Professional Documents
Culture Documents
JURNAL - Fis - AN.17 18 Nin e
JURNAL - Fis - AN.17 18 Nin e
Abstract
This research aims to explain the impacts of Poverty Feminization Program (PFK) in Datinawong
Village, District of Babat, Lamongan. This program initiated by the Government of East Java Province to
alleviate the poverty experienced by poor woman household heads (KRTP). The main objective of this program
is to improve economic and social resilience through productive and sustainable business ownership. This
research use descriptive qualitative research method with data collection techniques including interview,
observation, and documentation study. The technique of determining the informants in this research is
purposive sampling. This research use the theory of Impact Evaluation by John Owen and the theory of
Dimensional Impact by Laura Langbein in measuring the impact of the program by looking at the gap between
the expected impact and the real impact. Based on the program objectives, the researcher categorizes the
impact of the program into economic impact and social impact. Based on the results of this research, the
economic impacts of the program are increase of income and fulfill of basic living needs. While the economic
impact gap that is not reached by the program is financial independence. The social impacts arising from the
program are the improvement of social status or degree, the improvement of social welfare and the increasing
of participation in the life of society. As it turned out, the program also caused some unexpected impacts such as
social jealousy and reliance on government aid
Evaluasi dampak sendiri merupakan evaluasi Tahap sosialisasi program telah melibatkan
yang mencermati dampak tetap atau dampak jangka seluruh KRTP sasaran, pendamping desa,
panjang. Evaluasi dampak memberikan perhatian sekretariat desa, pendamping kabupaten, dan
yang lebih besar kepada output dan dampak perwakilan DPMD Kabupaten Lamongan.
kebijakan. Dampak yang dimaksud adalah dampak Pemilihan pendamping desa juga dilakukan melalui
yang diharapkan serta dampak yang tidak pra rembug warga dengan kehadiran dan
diharapkan. 14 persetujuan dari KRTP sasaran dan Sekretariat
Desa.
Dari berbagai uraian di atas, dapat
disimpulkan bahwa evaluasi dampak program b. Rembug warga dan klarifikasi dan
merupakan proses identifikasi serta penilaian identifikasi usulan kebutuhan KRTP
Pracangan
3% Kambing
Asongan 33%
9
Ibid.. 17%
10
A.G Subarsono, Analisis Kebijakan Publik: Konsep, Teori,
dan Aplikasi, (Bandung: Pustaka Belajar, 2012), Hlm.122 Toko
11
William Dunn, op.cit, hlm.520 Ayam
12 Sembako
Suharsimi Arikunto, Op.cit, hlm.56 Bebek 3%
13 41%
Ibid. 3%
14
Samudra Wibawa, Evaluasi Kebijakan Publik (Jakarta: Raja
Grafindo Persada, 1994), hlm.29
Tahapan rembug warga dan identifikasi DPMD Pemerintah Provinsi Jawa Timur selaku
usulan kebutuhan usaha telah dilakukan dengan Sekretariat Provinsi untuk kemudian diserahkan
baik dan sesuai dengan Pedoman Umum. Pada kepada Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
tahapan ini, identifikasi usulan kebutuhan KRTP Selanjutnya, dua tahapan yang tidak
dilakukan melalui rembug warga. Usulan tersebut terlaksana dengan baik dan tidak sesuai dengan
didasarkan pada keinginan, kemampuan dan ketentuan dalam Pedoman Umum adalah:
pekerjaan mereka. Dari 73 jumlah KRTP sasaran, a. Bimbingan Teknis
sebanyak 46 orang memilih usaha bidang Tahapan ini tidak terlaksana dengan baik
perdagangan (asongan, peracangan, toko sembako) karena tidak memenuhi ketentuan bimbingan
dan 27 orang memilih usaha bidang ternak teknis dalam Pedoman Umum. Seharusnya
(kambing, ayam, bebek). bimbingan teknis dimaksudkan untuk
memberikan penyuluhan, bimbingan, konsultasi,
c. Pengajuan pencairan dan bantuan keuangan asistensi, dan fasilitasi teknis kepada KRTP
khusus sasaran. Namun dalam kenyataannya, bimbingan
Pengajuan pencairan dana Bantuan teknis hanya sebatas pendampingan dari proses
Keuangan Khusus (BKK) diawali dengan verifikasi hingga penyaluran bantuan saja.
pengajuan yang dilakukan oleh Pemerintah Desa Kunjungan yang dilakukan baik oleh aktor-aktor
yang disampaikan kepada Gubernur Jawa Timur pelaksana umumnya hanya sebatas pengecekan
melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa teknis untuk mendokumentasikan realisasi
Provinsi Jawa Timur dan telah diketahui oleh bantuan usaha. Tidak terdapat pelatihan khusus
Kepala DPMD Kabupaten Lamongan. Setelah surat bagi para KRTP sasaran dalam mengelola dan
dan data yang terkait dengan pengajuan diverifikasi mengembangkan usahanya. Hal ini menyebabkan
oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa tidak meratanya manfaat program akibat gagalnya
Provinsi Jawa Timur, maka akan diterbitkan Surat beberapa KRTP sasaran dalam melanjutkan
Permohonan Pencairan (SPP) dan Surat Perintah usahanya.
Membayar (SPM). Tahapan selanjutnya adalah
transfer dana ke rekening Pemerintah Desa. Di b. Pengelolaan dan pelestarian program
Desa Datinawong, transfer dana dilakukan ke
rekening Bendahara Desa dengan diketahui oleh Tahapan ini tidak terlaksana dengan baik
Pendamping Desa dan perwakilan POKMAS. karena tidak terdapat upaya untuk meningkatkan
d. Rembug kelompok masyarakat KRTP dan potensi keberlanjutan usaha para KRTP sasaran.
pengadaan barang KRTP Tidak terdapat pelatihan khusus bagi KRTP sasaran
Tahapan ini telah dilaksanakan sesuai dalam mengembangkan usahanya sehingga
dengan Pedoman Umum. Pembentukan POKMAS berdampak pada tidak berlanjutnya usaha beberapa
telah dilakukan dengan tujuan untuk memudahkan KRTP sasaran, terutama yang memilih usaha
proses penyaluran bantuan kepada KRTP sasaran. ternak.
Dalam pembelanjaan barang kebutuhan dilakukan
oleh Sekretariat Desa, Pendamping Desa, dan 2. Evaluasi Dampak Program PFK Terhadap
Ketua POKMAS sebagai perwakilan dari KRTP KRTP di Desa Datinawong, Kecamatan
sasaran. Hal ini dilakukan sebagai suatu bentuk Babat, Kabupaten Lamongan
transparansi dana yang dibelanjakan untuk
kebutuhan usaha sasaran. Untuk mengevaluasi dampak dari
e. Penyerahan barang bantuan kepada KRTP program, dilakukan melalui identifikasi
Tahapan ini telah terlaksana dengan baik. kesenjangan dampak yang diharapkan dengan
Bantuan yang diberikan sesuai dengan keinginan dampak nyata yang timbul. Dampak yang
dari para KRTP sasaran. Sayangnya, tidak terdapat diharapkan merupakan bentuk nyata dari tujuan
batasan waktu sehingga realisasi bantuan cukup program. Menurut Langbein, dampak dapat berupa
lama yaitu sekitar 6 hingga 7 bulan sejak rembug dampak yang diharapkan dan dampak yang tidak
warga dan identifikasi usulan usaha KRTP sasaran. diharapkan. 15 Pada Program Jalin Matra PFK di
f. Pertanggungjawaban Desa Datinawong, peneliti menemukan dampak
Tahapan pertanggungjawaban program telah dari program dan membaginya ke dalam dua
terlaksana sesuai dengan ketentuan dalam Pedoman kategori yaitu dampak ekonomi dan dampak sosial.
Umum dan sesuai dengan hierarki struktural Dampak ekonomi yaitu peningkatan penghasilan,
Program Jalin Matra PFK. Pendamping Desa pemenuhan kebutuhan sehari-hari. Sedangkan
bertanggungjawab pada Pendamping Kabupaten. untuk kemandirian finansial menjadi sebatas
Pendamping Kabupaten bertanggungjawab untuk dampak yang diharapkan karena tidak tercapai.
melakukan verifikasi LPJ Program dan Selanjutnya dampak sosial dari program ini yaitu
menyampaikan hasilnya kepada DMPD Kabupaten
Lamongan. DPMD Kabupaten Lamongan selaku 15
Laura Langbein., Discovering Wether Programs Work : A
Sekretariat Kabupaten bertanggungjawab kepada Guide to Statistical Methods for Program Evaluation, (Scott,
Forestman and CompanyGlenviewIllinois: 1980) Hlm. 15
peningkatan derajat atau status sosial, peningkatan bermasyarakat di desa. Mereka jarang mengikuti
kesejahteraan sosial, dan peningkatan partisipasi kegiatan desa dengan berbagai alasan antara lain
kehidupan bermasyarakat. yaitu merasa tidak diajak dan merasa tidak pantas.
Beberapa KRTP sasaran mengeluhkan bahwa
a. Dampak Ekonomi mereka tidak pernah diundang untuk mengikuti
kegiatan desa seperti PKK, sedekah bumi, bersih
Sebagaimana tercantum dalam tujuan desa, rapat warga, ataupun pelatihan. Beberapa
program, dampak ekonomi yang diharapkan dari lainnya merasa mereka tidak pantas untuk
program ini adalah peningkatan pendapatan melalui mengikuti kegiatan desa karena malu dengan umur
kepemilikan usaha yang berkelanjutan sehingga dan status sosialnya yang miskin sehingga mereka
menciptakan suatu ketahanan ekonomi. Dari merasa tidak layak. Dengan adanya program ini,
kepemilikan usaha tersebut, diharapkan KRTP terdapat perubahan yaitu peningkatan partisipasi
sasaran dapat meningkatkan pendapatannya KRTP sasaran dalam kegiatan desa. Mereka mulai
sehingga memudahkan mereka dalam pemenuhan melibatkan diri dalam berbagai kegiatan desa
kebutuhan hidup dasar sehari-hari. Para KRTP seperti PKK, sedekah bumi, dan kumpul warga di
sasaran terbukti mampu memanfaatkan bantuan balai desa. Dengan adanya program ini, mereka
usaha sehingga mereka memiliki pendapatan yang menemukan suatu kepercayaan diri untuk terlibat
lebih tinggi dari sebelumnya. Namun, masih dalam kegiatan bermasyarakat. Berdasarkan
banyak dari KRTP sasaran yang tidak mampu pengamatan dan hasil wawancara, peneliti
melanjutkan bantuan usaha yang diberikan. KRTP menyimpulkan bahwa dampak sosial yang
sasaran yang mampu mengelola dan diharapkan dari program telah sesuai dengan
mengembangkan usahanya mengungkapkan bahwa dampak nyata terhadap KRTP.
mereka lebih mudah dalam memenuhi kebutuhan
dasarnya, beberapa bahkan dapat menggunakan Kesimpulan
hasil usahanya sebagai biaya pendidikan bagi anak
atau cucu. 1. Mekanisme Pelaksanaan Program Jalin
Matra PFK di Desa Datinawong, Kecamatan
Sedangkan peneliti menyimpulkan bahwa Babat, Kabupaten Lamongan
program ini tidak menciptakan suatu kemandirian
finansial. Hal ini terbukti dari masih banyaknya Dari delapan tahapan pelaksanaan
KRTP sasaran yang melakukan pinjaman kepada program, 5 tahap telah terlaksana dengan baik dan
orang lain, serta menggantungkan diri dari bantuan sesuai dengan Pedoman Umum yaitu sosialisasi
orang lain seperti anggota keluarga atau tetangga. dan Pra Rembug Warga, Rembug warga dan
Berdasarkan pengamatan dan hasil wawancara, klarifikasi dan identifikasi usulan kebutuhan
peneliti menyimpulkan bahwa terdapat kesenjangan KRTP, Pengajuan pencairan dan bantuan keuangan
antara dampak yang diharapkan dengan dampak khusus, Rembug kelompok masyarakat KRTP dan
nyata terhadap KRTP sasaran. pengadaan barang KRTP, Penyerahan barang
bantuan kepada KRTP, dan Pertanggungjawaban.
b. Dampak Sosial Selanjutnya, dua tahapan yang tidak terlaksana
dengan baik dan tidak sesuai dengan ketentuan
Sebagaimana tercantum dalam tujuan dalam Pedoman Umum adalah bimbingan teknis
program, dampak sosial yang diharapkan dari dan pengelolaan dan pelestarian program.
program ini adalah peningkatan derajat atau status
sosial, peningkatan kesejahteraan sosial, dan 2. Evaluasi Dampak Program Jalin Matra
peningkatan partisipasi dalam kehidupan Penanggulangan Feminisasi Kemiskinan di
bermasyarakat. Pandangan negatif masyarakat desa Desa Datinawong, Kecamatan Babat,
tentang janda atau KRTP mulai terpatahkan dengan Kabupaten Lamongan
adanya program. Perlahan namun pasti mereka
dapat meningkatkan perekonomiannya sehingga Program ini menimbulkan berbagai dampak,
dapat membuktikan diri bahwa meskipun tidak ada yang diinginkan dan ada yang tidak diinginkan.
memiliki suami namun mereka juga berusaha untuk Untuk mengevaluasi dampak, dilakukan dengan
membebaskan diri dari kemiskinan. Selain itu, para melihat kesenjangan antara dampak yang
KRTP sasaran merasa lebih percaya diri dan diharapkan dengan dampak nyata.
berkecukupan dengan adanya program ini.
Umumnya para KRTP sasaran tidak menuntut (1) Kesenjangan dampak yang diharapkan
untuk memiliki harta benda yang mewah, mereka dengan dampak nyata
sudah cukup puas jika bisa memenuhi kebutuhan a. Dampak Ekonomi
hidup dasar.
Program Jalin Matra PFK diharapkan
Sebelum adanya program, para KRTP menimbulkan dampak yaitu peningkatan
sasaran cenderung pasif dalam kegiatan penghasilan dan pemenuhan kebutuhan dasar, dan
kemandirian finansial. Di Desa Datinawong, Pendamping sangat penting dalam hal ini, untuk itu
dampak ekonomi yang timbul adalah peningkatan pemilihannya perlu memperhatikan tingkat
penghasilan dan pemenuhan kebutuhan dasar. kompetensi dan keterampilan sehingga mampu
Namun, program ini tidak mampu menciptakan menyalurkan pengetahuannya kepada KRTP
suatu kemandirian finansial bagi KRTP sasaran. sasaran.
2. Terkait Evaluasi Dampak Program Jalin
b. Dampak Sosial Matra PFK di Desa Datinawong, Kecamatan Babat,
Kabupaten Lamongan, program ini tidak hanya
Progam Jalin Matra PFK ini diharapkan bertujuan meningkatkan potensi ekonomi KRTP,
menimbulkan dampak antara lain yaitu peningkatan tetapi juga harkat dan martabat, motivasi, rasa
derajat atau status sosial, peningkatan kesejahteraan percaya diri dan harga diri mereka, serta
sosial, dan peningkatan partisipasi dalam terpeliharanya tatanan nilai budaya setempat
kehidupan bermasyarakat. Di Desa Datinawong, dengan tetap memberikan penghormatan pada
dampak yang timbul dari program ini telah sesuai KRTP sasaran untuk memberikan kewenangan
dengan dampak yang diharapkan. Derajat atau terhadap jenis usulan usaha yang mereka inginkan.
status sosial para KRTP sasaran sedikit berubah Memberdayakan masyarakat tidak dapat dilakukan
akibat pandangan negatif masyarakat desa yang hanya dengan berdasarkan nilai efektifitas dan
mulai terpatahkan. Mereka terbukti mampu efisiensi saja, melainkan perlu juga
berusaha untuk membebaskan diri dari kemiskinan dipertimbangkan hal-hal mendasar seperti perasaan
yang mereka alami, akibat tidak lagi memiliki dan kehidupan sosial. Untuk itu diperlukan suatu
suami dan tidak memiliki kemampuan atau pendekatan yang lebih adaptif seperti
keterampilan yang cukup. Selain itu, program ini pendampingan yang intens, pemberian motivasi
menimbulkan suatu perasaan puas dan untuk berusaha, pemberian saran dalam kendala
berkecukupan di diri KRTP sasaran. Mereka yang dialami KRTP, serta peningkatan SDM agar
umumnya tidak menginginkan untuk memiliki usaha yang dimiliki KRTP senantiasa berkembang
barang mewah. Dengan kemudahan memenuhi dan produktif.
kebutuhan hidup dasar, mereka sudah merasa puas
dan tercukupi. Selain itu, dengan adanya program Daftar Pustaka
ini maka partisipasi KRTP sasaran dalam kegiatan
desa meningkat. Mereka mulai terbuka dan Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur
melibatkan diri dalam kegiatan desa seperti PKK, Penelitian Suatu Pendekatan
kumpulan warga, sedekah bumi, dan lain-lain. Praktik. Jakarta: Bina Aksara.
Hadi, Samsul. 2011. Metode Riset Evaluasi. Nugroho, Heru. 1995. Kemiskinan,
Jakarta: Laksbang Mediatama. Ketimpangan, dan Kesenjangan.
Yogyakarta: Aditya Media.
Hasan, Iqbal. 2002. Pokok-pokok Materi
Metodologi Penelitian dan Nugroho, Rian. 2003. Kebijakan Publik,
Aplikasinya. Bogor: Ghalia Formulasi, Implementasi dan
Indonesia. Evaluasi. Jakarta: Media
Komputindo.
Kusumanegara, Solahhudin. 2010. Model
dan Aktor dalam Proses Kebijakan Owen, John M. 2006. Program Evaluation:
Publik. Jakarta: Gava Media. Forms and Approaches Australia:
The Guilford Press.
Langbein, Laura. 1980. Discovering Wether
Programs Work: A Guide to Parsons, Wayne. 2008. Public Policy:
Statistical Methods for Program Pengantar Teori dan Praktik
Evaluation. Scott: Forestman and Analisis Kebijakan. Jakarta:
CompanyGlenviewIllinois. Prenada Media Group.
Latane, Bibb. 1981. The Psychology of Social Patton, Michael. 1991. Metode Evaluasi
Impact. American Psychologist Vol. 36, Kualitatif. Yogyakarta: Pustaka
No. 4 Pelajar.
Lembaga Penelitian SMERU. 2014.
Menguak Keberadaan dan Prijono, Onny. S dan A.M.W Pranarka.
Kehidupan Perempuan Kepala 1996. Pemberdayaan: Konsep,
Keluarga. Jakarta: Lembaga Kebijakan dan Implementasi.
Penelitian SMERU. Jakarta: CSIS.