You are on page 1of 3

PELAKSANAAN DEMOKRASI DI INDONESIA (STUDI TAHUN 2009-2019)

Ferdian Yudha Pratama


2101112668

Indonesia adalah negara demokrasi yang pernyataan tersebut tertuang


langsung dalam pembukaan Undang-undang Dasar 1945. Sebagai negara demokrasi
kedudukan rakyat dalam segala aspek sangat penting dan strategis. Salah satu sifat
dari negara demokrasi adalah rakyat mempunyai andil yang besar dalam penetuan
aspek kebijakan. Demokrasi merupakan suatu konsep yang menyatakan bahwa
sebuah negara harus selalu mengutamakan kepentingan rakyat dan harus menjadikan
suara rakyat menjadi suara prioritas berbangsa dan bernegara. Berbicara mengenai
demokrasi, konsep demokrasi sangat luas cakupannya. Demokrasi bisa berkaitan
dengan sistem kepemimpinan, kebebasan berpendapat, keterlibatan masyarakat dan
lain sebagainya.
Sebagai salah satu negara dengan demokrasi terbesar di dunia, Indonesia
harusnya mampu menjadikan demokrasi sebagai kiblat penentuan dan mampu
menjalankan demokrasi dengan sangat baik. Namun pertanyaannya apakah konsep
demokrasi yang diusung oleh Indonesia berjalan dengan sangat baik dan tanpa
hambatan?. Dalam tulisan ini, penulis akan menggambarkan pelaksanaan demokrasi
di Indonesia mulai tahun 2009 sampai dengan tahun 2019.

Pelaksanaan Demokrasi di Indonesia Tahun 2009-2014


Indonesia beralih dari pemilihan tertutup menjadi pemilihan terbuka dimulai
pada tahun 2004. Tahun 2004 menjadi awal mula pemilihan terbuka dan menjadi
cikal dari demokrasi terbuka yang ada di Indonesia. Secara konsep kepemimpinan,
demokrasi di Indonesia pada tahun 2009 adalah fase yang cukup baik. Alasannya
adalah di tahun tersebut rakyat langsung memilih pemimpin yang akan memimpin
bangsa dan negara. Artinya rakyat diberi kebebasan dalam menentukan hak suara
yang pada akhirnya akan menjadikan para calon pemimpin dikenal langsung oleh
rakyatnya. Dibawah kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Wakil
Presiden Boedinono Indonesia menganut sistem pemerintahan yaitu demokrasi
pancasila.
Pada tahun 2010 konsep demokrasi di Indonesia secara kepemimpinan
menurut penulis masih berada di fase yang baik. Sampai pada tahun 2014 konsep
demokrasi dari segi kepemimpinan juga masih baik. Lalu penulis akan menbuat
penjabaran dari konsep demokrasi yang lain, seperti konsep kebebasan berpendapat.
Kebebasan berpendapat di tahun 2009 sangat dapat di rasakan oleh masyarakat
terutama pers yang ada di Indonesia. Konsep kebebasan berpendapat menjadi lebih
terbuka dibanding tahun tahun sebelumnya. Mulai tahun 2009-2014 konsep
kebebasan berpendapat secara gamblang terjadi. Banyak pakar, media, bahkan
masyarakat biasa mulai berani untuk mengkritik pemerintah dan menyuarakan apa
yang diinginkan. Secara keterlibatan peran masyarakat dalam tahun 2009-2014 masih
belum terlalu aktif dan massif. Namun peran masyarakat sedikit banyak juga terlibat
dalam pengambilan kebijakan dan proses penentuan kepala daerah juga dilibatkan.

Pelaksanaan Demokrasi di Indonesia Tahun 2015-2019


Konsep demokrasi di Indonesia mulai tahun awal adanya pemilihan terbuka
yang melibatkan peran dan kontribusi masyarakat terbilang sukses. Dalam tulisan ini,
penulis akan menjelaskan proses pelaksanaan demokrasi di Indonesia dari tahun
2015-2019. Setelah pergantian presiden dan wakil presiden Indonesia tahun 2014
lalu, terpilihlah presiden baru dan wakil presiden baru yang langsung dipilih oleh
rakyat yaitu Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla.
Secara konsep kepemimpinan konsep yang digunakan masih termasuk sistem
yang demokratis. Hal ini berarti pemilihan umum atau pemilu yang diselenggarakan
di tahun 2014 masih diselenggarakan dan dilakukan secara langsung oleh rakyat
dengan baik. Artinya sistem pemilihan umum tetep sesuai konstituen yg berlaku dari
tahun-tahun sebelumnya. Selanjutnya secara sistem kebebasan berpendapat, konsep
kebebasan berpendapat awalnya di tahun 2014 masih baik-baik saja. Namun setelah
beberapa tahun berlangsung sampai masuk tahun 2016 sudah mulai berkurang
semenjak adanya UU ITE. Banyak sekali permasalahan dari misalnya mahasiswa yg
bersuara demi kepentingan khalayak ramai malah dipenjara dengan dalih melanggar
UU ITE. Padahal jika dianalisis ada konteks yg sesuai atau tidak dengan UU ITE.
Malah sebaliknya yang bersumber dari media massa tidak dapat di kontrol. Sehingga
korban UU ITE malah masyarakat secara luas.
Konsep demokrasi selanjutnya adalah keterlibatan masyarakat dalam
pengambilan kebijakan. Keterlibatan masyarakat dalam pengambilan kebijakan juga
sudah mulai berkurang. Banyak kebijakan dari rumah dewan yang tiba-tiba sudah
turun tanpa ada keterbukaan informasi ke publik yang seharusnya terlebih dahulu
masyarakat tahu. Oleh karena itu banyak aksi yang kemudian turun setelah adanya
rilis beberapa RUU yang kemudian kontroversial.

Kesimpulan
Secara sederhana, sistem demokrasi di Indonesia dalam jangka 10 tahun
kebelakang yaitu antara tahun 2009-2019 masih sama. Walaupun sebenarnya sistem
demokrasi masih tetap sama namun karena karakter pemimpin yang memimpin
tergolong berbeda hingga akhirnya ada sistem pembeda antara tahun yang satu
dengan tahun sebelum atau sesudahnya. Hal ini terlihat jelas dari tahun 2009-2014
dan tahun 2015-2019. Dua karakter berbeda yang memimpin mulai dari sistem
kepemimpinan sampai pengeluaran kebijakan yang berfokus pada masyarakat terlihat
berbeda. Oleh karena itu, sejauh ini pelaksanaan konsep demokrasi di Indonesia
mempunyai nilai positif dan nilai negative yang timbul dari karakter pemimpin.

You might also like