Professional Documents
Culture Documents
Keperawatan Anak
Keperawatan Anak
Keperawatan Anak
DISUSUN OLEH :
JENIFER HONTONGLALIU (19142010043)
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN INDONESIA
MANADO
2021
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan sehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat limpahan
rahmat dan karunianya sehingga kami dapat menyusun tugas ini dengan baik dan tepat pada
waktunya. Dalam tugas ini kami membahas mengenai “Asuhan Keperawatan Klien Dengan
Kecemasan ”
Tugas ini dibuat dengan beberapa bantuan dari beberapa pihak untuk membantu
menyelesaikan tantangan dan hambatan selama mengerjakan makalah ini. 0leh karena itu
kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yag telah
membantu dalam penyusunan makalah ini saya menyadari bahwa masih ada banyak
kekurangan yang mendasar pada makalah ini. Oleh karena itu saya mengundang pembaca
untuk memberikan saran serta kritik yang dapat membangun saya kritik konstruktif dari
pembaca sangat kami harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberi manfaat bagi kita sekalian.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Seorang perawat adalah individu yang bertanggung jawab dan berwenang dalam
memberikan pelayanan keperawatan. Salah satu faktor yang mempengaruhi peran perawat
pelaksana dalam memberikan asuhan keperawatan adalah tersedianya sarana dan prasarana
pyang dapat memperlancar kegiatan seperti peralatan medik (obat-obatan, set infus, kateter),
peralatan keperawatan (materi pencegahan infeksi, pencegahan trauma), dan peralatan
pendukung keperawatan (Herymrt, 2008: 56).
Hospitalisasi pada anak merupakan proses karena suatu alasan yang berencana atau
darurat mengharuskan anak untuk tinggal di Rumah Sakit menjalani terapi dan perawatan
sampai pemulangan kembali ke rumah. Selama proses tersebut, anak dapat mengalami
berbagai kejadian yang menunjukkan pengalaman yang sangat trauma dan penuh stress
(Nursalam, 2005: 25).
Tindakan yang dilakukan dalam mengatasi masalah anak, apapun bentuknya harus
berlandaskan pada prinsip atraumatik care atau asuhan yang terapeutik karena bertujuan
sebagai terapi bagi anak. Perawatan atrumatik pada anak tidak terlepas dari peran serta orang
tua (Supartini.2004:22).
Lingkungan fisik dan psikososial Rumah Sakit dapat menjadi stressor bagi anak untuk
menimbulkan trauma. Prinsip dasar dari perawatan atraumatik yang harus dimiliki oleh setiap
perawat anak terdiri dari 5 komponen yang meliputi menurunkan atau mencegah perpisahan
keluarga, meningkatkan kemampuan orang tua dalam mengontrol perawatan pada anak,
mencegah atau mengurangi cedera dan nyeri, tidak melakukan kekerasan pada anak dan
modifikasi lingkungn fisik. Selain itu perilaku petugas dan ruangan perawatan anak tidak
dapat disamakan seperti orang dewasa (Hidayat, 2005: 32).
BAB II
PEMBAHASAN
A. KONSEP ANAK
b. Mandi
Teseduh air panas dan tenggelam merupakan konsekuensi dari perencanaan
dan prosedur yang sembrono. Oleh karena itu suhu air harus aman bagi anak.
Untuk mencegah tenggelam maka diperlukan pengawasan yang konstan selama
mandi. Tidak selalu memungkinkan untuk mencegah anak masuk kamar mandi,
karena hal ini sebagian besar tergantung pada penataan bangsal.
c. Obat-obatan
Penyimpanan obat-obatan secara aman merupakan ketentuan hokum yang
mengikat semua perawat. Selama pembagian obat harus di bawah pengawasan
perawat.
a. Masalah fisik
Masalah fisik yang terjadi bias berupa perubahan tanda-tanda vital: suhu,
pernapasan, nadi dan tekanan darah, gangguan terhadap kebutuhan cairan dan nutrisi,
gangguan terhadap aktivitas dan istirahat, penurunan respon imun.
b. Masalah psikis
Masalah psikis pada anak yang sering terjadi adaklah perasaan tidak berdaya
karena perpisahan dengan keluarga atau pengasuh (care giver), protes, apatis,
penolakan, cemas, serta takut terhadap lingkungan baru (alat-alat, peraturan, dan
sikap petugas kesehatan). Masalah social yang sering terjadi pada anak adalah
perasaan terisolasi dan suka menyendiri. Sedangakan masalah ketergantungan bias
berupa perasaan bersalah dan memerlukan pertolongan.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Atraumatic care atau asuhan yang tidak menimbulkan trauma pada anak dan
keluarganya merupakan asuhan yang terapeutik , yang bertujuan sebagai terapi bagi anak.
Pentingnya atraumatic care adalah bahwa walaupun ilmu pengetahuan dan teknologi di
bidang pediatric telah berkembang pesat, tindakan yang dilakukan pada anak tetap
menimbulkan trauma, rasa nyeri, marah, cemas dan takut pada anak. Sampai saat ini belum
ada teknologi yang dapat mengatasi masalah yang timbul sebagai dampak dari perawatan
tersebut. Hal itu memerlukan perhatian khusus dari tenaga kesehatan, khususnya perawat
dalam melaksanakan tindakan keperawatan pada anak dan orang tua.
Ada beberapa prinsip perawatan atraumatik yang harus dimiliki oleh perawat anak
dalam merawat pasien anak yaitu diantaranya adalah mencegah atau meminimalkan stressor
fisik dan psikis yang meliputi prosedur yang menyakitkan seperti suntikan, kegelisahan,
ketidakberdayaan, tidur yang tidak nyaman, pengekangan, suara bising, bau yang tidak sedap
dan lain-lain, mencegah dampak perpisahan orang tua dan anggota keluarga yang lain,
bersikap empati keluarga dan anak yang sedang dirawat serta memberikan pendidikan
kesehatan tentang kondisi sakit yang dialami anak.
DAFTAR PUSTAKA
Hidayat, A.A. 2005. Pengantar Ilmu Keperawatan Anak I. Jakarta: Salemba Medika
Nursalam. dkk. 2005. Asuhan Keperawatan Bayi dan Anak. Jakarta: Salemba Medika
Sugiarno. (2007). “ Aspek Klinis Kekerasan Pada Anak dan Upaya Pencegahannya”.
http://etd.eprints.kekerasan-pada-anak.umsu.ac.id/907/ diakses tanggal 7 Desember
2010