : Problem (memiliki dimensi masalah yang kompleks, sehingga perlu dicari solusinya)
K : Khalayak (menyangkut hajat hidup orang banyak)
L : Layak (Masuk akal dan realistis serta relevan untuk dimunculkan inisiatif pemecahan
masalahnya)
Keterangan :
 Angka 5 : sangat gawat/mendesak/cepat
 Angka 4 : gawat/mendesak/cepat
 Angka 3 : cukup gawat/mendesak/cepat
 Angka 2 ; kurang gawat/mendesak/cepat
 Angka 1 : tidak gawat/mendesak/cepat

3. Isu yang Diangkat


Berdasarkan analisis isu menggunakan sistem scoring dan ranking APKL di atas,
maka dapat disimpulkan yang menjadi isu aktual adalah :
” Kurangnya Pemahaman Pasien dan Pendamping tetang Sistem Triase di IGD RSUD
Baa”.

4. Faktor Penyebab Isu


a. Belum adanya informasi atau sosialisasi mengenai Sistem Triase kepada pasien
dan pendamping di Instalasi Gawat Darurat.
b. Terbatasnya komunikasi antara Dokter dan Pasien serta Pendamping di tengah
tekanan suasana IGD.
c. Tidak adanya Alur Pelayanan Sistem Triase yang jelas di ruang IGD.

24
5. Gagasan Pemecahan Isu
Gagasan pemecah isu yang dapat dilakukan untuk menyelesaikan isu aktual yang
diambil adalah “Meningkatkan Pemahaman Pasien dan Pendamping tentang Sistem
Triase di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Umum Daerah Baa, Kabupaten Rote
Ndao”.

6. Kegiatan
Kegiatan rancangan aktualisasi “Peningkatan Pemahaman Pasien dan Pendamping
Pasien tentang Sistem Triase di Instalasi Gawat Darurat RSUD Baa Kabupaten Rote
Ndao” adalah sebagai berikut :
1. Melakukan Konsultasi dengan Mentor dan Atasan Langsung terkait Rancangan
Aktualisasi
2. Mempersiapkan Media Informasi dan Sosialisasi tentang sistem Triase di IGD
RSUD Baa kabupaten Rote Ndao
3. Mempersiapkan Media Evaluasi Pemahaman tentang sistem triase berupa pre dan
post test di IGD RSUD Baa kabupaten Rote Ndao
4. Melakukan Sosialisasi kepada Pasien dan Pendamping tentang sistem Triase di
IGD RSUD Baa kabupaten Rote Ndao
5. Melakukan Evaluasi Pemahaman Pasien dan Pendamping tentang sistem Triase
di IGD RSUD Baa kabupaten Rote Ndao
6. Mencetak Sistem Pelayanan Triase di IGD pada X-Banner dan ditempatkan di
IGD RSUD Baa kabupaten Rote Ndao
7. Melakukan Dokumentasi semua tahapan kegiatan yang telah dilakukan
8. Menyusun laporan kegiatan aktualisasi

25
3.2. Tabel Kegiatan Rancangan Aktualisasi
Tabel 3.2 Rancangan Aktualisasi

Keterkaitan
Kontribusi Terhadap Visi- Penguatan Nilai
Substansi Mata
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Misi Organisasi Organisasi
pelatihan
1 2 3 4 5 6 7
1. Melakukan 1. Meminta Kesediaan waktu 1. Adanya waktu dari Akuntabilitas: Dengan melakukan kegiatan Kegiatan ini
konsultasi dan mentor/atasan untuk mentor/atasan langsung - Kejelasan target ini dapat berkontribusi merupakan
bimbingan dengan menunjukkan rancangan 2. Adanya konsultasi tentang - Transparansi terhadap visi dan misi RSUD penguatan nilai
aktualisasi
Mentor/Atasan rancangan aktualisasi - Integritas Ba’a yaitu: organisasi yaitu
2. Melakukan konsultasi dan
langsung terkait menyajikan rancangan dengan mentor/atasan Visi: Rumah Sakit Umum
Rancangan aktualisasi kepada langsung Nasionalisme: Daerah Baa menjadi Rumah Disiplin
Aktualisasi mentor/atasan langsung 3. Adanya arahan dan - Hormat- Sakit Daerah yang
3. Meminta arahan dan masukan masukan dari mentor dan menghormati terpercaya Jujur
dari mentor/atasan mengenai atasan langsung - Kerjasama Misi yang Pertama :
rancangan kegiatan 4. Adanya surat ijin untuk - Musyawarah Meningkatkan kualitas SDM , Menjunjung tinggi
4. Meminta surat ijin untuk Infrastruktur, Prasarana,
melaksanakan kegiatan etika dan moral
melaksanakan kegiatan Sarana, dan Alat Kesehatan
aktualisasi aktualisasi Etika publik:
5. Adanya dokumentsi berupa - Sopan Rumah Sakit sesuai standar
5. Membuat dokumentasi
foto-foto kegiatan - Santun Rumah Sakit Kelas C

Komitmen Mutu:
- Berorientasi mutu,
Inovasi

Antikorupsi:
- Mandiri

26
- Jujur

WoG :
Kerjasama dan
koordinasi
2. Mempersiapkan 1. Mempersiapkan bahan 1. Adanya bahan referensi Akuntabilitas: Dengan melakukan kegiatan Kegiatan ini
media informasi referensi yang akan digunakan yang akan digunakan - Kejelasan target ini dapat berkontribusi merupakan
dan sosialisasi sebagai materi leafet dan X- sebagai materi leaflet dan - Transparansi terhadap visi dan misi RSUD penguatan nilai
tentang sistem banner tentang sistem Triase
X-Banner tentang sistem Ba’a yaitu: organisasi yaitu
Triase di Instalasi 2. Berkonsultasi dengan
Mentor/Atasan langsung dalam triase Nasionalisme: Visi: Rumah Sakit Umum
Gawat Darurat di 2. Adanya konsultasi dengan - Hormat- Daerah Baa menjadi Rumah Disiplin
penyusunan materi Leaflet dan
RSUD Baa, mentor dan atasan menghormati Sakit Daerah yang
X-Banner Sistem Triase
Kabupaten Rote 3. Menyusun materi infomasi terpercaya
3. Adanya Draft materi - Kerjasama Kerjasama
Ndao leaflet dan X-Banner Sistem Leaflet dan X-Banner yang - Musyawarah
Triase telah disusun - Menghargai Misi yang Pertama : Produktif
4. Mangajukan draft materi Meningkatkan kualitas SDM ,
4. Adanya perbaikan draft pendapat
leaflet dan X-banner Sistem Infrastruktur, Prasarana,
Triase kepada mentor dan leaflet dan x-banner yang
sudah disetujui Etika publik: Sarana, dan Alat Kesehatan
atasan langsung untuk
diperbaiki dan disetujui 5. Adanya leaflet dan X- - Sopan Rumah Sakit sesuai standar
5. Mencetak Leaflet dan X- Banner tentang sistem - Santun Rumah Sakit Kelas C
Banner Sistem Triase pasien triase yang sudah dicetak - Taat pada aturan
yang sudah diperbaiki 6. Terlaksananya Uji Coba
6. Melakukan uji coba
7. Adanya dokumentasi Komitmen Mutu:
sosialisasi/penyuluhan tentang
sistem Triase kegiatan berupa foto-foto - Berorientasi mutu
7. Membuat dokumentasi - inovasi
kegiatan
Antikorupsi:
- Mandiri

27
- Jujur

WoG :
Kerjasama dan
koordinasi
3. Mempersiapkan 1. Mencari Referensi daftar 1. Adanya Referensi dan Akuntabilitas: Dengan melakukan kegiatan Kegiatan ini
media evaluasi pertanyaan soal Pre dan Post daftar pertanyaan soal pre - Tanggung jawab ini dapat berkontribusi merupakan
pemahaman berupa Test tentang sistem Triase di dan post test tentang sistem - Kejelasan target terhadap visi dan misi RSUD penguatan nilai
IGD
pre test dan post triase Ba’a yaitu: organisasi yaitu
2. Berkonsulasi dengan
test tentang sistem mentor/atasan langsung 2. Adanya konsultasi dengan Nasionalisme: Visi: Rumah Sakit Umum
Triase 3. Menyusun draft pertanyaan mentor/atasan langsung - Hormat- Daerah Baa menjadi Rumah Disiplin
pre dan post test sistem Triase 3. Adanya draft pertanyaan menghormati Sakit Daerah yang
4. Menyampaikan draft soal pre dan post test terpercaya Kerja Keras
pertanyaan pre dan post test 4. Adanya draft pertanyaan Etika publik: Misi yang Pertama :
tentang sistem triase kepada soal pre test dan post test - Sopan Meningkatkan kualitas SDM , Tanggung jawab
mentor dan atasan langsung Infrastruktur, Prasarana,
yang sudah diperbaiki dan
untuk diperbaiki dan di setujui Sarana, dan Alat Kesehatan
5. Mencetak lembar pre dan post disetujui Komitmen Mutu: Produktif
5. Adanya Soal pre dan post - Berorientasi mutu, Rumah Sakit sesuai standar
test sistem Triase pada kertas
HVS test yang sudah dicetak di Inovasi Rumah Sakit Kelas C Menjunjung tinggi
6. Melakukan uji coba evaluasi kertas HVS etika dan moral
Misi yang delapan :
pemahaman tentang sistem 6. Terlaksananya uji coba Antikorupsi:
triase dengan media pre dan 7. Adanya dokumentasi - Mandiri Mewujudnyatakan budaya
post test
kegiatan berupa foto-foto - Jujur kerja dan melayani dengan
7. Membuat dokumentasi
kegiatan prima melalui instutionalisasi
WoG : etika kinerja
Kerjasama dan
koordinasi

28
4. Melakukan 1. Meminta Ijin Kepada Kepala 1. Adanya surat ijin dari - Akuntabilitas Dengan melakukan kegiatan Kegiatan ini
sosialisasi kepada ruangan IGD untuk kepala ruangan IGD untuk Kejelasan target ini dapat berkontribusi merupakan
pasien dan melakukan Kegiatan melakukan Kegiatan terhadap visi dan misi RSUD penguatan nilai
pendamping Sosialisasi di IGD Sosialisasi
-Nasionalisme Ba’a yaitu: organisasi yaitu
passien tentang 2. Menjelaskan cara pengisian 2. Adanya penjelasan
sitem Triase di pre dan post test kepada mengenai cara pengisian Hormat- Visi: Rumah Sakit Umum
IGD RSUD Ba’a pasien dan pendamping pre dan post test kepada menghormati Daerah Baa menjadi Rumah Disiplin
pasien pasien dan pendamping Sakit Daerah yang
3. Memberikan pre teSt kepada 3. Terlaksananya Pre Test -Etika Publik terpercaya Kerja Keras
pasien dan pendamping 4. Terlaksananya Sosialisasi Kesopanan Misi yang Pertama :
pasien sebagai alat ukur tentang sistem Triase Meningkatkan kualitas SDM , Tanggung jawab
pengetahuan sebelum denngan media Leaflet Infrastruktur, Prasarana,
-Komitmen Mutu
sosialisasi 5. Terlaksananya Post Test Sarana, dan Alat Kesehatan
4. Menyelenggarakan sosialisasi 6. Adanya pembagian Leaflet Beriorientasi mutu, Produktif
Inovasi Rumah Sakit sesuai standar
dengan media Leaflet tentang tentang Sistem Triase
sistem Triase di IGD kepada Pasien dan Rumah Sakit Kelas C Menjunjung tinggi
5. Memberikan post test kepada Pendamping -Anti Korupsi etika dan moral
Misi yang delapan :
pasien dan pendamping 7. Adanya Dokumentasi Mandiri
pasien sebagai alat ukur kegiatan berupa foto dan Mewujudnyatakan budaya
pengetahuan sesudah video
sosialisasi WoG : kerja dan melayani dengan
6. Membagikan leaflet tentang Koordinasi prima melalui instutionalisasi
sistem Triase di IGD etika kinerja
7. Membuat dokumentasi
kegiatan
5. Melakukan 1. Mengumpulkan hasil pre dan 1. Adanya pengumpulan hasil - Akuntabilitas Dengan melakukan kegiatan Kegiatan ini
Evaluasi post test pasien dan pre dan post test pasien dan Kejelasan target ini dapat berkontribusi merupakan
Pemahaman Pasien pendamping tentang sistem pendamping tentang sistem terhadap visi dan misi RSUD penguatan nilai
triase triase
tentang Sistem -Nasionalisme Ba’a yaitu: organisasi yaitu
2. Membandingkan Nilai pre 2. Adanya Proses
Triase dan post test pasien dan membandingkan nilai Pre Hormat- Visi: Rumah Sakit Umum
pendamping pasien tentang dan Post Test menghormati Daerah Baa menjadi Rumah Disiplin

29
sistem Triase 3. Adanya laporan evaluasi Sakit Daerah yang
3. Membuat laporan hasil 4. Adanya hasil laporan -Etika Publik terpercaya Kerja Keras
evaluasi disertai dokumentasi Evaluasi yang disetujui Kesopanan, cermat Misi yang Pertama :
hasil evaluasi 6. Adanya dokumentasi Meningkatkan kualitas SDM , Tanggung jawab
4. Menyampaikan hasil laporan kegiatan berupa foto-foto
kegiatan pada mentor dan -Komitmen Mutu Infrastruktur, Prasarana,
atasan Beriorientasi mutu, Sarana, dan Alat Kesehatan Produktif
5. Membuat dokumentasi Inovasi Rumah Sakit sesuai standar
kegiatan Rumah Sakit Kelas C Menjunjung tinggi
-Anti Korupsi etika dan moral
Misi yang delapan :
Mandiri
Mewujudnyatakan budaya
WoG : kerja dan melayani dengan
Koordinasi prima melalui instutionalisasi
etika kinerja
6 Mencetak Sistem 1. Meminta ijin kepada kepala 1. Adanya ijin dari kepala Akuntabilitas: Dengan melakukan kegiatan Kegiatan ini
Pelayanan Triase ruangan IGD untuk IGD untuk penempatan X- - Tanggung jawab ini dapat berkontribusi merupakan
pada X-Banner dan penempatan X-banner sistem Banner Sistem Triase di - Kejelasan target terhadap visi dan misi RSUD penguatan nilai
ditempatkan di
Triase IGD Ba’a yaitu: organisasi yaitu
ruang IGD
2. Menempatkan X-Banner 2. X-Banner Sistem Triase Nasionalisme: Visi: Rumah Sakit Umum
Alur Sistem Triase yang yang ditempatkan di ruang - Hormat- Daerah Baa menjadi Rumah Disiplin
sudah dicetak di ruang IGD IGD menghormati Sakit Daerah yang
RSUD Baa 3. Adanya Dokumentasi terpercaya Kerja Keras
3. Membuat Dokumentasi kegiatan berupa foto-foto Etika publik: Misi yang Pertama :
kegiatan - Sopan Meningkatkan kualitas SDM , Tanggung jawab
Infrastruktur, Prasarana,
Komitmen Mutu: Sarana, dan Alat Kesehatan Produktif
- Berorientasi mutu, Rumah Sakit sesuai standar

30
Inovasi Rumah Sakit Kelas C Menjunjung tinggi
etika dan moral
Misi yang delapan :
Antikorupsi:
- Mandiri Mewujudnyatakan budaya
- Jujur kerja dan melayani dengan
prima melalui instutionalisasi
WoG : etika kinerja
Kerjasama dan
koordinasi
7 Membuat 1. Mengumpulkan semua data 1. Adanya bukti hasil kegiatan Akuntabilitas: Dengan melakukan kegiatan Kegiatan ini
Dokumentasi hasil kegiatan aktualisasi yang dilakukan - Tanggung jawab ini dapat berkontribusi merupakan
kegiatan 2. Melakukan pemilahan data 2. Adanya data-data hasil - Kejelasan target terhadap visi dan misi RSUD penguatan nilai
Aktualisasi
hasil kegiatan sesuai dengan kegiatan yang tersusun Ba’a yaitu: organisasi yaitu
jenis kegiatan sesuai dengan jenis Nasionalisme: Visi: Rumah Sakit Umum
3. Memberikan keterangan pada kegiatan - Hormat- Daerah Baa menjadi Rumah Disiplin
foto-foto sesuai dengan 3. Adanya keterangan pada menghormati Sakit Daerah yang
tahapan kegiatan aktualisasi foto-foto kegiatan terpercaya Kerja Keras
4. Mendokumentasikan 4. Adanya dokumentasi Etika publik: Misi yang Pertama :
pelaksanaan kegiatan pelaksanaan kegiatan - Sopan Meningkatkan kualitas SDM , Tanggung jawab
Infrastruktur, Prasarana,
Komitmen Mutu: Sarana, dan Alat Kesehatan Produktif
- Berorientasi mutu, Rumah Sakit sesuai standar
Inovasi Rumah Sakit Kelas C Menjunjung tinggi
etika dan moral
Antikorupsi:
- Mandiri
- Jujur

31
WoG :
Kerjasama dan
koordinasi
8. Menyusun Laporan 1. Mengumpulkan semua hasil 1. Adanya hasil pengumpulan Akuntabilitas: Dengan melakukan kegiatan Kegiatan ini
Hasil Kegiatan kegiatan aktualisasi yang telah kegiatan aktualisasi yang - Tanggung jawab ini dapat berkontribusi merupakan
Aktualisasi dilakukan telah dilakukan - Kejelasan target terhadap visi dan misi RSUD penguatan nilai
2. Membuat laporan pelaksanaan 2. Adanya laporan hasil Ba’a yaitu: organisasi yaitu
kegiatan aktualisasi kegiatan aktualisasi Nasionalisme: Visi: Rumah Sakit Umum
3. Mengkonsultasikan laporan 2. Adanya lembar konsultasi - Hormat- Daerah Baa menjadi Rumah Disiplin
yang telah dibuat kepada dengan mentor/atasan menghormati Sakit Daerah yang
mentor dan atasan langsung langsung terpercaya Kerja Keras
4. Mencetak laporan aktualisasi 3. Adanya laporan aktualisasi Etika publik: Misi yang Pertama :
5. Mendokumentasikan tahapan yang dicetak - Sopan Meningkatkan kualitas SDM , Tanggung jawab
penyusunan laporan kegiatan 4. adanya dokumen laporan Infrastruktur, Prasarana,
aktualisasi kegiatan aktualisasi yang Komitmen Mutu: Sarana, dan Alat Kesehatan Produktif
telah dilakukan - Berorientasi mutu, Rumah Sakit sesuai standar
Inovasi Rumah Sakit Kelas C Menjunjung tinggi
etika dan moral
Antikorupsi:
- Mandiri
- Jujur

WoG :
Kerjasama dan
koordinasi

32
BAB IV
HASIL AKTUALISASI
4.1 Tabel Hasil Pelaksanaan Aktualisasi
Tabel 4.1 Tabel Hasil Pelaksanaan Aktualisasi

Keterkaitan Paraf Coach


Kontribusi Terhadap Visi- Penguatan Nilai
Substansi Mata dan Mentor
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Misi Organisasi Organisasi
pelatihan
1 2 3 4 5 6 7 8
1. Melakukan 1. Meminta Kesediaan waktu 1. Adanya waktu dari Akuntabilitas: Dengan melakukan Kegiatan ini
konsultasi dan mentor/atasan untuk mentor/atasan langsung - Kejelasan target kegiatan ini dapat merupakan
bimbingan menunjukkan rancangan 2. Adanya konsultasi tentang - Transparansi berkontribusi terhadap visi penguatan nilai
aktualisasi
dengan rancangan aktualisasi - Integritas dan misi RSUD Ba’a yaitu: organisasi yaitu
2. Melakukan konsultasi dan
Mentor/Atasan menyajikan rancangan dengan mentor/atasan Visi: Rumah Sakit Umum
langsung terkait aktualisasi kepada langsung Nasionalisme: Daerah Baa menjadi Disiplin
Rancangan mentor/atasan langsung 3. Adanya arahan dan - Hormat- Rumah Sakit Daerah yang
Aktualisasi 3. Meminta arahan dan masukan dari mentor dan menghormati terpercaya Jujur
masukan dari mentor/atasan atasan langsung - Kerjasama
mengenai rancangan 4. Adanya surat ijin untuk - Musyawarah Misi yang Pertama : Menjunjung
kegiatan Meningkatkan kualitas tinggi etika dan
melaksanakan kegiatan
4. Meminta surat ijin untuk SDM , Infrastruktur, moral
melaksanakan kegiatan aktualisasi Etika publik:
5. Adanya dokumentsi berupa - Sopan Prasarana, Sarana, dan
aktualisasi
5. Membuat dokumentasi foto-foto kegiatan - Santun Alat Kesehatan Rumah
Sakit sesuai standar
Komitmen Rumah Sakit Kelas C
Mutu:
- Berorientasi

33
mutu, Inovasi

Antikorupsi:
- Mandiri
- Jujur

WoG :
Kerjasama dan
koordinasi
2. Mempersiapkan 1. Mempersiapkan bahan 1. Adanya bahan referensi Akuntabilitas: Dengan melakukan Kegiatan ini
media informasi referensi yang akan yang akan digunakan - Kejelasan target kegiatan ini dapat merupakan
dan sosialisasi digunakan sebagai materi sebagai materi leaflet dan - Transparansi berkontribusi terhadap visi penguatan nilai
tentang sistem leafet dan X-banner tentang
X-Banner tentang sistem dan misi RSUD Ba’a yaitu: organisasi yaitu
Triase di sistem Triase
triase Nasionalisme: Visi: Rumah Sakit Umum
Instalasi Gawat 2. Berkonsultasi dengan
2. Adanya konsultasi dengan - Hormat- Daerah Baa menjadi Disiplin
Mentor/Atasan langsung
Darurat di mentor dan atasan menghormati Rumah Sakit Daerah yang
dalam penyusunan materi
RSUD Baa, terpercaya
Leaflet dan X-Banner Sistem 3. Adanya Draft materi - Kerjasama Kerjasama
Kabupaten Rote Triase Leaflet dan X-Banner yang - Musyawarah
Ndao 3. Menyusun materi infomasi Misi yang Pertama :
telah disusun - Menghargai Produktif
leaflet dan X-Banner Sistem Meningkatkan kualitas
4. Adanya perbaikan draft pendapat
Triase SDM , Infrastruktur,
4. Mangajukan draft materi leaflet dan x-banner yang
sudah disetujui Etika publik: Prasarana, Sarana, dan
leaflet dan X-banner Sistem
Triase kepada mentor dan 5. Adanya leaflet dan X- - Sopan Alat Kesehatan Rumah
atasan langsung untuk Banner tentang sistem - Santun Sakit sesuai standar
diperbaiki dan disetujui triase yang sudah dicetak - Taat pada aturan Rumah Sakit Kelas C
5. Mencetak Leaflet dan X- 6. Terlaksananya uji coba
Banner Sistem Triase pasien
7. Adanya dokumentasi Komitmen
yang sudah diperbaiki
6. Melakukan uji coba kegiatan berupa foto-foto Mutu:

34
penyuluhan/sosialisasi sistem - Berorientasi
triase dengan media leaflet & mutu
x banner - inovasi
7. Membuat dokumentasi
kegiatan
Antikorupsi:
- Mandiri
- Jujur

WoG :
Kerjasama dan
koordinasi
3. Mempersiapkan 1. Mencari Referensi daftar 1. Adanya Referensi dan Akuntabilitas: Dengan melakukan Kegiatan ini
media evaluasi pertanyaan soal Pre dan Post daftar pertanyaan soal pre - Tanggung jawab kegiatan ini dapat merupakan
pemahaman Test tentang sistem Triase di dan post test tentang sistem - Kejelasan target berkontribusi terhadap visi penguatan nilai
IGD
berupa pre test triase dan misi RSUD Ba’a yaitu: organisasi yaitu
2. Berkonsulasi dengan
dan post test mentor/atasan langsung 2. Adanya konsultasi dengan Nasionalisme: Visi: Rumah Sakit Umum
tentang sistem 3. Menyusun draft pertanyaan mentor/atasan langsung - Hormat- Daerah Baa menjadi Disiplin
Triase pre dan post test sistem 3. Adanya draft pertanyaan menghormati Rumah Sakit Daerah yang
Triase soal pre dan post test terpercaya Kerja Keras
4. Menyampaikan draft 4. Adanya draft pertanyaan Etika publik: Misi yang Pertama :
pertanyaan pre dan post test soal pre test dan post test - Sopan Meningkatkan kualitas Tanggung jawab
tentang sistem triase kepada SDM , Infrastruktur,
yang sudah diperbaiki dan
mentor dan atasan langsung Prasarana, Sarana, dan
untuk diperbaiki dan di disetujui Komitmen Produktif
5. Adanya Soal pre dan post Mutu: Alat Kesehatan Rumah
setujui
5. Mencetak lembar pre dan test yang sudah dicetak di - Berorientasi Sakit sesuai standar Menjunjung
post test sistem Triase pada kertas HVS mutu, Inovasi Rumah Sakit Kelas C tinggi etika dan
kertas HVS 6. Terlaksananya uji coba moral
6. Melakukan uji coba evaluasi 7. Misi yang delapan :
Adanya dokumentasi Antikorupsi:

35
pemahaman tentang sistem kegiatan berupa foto-foto - Mandiri Mewujudnyatakan budaya
triase dengan media pre dan - Jujur kerja dan melayani dengan
post test prima melalui
7. Membuat dokumentasi
WoG : instutionalisasi etika
kegiatan
Kerjasama dan kinerja
koordinasi
4. Melakukan 1. Meminta Ijin Kepada Kepala 1. Adanya surat ijin dari - Akuntabilitas Dengan melakukan Kegiatan ini
sosialisasi ruangan IGD untuk kepala ruangan IGD untuk Kejelasan target kegiatan ini dapat merupakan
kepada pasien melakukan Kegiatan melakukan Kegiatan berkontribusi terhadap visi penguatan nilai
dan Sosialisasi di IGD Sosialisasi
-Nasionalisme dan misi RSUD Ba’a yaitu: organisasi yaitu
pendamping 2. Menjelaskan cara pengisian 2. Adanya penjelasan
passien tentang pre dan post test kepada mengenai cara pengisian Hormat- Visi: Rumah Sakit Umum
sitem Triase di pasien dan pendamping pre dan post test kepada menghormati Daerah Baa menjadi Disiplin
IGD RSUD pasien pasien dan pendamping Rumah Sakit Daerah yang
Ba’a 3. Memberikan pre tet kepada 3. Terlaksananya Pre Test -Etika Publik terpercaya Kerja Keras
pasien dan pendamping 4. Terlaksananya Sosialisasi Kesopanan Misi yang Pertama :
pasien sebagai alat ukur tentang sistem Triase Meningkatkan kualitas Tanggung jawab
pengetahuan sebelum denngan media Leaflet SDM , Infrastruktur,
-Komitmen
sosialisasi 5. Terlaksananya Post Test Prasarana, Sarana, dan
4. Menyelenggarakan 6. Adanya pembagian Leaflet Mutu Produktif
Beriorientasi Alat Kesehatan Rumah
sosialisasi dengan media tentang Sistem Triase
Leaflet tentang sistem Triase kepada Pasien dan mutu, Inovasi Sakit sesuai standar Menjunjung
di IGD Pendamping Rumah Sakit Kelas C tinggi etika dan
5. Memberikan post test 7. Adanya Dokumentasi -Anti Korupsi moral
kepada pasien dan kegiatan berupa foto dan Misi yang delapan :
Mandiri
pendamping pasien sebagai video
alat ukur pengetahuan Mewujudnyatakan budaya
sesudah sosialisasi WoG : kerja dan melayani dengan
6. Membagikan leaflet tentang Koordinasi prima melalui
sistem Triase di IGD instutionalisasi etika kinerja
7. Membuat dokumentasi

36
kegiatan
5. Melakukan 1. Mengumpulkan hasil pre 1. Adanya pengumpulan hasil - Akuntabilitas Dengan melakukan Kegiatan ini
Evaluasi dan post test pasien dan pre dan post test pasien dan Kejelasan target kegiatan ini dapat merupakan
Pemahaman pendamping tentang sistem pendamping tentang sistem berkontribusi terhadap visi penguatan nilai
triase triase
Pasien tentang -Nasionalisme dan misi RSUD Ba’a yaitu: organisasi yaitu
2. Membandingkan Nilai pre 2. Adanya Proses
Sistem Triase dan post test pasien dan membandingkan nilai Pre Hormat- Visi: Rumah Sakit Umum
pendamping pasien tentang dan Post Test menghormati Daerah Baa menjadi Disiplin
sistem Triase 3. Adanya laporan evaluasi Rumah Sakit Daerah yang
3. Membuat laporan hasil 4. Adanya hasil laporan -Etika Publik terpercaya Kerja Keras
evaluasi disertai Evaluasi yang disetujui Kesopanan, Misi yang Pertama :
dokumentasi hasil evaluasi 6. Adanya dokumentasi cermat Meningkatkan kualitas Tanggung jawab
4. Menyampaikan hasil kegiatan berupa foto-foto SDM , Infrastruktur,
laporan kegiatan pada Prasarana, Sarana, dan
mentor dan atasan -Komitmen Produktif
Mutu Alat Kesehatan Rumah
5. Membuat dokumentasi
kegiatan Beriorientasi Sakit sesuai standar Menjunjung
mutu, Inovasi Rumah Sakit Kelas C tinggi etika dan
moral
Misi yang delapan :
-Anti Korupsi
Mandiri Mewujudnyatakan budaya
kerja dan melayani dengan
WoG : prima melalui
Koordinasi instutionalisasi etika kinerja
6 Menempatkan 1. Meminta ijin kepada kepala 1. Adanya ijin dari kepala Akuntabilitas: Dengan melakukan Kegiatan ini
X-Banner Alur ruangan IGD untuk IGD untuk penempatan X- - Tanggung jawab kegiatan ini dapat merupakan
Sistem Triase di penempatan X-banner Banner Sistem Triase di - Kejelasan target berkontribusi terhadap visi penguatan nilai
ruang IGD
sistem Triase IGD dan misi RSUD Ba’a yaitu: organisasi yaitu
2. Menempatkan X-Banner 2. X-Banner Sistem Triase Nasionalisme: Visi: Rumah Sakit Umum
Daerah Baa menjadi

37
Alur Sistem Triase yang yang ditempatkan di ruang - Hormat- Rumah Sakit Daerah yang Disiplin
sudah dicetak di ruang IGD IGD menghormati terpercaya
RSUD Baa 3. Adanya Dokumentasi Misi yang Pertama : Kerja Keras
3. Membuat Dokumentasi kegiatan berupa foto-foto Etika publik: Meningkatkan kualitas
kegiatan - Sopan SDM , Infrastruktur, Tanggung jawab
Prasarana, Sarana, dan
Komitmen Alat Kesehatan Rumah Produktif
Mutu: Sakit sesuai standar
- Berorientasi Rumah Sakit Kelas C Menjunjung
mutu, Inovasi tinggi etika dan
Misi yang delapan :
moral
Antikorupsi: Mewujudnyatakan budaya
- Mandiri kerja dan melayani dengan
- Jujur prima melalui
instutionalisasi etika
WoG : kinerja
Kerjasama dan
koordinasi
7 Membuat 1. Mengumpulkan semua data 1. Adanya bukti hasil kegiatan Akuntabilitas: Dengan melakukan Kegiatan ini
Dokumentasi hasil kegiatan aktualisasi yang dilakukan - Tanggung jawab kegiatan ini dapat merupakan
kegiatan 2. Melakukan pemilahan data 2. Adanya data-data hasil - Kejelasan target berkontribusi terhadap visi penguatan nilai
Aktualisasi
hasil kegiatan sesuai dengan kegiatan yang tersusun dan misi RSUD Ba’a yaitu: organisasi yaitu
jenis kegiatan sesuai dengan jenis Nasionalisme: Visi: Rumah Sakit Umum
3. Memberikan keterangan kegiatan - Hormat- Daerah Baa menjadi Disiplin
pada foto-foto sesuai dengan 3. Adanya keterangan pada menghormati Rumah Sakit Daerah yang
tahapan kegiatan aktualisasi foto-foto kegiatan terpercaya Kerja Keras
4. Mendokumentasikan 4. Adanya dokumentasi Etika publik: Misi yang Pertama :
pelaksanaan kegiatan pelaksanaan kegiatan - Sopan Meningkatkan kualitas Tanggung jawab

38
SDM , Infrastruktur,
Komitmen Prasarana, Sarana, dan Produktif
Mutu: Alat Kesehatan Rumah
- Berorientasi Sakit sesuai standar Menjunjung
mutu, Inovasi Rumah Sakit Kelas C tinggi etika dan
moral
Antikorupsi:
- Mandiri
- Jujur

WoG :
Kerjasama dan
koordinasi
8. Menyusun 1. Mengumpulkan semua hasil 1. Adanya hasil pengumpulan Akuntabilitas: Dengan melakukan Kegiatan ini
Laporan Hasil kegiatan aktualisasi yang kegiatan aktualisasi yang - Tanggung jawab kegiatan ini dapat merupakan
Kegiatan telah dilakukan telah dilakukan - Kejelasan target berkontribusi terhadap visi penguatan nilai
Aktualisasi
2. Membuat laporan 2. Adanya laporan hasil dan misi RSUD Ba’a yaitu: organisasi yaitu
pelaksanaan kegiatan kegiatan aktualisasi Nasionalisme: Visi: Rumah Sakit Umum
aktualisasi 3. Adanya lembar konsultasi - Hormat- Daerah Baa menjadi Disiplin
3. Mengkonsultasikan laporan dengan mentor/atasan menghormati Rumah Sakit Daerah yang
yang telah dibuat kepada langsung terpercaya Kerja Keras
mentor dan atasan langsung 4. Adanya lembar Etika publik: Misi yang Pertama :
4. Meminta perstujuan dari persetujuan dan pengesahan - Sopan Meningkatkan kualitas Tanggung jawab
mentor/atasan langsung dari mentor/atasan SDM , Infrastruktur,
5. Mendokumentasikan tahapan langsung Komitmen Prasarana, Sarana, dan Produktif
penyusunan laporan kegiatan 5. Adanya dokumentasi Mutu: Alat Kesehatan Rumah
aktualisasi laporan kegiatan aktualisasi - Berorientasi Sakit sesuai standar Menjunjung
yang telah dilakukan mutu, Inovasi tinggi etika dan

39
Rumah Sakit Kelas C moral
Antikorupsi:
- Mandiri
- Jujur

WoG :
Kerjasama dan
koordinasi

40
4.2 Deskripsi Hasil Pelaksanaan Aktualisasi

1. Kegiatan 1: Melakukan Konsultasi dan Bimbingan dengan Mentor/Atasan


Langsung terkait Rancangan Aktualisasi
Hari/Tanggal Kegiatan : 30 Oktober, 1-3 September 2021
Daftar Lampiran : Foto kegiatan
Output Kegiatan :
a. Tersedianya waktu dari mentor/atasan langsung untuk
bertemu dan berknsultasi mengenai rencana dan jadwal
kegiatan aktualisasi
b. Adanya konsultasi dengan mentor mengenai rancangan
aktualisasi
c. Adanya saran dan masukan berupa perbaikan line triase
serta persetujuan dari mentor yang dibuktikan dengan
Lembar Persetujuan dan lembar konsultasi
d. Adanya surat ijin dari mentor/atasan langsung untuk
melaksanakan kegiatan aktualisasi
e. Adanya dokumentasi kegiatan

Penjelasan realisasi kegiatan 1 :


Kegiatan pertama merupakan kegiatan pembuka dari seluruh rangkaian kegiatan
aktualisasi selama ±1 (satu) bulan yakni dari minggu ke empat bulan September
sampai dengan minggu pertama bulan Oktober 2021. Hal yang penulis lakukan pada
kegiatan ini adalah “melakukan konsultasi dan bimbingan dengan mentor/atasan
langsung terkait Rancangan Aktualisasi”. Yang menjadi mentor/atasan langsung
penulis dalam kegiatan ini adalah Bapak Yusni Y. Johannis, S.Kep, Ns selaku Kepala
Departemen Pelayanan Medis dan Keperawatan RSUD Ba’a.
Dalam melaksanakan kegiatan ini ada 5 (lima) tahapan kegiatan yang penulis lakukan
dalam melakukan konsultasi mengenai rencana kegiatan aktualisasi dengan atasan:

 Tahap 1 (pertama) adalah meminta kesediaan waktu mentor/atasan langsung.


Kegiatan ini dilakukan pada tanggal 30 September 2021. Sebelum melakukan
konsultasi terkait rencana kegiatan dengan Bapak Yusni Y. Johannis, S.Kep,
Ns selaku Kepala Departemen Pelayanan Medis dan Keperawatan RSUD
Ba’a, saya membuat janji dengan beliau melalui pesan whatsapp untuk

41
bertemu hari kamis, 30 September 2021 pada jam kerja. Penulis melaporkan
diri kepada mentor bahwa kegiatan Latsar on class dan selama 3 (tiga) minggu
di Kantor BPSDM NTT telah selesai dan untuk selanjutnya akan dilakukan
kegiatan aktualisasi di unit kerja penulis.
 Tahap 2 (kedua) adalah melakukan konsultasi dan menyajikan rancangan
aktualisasi kepada mentor. Kegiatan ini terjadi pada hari yang sama dengan
kegiatan 1 (pertama) yakni pada tanggal 30 September 2021. Penulis
melakukan konsultasi mengenai rencana kegiatan yang akan dibuat dengan
menyampaikan rancangan aktualisasi yang telah diseminarkan dan telah
disetujui oleh pembimbing dan penguji.
 Tahap 3 (ketiga) adalah meminta arahan dan masukan dari mentor tentang
kegiatan aktualisasi yang akan dilakukan. Setelah menyampaikan seluruh
rencana kegiatan aktualisasi, selanjutnya penulis meminta arahan dan masukan
dari mentor terkait pelaksanaan kegiatan aktualisasi yang akan dilakukan
dalam bentuk notulensi dan catatan pada lembar konsultasi. Pada tahap ini,
mentor menyampaikan hal-hal teknis yang perlu dilakukan, antara lain dengan
memperbaiki line Triase di IGD yang sudah rusak/pudar agar dapat dijalankan
sebelum melakukan kegiatan aktualisasi. Penulis bekerjasama dengan tim
IPSRS (Instalasi Pemeliharaan Sarana Prasarana Rumah Sakit) dalam
memperbaiki line Triase.
 Tahap 4 (keempat) adalah meminta persetujuan dan ijin untuk melakukan
kegiatan aktualisasi. Setelah mendapat arahan dan masukan terkait rancangan
serta jadwal kegiatan dari mentor, penulis meminta persetujuan dan ijin
untuk menjalankan kegiatan aktualisasi di unit kerja, hal ini dibuktikan dengan
ditandatanganinya surat ijin pelaksanaan kegiatan.
 Tahap 5 (ke lima) adalah membuat dokumentasi kegiatan. Penulis meminta
bantuan rekan kerja untuk membantu mengambil gambar sebagai dokumentasi
dalam setiap tahapan kegiatan

42
Gambar 4.1 Pesan whatsapp meminta kesediaan mentor/atasan untuk bertemu

Gambar 4.2 Melakukan konsultasi dan bimbingan dengan mentor & coach

43
Gambar 4.3 Memperbaiki line Triase di IGD bersama Tim IPSRS

Gambar 4.4 Persetujuan Mentor dan Surat Ijin Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi

2. Kegiatan 2 : Mempersiapkan Media Informasi dan Sosialisasi tentang Sistem Triase di


IGD
Hari/Tanggal Kegiatan : 1-4 September 2021
Daftar Lampiran : Foto kegiatan
Output Kegiatan :
a. Adanya bahan referensi dalam penyusunan draft materi
leaflet dan X Banner
b. Adanya konsultasi dengan mentor
c. Adanya penyusunan leaflet dan X Banner Sistem Triase
yang telah disetujui oleh mentor
d. Tersedianya Leaflet dan X-Banner tentang Sistem Triase
yang telah dicetak
e. Terlaksananya uji coba

44
f. Adanya dokumentasi kegiatan

Penjelasan realisasi kegiatan 2 :


Kegiatan kedua adalah mempersiapkan media informasi dan sosialisasi tentang
Sistem Triase di IGD. Sesuai dengan jadwal aktualisasi yang dibuat, penulis
melaksanakan kegiatan 2 ini pada minggu ke empat bulan september sampai miggu
pertama bulan oktober. Terdapat 6 (enam) tahapan kegiatan dalam melaksanakan
kegiatan kedua ini:

 Tahap 1 (pertama) adalah mempersiapkan bahan referensi yang akan digunakan


sebagai materi leaflet dan X-Banner tentang sistem triase. Kegiatan ini penulis
lakukan pada tanggal 1 september 2021 dengan mencari bahan referensi melalui
internet.
 Tahap 2 (kedua) adalah melakukan konsultasi dengan mentor/atasan langsung
dalam penyusunan materi leaflet dan x-banner. Keguatan ini penulis lakukan
pada tanggal 2 September 2021. Penulis menemui mentor/atasan langsung
dengan membawa bahan referensi yang telah disiapkan dan melakukan konsultasi
untuk menyusun leaflet dan x-banner.
 Tahap 3 (ketiga) adalah Menyusun materi sosialisasi/penyuluhan dalam leaflet
dan X-Banner. Kegiatan ini dilakukan pada tanggal 3 September 2021. Setelah
mendapat cukup referensi mengenai sistem triase di IGD dan konsultasi dengan
mentor, penulis segera menyusun materi sosialisasi/penyuluhan yang akan
dilakukan dalam bentuk draft leaflet dan x banner. Dimulai dari alur pasien
ketika datang ke IGD, pengertian sistem triase, manfaat sistem triase, dan
klasifikasi pembagian sistem triase.
 Tahap 4 (keempat) adalah mengajukan draft materi leaflet dan X-Banner Sistem
Triase. Setelah selesai menyusun materi draft leaflet dan X-Banner, penulis
kemudian menemui mentor untuk melakukan konsultasi pada tanggal 4
September 2021. Draft materi dan desain leaflet dan X-Banner yang diajukan
oleh penulis disetujui oleh mentor dengan masukan perbaikan berupa
penambahan tulisan pada X-Banner agar tidak terkesan kosong di bagian bawah
banner dan pemilihan warna tulisan pada leaflet dan X-Banner agar dapat
terbaca. Setelah memperbaiki sesuai saran mentor, penulis mengajukan kembali
draft perbaikan dan disetujui oleh mentor.

45
 Tahap 5 (ke lima) adalah mencetak leaflet dan X-Banner Sistem Triase pasien
yang sudah diperbaiki. Setelah memperbaiki sesuai saran mentor untuk
mengubah warna tulisan pada desain X-Banner, penulis kemudian mencetak X
Banner dan leaflet yang sudah disetujui oleh Mentor.
 Tahap 6 (ke enam) adalah membuat dokumentasi kegiatan. Penulis meminta
bantuan rekan sekerja untuk mengambil foto untuk keperluan dokumentasi
kegiatan.

Gambar 4.5 Konsultasi Dengan Mentor Dalam Peenyusunan Leaflet Dan X-Banner Sistem Triase

Gambar 4.6 Proses pembuatan leaflet dan X-Banner Sistem Triase

46
Gambar 4.7 Leaflet Dan X-Banner Sistem Triase yang sudah Dicetak

Gambar 4.8. Melakukan uji coba sosialisasi/penyuluhan

3. Kegiatan 3 : Mempersiapkan Media Evaluasi Pemahaman berupa Pre test dan


Post test tentang Sistem Triase
Hari/Tanggal Kegiatan :1-4 September 2021
Daftar Lampiran : Foto kegiatan
Output Kegiatan :
a. Adanya bahan referensi dalam penyusunan soal pre dan
post test
b. Adanya konsultasi dengan Mentor
c. Adanya draft perbaikan
d. Adanya penyusunan draft soal pre dan post test yang
telah disetujui mentor
e. Tersedianya lembar pre dan post test yang telah dicetak

47
f. Terlaksananya uji coba
g. Adanya dokumentasi kegiatan

Penjelasan realisasi kegiatan 3 :


Kegiatan ketiga adalah mempersiapkan pre test dan post test tentang sistem triase.
Sesuai dengan jadwal aktualisasi yang dibuat, penulis melakukan kegiatan ini di
minggu ke empat bulan September sampai minggu pertama bulan Oktober. Pada
kegiatan ini, sebelum penulis melakukan sosialisasi, terlebih dahulu penulis
menyiapkan media evaluasi, berupa soal pre test dan post test yang dapat digunakan
untuk mengevaluasi pemahaman pasien. Terdapat 6 (enam) tahapan kegiatan yang
penulis lakukan yaitu:

 Tahap 1 (pertama) : Mencari referensi daftar pertanyaan soal Pre dan Post test
tentang Sistem Triase. Kegiatan ini Penulis lakukan pada tanggal 3 September
2021. Penulis mencari referensi daftar pertanyaan di internet dan menyesuaikan
dengan materi leaflet serta x banner yang telah disusun sebelumnya.
 Tahap 2 (ke dua) : berkonsultasi dengan mentor mengenai metode evaluasi.
Sebelum melakukan kegiatan sosialisasi, penulis berkonsultasi dengan Mentor
mengenai metode evaluasi kegiatan yaitu dengan menggunakan pre test sebelum
sosialisasi dan post test setelah sosialisasi. Kegiatan ini penulis lakukan pada
tanggal 4 September 2021. Mentor menanggapi dengan menyetujui metode
evaluasi yang diusulkan penulis.
 Tahap 3 (ke tiga) : menyusun draft pertanyaan pre dan post test sistem triase.
Setelah berkonsultasi dengan Mentor, penulis mencoba menyusun draft
pertanyaan soal pre dan post test.
 Tahap 4 (ke empat) : menyampaikan draft pertanyaan yang telah disusun kepada
mentor/atasan langsung untuk diperbaiki dan disetujui. Setelah menyusun draft
pertanyaan, penulis mencetak draft pertanyaan soal pre dan post test sistem
triase dan melakukan konsultasi kembali dengan mentor pada tanggal 5
September 2021. Mentor memberikan masukan untuk menambah sistem skoring
sebagai tolak ukur evaluasi penulis dalam minilai tingkat pemahaman pasien dan
pendampig sebelum dan sesudah diberikan sosialisasi. Penulis melakukan
perbaikan dan menyampaikan kembali hasil perbaikan dan mentor menyetujui.

48
 Tahap 5 (ke lima) : mencetak soal pree dan post test tentang sistem triase pada
kertas HVS. Sebelum penulis melakukan sosialisasi, terlebih dahulu penulis
mencetak soal pre dan post test yang telah disetujui mentor pada kertas HVS dan
diperbanyak agar dapat dibagikan kepada pasien pada saat sebelum dan sesudah
sosialisasi.
 Tahap 6 (ke enam) : membuat dokumentasi kegiatan. Pada tahap ini penulis
meminta bantuan rekan sekerja untuk mengambil gambar kegiatan untuk
keperluan dokumentasi.

Gambar 4.9. Konsultasi dengan Mentor mengenai metode evaluasi

Gambar 4.10. Draft perbaikan beserta masukan dari mentor

Gambar 4.11. Proses Pembuatan Draft Soal Pre dan Post Test

49
Gambar 4.12. Lembar Pre dan Post Test serta Kunci Jawaban yang Sudah Dicetak

Gambar 4.13. Uji Coba Evaluasi Pemahaman dengan Media Pre dan Post Test
4. Kegiatan 4 : Melakukan Sosialisasi Kepada Pasien dan Pendamping Pasien
tentang Sistem Triase di IGD
Hari/Tanggal Kegiatan : 7-17 Oktober 2021 (hari kerja)
Daftar Lampiran : Foto kegiatan & video sosialisasi
Output Kegiatan :
a. Adanya surat ijin dari kepala ruangan IGD untuk
melakukan kegiatan sosialisasi di IGD
b. Adanya penjelasan cara pengisian soal pre dan post test
c. Terlaksananya pre test
d. Terlaksananya sosialisasi/penyuluhan
e. Terlaksananya post test
f. Adanya pembagian leaflet kepada pasien dan
pendamping
g. Adanya dokumentasi kegiatan berupa foto dan video

50
Penjelasan realisasi kegiatan 4 :
Kegiatan keempat adalah melakukan sosialisasi kepada pasien dan pendamping pasien
tentang sistem triase di IGD. Sesuai dengan jadwal aktualisasi yang dibuat,
seharusnya penulis melakukan penyuluhan di minggu ke dua sampai minggu ke tiga
bulan Oktober. Akan tetapi, karena kurangnya sampel makan penyuluhan berjalan
sampai minggu ke empat bulan Oktober. Jumlah total pasien dan pendamping pasien
mendapat sosialisasi berjumah 20 (dua puluh) dengan rincian 5 (lima) pasien dan 15
(lima belas) pendamping pasien. Terdapat 7 (tujuh) tahapan kegiatan yang penulis
lakukan yaitu :

 Tahap 1(pertama) : meminta ijin kepada kepala ruangan IGD untuk melakukan
kegiatan sosialisasi. Sebelum melakukan kegiatan, penulis terlebih dahulu
meminta ijin kepada kepala ruangan IGD, ibu Sisilia Ostafia, S.Kep, Ns untuk
melakukan kegiatan sosialisasi kepada pasien dan pendamping pasien di ruangan
IGD serta melakukan pre dan post test sebelum dan setelah sosialisasi. Penulis
juga memohon ijin untuk meminta bantuan petugas kesehatan yang bertugas di
IGD dalam pengambilan gambar/video. Kegiatan ini penulis lakukan pada
tanggal 7 Oktober 2021. Kepala ruangan IGD menyetujui kegiatan sosialisasi
yang akan dilakukan.
 Tahap 2 (ke dua) : menjelaskan cara pengisian pre dan post test kepada pasien
dan pendamping. Setelah mendapat ijin dari kepala ruangan IGD, mulai tanggal
10 Oktober 2021 penulis menemui pasien dan pendamping yang
berkunjung/berobat ke IGD untuk meminta kesediaan sebagai responden dalam
kegiatan sosialisasi dan menjelaskan cara mengisi pre dan post test. Kegiatan ini
penulis lakukan bed to bed sehingga meminimalisir resiko responden untuk
berkumpul dalam jumlah yang banyak dan tidak melanggar protokol kesehatan di
masa pandemi.
 Tahap 3 (ke tiga) : memberikan pre test kepada pasien dan pendamping pasien
tentang sistem Triase. Setelah diberikan penjelasan tentang cara pengisian,
penulis membagikan lembar pre test sebagai tolak ukur pemahaman umum pasien
dan pendamping tentang sistem triase dan memberikan waktu kepada responden
untuk mengisinya. Setelah itu lembar pre test yang telah diisi penulis kumpulkan
kembali.

51
 Tahap 4 (ke empat) : menyelenggarakan sosialisasi/penyuluhan tentang sistem
triase kepada pasien dan pendamping pasien. Setelah responden selesai mengisi
pre test, penulis memberikan penyuluhan tentang sistem triase lewat media leaflet
dan X Banner. Kegiatan ini penulis lakukan bed to bed, mulai dari tanggal 10
September 2021 dan seterusnya pada saat penulis melakukan tugas jaga di IGD
sampai terkumpul responden yang cukup.
 Tahap 5 (ke lima) : memberikan post test kepada pasien dan pendamping pasien
tentang sistem Triase. Setelah melakukan sosialisasi mengenai sistem Triase
kepada responden penulis meminta waktu untuk mengisi post test sebagai tolak
ukur pemahaman pasien dan pendamping setelah diberikan sosialisasi. Setelah itu
lembar post test yang telah diisi, penulis kumpulkan kembali.
 Tahap 6 (ke enam) : membagikan leaflet tentang sistem Triase kepada pasien dan
responden. Penulis membagikan leaflet kepada pasien dan pendamping agar
penyuluhan yang diberikan penulis dapat dibagikan kepada keluarga/kerabat
yang lain. Pada tahap ini, penulis juga meminta responden untuk mengisi daftar
hadir.
 Tahap 7 (ke tujuh) : membuat dokumentasi kegiatan. Pada tahap ini, penulis
meminta bantuan petugas kesehatan di IGD untuk membantuk mengambil
gambar/video untuk keperluan dokumentasi.

Gambar 4.14 Persetujuan dan Surat Ijin Kepala Ruangan IGD

52
Gambar 4.15. Berkoordinasi dengan Rekan Kerja di IGD

Gambar 4.16. Memberikan penjelasan cara pengisian pre dan post test

Gambar 4.17. Pendamping Pasien mengisi soal pre test

53
Gambar 4.18. Kegiatan Sosialisasi Kepada Pasien dan Pendamping Pasien

Gambar 4.19. Kegiatan mengisi Post Test

54
Gambar 4.20. Kegiatan Pembagian Leaflet

5. Kegiatan 5 : Melakukan Evaluasi Pemahaman Pasien dan pendamping tentang


Sistem Triase di IGD
Hari/Tanggal kegiatan : 20-23 Oktober 2021
Daftar lampiran : Foto Kegiatan
Output kegiatan :
a. Adanya lembar jawaban pre dan post test
b. Adanya hasil analisis hasil pre test dan pos test
c. Tersedianya laporan hasil analisis pre dan post test yang
disampaikan dan disetujui oleh mentor
d. Adanya dokumentasi kegiatan

55
Penjelasan realisasi kegiatan 5 :
Kegiatan kelima adalah melakukan evaluasi kegiatan peahaman pasien dan
pendamping tentang sistem triase. Pada kegiatan ini, penulis melakukan evaluasi
terhadap pemahaman pasien sebelum dan setelah diberikan sosialisasi/penyuluhan
tentang sistem triase lewat soal Pre dan Post test yang sudah dijawab oleh pasien dan
pendamping pasien. Kegiatan ini penulis lakukan pada minggu ke tiga bulan Oktober.
Terdapat 5 (lima) tahapan kegiatan yang penulis lakukan:

 Tahap 1(pertama) : mengumpulkan hasil pre dan post test pasien dan pendampng
pasien tentang sistem triase. Kegiatan ini penulis lakukan pada tanggal 19
Oktober 2021. Penulis mengelompokkan lembar jawaban pre test dan post test,
kemudian penulis mencocokkan jawaban yang sudah diisi oleh pasien dan
pendamping dan diberikan nilai sesuai kategori skoring yang disepakati dengan
mentor.
 Tahap 2 (ke dua) : membandingkan nilai pre test dan post test pasien dan
pendamping pasien tentang sistem triase. Pada tahapan kegiatan ini penulis
membandingkan nilai pre test dan post test pasien dan pendamping pasien
sebelum dan sesudah diberi materi sosialisasi. Hasil analisis pre test dan post test
dapat dilihat pada grafik dalam gambar. Pre test dan post test ini diberikan kepada
total 20 pasien dan pendamping pasien. Rata – rata nilai pre test sebesar 5,55 dan
rata - rata nilai post test sebesar 8,9. Dari hasil ini maka dapat disimpulkan bahwa
melalui kegiatan sosialisasi menggunakan media berupa leaflet dan X-banner
tentang sistem triase di IGD telah terjadi peningkatan pemahaman pasien dan
pendamping pasien yang dibuktikan dengan nilai rata-rata post test lebih tinggi
3,35 poin dibandingkan nilai pre test.
 Tahap 3 (ke tiga) : Membuat laporan hasil evaluasi disertai dokumentasi hasil
evaluasi. Setelah melakukan perbandingan hasil pre dan post test, penulis
membuat laporan hasil evaluasi dalam bentuk tabel dan grafik dan foto-foto
lembar jawaban pasien dan pendamping yang telah dilakukan.
 Tahap 4 (ke empat) : menyampaikan hasil laporan kegiatan evaluasi kepada
mentor/atasan langsung. Setelah membuat laporan evaluasi, penulis kemudian
menyampaikannya pada mentor. Mentor menyetujui hasil evaluasi yang telah
dilakukan.

56
 Tahap 5 (ke lima) : membuat dokumentasi kegiatan. Pada tahap ini, penulis
meminta bantuan rekan sekerja untuk mengambil gambar untuk keperluan
dokumentasi.

Gambar 4.21. Proses Analisis Nilai Pre dan Post Test

Gambar 4.22. konsultasi laporan hasil evaluasi kepada mentor

Analisis Nilai Pre dan Post Test Sistem


Triase
12
10
8
6
4
2 Pre Test
0
Margarita…

Margarce…

Yunita…
Hemsi…

Anderias…
Rosdiana…

Jekson…

Post Test
Rudi
Elsi Naluk

Sinyo Thobias

Hendrik Suki
Hendrik Hilly
Leni Sopacua

Filadelfia Fia
Elsi Suki

Aldo Lau
Elvis Haning
Luisa Henuk
Leny Doh

Sonya Oelma

Gambar 4.23. Grafik hasil analisis nilai pre dan post test

57
6. Kegiatan 6 : Menempatkan Alur Sistem Triase yang tercetak pada X-Banner di
ruang IGD RSUD Baa
Hari/Tanggal kegiatan : 10-11 Oktober 2021
Lampiran : Foto kegiatan
Output :
a. Adanya ijin dari kepala ruangan IGD
b. X-Banner yang dicetak dan ditempatkan di IGD
c. Adanya dokumentasi kegiatan

Penjelasam realisasi kegiatan 6


Kegiatan 6 (keenam) adalah melakukan menempatkan alur sistem triase yang tercetak
pada X Banner dii ruang IGD RSUD Baa. Kegiatan ini penulis lakukan pada minggu
ke 3 bulan Oktober. Terdapat 3 (tiga) tahapan kegiatan yang penulis lakukan:

 Tahap 1(pertama) : meminta ijin kepada kepala ruangan IGD untuk menempatkan
X-Banner sistem Triase. Pada kegiatan ini, penulis menemui kepala ruangan IGD
untuk meminta ijin menempatkan X-Banner yang telah dicetak di dekat pintu
masuk IGD/di ruangan penerimaan pasien baru. Kepala ruangan IGD menyetujui
dan memberi ijin kepada penulis.
 Tahap 2 (ke dua) : menempatkan X Banner Alur Sistem Triase di IGD. Setelah
mendapat persetujuan kepala ruangan IGD, Penulis mencetak X-Banner dan
menempatkan di dekat pintu masuk ruang IGD/di ruangan penerimaan pasien
baru agar dapat dilihat oleh pasien dan pendamping pasien ketika datang berobat
di IGD sebagai media penyuluhan.
 Tahap 3 (ke tiga) : membuat dokumentasi kegiatan. Pada tahap ini pasien
meminta bantuan petugas kesehatan di IGD untuk mengambil gambar untuk
keperluan dokumentasi.

Gambar 4.24. Meminta ijin kepala ruangan IGD

58
Gambar 4.25. Menempatkan X-Banner Alur Sistem Triase IGD di Ruang Triase IGD

7. Kegiatan 7 : Mengumpulkan dokumentasi seluruh kegiatan aktualisasi


Hari/Tanggal kegiatan : 20-30 Oktober 2021
Lampiran : Foto kegiatan
Output :
a. Adanya bukti hasil kegiatan yang telah dilakukan
b. Dokumentasi hasil kegiatan tersusun sesuai denga jenis
kegiatan
c. Adanya keterangan pada foto-foto kegiatan
d. Adanya dokumentasi pelaksanaan kegiatan
Penjelasan realisasi kegiatan 7 :
 Tahap 1 (pertama) : mengumpulkan semua data hasil dokumentasi. Pada tahap
ini, penulis mengumpulkan foto-foto kegiatan yang diambil oleh rekan sekerja
penulis saat melaksanakan kegiatan aktualisasi pada satu folder.
 Tahap 2 (kedua) : melakukan pemilahan hasil kegiatan sesuai dengan jenis
kegiatan. Untuk mempermudah penulis dalam memilah foto, maka penulis
mengelompokkan data dokumentasi yang ada sesuai jenis kegiatan.
 Tahap 3 (ketiga) : memberikan keterangan pada foto-foto sesuai tahapan kegiatan
aktualisasi. Setelah mengelompokkan data dokumentasi berdasarkan jenis
kegiatan, penulis menambahkan keterangan pada setiap foto agar mempermudah
orang lain dalam memahami gambar yang disertakan dalam laporan aktualisasi.

59
 Tahap 4 (keempat) : Membuat dokumentasi kegiatan. Pada tahap ini, penulis
meminta bantuan rekan sekerja dalam mengambil foto-foto untuk keperluan
dokumentasi.

Gambar 4.26. Mengumpulkan dokumentasi kegiatan pada satu folder di komputer

Gambar 4.27. Menyusun foto-foto dan memilah berdasarkan jenis kegiatan

Gambar 4.28. Memberikan keterangan pada Foto

60
8. Kegiatan 8 : Menyusun laporan kegiatan aktualisasi
Hari/Tanggal kegiatan : 20 – 30 Oktober 2021
Lampiran : Foto Kegiatan
Output :
a. Adanya pengumpulan hasil kegiatan aktualisasi yang
telah dilakukan
b. Adanya laporan hasil kegiatan aktualisasi
c. Adanya lembar konsultasi dengan mentor/atasan langsung
d. Tersedianya dokumen laporan kegiatan aktualisasi yang
telah sudah dicetak
Penjelasan realisasi kegiatan 8 :
 Tahap 1 (pertama) : mengumpulkan semua hasil kegiatan aktualisasi yang telah
dilakukan. Pada tahap ini, penulis mengumpulkan semua hasil kegiatan dalam satu
folder sesuai denga urutan kegiatan agar mempermudah penulis dalam penyusunan
laporan
 Tahap 2 (Kedua) : menyusun laporan hasil kegiatan aktualisasi. Setelah data
terkumpul, penulis mulai menyusun laporan kegiatan aktualisasi sesuai
panduan/pedoman penulisan disertasi dengan bukti dokumentasi kegiatan dan
lampiran-lampiran.
 Tahap 3 (ketiga) : melakukan konsultasi laporan yang telah dibuat dengan
mentor/atasan langsung. Tahap ini dilakukan penulis pada tanggal 26-28 Oktober
2021. Penulis meminta arahan dan masukkan dari mentor, kemudian memperbaiki
dan memeriksa kembali susunan laporan aktualisasi yang telah dibuat.
 Tahap 4 (keempat) : mencetak laporan aktualisasi. Setelah konsultasi dan
memperbaiki laporan aktualisasi sesuai arahan mentor, penulis mencetak laporan
aktualisasi beserta lampiran-lampirannya
 Tahap 5 (kelima) : membuat dokumentasi. Penulis meminta bantuan rekan kerja
untuk mengambil foto untuk keperluan dokumentasi kegiatan.

61
Gambar 4.29. Menyusun laporan aktualisasi

Gambar 4.30. Konsultasi dengan Mentor

Gambar 4.31. Konsultasi dengan Coach via Whatsapp Grup

Gambar 4.32. Mencetak laporan aktualisasi

62
Gambar 4.33. Bersama Mentor Mengoreksi Laporan Aktualisasi

63
4.3 Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi
Tabel 4.2 Tabel Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi

Sept Okt
No Kegiatan
IV I II III IV
1. Melakukan konsultasi dengan Mentor dan
Atasan langsung terkait rancangan aktualisasi
2. Mempersiapkan Media Informasi dan
Sosialisasi tentang Sistem Triase di IGD RSUD
Baa
3. Mempersiapkan Media Evaluasi tentang Sistem
Triase berupa Pre dan Post Test di IGD RSUD
Baa
5. Melakukan Sosialisasi Sistem Triase kepada
Pasien dan Pendamping di IGD RSUD Baa
6. Melakukan Evaluasi Pemahaman Pasien dan
Pendamping tentang Sistem Triase di IGD
RSUD Baa
7. Mencetak Sistem Pelayanan Triase di IGD pada
X-Banner dan ditempatkan di IGD RSUD Baa
kabupaten Rote Ndao
8. Melakukan Dokumentasi semua kegiatan yang
telah dilakukan
9. Menyusun Laporan kegiatan Aktualisasi

64
4.4 Pengendalian Aktualisasi oleh Mentor dan Coach di Tempat Aktualisasi
1. Kartu Bimbingan Aktualisasi Mentor
Nama : dr. Michelle Giovanny Manoeroe, S.Ked
NIP : 19940616 202012 2 006
Unit Kerja : RSUD Ba’a Kabupaten Rote Ndao
Jabatan : Dokter Ahli Pertama
Isu : Kurangnya Pemahaman pasien dan pendamping tentang sistem Triase di
IGD RSUD Ba’a
Gagasan : “Peningkatan Pemahaman Pasien dan Pendamping Pasien tentang
Sistem Triase di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Baa
Kabupaten Rote Ndao”

Kegiatan 1 : Melakukan konsultasi dengan mentor/atasan langsung terkait rancangan


aktualisasi

Penyelesaian Kegiatan Catatan Mentor Paraf Mentor


 Tahapan kegiatan:
 Output kegiatan
terhadap pemecahan
isu
 Keterkaitan substansi
mata pelatihan
 Kontribusi terhadap
visi-misi organisasi
 Penguatan nilai
organisasi

Kegiatan 2 : Mempersiapkan media informasi dan sosialisasi tentang sistem triase di IGD
RSUD Baa kabupaten Rote Ndao

Penyelesaian Kegiatan Catatan Mentor Paraf Mentor


 Tahapan kegiatan:
 Output kegiatan
terhadap pemecahan
isu
 Keterkaitan substansi
mata pelatihan
 Kontribusi terhadap
visi-misi organisasi
 Penguatan nilai
organisasi

65
Kegiatan 3 : Mempersiapkan media evaluasi tentang sistem triase di IGD RSUD Baa
kabupaten Rote Ndao

Penyelesaian Kegiatan Catatan Mentor Paraf Mentor


 Tahapan kegiatan:
 Output kegiatan
terhadap pemecahan
isu
 Keterkaitan substansi
mata pelatihan
 Kontribusi terhadap
visi-misi organisasi
 Penguatan nilai
organisasi

Kegiatan 4 : Melakukan sosialisasi tentang sistem triase kepada pasien dan pendamping
pasien d IGD RSUD Baa kabupaten Rote Ndao

Penyelesaian Kegiatan Catatan Mentor Paraf Mentor


 Tahapan kegiatan:
 Output kegiatan
terhadap pemecahan
isu
 Keterkaitan substansi
mata pelatihan
 Kontribusi terhadap
visi-misi organisasi
 Penguatan nilai
organisasi

Kegiatan 5 : Melakukan evaluasi pemahaman pasien dan pendsmping pasien tentang


sistem triase di IGD RSUD Baa kabupaten Rote Ndao

Penyelesaian Kegiatan Catatan Mentor Paraf Mentor


 Tahapan kegiatan:
 Output kegiatan
terhadap pemecahan
isu
 Keterkaitan substansi
mata pelatihan
 Kontribusi terhadap
visi-misi organisasi
 Penguatan nilai
organisasi

66
Kegiatan 6 : Menempatkan Alur Sistem Triase di IGD yang tercetak pada X-Banner di
ruang IGD RSUD Baa kabupaten Rote Ndao

Penyelesaian Kegiatan Catatan Mentor Paraf Mentor


 Tahapan kegiatan:
 Output kegiatan
terhadap pemecahan
isu
 Keterkaitan substansi
mata pelatihan
 Kontribusi terhadap
visi-misi organisasi
 Penguatan nilai
organisasi

Kegiatan 7 : Melakukan dokumentasi semua kegiatan yang telah dilakukan

Penyelesaian Kegiatan Catatan Mentor Paraf Mentor


 Tahapan kegiatan:
 Output kegiatan
terhadap pemecahan
isu
 Keterkaitan substansi
mata pelatihan
 Kontribusi terhadap
visi-misi organisasi
 Penguatan nilai
organisasi

Kegiatan 8 : Menyusun laporan kegiatan aktualisasi

Penyelesaian Kegiatan Catatan Mentor Paraf Mentor


 Tahapan kegiatan:
 Output kegiatan
terhadap pemecahan
isu
 Keterkaitan substansi
mata pelatihan
 Kontribusi terhadap
visi-misi organisasi
 Penguatan nilai
organisasi

67
2. Kartu Bimbingan Aktualisasi Coach
Nama : dr. Michelle Giovanny Manoeroe, S.Ked
NIP : 19940616 202012 2 006
Unit Kerja : RSUD Ba’a Kabupaten Rote Ndao
Jabatan : Dokter Ahli Pertama
Isu : Kurangnya Pemahaman pasien dan pendamping tentang sistem Triase di
IGD RSUD Ba’a
Gagasan : “Peningkatan Pemahaman Pasien dan Pendamping Pasien tentang
Sistem Triase di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Baa
Kabupaten Rote Ndao”

Kegiatan 1 : Melakukan konsultasi dengan mentor/atasan langsung terkait rancangan


aktualisasi

Penyelesaian Kegiatan Catatan Coach Paraf Coach


 Tahapan kegiatan:
 Output kegiatan
terhadap pemecahan
isu
 Keterkaitan substansi
mata pelatihan
 Kontribusi terhadap
visi-misi organisasi
 Penguatan nilai
organisasi

Kegiatan 2 : Mempersiapkan media informasi dan sosialisasi tentang sistem triase di IGD
RSUD Baa kabupaten Rote Ndao

Penyelesaian Kegiatan Catatan Coach Paraf Coach


 Tahapan kegiatan:
 Output kegiatan
terhadap pemecahan
isu
 Keterkaitan substansi
mata pelatihan
 Kontribusi terhadap
visi-misi organisasi
 Penguatan nilai
organisasi

68
Kegiatan 3 : Mempersiapkan media evaluasi tentang sistem triase di IGD RSUD Baa
kabupaten Rote Ndao

Penyelesaian Kegiatan Catatan Coach Paraf Coach


 Tahapan kegiatan:
 Output kegiatan
terhadap pemecahan
isu
 Keterkaitan substansi
mata pelatihan
 Kontribusi terhadap
visi-misi organisasi
 Penguatan nilai
organisasi

Kegiatan 4 : Melakukan sosialisasi tentang sistem triase kepada pasien dan pendamping
pasien d IGD RSUD Baa kabupaten Rote Ndao

Penyelesaian Kegiatan Catatan Coach Paraf Coach


 Tahapan kegiatan:
 Output kegiatan
terhadap pemecahan
isu
 Keterkaitan substansi
mata pelatihan
 Kontribusi terhadap
visi-misi organisasi
 Penguatan nilai
organisasi

Kegiatan 5 : Melakukan evaluasi pemahaman pasien dan pendsmping pasien tentang


sistem triase di IGD RSUD Baa kabupaten Rote Ndao

Penyelesaian Kegiatan Catatan Coach Paraf Coach


 Tahapan kegiatan:
 Output kegiatan
terhadap pemecahan
isu
 Keterkaitan substansi
mata pelatihan
 Kontribusi terhadap
visi-misi organisasi
 Penguatan nilai
organisasi

69
Kegiatan 6 : Menempatkan Alur Sistem Triase di IGD yang tercetak pada X-Banner di
ruang IGD RSUD Baa kabupaten Rote Ndao

Penyelesaian Kegiatan Catatan Coach Paraf Coach


 Tahapan kegiatan:
 Output kegiatan
terhadap pemecahan
isu
 Keterkaitan substansi
mata pelatihan
 Kontribusi terhadap
visi-misi organisasi
 Penguatan nilai
organisasi

Kegiatan 7 : Melakukan dokumentasi semua kegiatan yang telah dilakukan

Penyelesaian Kegiatan Catatan Coach Paraf Coach


 Tahapan kegiatan:
 Output kegiatan
terhadap pemecahan
isu
 Keterkaitan substansi
mata pelatihan
 Kontribusi terhadap
visi-misi organisasi
 Penguatan nilai
organisasi

Kegiatan 8 : Menyusun laporan kegiatan aktualisasi

Penyelesaian Kegiatan Catatan Coach Paraf Coach


 Tahapan kegiatan:
 Output kegiatan
terhadap pemecahan
isu
 Keterkaitan substansi
mata pelatihan
 Kontribusi terhadap
visi-misi organisasi
 Penguatan nilai
organisasi

70
4.5. Hambatan dan Solusi dalam Pelaksanaan Aktualisasi
Hambatan yang dialami selama masa aktualisasi adalah :
a. Line Triase di IGD (garis merah-kuning-hijau-hitam) sudah mulai pudar dan rusak,
sehingga pelaksanaan kegiatan aktualisasi akan kurang optimal.
b. Sosialisasi pada pasien dan pendamping pasien di lingkungan IGD sulit dilakukan
secara massal mengingat keterbatasan sarana prasarana dan situasi pandemi.
c. Terbatasnya jumlah pasien dan pendamping pasien yang berkunjung saat tugas
jaga/shift jaga penulis.
Adapun solusi untuk mengatasi masalah adalah :
a. Penulis bersama rekan kerja/sejawat membentuk tim dibantu oleh petugas IPSRS
dalam memperbaiki line triase sebelum melakukan kegiatan sosialisasi.
b. Sosialisasi dilakukan dari satu pasien ke pasien lain (bed to bed) dan melakukan
sosialisasi di ruang triase kepada masing-masing pendamping pasien saat situasi
cukup kondusif.
c. Penulis melakukan sosialisasi pada hari lain saat tidak sedang tugas jaga/shift jaga
dengan ijin dokter penanggungjawab pada hari tersebut.

4.6. Analisis Dampak Implementasi Sikap dan Perilaku Bela Negara, Nilai-Nilai Dasar
PNS, Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI
1. Melakukan konsultasi dan bimbingan dengan mentor/atasan langsung terkait
rancangan aktualisasi
Pada kegiatan aktualisasi ini, nilai dasar PNS maupun kedudukan dan peran PNS
dalam NKRI :
a. Nilai akuntabilitas tercermin lewat rasa tanggungjawab, transparansi,
kejelasan target dan integritas dalam melakukan konsultasi dengan
mentor/atasan langsung.
b. Nilai nasionalisme ditunjukkan lewat musyawarah, kerjasama dan juga hormat
menghormati keputusan yang telah diberikan.
c. Nilai etika publik tercermin lewat sikap sopan, santun dan ketelitian yang
dilakukan dalam proses konsultasi
d. Nilai komitmen mutu juga terlihat ada saat kegiatan yaitu efektif dan inovatif
serta berorientasi mutu dalam melaksanakan perubahan untuk unit kerja
menjadi lebih baik

71
e. Nilai anti korupsi terlihat dengan adanya mandiri dan kejujuran dalam
melaksanakan kegiatan
f. Output dari kegiatan ini adanya konsultasi disertai arahan dan masukan dari
mentor/atasan langsung serta kesepakatan/dukungan/restu dari mentor/atasan
langsung terhadap pelaksanaan kegiatan aktualisasi. Hasilnya adalah kegiatan
aktualisasi dapat segera dilaksanakan sesuai dengan rancangan yang telah
disusun. Dampak apabila nilai dasar PNS serta kedudukan dan peran PNS
dalam NKRI tidak dilaksanankan adalah, kegiatan tidak dapat berjalan dengan
semestinya, seperti yang telah direncanakan, bahkan mungkin akan mendapat
halangan/kendala sehingga menybabkan seluruh rangkaian kegiatan tidak
dapat dilaksanakan. Bagi saya pribadi, sebagai seorang Dokter dapat timbul
anggapan bahwa saya tidak memiliki tata krama/sopan santun, sehingga ke
depannya akan menyulitkan dalam membangun kerja sama tim yang baik
dalam lingkungan kerja.

2. Mempersiapkan media informasi dan sosialisasi tentang sistem triase di IGD RSUD
Baa Kabupaten Rote Ndao.
Pada kegiatan aktualisasi ini, nilai dasar PNS maupun kedudukan dan peran PNS
dalam NKRI :
a. Nilai akuntabilitas tercermin lewat rasa tanggungjawab, kejelasan target dan
integritas dalam mempersiapkan media informasi dan soasialisasi tentang
sistem triase dengan menggunakan media leaflet dan x banner
b. Nilai nasionalisme ditunjukkan lewat musyawarah, kerjasama dan juga hormat
menghormati dalam menyusun draft materi sistem triase pada leaflet dan x
banner agar dapat dipahami pasien dan pendamping pasien.
c. Nilai etika publik tercermin lewat sikap sopan, santun dan ketelitian yang
dilakukan dalam proses konsultasi
d. Nilai komitmen mutu juga terlihat ada saat kegiatan yaitu efektif dan inovatif
serta berorientasi mutu dalam melaksanakan perubahan untuk unit kerja
menjadi lebih baik
e. Nilai anti korupsi terlihat dengan adanya mandiri dan kejujuran dalam
melaksanakan kegiatan
f. Output dari kegiatan ini adanya media informasi dan sosialisasi tentang sistem
triase yang tercetak pada leaflet dan x banner untuk membantu meningkatkan

72
pemahaman pasien dan pendamping pasien di IGD. Hasilnya adalah kegiatan
aktualisasi dapat segera dilaksanakan sesuai dengan rancangan yang telah
disusun. Dampak apabila nilai dasar PNS serta kedudukan dan peran PNS
dalam NKRI tidak dilaksanankan adalah, kegiatan tidak dapat berjalan dengan
semestinya, seperti yang telah direncanakan, bahkan mungkin akan mendapat
halangan/kendala sehingga menyebabkan seluruh rangkaian kegiatan tidak
dapat dilaksanakan. Bagi saya pribadi, sebagai seorang Dokter sebelum
melakukan sosialisasi/penyuluhan/edukasi kepada pasien dan pendamping
pasien, sangat penting untuk mempersiapkan materi yang akan dibawakan
dengan menggunakan bahasa dan media yang mudah dipahami.

3. Mempersiapkan media evaluasi pemahaman pasien dan pendamping tentang sistem


triase di IGD RSUD Baa Kabupaten Rote Ndao.
Pada kegiatan aktualisasi ini, nilai dasar PNS maupun kedudukan dan peran PNS
dalam NKRI :
a. Nilai akuntabilitas tercermin lewat rasa tanggungjawab dan kejelasan target
dalam mempersiapkan media evaluasi pemahaman pasien dan pendamping
pasien sebelum dan setelah diberikan sosialisasi tentang sistem triase di IGD.
b. Nilai nasionalisme ditunjukkan lewat musyawarah, kerjasama dan juga hormat
menghormati dalam menyusun draft pertanyaan soal pre dan post test bersama
dengan mentor/atasan langsung.
c. Nilai etika publik tercermin lewat sikap sopan, santun dan ketelitian yang
dilakukan dalam proses konsultasi menyusun draft pertanyaan.
d. Nilai komitmen mutu juga terlihat ada saat kegiatan yaitu efektif dan inovatif
serta berorientasi mutu dalam melaksanakan perubahan untuk unit kerja
menjadi lebih baik
e. Nilai anti korupsi terlihat dengan adanya mandiri dan kejujuran dalam
melaksanakan kegiatan
f. Output dari kegiatan ini adanya media media evaluasi pemahamam pasien dan
penamping pasien berupa pre dan post test tentang sistem triase di IGD RSUD
Baa. Hasilnya adalah kegiatan aktualisasi dapat segera dilaksanakan sesuai
dengan rancangan yang telah disusun. Dampak apabila nilai dasar PNS serta
kedudukan dan peran PNS dalam NKRI tidak dilaksanankan adalah, kegiatan
tidak dapat berjalan dengan semestinya, seperti yang telah direncanakan,

73
bahkan mungkin akan mendapat halangan/kendala sehingga menyebabkan
seluruh rangkaian kegiatan tidak dapat dilaksanakan. Bagi saya pribadi,
sebagai seorang Dokter sangat penting mengevaluasi
sosialisasi/penyuluhan/edukasi yang telah diberikan kepada pasien dan
pendamping, sehingga penulis menyusun draft pertanyaan-pertanyaan yang
berhubungan dengan materi sosialisasi yang telah diberikan sebagai tolak ukur
pemahaman pasien dan pendamping pasien.

4. Melakukan sosialisasi tentang sistem triase kepada pasien dan pendamping pasien di
IGD RSUD Baa kabupaten Rote Ndao
Pada kegiatan aktualisasi ini, nilai dasar PNS maupun kedudukan dan peran PNS
dalam NKRI :
a. Nilai akuntabilitas tercermin lewat rasa tanggungjawab, integritas dan
kejelasan target dalam melakukan sosialisasi tentang sistem triase kepada
pasien dan pendamping pasien di IGD dalam menyesuaikan dengan suasana
dan kondisi di IGD.
b. Nilai nasionalisme ditunjukkan lewat hormat menghormati, menghargai
pendapat dan kerjasama dalam melaksanakan kegiatan sosialisasi.
c. Nilai etika publik tercermin lewat sikap sopan, santun dan ketelitian yang
dilakukan dalam meminta ijin terlebih dahulu sebelum melakukan sosialisasi.
d. Nilai komitmen mutu juga terlihat ada saat kegiatan yaitu efektif dan inovatif
serta berorientasi mutu dalam melaksanakan perubahan untuk unit kerja
menjadi lebih baik
e. Nilai anti korupsi terlihat dengan adanya mandiri dan kejujuran dalam
melaksanakan kegiatan
f. Output dari kegiatan ini terlaksananya sosialisasi, pre dan post test tentang
sistem triase kepada pasien dan pendamping pasien di IGD RSUD Baa
Kabupaten Rote Ndao. Hasilnya adalah kegiatan aktualisasi dapat segera
dilaksanakan sesuai dengan rancangan yang telah disusun. Dampak apabila
nilai dasar PNS serta kedudukan dan peran PNS dalam NKRI tidak
dilaksanankan adalah, kegiatan tidak dapat berjalan dengan semestinya, seperti
yang telah direncanakan, bahkan mungkin akan mendapat halangan/kendala
sehingga menyebabkan seluruh rangkaian kegiatan tidak dapat dilaksanakan.
Bagi saya pribadi, sebagai seorang Dokter tidak hanya pelayanan kuratif dan

74
rehabilitatif yang kita berikan, tetapi preventif juga. Salah satu bentuk usaha
preventif adalah dengan sosialisasi/penyuluhan/edukasi sehingga masyarakat
yang kurang/tidak paham menjadi paham dan dapat membantu meningkatkan
kualitas mutu pelayanan di unit kerja.

5. Melakukan evaluasi pemahaman pasien dan pendsmping pasien tentang sistem triase
di IGD RSUD Baa kabupaten Rote Ndao
Pada kegiatan aktualisasi ini, nilai dasar PNS maupun kedudukan dan peran PNS
dalam NKRI :
a. Nilai akuntabilitas tercermin lewat rasa tanggungjawab, transparansi dan
kejelasan target dalam melakukan evaluasi pemahaman pasien dan
pendamping pasien tentang sistem triase di IGD dengan media evaluasi pre
dan post test.
b. Nilai nasionalisme ditunjukkan lewat hormat menghormati dan musyawarah
dalam menyusun laporan evaluasi.
c. Nilai etika publik tercermin lewat kesopanan, ketelitian dan cermat yang
dilakukan dalam menganalisis hasil pre dan post test.
d. Nilai komitmen mutu juga terlihat ada saat kegiatan yaitu efektif dan inovatif
serta berorientasi mutu dalam melaksanakan perubahan untuk unit kerja
menjadi lebih baik
e. Nilai anti korupsi terlihat dengan adanya mandiri dan kejujuran dalam
melaksanakan kegiatan
f. Output dari kegiatan ini adalah adanya evaluasi pemahaman pasien dan
pendamping pasien tentang sistem triase di IGD RSUD Baa Kabupaten Rote
Ndao. Hasilnya adalah kegiatan aktualisasi dapat segera dilaksanakan sesuai
dengan rancangan yang telah disusun. Dampak apabila nilai dasar PNS serta
kedudukan dan peran PNS dalam NKRI tidak dilaksanankan adalah, kegiatan
tidak dapat berjalan dengan semestinya, seperti yang telah direncanakan,
bahkan mungkin akan mendapat halangan/kendala sehingga menyebabkan
seluruh rangkaian kegiatan tidak dapat dilaksanakan. Bagi saya pribadi,
sebagai seorang Dokter harus mampu menganalisa dan membandingkan
tingkat pemahaman pasien dan pendamping pasien sebelum dan setelah
diberikan sosialisasi/penyuluhan/edukasi dengan media evaluasi yang sudah
ditetapkan da disetujui untuk mengukur apakah langkah inovatif yang diambil

75
sudah efektif dan efisien atau belum demi peningkatan mutu pelayanan ke
depannya.

6. Menempatkan Alur Sistem Triase di IGD yang tercetak pada X-Banner di ruang IGD
RSUD Baa kabupaten Rote Ndao
Pada kegiatan aktualisasi ini, nilai dasar PNS maupun kedudukan dan peran PNS
dalam NKRI :
a. Nilai akuntabilitas tercermin lewat rasa tanggungjawab, transparansi dan
kejelasan target dalam melakukan evaluasi pemahaman pasien dan
pendamping pasien tentang sistem triase di IGD dengan media evaluasi pre
dan post test.
b. Nilai nasionalisme ditunjukkan lewat hormat menghormati dan musyawarah
dalam menyusun laporan evaluasi.
c. Nilai etika publik tercermin lewat kesopanan, ketelitian dan cermat yang
dilakukan dalam menganalisis hasil pre dan post test.
d. Nilai komitmen mutu juga terlihat ada saat kegiatan yaitu efektif dan inovatif
serta berorientasi mutu dalam melaksanakan perubahan untuk unit kerja
menjadi lebih baik
e. Nilai anti korupsi terlihat dengan adanya mandiri dan kejujuran dalam
melaksanakan kegiatan
f. Output dari kegiatan ini adalah adanya alur sistem triase yang tercetak pada X-
Banner dan ditempatkan di IGD RSUD Baa Kabupaten Rote Ndao. Hasilnya
adalah kegiatan aktualisasi dapat segera dilaksanakan sesuai dengan rancangan
yang telah disusun. Dampak apabila nilai dasar PNS serta kedudukan dan
peran PNS dalam NKRI tidak dilaksanankan adalah, kegiatan tidak dapat
berjalan dengan semestinya, seperti yang telah direncanakan, bahkan mungkin
akan mendapat halangan/kendala sehingga menyebabkan seluruh rangkaian
kegiatan tidak dapat dilaksanakan. Bagi saya pribadi, sebagai seorang Dokter
harus mampu membuat inovasi-inovasi yang efektif dalam mengedukasi
pasien serta pendamping terutama dalam alur pelayanan di IGD, contohnya
dengan membuat media informasi berupa banner/spanduk/leaflet/brosur berisi
alur pelayanan, eduakasi tentang penyakit tertentu, informasi jadwal
pelayanan, dsb untuk memudahkan pasien dan pendamping dalam
mendapatkan pelayanan kesehatan khususnya di IGD.

76
7. Melakukan dokumentasi semua kegiatan yang telah dilakukan
Pada kegiatan aktualisasi ini, nilai dasar PNS maupun kedudukan dan peran PNS
dalam NKRI :
a. Nilai akuntabilitas tercermin lewat rasa tanggungjawab, transparansi dan
kejelasan target dalam melakukan evaluasi pemahaman pasien dan
pendamping pasien tentang sistem triase di IGD dengan media evaluasi pre
dan post test.
b. Nilai nasionalisme ditunjukkan lewat hormat menghormati dan musyawarah
dalam menyusun laporan evaluasi.
c. Nilai etika publik tercermin lewat kesopanan, ketelitian dan cermat yang
dilakukan dalam menganalisis hasil pre dan post test.
d. Nilai komitmen mutu juga terlihat ada saat kegiatan yaitu efektif dan inovatif
serta berorientasi mutu dalam melaksanakan perubahan untuk unit kerja
menjadi lebih baik
e. Nilai anti korupsi terlihat dengan adanya mandiri dan kejujuran dalam
melaksanakan kegiatan
f. Output dari kegiatan ini adalah adanya dokumentasi kegiatan aktualisasi
dengan baik. Hasilnya adalah berupa dokumentasi dokumentasi kegiatan
aktualisasi yang telah dilaksanakan selama satu bulan. Manfaatnya adalah
adanya dokumentasi kegiatan yang telah dilaksanakan selama satu bulan.
Dampak apabila nilai dasar PNS serta kedudukan dan peranPNS dalam NKRI
tidak dilaksanakan adalah dokumentasi kegiatan aktualisasi yang telah
dilaksanakan selama satu bulan tidak dapat dilaksanakan dengan baik. Bagi
saya, sebagai seorang Dokter, jika saya tidak melaksanakan nilai dasar PNS
serta kedudukan dan peran PNS dalam NKRI maka saya akan dianggap
sebagai Dokter yang tidak mampu melakukan pekerjaan dengan jujur dan
transparan.

8. Menyusun laporan kegiatan aktualisasi


Pada kegiatan aktualisasi ini, nilai dasar PNS maupun kedudukan dan peran PNS
dalam NKRI :
a. Nilai akuntabilitas tercermin lewat rasa tanggungjawab, transparansi dan
kejelasan target dalam melakukan evaluasi pemahaman pasien dan

77
pendamping pasien tentang sistem triase di IGD dengan media evaluasi pre
dan post test.
b. Nilai nasionalisme ditunjukkan lewat hormat menghormati dan musyawarah
dalam menyusun laporan evaluasi.
c. Nilai etika publik tercermin lewat kesopanan, ketelitian dan cermat yang
dilakukan dalam menganalisis hasil pre dan post test.
d. Nilai komitmen mutu juga terlihat ada saat kegiatan yaitu efektif dan inovatif
serta berorientasi mutu dalam melaksanakan perubahan untuk unit kerja
menjadi lebih baik
e. Nilai anti korupsi terlihat dengan adanya mandiri dan kejujuran dalam
melaksanakan kegiatan
f. Output dari kegiatan ini adalah adanya laporan kegiatan aktualisasi.
Manfaatnya adalah adanya laporan hasil kegiatan aktualisasi yang dapat
berguna sebagai pelengkap tugas pelatihan dasar CPNS. Dampak apabila nilai
dasar PNS serta kedudukan dan peran PNS dalam NKRI tidak dilaksanakan
adalah pembuatan laporan hasil kegiatan aktualisasi tidak dapat dilaksanakan
dengan baik. Bagi saya, sebagai seorang Dokter, jika saya tidak melaksanakan
nilai dasar PNS serta kedudukan dan peran PNS dalam NKRI maka saya akan
dianggap sebagai Dokter yang tidak mampu melakukan koordinasi dan
kerjasama serta jujur, transparan dan bertanggungjawab dalam melakukan
tugas dan tanggungjawab saya.

78
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil temuan yang diperoleh selama melakukan kegiatan Aktualisasi
(Habituasi) selama kurang lebih 30 Hari di RSUD Baa Kabupaten Rote Ndao, maka dapat
disimpulkan bahwa :
1. Seluruh kegiatan Aktualisasi dan seluruh tahapannya dapat diselesaikan selama
30 hari. Dengan delapan (8) kegiatan dengan tahapan-tahapannya dapat
menghasilkan output seperti yang telah direncanakan, sehingga dengan adanya
kegiatan aktualisasi ini telah mampu meminimalisir isu utama, yaitu kurangnya
pemahaman pasien dan pendamping pasien tentang sistem triase di IGD RSUD
Baa Kabupaten Rote Ndao.
2. Sosialisasi terkait sistem triase di IGD Baa Kabupaten Rote Ndao dilakukan
diberikan kepada total 20 orang pasien dan keluarga pasien. Dari hasil evaluasi,
dapat disimpulkan telah terjadi peningkatan pemahaman pasien dan pendamping
pasien yang dibuktikan dengan nilai rata-rata post test lebih tinggi 3,35 poin
dibandingkan nilai pre test.
3. Hasil kegiatan aktualisasi (habituasi) nilai-niai dasar ANEKA serta Kedudukan
dan peran PNS selama 30 hari dapat terlihat manfaatnya terutama kepada penulis
seperti menjadi pribadi yang lebih bertanggung jawab, mampu bekerjasama,
disiplin, mengetahui pentingnya berkoordinasi, dan menjadi lebih termotivasi
untuk memberikan inovasi-inovasi dalam menyelesaikan masalah-masalah yang
ada.

5.2 Saran
Adapun saran dari hasil kegiatan Aktualisasi (habituasi) yang telah dilakukan sebagai
berikut :
1. Kegiatan sosialisasi dan edukasi kepada pasien dan pendamping pasien harus
terus ditingkatkan dan dikembangkan.
2. Media sosialisasi terkait sistem triase di IGD berupa leaflet perlu juga
disebarluaskan melalui media – media social (Facebook, Instagram dan WA
Grup) yang ada sehingga semakin banyak orang mengetahui dan memahaminya.

79
3. Kebiasaan- kebiasaan (Habituasi) yang telah dilaksanakan selama 30 hari ini
menjadi satu pembiasaan yang harus terus di tingkatkan agar dapat meningkatkan
kualitas dan mutu pelayanan Rumah Sakit untuk mencapai kepuasan pelanggan

80
DAFTAR PUSTAKA

1. Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah Provinsi Nusa Tenggara


Timur. Pedoman teknis penulisan rancangan Aktualisasi Pelatihan dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil. Kupang. Badan Pengembangan Sumber Daya manusia Daerah
Provinsi NTT.
2. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2021. Profil Kesehatan Indonesia
Tahun 2020. Jakarta : KEMENKES RI.
3. Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia 2018. Panduan Pelatihan Dasar
Calon Pegawai Negeri Sipil Gol.III. Jakarta. Lembaga Administrasi Negara
4. Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia 2018. Modul Mata Pelatihan
ANEKA.Jakarta. Lembaga Administrasi.
5. Kementerian Kesehatan RI. 2014. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 36 Tahun 2014 tentang Kesehatan.
6. Kementerian Kesehatan RI. 2019. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 4 Tahun 2014 tentang Standar Teknis Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar pada
Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan.
7. Kementerian Kesehatan RI. 2014. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 28 Tahun 2014 tentang pedoman pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan
Nasional.

81
BIODATA PENULIS

A. DATA PRIBADI

Nama : dr. Michelle Giovanny Manoeroe, S.Ked


NIP : 19940616 202012 2 006
Pangkat/Golongan : Penata Muda/IIIb
Jabatan : Ahli Pertama - Dokter
Unit Kerja : RSUD Baa Kabupaten Rote Ndao
Instansi : Pemerintah Kabupaten Rote Ndao
Tempat/Tgl Lahir : Kupang, 16 Juni 1994
Jenis Kelamin : Perempuan
Status Perkawinan : Belum Menikah
Agama : Kristen Protestan
Kewarganegaraan : Indnesia
Hobi : Membaca dan Nonton
Nomor Handphone : 082144537567
Email : michelle.giovanny.mg@gmail.com

B. DATA PENDIDIKAN
Sekolah Dasar : SDN Naikoten I Kupang
Sekolah Menengah Pertama : SMPN I Kupang
Sekolah Menengah Atas : SMAN I Kupang
Perguruan Tinggi : Universitas Nusa Cendana
Jurusan/Fakultas : Pendidikan Dokter

82
LAMPIRAN – LAMPIRAN

83
Lampiran 1 Lembar Persetujuan Rancangan Aktualisasi

84
Lampiran 2. Surat Persetujuan Pelaksanaan Aktualisasi oleh Mentor/Atasan Langsung

85
Lampiran 3. Surat Izin Pelaksanaan Aktualisasi oleh Kepala Ruangan IGD

86
Lampiran 4 Leaflet Sistem Triase di IGD

87
Lampiran 5. X-Banner Alur Sistem Triase di IGD

88
Lampiran 6. Soal Pre dan Post Test Pemahaman Pasien dan Pendamping tentang
Sistem Triase
Soal Pre Tes dan Post Tes
Peningkatan Pemahaman Pasien dan Pendamping Pasien Tentang Sistem Triase di IGD
RSUD Baa Kabupaten Rote Ndao
Nama :
Umur :
Pekerjaan :

1. Penanganan medis di IGD dapat lebih teratur bila berdasarkan B S


urutan kedatangan pasien

2. Triase adalah sistem pembagian/klasifikasi prioritas pasien B S


berdasarkan berat ringannya kondisi pasien atau kegawatannya

3. Sistem triase berguna untuk mengatasi kondisi yang menyebabkan B S


IGD rumah sakit kebanjiran pasien, misalnya pada situasi bencana
atau pandemi

4. Pasien dengan label warna hitam merupakan prioritas utama B S


penanganan medis

5. Pasien dengan label warna merah merupakan prioritas utama B S


penanganan medis karena kondisi penyakitnya dapat menyebabkan
kematian

6. Label warna merah diberikan pada pasien dengan kondisi perdarahan B S


hebat

7. Label warna kuning diberikan pada pasien dengan serangan jantung B S


8. Label warna hijau diberikan pada pasien dengan luka ringan B S
9. Pasien batuk pilek harus segera dilayani agar tidak memperpanjang B S
antrian pelayanan pasien

10. Label warna hitam diberikan pada pasien meninggal B S

Kategori Penilaian :
 Skor 8 – 10 : Baik
 Skor 5 – 7 : Cukup
 Skor 1 – 4 : Kurang

89
Lampiran 7 Kunci Jawaban Soal Pre dan Post Test
Kunci Jawaban Pretes dan Postes
Peningkatan Pemahaman Pasien dan Pendamping Pasien Tentang Sistem Triase di IGD
RSUD Baa Kabupaten Rote Ndao
Nama :
Umur :
Pekerjaan :

1. Penanganan medis di IGD dapat lebih teratur bila berdasarkan B S


urutan kedatangan pasien
2. Triase adalah proses penentuan atau pemilahan pasien sesuai prioritas B S
kegawatan atau berat ringannya kondisi pasien untuk mendapat
penanganan terlebih dahulu di ruang IGD RS
3. Sistem triase berguna untuk mengatasi kondisi yang menyebabkan B S
IGD rumah sakit kebanjiran pasien, misalnya pada situasi bencana
atau pandemi
4. Pasien dengan label warna hitam merupakan prioritas utama B S
penanganan medis
5. Pasien dengan label warna merah merupakan prioritas utama B S
penanganan medis karena kondisi penyakitnya dapat menyebabkan
kematian
6. Label warna merah diberikan pada pasien dengan kondisi perdarahan B S
hebat
7. Label warna kuning diberikan pada pasien dengan serangan jantung B S
8. Label warna hijau diberikan pada pasien dengan luka ringan B S
9. Pasien batuk pilek harus segera dilayani agar tidak memperpanjang B S
antrian pelayanan pasien
10. Label warna hitam diberikan pada pasien meninggal B S

Kategori Penilaian :
 Skor 8 – 10 : Baik
 Skor 5 – 7 : Cukup
 Skor 1 – 4 : Kurang

90
Lampiran 8. Lembar jawaban Pre dan Post Test Pasien dan Pendamping

91
Lampiran 9. Laporan Hasil Analisis Nilai Pre dan Post Test

92
93
Lampiran 10. Daftar Hadir Peserta Sosialisasi

94
Lampiran 11. Lembar Notulensi

95
96
97
98
99
Lampiran 12. Lembar Penilaian Sikap dan Perilaku oleh Mentor

100
Lampiran 13. Kartu Bimbingan Mentor

101
102
103
Lampiran 14. Kartu Bimbingan Coach
Nama : dr. Michelle Giovanny Manoeroe, S.Ked
NIP : 19940616 202012 2 006
Unit Kerja : RSUD Ba’a Kabupaten Rote Ndao
Jabatan : Dokter Ahli Pertama
Isu : Kurangnya Pemahaman pasien dan pendamping tentang sistem Triase di
IGD RSUD Ba’a
Gagasan : “Peningkatan Pemahaman Pasien dan Pendamping Pasien tentang
Sistem Triase di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Baa
Kabupaten Rote Ndao”

Kegiatan 1 : Melakukan konsultasi dengan mentor/atasan langsung terkait rancangan


aktualisasi

Penyelesaian Kegiatan Catatan Coach Paraf Coach


 Tahapan kegiatan:
 Output kegiatan
terhadap pemecahan
isu
 Keterkaitan substansi
mata pelatihan
 Kontribusi terhadap
visi-misi organisasi
 Penguatan nilai
organisasi

Kegiatan 2 : Mempersiapkan media informasi dan sosialisasi tentang sistem triase di IGD
RSUD Baa kabupaten Rote Ndao

Penyelesaian Kegiatan Catatan Coach Paraf Coach


 Tahapan kegiatan:
 Output kegiatan
terhadap pemecahan
isu
 Keterkaitan substansi
mata pelatihan
 Kontribusi terhadap
visi-misi organisasi
 Penguatan nilai
organisasi

104
Kegiatan 3 : Mempersiapkan media evaluasi tentang sistem triase di IGD RSUD Baa
kabupaten Rote Ndao

Penyelesaian Kegiatan Catatan Coach Paraf Coach


 Tahapan kegiatan:
 Output kegiatan
terhadap pemecahan
isu
 Keterkaitan substansi
mata pelatihan
 Kontribusi terhadap
visi-misi organisasi
 Penguatan nilai
organisasi

Kegiatan 4 : Melakukan sosialisasi tentang sistem triase kepada pasien dan pendamping
pasien d IGD RSUD Baa kabupaten Rote Ndao

Penyelesaian Kegiatan Catatan Coach Paraf Coach


 Tahapan kegiatan:
 Output kegiatan
terhadap pemecahan
isu
 Keterkaitan substansi
mata pelatihan
 Kontribusi terhadap
visi-misi organisasi
 Penguatan nilai
organisasi

Kegiatan 5 : Melakukan evaluasi pemahaman pasien dan pendsmping pasien tentang


sistem triase di IGD RSUD Baa kabupaten Rote Ndao

Penyelesaian Kegiatan Catatan Coach Paraf Coach


 Tahapan kegiatan:
 Output kegiatan
terhadap pemecahan
isu
 Keterkaitan substansi
mata pelatihan
 Kontribusi terhadap
visi-misi organisasi
 Penguatan nilai
organisasi

105
Kegiatan 6 : Menempatkan Alur Sistem Triase di IGD yang tercetak pada X-Banner di
ruang IGD RSUD Baa kabupaten Rote Ndao

Penyelesaian Kegiatan Catatan Coach Paraf Coach


 Tahapan kegiatan:
 Output kegiatan
terhadap pemecahan
isu
 Keterkaitan substansi
mata pelatihan
 Kontribusi terhadap
visi-misi organisasi
 Penguatan nilai
organisasi

Kegiatan 7 : Melakukan dokumentasi semua kegiatan yang telah dilakukan

Penyelesaian Kegiatan Catatan Coach Paraf Coach


 Tahapan kegiatan:
 Output kegiatan
terhadap pemecahan
isu
 Keterkaitan substansi
mata pelatihan
 Kontribusi terhadap
visi-misi organisasi
 Penguatan nilai
organisasi

Kegiatan 8 : Menyusun laporan kegiatan aktualisasi

Penyelesaian Kegiatan Catatan Coach Paraf Coach


 Tahapan kegiatan:
 Output kegiatan
terhadap pemecahan
isu
 Keterkaitan substansi
mata pelatihan
 Kontribusi terhadap
visi-misi organisasi
 Penguatan nilai
organisasi

106

You might also like